SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Biogas

Limbah Peternakan Sapi Potong
Teknologi Pengolahan Limbah Kelompok 4 kelas A
Fajar Hakim Dwi Rohmah
Hanifah Nur Rahmawati
Asri Wulansari
Winda Ratna Suminar
Jajat Rohmana

200110110007
200110110016
200110110021
200110110028
200110110030
Pendahuluan
o

Meningkatnya peternakan sapi potong rakyat menyebabkan
peningkatan limbah sapi potong terutama dalam bentuk padat.

o

Kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (Liquified Petroleum Gas),
premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar
telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang murah,
berkelanjutan dan ramah lingkungan (Nurhasanah dkk., 2006).

o

Limbah memiliki kandungan nutrisi tertentu yang mesti diolah agar
termanfaatkan.

o

Pengolahan limbah yang mulai diterapkan di masyarakat adalah
biogas.
Limbah Sapi Potong
o

Bobot
Badan
(kg)

N (%)

P (%)

K (%)

277

28,1

9,1

20,0

340

42,2

13,6

30,0

454

56,2

18,2

39,9

567

70,3

22,7

49,9

Tabel Kandungan N, P dan K dalam kotoran sapi potong
Sumber : Vanderholm (1979) dalam Undang (2002).

Berpotensi menghasilkan Metan
lebih banyak dari limbah jenis
ternak lain
Karakteristik Biogas
Biogas adalah bahan bakar yang
berupa gas yang dihasilkan dari proses
fermentasi anaerob oleh
mikroorganisme dari bahan organik,
seperti limbah pertanian, kotoran
ternak, kotoran manusia atau
campurannya di dalam suatu alat
yang disebut digester. (Hidayati, 2009)
Diambil dari proses pembentukan
biogas mulai hari ke 14.

54-70%

Metana

N2
O2
H2
H2S
2%
Gas lain

Biogas
27-45%
Karbondioksida
a. Kelebihan Biogas
o

Pembakaran Metana relatif lebih bersih serta energi lebih besar dari
pembakaran batu bara. Nilai kalor yang dihasilkan berkisar 4800–6700
Kcal/m3 setara dengan ± 0.48 kg gas LPG atau ± 0.62 liter minyak tanah
(Hidayati, 2009)

o

Emisi Karbondioksida lebih sedikit, sehingga kualitas udara meningkat
a. Kelebihan Biogas
o

Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb)
Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan

o

Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dalam
mengurangi pembuangan limbah langsung sampah ke lingkungan (aliran
air/sungai)

o

Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang
menguntungkan dalam jangka panjang
b. Kekurangan Biogas
o

Kurangnya tekanan yang dihasilkan

o

Kadang masih sulit dinyalakan karena kadar unsur H nya masih tinggi

o

Bila bocor, gas methan dapat merusak ozon (pemanasan global)
Prinsip Kerja Biogas
o

Pencampuran limbah peternakan
padat dan cair dengan air ke inlet
untuk menuju digester.

o

Fermentasi anaerob di dalam digester
dengan bantuan bakteri. Hasil
perombakan berupa gas dan sludge.

o

Pengumpulan gas yang naik ke
permukaan/penampungan gas.
Sedangkan sludge masuk kedalam
tangki outlet.

Mixing

Digesting

Collecting
Prinsip Kerja Biogas
Tahapan Pembuatan Biogas
1.

Kotoran sapi potong dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur
dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Sampah
di buang dari bak penampungan.

2.

Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke
digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai penuh.

3.

Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1
liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5
karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh,
kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi anaerob.
Tahapan Pembuatan Biogas
4.

Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan
diuraikan dalam dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap
pertama material organik akan didegradasi menjadi asam-asam
lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam.

5.

Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan
asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa
rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa
yang sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari
senyawa sederhana.

6.

Setelah material organik berubah menjadi asam-asam, maka tahap
kedua dari proses anaerob adalah pembentukan gas metana dengan
bantuan Arkhaebakteria pembentuk metana seperti Methanococus,
Methanosarcina, Methanobacterium.
Tahapan Pembuatan Biogas
7.

Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari
ke-1 sampai ke-8 gas yang terbentuk adalah CO2.

8.

Pada hari ke-14. Gas yang terbentuk baru bisa digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Biogas ini
tidak berbau seperti bau kotoran sapi potong seperti biasanya.

9.

Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga
dihasilkan biogas yang optimal.

10.

Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan
kompos.

11.

Dari tempat penampungan, biogas dialirkan ke kompor khusus dan
bisa dimanfaatkan untuk memasak.
Tahapan Pembuatan Biogas
Methanogenesis Biogas
Methanobacterium melianskii,
Methanococcus sp, dan
Methanosarcina sp

Lactobacillus sp,
Streptococcus sp

Acidogenesis
• Karbon
organik
kompleks

• Monosakarida
• Peptida
• Gliserol

Hydrolisis

Clostridium acteinum,
Bacteriodes ruminicola,
Bifidobacterium sp, Eschericia sp,
Enterobacter sp, dan Desulfobio sp

Methanogenesis

• Asamasam
Organik

• Asetat –
H2 / CO2

Acetogenesis

• CH4 + CO2
(Methan dan

Karbondioksida)

Biogas

Lactobacillus sp,
Streptococcus sp,
Desulfovibrio

Di desain kembali dari Hidayati, 2009
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Pembuatan Biogas
o

A. Bakteri Starter

Starter yang mengandung bakteri metano diperlukan untuk mempercepat
proses fermentasi anaerob. Beberapa jenis starter antara lain:
o

Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti lumpur kolam ikan, air comberan
atau cairan septic tank, timbunan kotoran, dan timbunan sampah
organik

o

Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas biodigester dalam stadium aktif

o

Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan secara laboratorium
dengan media buatan (komersil).
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Pembuatan Biogas
o

B. Material

o

Pengenceran harus se-homogen mungkin, rasio limbah padat : air = 1:1

o

C/N rasio 20-30. Tidak ada bahan anorganik, karena dapat
menghambat methanogenesis.

Karbon dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber energi sedangkan unsur
nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, khususnya dalam
pembentukan sel.
Bila jumlah unsur nitrogen terlalu sedikit (C/N rasio tinggi) maka nitrogen
akan digunakan terlebih dahulu untuk proses pembentukan sel bakteri,
hal ini menyebabkan proses methanogenesis berjalan lambat.

Bila jumlah nitrogen terlalu banyak (C/N rasio rendah) maka karbon akan
segera habis dan proses fermentasi berhenti dan akan terbentuk amonia
yang akhirnya akan menghambat pertumbuhan bakteri. (Hidayati, 2009)
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Pembuatan Biogas
o

C. Proses

o

Anaerob pada temperatur 30o -55oC, selama methanogenesis tidak
boleh dibuka. Bakteri methanogenik sensitif terhadap fluktuasi
temperatur.

o

pH 6,6-7,7. Bakteri pembentuk metan tidak akan tumbuh pada pH di
bawah 6.5.

o

Prose methanogenesis dapat diilustrasikan pada slide ke 14.
Kesimpulan
o Prinsip

kerja dari biogas adalah
pengumpulan gas hasil fermentasi anaerob.

o Tahapan

pembuatan biogas dapat disarikan
menjadi 3 tahap, yaitu Pencampuran
(Mixing), Perombakan (Digesting) dan
Pengumpulan (Collecting).

o Proses

pembentukan biogas adalah
Hydrolisis, Acidogenesis, Acetogeneis dan
Methanogenesis.
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Fatimah Azzahra
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
suparman unkhair
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Muhammad Adnan
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
Ridwan Anes
 

Mais procurados (19)

Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
 
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
 
Makalah pltbg ku
Makalah pltbg kuMakalah pltbg ku
Makalah pltbg ku
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkongBiogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
 
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
 
Slide penyuluhan
Slide penyuluhanSlide penyuluhan
Slide penyuluhan
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Lp km ir
Lp km irLp km ir
Lp km ir
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
 
Biogas jadi
Biogas jadiBiogas jadi
Biogas jadi
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 

Semelhante a Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Feedlot Cow)

Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Firlita Nurul Kharisma
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
Wila Dantika
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
rando_suhendra
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
Wila Dantika
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 
Slide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanSlide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukan
aditiadarlian
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
Iffa M.Nisa
 

Semelhante a Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Feedlot Cow) (20)

Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
garuda1195212.pdf
garuda1195212.pdfgaruda1195212.pdf
garuda1195212.pdf
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Slide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanSlide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukan
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
 

Mais de Jajat Rohmana

Mais de Jajat Rohmana (18)

Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
 
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing PerahAnalisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Nilai Pemuliaan
Nilai PemuliaanNilai Pemuliaan
Nilai Pemuliaan
 
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis TercemarPakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
 
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator PanasTeknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
 
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-SiwiJurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
 
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
 
Tepung Biji Jagung
Tepung Biji JagungTepung Biji Jagung
Tepung Biji Jagung
 
Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7
 
Disco (disease Control) domba
Disco (disease Control) dombaDisco (disease Control) domba
Disco (disease Control) domba
 
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisSapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
 
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit CicalengkaMagang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
 
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAYSapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
 
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet aAlel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Último (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Feedlot Cow)

  • 1. Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong Teknologi Pengolahan Limbah Kelompok 4 kelas A Fajar Hakim Dwi Rohmah Hanifah Nur Rahmawati Asri Wulansari Winda Ratna Suminar Jajat Rohmana 200110110007 200110110016 200110110021 200110110028 200110110030
  • 2. Pendahuluan o Meningkatnya peternakan sapi potong rakyat menyebabkan peningkatan limbah sapi potong terutama dalam bentuk padat. o Kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (Liquified Petroleum Gas), premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan (Nurhasanah dkk., 2006). o Limbah memiliki kandungan nutrisi tertentu yang mesti diolah agar termanfaatkan. o Pengolahan limbah yang mulai diterapkan di masyarakat adalah biogas.
  • 3. Limbah Sapi Potong o Bobot Badan (kg) N (%) P (%) K (%) 277 28,1 9,1 20,0 340 42,2 13,6 30,0 454 56,2 18,2 39,9 567 70,3 22,7 49,9 Tabel Kandungan N, P dan K dalam kotoran sapi potong Sumber : Vanderholm (1979) dalam Undang (2002). Berpotensi menghasilkan Metan lebih banyak dari limbah jenis ternak lain
  • 4. Karakteristik Biogas Biogas adalah bahan bakar yang berupa gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerob oleh mikroorganisme dari bahan organik, seperti limbah pertanian, kotoran ternak, kotoran manusia atau campurannya di dalam suatu alat yang disebut digester. (Hidayati, 2009) Diambil dari proses pembentukan biogas mulai hari ke 14. 54-70% Metana N2 O2 H2 H2S 2% Gas lain Biogas 27-45% Karbondioksida
  • 5. a. Kelebihan Biogas o Pembakaran Metana relatif lebih bersih serta energi lebih besar dari pembakaran batu bara. Nilai kalor yang dihasilkan berkisar 4800–6700 Kcal/m3 setara dengan ± 0.48 kg gas LPG atau ± 0.62 liter minyak tanah (Hidayati, 2009) o Emisi Karbondioksida lebih sedikit, sehingga kualitas udara meningkat
  • 6. a. Kelebihan Biogas o Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan o Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dalam mengurangi pembuangan limbah langsung sampah ke lingkungan (aliran air/sungai) o Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang
  • 7. b. Kekurangan Biogas o Kurangnya tekanan yang dihasilkan o Kadang masih sulit dinyalakan karena kadar unsur H nya masih tinggi o Bila bocor, gas methan dapat merusak ozon (pemanasan global)
  • 8. Prinsip Kerja Biogas o Pencampuran limbah peternakan padat dan cair dengan air ke inlet untuk menuju digester. o Fermentasi anaerob di dalam digester dengan bantuan bakteri. Hasil perombakan berupa gas dan sludge. o Pengumpulan gas yang naik ke permukaan/penampungan gas. Sedangkan sludge masuk kedalam tangki outlet. Mixing Digesting Collecting
  • 10. Tahapan Pembuatan Biogas 1. Kotoran sapi potong dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Sampah di buang dari bak penampungan. 2. Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai penuh. 3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi anaerob.
  • 11. Tahapan Pembuatan Biogas 4. Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraikan dalam dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material organik akan didegradasi menjadi asam-asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. 5. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana. 6. Setelah material organik berubah menjadi asam-asam, maka tahap kedua dari proses anaerob adalah pembentukan gas metana dengan bantuan Arkhaebakteria pembentuk metana seperti Methanococus, Methanosarcina, Methanobacterium.
  • 12. Tahapan Pembuatan Biogas 7. Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari ke-1 sampai ke-8 gas yang terbentuk adalah CO2. 8. Pada hari ke-14. Gas yang terbentuk baru bisa digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi potong seperti biasanya. 9. Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal. 10. Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan kompos. 11. Dari tempat penampungan, biogas dialirkan ke kompor khusus dan bisa dimanfaatkan untuk memasak.
  • 14. Methanogenesis Biogas Methanobacterium melianskii, Methanococcus sp, dan Methanosarcina sp Lactobacillus sp, Streptococcus sp Acidogenesis • Karbon organik kompleks • Monosakarida • Peptida • Gliserol Hydrolisis Clostridium acteinum, Bacteriodes ruminicola, Bifidobacterium sp, Eschericia sp, Enterobacter sp, dan Desulfobio sp Methanogenesis • Asamasam Organik • Asetat – H2 / CO2 Acetogenesis • CH4 + CO2 (Methan dan Karbondioksida) Biogas Lactobacillus sp, Streptococcus sp, Desulfovibrio Di desain kembali dari Hidayati, 2009
  • 15. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pembuatan Biogas o A. Bakteri Starter Starter yang mengandung bakteri metano diperlukan untuk mempercepat proses fermentasi anaerob. Beberapa jenis starter antara lain: o Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti lumpur kolam ikan, air comberan atau cairan septic tank, timbunan kotoran, dan timbunan sampah organik o Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas biodigester dalam stadium aktif o Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan secara laboratorium dengan media buatan (komersil).
  • 16. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pembuatan Biogas o B. Material o Pengenceran harus se-homogen mungkin, rasio limbah padat : air = 1:1 o C/N rasio 20-30. Tidak ada bahan anorganik, karena dapat menghambat methanogenesis. Karbon dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber energi sedangkan unsur nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, khususnya dalam pembentukan sel. Bila jumlah unsur nitrogen terlalu sedikit (C/N rasio tinggi) maka nitrogen akan digunakan terlebih dahulu untuk proses pembentukan sel bakteri, hal ini menyebabkan proses methanogenesis berjalan lambat. Bila jumlah nitrogen terlalu banyak (C/N rasio rendah) maka karbon akan segera habis dan proses fermentasi berhenti dan akan terbentuk amonia yang akhirnya akan menghambat pertumbuhan bakteri. (Hidayati, 2009)
  • 17. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pembuatan Biogas o C. Proses o Anaerob pada temperatur 30o -55oC, selama methanogenesis tidak boleh dibuka. Bakteri methanogenik sensitif terhadap fluktuasi temperatur. o pH 6,6-7,7. Bakteri pembentuk metan tidak akan tumbuh pada pH di bawah 6.5. o Prose methanogenesis dapat diilustrasikan pada slide ke 14.
  • 18. Kesimpulan o Prinsip kerja dari biogas adalah pengumpulan gas hasil fermentasi anaerob. o Tahapan pembuatan biogas dapat disarikan menjadi 3 tahap, yaitu Pencampuran (Mixing), Perombakan (Digesting) dan Pengumpulan (Collecting). o Proses pembentukan biogas adalah Hydrolisis, Acidogenesis, Acetogeneis dan Methanogenesis.