SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI
                            NOMOR: 8 TAHUN 1998

                                  TENTANG

      PENTUNJUK PELAKSANAAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA
                  PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM


                             MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang    :   Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri
                 Nomor 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum
                 pada Perusahaan Daerah Air Minum, perlu memberikan petunjuk
                 pelaksanaan yang ditetapkan dengan Instruksi Menteri Dalam
                 Negeri;


Mengingat    :   1.      Undang-undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan
                         Daerah (LN Tahun 1962 No. 62, TLN No. 2387);
                 2.      Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
                         Pemerintah di Daerah (LN Tahun 1974 No. 38 TLN 3037);
                 3.      Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang
                         Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di bidang
                         Pekerjaan Umum Kepada Daerah (LN Tahun 1987 No. 25,
                         TLN No. 3353);
                 4.      Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 690-536 Tahun 1998
                         tentang Pola Penetapan Tarid Air Minum Pasa Perusahaan
                         Daerah Air Minum jo. Keputusan Menteri Dalam Negeri
                         No.690-069 Tahun 1992 tentang Pola Petunjuk Peraturan
                         Menteri Dalam Negeri No. 693-536 Tahun 1998 tentang
                         Pola Penerapan Tarip Air Minum Pada Perusahaan Daerah
                         Air Minum;
                 5.      Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1Tahun 19984 tentang
                         Tatacara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah
                         Dilingkungan Pemerintah Daerah.

                            MENGINSTRUKSIKAN

Kepada       :   1.      Gubernur Kepala Tingkat I Seluruh Indonesia.
                 2.      Bupati/walikota


Untuk        :
PERTAMA      :   Melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1998
                 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan
                 Daerah Air Minum, dengan berpedoman kepada Petunjuk
                 Pelaksanaan sebagaimana tercantum pada Lampiran Instruksi ini.
KEDUA     :   Melakukan pengawasan, pengendalian dan monitoring terhadap
              pelaksanaan penetapan tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah
              Air Minum.
KETIGA    :   Melaksanakan Instruksi ini dengan sebaik-baiknya dan melaporkan
              hasil pelaksanaannya kepada Menteri Dalam Negeri;
KEEMPAT   :   Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

                            Ditetapkan           :     Jakarta
                            Pada tanggal :       25 Pebruari 1998

                                       MENTERI DALAM NEGERI

                                             Moh. Yogie S.M
LAMPIRAN      :     Instruksi Menteri Dalam Negeri
                           NOMOR :       8 Tahun 1998
                           TANGGAL :     25 Pebruari 1998


                        PENTUNJUK PELAKSANAAN
                   PEDOMAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM
                   PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM



I.    UMUM

             Air adalah sebagai salah sumber daya nasional dan merupakan
      kebutuhan pokok bagi semua orang dan berdasarkan Pasal 33 ayat (3) Undang-
      undang Dasar 1945 mengisyaratkan bahwa air dikuasai oleh Negara untuk
      dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

              Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang
      Penyerahan sebagian urusan pemerintah dibidang pekerjaan umum kepada
      daerah, maka pelayana air minum diserahkan kepada Pemerintah Daerah
      Tingkat II sebagai urusan Pemerintah Daerah. Selanjutnya melalui Peraturan
      Daerah diserahkan pelaksanaannya kepada Perusahaan Daerah Air Minum
      (PDAM, PDAM selain sebagai Perusahaan yang mempunyai misi menyediakan
      pelayanan air minum kepada masyarakat juga sebagai salah satu sumber
      Pendapata Asli Daerah (PAD), harus dikelola secara baik atas dasar prinsip-
      prinsip ekonomi perusahaan, dengan tetap memperhatikan fungsi sosial.

               Sebagai pedoman untuk penetapan tarif air seperti di atas, Menteri
      Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun
      1998 tentang Pedoman Penetapan Tarid Air Minum Pada Peusahaan Daerah Air
      Minum. Agar pelaksanaan Peraturan Menteri ini bisa seragam dan efektif, perlu
      diterbitkan petunjuk pelaksanaan sebagaiman ditetapkan dalam Instruksi Menteri
      ini.


II.   PRINSIP DASAR SISTEM TARIF AIR MINUM.
      A.    PEMULIHAN BIAYA
            1.   Pengertian
                 Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan
                 PDAM harus mencukupi untuk biaya/pengeluaran perusahaan,
                 bisa menggantikan barang modal pada waktu diperlukan dan bisa
                 memberikan suatu tingkat investasi tertentu diantarnya untuk
                 pengembangan       usaha    perusahaan.     Biaya-biaya    yang
                 diperhitungkan dalam pemulihan biaya harus layak dan relevan.

             2.     Pengelompokan biaya/pengeluaran perusahaan
                    Secara umum, biaya-biaya dan pengeluaran PDAM terdiri dari:
                    1) biaya operasi, pemeliharaan dan administrasi;
2) biaya depresi;
           3) biaya bunga pinjaman, dan
           4) angsuran pokok pinjaman.
           Selain keempat unsur biaya/pengeluaran diatas, juga
           diperhitungkan biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas
           dasar nilai aset perusahaan yang layak yang disebut “return on
           asset”    (ROA).     Macam-macam      biaya/pengeluaran       ini
           dikelompokkan ke dalam “Biaya Akunting” dan “Biaya Finansial”.

     3.    Pemulihan – biaya Mininum
           Untuk menjamin kelangsungan usaha perusahaan, yakni untuk
           mengoperasikan perusahaan secara baik dan memelihara aset
           atau barang modal secara layak, serta membelanjai kebutuhan
           investasi di masa datang perlu ditentukan tingkat biaya minimum
           yang harus dipulihkan. Tingkat pemulihan biaya minimum ini
           setara dengan jumlah Biaya Akunting.

     4.    Pemulihan – biaya Maksimum
           Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan umum,
           pemulihan biaya yang dibebankan kepada pelanggaran dibatasi
           setinggi-tingginya setara dengan jumlah Biaya Finansial.

     5.     Pendapatan PDAM untuk Pemulihan Biaya
           Pendapatan PDAM untuk Pemulihan Biaya bersumber dari
           pendapatan yang terdiri dari tarif penjualan air dan beban tetap.
           Beban tetap terdiri dari biaya pemeliharaan meter dan biaya
           administrasi rekening pelanggan.


B.   KETERJANGKAUAN DAN SUBSIDI SILANG
     1.   Kebutuhan Dasar Minimum
          Julah kebutuhan dasar minimum akan air minum bagi suatu
          rumah tangga ditentukan sebesar 10 m3/bulan. Jumlah ini dihitung
          atas dasar kebutuhan seseorang akan air sebesar 60
          liter/orang/hari, untuk suatu rumah tangga dengan jumlah anggota
          keluarga rata-rata 6 orang. PDAM menyediakan air untuk
          kebutuhan dasar minimum ini dengan tarif yang terjangkau oleh
          semua pelanggan, terutama yang tergolongan berpenghasilan
          paling rendah.
          Dalam menentukan kebutuhan dasar minimum, apabila satu
          sambungan PDAM digunakan oleh lebih dari satu rumahtangga,
          seperti misalnya pada rumah susun, atau digunakan oleh banyak
          orang, seperti misalnya pada asrama atau panti asuhan,
          penentuan jumlah kebutuhan dasar minimum bagi sambungan
          dimaksud dihitung atas dasar jumlah rumahtangga atau jumlah
          orang yang menggunakan sambungan dimaksud. Dalam hal ini,
          misalnya sambungan dimaksud digunakan oleh 15 rumahtangga
          maka kebutuhan dasar minimum bagi sambungan tersebut
          dihitung 15 m3/bulan (15 x 10 m3). Dengan cara yang sama
apabila suatu panti asuhan dihuni oleh 100 orang, mak
           akebutuhan dasar minimum untuk satu sambungan yang
           melayani panti asuhan dimaksud dihitung sebesar 180 m3/bulan
           (1000 x30x60:10000). Direksi PDAM mengeluarkan ketetapan
           khusus bagi pelanggan yang mendapatkan perlakukan seperti
           rumah susun, asrama dan atau panti asuhan dimaksud.

     2.    Keterjangkauan Tarif
           Tarif harus terjangkau oleh pelanggan khusus pelanggan rumah
           tangga. Tarif dikatakan terjangkauan apabila pengeluaran
           rumahtangga per bulan unutk pemenuhan kebutuhan dasar
           minimum tidak melebihi 4% (empat persen) dari rata-rata
           pendapatan rumah tangga untuk kelompok pelanggan yang
           bersangkutan.

     3.    Pendapatan Rumah Tangga
           Pendapatan rumah tangga yang dijadikan patokan untuk
           menentukan keterjangkauan tarif adalah salah satu dari
           pendapatan sebagai berikut:
           a.  upah minimum regional (UMR) yang ditentukan Pemerintah;
           b.  pendapatan rata-rata (average income) pelanggan PDAM.

     4.    Subsidi silang
           Untuk membantu pelanggan yang tidak mampu membayar tarif
           sampai dengan tingkat kebutuhan dasar, PDAM menetapkan tarif
           yang lebih tinggi bagi pelanggan yang menggunakan air diatas
           kebutuhan dasar.

C.   EFISIENSI PEMAKAI AIR
     Pengendalian konsumsi melalui tarif progresif
     Untuk efesiensi penggunaan air, maka pelanggan yang memakai air
     melebihi kebutuhan dasar dikenakan tarif lebih tinggi.

D.   KESEDERHANAAN DAN TRANSPARANSI
     1.   Kesederhanaan
          Untuk memudahkan perhitungan , memudahkan pemahaman atas
          komponen biaya yang diperhiutngkan dalam pemulihan biaya
          maka sisti tarif disederhanakan, Untuk mewujudkan sistim tarif
          yang sederhana:
          a.       pelanggan PDAM dikelompokkan menjadi 5 (lima)
                 kelompok
          b.      Blok konsumsi dibagi 3 (tiga) yaitu:
                 1. 0m3 sampai dengan 10 m3
                 2. lebih dari 10 m3 sampai dengan 20m3; dan
                 3. lebih dari 20 m3
          c.      Biaya pengusahaan PDAM digolongkan menjadi 3 (tiga)
                 macam, yaitu:
                 1. biaya rendah;
                 2. biaya dasar, dan
3. biaya penuh.
             2.      Transparansi
                    PDAM mempersiapkan dan menyampaikan informasi kepada
                    semua pelanggan dan pihak yang berkepentingan secara jelas
                    mengenai hal-hal yang berkenan dengan perhitungan dan
                    penetapan tarif.


III.   PENGELOMPOKAN PELANGGAN DAN BLOK KONSUMSI
       A.   PENGELOMPOKAN PELANGGAN
            1.   Tujuan Pengelompokan
                 Tujuan pengelompokan pelanggan penetapan tarif yang
                 terjangkau sesuai dengan kemampuan pelanggan dan
                 kesinambungan Perusahaan.

             2.     Kelompok Pelanggan
                    Apabila dalam wilayah kerja PDAM ada jenis pelanggan yang
                    belum masuk dalam Kelompok Pelanggan, PDAM dapat
                    menetapkan jenis pelanggan dimaksud ke dalam kelompok-
                    kelompok pelanggan yang ditentukan, dnegan contoh: Kantor
                    Kedutaan dan Konsulat Asing, Kantor Pengacara, Kantor Notaris,
                    Poliklinik Swasta dan Praktek Dokter.

       B.    BLOK KONSUMSI
             Tujuan Menggolongkan Konsumsi
             Tujuan mengadakan blok konsumsi adalah untuk memberlakukan tarif
             progresif yang diperlukan dalam rangka efisiensi penggunaan air
             pelaksanaan subsidi silang.

IV.    KELOMPOK BIAYA PERHITUNGAN TARIF
       A.   KELOMPOK BIAYA
            Untuk menghitung besaran tarif, biaya pengusahaan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...infosanitasi
 
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_itemPA_Klaten
 
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012Permen LH RI No. 17 Tahun 2012
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012dodysp
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiinfosanitasi
 
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Penataan Ruang
 
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spab
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spabPermen pu no 1 tahun 2009 spam spab
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spabElma Puspaningtyas
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiJoy Irman
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimVerry Damayanti
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...infosanitasi
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungaiinfosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasiinfosanitasi
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Penataan Ruang
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Penataan Ruang
 

Mais procurados (18)

Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item
2010 Irigasi setelah pansus print surat gub_5_item
 
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012Permen LH RI No. 17 Tahun 2012
Permen LH RI No. 17 Tahun 2012
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
 
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
 
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spab
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spabPermen pu no 1 tahun 2009 spam spab
Permen pu no 1 tahun 2009 spam spab
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
 
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
 
Tor ri spam
Tor  ri spamTor  ri spam
Tor ri spam
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
 

Semelhante a INSTRUKSI TARIF AIR

Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptx
Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptxSosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptx
Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptxssuser0d42e7
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesrioyotto
 
Presentasi_Limbah_Domestik_New.ppt
Presentasi_Limbah_Domestik_New.pptPresentasi_Limbah_Domestik_New.ppt
Presentasi_Limbah_Domestik_New.pptAnnaFarida9
 
Inpres 013 2011
Inpres 013 2011Inpres 013 2011
Inpres 013 2011i5kandar
 
140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdfIvonnyDesilva
 
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...R. Ferro Aviyanto
 
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTB
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk  Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTBSistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk  Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTB
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTBR. Ferro Aviyanto
 
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Kanaidi ken
 
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...DimasAnjarkusuma
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Mifta Muzaki
 
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdfLIDKazuma
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxHartantyUtami1
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 JanYose Rizal
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptxHarga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptxAhmadZulvianMaulana1
 
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptx
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptxBAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptx
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptxKENDARSUDARYANA1
 

Semelhante a INSTRUKSI TARIF AIR (20)

Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptx
Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptxSosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptx
Sosialisasi Pergub HDA & Perubahannya- Kendal.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yes
 
Presentasi_Limbah_Domestik_New.ppt
Presentasi_Limbah_Domestik_New.pptPresentasi_Limbah_Domestik_New.ppt
Presentasi_Limbah_Domestik_New.ppt
 
Inpres 013 2011
Inpres 013 2011Inpres 013 2011
Inpres 013 2011
 
140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf
 
Tunduk pada kontrak atau uud45
Tunduk pada kontrak atau uud45Tunduk pada kontrak atau uud45
Tunduk pada kontrak atau uud45
 
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...
Copy Peraturan Gubernur NTB nomor 63 tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan N...
 
LPK-ylbk 2018.pdf
LPK-ylbk 2018.pdfLPK-ylbk 2018.pdf
LPK-ylbk 2018.pdf
 
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTB
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk  Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTBSistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk  Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTB
Sistem Perhitungan NPA Air Tanahuntuk Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah NTB
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
 
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...
PPT Draft Modul Perhitungan & Penetapan Tarif Air Minum 7 Februari 2023 Hotel...
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012
 
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptxHarga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
 
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptx
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptxBAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptx
BAHAN PRESENTASI P3-TGAI BBWS TAHUN 2023 .pptx
 

Mais de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Mais de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

INSTRUKSI TARIF AIR

  • 1. INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR: 8 TAHUN 1998 TENTANG PENTUNJUK PELAKSANAAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum, perlu memberikan petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (LN Tahun 1962 No. 62, TLN No. 2387); 2. Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah (LN Tahun 1974 No. 38 TLN 3037); 3. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah (LN Tahun 1987 No. 25, TLN No. 3353); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 690-536 Tahun 1998 tentang Pola Penetapan Tarid Air Minum Pasa Perusahaan Daerah Air Minum jo. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.690-069 Tahun 1992 tentang Pola Petunjuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 693-536 Tahun 1998 tentang Pola Penerapan Tarip Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1Tahun 19984 tentang Tatacara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah Dilingkungan Pemerintah Daerah. MENGINSTRUKSIKAN Kepada : 1. Gubernur Kepala Tingkat I Seluruh Indonesia. 2. Bupati/walikota Untuk : PERTAMA : Melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum, dengan berpedoman kepada Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana tercantum pada Lampiran Instruksi ini.
  • 2. KEDUA : Melakukan pengawasan, pengendalian dan monitoring terhadap pelaksanaan penetapan tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum. KETIGA : Melaksanakan Instruksi ini dengan sebaik-baiknya dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Menteri Dalam Negeri; KEEMPAT : Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan : Jakarta Pada tanggal : 25 Pebruari 1998 MENTERI DALAM NEGERI Moh. Yogie S.M
  • 3. LAMPIRAN : Instruksi Menteri Dalam Negeri NOMOR : 8 Tahun 1998 TANGGAL : 25 Pebruari 1998 PENTUNJUK PELAKSANAAN PEDOMAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM I. UMUM Air adalah sebagai salah sumber daya nasional dan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang dan berdasarkan Pasal 33 ayat (3) Undang- undang Dasar 1945 mengisyaratkan bahwa air dikuasai oleh Negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan sebagian urusan pemerintah dibidang pekerjaan umum kepada daerah, maka pelayana air minum diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II sebagai urusan Pemerintah Daerah. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah diserahkan pelaksanaannya kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM, PDAM selain sebagai Perusahaan yang mempunyai misi menyediakan pelayanan air minum kepada masyarakat juga sebagai salah satu sumber Pendapata Asli Daerah (PAD), harus dikelola secara baik atas dasar prinsip- prinsip ekonomi perusahaan, dengan tetap memperhatikan fungsi sosial. Sebagai pedoman untuk penetapan tarif air seperti di atas, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarid Air Minum Pada Peusahaan Daerah Air Minum. Agar pelaksanaan Peraturan Menteri ini bisa seragam dan efektif, perlu diterbitkan petunjuk pelaksanaan sebagaiman ditetapkan dalam Instruksi Menteri ini. II. PRINSIP DASAR SISTEM TARIF AIR MINUM. A. PEMULIHAN BIAYA 1. Pengertian Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan PDAM harus mencukupi untuk biaya/pengeluaran perusahaan, bisa menggantikan barang modal pada waktu diperlukan dan bisa memberikan suatu tingkat investasi tertentu diantarnya untuk pengembangan usaha perusahaan. Biaya-biaya yang diperhitungkan dalam pemulihan biaya harus layak dan relevan. 2. Pengelompokan biaya/pengeluaran perusahaan Secara umum, biaya-biaya dan pengeluaran PDAM terdiri dari: 1) biaya operasi, pemeliharaan dan administrasi;
  • 4. 2) biaya depresi; 3) biaya bunga pinjaman, dan 4) angsuran pokok pinjaman. Selain keempat unsur biaya/pengeluaran diatas, juga diperhitungkan biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas dasar nilai aset perusahaan yang layak yang disebut “return on asset” (ROA). Macam-macam biaya/pengeluaran ini dikelompokkan ke dalam “Biaya Akunting” dan “Biaya Finansial”. 3. Pemulihan – biaya Mininum Untuk menjamin kelangsungan usaha perusahaan, yakni untuk mengoperasikan perusahaan secara baik dan memelihara aset atau barang modal secara layak, serta membelanjai kebutuhan investasi di masa datang perlu ditentukan tingkat biaya minimum yang harus dipulihkan. Tingkat pemulihan biaya minimum ini setara dengan jumlah Biaya Akunting. 4. Pemulihan – biaya Maksimum Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan umum, pemulihan biaya yang dibebankan kepada pelanggaran dibatasi setinggi-tingginya setara dengan jumlah Biaya Finansial. 5. Pendapatan PDAM untuk Pemulihan Biaya Pendapatan PDAM untuk Pemulihan Biaya bersumber dari pendapatan yang terdiri dari tarif penjualan air dan beban tetap. Beban tetap terdiri dari biaya pemeliharaan meter dan biaya administrasi rekening pelanggan. B. KETERJANGKAUAN DAN SUBSIDI SILANG 1. Kebutuhan Dasar Minimum Julah kebutuhan dasar minimum akan air minum bagi suatu rumah tangga ditentukan sebesar 10 m3/bulan. Jumlah ini dihitung atas dasar kebutuhan seseorang akan air sebesar 60 liter/orang/hari, untuk suatu rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 6 orang. PDAM menyediakan air untuk kebutuhan dasar minimum ini dengan tarif yang terjangkau oleh semua pelanggan, terutama yang tergolongan berpenghasilan paling rendah. Dalam menentukan kebutuhan dasar minimum, apabila satu sambungan PDAM digunakan oleh lebih dari satu rumahtangga, seperti misalnya pada rumah susun, atau digunakan oleh banyak orang, seperti misalnya pada asrama atau panti asuhan, penentuan jumlah kebutuhan dasar minimum bagi sambungan dimaksud dihitung atas dasar jumlah rumahtangga atau jumlah orang yang menggunakan sambungan dimaksud. Dalam hal ini, misalnya sambungan dimaksud digunakan oleh 15 rumahtangga maka kebutuhan dasar minimum bagi sambungan tersebut dihitung 15 m3/bulan (15 x 10 m3). Dengan cara yang sama
  • 5. apabila suatu panti asuhan dihuni oleh 100 orang, mak akebutuhan dasar minimum untuk satu sambungan yang melayani panti asuhan dimaksud dihitung sebesar 180 m3/bulan (1000 x30x60:10000). Direksi PDAM mengeluarkan ketetapan khusus bagi pelanggan yang mendapatkan perlakukan seperti rumah susun, asrama dan atau panti asuhan dimaksud. 2. Keterjangkauan Tarif Tarif harus terjangkau oleh pelanggan khusus pelanggan rumah tangga. Tarif dikatakan terjangkauan apabila pengeluaran rumahtangga per bulan unutk pemenuhan kebutuhan dasar minimum tidak melebihi 4% (empat persen) dari rata-rata pendapatan rumah tangga untuk kelompok pelanggan yang bersangkutan. 3. Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan rumah tangga yang dijadikan patokan untuk menentukan keterjangkauan tarif adalah salah satu dari pendapatan sebagai berikut: a. upah minimum regional (UMR) yang ditentukan Pemerintah; b. pendapatan rata-rata (average income) pelanggan PDAM. 4. Subsidi silang Untuk membantu pelanggan yang tidak mampu membayar tarif sampai dengan tingkat kebutuhan dasar, PDAM menetapkan tarif yang lebih tinggi bagi pelanggan yang menggunakan air diatas kebutuhan dasar. C. EFISIENSI PEMAKAI AIR Pengendalian konsumsi melalui tarif progresif Untuk efesiensi penggunaan air, maka pelanggan yang memakai air melebihi kebutuhan dasar dikenakan tarif lebih tinggi. D. KESEDERHANAAN DAN TRANSPARANSI 1. Kesederhanaan Untuk memudahkan perhitungan , memudahkan pemahaman atas komponen biaya yang diperhiutngkan dalam pemulihan biaya maka sisti tarif disederhanakan, Untuk mewujudkan sistim tarif yang sederhana: a. pelanggan PDAM dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok b. Blok konsumsi dibagi 3 (tiga) yaitu: 1. 0m3 sampai dengan 10 m3 2. lebih dari 10 m3 sampai dengan 20m3; dan 3. lebih dari 20 m3 c. Biaya pengusahaan PDAM digolongkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: 1. biaya rendah; 2. biaya dasar, dan
  • 6. 3. biaya penuh. 2. Transparansi PDAM mempersiapkan dan menyampaikan informasi kepada semua pelanggan dan pihak yang berkepentingan secara jelas mengenai hal-hal yang berkenan dengan perhitungan dan penetapan tarif. III. PENGELOMPOKAN PELANGGAN DAN BLOK KONSUMSI A. PENGELOMPOKAN PELANGGAN 1. Tujuan Pengelompokan Tujuan pengelompokan pelanggan penetapan tarif yang terjangkau sesuai dengan kemampuan pelanggan dan kesinambungan Perusahaan. 2. Kelompok Pelanggan Apabila dalam wilayah kerja PDAM ada jenis pelanggan yang belum masuk dalam Kelompok Pelanggan, PDAM dapat menetapkan jenis pelanggan dimaksud ke dalam kelompok- kelompok pelanggan yang ditentukan, dnegan contoh: Kantor Kedutaan dan Konsulat Asing, Kantor Pengacara, Kantor Notaris, Poliklinik Swasta dan Praktek Dokter. B. BLOK KONSUMSI Tujuan Menggolongkan Konsumsi Tujuan mengadakan blok konsumsi adalah untuk memberlakukan tarif progresif yang diperlukan dalam rangka efisiensi penggunaan air pelaksanaan subsidi silang. IV. KELOMPOK BIAYA PERHITUNGAN TARIF A. KELOMPOK BIAYA Untuk menghitung besaran tarif, biaya pengusahaan