Kontribusi Akhlak Etika di Ranah Maya oleh Ikhlasul Amal untuk Diskusi Etika Cyber
1. Penguatan Kontribusi Akhlak Etika di Ranah Maya oleh Ikhlasul Amal untuk Diskusi Etika Cyber dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia Masjid Salman ITB, Bandung 11 Juni 2010
2. Ruang yang Mencair Ranah maya adalah perpanjangan ruang publik yang sudah ada sebelumnya. Media Baru sebagai alat perubahan sosial http://en.wikipedia.org/wiki/New_media
4. Pergeseran Utama Paradigma Demokrasi: bukan lagi pada seleksi, melainkan jumlah entitas/produksi. Egaliter: kemitraan, lebih dari kepakaran. Lingkup Gegar budaya lokal-global. Kemunduran kearifan lokal. Risiko perbedaan konteks. Norma Benturan banyak norma. Multi-tafsir dan relativisme. Legal Juridiksi belum sepenuhnya siap. Kesadaran dan representasi hukum yang rendah.
5. Bertahan, Berubah, Adaptif Bertahan untuk hal-hal yang memerlukan kepastian – kepastian hukum misalnya. Masyarakat berubah terlalu cepat, lebih-lebih jika kualitas pendidikan kita belum membaik. Agen perubahan – terutama media – yang harus adaptif di tengah dua kutub ini.
6. Akhlakul Karimah Garda depan etika sebenarnya ada pada sikap sehari-hari, di ruang publik, inilah akhlak . Sikap reaktif diperlukan untuk menghadapi kasus, yang perlu diingat kadarnya. Hindari reaksioner . Asumsi perbedaan keseharian ini perlu dicermati.
7. Pendidikan Sepanjang Waktu Ongkos penyelenggaraan media baru besar, namun lebih mahal lagi membuatnya bermanfaat. Ongkos tersebut menjadi terjangkau karena jumlah kontributor yang banyak, bagaimana dengan manfaatnya bagi kita sendiri?
12. Ikhlasul Amal IKHLASULAMAL.NAME Penulis blog, pelaku blog foto, sekaligus penikmat Web 2.0. Kontak: [email_address] Materi ini berlisensi Attribution-Non Commercial-Share Alike , seperti tertulis di http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/