SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Disusun Oleh :
Hensika Sindi Setiawan
(40312001)
Indra Gunawan
(40312002)
Slamet Riyadi
( 40312010)
Pendidikan Matematika/1
 Menurut Etimologi
kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier
yang artinya “pelari” dan curare yang berarti “tempat
berpacu”. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia
olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis
finish.
1.

Crow and Crow
Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara
sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk
memperoleh ijazah.

2. Ronald C. Doll
Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal
maupun non formal di mana pebelajar memperoleh
pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil,
perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah
bantuan sekolah.
3. Abert I. Oliver
Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi
empat elemen yaitu program belajar, program
pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum
tersembunyi.
4. Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan
kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang
disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di
luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan
pendidikan.
1.

Dalam arti sempit
kurikulum adalah semua pelajaran baik teori
maupun praktek yang diberikan kepada siswa-siswa
selama mengikuti suatu proses pendidikan
tertentu. Kurikulum dalam pengertian ini terbatas
pada
pembarian
bekal
pengetahuan
dan
keterampilan pada siswa untuk kepentingan
mereka melanjutkan pembelajaran maupun terjun
ke dunia kerja. Dalam melihat pada kurikulum
sebagai suatu lembaga pendidikan maka dapat di
lihat apakah lulusannya mempunyai keahlian
dalam level apa.
2. Dalam Arti Luas

kurikulum adalah semua pengalaman yang
diberikan oleh lembaga pendidikan kepada
anak didik selama mengikuti proses
pendidikan. Dengan pengertian ini maka
pengaturan halaman sekolah, penempatan
keranjang sampah atau kedisiplinan di
sekolah di jalankan termasauk dalam
cakupan kurikulum karena semua itu akan
menghasilkan sesuatu yang tercermin dalam
lulusan.
 Rencana Pelajaran 1947

Susunan Rencana Pelajaran 1947 hanya
memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata
pelajaran dan jam pengajarannya, serta
garis-garis besar pengajarannya. Rencana
Pelajaran 1947 lebih mengutamakan
pendidikan watak, kesadaran bernegara,
dan bermasyarakat, daripada pendidikan
pikiran. Materi pelajaran dihubungkan
dengan kejadian sehari-hari, perhatian
terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani
• Rencana Pelajaran Terurai 1952
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata
pelajaran yangdisebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas
sekali. seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. Pada masa itu juga dibentuk Kelas
Masyarakat, yaitu sekolah khusus bagi
lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan
ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan
keterampilan, seperti pertanian,
pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar
anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa
langsung bekerja
 Kurikulum 1964

muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
Kurikulum 1964. Fokusnya pada
pengembangan daya cipta, rasa, karsa,
karya, dan moral (Pancawardhana). Mata
pelajaran diklasifikasikan dalam lima
kelompok bidang studi: moral,
kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmaniah.
Pendidikan dasar lebih menekankan pada
pengetahuan dan kegiatan fungsional
praktis.
 Kurikulum 1968

Kelahiran Kurikulum 1968 mengganti Rencana
Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama. Tujuannya pada
pembentukan manusia Pancasila sejati.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan
organisasi materi pelajaran: kelompok
pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus. Materi ini hanya memuat
mata pelajaran pokok-pokok saja tidak
mengaitkan dengan permasalahan faktual di
lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja
yang tepat diberikan kepada siswa di setiap
jenjang pendidikan
 Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar
pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang
melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di
bidang manejemen, yaitu MBO (management
by objective) yang terkenal saat itu, Metode,
materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan
pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan
bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi:
petunjuk umum, tujuan instruksional khusus
(TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
belajar-mengajar, dan evaluasi
 Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung pendekatan
proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
Kurikulum ini juga sering disebut
“Kurikulum 1975 yang disempurnakan”.
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar. Dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active
Leaming (SAL).
 Kurikulum 1994
mengkombinasikan antara Kurikulum 1975
dan Kurikulum 1984, antara pendekatan
proses,” Kritik bertebaran, lantaran beban
belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari
muatan nasional hingga lokal. Materi
muatan lokal disesuaikan dengan
kebutuhan daerah masing-masing, misalnya
bahasa daerah kesenian, keterampilan
daerah, dan lain-lain.
 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi
apakah yang harus dicapai siswa. Sayangnya,
kerancuan muncul bila dikaitkan dengan
alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian.
Ujian akhir sekolah maupun nasional masih
berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya
tentu lebih banyak pada praktik atau soal
uraian yang mampu mengukur seberapa
besar pemahaman dan kompetensi siswa.
 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)
Hampir sama dengan KBK, bedanya
yaitu guru lebih diberikan
kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan
lingkungan dan kondisi siswa serta
kondisi sekolah berada.
menurut Puskur (Pusat Kurikulum)
menyatakan bahwa KBK merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar, serta
pemberdayaan sumber daya pendidikan.
Batasan tersebut menyertakan bahwa KBK
dikembangkan dengan tujuan agar peserta
didik memperoleh kompetensi dan
kecerdasan yang mumpuni dalam
membangun identitas budaya dan bangsanya.
kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan dan silabus. Sedangkan silabus
sendiri merupakan penjabaran standar kompetensi
dasar kedalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
 Berpusat pada paserta didik yaitu dalam kegiatan

belajar-mengajar, peserta didik ditempatkan sebagai
subjek, yang artinya memperhatikan bakat, minat,
kemampuan, cara dan strategi belajar.
 Belajar dengan melakukan, maksudnya ada contohcontoh aktual dalam kehidupan sehari-hari yang
terkait dengan penerapan konsep, kaidah, dan prinsip
disiplin ilmu yang dipelajari.
 Mengembangkan kemampuan sosial, karena peserta
didik membutuhkan interaksi dengan guru, teman,
orang tua, masyarakat sekitar dalam membangun
kerangka pemikiran tentang prinsip-prinsip disiplin
ilmu yang dipelajari.
 Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah

ber-Tuhan. Artinya, dalam proses belajar-mengajar
peserta didik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu,
mengembangkan imajinasi, dan memelihara fitrah
ber-Tuhan.
 Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
Artinya, peserta didik dapat menggunakan pemikiran
ilmiah untuk dapat mencari jawaban atas
permasalahannya.
 Mengembangkan kreativitas peserta didik. Artinya,
kegiatan belajar-mengajar dapat memberikan ruang
untuk berkreasi secara berkesinambungan untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan kreativitas
peserta didik.
 Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu

dan teknologi. Artinya, kegiatan belajar-mengajar
perlu memberikan peluang agar peserta didik
memperoleh informasi dari multi media, setidaknya
dalam penyajian materi dan penggunaan media
pembelajaran.
 Menumbuhkan kesadaran peserta didik sebagai warga
negara yang baik. Dalam kegiatan belajar-mengajar
peserta didik diberikan wawasanm moral dan sosial
yang dapat membekalinya agar menjadi warga
masyarakat dan warga negara yang bertanggung
jawab.
 Belajar sepanjang hayat. Artinya, kegiatan belajar-

mengajar dapat mendorong peserta didik untuk
mengukur kemampuan dirinya baik secara fisik
maupun mental.
 Perpaduan kompetisi, kerja sama, dan solidaritas.
Artinya, kegiatan belajar-mengajar harus dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk
memperoleh insentif.
Berpusat pada potensi, perkembangan, serta
kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu, Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan keragaman peserta didik
yang meliputi substansi komponen muatan wajib,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Karena kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang
secara dinamis.
1.
4. Relevan dengan kehidupan,

Pengembangan kurikulum harus
mempertimbngkan dan memperhatikan
pengembangan integritas pribadi,
kecerdasan spiritual, keterampilan
berpikir, kreatifitas sosial, kemampuan
akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan,
Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi dan
disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan
6. Belajar sepanjang hayat, Kurikulum

diarahkan kepada proses
pengembanga, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan global,
nasional dan lokal untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
 KBK maupun KTSP memilki tujuan yang

sama terhadap kemajuan dunia pendidikan
di indonesia yaitu sama-sama bertujuan
untuk menciptakan sumber daya manusia
indonesia yang berkompeten dan cerdas
dalam membangun identitas budaya dan
bangsa, berbudi pengerti yang luhur, serta
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Perbedaan KBK dengan KTSP dapat dilihat dari

karakteristik kurikulumnya, karekteristik dari KBK
dan KTSP adalah sebagai berikut :
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Pencapaian kompetensi siswa (individual/klasikal
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan
metode bervariasi
Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang
memenuhi unsur edukatif
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
(penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi)
Menggunakan sistem sentralisasil penuh dari pusat
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan
kreativitasnya dalam penyelenggaraan programprogram pendidikan.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah
untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata
pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan
siswa.
1.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar

siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20%.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas
kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan.
 Mengembangkan kompetensi-kompetensi

siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan penguasaan konten
mata pelajaran itu sendiri
 Mengembangkan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student oriented).
 Guru diberi kewenangan untuk menyusun
silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah/daerah masing-masing
 Guru diberi kewenangan untuk

menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di
sekolah/daerah masing-masing
 Penilaian yang menekankan pada
proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara
optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan
pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah
adanya penyeragaman kurikulum di seluruh
Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di
lapangan, dan kurang menghargai potensi
keunggulan lokal.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
1.
Sekolah dapat menitikberatkan pada mata
pelajaran tertentu yang dianggap paling
dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah
kawasan wisata dapat mengembangkan
kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai
keterampilan hidup.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang
sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar
yang berat dapat mempengaruhi perkembangan
jiwa anak.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada
sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan
pengembang kurikulum.
3.
7. memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai
dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan
kondisi daerahnya masing-masing.
8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang
menekankan pada pemahaman, kemampuan
atau kompetensi terutama di sekolah yang
berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
9. Standar kompetensi yang memperhatikan
kemampuan individu, baik kemampuan,
kecakapan belajar, maupun konteks social
budaya.
10. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara

desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan)
sehingga pemerintah dan masyarakat bersamasama menentukan standar pendidikan yang
dituangkan dalam kurikulum
11. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk
menyususn dan mengembangkan silabus mata
pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan
potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan
peserta didik, serta kebutuhan masyarakat
sekitar sekolah.
12. Guru sebagai fasilitator yang bertugas
mengkondisikan lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
13. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan

14.

15.
16.
17.

ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan
membentuk kompetensi individual.
Pembelajaran yang dilakukan mendorong
terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat,
dan dunia kerja yang membentuk kompetensi
peserta didik.
Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada
proses dan hasil belajar.
Menggunakan berbagai sumber belajar.
kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis
dan menyenangkan.

More Related Content

What's hot

TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptx
TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptxTOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptx
TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptxAmaliaZaida3
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxKonsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxcindymayeza
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAnnissawati Caca
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009antiantika
 
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar DewantaraRefleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar DewantaraMuhammad Febriyan Setiana
 
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...Riyan Hidayatullah
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 LilyCarmelia
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxFarahDybha1
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxWika Usiana
 
Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Nad D'miauw
 
materi capaian pembelajaran.pptx
materi capaian pembelajaran.pptxmateri capaian pembelajaran.pptx
materi capaian pembelajaran.pptxSinarLombokJava
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakteryus01
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 

What's hot (20)

TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptx
TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptxTOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptx
TOPIK 1 DISKUSI KEL. 3 KONTINYU KURIKULUM-1(2).pptx
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptxKonsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
Konsep Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Merdeka SMK.pptx
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fix
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
 
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar DewantaraRefleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
 
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
 
model penilaian pai
model penilaian paimodel penilaian pai
model penilaian pai
 
Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss
 
materi capaian pembelajaran.pptx
materi capaian pembelajaran.pptxmateri capaian pembelajaran.pptx
materi capaian pembelajaran.pptx
 
Topik 1.pdf
Topik 1.pdfTopik 1.pdf
Topik 1.pdf
 
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptxTopik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakter
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 

Viewers also liked

Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingIndra Gunawan
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Interenet And Domain Name
Interenet And Domain NameInterenet And Domain Name
Interenet And Domain NameNameStall
 
Stowarzyszenie lokalne salezjańskiej organizacji sportowej rzeczpospolitej ...
Stowarzyszenie lokalne  salezjańskiej organizacji sportowej  rzeczpospolitej ...Stowarzyszenie lokalne  salezjańskiej organizacji sportowej  rzeczpospolitej ...
Stowarzyszenie lokalne salezjańskiej organizacji sportowej rzeczpospolitej ...Jacek Bielski
 
Cld514 a session 1 intro to sociology
Cld514 a session 1   intro to sociology Cld514 a session 1   intro to sociology
Cld514 a session 1 intro to sociology Stephen Lord
 
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht Jeroen Brouwer
 
политическая панель (социология укр)
политическая панель (социология укр)политическая панель (социология укр)
политическая панель (социология укр)Dmitry Antonyuk
 
John lennon imagine
John lennon imagineJohn lennon imagine
John lennon imaginecyrano945
 
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02Alex Evans
 
When Culture Saved the Day: Organization Culture and Crisis Management
When Culture Saved the Day:  Organization Culture and Crisis ManagementWhen Culture Saved the Day:  Organization Culture and Crisis Management
When Culture Saved the Day: Organization Culture and Crisis Managementlmaguire2150
 

Viewers also liked (20)

Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Interenet And Domain Name
Interenet And Domain NameInterenet And Domain Name
Interenet And Domain Name
 
Yunus emre
Yunus emreYunus emre
Yunus emre
 
Advanced
AdvancedAdvanced
Advanced
 
Stowarzyszenie lokalne salezjańskiej organizacji sportowej rzeczpospolitej ...
Stowarzyszenie lokalne  salezjańskiej organizacji sportowej  rzeczpospolitej ...Stowarzyszenie lokalne  salezjańskiej organizacji sportowej  rzeczpospolitej ...
Stowarzyszenie lokalne salezjańskiej organizacji sportowej rzeczpospolitej ...
 
Cld514 a session 1 intro to sociology
Cld514 a session 1   intro to sociology Cld514 a session 1   intro to sociology
Cld514 a session 1 intro to sociology
 
Folder shophouse
Folder shophouseFolder shophouse
Folder shophouse
 
Kx tg2361
Kx tg2361Kx tg2361
Kx tg2361
 
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht
Presentatie starteskompas Rabobank Amstel en Vecht
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Advanced
AdvancedAdvanced
Advanced
 
The gioi nhung chuyen la 1
The gioi nhung chuyen la 1The gioi nhung chuyen la 1
The gioi nhung chuyen la 1
 
политическая панель (социология укр)
политическая панель (социология укр)политическая панель (социология укр)
политическая панель (социология укр)
 
Ani
AniAni
Ani
 
John lennon imagine
John lennon imagineJohn lennon imagine
John lennon imagine
 
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02
Mobile seo-mozinar-aleyda-solisv2-130212135814-phpapp02
 
When Culture Saved the Day: Organization Culture and Crisis Management
When Culture Saved the Day:  Organization Culture and Crisis ManagementWhen Culture Saved the Day:  Organization Culture and Crisis Management
When Culture Saved the Day: Organization Culture and Crisis Management
 
example.pdf
example.pdfexample.pdf
example.pdf
 
Test 3
Test 3Test 3
Test 3
 

Similar to KBK dan KTSP

Landasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas KelompLandasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas Kelompherdisaksul
 
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.ppt
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.pptT6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.ppt
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.pptAbangNorhanizambinAb
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamulyaparlinda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamulyaparlinda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamoelya
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumId Id Sabiq
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxsaputrip233
 
Modul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajarModul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajarRian Jrs Tewur
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiaokiarisaputra
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe180590
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe180590
 
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulumlandasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulumFatmawati Khodijah
 
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of CurriculumTugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculumaloysiusapat
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxSyukron8
 

Similar to KBK dan KTSP (20)

KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docxKURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
 
Landasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas KelompLandasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas Kelomp
 
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.ppt
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.pptT6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.ppt
T6- KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.ppt
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikanKurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Ktsp dan kbk
Ktsp dan kbkKtsp dan kbk
Ktsp dan kbk
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulum
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
 
Modul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajarModul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajar
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
 
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulumlandasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of CurriculumTugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
 

More from Indra Gunawan

Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
Konsep Dasar Probabilitas
Konsep Dasar ProbabilitasKonsep Dasar Probabilitas
Konsep Dasar ProbabilitasIndra Gunawan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 

More from Indra Gunawan (7)

Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Tendensi sentral
Tendensi sentralTendensi sentral
Tendensi sentral
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Konsep Dasar Probabilitas
Konsep Dasar ProbabilitasKonsep Dasar Probabilitas
Konsep Dasar Probabilitas
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 

Recently uploaded

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Recently uploaded (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

KBK dan KTSP

  • 1. Disusun Oleh : Hensika Sindi Setiawan (40312001) Indra Gunawan (40312002) Slamet Riyadi ( 40312010) Pendidikan Matematika/1
  • 2.  Menurut Etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya “pelari” dan curare yang berarti “tempat berpacu”. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
  • 3. 1. Crow and Crow Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. 2. Ronald C. Doll Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah.
  • 4. 3. Abert I. Oliver Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi. 4. Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
  • 5. 1. Dalam arti sempit kurikulum adalah semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa-siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu. Kurikulum dalam pengertian ini terbatas pada pembarian bekal pengetahuan dan keterampilan pada siswa untuk kepentingan mereka melanjutkan pembelajaran maupun terjun ke dunia kerja. Dalam melihat pada kurikulum sebagai suatu lembaga pendidikan maka dapat di lihat apakah lulusannya mempunyai keahlian dalam level apa.
  • 6. 2. Dalam Arti Luas kurikulum adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti proses pendidikan. Dengan pengertian ini maka pengaturan halaman sekolah, penempatan keranjang sampah atau kedisiplinan di sekolah di jalankan termasauk dalam cakupan kurikulum karena semua itu akan menghasilkan sesuatu yang tercermin dalam lulusan.
  • 7.  Rencana Pelajaran 1947 Susunan Rencana Pelajaran 1947 hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya. Rencana Pelajaran 1947 lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani
  • 8. • Rencana Pelajaran Terurai 1952 Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yangdisebut Rencana Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat, yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja
  • 9.  Kurikulum 1964 muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
  • 10.  Kurikulum 1968 Kelahiran Kurikulum 1968 mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Materi ini hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan
  • 11.  Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu, Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi
  • 12.  Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 mengusung pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
  • 13.  Kurikulum 1994 mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
  • 14.  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apakah yang harus dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa.
  • 15.  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Hampir sama dengan KBK, bedanya yaitu guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
  • 16. menurut Puskur (Pusat Kurikulum) menyatakan bahwa KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyertakan bahwa KBK dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mumpuni dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.
  • 17. kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Sedangkan silabus sendiri merupakan penjabaran standar kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
  • 18.  Berpusat pada paserta didik yaitu dalam kegiatan belajar-mengajar, peserta didik ditempatkan sebagai subjek, yang artinya memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar.  Belajar dengan melakukan, maksudnya ada contohcontoh aktual dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah, dan prinsip disiplin ilmu yang dipelajari.  Mengembangkan kemampuan sosial, karena peserta didik membutuhkan interaksi dengan guru, teman, orang tua, masyarakat sekitar dalam membangun kerangka pemikiran tentang prinsip-prinsip disiplin ilmu yang dipelajari.
  • 19.  Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Artinya, dalam proses belajar-mengajar peserta didik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, mengembangkan imajinasi, dan memelihara fitrah ber-Tuhan.  Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Artinya, peserta didik dapat menggunakan pemikiran ilmiah untuk dapat mencari jawaban atas permasalahannya.  Mengembangkan kreativitas peserta didik. Artinya, kegiatan belajar-mengajar dapat memberikan ruang untuk berkreasi secara berkesinambungan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreativitas peserta didik.
  • 20.  Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi. Artinya, kegiatan belajar-mengajar perlu memberikan peluang agar peserta didik memperoleh informasi dari multi media, setidaknya dalam penyajian materi dan penggunaan media pembelajaran.  Menumbuhkan kesadaran peserta didik sebagai warga negara yang baik. Dalam kegiatan belajar-mengajar peserta didik diberikan wawasanm moral dan sosial yang dapat membekalinya agar menjadi warga masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab.
  • 21.  Belajar sepanjang hayat. Artinya, kegiatan belajar- mengajar dapat mendorong peserta didik untuk mengukur kemampuan dirinya baik secara fisik maupun mental.  Perpaduan kompetisi, kerja sama, dan solidaritas. Artinya, kegiatan belajar-mengajar harus dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif.
  • 22. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungannya 2. Beragam dan terpadu, Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman peserta didik yang meliputi substansi komponen muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karena kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. 1.
  • 23. 4. Relevan dengan kehidupan, Pengembangan kurikulum harus mempertimbngkan dan memperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan spiritual, keterampilan berpikir, kreatifitas sosial, kemampuan akademik, dan keterampilan vokasional. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan, Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan
  • 24. 6. Belajar sepanjang hayat, Kurikulum diarahkan kepada proses pengembanga, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 7. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • 25.  KBK maupun KTSP memilki tujuan yang sama terhadap kemajuan dunia pendidikan di indonesia yaitu sama-sama bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia indonesia yang berkompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsa, berbudi pengerti yang luhur, serta bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • 26.  Perbedaan KBK dengan KTSP dapat dilihat dari karakteristik kurikulumnya, karekteristik dari KBK dan KTSP adalah sebagai berikut :
  • 27. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pencapaian kompetensi siswa (individual/klasikal Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan metode bervariasi Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang memenuhi unsur edukatif Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar (penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi) Menggunakan sistem sentralisasil penuh dari pusat
  • 28. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan 2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan programprogram pendidikan. 3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. 1.
  • 29. 4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%. 5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
  • 30.
  • 31.  Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri  Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented).  Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing
  • 32.  Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing  Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten
  • 33. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal. 2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan. 1.
  • 34. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup. 4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak. 5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. 6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum. 3.
  • 35. 7. memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing. 8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar. 9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
  • 36. 10. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersamasama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum 11. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. 12. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
  • 37. 13. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan 14. 15. 16. 17. ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar. Menggunakan berbagai sumber belajar. kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan.