SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
OLEH: SUMINO
0310060911
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu
komoditas budidaya di perairan payau. Sampai saat ini udang vannamei sudah
menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan dikembangkan oleh para petani dan
pemerintah melalui suatu balai penelitian mengenai bagaimana cara budidaya
tentang udang vannamei. Beberapa keunggulan yang dimiliki udang vannamei
antara lain responsif terhadap pakan yang diberikan, lebih tahan terhadap serangan
penyakit dan lingkungan yang kurang baik.
DIAGRAM ALUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)
I. Tujuan : Agar Pembudidaya menerapkan cara pembesaran udang
vannamei yang baik, dan benar serta ramah lingkungan sehingga
menjamin keamanan pangan hasil produksi budidaya perikanan.
II. Sasaran : Hasil Produksi budidaya perikanan terjamin, keamanan
pangan dan keramahan lingkungan sehingga mutu komoditas
unggul.
III. Diagram Prosedur :
SPO1
• PERSIAPAN TAMBAK
SPO2
• PENEBARAN BENUR
SPO3
• MANAJEMEN PAKAN
SPO4 • MANAJEMEN KUALITAS AIR
SPO5 • PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
SPO6 • PENANGANAN PANEN
PERSIAPAN TAMBAK
SPO 01
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Menghasilkan wadah budidaya berupa tambak yang siap digunakan untuk
budidaya udang vannamei serta dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan
hidup udang vannamei.
II. Sasaran : Tersedianya wadah budidaya berupa tambak yang siap digunakan untuk
budidaya udang vannamei.
III. Penanggung Jawab: Bagian produksi
IV. Diagram Prosedur :
SP01 • Pengeringan tambak
SP02 • Pengapuran
SP03 • Pemupukan
SP04 • Pengisisan air
V. Metode Kerja
Alat : cangkul, sabit, ember
Bahan: kapur, pupuk, kaporit
VI. Prosedur Kerja
Lanjutan SPO 01
1. Pengeringan Tambak
a. Pengeringan dilakukan selama 10 hari atau sampai tanah terlihat retak-
retak atau bergantung pada musim.
b. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup pathogen dengan
cara menghambat sistem tranmisinya, menguapkan gas-gas beracun
seperti H2S, dan membantu mikroba melakukan penguraian bahan
organik.
2. Pengapuran
a. Pengukuran pH dan potensial redoks tanah untuk penentuan dosis
pengapuran.
b. Pengapuran tahap I 50% dari dosis, dengan cara disebar merata kemudian
tanah dibalik (dicangkul sedalam 20 – 25 cm) .
c. Pengapuran tahap II 50% dari dosis disebar merata
Lanjutan SPO 01
3. Pemupukan
a. Masukkan air ketambak sehingga tambak menjadi macak-
macak kemudian dilakukan pemupukan dengan pupuk urea
(150 kg/ ha), pupuk kandang (2000 kg/ ha).
b. Pemupukan susulan dilakukan pada saat tambak sudah diisi
air dengan ketinggian tertentu, serta melihat kondisi kualitas
air.
4. Pengisian air
a. Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar
tambak telah rampung dan air dimasukkan ke dalam tambak
secara bertahap (70 cm).
b. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3
minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benur
udang.
c. Tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥ 1,0 m.
Gambar. Pengeringan dan penjemuran Tambak
PENEBARAN BENUR
SPO 02
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Mempertahankan kelangsungan hidup dan menekan
mortalitas benur yang ditebar serta mencegah masuknya hama dan
penyakit yang mungkin terbawa oleh benur ke dalam tambak.
II. Sasaran : Tersebarnya benur udang nila yang sehat dan berkulitas
unggul.
III. Penanggungjawab : bagian produksi
IV. Ruang Lingkup:
a. Syarat benur
b. aklimatisasi
V. Metode Kerja
Alat : Alat pengukur kualitas air, alat tulis
Bahan: Benur
VI. Prosedur Kerja
1. Syarat benur
a. Menebar benur yang teruji bebas penyakit (SPF)
Lanjutan SPO 02
Lanjutan SPO 02
2. Aklimatisasi benur
a. Memasukkan kantung plastik benur kedalam tambak yang
telah dibatasi oleh tali/ selang, supaya kantung tidak
tersebar.
b. Biarkan kantung benur terapung selam 5 menit atau sampai
kantung berkeringat dalam keadaan masih tertutup.
c. Buka kantung benur dan tambah air sedikit demi sedikit.
d. Ukur salinitas dan suhu di dalam kantung maupun tambak
perhatudang apakah perbedaannya sudah kecil.
e. Perhatudang tingkah laku benur pada umumnya jika
perbedaan suhu dan salinitas air kantung dan tambak sudah
tidak terlalu tinggi, maka benur mulai aktif berenang.
f. Tumpahkan benur dari kantung plastik secara perlahan-
lahan kedalam tambak. Selanjutnya kantung plastik dibilas
dengan air tambak 1-2 kali agar tidak ada benur yang
tertinggal.
Gambar. Penebaran benur
MANAJEMEN PAKAN
SPO 03
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Memastikan pakan yang diberudang dapat dikonsumsi dan
benur yang dipelihara dapat mencapai ukuran panen yang
diinginkan dalam waktu yang ditentukan.
II. Sasaran : Tersebarnya pakan secara merata dan pertumbuhan udang
dapat tercapai.
III. Penanggung Jawab: bagian Produksi .
IV. Metode kerja
Alat: alat tulis, kalkulator, timbangan, jala, ancho, ember, gayung
Bahan: pakan, suplemen tambahan, probiotik
VI. Prosedur Kerja
a. Menggunakan pakan yang berkualitas.
b. Penyimpanan pakan harus benar untuk menjaga kualitas
pakan dengan menyediakan gudang pakan tersendiri,
kondisi tidak lembab dan mempunyai sirkulasi udara
yang baik. Bagian dasar untuk menumpuk pakan diberi
kayu dan penumpukan sak maksimal 8 sak.
c. Mencegah kurang pakan dan pakan berlebih dengan
program pemberian pakan, pengamatan nafsu makan
benur udang di ancho dan melakukan sampling
pertumbuhan dimulai pada DOC – 50 dan persepuluh
hari berikutnya hingga panen.
d. Mencatat jumlah pemberian pakan.
e. Melakukan program pemberian pakan.
Lanjutan SPO 03
Lanjutan prosedur SOP 03
f. Melakukan perhitungan kontrol pertumbuhan untuk menentukan
dosis pakan.
• ABW = Berat udang sampling
Jumlah udang sampling
• ADG = ABW II (gram) – ABW I (gram)
T (hari)
• SR = Jumlah udang yang hidup x 100%
Jumlah tebar
• Biomassa = Padat tebar awal x SR x ABW
1.000
• FR = Biomassa x FR
Gambar. Pemberian pakan
MANAJEMEN KUALITAS AIR
SPO 04
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Untuk mengetahui nilai parameter kualitas air
dari awal pemeliharaan hingga akhir pemeliharaan.
II. Sasaran : Kualitas air tetap terjaga dan apabila terjadi
perubahan kualitas air tidak sesuai normal maka dapat
dikendalikan.
III. Penanggung Jawab: bagian pengendalian mutu.
IV. Ruang lingkup
a. Persiapan air
b. Monitoring kualitas air
c. Pemeliharaan kualitas air
V. Metode Kerja
Alat : Termometer, pH meter, secchi disk , DO meter,
Refraktometer, alat tulis
Bahan: kaporit, fermentasi, dolomit, super NB, biosul
VI Prosedur Kerja
1. Persiapan Air
a. Pengisian air pada petak budidaya dan tandon hingga
mencapai ketinggian optimal (1,2 – 1,4 m)
b. Biarkan 2 -5 hari untuk monitor porositas lahan
c. Sterilisasi air dengan kaporit 30 ppm untuk
membunuh udang liar dan kepiting.
Lanjutan SPO 04
Lanjutan prosedur SOP 04
d. Pemberian fermentasi untuk pemupukan plankton dan
memberudang sediaan bakteri pengurai. Bahan dan cara
pembuatan fermentasi adalah sebagai berikut untuk
tambak 1000 m2 membutuhkan katul sebanyak 4 kg, tetes
400 ltr, ragi 5 sendok makan, samponin 120 g, super NB 2
liter dan air secukupnya. Semua bahan dicampur rata dan
didiamkan serta ditutup rapat (tanpa aerasi) hingga 2 hari
hingga berbau seperti tape.
e. Plankton tumbuh ditandai dengan kecerahan awal antara
50-70 cm
f. Dilakukan pengukuran parameter kualitas air (DO, suhu,
pH, salinitas , kecerahan)
g. Bila telah sesuai maka dapat dilakukan penebaran benur
Lanjutan prosedur SOP 04
2. Monitoring Kualitas Air
a. Monitoring kualitas air dilakukan secara rutin
setiap hari (pagi dan sore)
b. Mencatat hasil pengukuran kualitas air
c. Kualitas air yang diukur meliputi : Do
(Dissolved Oxygen = oksigen terlarut), suhu,
salinitas, pH, kecerahan.
d. Transparansi 50–80 cm pada saat tebar, 25-40
cm saat pemeliharaan dan kepadatan plankton
104-105 sel/ml
e. Mencatat perlakuan yang diberudang
3. Pemeliharaan Kualitas Air
a. Pengelolaan kualitas air pasca bulan pertama lebih terkonsentrasi
pada proses pemeliharaan kecerahan, stabilitas warna air, dan
menjaga kebersihan dasar tambak
b. Untuk mempertahankan alkalinitas dan menaikkan pH dilakukan
pengapuran untuk mempertahankan alkali pengapuran dengan
dolomit dengan dosis antara 3-15 ppm antara 3-5 hari sekali. Jika
alkali rendah (biasanya pada saat musim hujan) pengapuran
dilakukan setiap hari. Untuk menaikkan pH dapat digunakan kapur
bangunan atau kaptan
c. Untuk menguraudang nitrit, gas H2S dan amoniak yang tinggi dapat
dilakukan dengan :
d. Pergantian air atau penambahan air secara bertahap
e. Pemberian Probiotik (0.3-1 ppm)
f. Sipon : membersihkan kotoran dasar tambak
g. Membersihkan buih di permukaan air
Lanjutan prosedur SOP 04
Gambar. Pengukuran kualitas air
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
SPO 05
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Sebagai pedoman untuk mengontrol kesehatan benur agar
tidak terserang hama dan penyakit yang akan menyebabkan
kematian.
II. Sasaran : Kesehatan udang akan terjaga.
III. Penanggung Jawab: Bagian pengendali mutu.
IV. Ruang lingkup
a. Pencegahan penyakit
b. Pengamatan visual
c. Penanganan
V. Metode Kerja
Alat : alat tulis
Bahan: vitamin C, biosul, super NB, ekstrak bawang putih
VI Prosedur Kerja
a. Melakukan pengawasan dan pengukuran serta pengaturan kualitas dan
kuantitas air tambak secara rutin.
b. Melakukan pemeliharaan dan penanganan udang sebaik mungkin,
misalnya pada saat sampling harus menggunakan alat dan cara yang
sedemikian rupa sehingga tidak membuat udang menjadi stress.
c. Memberudang pakan yang tepat dosis, mutu, jenis, dan ukuran pakan.
d. Menghindari adanya bahan-bahan yang membuat pencemaran air.
e. Mengamati kondisi kesehatan udang yang dirasa mencurigakan,
melakukan pemeriksaan udang yang sakit lalu lakukan pengobatan
dengan jenis obat yang tepat.
f. Jika ada udang yang kedapatan sakitnya sudah parah, maka ambilah
udang tersebut dan amankan dari udang-udang sehat lainnya.
g. Melakukan tindakan pencegahan dan tingkatkan kesehatan udang yang
kita pelihara dengan lakukan vaksinasi, pemberian imunostimulan dan
pemberian vitamin C setiap 2 sampai 3 bulan sekali.
Lanjutan SPO 05
PENANGANAN PANEN
SPO 06
Tgl terbit : ..................................................
Revisi : ..................................................
Tgl Revisi : ..................................................
Paraf : ..................................................
I. Tujuan : Pedoman dalam pengangan panen agar udang
tetap hidup, sehat dan kualitas tetap terjaga tanpa
mengalami kemunduran mutu. Untuk menjamin bahwa
persiapan panen udang dilakukan sebaik-baiknya dan
menghindari kerusakan udang yang akan dipanen
II. Sasaran : Dihasilkannya udang nila yang bermutu dan
berkualitas tinggi.
III. Penanggung Jawab: bagian produksi .
IV. Metode Kerja
Alat : jala, bak penampungan, timbangan, alat tulis.
Bahan: udang, air.
VI Prosedur Kerja
a. Beberapa hari sebelum dipanen udang harus tidak diberi pakan,
lama waktunya tergantung pada ukuran benur yang akan dipanen
dan akan didistribusikan.
b. Sebelum melakukan pemanenan, mempersiapkan peralatan
untuk mendukung pelaksanaan pemanenan.
c. Alat-alat tangkap, atau wadah-wadah penampungan sebelumnya
harus ditreatment atau disucihamakan.
d. Menyiapkan suplai air penampungan yang bersih.
e. Melakukan pemanenan udang pada temperatur yang cukup sejuk
yaitu pada pagi atau sore hari.
f. Melakukan penangkapan dengan alat tangkap dan cara yang
benar.
g. Menghindari penangkapan udang yang tergesa-gesa.
Lanjutan SPO 06
Gambar. Pemanenan dengan jala
SPO pembesaran litopenaeus vannamei

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
Hanapi Suteja
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
padree_box
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
Ibnu Sahidhir
 

Mais procurados (20)

Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
 
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfAplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Budidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan MasBudidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan Mas
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
 

Destaque

Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang peleanAnalisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Han Hanif
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
BBAP takalar
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windu
sujononasa
 
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journalPerda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
IdnJournal
 
Superintensive vannamei farming
Superintensive vannamei farmingSuperintensive vannamei farming
Superintensive vannamei farming
Yong Thong Poh
 
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja AmpatAnalisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
agrifinaamanda
 

Destaque (19)

Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang peleanAnalisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
 
Udangvaname
UdangvanameUdangvaname
Udangvaname
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windu
 
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journalPerda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
Perda kab. gresik no. 22 tahun 2004 idn journal
 
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012Profil bpbapl 2012
Profil bpbapl 2012
 
Tambak windu
Tambak winduTambak windu
Tambak windu
 
Innovative ideas in shrimp farming
Innovative ideas in shrimp farmingInnovative ideas in shrimp farming
Innovative ideas in shrimp farming
 
Success story of shrimp farming in indonesia
Success story of shrimp farming in indonesiaSuccess story of shrimp farming in indonesia
Success story of shrimp farming in indonesia
 
Superintensive vannamei farming
Superintensive vannamei farmingSuperintensive vannamei farming
Superintensive vannamei farming
 
The control of viral shrimp disease imnv in indonesia
The control of viral shrimp disease imnv in indonesia The control of viral shrimp disease imnv in indonesia
The control of viral shrimp disease imnv in indonesia
 
Why indonesia no ems
Why indonesia no emsWhy indonesia no ems
Why indonesia no ems
 
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja AmpatAnalisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
Analisis Ekologi Lingkungan Kepulauan Raja Ampat
 
Biofloc Technology in aquaculture
Biofloc Technology in aquacultureBiofloc Technology in aquaculture
Biofloc Technology in aquaculture
 
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
 

Semelhante a SPO pembesaran litopenaeus vannamei

Present untuk u atau sek
Present untuk u atau sekPresent untuk u atau sek
Present untuk u atau sek
Ridzaludin
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
AdinDin2
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Roni Darmanto
 
Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan lele
Yawan Azmy
 

Semelhante a SPO pembesaran litopenaeus vannamei (20)

DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
Present untuk u atau sek
Present untuk u atau sekPresent untuk u atau sek
Present untuk u atau sek
 
Materi budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan leleMateri budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan lele
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Buklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangBuklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya Udang
 
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
 
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxMateri Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
 
Budidaya ikan nila
Budidaya ikan nilaBudidaya ikan nila
Budidaya ikan nila
 
Materi Pembesaran Ikan.pptx
Materi  Pembesaran Ikan.pptxMateri  Pembesaran Ikan.pptx
Materi Pembesaran Ikan.pptx
 
Bandeng
BandengBandeng
Bandeng
 
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptx
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptxBUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptx
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptx
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
 
PPT MH KEL. 1 (BU YUNI).pptx
PPT MH KEL. 1 (BU YUNI).pptxPPT MH KEL. 1 (BU YUNI).pptx
PPT MH KEL. 1 (BU YUNI).pptx
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan lele
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

SPO pembesaran litopenaeus vannamei

  • 2. Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas budidaya di perairan payau. Sampai saat ini udang vannamei sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan dikembangkan oleh para petani dan pemerintah melalui suatu balai penelitian mengenai bagaimana cara budidaya tentang udang vannamei. Beberapa keunggulan yang dimiliki udang vannamei antara lain responsif terhadap pakan yang diberikan, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan lingkungan yang kurang baik.
  • 3. DIAGRAM ALUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) I. Tujuan : Agar Pembudidaya menerapkan cara pembesaran udang vannamei yang baik, dan benar serta ramah lingkungan sehingga menjamin keamanan pangan hasil produksi budidaya perikanan. II. Sasaran : Hasil Produksi budidaya perikanan terjamin, keamanan pangan dan keramahan lingkungan sehingga mutu komoditas unggul. III. Diagram Prosedur : SPO1 • PERSIAPAN TAMBAK SPO2 • PENEBARAN BENUR SPO3 • MANAJEMEN PAKAN SPO4 • MANAJEMEN KUALITAS AIR SPO5 • PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SPO6 • PENANGANAN PANEN
  • 4. PERSIAPAN TAMBAK SPO 01 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Menghasilkan wadah budidaya berupa tambak yang siap digunakan untuk budidaya udang vannamei serta dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vannamei. II. Sasaran : Tersedianya wadah budidaya berupa tambak yang siap digunakan untuk budidaya udang vannamei. III. Penanggung Jawab: Bagian produksi IV. Diagram Prosedur : SP01 • Pengeringan tambak SP02 • Pengapuran SP03 • Pemupukan SP04 • Pengisisan air
  • 5. V. Metode Kerja Alat : cangkul, sabit, ember Bahan: kapur, pupuk, kaporit VI. Prosedur Kerja Lanjutan SPO 01 1. Pengeringan Tambak a. Pengeringan dilakukan selama 10 hari atau sampai tanah terlihat retak- retak atau bergantung pada musim. b. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup pathogen dengan cara menghambat sistem tranmisinya, menguapkan gas-gas beracun seperti H2S, dan membantu mikroba melakukan penguraian bahan organik. 2. Pengapuran a. Pengukuran pH dan potensial redoks tanah untuk penentuan dosis pengapuran. b. Pengapuran tahap I 50% dari dosis, dengan cara disebar merata kemudian tanah dibalik (dicangkul sedalam 20 – 25 cm) . c. Pengapuran tahap II 50% dari dosis disebar merata
  • 6. Lanjutan SPO 01 3. Pemupukan a. Masukkan air ketambak sehingga tambak menjadi macak- macak kemudian dilakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ ha), pupuk kandang (2000 kg/ ha). b. Pemupukan susulan dilakukan pada saat tambak sudah diisi air dengan ketinggian tertentu, serta melihat kondisi kualitas air. 4. Pengisian air a. Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung dan air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap (70 cm). b. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benur udang. c. Tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥ 1,0 m.
  • 7. Gambar. Pengeringan dan penjemuran Tambak
  • 8. PENEBARAN BENUR SPO 02 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Mempertahankan kelangsungan hidup dan menekan mortalitas benur yang ditebar serta mencegah masuknya hama dan penyakit yang mungkin terbawa oleh benur ke dalam tambak. II. Sasaran : Tersebarnya benur udang nila yang sehat dan berkulitas unggul. III. Penanggungjawab : bagian produksi IV. Ruang Lingkup: a. Syarat benur b. aklimatisasi
  • 9. V. Metode Kerja Alat : Alat pengukur kualitas air, alat tulis Bahan: Benur VI. Prosedur Kerja 1. Syarat benur a. Menebar benur yang teruji bebas penyakit (SPF) Lanjutan SPO 02
  • 10. Lanjutan SPO 02 2. Aklimatisasi benur a. Memasukkan kantung plastik benur kedalam tambak yang telah dibatasi oleh tali/ selang, supaya kantung tidak tersebar. b. Biarkan kantung benur terapung selam 5 menit atau sampai kantung berkeringat dalam keadaan masih tertutup. c. Buka kantung benur dan tambah air sedikit demi sedikit. d. Ukur salinitas dan suhu di dalam kantung maupun tambak perhatudang apakah perbedaannya sudah kecil. e. Perhatudang tingkah laku benur pada umumnya jika perbedaan suhu dan salinitas air kantung dan tambak sudah tidak terlalu tinggi, maka benur mulai aktif berenang. f. Tumpahkan benur dari kantung plastik secara perlahan- lahan kedalam tambak. Selanjutnya kantung plastik dibilas dengan air tambak 1-2 kali agar tidak ada benur yang tertinggal.
  • 12. MANAJEMEN PAKAN SPO 03 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Memastikan pakan yang diberudang dapat dikonsumsi dan benur yang dipelihara dapat mencapai ukuran panen yang diinginkan dalam waktu yang ditentukan. II. Sasaran : Tersebarnya pakan secara merata dan pertumbuhan udang dapat tercapai. III. Penanggung Jawab: bagian Produksi . IV. Metode kerja Alat: alat tulis, kalkulator, timbangan, jala, ancho, ember, gayung Bahan: pakan, suplemen tambahan, probiotik
  • 13. VI. Prosedur Kerja a. Menggunakan pakan yang berkualitas. b. Penyimpanan pakan harus benar untuk menjaga kualitas pakan dengan menyediakan gudang pakan tersendiri, kondisi tidak lembab dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Bagian dasar untuk menumpuk pakan diberi kayu dan penumpukan sak maksimal 8 sak. c. Mencegah kurang pakan dan pakan berlebih dengan program pemberian pakan, pengamatan nafsu makan benur udang di ancho dan melakukan sampling pertumbuhan dimulai pada DOC – 50 dan persepuluh hari berikutnya hingga panen. d. Mencatat jumlah pemberian pakan. e. Melakukan program pemberian pakan. Lanjutan SPO 03
  • 14. Lanjutan prosedur SOP 03 f. Melakukan perhitungan kontrol pertumbuhan untuk menentukan dosis pakan. • ABW = Berat udang sampling Jumlah udang sampling • ADG = ABW II (gram) – ABW I (gram) T (hari) • SR = Jumlah udang yang hidup x 100% Jumlah tebar • Biomassa = Padat tebar awal x SR x ABW 1.000 • FR = Biomassa x FR
  • 16. MANAJEMEN KUALITAS AIR SPO 04 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Untuk mengetahui nilai parameter kualitas air dari awal pemeliharaan hingga akhir pemeliharaan. II. Sasaran : Kualitas air tetap terjaga dan apabila terjadi perubahan kualitas air tidak sesuai normal maka dapat dikendalikan. III. Penanggung Jawab: bagian pengendalian mutu. IV. Ruang lingkup a. Persiapan air b. Monitoring kualitas air c. Pemeliharaan kualitas air
  • 17. V. Metode Kerja Alat : Termometer, pH meter, secchi disk , DO meter, Refraktometer, alat tulis Bahan: kaporit, fermentasi, dolomit, super NB, biosul VI Prosedur Kerja 1. Persiapan Air a. Pengisian air pada petak budidaya dan tandon hingga mencapai ketinggian optimal (1,2 – 1,4 m) b. Biarkan 2 -5 hari untuk monitor porositas lahan c. Sterilisasi air dengan kaporit 30 ppm untuk membunuh udang liar dan kepiting. Lanjutan SPO 04
  • 18. Lanjutan prosedur SOP 04 d. Pemberian fermentasi untuk pemupukan plankton dan memberudang sediaan bakteri pengurai. Bahan dan cara pembuatan fermentasi adalah sebagai berikut untuk tambak 1000 m2 membutuhkan katul sebanyak 4 kg, tetes 400 ltr, ragi 5 sendok makan, samponin 120 g, super NB 2 liter dan air secukupnya. Semua bahan dicampur rata dan didiamkan serta ditutup rapat (tanpa aerasi) hingga 2 hari hingga berbau seperti tape. e. Plankton tumbuh ditandai dengan kecerahan awal antara 50-70 cm f. Dilakukan pengukuran parameter kualitas air (DO, suhu, pH, salinitas , kecerahan) g. Bila telah sesuai maka dapat dilakukan penebaran benur
  • 19. Lanjutan prosedur SOP 04 2. Monitoring Kualitas Air a. Monitoring kualitas air dilakukan secara rutin setiap hari (pagi dan sore) b. Mencatat hasil pengukuran kualitas air c. Kualitas air yang diukur meliputi : Do (Dissolved Oxygen = oksigen terlarut), suhu, salinitas, pH, kecerahan. d. Transparansi 50–80 cm pada saat tebar, 25-40 cm saat pemeliharaan dan kepadatan plankton 104-105 sel/ml e. Mencatat perlakuan yang diberudang
  • 20. 3. Pemeliharaan Kualitas Air a. Pengelolaan kualitas air pasca bulan pertama lebih terkonsentrasi pada proses pemeliharaan kecerahan, stabilitas warna air, dan menjaga kebersihan dasar tambak b. Untuk mempertahankan alkalinitas dan menaikkan pH dilakukan pengapuran untuk mempertahankan alkali pengapuran dengan dolomit dengan dosis antara 3-15 ppm antara 3-5 hari sekali. Jika alkali rendah (biasanya pada saat musim hujan) pengapuran dilakukan setiap hari. Untuk menaikkan pH dapat digunakan kapur bangunan atau kaptan c. Untuk menguraudang nitrit, gas H2S dan amoniak yang tinggi dapat dilakukan dengan : d. Pergantian air atau penambahan air secara bertahap e. Pemberian Probiotik (0.3-1 ppm) f. Sipon : membersihkan kotoran dasar tambak g. Membersihkan buih di permukaan air Lanjutan prosedur SOP 04
  • 22. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SPO 05 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Sebagai pedoman untuk mengontrol kesehatan benur agar tidak terserang hama dan penyakit yang akan menyebabkan kematian. II. Sasaran : Kesehatan udang akan terjaga. III. Penanggung Jawab: Bagian pengendali mutu. IV. Ruang lingkup a. Pencegahan penyakit b. Pengamatan visual c. Penanganan
  • 23. V. Metode Kerja Alat : alat tulis Bahan: vitamin C, biosul, super NB, ekstrak bawang putih VI Prosedur Kerja a. Melakukan pengawasan dan pengukuran serta pengaturan kualitas dan kuantitas air tambak secara rutin. b. Melakukan pemeliharaan dan penanganan udang sebaik mungkin, misalnya pada saat sampling harus menggunakan alat dan cara yang sedemikian rupa sehingga tidak membuat udang menjadi stress. c. Memberudang pakan yang tepat dosis, mutu, jenis, dan ukuran pakan. d. Menghindari adanya bahan-bahan yang membuat pencemaran air. e. Mengamati kondisi kesehatan udang yang dirasa mencurigakan, melakukan pemeriksaan udang yang sakit lalu lakukan pengobatan dengan jenis obat yang tepat. f. Jika ada udang yang kedapatan sakitnya sudah parah, maka ambilah udang tersebut dan amankan dari udang-udang sehat lainnya. g. Melakukan tindakan pencegahan dan tingkatkan kesehatan udang yang kita pelihara dengan lakukan vaksinasi, pemberian imunostimulan dan pemberian vitamin C setiap 2 sampai 3 bulan sekali. Lanjutan SPO 05
  • 24. PENANGANAN PANEN SPO 06 Tgl terbit : .................................................. Revisi : .................................................. Tgl Revisi : .................................................. Paraf : .................................................. I. Tujuan : Pedoman dalam pengangan panen agar udang tetap hidup, sehat dan kualitas tetap terjaga tanpa mengalami kemunduran mutu. Untuk menjamin bahwa persiapan panen udang dilakukan sebaik-baiknya dan menghindari kerusakan udang yang akan dipanen II. Sasaran : Dihasilkannya udang nila yang bermutu dan berkualitas tinggi. III. Penanggung Jawab: bagian produksi .
  • 25. IV. Metode Kerja Alat : jala, bak penampungan, timbangan, alat tulis. Bahan: udang, air. VI Prosedur Kerja a. Beberapa hari sebelum dipanen udang harus tidak diberi pakan, lama waktunya tergantung pada ukuran benur yang akan dipanen dan akan didistribusikan. b. Sebelum melakukan pemanenan, mempersiapkan peralatan untuk mendukung pelaksanaan pemanenan. c. Alat-alat tangkap, atau wadah-wadah penampungan sebelumnya harus ditreatment atau disucihamakan. d. Menyiapkan suplai air penampungan yang bersih. e. Melakukan pemanenan udang pada temperatur yang cukup sejuk yaitu pada pagi atau sore hari. f. Melakukan penangkapan dengan alat tangkap dan cara yang benar. g. Menghindari penangkapan udang yang tergesa-gesa. Lanjutan SPO 06