SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENYIAPAN LARUTAN OBAT DAN INFUS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
− Untuk mengetahui fungsi obat
− Untuk mengetahui perbedaan infus dan infusa
− Untuk mengetahui cara pembuatan infusa
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian obat
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk
diagnose,pengobatan,melunakkan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada
manusia atau pada hewan. Obat dapat bersifat sebagai obat dapat pula bersifat sebagai
racun. Obat itu akan dikatakan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam
pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan
salah dalam pengobatan atau dengan kelewatan dosis akan menimbulka keacunan.
Oleh karena itu, dalam menggunakan obat perlu diketahui efek obat tersebut, penyakit
apa yang diderita,berapa dosisnya serta kapan dan dimana obat itu digunakan.
( Anief , 2007 )
Obat dapat memicu suatu sistem dan menghasilkan efek,dapat menekan suatu siistem,
atau tidak berinteraksi secara langsuung dengan suatu sistem tetapi dapat memodulasi
efek dari obat lain.
( Anief , 2009 )
2. Fungsi obat
− Untuk memodulasi efek dari obat lain
− Untuk memicu suatu sistem dan menghasilkan efek
− Untuk memprediksi suatu reaksi alergi atau idiosinkrasi
− Untuk kepentingan terapi
( Anief , 2009 )
3. Macam macam sediaan, cara pemberian dan contoh (Cara/ jalur pemberian
disesuaikan
dengan masing- masing macam sediaan dan dilengkapi dengan gambar)
Rute pemberian obat dapat melalui beberapa cara yaitu :
− Melalui oral : masuk mulut, tenggorokan terus ke perut
− Melalui Suntikan : dengan mencoblos beberapa jaringan badan
− Secara inhalasi : berupa gas di hisap melalui hidung
− Melalui selaput lendir : seperti vagina,mata,telinga,dubur, dan sebagainya.
( Anief , 2007 )
a. Penggunaan obat melalui oral
Penggunaan obat melalui peroral bertujuan untuk mendapatkan efek sistemik, yaitu
obat beredar melalui pembuuluh darahh ke seluruh tubuh. Penggunaan obat melalui
oral adalah yang paling mnyanangkan,murah,da paling aman. Kerugiannya
beberapa obat akan mengalami pengrusakan oleh cairan lambung atau usus. Bentuk
obat padat untuk pemakaian oral adalah sebagai berikut :
− Tablet : Sediaan padat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa zat tambahan .
− Kapsul : Sediaan obat yang terbungkus cangkang kapsul yang umumnya
terbuat dari gelatin .
− Pil : Sediaan obat yang berbentuk bulat seperti kelereng yang
mengandung
satu atau lebih bahan obat .
− Serbuk : Bahan atau campuran obat yang homoogen dari bahan-bahan yang
diserbukkan dan relatif kering
( serbuk ) ( Kapsul ) ( Pil ) ( Tablet )
( Anief , 2007 )
b. Penggunaan obat melalui parenteral
Suatu rute yang tidak melalui usus. Istilah umum ang lain ialah injeksi atau obat
suntik. Injeksi adalah sediaan berupa laruta,emulsi, atau suspensi dalam air atau
airan pembawa lain yang cocok,steril dan digunakan secara parenteral yaitu dengan
merobek lapisan kulit atau lapisan mukosa. Macam-macam rute penggunaan obat
secara parenteral ialah :
− Injeksi intrakutan / intradermal, disuntikkan sedikit kedalam kulit tujuannya
untuk
menentukan penyakit.
− Injeksi subcutan / hipodermik, disuntikkan dibawah kulit ke dalam alveola
dan obatnya
lambat diabsorbsi jadi intenitas efek sistemik dapat diatur.
− Injeksi intravena, disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah. Larutan
injeksinya
harus benar-benarr jernih.
− Injeksi intrarektal,disuntikkan kedalam sumsum tulang belakang ( antara 3-
4 atau 5-6
lembar vertebra) yang ada cairan cerebrospinal.
− Injeksi intraperitoneal, disuntikka langsung kedalam rongga perut. Jarang
dipakai sebab
infeksi besar.
− Injeksi peridural ekstra dural, epidural disuntikkan kedalam pidura,diatas
durameter,lapisan penutup otak terluar dan sumum tlang belakang.
− Intrasisternal ,disuntikkan ke dalam saluran sumsum tulang belakang dasar
otak
− Intrakarial, langsung ke dalam jantung
( Anief . 2007 )
c. Penggunaan obat melalui inhalasi
Obat dalam keadaan gas atau uap diabsorbsi sangat cepat melalui hidung,
trachea,paru-paru dan selaput lendir pada perjalanan pernafasan. Cara lama cairan
anestesi dituang pada kain kasa sebagai tutup hidung,uap yang timbul dihisap
(inhalasi). Cara modernmenggunakan tutup hidung dan dpassang pada mesin ( alat)
d. Penggunaan obat melalui selaput lendir
− Penggunaan pada selaput lendir di mulut digunakan : Permen obat, tablet
bukal,tablet bawah lidah,tablet hipodermik,tablet vagina
− Penggunaan pada selaput lendir di mata digunakan : Okulenta ( salep
mata), larutan mata, suspensi mata
− Penggunaan pada selaput lendir di hidung digunakan: larutan atau suspensi
hidung dapat berupa tetesan (guttae nasales) atau semprotan.
− Penggunaan pada selaput lendir di telinga digunakan: larutan tetes telinga
− Penggunaan pada selaput lendir di dubur digunakan: menggunakan
supositiria
e. Penggunaan obat melalui kulit ( topikal )
Penggunaan obat pada kulit dimaksdkan untuk memperoleh efek pada atau didalam
klit. Bentuk obat untuk topikal dapat berupa padat,cair, dan semi padat.
− Bentuk obat padat untuk penggunaan topikal adalah serbuk yang tujuannya
menyerap
lembab,mengurangi geseran antar dua lipatan kulit dan sebagai pembawa obat
− Bentuk obat cair untuk penggunaan topikal adalah sediaan basah seperti
kompres,losion,
linimen (suatu larutan dalam alkohol atau minyak,terbentuk suspensi atau emulsi.
Tujuannya untuk pengobatan otot yang sakit lemah , melancarkan jalan darah,
menimbulkan kemerahan
− Bentuk obat semi padat untuk penggunaan topikal adalah salep (sediaan ½
padat untuk dipakai pada kulit ),krim( sediaan /2 padat yang mengandung
bayak air),pasta ( suatu alep yang menganung serbuk yang banyak seperti
amilum dan ZnO,bersifat pengering),jeli (suatu sediaan semi
padat,kental,lekat,dan dibuat dari gom yang hidrasi.
( Anief , 2007 )
4. Pengertian/ perbedaan infus dan infusa
Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit. Pembuatan infusa pada
praktikum ini menggnakan tanaman brotowali. Brotowali mempunyairasa yang sangat
pahit, berkhasiat ,mengobati beberapa penyakit seperti kudis,infeksi cacing
kremi,radang usus buntu,cacar air,kholera,diabetes ,dll.
( Rasan , 2000 )
Sedangkan infus adalah suatu piranti kesehatan yang dalam kondisi tertentu digunakan
untk mnggantikan cairan yag hilang dan menyeimbangkan elektrolit tubuh.Pada
kondisi emergency misalnya pada pasie dehidrasi,stres metabolik berat ang
menyebabkan syok hipovolemik,asidosis,demam berdarah,luka bakar, syok hemorragi.
Infus juga digunakan sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui,
misal pada kasus dehidrasi karna asupan oral tidak memadai,demam, dll.
( Zainuri , 2012 )
5. Cara pembuatan infusa
Ambil serbuk tanaman obat 10 gram, lalu masukkan kedalam panci, tambahkan
aquades 100ml, tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk (20 gram=20 ml),
kemudian letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c, tunggu 15
menit,turunkan dari kompor , diamkan beberapa menit ,setelah itu saring
menggunakan corong, lalu tuang di gelas ukur 100 ml,terakhir tambahkan aquades
panas sampai 100 ml.
( Anief , 2009 )
III. Materi dan metode
A. Materi
• Gelas ukur
• Tabung sentrifuse
• Kain penyaring
• Corong
• Mortir dan alu
• Serbuk glukosa 1 gram
• Paracetamol 0.5 gram
• Brotowali 10 gram
B. Metode
− membuat larutan glukosa
Serbuk dtimbang sebanyak 1 gram
Serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse
ditambahkan aquades sampai 10 ml
Dikocok supaya tercampur
− membuat suspensi
0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir
Masukkan aquades terlebih dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml
Obat paracetamol yg sudah halus dmasukkan dalam tabung tsb
Setelah itu dihomogenkan
− membuat infusa
Ambil serbuk tanaman obat 10 gram
Masukkan kedalam panci
Tambahkan aquades 100ml
Tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk
(20 gram=20 ml)
Letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c
Tunggu 15 menit,turunkan dari kompor
Diamkan beberapa menit
Saring menggunakan corong
Tuang di gelas ukur,ukuran 100 ml
Jika air simplisia kurang dari 100 ml maka, tambahkan aquades panas sampai 100 ml
IV. HASIL PRAKTIKUM
− Pembuatan Infusa
Ambil serbuk tanaman obat 10 gram
Masukkan kedalam panci
Tambahkan aquades 100ml
Tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk
(20 gram=20 ml)
Letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c
Tunggu 15 menit,turunkan dari kompor
Diamkan beberapa menit
Saring menggunakan corong
Tuang di gelas ukur ,ukuran100 ml
Air simplisia jika kurang dari 100 ml maka ,tambahkan aquades panas sampai 100 ml
− Pembuatan Larutan
Serbuk dtimbang sebanyak 1 gram
Serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse
ditambahkan aquades sampai 10 ml
Dikocok supaya tercampur
Contoh soal :
Berapa volume aquaest yang ditambahkan untuk membuat larutan glukosa dengan dosis 1
gram ,konsentrasi 10 % ??
Jawab :
10 gram = 1gram
100 ml X
X = 100 ml x 1gram
10 gram
= 10 ml
Jadi, volume aquadest yang ditambahkan adalah sampai 10 ml
− Pembuatan Suspensi
0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir
Masukkan aquades terlebih dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml
Obat paracetamol yg sudah halus dmasukkan dalam tabung tsb
Setelah itu dihomogenkan
Contoh soal.
Paracetamol dibuat suspensi dengan berat 0.5 gram dengan konsentrasi 10 %. Berapa volume
aquades yang ditambahkan ???
Jawab :
0.5 gram = 10 gram
X 100 ml
X = 0.5 gram x 100 ml
10 gram
X = 5 ml
Jadi, jumlah volume yang ditambah kan adalah hingga 5 ml
V. PEMBAHASAN
− Pembuatan Infusa
Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit. Pembuatan infusa pada
praktikum ini menggunakan tanaman brotowali. Brotowali mempunyai rasa yang
sangat pahit, berkhasiat ,mengobati beberapa penyakit seperti kudis,infeksi cacing
kremi,radang usus buntu,cacar air,kholera,diabetes ,dll. Cara pembuatannya yakni
dengan mengambil serbuk tanaman obat yakni brotowali yang telah disiapkan
sebanyak 10 gram, lalu masukkan kedalam panci, tambahkan aquades 100ml,
kemudian tambahkan lagi aquades sebanyak 2 kali berat serbuk brotowali (20
gram=20 ml), setelah itu letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c,
Bila sudah 90°c, tunggu 15 menit, kemudian turunkan dari kompor , diamkan
beberapa menit ,setelah itu saring menggunakan corong, lalu tuang di gelas
ukur,ukuran 100 ml, terakhir jika air simplisia belumsampai 100ml maka
tambahkan aquades panas sampai 100 ml. Pada praktikum yang kami lakukan air
simplisia melebihi 100 ml, dikarenakan kami tidak benar-benar melakukan
pengukuran suhu sampai thermo 90°c, dan pendiaman tidak dilakukan seperti
seharusnya yakni ditunggu sampai 15 menit .
− Pembuatan larutan
Larutan merupakan sediaan dari satu atau lebih obat yang dilarutkan didalam pelarut,
biasanya air. Larutan yang kami buat pada praktikum kali ini adalah larutan glukosa
dengan dosis 1 gram dan dengan konsentrasi 10 % ,maka dibutuhkan penambahan
jumlah volume aquades hingga 10 ml. Caranya dengan Serbuk dtimbang sebanyak 1
gram ,kemudian serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse, lalu ditambahkan
aquades sampai 10 ml, terakhir dikocok supaya tercampur atau homogen.
− Pembuatan suspensi
Suspensi merupakan preparat serbuk halus yang disuspensikan didalam air dan
biasanya memerlukan pengocokan terlebih dahulu sebelum penggunaan. Pada
praktikum pembuatan suspensi yang kami lakukan adalah pembuatan suspensi dari
paracetamol . Jadi paracetamol 0.5 gram akan dibuat suspensi dengan konsentrasi
10% maka volume aquades yang ditambahkan adalah hingga 5 ml. Cara nya dengan
0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir, lalu masukkan aquades terlebih
dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml, kemudian obat paracetamol yg sudah
halus dmasukkan dalam tabung tsb, setelah itu dihomogenkan.
− Fungsi alat dan bahan
•Gelas ukur : Untuk mengukur volume laurtan
•Tabung sentrifuse : Memisahkan larutan dengan prinsip gaya sentrifugal
•Kain penyaring : Menyaring larutan
•Corong : Memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke
tempat lain
•Mortir dan alu : Mengerus dan menghaluskan suatu zat
•Serbuk glukosa 1 gram :
•Paracetamol 0.5 gram :
• Brotowali 10 gram :
− Perhitungan
Dik: Paracetamol 500mg
Dit: V aq? Bila dibuat K 10%
Jawab: : =
=
=
= 5 ml
Jadi: Volume aquades yang harus ditambahkan sampai dengan 5 ml
Dik: Glukosa 1 gram
Dit: V aq? Bila dibuat konsentrasi 10%
Jawab: =
=
=
= 10 ml
Jadi : Volume aquades yang harus ditambahkan sampai dengan 10 ml
VI. .KESIMPULAN
− Obat adalah suatu zat yang dignakan untuk
diagnose,pengobatan,melunakkan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada
manusia atau pada hewan.
− Fungsi obat : untuk memodulasi efek dari obat lain, untuk memicu suatu sistem dan
menghasilkan efek, untuk memprediksi suatu reaksi alergi atau idiosinkrasi, untuk
kepentingan terapi.
− Rute pemberian obat dapat melalui beberapa cara yaitu :
− Melalui oral : masuk mulut, tenggorokan terus ke perut
− Melalui Suntikan : dengan mencoblos beberapa jaringan badan
− Secara inhalasi : berupa gas di hisap melalui hidung
− Melalui selaput lendir : seperti vagina,mata,telinga,dubur, dan sebagainya.
− Penggunaan obat melalui peroral bertujuan untuk mendapatkan efek sistemik, yaitu
obat beredar melalui pembuuluh darahh ke seluruh tubuh.
− Injeksi adalah sediaan berupa laruta,emulsi, atau suspensi dalam air atau airan
pembawa lain yang cocok,steril dan digunakan secara parenteral yaitu dengan
merobek lapisan kulit atau lapisan mukosa.
− Penggunaan obat dalam keadaan gas atau uap ( inhalasi ) diabsorbsi sangat cepat
melalui hidung, trachea,paru-paru dan selaput lendir pada perjalanan pernafasan.
− Penggunaan obat pada kulit dimaksdkan untuk memperoleh efek pada atau didalam
kulit. Bentuk obat untuk topikal dapat berupa padat,cair, dan semi padat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2009. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi.Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada Press.
Anief, Moh.2007. Penggolongan Obat Berdasarkan Khassiat dan Penggunaan. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press.
Anief , Moh. 2007.Farmasetika. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Zainuri, Akhmad; Didik R. Satoso; M.Aziz Muslim.2012. Monitoring dan Identifikasi
Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR. Jurnal EECCIS .Vol 6,No.1,hal 49.
Rasan,Mastarie S. 2000. Pengaruh Brotowali ( Tinospora Crispa (L.)Miers) Terhadap
Metabolisme Glukosa Pada Kelinci. Vol 4,No.2,hal 17.
Zainuri, Akhmad.dkk. 2012. Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan
Mikrokontroler AVR . Jurnal EECCIS Vol. 6 No. 1

More Related Content

What's hot

Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
Rukmana Suharta
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
4nakmans4
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
4nakmans4
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Pharmacist
 

What's hot (20)

Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Bentuk – bentuk obat
Bentuk – bentuk obatBentuk – bentuk obat
Bentuk – bentuk obat
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukal
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Tablet
TabletTablet
Tablet
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIANDASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIAN
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Acara 3
Acara 3Acara 3
Acara 3
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 

Similar to laporan farmako

Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
07051994
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
07051994
 
Rute pemberian & cara menggunakan obat
Rute pemberian & cara menggunakan obatRute pemberian & cara menggunakan obat
Rute pemberian & cara menggunakan obat
Poltekes TNI AU
 
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
meta emilia surya dharma
 
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to laporan farmako (20)

Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptxPrinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
 
Kdm obat tetes
Kdm  obat tetesKdm  obat tetes
Kdm obat tetes
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
Ketrampilan dasar Kebidanan Pemberian obat dan cairan
Ketrampilan dasar Kebidanan Pemberian obat dan cairanKetrampilan dasar Kebidanan Pemberian obat dan cairan
Ketrampilan dasar Kebidanan Pemberian obat dan cairan
 
Dasar obat
Dasar obat Dasar obat
Dasar obat
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obat
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
Rute pemberian & cara menggunakan obat
Rute pemberian & cara menggunakan obatRute pemberian & cara menggunakan obat
Rute pemberian & cara menggunakan obat
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Ekspektoran
EkspektoranEkspektoran
Ekspektoran
 
cara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptxcara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Oralpemberian obat melalui
Oralpemberian obat melaluiOralpemberian obat melalui
Oralpemberian obat melalui
 
Contekan Farmaki.pptx
Contekan Farmaki.pptxContekan Farmaki.pptx
Contekan Farmaki.pptx
 
Lembar Balik Asma
Lembar Balik AsmaLembar Balik Asma
Lembar Balik Asma
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

laporan farmako

  • 1. PENYIAPAN LARUTAN OBAT DAN INFUS I. TUJUAN PRAKTIKUM − Untuk mengetahui fungsi obat − Untuk mengetahui perbedaan infus dan infusa − Untuk mengetahui cara pembuatan infusa II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian obat Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnose,pengobatan,melunakkan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan. Obat dapat bersifat sebagai obat dapat pula bersifat sebagai racun. Obat itu akan dikatakan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan salah dalam pengobatan atau dengan kelewatan dosis akan menimbulka keacunan. Oleh karena itu, dalam menggunakan obat perlu diketahui efek obat tersebut, penyakit apa yang diderita,berapa dosisnya serta kapan dan dimana obat itu digunakan. ( Anief , 2007 ) Obat dapat memicu suatu sistem dan menghasilkan efek,dapat menekan suatu siistem, atau tidak berinteraksi secara langsuung dengan suatu sistem tetapi dapat memodulasi efek dari obat lain. ( Anief , 2009 ) 2. Fungsi obat − Untuk memodulasi efek dari obat lain − Untuk memicu suatu sistem dan menghasilkan efek − Untuk memprediksi suatu reaksi alergi atau idiosinkrasi − Untuk kepentingan terapi ( Anief , 2009 )
  • 2. 3. Macam macam sediaan, cara pemberian dan contoh (Cara/ jalur pemberian disesuaikan dengan masing- masing macam sediaan dan dilengkapi dengan gambar) Rute pemberian obat dapat melalui beberapa cara yaitu : − Melalui oral : masuk mulut, tenggorokan terus ke perut − Melalui Suntikan : dengan mencoblos beberapa jaringan badan − Secara inhalasi : berupa gas di hisap melalui hidung − Melalui selaput lendir : seperti vagina,mata,telinga,dubur, dan sebagainya. ( Anief , 2007 ) a. Penggunaan obat melalui oral Penggunaan obat melalui peroral bertujuan untuk mendapatkan efek sistemik, yaitu obat beredar melalui pembuuluh darahh ke seluruh tubuh. Penggunaan obat melalui oral adalah yang paling mnyanangkan,murah,da paling aman. Kerugiannya beberapa obat akan mengalami pengrusakan oleh cairan lambung atau usus. Bentuk obat padat untuk pemakaian oral adalah sebagai berikut : − Tablet : Sediaan padat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan . − Kapsul : Sediaan obat yang terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatin . − Pil : Sediaan obat yang berbentuk bulat seperti kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat . − Serbuk : Bahan atau campuran obat yang homoogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan relatif kering ( serbuk ) ( Kapsul ) ( Pil ) ( Tablet ) ( Anief , 2007 )
  • 3. b. Penggunaan obat melalui parenteral Suatu rute yang tidak melalui usus. Istilah umum ang lain ialah injeksi atau obat suntik. Injeksi adalah sediaan berupa laruta,emulsi, atau suspensi dalam air atau airan pembawa lain yang cocok,steril dan digunakan secara parenteral yaitu dengan merobek lapisan kulit atau lapisan mukosa. Macam-macam rute penggunaan obat secara parenteral ialah : − Injeksi intrakutan / intradermal, disuntikkan sedikit kedalam kulit tujuannya untuk menentukan penyakit. − Injeksi subcutan / hipodermik, disuntikkan dibawah kulit ke dalam alveola dan obatnya lambat diabsorbsi jadi intenitas efek sistemik dapat diatur. − Injeksi intravena, disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah. Larutan injeksinya harus benar-benarr jernih. − Injeksi intrarektal,disuntikkan kedalam sumsum tulang belakang ( antara 3- 4 atau 5-6 lembar vertebra) yang ada cairan cerebrospinal. − Injeksi intraperitoneal, disuntikka langsung kedalam rongga perut. Jarang dipakai sebab infeksi besar. − Injeksi peridural ekstra dural, epidural disuntikkan kedalam pidura,diatas durameter,lapisan penutup otak terluar dan sumum tlang belakang. − Intrasisternal ,disuntikkan ke dalam saluran sumsum tulang belakang dasar otak − Intrakarial, langsung ke dalam jantung ( Anief . 2007 ) c. Penggunaan obat melalui inhalasi
  • 4. Obat dalam keadaan gas atau uap diabsorbsi sangat cepat melalui hidung, trachea,paru-paru dan selaput lendir pada perjalanan pernafasan. Cara lama cairan anestesi dituang pada kain kasa sebagai tutup hidung,uap yang timbul dihisap (inhalasi). Cara modernmenggunakan tutup hidung dan dpassang pada mesin ( alat) d. Penggunaan obat melalui selaput lendir − Penggunaan pada selaput lendir di mulut digunakan : Permen obat, tablet bukal,tablet bawah lidah,tablet hipodermik,tablet vagina − Penggunaan pada selaput lendir di mata digunakan : Okulenta ( salep mata), larutan mata, suspensi mata − Penggunaan pada selaput lendir di hidung digunakan: larutan atau suspensi hidung dapat berupa tetesan (guttae nasales) atau semprotan. − Penggunaan pada selaput lendir di telinga digunakan: larutan tetes telinga − Penggunaan pada selaput lendir di dubur digunakan: menggunakan supositiria e. Penggunaan obat melalui kulit ( topikal )
  • 5. Penggunaan obat pada kulit dimaksdkan untuk memperoleh efek pada atau didalam klit. Bentuk obat untuk topikal dapat berupa padat,cair, dan semi padat. − Bentuk obat padat untuk penggunaan topikal adalah serbuk yang tujuannya menyerap lembab,mengurangi geseran antar dua lipatan kulit dan sebagai pembawa obat − Bentuk obat cair untuk penggunaan topikal adalah sediaan basah seperti kompres,losion, linimen (suatu larutan dalam alkohol atau minyak,terbentuk suspensi atau emulsi. Tujuannya untuk pengobatan otot yang sakit lemah , melancarkan jalan darah, menimbulkan kemerahan − Bentuk obat semi padat untuk penggunaan topikal adalah salep (sediaan ½ padat untuk dipakai pada kulit ),krim( sediaan /2 padat yang mengandung bayak air),pasta ( suatu alep yang menganung serbuk yang banyak seperti amilum dan ZnO,bersifat pengering),jeli (suatu sediaan semi padat,kental,lekat,dan dibuat dari gom yang hidrasi. ( Anief , 2007 ) 4. Pengertian/ perbedaan infus dan infusa Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit. Pembuatan infusa pada praktikum ini menggnakan tanaman brotowali. Brotowali mempunyairasa yang sangat pahit, berkhasiat ,mengobati beberapa penyakit seperti kudis,infeksi cacing kremi,radang usus buntu,cacar air,kholera,diabetes ,dll. ( Rasan , 2000 ) Sedangkan infus adalah suatu piranti kesehatan yang dalam kondisi tertentu digunakan untk mnggantikan cairan yag hilang dan menyeimbangkan elektrolit tubuh.Pada kondisi emergency misalnya pada pasie dehidrasi,stres metabolik berat ang menyebabkan syok hipovolemik,asidosis,demam berdarah,luka bakar, syok hemorragi. Infus juga digunakan sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus dehidrasi karna asupan oral tidak memadai,demam, dll. ( Zainuri , 2012 )
  • 6. 5. Cara pembuatan infusa Ambil serbuk tanaman obat 10 gram, lalu masukkan kedalam panci, tambahkan aquades 100ml, tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk (20 gram=20 ml), kemudian letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c, tunggu 15 menit,turunkan dari kompor , diamkan beberapa menit ,setelah itu saring menggunakan corong, lalu tuang di gelas ukur 100 ml,terakhir tambahkan aquades panas sampai 100 ml. ( Anief , 2009 ) III. Materi dan metode A. Materi • Gelas ukur • Tabung sentrifuse • Kain penyaring • Corong • Mortir dan alu • Serbuk glukosa 1 gram • Paracetamol 0.5 gram • Brotowali 10 gram B. Metode − membuat larutan glukosa Serbuk dtimbang sebanyak 1 gram Serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse ditambahkan aquades sampai 10 ml Dikocok supaya tercampur − membuat suspensi 0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir Masukkan aquades terlebih dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml
  • 7. Obat paracetamol yg sudah halus dmasukkan dalam tabung tsb Setelah itu dihomogenkan − membuat infusa Ambil serbuk tanaman obat 10 gram Masukkan kedalam panci Tambahkan aquades 100ml Tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk (20 gram=20 ml) Letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c Tunggu 15 menit,turunkan dari kompor Diamkan beberapa menit Saring menggunakan corong Tuang di gelas ukur,ukuran 100 ml Jika air simplisia kurang dari 100 ml maka, tambahkan aquades panas sampai 100 ml IV. HASIL PRAKTIKUM − Pembuatan Infusa Ambil serbuk tanaman obat 10 gram Masukkan kedalam panci Tambahkan aquades 100ml Tambahkan aquades sebanyak 2 kali berat serbuk (20 gram=20 ml) Letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c Tunggu 15 menit,turunkan dari kompor Diamkan beberapa menit Saring menggunakan corong
  • 8. Tuang di gelas ukur ,ukuran100 ml Air simplisia jika kurang dari 100 ml maka ,tambahkan aquades panas sampai 100 ml − Pembuatan Larutan Serbuk dtimbang sebanyak 1 gram Serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse ditambahkan aquades sampai 10 ml Dikocok supaya tercampur Contoh soal : Berapa volume aquaest yang ditambahkan untuk membuat larutan glukosa dengan dosis 1 gram ,konsentrasi 10 % ?? Jawab : 10 gram = 1gram 100 ml X X = 100 ml x 1gram 10 gram = 10 ml Jadi, volume aquadest yang ditambahkan adalah sampai 10 ml − Pembuatan Suspensi 0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir Masukkan aquades terlebih dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml Obat paracetamol yg sudah halus dmasukkan dalam tabung tsb Setelah itu dihomogenkan Contoh soal. Paracetamol dibuat suspensi dengan berat 0.5 gram dengan konsentrasi 10 %. Berapa volume aquades yang ditambahkan ??? Jawab : 0.5 gram = 10 gram X 100 ml X = 0.5 gram x 100 ml
  • 9. 10 gram X = 5 ml Jadi, jumlah volume yang ditambah kan adalah hingga 5 ml V. PEMBAHASAN − Pembuatan Infusa Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit. Pembuatan infusa pada praktikum ini menggunakan tanaman brotowali. Brotowali mempunyai rasa yang sangat pahit, berkhasiat ,mengobati beberapa penyakit seperti kudis,infeksi cacing kremi,radang usus buntu,cacar air,kholera,diabetes ,dll. Cara pembuatannya yakni dengan mengambil serbuk tanaman obat yakni brotowali yang telah disiapkan sebanyak 10 gram, lalu masukkan kedalam panci, tambahkan aquades 100ml, kemudian tambahkan lagi aquades sebanyak 2 kali berat serbuk brotowali (20 gram=20 ml), setelah itu letakkan diatas kompor, aduk, tunggu sampai thermo 90°c, Bila sudah 90°c, tunggu 15 menit, kemudian turunkan dari kompor , diamkan beberapa menit ,setelah itu saring menggunakan corong, lalu tuang di gelas ukur,ukuran 100 ml, terakhir jika air simplisia belumsampai 100ml maka tambahkan aquades panas sampai 100 ml. Pada praktikum yang kami lakukan air simplisia melebihi 100 ml, dikarenakan kami tidak benar-benar melakukan pengukuran suhu sampai thermo 90°c, dan pendiaman tidak dilakukan seperti seharusnya yakni ditunggu sampai 15 menit . − Pembuatan larutan Larutan merupakan sediaan dari satu atau lebih obat yang dilarutkan didalam pelarut, biasanya air. Larutan yang kami buat pada praktikum kali ini adalah larutan glukosa dengan dosis 1 gram dan dengan konsentrasi 10 % ,maka dibutuhkan penambahan jumlah volume aquades hingga 10 ml. Caranya dengan Serbuk dtimbang sebanyak 1 gram ,kemudian serbuk dimasukkan dlm tabung sentrifuse, lalu ditambahkan aquades sampai 10 ml, terakhir dikocok supaya tercampur atau homogen. − Pembuatan suspensi Suspensi merupakan preparat serbuk halus yang disuspensikan didalam air dan biasanya memerlukan pengocokan terlebih dahulu sebelum penggunaan. Pada praktikum pembuatan suspensi yang kami lakukan adalah pembuatan suspensi dari paracetamol . Jadi paracetamol 0.5 gram akan dibuat suspensi dengan konsentrasi 10% maka volume aquades yang ditambahkan adalah hingga 5 ml. Cara nya dengan
  • 10. 0.5 obat paracetamol dihaluskan dengan mortir, lalu masukkan aquades terlebih dahulu dalam tabung sentrifuse sebanyak 5 ml, kemudian obat paracetamol yg sudah halus dmasukkan dalam tabung tsb, setelah itu dihomogenkan. − Fungsi alat dan bahan •Gelas ukur : Untuk mengukur volume laurtan •Tabung sentrifuse : Memisahkan larutan dengan prinsip gaya sentrifugal •Kain penyaring : Menyaring larutan •Corong : Memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain •Mortir dan alu : Mengerus dan menghaluskan suatu zat •Serbuk glukosa 1 gram : •Paracetamol 0.5 gram : • Brotowali 10 gram : − Perhitungan Dik: Paracetamol 500mg Dit: V aq? Bila dibuat K 10% Jawab: : = = = = 5 ml Jadi: Volume aquades yang harus ditambahkan sampai dengan 5 ml Dik: Glukosa 1 gram
  • 11. Dit: V aq? Bila dibuat konsentrasi 10% Jawab: = = = = 10 ml Jadi : Volume aquades yang harus ditambahkan sampai dengan 10 ml VI. .KESIMPULAN − Obat adalah suatu zat yang dignakan untuk diagnose,pengobatan,melunakkan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan. − Fungsi obat : untuk memodulasi efek dari obat lain, untuk memicu suatu sistem dan menghasilkan efek, untuk memprediksi suatu reaksi alergi atau idiosinkrasi, untuk kepentingan terapi. − Rute pemberian obat dapat melalui beberapa cara yaitu : − Melalui oral : masuk mulut, tenggorokan terus ke perut − Melalui Suntikan : dengan mencoblos beberapa jaringan badan − Secara inhalasi : berupa gas di hisap melalui hidung − Melalui selaput lendir : seperti vagina,mata,telinga,dubur, dan sebagainya. − Penggunaan obat melalui peroral bertujuan untuk mendapatkan efek sistemik, yaitu obat beredar melalui pembuuluh darahh ke seluruh tubuh. − Injeksi adalah sediaan berupa laruta,emulsi, atau suspensi dalam air atau airan pembawa lain yang cocok,steril dan digunakan secara parenteral yaitu dengan merobek lapisan kulit atau lapisan mukosa. − Penggunaan obat dalam keadaan gas atau uap ( inhalasi ) diabsorbsi sangat cepat melalui hidung, trachea,paru-paru dan selaput lendir pada perjalanan pernafasan. − Penggunaan obat pada kulit dimaksdkan untuk memperoleh efek pada atau didalam kulit. Bentuk obat untuk topikal dapat berupa padat,cair, dan semi padat.
  • 12. VII. DAFTAR PUSTAKA Anief, Moh. 2009. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Anief, Moh.2007. Penggolongan Obat Berdasarkan Khassiat dan Penggunaan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press. Anief , Moh. 2007.Farmasetika. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press. Zainuri, Akhmad; Didik R. Satoso; M.Aziz Muslim.2012. Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR. Jurnal EECCIS .Vol 6,No.1,hal 49. Rasan,Mastarie S. 2000. Pengaruh Brotowali ( Tinospora Crispa (L.)Miers) Terhadap Metabolisme Glukosa Pada Kelinci. Vol 4,No.2,hal 17. Zainuri, Akhmad.dkk. 2012. Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR . Jurnal EECCIS Vol. 6 No. 1