SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
TEKNOLOGI, KESENJANGAN DAN KESEMPATAN


A. Pendahuluan
       Digital divide, digital dalam hal ini diartikan sebagai perangkat elektronika,
khusunya komputer dalam hal menyelesaikan suatu proses kerja. Divide, berati pembagian,
dalam hal ini terjadi pada masyarakat umum, dalam istilah lain diartikan sebagai
kesenjangan, dilihat dari kontrasnya suatu golongan masyarakat satu dengan yang lainnya,
baik dari segi ekonomi, politik, serta tingkat intelektual.
       Komputer, sebagai salah satu produk teknologi yang berkembang pesat, menjadi
salah satu andalan dalam menyelesaikan segala bentuk permasalahan. Kondisi ini
dimungkinkan dengan kian kuatnya dominasi komputer sebagai solusi yang efektif dalam
penyelesaian masalah, khusunya dibidang teknis. Tidak hanya komputer, produk teknologi
yang lain pun kian melaju cepat, seperti mesin-mesin otomatisasi dan pengontrol yang
digunakan pada perusahaan-perusahaan produksi serta alat-alat kesehatan, dll. Dengan
demikian makin mendesaknya kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
dalam pengoperasian, perawatan bahkan pembuatan produk-produk teknologi tersebut.


B. Latar Belakang
       Digital divide (kesenjangan digital), isu yang diluncurkan oleh para techno-
utopianism, demikian menurut Donny B.U., M.Si, koordinator ICT Watch dan jurnalis TI
independen. Istilah "digital divide" terbentuk untuk menggambarkan kesenjangan dalam
memahami, kemampuan, dan akses teknologi. Sehingga muncul istilah “the have” sebagai
pemilik/penggunna teknologi dan “the have not” yang berarti sebaliknya. Labelisasi ini
muncul seiring makin besarnya perbandingan pendapatan dan kesempatan kerja antara
yang memiliki keahlian teknologi dengan yang tidak. Sekali lagi, hal tersebut dicetuskan
oleh para the have. Otomatis hal ini berdampak buruk pada perkembangan sosial ekonomi
masyarakat, karena kian tersisihkannya kaum the have not, baik dari lingkungan kerjanya
maupun dari pergaulan masyarakat suatu golongan yang berpendapat bahwa teknologi
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
Berikut perbandingan antara kemampuan seseorang dibidang teknologi dengan
penghasilan yang diperoleh :




                                                                                           1
Penghasilan
                                           Tampak bahwa penghasilan seseorang akan
                                           berbanding lurus dengan keahlian atau
                                           kemampuan yang dia miliki, maka eliminasi
                                           terhadap para pekerja dalam bidang yang
                                           berkaitan dengan teknologi akan terjadi.
                                           Buntutnya muncul istilah kalangan pakar IT,
                                           operator, teknisi, dan istilah-istilah lain pada
                                           sub bidang pekerjaan IT lainnya.




Keahlian


       Techno utopianism, merupakan paham yang berpandangan bahwa sains dan
teknologi dapat mengatasi semua masalah yang ada. Konsekuensinya orang-orang yang
mau terlibat didalamnya harus memiliki pengetahuan dan skill yang mumpuni untuk
mengimbangi kemajuan teknlogi, salah satu yang ditempuh adalah melalui pendidikan.
Imbasnya terjadi perkembangan dunia pendidikan dan literatur tentang teknologi, terbentuk
wacana penelitian dan pengembangan, serta gaya hidup yang melulu disuguhi embel-
embel produk teknologi. Hingga pada akhirnya akan membentuk suatu komunitas, dimana
kian hari kian berkembang sangat cepat, bahkan menurut riset di Amerika (US department
of commerce, 1998), perkembangan internet jauh lebih cepat dibanding produk teknologi
lainnya. Yang terjadi bukan hanya adanya gap/kelompok konsumen teknologi tersebut,
namun juga masyarakat yang tidak mampu bahkan tidak tahu tentang perkembangan dan
penggunaannya, dalam istilah awam kita disebut gaptek (gagap teknologi), kondisi ini
disebabkan banyak hal, diantaranya fasilitas akses, infrastruktur, faktor ekonomi, informasi
yang belum tersebar luas secara merata, kondisi geografis, hingga pada segi politik,
dimana kontrol negara akan memegang peranan yang vital.


C. Eliminasi Marginal
       Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, peribahasa yang menggambarkan
kondisi sosial masyarakat yang memiliki toleransi terhadap sesamanya. Dunia
internasional dengan gamblangnya mencetuskan bahwa sebuah negara harus memberi


                                                                                              2
akses sebesar-besarnya pada rakyatnya untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan akses
teknologi tinggi sehingga memberi peran besar terhadap kemajuan negaranya, dikutip dari
Pertemuan G8 di Kyushu-Okinawa, Jepang, tahun 2000 yang mengambil tema Global
Divide to The Global Opportunity.
       Techno realism, penyeimbang dari kaum techno-utopian, mereka berpendapat
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi ditempatkan sebagai salah satu alat bantu untuk
menyelesaikan suatu masalah, bukan sebagai solusi mutlak. Berikut prinsip-prinsip yang
dipegang oleh techno-realism :
- Technologies are not neutral
Pengembangan dan penetrasi teknologi pada masyarakat tidak mutlak sebagai
pengetahuan, namun diboncengi oleh kepentingan-kepentingan politik, sosial, dan budaya.
Sehingga tetap diperlukan pertimbangan terhadap penggunaannya.
- The internet is revolutionary, but no utopian
Internet menjadi salah satu perangkat komunikasi revolusioner yang menyediakan peluang
antar komunitas, masyarakat luas, dunia bisnis, dan pemerintah. Dan sudah pasti, akan ada
sisi buruknya, seperti kejahatan yang menggunakan media internet dan berbagai problem
sosial masyarkat lainnya.
- Government has an important role to play on the eletronic frontier
Pemerintah, sebagai kontrol atas penggunaan teknologi atas rakyatnya dan juga sebagai
pengevaluasi terhadap lalu lintas informasi, sehingga akses terhadap kebutuhan teknologi
dapat tercapai merata. Sebagai wakil rakyat dan pengawal nilai-nilai demokrasi, negara
memiliki hak dan tanggung jawab untuk membantu mengintegrasikan teknologi dengan
masyarakat umum.
- Information is not knowledge
Informasi adalah data yang telah diolah, sehingga esensinya hanya sebagai salah satu
rujukan dalam mengambil keputusan. Awareness, perception, reasoning, judgement,
sebagai empat kemampuan dasar manusia yang diberikan Tuhan dalam bertindak yang
tidak dapat digantikan perannya oleh kemajuan teknologi.
- Wiring the schools will not save them
Kondisi belajar mengajar antara pendidik dengan yang dididik tidak dapat digantikan
dengan kehadiran teknologi yang ada, seperti belajar jarak jauh ataupun penggunaan
internet dan komputer, namun teknologi mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
- Information wants to be protected



                                                                                           3
Sebagai output dari data-data yang telah ada, informasi yang ada tidak bisa disebarluaskan
begitu saja tanpa adanya kontrol, sehingga dapat meminimalisir implikasi yang akan terjadi
jika informasi tersebut tersebar.
- The public owns the airwaves, the public should benefit from their use
Warga negara harus memperoleh manfaat dan keuntungan dari penggunaan frekuensi
publik, dan harus mempertahankan sebagian dari spektrum untuk pendidikan, budaya, dan
penggunaan akses publik lainnya.
- Undestanding technology should be an essential component of global citizenship
Dalam dunia yang didorong oleh arus informasi, yang membuat informasi terlihat menjadi
kekuatan sosial yang sangat kuat. Memahami kekuatan dan keterbatasan informasi, dan
bahkan berpartisipasi dalam penciptaan perangkat komunikasi yang lebih baik, harus
menjadi bagian penting dalam keterlibatan bangsa-bangsa dunia.


       Dari hal tersebut diatas, teknologi dipandang dan diletakkan apa adanya dan
sewajarnya, tidak bergantung dan tidak pula menjadi momok bagi masyarakat. Lalu,
bagaimana dengan mereka yang notebene menjadi the have not ? . Ini menjadi isu sosial
masyarakat dunia, dan sudah seharusnya diselesaikan bersama, tidak perlu menghakimi
dan tidak perlu adanya pemaksaan. Dan perlu diingatkan sekali lagi, apapun istilah bagi
mereka, karena dipandang dalam ruang lingkup teknologi. Dalam keterlibatan mereka bagi
penunjang perkemangan teknologi harus diperhatikan, sehingga terwujud suatu transisi
yang kondusif pada masyarakat.
       Tidak terlepas dari kenyataan bahwa hampir disemua pekerjaan, penggunaan
komputer menjadi salah satu prioritas yang harus terpenuhi, baik dari sisi sumber dayanya
maupun dari infrastrukturnya, sehingga menimbulkan suatu komunitas bersama dalam
menangani berbagai permasalahan yang terjadi, demikian embrio tersebut terlahir sebagai
masyarakat informasi. Apakah akan begitu saja tebentuk?tentu diperlukan hal-hal yang
akan menjadi penunjangnya, seperti knowledge, infrastructure, dan affordability.
   a. Knowledge, ada pengetahuan minimal yang harus dimiliki untuk menjadi
       masyarakat informasi. Apa saja, siapa yang bertanggung jawab, dan seperti apa
       realisasinya, tentunya fleksibel dengan kondisi setempat.
   b. Infrastructure, ketersediaan infrastruktur jelas memainkan peran dalam realisasi
       memasyarakatkan teknologi, namun ada banyak cara untuk mendapatkannya serta
       tidak selalu di biayai dengan harga tinggi. Namun perlu diingat bahwa ketersediaan



                                                                                            4
infrastruktur tidak serta merta membentuk masyarakat informasi, dan sekali lagi,
       langkah awal dalam implementasinya diawali dengan pengetahuan yang mumpuni.
   c. Affordability, keterjangkauan dalam hal ini menjadi problema tersendiri dalam
       realisasinya. Bagaimana mempermudah akses terhadap internet, keringanan dalam
       memiliki perangkat-perangkat teknologi, serta legitimasi dalam pelaksanaannya
       dan dukungan pemerintah dalam pengembangan serta kontrol.


       Dan teori evolusi bahwa yang kuat akan bertahan menjadi gambaran realitas
masyarakat informasi. Agar tidak terjadi ketimpangan didalamnya, hendaknya langkah-
langkah penunjang masyarakat informasi diatas, dapat diaplikasikan.
       Lalu bagaimana pemerintah Indonesia sendiri dalam kaitannya menjembatani
kesenjangan ini? Telah lama pemerintah melakukannya, mulai dari penyediaan
infrastruktur, pembentukan wadah pendidikan, kemudahan transfer informasi antar negara
serta dukungan peraturan dan undang-undang, yang salah satunya melindungi hak
kekayaan intelektual. Berikut beberapa inisiatif pemerintah bersama masyarakat demi
meminimalisir kesenjangan teknologi pada masyarakat:
   1. Penghargaan terhadap karya anak bangsa, berupa program tech-life, penghargaan
       kepada pelaku bisnis dalam bidang teknologi, dan BIC(Bussiness Innovation
       Center) untuk mengapresiasi produk inovatif karya anak bangsa.
   2. Sekolah 2000: sosialisasi kepada sekolah (khususnya level SMU), akses Internet di
       sekolah.
   3. Pengadaan BPPT Warintek (Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi -
       Warung Infomasi & Teknologi) pada berbagai institusi pendidikan.
   4. Pengembangan SMK-TI: tenaga terampil di bidang Teknologi Informasi pada level
       SMK, termasuk peningkatan sumber daya pendidiknya.
   5. Program 100 desa komputer dalam 100 hari kerja pertama Depkominfo periode
       2009-2014.
   6. Beasiswa pendidikan, dalam rangka mendongkrak mutu sumber daya manusia di
       bidang teknologi dan informasi.
   7. Bandung High Tech Valley, pengembangan ekonomi wilayah Bandung dsk.
       dengan dukungan penuh dari riset dan teknologi informasi.
   8. Penyebarluasan materi pembelajaran secara gratis dan online serta
       memperbanyaknya dalam bahasa Indonesia.



                                                                                          5
9. Pembentukkan IGADD, Investor Group Against Digial Divide, untuk membentuk
       rencana strategis bersama para investor dalam membantu penyediaan teknologi
       informasi pada masyarakat terpencil, oleh ITB, Habibie Center dan University Of
       Washington.


D. Penutup
       Sebagai bagian dari masyarakat global, kita tidak menutup mata atas kemajuan
yang terjadi dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia teknologi. Menjadi lebih baik
adalah harapan tiap individu dengan latar belakang apapun, dan teknologi menjawabnya,
namun bukan berarti segala hal tergantung pada teknologi. Awareness, perception,
reasoning, dan judgement tetap melandasi atas pertimbangan penggunaan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari, dan seusatu yang tidak bijak jika tidak ada improvisasi pada diri
sendiri dalam menghadapi kemajuan global.




                                                                                           6

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...AkfikaRizkySabilla
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuanaSm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuanaAri Prayogo
 
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...Nur Alfiyatur Rochmah
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...lia_auriga
 
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi Daerah
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi DaerahAnalisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi Daerah
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi DaerahAndino Maseleno
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...triwahyunugroho3
 
Makalah peranan era digital
Makalah peranan era digitalMakalah peranan era digital
Makalah peranan era digitalDicky Kurniawan
 
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatDampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatILo Noa'zoro
 
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap MasyarakatPerkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap MasyarakatIchsan Smith
 
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)Asép Saépulloh
 
Dampak interaksi manusia dan komputer
Dampak interaksi manusia dan komputerDampak interaksi manusia dan komputer
Dampak interaksi manusia dan komputerDLuha Berdasiknalpot
 
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...aryarhms
 
T pkn 0808102_chapter1
T pkn 0808102_chapter1T pkn 0808102_chapter1
T pkn 0808102_chapter1cigintung
 
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusiaEsai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusiaIchsan Smith
 
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatDampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatsymons12
 

Mais procurados (20)

13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuanaSm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, digital era, bcg matrix, universitas mercubuana
 
Bahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpkiBahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpki
 
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...
TPKI (peranan hp terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan teknol...
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
 
perkembangan teknologi-informasi
perkembangan teknologi-informasiperkembangan teknologi-informasi
perkembangan teknologi-informasi
 
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi Daerah
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi DaerahAnalisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi Daerah
Analisis Penerapan Teknologi Informasi Dalam Otonomi Daerah
 
Makalah siskom 1
Makalah siskom 1Makalah siskom 1
Makalah siskom 1
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
 
Makalah peranan era digital
Makalah peranan era digitalMakalah peranan era digital
Makalah peranan era digital
 
Voicethread
Voicethread Voicethread
Voicethread
 
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatDampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
 
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap MasyarakatPerkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
 
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)
4 jurnal telematika_oliver_pengembangan technology acceptance model (tam)
 
Dampak interaksi manusia dan komputer
Dampak interaksi manusia dan komputerDampak interaksi manusia dan komputer
Dampak interaksi manusia dan komputer
 
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
 
T pkn 0808102_chapter1
T pkn 0808102_chapter1T pkn 0808102_chapter1
T pkn 0808102_chapter1
 
Materi kd1.5 rsbi
Materi kd1.5 rsbiMateri kd1.5 rsbi
Materi kd1.5 rsbi
 
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusiaEsai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia
Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia
 
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatDampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
 

Semelhante a komputer dalam masyarakat

Roly Yansyah - Teknologi dan Informasi
Roly Yansyah - Teknologi dan InformasiRoly Yansyah - Teknologi dan Informasi
Roly Yansyah - Teknologi dan Informasibelajarkomputer
 
Karya ilmiah dampak teknologi
Karya ilmiah dampak teknologiKarya ilmiah dampak teknologi
Karya ilmiah dampak teknologitariorhino
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiwandanurdianti
 
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Tri Chairani
 
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasional
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasionalTopik 7 tmk penggerak kesepaduan nasional
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasionalSharifahNurAbu
 
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologi
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologiGlobalisasi ilmu pendidikan dan teknologi
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologiAditiya Tyar
 
Perkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesiaPerkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesianandaeka
 
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 201813, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018Adrianto Dasoeki
 
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptxssuserad9c852
 
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkungan
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkunganPentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkungan
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkunganIqbalsyah19
 
Tugas sim. rama nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...
Tugas sim. rama  nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...Tugas sim. rama  nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...
Tugas sim. rama nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...RamaNurrajib
 
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...AchmatNurfauzi
 
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASIIMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASIGita Oktavianti
 

Semelhante a komputer dalam masyarakat (20)

Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologiPeranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
 
Roly Yansyah - Teknologi dan Informasi
Roly Yansyah - Teknologi dan InformasiRoly Yansyah - Teknologi dan Informasi
Roly Yansyah - Teknologi dan Informasi
 
peran ICT dalam pendidikan
peran ICT dalam pendidikanperan ICT dalam pendidikan
peran ICT dalam pendidikan
 
Audiasls
AudiaslsAudiasls
Audiasls
 
Karya ilmiah dampak teknologi
Karya ilmiah dampak teknologiKarya ilmiah dampak teknologi
Karya ilmiah dampak teknologi
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
 
Ppt nani mariyani
Ppt nani mariyaniPpt nani mariyani
Ppt nani mariyani
 
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasional
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasionalTopik 7 tmk penggerak kesepaduan nasional
Topik 7 tmk penggerak kesepaduan nasional
 
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologi
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologiGlobalisasi ilmu pendidikan dan teknologi
Globalisasi ilmu pendidikan dan teknologi
 
Perkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesiaPerkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesia
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 201813, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018
13, sm, adrianto, hapzi ali, digital era, universtitas mercu buana, 2018
 
UTS KEREN
UTS KERENUTS KEREN
UTS KEREN
 
Vira.ns
Vira.nsVira.ns
Vira.ns
 
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx
13. Problematika dan pemanfaatan IPTEK.pptx
 
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkungan
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkunganPentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkungan
Pentingnya filsafat dalam menyikapi pengaruh teknologi terhadap lingkungan
 
Tugas sim. rama nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...
Tugas sim. rama  nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...Tugas sim. rama  nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...
Tugas sim. rama nurrajib. yananto mihadi putra se m.si, implikasi etis dari ...
 
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...
Tugas SIM, Achmad Nurfauzi, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pengambil...
 
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASIIMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
 

komputer dalam masyarakat

  • 1. TEKNOLOGI, KESENJANGAN DAN KESEMPATAN A. Pendahuluan Digital divide, digital dalam hal ini diartikan sebagai perangkat elektronika, khusunya komputer dalam hal menyelesaikan suatu proses kerja. Divide, berati pembagian, dalam hal ini terjadi pada masyarakat umum, dalam istilah lain diartikan sebagai kesenjangan, dilihat dari kontrasnya suatu golongan masyarakat satu dengan yang lainnya, baik dari segi ekonomi, politik, serta tingkat intelektual. Komputer, sebagai salah satu produk teknologi yang berkembang pesat, menjadi salah satu andalan dalam menyelesaikan segala bentuk permasalahan. Kondisi ini dimungkinkan dengan kian kuatnya dominasi komputer sebagai solusi yang efektif dalam penyelesaian masalah, khusunya dibidang teknis. Tidak hanya komputer, produk teknologi yang lain pun kian melaju cepat, seperti mesin-mesin otomatisasi dan pengontrol yang digunakan pada perusahaan-perusahaan produksi serta alat-alat kesehatan, dll. Dengan demikian makin mendesaknya kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam pengoperasian, perawatan bahkan pembuatan produk-produk teknologi tersebut. B. Latar Belakang Digital divide (kesenjangan digital), isu yang diluncurkan oleh para techno- utopianism, demikian menurut Donny B.U., M.Si, koordinator ICT Watch dan jurnalis TI independen. Istilah "digital divide" terbentuk untuk menggambarkan kesenjangan dalam memahami, kemampuan, dan akses teknologi. Sehingga muncul istilah “the have” sebagai pemilik/penggunna teknologi dan “the have not” yang berarti sebaliknya. Labelisasi ini muncul seiring makin besarnya perbandingan pendapatan dan kesempatan kerja antara yang memiliki keahlian teknologi dengan yang tidak. Sekali lagi, hal tersebut dicetuskan oleh para the have. Otomatis hal ini berdampak buruk pada perkembangan sosial ekonomi masyarakat, karena kian tersisihkannya kaum the have not, baik dari lingkungan kerjanya maupun dari pergaulan masyarakat suatu golongan yang berpendapat bahwa teknologi dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Berikut perbandingan antara kemampuan seseorang dibidang teknologi dengan penghasilan yang diperoleh : 1
  • 2. Penghasilan Tampak bahwa penghasilan seseorang akan berbanding lurus dengan keahlian atau kemampuan yang dia miliki, maka eliminasi terhadap para pekerja dalam bidang yang berkaitan dengan teknologi akan terjadi. Buntutnya muncul istilah kalangan pakar IT, operator, teknisi, dan istilah-istilah lain pada sub bidang pekerjaan IT lainnya. Keahlian Techno utopianism, merupakan paham yang berpandangan bahwa sains dan teknologi dapat mengatasi semua masalah yang ada. Konsekuensinya orang-orang yang mau terlibat didalamnya harus memiliki pengetahuan dan skill yang mumpuni untuk mengimbangi kemajuan teknlogi, salah satu yang ditempuh adalah melalui pendidikan. Imbasnya terjadi perkembangan dunia pendidikan dan literatur tentang teknologi, terbentuk wacana penelitian dan pengembangan, serta gaya hidup yang melulu disuguhi embel- embel produk teknologi. Hingga pada akhirnya akan membentuk suatu komunitas, dimana kian hari kian berkembang sangat cepat, bahkan menurut riset di Amerika (US department of commerce, 1998), perkembangan internet jauh lebih cepat dibanding produk teknologi lainnya. Yang terjadi bukan hanya adanya gap/kelompok konsumen teknologi tersebut, namun juga masyarakat yang tidak mampu bahkan tidak tahu tentang perkembangan dan penggunaannya, dalam istilah awam kita disebut gaptek (gagap teknologi), kondisi ini disebabkan banyak hal, diantaranya fasilitas akses, infrastruktur, faktor ekonomi, informasi yang belum tersebar luas secara merata, kondisi geografis, hingga pada segi politik, dimana kontrol negara akan memegang peranan yang vital. C. Eliminasi Marginal Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, peribahasa yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat yang memiliki toleransi terhadap sesamanya. Dunia internasional dengan gamblangnya mencetuskan bahwa sebuah negara harus memberi 2
  • 3. akses sebesar-besarnya pada rakyatnya untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan akses teknologi tinggi sehingga memberi peran besar terhadap kemajuan negaranya, dikutip dari Pertemuan G8 di Kyushu-Okinawa, Jepang, tahun 2000 yang mengambil tema Global Divide to The Global Opportunity. Techno realism, penyeimbang dari kaum techno-utopian, mereka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi ditempatkan sebagai salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu masalah, bukan sebagai solusi mutlak. Berikut prinsip-prinsip yang dipegang oleh techno-realism : - Technologies are not neutral Pengembangan dan penetrasi teknologi pada masyarakat tidak mutlak sebagai pengetahuan, namun diboncengi oleh kepentingan-kepentingan politik, sosial, dan budaya. Sehingga tetap diperlukan pertimbangan terhadap penggunaannya. - The internet is revolutionary, but no utopian Internet menjadi salah satu perangkat komunikasi revolusioner yang menyediakan peluang antar komunitas, masyarakat luas, dunia bisnis, dan pemerintah. Dan sudah pasti, akan ada sisi buruknya, seperti kejahatan yang menggunakan media internet dan berbagai problem sosial masyarkat lainnya. - Government has an important role to play on the eletronic frontier Pemerintah, sebagai kontrol atas penggunaan teknologi atas rakyatnya dan juga sebagai pengevaluasi terhadap lalu lintas informasi, sehingga akses terhadap kebutuhan teknologi dapat tercapai merata. Sebagai wakil rakyat dan pengawal nilai-nilai demokrasi, negara memiliki hak dan tanggung jawab untuk membantu mengintegrasikan teknologi dengan masyarakat umum. - Information is not knowledge Informasi adalah data yang telah diolah, sehingga esensinya hanya sebagai salah satu rujukan dalam mengambil keputusan. Awareness, perception, reasoning, judgement, sebagai empat kemampuan dasar manusia yang diberikan Tuhan dalam bertindak yang tidak dapat digantikan perannya oleh kemajuan teknologi. - Wiring the schools will not save them Kondisi belajar mengajar antara pendidik dengan yang dididik tidak dapat digantikan dengan kehadiran teknologi yang ada, seperti belajar jarak jauh ataupun penggunaan internet dan komputer, namun teknologi mendukung peningkatan kualitas pendidikan. - Information wants to be protected 3
  • 4. Sebagai output dari data-data yang telah ada, informasi yang ada tidak bisa disebarluaskan begitu saja tanpa adanya kontrol, sehingga dapat meminimalisir implikasi yang akan terjadi jika informasi tersebut tersebar. - The public owns the airwaves, the public should benefit from their use Warga negara harus memperoleh manfaat dan keuntungan dari penggunaan frekuensi publik, dan harus mempertahankan sebagian dari spektrum untuk pendidikan, budaya, dan penggunaan akses publik lainnya. - Undestanding technology should be an essential component of global citizenship Dalam dunia yang didorong oleh arus informasi, yang membuat informasi terlihat menjadi kekuatan sosial yang sangat kuat. Memahami kekuatan dan keterbatasan informasi, dan bahkan berpartisipasi dalam penciptaan perangkat komunikasi yang lebih baik, harus menjadi bagian penting dalam keterlibatan bangsa-bangsa dunia. Dari hal tersebut diatas, teknologi dipandang dan diletakkan apa adanya dan sewajarnya, tidak bergantung dan tidak pula menjadi momok bagi masyarakat. Lalu, bagaimana dengan mereka yang notebene menjadi the have not ? . Ini menjadi isu sosial masyarakat dunia, dan sudah seharusnya diselesaikan bersama, tidak perlu menghakimi dan tidak perlu adanya pemaksaan. Dan perlu diingatkan sekali lagi, apapun istilah bagi mereka, karena dipandang dalam ruang lingkup teknologi. Dalam keterlibatan mereka bagi penunjang perkemangan teknologi harus diperhatikan, sehingga terwujud suatu transisi yang kondusif pada masyarakat. Tidak terlepas dari kenyataan bahwa hampir disemua pekerjaan, penggunaan komputer menjadi salah satu prioritas yang harus terpenuhi, baik dari sisi sumber dayanya maupun dari infrastrukturnya, sehingga menimbulkan suatu komunitas bersama dalam menangani berbagai permasalahan yang terjadi, demikian embrio tersebut terlahir sebagai masyarakat informasi. Apakah akan begitu saja tebentuk?tentu diperlukan hal-hal yang akan menjadi penunjangnya, seperti knowledge, infrastructure, dan affordability. a. Knowledge, ada pengetahuan minimal yang harus dimiliki untuk menjadi masyarakat informasi. Apa saja, siapa yang bertanggung jawab, dan seperti apa realisasinya, tentunya fleksibel dengan kondisi setempat. b. Infrastructure, ketersediaan infrastruktur jelas memainkan peran dalam realisasi memasyarakatkan teknologi, namun ada banyak cara untuk mendapatkannya serta tidak selalu di biayai dengan harga tinggi. Namun perlu diingat bahwa ketersediaan 4
  • 5. infrastruktur tidak serta merta membentuk masyarakat informasi, dan sekali lagi, langkah awal dalam implementasinya diawali dengan pengetahuan yang mumpuni. c. Affordability, keterjangkauan dalam hal ini menjadi problema tersendiri dalam realisasinya. Bagaimana mempermudah akses terhadap internet, keringanan dalam memiliki perangkat-perangkat teknologi, serta legitimasi dalam pelaksanaannya dan dukungan pemerintah dalam pengembangan serta kontrol. Dan teori evolusi bahwa yang kuat akan bertahan menjadi gambaran realitas masyarakat informasi. Agar tidak terjadi ketimpangan didalamnya, hendaknya langkah- langkah penunjang masyarakat informasi diatas, dapat diaplikasikan. Lalu bagaimana pemerintah Indonesia sendiri dalam kaitannya menjembatani kesenjangan ini? Telah lama pemerintah melakukannya, mulai dari penyediaan infrastruktur, pembentukan wadah pendidikan, kemudahan transfer informasi antar negara serta dukungan peraturan dan undang-undang, yang salah satunya melindungi hak kekayaan intelektual. Berikut beberapa inisiatif pemerintah bersama masyarakat demi meminimalisir kesenjangan teknologi pada masyarakat: 1. Penghargaan terhadap karya anak bangsa, berupa program tech-life, penghargaan kepada pelaku bisnis dalam bidang teknologi, dan BIC(Bussiness Innovation Center) untuk mengapresiasi produk inovatif karya anak bangsa. 2. Sekolah 2000: sosialisasi kepada sekolah (khususnya level SMU), akses Internet di sekolah. 3. Pengadaan BPPT Warintek (Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi - Warung Infomasi & Teknologi) pada berbagai institusi pendidikan. 4. Pengembangan SMK-TI: tenaga terampil di bidang Teknologi Informasi pada level SMK, termasuk peningkatan sumber daya pendidiknya. 5. Program 100 desa komputer dalam 100 hari kerja pertama Depkominfo periode 2009-2014. 6. Beasiswa pendidikan, dalam rangka mendongkrak mutu sumber daya manusia di bidang teknologi dan informasi. 7. Bandung High Tech Valley, pengembangan ekonomi wilayah Bandung dsk. dengan dukungan penuh dari riset dan teknologi informasi. 8. Penyebarluasan materi pembelajaran secara gratis dan online serta memperbanyaknya dalam bahasa Indonesia. 5
  • 6. 9. Pembentukkan IGADD, Investor Group Against Digial Divide, untuk membentuk rencana strategis bersama para investor dalam membantu penyediaan teknologi informasi pada masyarakat terpencil, oleh ITB, Habibie Center dan University Of Washington. D. Penutup Sebagai bagian dari masyarakat global, kita tidak menutup mata atas kemajuan yang terjadi dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia teknologi. Menjadi lebih baik adalah harapan tiap individu dengan latar belakang apapun, dan teknologi menjawabnya, namun bukan berarti segala hal tergantung pada teknologi. Awareness, perception, reasoning, dan judgement tetap melandasi atas pertimbangan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, dan seusatu yang tidak bijak jika tidak ada improvisasi pada diri sendiri dalam menghadapi kemajuan global. 6