SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
BIOETIKA




  Oleh : Muhammad Iqbal H. Tambunan
         8116147009
Latar belakang masalah
   1.Dampak globalisasi
    2.ada perubahan nilai budaya
    3.akibat pergaulan bebas
    4.sek bebas ( perzinaan )
    5.adanya kecendrungan orang hidup bebas
    6.karena ada payung hukum ttg aborsi
A. Pengertian Aborsi
   Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum
    janin mampu hidup diluar rahim (< 500 gram atau <
    20-22 minggu) sedangkan seorang embrio mungkin
    hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai
    1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu.
B. Statistika Abortus
   Berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2.000.000 kasus
    aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada
    2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa
    banyak yang tahu.
   Menurut James K. Glassman dari The Washington Post (1996),
    jumlah kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada
    semua kecelakaan yang masih ditambah kasus bunuh diri maupun
    pembunuhan.
    Data kecelakaan di Amerika menunjukkan:
    1. Kecelakaan karena jatuh – 12.000
    2. Kecelakaan karena tenggelam – 4.000
    3. Kecelakaan karena keracunan – 6.000
    4. Kecelakaan mobil – 40.000
    5. Bunuh diri – 30.000
    6. Pembunuhan – 25.000
Survei yang dilakukan di beberapa klinik di kota besar
Indonesia, menunjukkan bahwa:

                                   Golongan umur yang
   Pelaku Abortus                  melakukan abortus:
     - 89% pada wanita             - 34% berusia antara
     yang sudah menikah,             30-46 tahun,
     - 11% pada wanita             - 51% berusia antara
     yang belum menikah              20-29 tahun dan
     (45% akan menikah
     kemudian, 55%                   sisanya
     belum ada rencana             - 15% berusia di
     menikah)                        bawah 20 tahun.
C. Jenis Aborsi
a. Aborsi Spontan merupakan suatu mekanisme alamiah
   untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang abnormal.
   - Abortus Imminens (threaten Abortion) terancam
   keguguran (bukan keguguran ).
   - Incomplitus (Aborsi tidak lengkap) artinya sudah
   terjadi pengeluaran buah kehamilan tetapi tidak
   komplit.
   - Complitus (Aborsi lengkap) yakni pengeluaran buah
   kehamilan sudah lengkap, sudah seluruhnya keluar.
   - Insipien, buah kehamilan mati didalam kandungan-
   lepas dari tempatnya tetapi belum dikeluarkan.
b. Aborsi Buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang
  bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. Ditinjau dari
  aspek hukum dibagi menjadi 2 golongan:
  - Abortus provocatus medicinalis yaitu pengguguran
  kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara
  yang dibenarkan oleh undang-undang. Untuk menyelamatkan
  nyawa/menyembuhkan si ibu.
  - Abortus provocatus criminalis yaitu pengguguran kandungan
  yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan/
  menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak
  kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang
  dibenarkan oleh undang-undang. Karena di dalamnya
  mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
E. Alasan dan Penyebab Aborsi
   Dalam studi dari Aida Torres dan Jacqueline
    Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa:
    - 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest
    (hubungan intim satu darah),
    - 3% karena membahayakan nyawa calon ibu,
    - 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat
    tubuh yang serius.
    - 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan
    yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri (takut
    tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu
    atau gengsi)
F. Agama dan Abortus
    - Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak
    memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. Ayat
    Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya:
    “ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
    melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan
    kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
    yang besar.” (QS 17:31)


    - Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau
    kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah:
   “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak
    Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari
    rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5)
- Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh
semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya
dengan menyelamatkan semua orang. Didalam agama
Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah:

“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau
bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa
yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa
manusia semuanya.” (QS 5:32)
   Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan
    membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling
    dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa
    Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi
    Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?
    Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air
    susu, dan mengentalkan aku seperti keju? Engkau
    mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta
    menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan
    kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan
    pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
   Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku
    dalam kandungan, membuat orang itu juga?
    Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam
    rahim?
G. Hukum dan Abortus
Beberapa pasal yang terkait adalah:
 Pasal 342
  “Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang
  ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan
  melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak
  lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam,
  karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
  rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan
  tahun.”
 Pasal 346
  “ Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
  mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
  untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
  empat tahun.:
   Pasal 347
    1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
    kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
    pidana penjara paling lama dua belas tahun.
    2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
    dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

   Pasal 348
    1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
    kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
    dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
    2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
    dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
I. Resiko Abortus
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd
  yaitu:
   1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
   2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
   3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar
       kandungan
   4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
   5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
       menyebabkan cacat pada anak berikutnya
   6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
       estrogen pada wanita)
   7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
   8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
J. Solusi
Solusi untuk seorang wanita
 Ada beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal
   menangani masalah aborsi ini, yaitu:
   1. Keluarga dekat atau anggota keluarga lain.
   2. Saudara-saudara se-Iman
   3. Gereja-gereja, khususnya gereja Katolik
   4. Organisasi-organisasi pelayanan Gereja
   5. Orang-orang lain yang bersedia membantu secara pribadi

Solusi untuk Bayi
 Apapun alasan anda, aborsi bukanlah jalan keluar. Setiap bayi yang
   dilahirkan, selalu dipersiapkan Tuhan segala sesuatunya untuk dia. Jika
   saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia,
   berdoalah agar Tuhan memberikan jalan keluar. Jika anda benar-
   benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat
   yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat.
SIMPULAN
   Abortus merupakan tindakan yagn dilarang, tetapi juga
    dibutuhkan dalam keadaan tertentu.
   Abortus hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas
    kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan organisaso-
    organisasi profesi medis.
   Aborsi hanya dilakukan oleh tenaga profesional yang
    terdaftar dan memperoleh izin untuk itu, yaitu dokter
    spesialis kebidanan dan genekologi atau dokter umum yang
    mempunyai kualifikasi untuk itu.
   Aborsi hanya boleh dilakukan pada usia kehamilan kurang
    dari 12 minggu (untuk usia diatas 12 minggu bila terdapat
    indikasi medis).
TERIMA KASIH
iqbaltambunan@yahoo.co.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitWarnet Raha
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinanevianamsaputri
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitisPradasary
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Metode penelitian kebidanan
Metode penelitian kebidananMetode penelitian kebidanan
Metode penelitian kebidananRufi'i Rufii
 

Mais procurados (20)

Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinan
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1Farmakologi kebidanan 1
Farmakologi kebidanan 1
 
Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Metode penelitian kebidanan
Metode penelitian kebidananMetode penelitian kebidanan
Metode penelitian kebidanan
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
Ppt sadari
Ppt sadariPpt sadari
Ppt sadari
 

Semelhante a BIOETIKA ABORSI

Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxIlhamKholik3
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinSeptian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinSeptian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinWarnet Raha
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatanAnis Solihah
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsiBayu aji
 
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02sudartomuiz
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsievie_tobeli
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islammahreza
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMFera Rausanni Ilma
 

Semelhante a BIOETIKA ABORSI (20)

Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatan
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsi
 
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islam
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Último (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

BIOETIKA ABORSI

  • 1. BIOETIKA Oleh : Muhammad Iqbal H. Tambunan 8116147009
  • 2. Latar belakang masalah  1.Dampak globalisasi 2.ada perubahan nilai budaya 3.akibat pergaulan bebas 4.sek bebas ( perzinaan ) 5.adanya kecendrungan orang hidup bebas 6.karena ada payung hukum ttg aborsi
  • 3. A. Pengertian Aborsi  Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar rahim (< 500 gram atau < 20-22 minggu) sedangkan seorang embrio mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu.
  • 4. B. Statistika Abortus  Berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada 2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa banyak yang tahu.  Menurut James K. Glassman dari The Washington Post (1996), jumlah kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada semua kecelakaan yang masih ditambah kasus bunuh diri maupun pembunuhan. Data kecelakaan di Amerika menunjukkan: 1. Kecelakaan karena jatuh – 12.000 2. Kecelakaan karena tenggelam – 4.000 3. Kecelakaan karena keracunan – 6.000 4. Kecelakaan mobil – 40.000 5. Bunuh diri – 30.000 6. Pembunuhan – 25.000
  • 5. Survei yang dilakukan di beberapa klinik di kota besar Indonesia, menunjukkan bahwa: Golongan umur yang Pelaku Abortus melakukan abortus: - 89% pada wanita - 34% berusia antara yang sudah menikah, 30-46 tahun, - 11% pada wanita - 51% berusia antara yang belum menikah 20-29 tahun dan (45% akan menikah kemudian, 55% sisanya belum ada rencana - 15% berusia di menikah) bawah 20 tahun.
  • 6. C. Jenis Aborsi a. Aborsi Spontan merupakan suatu mekanisme alamiah untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang abnormal. - Abortus Imminens (threaten Abortion) terancam keguguran (bukan keguguran ). - Incomplitus (Aborsi tidak lengkap) artinya sudah terjadi pengeluaran buah kehamilan tetapi tidak komplit. - Complitus (Aborsi lengkap) yakni pengeluaran buah kehamilan sudah lengkap, sudah seluruhnya keluar. - Insipien, buah kehamilan mati didalam kandungan- lepas dari tempatnya tetapi belum dikeluarkan.
  • 7. b. Aborsi Buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. Ditinjau dari aspek hukum dibagi menjadi 2 golongan: - Abortus provocatus medicinalis yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Untuk menyelamatkan nyawa/menyembuhkan si ibu. - Abortus provocatus criminalis yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
  • 8. E. Alasan dan Penyebab Aborsi  Dalam studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa: - 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), - 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, - 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius. - 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri (takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi)
  • 9. F. Agama dan Abortus - Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31) - Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah:  “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5)
  • 10. - Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
  • 11. Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali? Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju? Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
  • 12. Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
  • 13. G. Hukum dan Abortus Beberapa pasal yang terkait adalah:  Pasal 342 “Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.”  Pasal 346 “ Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.:
  • 14. Pasal 347 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.  Pasal 348 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
  • 15. I. Resiko Abortus Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu: 1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat 2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal 3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan 4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation) 5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya 6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) 7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer) 8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
  • 16. J. Solusi Solusi untuk seorang wanita  Ada beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal menangani masalah aborsi ini, yaitu: 1. Keluarga dekat atau anggota keluarga lain. 2. Saudara-saudara se-Iman 3. Gereja-gereja, khususnya gereja Katolik 4. Organisasi-organisasi pelayanan Gereja 5. Orang-orang lain yang bersedia membantu secara pribadi Solusi untuk Bayi  Apapun alasan anda, aborsi bukanlah jalan keluar. Setiap bayi yang dilahirkan, selalu dipersiapkan Tuhan segala sesuatunya untuk dia. Jika saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia, berdoalah agar Tuhan memberikan jalan keluar. Jika anda benar- benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat.
  • 17. SIMPULAN  Abortus merupakan tindakan yagn dilarang, tetapi juga dibutuhkan dalam keadaan tertentu.  Abortus hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan organisaso- organisasi profesi medis.  Aborsi hanya dilakukan oleh tenaga profesional yang terdaftar dan memperoleh izin untuk itu, yaitu dokter spesialis kebidanan dan genekologi atau dokter umum yang mempunyai kualifikasi untuk itu.  Aborsi hanya boleh dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu (untuk usia diatas 12 minggu bila terdapat indikasi medis).