SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
KESEHATAN LINGKUNGAN
  (Environmental Health)



           SKS : 2/1



     Biologi, FMIPA, UNS
         Tahun 2007
BAB I. PENDAHULUAN
 1.1. Konsep Terjadinya Penyakit
 1.2. Pengertian Sehat dan Sakit
 1.3. Sejarah Alamiah dari Penyakit
       1.3.1. Stage of Susceptibility (Tingkat
                    Kepekaan)
        1.3.2. Stage of Presymptomatic
               Disease (Tingkat Sebelum Sakit)
        1.3.3. Stage of Clinical Disease
               (Tingkat Sakit Secara Klinis)
        1.3.4. Stage of Disability (Tingkat Kecacatan)
. 1.4. Pencegahan penyakit (Primer, sekunder,
        Tertier).
BAB. II.
   Lingkungan Hidup,
Ekologi dan Ekosistem Dalam
 Kesehatan Lingkungan
Bab III.
Hubungan Sakit, Sehat dan
Lingkungan Hidup
  LH Fisik dan Penyakit
  LH Biologi dan Penyakit
  LH Sosial- Ekonomi- Budaya
   dan Penyakit.
Bab IV.
Penelitian Bidang Kesehatan
       Lingkungan
 Macam Penelitian:
  # Penelitian Murni (Pure Research)
  # Penelitian Terapan (Applied Research)
  # Penelitian Pengembangan (Development)
 Proses Penelitian Kesling
  * Tahap persiapan sampai Perumusan Masalah
  * Tahap Perencanaan sampai dokumen proyek     Pen
  * Tahap pelaksanaan sampai mencapai Kesimpulan
  * Tahap Penyelesaian dan Penyusunan La[poran
  Penelitian.
Bab V. Biomonitoring

  Uji Monitoring Biologis
  Uji Selektif dan Uji non
   selektif
  Biomonitoring Logam, Zat
   Organik, Limbah Cair, Pencemar
   Udara, Kesehatan Manusia.
Bab VI. Analisis Dampak Kesling
           ADKL
           Amdal

Bab VII. Penilaian Resiko Lingkungan
         (Environmental Risk)


Bab VIII.
  Higiene, Sanitasi dan lain-lain
BAB 1
          PENDAHULUAN
Ilmu Kesehatan Lingkungan (IKL=Kesling) :
Ilmu yang mempelajari interaksi antara
  faktor kesehatan dengan faktor lingkungan


                 - Ekologi
           - Pencemarang lingkungan
         - Dasar-dasar Pengelolaan lingkungan
                   - AMDAL
Usaha kesehatan
Peningkatan (Promotif)
Pencegahan (Prefentif)
Penyembuhan (Kuratif)
Pemulihan (Rehabilitatif)
Usaha kesehatan
   Peningkatan (Promotif)
   Pencegahan (Prefentif)               Bersifat menyeluruh,
                                         terpadu dan
   Penyembuhan (Kuratif)                berkesinambungan
   Pemulihan (Rehabilitatif)

          Faktor yang mempengaruhi Usaha Kesehatan :
       Faktor lingkungan fisik, kimia
     Lingkungan Biologik
     Lingkungan Sosial – Ekonomi – Budaya yang bersifat
         dinamis dan komplek
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
 PENGERTIAN SEHAT DAN SAKIT
 “Health is defined as a state of complete physical, mental,
  and social wellbeing and not merely the absence of disease
  or infirmity” (WHO).
 Menurut UU No. 9 Th 1960, tentang pokok-pokok
  kesehatan RI, Bab 1, pasal 2 didefinisikan sbb:
 “ Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan,
  rohani (mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas
  dari penyakit, cacat, dan kelemahan”.

 “ Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
  sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
  secara sosial ekonomis” (UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang
  kesehatan Bab 1 pasal 1).
 Anggota masyarakat yg sehat
  termasuk dl “model keadaan yg paling
  baik” (high level wellness model).

 Dalam model berorientasi pada
  menyehatkan yg sakit, sedangkan
  konsep “keadaan baik“ berorientasi
  terutama utk meningkatkan keadaan
  yg sudah baik.
Konsep keadaan baik ini berfokus pada
    unsur-unsur sbb :

   1.   Physical activity (kegiatan badaniah)
   2.   Nutritional awareness (kesadaran gizi)
   3.   Stress management (Pengelolaan tekanan)
   4.   Self responsibiluty (tanggung jawab mandiri)
Keadaan “sakit” mrpk akibat dari kesalahan adaptasi
lingkungan / maladaptation dan reaksi antara manusia
dan sumber-sumber penyakit.

 Sakit sering dipakai utk menilai tingkat kesehatan suatu
  masyarakat, melalui pengukuran nilai unsur tubuh :

 - berat badan               -frekuensi pernafasan
 - tekanan darah             -pemeriksaan cairan tubuh,
  dll.



 SEJARAH ALAMIAH DARI PENYAKIT
 Jika tingkat kesakitan di suatu populasi penduduk
  diketahui, mk perlu membedakan antara populasi yg
  mempunyai & tdk memp penyakit yg spesifik. Penyakit
  menahun memp sejarah alamiah penyakit ( Natural history
 Natural history of disease dpt dipakai
  suatu cara dl usaha pencegahan
  ataupun pengontrolan dari penyakit
  tersebut, tingkatannya adalah :

 1.Stage of susceptibility (tingkat kepekaan)
 2.Stage of presymptomatic disease
 (tingkah sebelum sakit)
 3. Stage of clinical disease    (tingkat sakit
 secara klinis)
 4. Stage of disability   (tingkat kecacatan )
1. Stage of Susceptibility
   Penyakit belum nampak, ttp telah ada suatu hub. antara
   Host (induk semang), Agent (penyebeb penyakit) dan
   Environment (lingkungan). Adanya interaksi 3 faktor
   tsb akan menimbulkan suatu faktor resiko (risk factor)

 Contoh : Seseorang (host) yg sangat capai
  disertai dengan konsumsi alkohol yg berlebihan
  (agent), mk akan memudahkan menderita (risk
  factor) penyebab infeksi saluran nafas
  (pneumonia).

 Seseorang berbadan gemuk dengan kolesterol
  dan tekanan darah yg tinggi disertai perokok
  berat, mk orang tsb akan mempunyai risiko
  mendapat serangan penyakit jantung koroner.
1. Stage of Susceptibility

                  Host




        Agen                 Environment



               Risk faktor
 Faktor risiko pd Stage of suceptibility
  dpt dipengaruhi al :
 - umur seseorang
 - jenis kelamin
 - gaya hidup seseorang (life style)
 - keadaan budaya.
2. Stage of Clinical Disease

 Penyakit belum tampak. Adanya faktor
  kepekaan dan interaksi antara host, agent
  dan environment akan timbul dan mulai
  tampak adanya perubahan-perubahan secara
  patologis.

 Perubahan ini masih berada di bawah garis
  clinical horizon, yaitu grs perbatasan antara
  keadaan penyakit yg sudah jelas tanda-
  tandanya (secara klinis) dan terjadinya
  perubahan secara patologis. (phatologia, ilmu
  penyakit/pengetahuan tentang perubahan-
  perubahan keadaan badan dan faal anggota-
  anggota badan karena akibat penyakit).
 Contoh : Perubahan atherosklerotik
  (pembuluh nadi mengeras) pada
  pembuluh darah koroner, sebelum ada
  tanda-tanda stroke (mati mendadak).
3. Stage of Clinical Disease

 Terjadinya perubahan secara anatomis dan fungsional.
  Adanya perubahan tersebut akan menimbulkan gejala dan
  tanda-tanda dari suatu penyakit. Pada tingkat sakit secara
  klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasi. Misalnya
  berdasarkan lokasi, gambaran histologis serta
  (psychososial).

4. Stage of Disability

 Ada penyakit yg dapat sembuh dg sendirinya tanpa
  diberikan suatu pengobatan. Ada pula penyakit yg tetap
  berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami
  pengobatan dan dalam hal ini dpt menimbulkan kerusakan
  pd bg tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari
  keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit
  tsb yg bisa menimulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
PENCEGAHAN PENYAKIT

 Pencegahan adalah mengadakan inhibisi
  perkembangan suatu penyakit sebelum
  penyakit tersebut terjadi.
  - Murah
  - Tidak dapat dipisahkan dr kondisi lingkungan
      dan sejarah terjadinya penyakit.
  - Mengadakan deteksi dan intervensi pada
      penyebab dan faktor risiko dari penyakit.
 Contoh : Penyakit virus tertentu (campak)
  dapat sembuh dg sendirinya. Akan tetapi
  jika kondisi penderita amat jelek dan
  tanpa pengobatan, dapat menimbulkan
  koplikasi radang otak.

 (Cacat : berkurangnya aktivitas seseorang
  scr sementara ataupun jangka panjang sbg
  akibat terserang oleh penyakit akut atau
  kronis).
Tingkat dari pencegahan penyakit adalah :

1. Primary prevention
   (Dilakukan pada fase kepekaan dari sejarah alami suatu
   penyakit).

Terdiri dari 2 katagori yaitu :
   a. Peningkatan kesehatan (Health promotion) :
      - perbaikan gizi masyarakat
      - perbaikan kondisi rumah dan rekreasi
      - pendidikan kesehatan (pend. Seks dan sanitasi)
   b. Pencegahan spesifik (Spesific protection) :
      - Imunisasi
      - pencegahan kecelakaan
      - pengaturan makanan (diet) dan olah raga
      - penjernihan air minum
Dalam pelaksanaannya pencegahan primer dipengaruhi oleh sikap individu
   dan lingkungan.
2. Secondary prevention
   ( dilakukan pada fase preklinik dan klinik ) :

 a. Penemuan/deteksi scr dini ( Early detection )
    - penemuan kanker secara dini ( insitu )
    - penemuan kasus penyakit kencing manis scr dini

 b. Pengobatan penyakit secara dini
    Agar penyakit tidak berkembang lebih lanjut perlu dilakukan
    pengobatan scr dini ( pengobatan penyakit selagi belum parah ).

 3. Tertiary prevention
    (dilakukan pd fase penyakit yg sudah lanjut atau fase kecacatan ).
    a. Membatasi kecacatan (Disability limitation )
    b. Rehabilitasi ( Rehabilitation )
BAB 2
LINGKUNGAN HIDUP, EKOLOGI & EKOSISTEM
PENDEKATAN EKOSISTEM

  EKOSISTEM :
  Tatanan unsur lingkungan hidup yg mrp kesatuan utuh
   menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
   keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup
   ( UU.RI. No 23 tahun 1997 ).
  - Ecosystem ( Ecological system ) = Sistem Ekologi
  - Terdiri atas komponen-komponen ekologi
  Contoh : Ekosistem Waduk komponen                    sistem
   tsb terdiri atas :
   Ekologi Ikan, Ekologi Udang, Ekologi Lumut, Ekologi
   Plankton dsb.
 
LINGKUNGAN HIDUP :
Kesatuan ruang dg semua benda daya keadaan dan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan prilakunga mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya ( UU.RI. No.4 th 1982 ).
   PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP :
   Adalah upaya terpadu utk melestarikan fungsi LH yg meliputi
    kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan,
    pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian LH.
   PERUSAKAN LH ;
   Adl tindakan yg menimbulkan perubahan lansung atau tdk
    langsung thd sifat fisik dan atau hayati yg mengakibatkan LH
    tdk berfungsi lagi dl menunjang pembangunan berkelanjutan.
   SUMBER DAYA :
   Adl unsur LH yg ta. Sumberdaya manusia (SDM) Sumber Daya
    Hayati (SDH). SUMBER Daya Alam nonhayati atau fisik (SDF)
    DAN Sumber Daya Buatan (SDB).(Anonimus,1997).
Kompleksitas dan Ekosistem :
- saat ini dl keadaan frustasi, baik pemahamannya maupun
pelaksanaannya di banyak bidang
- ada kerisauan jika keanekaragaman spesies berinteraksi dg
variabel fisik dan kimia



   Keterbatasan, kesenjangan dan ketidaksinambungan
    ada pada ekologi, Contoh komunitas plankton di
    sebuah danau dpt didominasi oleh hubungan antara
    satu set spesies dl satu tahun dan satu set yg lain di
    tahun berikutnya. Akhirnya, ekosistem mrp suatu yg
    terbuka dg aliran energi dan siklus materi.
BAB 3
    LINGKUNGAN AIR ( Hidrosfer )
 Pengaruh air terhadap Kesehatan :
     Pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayahgunaan air
      yang dapat meningkatkan atau menurunkan kesejahteraan
      dan kesehatan masyarakat :
     Contoh :
       - Meningkatkan       Air utk pembangkit tenag listrik, industri,
         perikanan, irigasi, pertanian, rekreasi, dll
       - Menurunkan         Pengotoran badan-badan air dg zat-zat
         kimia yg dpt menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat
         kimia tdk beracun yg sukar diuraikan scr alamiah
         menyebabkan masalah khusus :estitika, kekeruhan karena
         adanya zat-zat tersuspensi.
Zat-zat Pengikat oksigen      kebanyakan
adalah zat kimia organik sebagai sumber energi
dan dibutuhkan untuk pertumbuhannya.
   Diuraikan dalam proses metabolisme mikroba

   Terbentuk snyw sederhana dan akhirnya menjadi zat-zat
    anorganik dan gas
   (reaksi ini membutuhkan zat oksigen terlarut = sbg zat-zat yg
    menimbulkan demand oxigen (BOD = Biochemical oxygen
    demand)

   Oksigen terlarut di dpt   karena proses transfer dari
                              atm ke air, dan transfer
                              lewat fotosintesa algae dan lain
                              tumbuhan berwarna.

   Kualitas badan air dipengaruhi oleh lancar-tidaknya transfer
    oksigen dari udara ke air.
Ikan yang sensitif akan mati pd kadar
 oksigen kurang dari 3 – 5 mg/I
 BOD semakin tinggi, Ikan terancam scr
 progresif
 kematian total

 Habisnya oksigen terlarut

 Tbh org. anaerob ( hasil metabolisme yg menyebabkan bau )

 Untuk mengetahui tingkat kualitas air dapat dipergunakan
  bioindikator ( adl org yg memberi petunjuk ttg lokasi status dan kualitas
   lingkungan ).
Bioindikator ekosistem perairan
    Air bersih                       Air tercemar
                             Bakteri Fe : Sphaerotilus
                             Jamur : Leptomitus



   Algae : Cladocera, Ulthrix       Chlorella, Chlamydomonas,
    Navicula                            Oscillatoria, Phormidium,
                                                 Stigeoclonium
   Protozoa : Trachelomonas         Carchesium, Colpidium
                                     Annelida : Tubifex, Limnodrilus
                                     Hirudinea : Helobdela
   Insekta :
   Plecoptera, Negaloptera           Culex, Chironomus, Tubifera
   Ephemeroptera, Elmidae
                                     Gastropada : Physa integra
   Bivalvia : Unioidae               Bivalvia : Sphaerium
   Ikan :
   Etheostoma, Notropis, Chrosomus Cyprinus carpio
                                     ( Mackenthum 1969 dalam Tandjung 1992b )
   Ikan sbg Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan
Pencemaran perairan menyebabkan kerusakan
organ dan penurunan berat ikan. Menurut Lucky
(1981), Nutrition Value Coeficient (NVC) atau
Status Nutrisi Ikan, adalah berat ikan dalam gram
dikalikan 100 dibagi panjang ikan dalam
sentimeter pangkat 3.
Nilai NVC 1,7 atau lebih berarti status nutrisi ikan
baik

 Korelasi antara angka status nutrisi ikan (NVC) dg tingkat
  pencemaran perairan.
 NO NVC                 Tingkat Pencemaran
 1        1,70          Tidak ada, air bersih
 2    1,30 – 1,69       Terkontaminasi
 3    0,90 – 1,29       Tercemar ringan
 4    0,50 – 0,89       Tercemar sedang
 5           0,49       Tercemar berat
Insang adalah organ Organ sasaran Utama
Pencemaran Perairan Tingkat kerusakan
struktur mikroanatomi atau histopatologi
adalah indikator untuk pencemaran
perairan

 Tingkat     Struktur mikroanatomi insang      Tingkat Penemaran
    0    Mikroanatomi normal                   Air bersih
    1    Edema pada sel epitelium lamella      Air terkontaminasi
         branchiales
    2    Hiperplasia pada satu basis lamella   Tercemar ringan
         branchiales
    3    Hiperplasia pd 2 lamellae branchiales Tercemar sedang
    4    Hampir semua lamellae branchiales     Tercemar agak berat
         mengalami hiperplasia
    5    Semua lamellae branchiales dan        Tercemar sangat berat
         filamen kehilangan struktur
Material tersuspensi
     Menyebabkan kualitas perairan
terpengaruh :
     - kekeruhan
     - mengurangi cahaya yang masuk ke dalam
air
   manfaat air dapat berkurang, dan organisme yg butuh
    cahaya akan mati           terganggunya ekosistem
    akuatik.
   - pendangkalan
   - mengganggu kehidupan organisme akuatik
   PENGARUH LANGSUNG
            Pengaruh langsung thd kesehatan tgt pd
      kualitas air, dan krn air berfungsi sbg penyalur atau
      penyebar penyebab penyakit atau sbg sarang insekta
      penyebar penyakit
Sumber-Sumber Pengotor Air

 Sumber Alamiah      Udara
                     Mineral terlarut
                     Tumbuhan/hewan busuk
                     Tumbuhan Air
                     Air hujan
 Sumber Pertanian    Erosi, kotoran hewan, Pupuk,
                      Pestisida, Air Irigasi
 Air Buangan         Pemukiman, Industri, Air hujan
                      kota, Kapal/Perahu, Pengolahan
                      limbah
 Waduk              Lumpur
                    Tumbuhan akuatik
 Lain-lain          Industri kontruksi, Pertambangan, Air
                     tanah, Sampah
Zat-zat Pengotor Air yg Langsung
mempengaruhi Kesehatan :
- Zat-zat yang persisten
- Zat radio aktif
- Penyebab penyakit
  1. Zat-zat Persisten :
      Zat kimia terurai memanfaatkan oksigen terlarut,
       tidak dpt diuraikan utk jangka waktu lama dl
   kondisi perairan yg normal.
      Contoh :
      - Detergen yg terbuat dr alkil sulfonat yg tdk linier.
      - DDT ( Dichloro- Diphenyl – Trichloroetan )
        Akumulasi DDT terdapat tdk hanya pada ikan
         dan hewan, ttp juga pd manusia
2. Zat Radio Aktif
      Di jumlah yg banyak akan menimbulkan efek
thd   kesehatan. Jumlah sedikit menimbulkan
masalah     jika terjadi biomagnifikasi di dl
organisme akuatik. (     peran dl rantai makanan ).


3. Penyebab Penyakit
      a. penyebab hidup (penyakit menular)
      b. penyebab tdk hidup (penyakit tdk menular)

      Peran Air dl terjadinya penyakit menular :
      - air sbg penyebar mikroba patogen
      - air sbg sarang insekta penyebar penyakit
      - jumlah air tdk mencukupi
      - air sbg sarang hospes sementara penyakit.
Penyakit menular                disebarkan oleh air
                                       langsung    sbg penyakit
                                       bawaan air ( Water
    borne diseases )

   Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agentnya
                 Agent                  Penyakit
   Virus :
   Rotavirus,                         Diare pada anak
   V. hepatitis A,             Hepatitis A
   V. poliomyelitis            Polio (myelitis antarior acuta )
   Bakteri :
   Vibrio cholerae             Cholera
   Escherichia coli            Diare/Disentrie
   Enteropatogenik
   Salmonella typhy            Thypus abdominalis
   Salminella paratyphy        Paratyphus
   Shigella dysenteriae         Dysenterie
   Protozoa :
   Entamoeba histolytica       Dysentrie amoeba
   Balantidia coli             Balantidiasis
Giardia lamblia         Giardiasis
Metazoa :
Ascaris lumbricoides   Clonorchiasis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaAgnas Setiawan
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Laporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikLaporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikNur Hilaliyah
 
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangSaid Muhammad
 
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesia
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesiaXi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesia
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesiajopiwildani
 
Sumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSriMulyati565976
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten Magelang
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten MagelangAnalisa Studio Wilayah; Kabupaten Magelang
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten MagelangNurlina Y.
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) bramantiyo marjuki
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoeda
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoedaSoal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoeda
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoedaNurul Huda
 

Mais procurados (20)

Batimetri
BatimetriBatimetri
Batimetri
 
Deskripsi jurnal
Deskripsi jurnalDeskripsi jurnal
Deskripsi jurnal
 
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis PetaPPT Interaktif Geografi Jenis Peta
PPT Interaktif Geografi Jenis Peta
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Laporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikLaporan Kerja Praktik
Laporan Kerja Praktik
 
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
 
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesia
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesiaXi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesia
Xi geografi kd 3.3_sebaran dan pengelolaan sumber daya alam di indonesia
 
Sumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptx
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
 
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten Magelang
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten MagelangAnalisa Studio Wilayah; Kabupaten Magelang
Analisa Studio Wilayah; Kabupaten Magelang
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoeda
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoedaSoal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoeda
Soal Seleksi OSN Bidang Geografi Tingkat Provinsi Tahun 2013_noeroel hoeda
 

Semelhante a Kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtf
Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtfKesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtf
Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtfRifalina
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bAqiem Hajimahmud
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanjajarM
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakatFaktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakatUFDK
 
Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)EllyeUtami
 
Pertemuan 9 Konsep Penyakit, riwayat alamiah dan tkt pencegahan.ppt
Pertemuan 9  Konsep  Penyakit, riwayat alamiah dan tkt  pencegahan.pptPertemuan 9  Konsep  Penyakit, riwayat alamiah dan tkt  pencegahan.ppt
Pertemuan 9 Konsep Penyakit, riwayat alamiah dan tkt pencegahan.pptdini890779
 
Dasar kesling
Dasar kesling Dasar kesling
Dasar kesling papsdam
 
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatMenerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatDewi Fitriani
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 

Semelhante a Kesehatan lingkungan (20)

Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtf
Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtfKesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtf
Kesehatan lingkungan dasar kesehatan lingkungan pur rtf
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_b
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakatFaktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
 
Karim klompok
Karim klompokKarim klompok
Karim klompok
 
Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan LingkunganKesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Pertemuan 9 Konsep Penyakit, riwayat alamiah dan tkt pencegahan.ppt
Pertemuan 9  Konsep  Penyakit, riwayat alamiah dan tkt  pencegahan.pptPertemuan 9  Konsep  Penyakit, riwayat alamiah dan tkt  pencegahan.ppt
Pertemuan 9 Konsep Penyakit, riwayat alamiah dan tkt pencegahan.ppt
 
Dasar kesling
Dasar kesling Dasar kesling
Dasar kesling
 
Kelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitasKelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitas
 
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatMenerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
 
Sehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptxSehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptx
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakatKonsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
 

Kesehatan lingkungan

  • 1. KESEHATAN LINGKUNGAN (Environmental Health) SKS : 2/1 Biologi, FMIPA, UNS Tahun 2007
  • 2. BAB I. PENDAHULUAN  1.1. Konsep Terjadinya Penyakit  1.2. Pengertian Sehat dan Sakit  1.3. Sejarah Alamiah dari Penyakit 1.3.1. Stage of Susceptibility (Tingkat Kepekaan) 1.3.2. Stage of Presymptomatic Disease (Tingkat Sebelum Sakit) 1.3.3. Stage of Clinical Disease (Tingkat Sakit Secara Klinis) 1.3.4. Stage of Disability (Tingkat Kecacatan) . 1.4. Pencegahan penyakit (Primer, sekunder, Tertier).
  • 3. BAB. II. Lingkungan Hidup, Ekologi dan Ekosistem Dalam Kesehatan Lingkungan
  • 4. Bab III. Hubungan Sakit, Sehat dan Lingkungan Hidup  LH Fisik dan Penyakit  LH Biologi dan Penyakit  LH Sosial- Ekonomi- Budaya dan Penyakit.
  • 5. Bab IV. Penelitian Bidang Kesehatan Lingkungan  Macam Penelitian: # Penelitian Murni (Pure Research) # Penelitian Terapan (Applied Research) # Penelitian Pengembangan (Development)  Proses Penelitian Kesling * Tahap persiapan sampai Perumusan Masalah * Tahap Perencanaan sampai dokumen proyek Pen * Tahap pelaksanaan sampai mencapai Kesimpulan * Tahap Penyelesaian dan Penyusunan La[poran Penelitian.
  • 6. Bab V. Biomonitoring  Uji Monitoring Biologis  Uji Selektif dan Uji non selektif  Biomonitoring Logam, Zat Organik, Limbah Cair, Pencemar Udara, Kesehatan Manusia.
  • 7. Bab VI. Analisis Dampak Kesling  ADKL  Amdal Bab VII. Penilaian Resiko Lingkungan (Environmental Risk) Bab VIII. Higiene, Sanitasi dan lain-lain
  • 8. BAB 1 PENDAHULUAN Ilmu Kesehatan Lingkungan (IKL=Kesling) : Ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor kesehatan dengan faktor lingkungan - Ekologi - Pencemarang lingkungan - Dasar-dasar Pengelolaan lingkungan - AMDAL
  • 9. Usaha kesehatan Peningkatan (Promotif) Pencegahan (Prefentif) Penyembuhan (Kuratif) Pemulihan (Rehabilitatif)
  • 10. Usaha kesehatan  Peningkatan (Promotif)  Pencegahan (Prefentif) Bersifat menyeluruh, terpadu dan  Penyembuhan (Kuratif) berkesinambungan  Pemulihan (Rehabilitatif) Faktor yang mempengaruhi Usaha Kesehatan :  Faktor lingkungan fisik, kimia  Lingkungan Biologik  Lingkungan Sosial – Ekonomi – Budaya yang bersifat dinamis dan komplek
  • 11. KONSEP TERJADINYA PENYAKIT  PENGERTIAN SEHAT DAN SAKIT  “Health is defined as a state of complete physical, mental, and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity” (WHO).  Menurut UU No. 9 Th 1960, tentang pokok-pokok kesehatan RI, Bab 1, pasal 2 didefinisikan sbb:  “ Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan”.  “ Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis” (UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Bab 1 pasal 1).
  • 12.  Anggota masyarakat yg sehat termasuk dl “model keadaan yg paling baik” (high level wellness model).  Dalam model berorientasi pada menyehatkan yg sakit, sedangkan konsep “keadaan baik“ berorientasi terutama utk meningkatkan keadaan yg sudah baik.
  • 13. Konsep keadaan baik ini berfokus pada unsur-unsur sbb :  1. Physical activity (kegiatan badaniah)  2. Nutritional awareness (kesadaran gizi)  3. Stress management (Pengelolaan tekanan)  4. Self responsibiluty (tanggung jawab mandiri)
  • 14. Keadaan “sakit” mrpk akibat dari kesalahan adaptasi lingkungan / maladaptation dan reaksi antara manusia dan sumber-sumber penyakit.  Sakit sering dipakai utk menilai tingkat kesehatan suatu masyarakat, melalui pengukuran nilai unsur tubuh :  - berat badan -frekuensi pernafasan  - tekanan darah -pemeriksaan cairan tubuh, dll.  SEJARAH ALAMIAH DARI PENYAKIT  Jika tingkat kesakitan di suatu populasi penduduk diketahui, mk perlu membedakan antara populasi yg mempunyai & tdk memp penyakit yg spesifik. Penyakit menahun memp sejarah alamiah penyakit ( Natural history
  • 15.  Natural history of disease dpt dipakai suatu cara dl usaha pencegahan ataupun pengontrolan dari penyakit tersebut, tingkatannya adalah :  1.Stage of susceptibility (tingkat kepekaan)  2.Stage of presymptomatic disease (tingkah sebelum sakit)  3. Stage of clinical disease (tingkat sakit secara klinis)  4. Stage of disability (tingkat kecacatan )
  • 16. 1. Stage of Susceptibility Penyakit belum nampak, ttp telah ada suatu hub. antara Host (induk semang), Agent (penyebeb penyakit) dan Environment (lingkungan). Adanya interaksi 3 faktor tsb akan menimbulkan suatu faktor resiko (risk factor)  Contoh : Seseorang (host) yg sangat capai disertai dengan konsumsi alkohol yg berlebihan (agent), mk akan memudahkan menderita (risk factor) penyebab infeksi saluran nafas (pneumonia).  Seseorang berbadan gemuk dengan kolesterol dan tekanan darah yg tinggi disertai perokok berat, mk orang tsb akan mempunyai risiko mendapat serangan penyakit jantung koroner.
  • 17. 1. Stage of Susceptibility Host Agen Environment Risk faktor
  • 18.  Faktor risiko pd Stage of suceptibility dpt dipengaruhi al :  - umur seseorang  - jenis kelamin  - gaya hidup seseorang (life style)  - keadaan budaya.
  • 19. 2. Stage of Clinical Disease  Penyakit belum tampak. Adanya faktor kepekaan dan interaksi antara host, agent dan environment akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan-perubahan secara patologis.  Perubahan ini masih berada di bawah garis clinical horizon, yaitu grs perbatasan antara keadaan penyakit yg sudah jelas tanda- tandanya (secara klinis) dan terjadinya perubahan secara patologis. (phatologia, ilmu penyakit/pengetahuan tentang perubahan- perubahan keadaan badan dan faal anggota- anggota badan karena akibat penyakit).
  • 20.  Contoh : Perubahan atherosklerotik (pembuluh nadi mengeras) pada pembuluh darah koroner, sebelum ada tanda-tanda stroke (mati mendadak).
  • 21. 3. Stage of Clinical Disease  Terjadinya perubahan secara anatomis dan fungsional. Adanya perubahan tersebut akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda dari suatu penyakit. Pada tingkat sakit secara klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasi. Misalnya berdasarkan lokasi, gambaran histologis serta (psychososial). 4. Stage of Disability  Ada penyakit yg dapat sembuh dg sendirinya tanpa diberikan suatu pengobatan. Ada pula penyakit yg tetap berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami pengobatan dan dalam hal ini dpt menimbulkan kerusakan pd bg tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit tsb yg bisa menimulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
  • 22. PENCEGAHAN PENYAKIT  Pencegahan adalah mengadakan inhibisi perkembangan suatu penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi. - Murah - Tidak dapat dipisahkan dr kondisi lingkungan dan sejarah terjadinya penyakit. - Mengadakan deteksi dan intervensi pada penyebab dan faktor risiko dari penyakit.
  • 23.  Contoh : Penyakit virus tertentu (campak) dapat sembuh dg sendirinya. Akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa pengobatan, dapat menimbulkan koplikasi radang otak.  (Cacat : berkurangnya aktivitas seseorang scr sementara ataupun jangka panjang sbg akibat terserang oleh penyakit akut atau kronis).
  • 24. Tingkat dari pencegahan penyakit adalah : 1. Primary prevention (Dilakukan pada fase kepekaan dari sejarah alami suatu penyakit). Terdiri dari 2 katagori yaitu : a. Peningkatan kesehatan (Health promotion) : - perbaikan gizi masyarakat - perbaikan kondisi rumah dan rekreasi - pendidikan kesehatan (pend. Seks dan sanitasi) b. Pencegahan spesifik (Spesific protection) : - Imunisasi - pencegahan kecelakaan - pengaturan makanan (diet) dan olah raga - penjernihan air minum Dalam pelaksanaannya pencegahan primer dipengaruhi oleh sikap individu dan lingkungan.
  • 25. 2. Secondary prevention ( dilakukan pada fase preklinik dan klinik ) : a. Penemuan/deteksi scr dini ( Early detection ) - penemuan kanker secara dini ( insitu ) - penemuan kasus penyakit kencing manis scr dini b. Pengobatan penyakit secara dini Agar penyakit tidak berkembang lebih lanjut perlu dilakukan pengobatan scr dini ( pengobatan penyakit selagi belum parah ). 3. Tertiary prevention (dilakukan pd fase penyakit yg sudah lanjut atau fase kecacatan ). a. Membatasi kecacatan (Disability limitation ) b. Rehabilitasi ( Rehabilitation )
  • 26. BAB 2 LINGKUNGAN HIDUP, EKOLOGI & EKOSISTEM PENDEKATAN EKOSISTEM  EKOSISTEM :  Tatanan unsur lingkungan hidup yg mrp kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup ( UU.RI. No 23 tahun 1997 ).  - Ecosystem ( Ecological system ) = Sistem Ekologi  - Terdiri atas komponen-komponen ekologi  Contoh : Ekosistem Waduk komponen sistem tsb terdiri atas : Ekologi Ikan, Ekologi Udang, Ekologi Lumut, Ekologi Plankton dsb. 
  • 27. LINGKUNGAN HIDUP : Kesatuan ruang dg semua benda daya keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilakunga mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya ( UU.RI. No.4 th 1982 ).  PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP :  Adalah upaya terpadu utk melestarikan fungsi LH yg meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian LH.  PERUSAKAN LH ;  Adl tindakan yg menimbulkan perubahan lansung atau tdk langsung thd sifat fisik dan atau hayati yg mengakibatkan LH tdk berfungsi lagi dl menunjang pembangunan berkelanjutan.  SUMBER DAYA :  Adl unsur LH yg ta. Sumberdaya manusia (SDM) Sumber Daya Hayati (SDH). SUMBER Daya Alam nonhayati atau fisik (SDF) DAN Sumber Daya Buatan (SDB).(Anonimus,1997).
  • 28. Kompleksitas dan Ekosistem : - saat ini dl keadaan frustasi, baik pemahamannya maupun pelaksanaannya di banyak bidang - ada kerisauan jika keanekaragaman spesies berinteraksi dg variabel fisik dan kimia  Keterbatasan, kesenjangan dan ketidaksinambungan ada pada ekologi, Contoh komunitas plankton di sebuah danau dpt didominasi oleh hubungan antara satu set spesies dl satu tahun dan satu set yg lain di tahun berikutnya. Akhirnya, ekosistem mrp suatu yg terbuka dg aliran energi dan siklus materi.
  • 29. BAB 3 LINGKUNGAN AIR ( Hidrosfer )  Pengaruh air terhadap Kesehatan :  Pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayahgunaan air yang dapat meningkatkan atau menurunkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat :  Contoh : - Meningkatkan Air utk pembangkit tenag listrik, industri, perikanan, irigasi, pertanian, rekreasi, dll - Menurunkan Pengotoran badan-badan air dg zat-zat kimia yg dpt menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat kimia tdk beracun yg sukar diuraikan scr alamiah menyebabkan masalah khusus :estitika, kekeruhan karena adanya zat-zat tersuspensi.
  • 30. Zat-zat Pengikat oksigen kebanyakan adalah zat kimia organik sebagai sumber energi dan dibutuhkan untuk pertumbuhannya.  Diuraikan dalam proses metabolisme mikroba  Terbentuk snyw sederhana dan akhirnya menjadi zat-zat anorganik dan gas  (reaksi ini membutuhkan zat oksigen terlarut = sbg zat-zat yg menimbulkan demand oxigen (BOD = Biochemical oxygen demand)  Oksigen terlarut di dpt karena proses transfer dari atm ke air, dan transfer lewat fotosintesa algae dan lain tumbuhan berwarna.  Kualitas badan air dipengaruhi oleh lancar-tidaknya transfer oksigen dari udara ke air.
  • 31. Ikan yang sensitif akan mati pd kadar oksigen kurang dari 3 – 5 mg/I BOD semakin tinggi, Ikan terancam scr progresif kematian total  Habisnya oksigen terlarut  Tbh org. anaerob ( hasil metabolisme yg menyebabkan bau )  Untuk mengetahui tingkat kualitas air dapat dipergunakan bioindikator ( adl org yg memberi petunjuk ttg lokasi status dan kualitas lingkungan ).
  • 32. Bioindikator ekosistem perairan Air bersih Air tercemar Bakteri Fe : Sphaerotilus Jamur : Leptomitus  Algae : Cladocera, Ulthrix Chlorella, Chlamydomonas, Navicula Oscillatoria, Phormidium,  Stigeoclonium  Protozoa : Trachelomonas Carchesium, Colpidium  Annelida : Tubifex, Limnodrilus  Hirudinea : Helobdela  Insekta :  Plecoptera, Negaloptera Culex, Chironomus, Tubifera  Ephemeroptera, Elmidae  Gastropada : Physa integra  Bivalvia : Unioidae Bivalvia : Sphaerium  Ikan :  Etheostoma, Notropis, Chrosomus Cyprinus carpio  ( Mackenthum 1969 dalam Tandjung 1992b )  Ikan sbg Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan
  • 33. Pencemaran perairan menyebabkan kerusakan organ dan penurunan berat ikan. Menurut Lucky (1981), Nutrition Value Coeficient (NVC) atau Status Nutrisi Ikan, adalah berat ikan dalam gram dikalikan 100 dibagi panjang ikan dalam sentimeter pangkat 3. Nilai NVC 1,7 atau lebih berarti status nutrisi ikan baik  Korelasi antara angka status nutrisi ikan (NVC) dg tingkat pencemaran perairan.  NO NVC Tingkat Pencemaran  1 1,70 Tidak ada, air bersih  2 1,30 – 1,69 Terkontaminasi  3 0,90 – 1,29 Tercemar ringan  4 0,50 – 0,89 Tercemar sedang  5 0,49 Tercemar berat
  • 34. Insang adalah organ Organ sasaran Utama Pencemaran Perairan Tingkat kerusakan struktur mikroanatomi atau histopatologi adalah indikator untuk pencemaran perairan  Tingkat Struktur mikroanatomi insang Tingkat Penemaran  0 Mikroanatomi normal Air bersih  1 Edema pada sel epitelium lamella Air terkontaminasi  branchiales  2 Hiperplasia pada satu basis lamella Tercemar ringan  branchiales  3 Hiperplasia pd 2 lamellae branchiales Tercemar sedang  4 Hampir semua lamellae branchiales Tercemar agak berat  mengalami hiperplasia  5 Semua lamellae branchiales dan Tercemar sangat berat  filamen kehilangan struktur
  • 35. Material tersuspensi Menyebabkan kualitas perairan terpengaruh : - kekeruhan - mengurangi cahaya yang masuk ke dalam air  manfaat air dapat berkurang, dan organisme yg butuh cahaya akan mati terganggunya ekosistem akuatik.  - pendangkalan  - mengganggu kehidupan organisme akuatik  PENGARUH LANGSUNG  Pengaruh langsung thd kesehatan tgt pd kualitas air, dan krn air berfungsi sbg penyalur atau penyebar penyebab penyakit atau sbg sarang insekta penyebar penyakit
  • 36. Sumber-Sumber Pengotor Air  Sumber Alamiah Udara  Mineral terlarut  Tumbuhan/hewan busuk  Tumbuhan Air  Air hujan  Sumber Pertanian Erosi, kotoran hewan, Pupuk, Pestisida, Air Irigasi  Air Buangan Pemukiman, Industri, Air hujan kota, Kapal/Perahu, Pengolahan limbah  Waduk Lumpur  Tumbuhan akuatik  Lain-lain Industri kontruksi, Pertambangan, Air tanah, Sampah
  • 37. Zat-zat Pengotor Air yg Langsung mempengaruhi Kesehatan : - Zat-zat yang persisten - Zat radio aktif - Penyebab penyakit  1. Zat-zat Persisten :  Zat kimia terurai memanfaatkan oksigen terlarut, tidak dpt diuraikan utk jangka waktu lama dl kondisi perairan yg normal.  Contoh :  - Detergen yg terbuat dr alkil sulfonat yg tdk linier.  - DDT ( Dichloro- Diphenyl – Trichloroetan )  Akumulasi DDT terdapat tdk hanya pada ikan dan hewan, ttp juga pd manusia
  • 38. 2. Zat Radio Aktif Di jumlah yg banyak akan menimbulkan efek thd kesehatan. Jumlah sedikit menimbulkan masalah jika terjadi biomagnifikasi di dl organisme akuatik. ( peran dl rantai makanan ). 3. Penyebab Penyakit a. penyebab hidup (penyakit menular) b. penyebab tdk hidup (penyakit tdk menular) Peran Air dl terjadinya penyakit menular : - air sbg penyebar mikroba patogen - air sbg sarang insekta penyebar penyakit - jumlah air tdk mencukupi - air sbg sarang hospes sementara penyakit.
  • 39. Penyakit menular disebarkan oleh air langsung sbg penyakit bawaan air ( Water borne diseases )  Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agentnya  Agent Penyakit  Virus :  Rotavirus, Diare pada anak  V. hepatitis A, Hepatitis A  V. poliomyelitis Polio (myelitis antarior acuta )  Bakteri :  Vibrio cholerae Cholera  Escherichia coli Diare/Disentrie  Enteropatogenik  Salmonella typhy Thypus abdominalis  Salminella paratyphy Paratyphus  Shigella dysenteriae Dysenterie  Protozoa :  Entamoeba histolytica Dysentrie amoeba  Balantidia coli Balantidiasis
  • 40. Giardia lamblia Giardiasis Metazoa : Ascaris lumbricoides Clonorchiasis