Dokumen tersebut membahas tentang target nasional pembangunan air minum dan sanitasi menurut RPJMN 2010-2014 dan MDGs serta tantangan yang dihadapi untuk mencapai target-target tersebut, seperti cakupan layanan air minum dan sanitasi yang masih rendah, kualitas air yang buruk, serta praktik buang air besar sembarangan yang masih umum."
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Pendalaman rpjmn dan mdg
1. PENDALAMAN RPJMN & MDG
Dipresentasikan oleh:
Maraita Listyasari
Pada Training Refreshment Pokja AMPL
Solo, 26 September 2012
2. Tingkat kebocoran air
Cakupan / Non-Revenue Water
layanan air yang masih tinggi
minum masih
rendah
Kualitas air Cakupan air
baku/air sudah
minum yang meningkat
buruk tapi belum
sesuai target
Tantangan Pembangunan Air Sudah banyak kesadaran
Minum dan Sanitasi untuk BAB di MCK sehat ,
namun masih ada 70 juta yang
BAB sembarang tempat
Sudah ada
sewerage
system yang
baik, tapi
Sudah banyak jamban sehat masih banyak
dibangun, namun masih praktek
banyak saja jamban yang tak buang tinja di
sesuai standar sungai
4. Target and Indikator MDGs
Target 7C
• Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah
tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber air
minum layak dan fasilitas sanitasi dasar layak hingga
tahun 2015
7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap sumber air minum layak
(perkotaan+perdesaan, perkotaan dan perdesaan)
7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap fasilitas sanitasi dasar layak
(perkotaan+perdesaan, perkotaan dan perdesaan)
5. OUR TARGETs Akses terhadap sistem
perpipaan
Air Minum
Akses terhadap sistem
non-perpipaan terlindungi
Communal
system
Akses terhadap sistem
perpipaan (off-site system)
Air Limbah City wide-
system
RPJMN 2010- Akses terhadap non-
2014 perpipaan (on-site system)
Akses terhadap sistem
Persampahan pengelolaan persampahan
di perkotaan
TARGET AIR
MINUM DAN Penanganan drainase di
SANITASI Drainase kawasan strategis
perkotaan
Perkotaan
Akses terhadap sumber Perdesaan
Air Minum
air minum layak
Perkotaan
MDGs 2015 dan
Perdesaan
Perkotaan
Air Limbah Akses terhadap fasilitas
sanitasi layak Perdesaan
Perkotaan
dan
Perdesaan
6. Core Questions
What Is Measured?
What’s access means:
Questions:
Ledeng meteran
Sumber air minum
Ledeng eceran
utama di rumah Layak Jarak ke
Sumur bor/pompa
tangga tempat
pembuaga
Sumur terlindung n tinja ≥
• Jenis sumber 10m
Mata air terlindung
• Jarak ke tempat Akses
Air kemasan
pembuangan
Air isi ulang
kotoran/tinja
Tidak Sumur tak terlindung
terdekat Layak Mata air tak terlindung
Air sungai
Air hujan
Lainnya
Jarak ke
Sumur bor/pompa tempat
pembuag
Sumur terlindung
an tinja <
Mata air terlindung 10m
7. Core Questions
What Is Measured?
Questions: What’s access means:
Jenis toilet yang Jenis Fasilitas Jenis Tempat Pembuangan Kepemilikan Fasilitas
Tempat Buang Air Akhir Tinja (TPAT) Tempat Buang Air
dipergunakan oleh Besar Besar
Tangki Septik
rumah tangga:
Fasilitas Sendiri
• Jenis Sanitasi Layak Leher Angsa dan SPAL
dan
kepemilikan Kolam/Sawah
Bersama
• Jenis kloset
Plengsengan Sungai/Danau/Laut
• Jenis tempat dan/ dan/
Umum
Fasilitas
pembuangan Sanitasi Tidak
Cemplung/Cubluk atau Lobang Tanah atau
Tidak Ada
akhir tinja Layak
Tidak Ada Pantai/Kebun
Lainnya
8.
9. What’s The Figure Talking About
WHY DECREASING?
• Meningkatnya penggunaan air kemasan dan/atau air isi ulang sebagai sumber
air minum
– Laju penyediaan perpipaan < laju pertumbuhan penduduk
– Air yang didistribusikan belum memenuhi kualitas air siap minum
• Pendataan yang belum dapat memotret kondisi RT yang memiliki > 1 sumber
air minum
– Pendataan memotret akses terhadap sumber air minum bukan akses terhadap sistem
penyediaan air minum
– Melalui perhitungan ulang yang dilakukan oleh Kementerian PU (memperhitungkan
RT yang memiliki lebih dari 1 sumber air minum layak), proporsi rumah tangga
dengan akses terhadap sumber air minum layak pada tahun 2011 adalah sebesar
55,04% dan pada tahun 2010 sebesar 53,26%.
– Artinya: terjadi peningkatan akses terhadap sistem penyediaan air minum, namun
masyarakat lebih memilih air kemasan/air isi ulang sebagai sumber air minum
• Tingginya urbanisasi
– Proporsi daerah perkotaan yang semakin meningkat (5% dalam 5 tahun)
– Gap penyediaan air minum terbesar terjadi di daerah perkotaan
10. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Sumber Air Minum Layak dan Air
Kemasan/Isi Ulang, 1993-2010
Air minum layak Air minum kemasan dan isi ulang
Tahun Perkotaan+ Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1993 50,58 31,62 37,73 - - -
1994 51,45 30,79 37,74 - - -
1995 r 51,66 30,77 38,03 - - -
1996 r 53,37 34,36 41,18 - - -
1997 r 54,42 35,86 42,76 - - -
1998 52,70 35,55 41,95 1,57 0,28 0,76
1999 52,97 35,19 42,18 1,84 0,26 0,88
2000 1) 46,02 31,31 37,51 1,56 0,17 0,75
2001 2) 59,51 40,39 48,68 2,94 0,27 1,43
2002 3) 58,22 40,29 48,33 2,88 0,25 1,43
2003 57,26 40,98 47,73 4,02 0,29 1,83
2004 56,77 42,93 48,81 4,94 0,60 2,45
2005 4) 55,62 41,50 47,62 7,78 1,21 4,06
2006 54,57 42,68 47,79 8,95 1,02 4,43
2007 54,07 43,93 48,31 14,45 1,65 7,18
2008 50,15 42,95 46,45 20,16 2,85 11,26
2009 49,82 45,72 47,71 22,73 3,94 13,05
2010 42,51 45,85 44,19 33,11 5,81 19,37
Catatan:
1)
Pada tahun 2000, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD dan Maluku
2)
Pada tahun 2001, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD
3)
Pada tahun 2002, pencacahan Susenas di Provinsi NAD, Maluku, Maluku Utara, dan Papua hanya dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi
4)
Pada tahun 2005, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD
11.
12. Perbandingan JMP and MDG
Urban +
Indonesia Urban (2010) Rural (2010)
Rural (2010)
Drinking JMP 92,00% 74,00% 81,97%
Water MDGs 42,51% 45,85% 44,19%
JMP 73,00% 38,99% 54,06%
Sanitation
MDGs 72,78% 38,50% 55,54%
The Differences because:
• Different definition
• Different methodology
• Different baseline data
• Data availability
• Different reporting year with year of available data
13. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air
Minum Layak menurut Provinsi Tahun 2010-2011
75.00
70.00
65.00
60.00 2010
55.00
2011
50.00
45.00 Target 2015
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
14. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan
Sanitasi Layak menurut Provinsi Tahun 2010-2011
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00 2010
70.00
65.00 2011
60.00
Target 2015
55.00
50.00
45.00
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
15. 80.00
Kesenjangan Akses Air minum antara Rumah tangga di Wilayah
70.00
Perkotaan dan Perdesaan Tahun 2010
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
*Jakarta tidak memiliki kawasan perdesaan Total Perkotaan Perdesaan
Untuk sektor air minum, tingkat kesenjangan antara
rumah tangga di perkotaan dan perdesaan per provinsi Sumber data: Susenas 2010(BPS)
berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik setiap provinsi
16. 100.00
Kesenjangan Akses Sanitasi antara Rumah tangga di Wilayah
90.00 Perkotaan dan Perdesaan Tahun 2010
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Total Perkotaan Perdesaan
Untuk sektor sanitasi, terdapat
*Jakarta tidak memiliki kawasan
perdesaan
ketimpangan antara rumah
tangga di perkotaan dan
Sumber data: Susenas 2010( BPS) perdesaan
17. Kebijakan Pembangunan Air Minum dan
Sanitasi dalam RPJMN 2010-2014
Perbaikan
Promosi
manajemen
PHBS
lembaga pengelola
Penyediaan Air Peningkatan
Baku Air Minum pelayanan
Peningkatan
Kerangka akses penduduk Kerangka
terhadap air
Regulasi minum dan pendanaan
sanitasi
19. 1. Meningkatkan koordinasi antar stakeholders
Public
Donor Work
Professi Agency Agency
onal Social Planning Health
assoiati Agency Agency Agency
on Water &
Water & Sanitation PDAM
Consult Watsan Environ
ant
Sanitation Project ment
Working (Water
Networking Agency Group Supply
Agency)
Pokja Home
NGO Educatio
AMPL Affair
n Agency
Universi Agency
ty
Non - government sector Government sector
More Participants + More Supporters = Rapid Transformation
20. 2. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan Pemda
STBM WASH in School,
Sanitation
PAMSIMAS PPSP Total
Marketing,
Denpasar
Water Supply and
SANIMAS Community
Sewerage
Sanitation based
Sanitation Community Development
Acceleration Sanitation
Based Program Water Supply and Projet,
Program Program,
Sanitation Metropolitan
Community
Collaboration funding Community Based Sanitation
Ensuring sanitation triggering
from local Program Management &
strategic plan to be approach.
governments, Focusing in urban- Health Project,
slum areas. developed and used 7.325 villages Sanitasi
Mamminasata
communities, and are intervened
in every districts. Sekolah,
Solidwaste
donor agencies. by STBM
approach. Hibah Air etc
Management,
Pamsimas Sanimas PPSP STBM Other
Pamsimas Sanimas PPSP STBM Minum &
projects..
Sanitasi, dll
21. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
Jumlah Kota Sasaran
2009 2010 2011 2012 2013 2014
• Kampanye,
edukasi,
Target di 2014
advokasi dan
41 49 62 72 82 (100) 330
pendampingan
Capaian di 2012
Tahap 1 & 2
225
• Pengembangan
Kelembagaan dan 41 49 62 72 82 (100) •Penyusunan
Rencana
Peraturan Strategis (SSK)
24 41 57 80 100 51 Tahap 3
Tahap 4
• Penyusunan 3 21 35 45 56 65
Memorandum
Program
• Implementasi
3 24 59 104 160 Tahap 5
Target Hijau
Tahap 6 Target di 2014
•Pemantauan,
27 65 114 176 248 330 160
Pembimbingan,
2
Evaluasi, dan
Proyeksi Capaian di
1
Pembinaan 2014 : 225
22. Advokasi Kebijakan AMPL
Advokasi Pengambil Kebijakan di Tingkat Pusat
HCTPS 2011 KSAN 2011
Advokasi Pengambil Kebijakan di Tingkat Daerah
City Sanitation Summit
23. Advokasi Media
Kunjungan lapangan
dan Pameran fotografi
untuk jurnalis foto
AMPL
24. Peningkatan Kualitas Sistem Monitoring
NAWASIS
PemPus
Kesepakatan Pemda
Data &
pelaku
Information menggunakan satu
kerangka data
Capacity
Building
Consolidation and
implementation of
advocacy program
Swasta NGO
25. 3. Sinergitas antar sektor
Rencana Pengamanan Air Minum
• Hanya 12.43% yang
menggunakan air perpipaan Health
Goals
memerlukan upaya
mengurangi risiko konsumsi
Kualitas
air tercemar Kuantitas
• RPA adalah rencana Environment
Indonesia’s
Fulfillment
pengamanan pelayanan air of Basic
Water Safety & Natural
Resources
Plan
Needs
minum pendekatan bersifat Development Goals
Keterjangkauan
preventif dan proaktif. Kontinuitas
Socio-
economy
Goals
26. Penjaminan
terpenuhinya Manfaat
1
pasokan air
baku yang
berkualitas
RPA bagi
dan
memenuhi
standar
Daerah
Tersedianya air
minum yang Peningkatan
2
kesadaran
5
memenuhi
aspek K-4; masyarakat
Kualitas, untuk
Kuantitas, mencegah
Kontinuitas dan terjadinya re-
Keterjangkauan kontaminasi
air minum
Perlindungan
sumber air
3
baku dari
pencemaran
Peningkatan
badan air oleh
manajemen
4
kegiatan
dan teknis
domestik dan
para
industri
penyelenggara
penyedia air
minum
27. School Sanitation,
A Government Strategy
“Improving the quality of
students physical and
mental health through
improved hygiene
behaviors as well as
providing access to
adequate sanitation
facilities in schools; in
order to supporting
Indonesia national
education goals”
28. Why invest on
School Sanitation?
A better sanitation behavior and
safe drinking water reduce 94%
diarrhea cases = school absence
reduced up to 8 days / year
= productive days raise up to 17%
= opportunity to increase revenue
Investing on ±26 millions
students = contribute significantly
to improve watsan condition
of10% Indonesia total population.
Students as agent of change to
improve hygiene behavior within
the family and community
Ketiga target initelahmemperhitungkan target MDG, karena RPJMN 2010-2014 merupakantahapterakhirmencapai MDG
Create enabling environment:National Policy in Community Based Water and Sanitation Development (AMPL – BM )Institutional and coordination: Pokja AMPLWater and sanitation strategic plan: City Sanitation Strategy,Water & Sanitation Strategic Plan,Local government action plan on water & sanitation
Yang sudah dilakukan pemerintahCreating enabling Environment, yaitu: Advokasi dan Sosialisasi ( salah satunya 11 kebijakan AMPL BM), Fasilitasi penyusunan dokumen perencanaan strategis (Renstra AMPL, SSK, dll), peningkatan investasi, perbaikan sistem monitoring dan evaluasi.Peningkatanakses Air MinumdanSanitasi, melalui program/proyek:SANIMAS ,CWSHP, PAMSIMAS, UWSSP,DSDP,MSMHP (Metropolitan Sanitaion Management and Health Project),Solid Waste, MamminasataSolidwaste Management, Emission Reduction in Cities-Solid Waste Management.
Advokasi media adalah saat kita menempatkan media sebagai kelompok sasaran yang penting yang harus diberikan pemahaman / feeding secara berkala sebagai pihak yang akan menyampaikan persepsi dan pengalamannya kepada publik. Kegiatan advokasi media dapat dibuat bermacam-macam, dari siaran pers, kunjungan lapangan, pameran foto, media gathering dan sebagainya.
Established a national services for supporting the advocacy, capacity building and data & information Initiated by central government, fill by local governments, use by all related stakeholders As a carrot to improve the monitoring and evaluation systems, for example: DAK allocation
Pendekatantradisionalpelayanan air minumsebelumnyasecaraumumpendekatanbersifatkuratifdanreaktif.MenjaminAkses Air Minum : adalahdenganmenjaminketerjangkauandalamlayanan air untuk mencapai tujuan sosekTujuanSosial- ekonomimeningkatnyakesejahteraanmasyarakatTujuanLingkungan : denganmeningkatkanperhatianpadamanajemenekologis yang berkelanjutandansumberdaya air, untuk menjamin kontinuitas dan kuantitas sumber air bakuTujuanKesehatanderajatkesehatanmasyarakat yang lebihbaik, dengan perbaikan kualitas air minum