SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Pestisida dan Teknik Aplikasi 1
Dasar Hukum
• Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya
Tanaman. ..UURI no.12-1992SistimBudidayaTanaman.pdf
• Peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman PPRI No.
6-1995 ttg perlindungan tanaman.pdf
• Keputusan Menteri Pertanian No. 949 Tahun 1998 tentang Pestisida Terbatas.
..KepMenTan 949-1998PestisidaTerbatas.pdf
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1973 tentang peredaran,
penyimpanan dan penggunaan Pestisida pp_07_1973 ttg peredaran penyimpanan
dan penggunaan.pdf
• Peraturan Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 tentang pendaftaran
PestisidaPermentan24-2011Pendaftaran pestisida.pdf
• Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia No. 258 tahun 1992
Permenkes_258-1992.pdf
• KepMenTan 949-1998 ttg Pestisida Terbatas ..KepMenTan 949-
1998PestisidaTerbatas.pdf
• KepMenTan 434-2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida ..KepMenTan 434-2001
ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida.docx
• KepMenTan 517-2002 ttg Pengawasan pestisida ..KepMenTan 517-2002.docx
Kebutuhan
Pangan
Kebutuhan Air
Minum
Jumlah
Penduduk
Produksi
Pangan
Air Irigasi
Lahan Pertanian
Meningkatkan produksi pangan dengan lahan terus
berkurang dan air irigasi semakin terbatas
Perlindungan Tanaman
• Kultur Teknis (Pemangkasan, Penyiraman, Pemupukan, Varietas unggul)
• Fisik (Mulsa, Solarisasi)
• Mekanis (Pengolahan lahan, Semprotan air, tanaman perangkap, tanaman
sela)
• Biologi (Parasit dan Predator)
• Tanam Ulang (Bila dengan aplikasi pestisidapun tidak berhasil)
a. cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika tertentu;
b. cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik
manusia;
c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam;
d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu
tumbuhan;
e. cara genetik, melalui manipulasi gen baik terhadap organisme pengganggu
tumbuhan maupun terhadap tanaman;
f. cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan atau
g. cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Racun dan Obat
Farmakologi
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Farmakologi
Klinis
Toksikologi
Toksikologi Obat
Toksikologi
Pestisida
Klasifikasi Pestisida
• Jenis zat kimia bahan aktif
• Organisme target
• Cara kerja
• Cara aplikasi
• Waktu aplikasi
The Dose Makes the Poison
"All substances are poisons; there is none
which is not a poison. The right dose
differentiates a poison…." Paracelsus (1493-
1541)
Penyebab Polusi Pestisida
• Penggunaan pestisida terlarang
• digunakan tidak sesuai peruntukannya
• habis masa izin peredarannya
• penggunaan terbatas (berisiko pada kesehatan
dan lingkungan)
• tidak sesuai dengan standar/syarat peredaran
dan penggunaan
Keberadaan banyak burung Blekok pada hanya satu
bedengan sawah akibat waktu tanam tumpang tindih
Petani melakukan pengolahan lahan
ditemani burung blekok
menunjukkan pemakaian pestisida dan
pupuk tidak berlebihan
No Keterangan
Jumlah Formulasi Pestisida yang Terdaftar
2000 2001 2002 2003 2004 2005
1.
Pestisida Pertanian
dan Kehutanan
564 595 680 1140 1065 1283
2.
Pestisida Rumah
Tangga
dan Pengendalian
Vektor Penyakit
Manusia
206 198 221 274 208 245
Jumlah 770 793 901 1.417 1.273 1.528
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1998 2000 2002 2004 2006
Pestisida Pertanian dan
Kehutanan
Pestisida rumah tangga
dan pengendalian vektor
penyakit manusia
Jumlah
Formulasi
Pestisida
Terdaftar
di Indonesia
Pedoman Peggunaan Pestisida
Menggunakan Pestisida Yang Terdaftar Dan
Diijinkan Menteri Pertanian.
Menggunakan Pestisida Sesuai Dengan Jenis
Komoditi Dan Jenis Organisme Sasaran Yang
Diijinkan.
Memperhatikan Dosis Dan Anjuran Yang
Tercantum Pada Label.
Memperhatikan Kaidah – Kaidah Keselamatan
Dan Keamanan Penggunaan Pestisida.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang
Perlindungan Tanaman pasal 15 ayat 1
 Tepat jenis yaitu disesuaikan jenis pestisida yang digunakan dengan jenis
organisme pengganggu tumbuhannya, misalnya untuk mengendalikan
serangga menggunakan insektisida, mengendalikan cendawan
menggunakan fungisida, mengendalikan gulma menggunakan herbisida.
 Tepat dosis yaitu banyaknya pestisida yang diaplikasikan persatuan luas
atau berat atau volume sasaran disesuaikan dengan rekomendasi yang
ditetapkan, misalnya kg/hektar.
 Tepat cara yaitu disesuaikan antara bentuk formulasi pestisida dan alat
aplikasi yang digunakan, misalnya penyemprotan, perendaman,
penaburan, pengolesan.
 Tepat sasaran yaitu disesuaikan dengan jenis komoditi tanaman serta jenis
dan cara hidup organisme pengganggu tumbuhan yang akan diaplikasi
pestisida.
 Tepat waktu yaitu pada waktu populasi organisme pengganggu tumbuhan
telah mencapai ambang pengendalian dan sebagian besar dalam stadium
peka, keadaan cuaca memenuhi syarat.
 Tepat tempat yaitu disesuaikan dengan keadaan tempat yang akan
diaplikasi pestisida, misalnya lahan kering, lahan berair, rawa, gudang.
Dampak negatif pestisida terhadap makhluk hidup dan alam
sangat mengerikan. Mengapa Masih Terus Memakai Pestisida?
1) Terpaksa, sudah mencoba cara
lain tidak efektif
2) Pestisida murah/Gratis
3) Kalau tidak pakai, hasil panen
rendah
4) Kalau tidak pakai, panen gagal
5) Supaya hasil tinggi
6) Tanaman banyak terserang
hama penyakit
7) Karena petani lain memakai
pestisida
8) Supaya hasil cukup untuk
kebutuhan keluarga
8) Meningkatkan hasil
9) Menerapkan teknologi
10) Diizinkan pemerintah
11) Karena ada promosi
12) Pengendalian dengan cara lain
tidak berhasil
13) Disarankan PPL, Dinas Pertanian
14) Supaya tanaman sayur utuh
tidak berlubang-lubang
15) Iseng-iseng daripada bengong
(membiarkan tanaman diserang
“Merana”)
LC0
Konsentrasi tertinggi tampa pengaruh letal pada
organisme indikator
LC50
Konsentrasi letal pada 50% organisme indikator
LC100
Konsentrasi letal pada 100% organisme indikator
Dosis -Respon
Konsentrasi
Waktu
MEC
IC
MTC
Penetapan Konsentrasi Ideal
0
7.1
14.3
21.4
64.3
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Daya
hambat
(%)
Konsentrasi (%)
Daya Hambat (%) Ekstrak Lengkuas Terhadap Curvularia lunata
EC50=0,33
EC50
3.52
3.92
4.19
5.36
0
1
2
3
4
5
6
-1.40 -1.20 -1.00 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00
Probit
Daya
Hambat
Log Konsentrasi
Probit Daya Hambat dan Log Konsentrasi Ekstrak Lengkuas
Terhadap C. lunata
Invers log
-0,44=0,36=EC50
EC 50 Probit
Sifat kimia ideal bahan aktif untuk pestisida
Efektif pada konsentrasi rendah
Stabil
Selektif (tidak toksik terhadap polinator/musuh alam)
Mudah didapat/dibuat/dipakai
Non kumulatif
Pestisida yang sudah dilarang
No Unsur/Bahan Aktif Tahun Larangan Contoh Merek Dagang
1 Klordimefon 1976 Prethylene 3 G
2 Toxaphene 1980 Toxaphen 60 EC
3 EPN 1983 Epnon 45 EC
4 Etilen Dibromida 1984 Sumibark EC
5 Lindan 1987 Lindamul 20 EC
6 Dieldrin 1992 Dieldrin 20 EC
7 DDT 1993 DDT
8 Arsen 1994 Kemilin 72 P
9 Kaptafol 1994 Tomafol 80 WP
10 Asefat 1995 Orthene 75 SP
11 Endosulfan 1995 Thiodan 35 EC
12 Karbaril 1995 Sevin 4 OIL
13 Fentoat 1996 Elsan 60 EC
14 Triklorfon 1996 Dipterex 95 SP
15 Diazinon 1997 Metindo 200 WSC
16 Klorfirifos 1998 Dursban 20 EC
17 Metomil 1998 Lannate 25 WP
18 Fenitrotion 2000 Dimaphen 50 EC
Sekian, Terimakasih.
Mudah2an Studinya Lancar
Kalau ada pertanyaan
Tulis pada selembar kertas
Saya komentari minggu depan

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy

KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppteeqra
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Andrew Hutabarat
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPy Bayu
 
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdfBahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdffungsionalfungsional
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfzakiya39
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Tata Naipospos
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaharisnibras
 
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optI1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optAndrew Hutabarat
 

Semelhante a Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy (20)

KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
4. K3 Pestisida.ppt
4. K3 Pestisida.ppt4. K3 Pestisida.ppt
4. K3 Pestisida.ppt
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
 
Ruu farmasi
Ruu farmasiRuu farmasi
Ruu farmasi
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
P-4 dan P-5 Pestisida.pptx
P-4 dan P-5 Pestisida.pptxP-4 dan P-5 Pestisida.pptx
P-4 dan P-5 Pestisida.pptx
 
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdfBahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
 
Veterinary pharmacy – tx vet
Veterinary pharmacy – tx vetVeterinary pharmacy – tx vet
Veterinary pharmacy – tx vet
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optI1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
 
perlindungan tanaman.pptx
perlindungan tanaman.pptxperlindungan tanaman.pptx
perlindungan tanaman.pptx
 
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanianContoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
 

Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy

  • 1. Pestisida dan Teknik Aplikasi 1
  • 2. Dasar Hukum • Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya Tanaman. ..UURI no.12-1992SistimBudidayaTanaman.pdf • Peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman PPRI No. 6-1995 ttg perlindungan tanaman.pdf • Keputusan Menteri Pertanian No. 949 Tahun 1998 tentang Pestisida Terbatas. ..KepMenTan 949-1998PestisidaTerbatas.pdf • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1973 tentang peredaran, penyimpanan dan penggunaan Pestisida pp_07_1973 ttg peredaran penyimpanan dan penggunaan.pdf • Peraturan Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 tentang pendaftaran PestisidaPermentan24-2011Pendaftaran pestisida.pdf • Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia No. 258 tahun 1992 Permenkes_258-1992.pdf • KepMenTan 949-1998 ttg Pestisida Terbatas ..KepMenTan 949- 1998PestisidaTerbatas.pdf • KepMenTan 434-2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida ..KepMenTan 434-2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida.docx • KepMenTan 517-2002 ttg Pengawasan pestisida ..KepMenTan 517-2002.docx
  • 3. Kebutuhan Pangan Kebutuhan Air Minum Jumlah Penduduk Produksi Pangan Air Irigasi Lahan Pertanian Meningkatkan produksi pangan dengan lahan terus berkurang dan air irigasi semakin terbatas
  • 4.
  • 5. Perlindungan Tanaman • Kultur Teknis (Pemangkasan, Penyiraman, Pemupukan, Varietas unggul) • Fisik (Mulsa, Solarisasi) • Mekanis (Pengolahan lahan, Semprotan air, tanaman perangkap, tanaman sela) • Biologi (Parasit dan Predator) • Tanam Ulang (Bila dengan aplikasi pestisidapun tidak berhasil) a. cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika tertentu; b. cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik manusia; c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam; d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu tumbuhan; e. cara genetik, melalui manipulasi gen baik terhadap organisme pengganggu tumbuhan maupun terhadap tanaman; f. cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan atau g. cara lain sesuai perkembangan teknologi.
  • 7. Klasifikasi Pestisida • Jenis zat kimia bahan aktif • Organisme target • Cara kerja • Cara aplikasi • Waktu aplikasi
  • 8. The Dose Makes the Poison "All substances are poisons; there is none which is not a poison. The right dose differentiates a poison…." Paracelsus (1493- 1541)
  • 9. Penyebab Polusi Pestisida • Penggunaan pestisida terlarang • digunakan tidak sesuai peruntukannya • habis masa izin peredarannya • penggunaan terbatas (berisiko pada kesehatan dan lingkungan) • tidak sesuai dengan standar/syarat peredaran dan penggunaan
  • 10.
  • 11. Keberadaan banyak burung Blekok pada hanya satu bedengan sawah akibat waktu tanam tumpang tindih Petani melakukan pengolahan lahan ditemani burung blekok menunjukkan pemakaian pestisida dan pupuk tidak berlebihan
  • 12. No Keterangan Jumlah Formulasi Pestisida yang Terdaftar 2000 2001 2002 2003 2004 2005 1. Pestisida Pertanian dan Kehutanan 564 595 680 1140 1065 1283 2. Pestisida Rumah Tangga dan Pengendalian Vektor Penyakit Manusia 206 198 221 274 208 245 Jumlah 770 793 901 1.417 1.273 1.528 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1998 2000 2002 2004 2006 Pestisida Pertanian dan Kehutanan Pestisida rumah tangga dan pengendalian vektor penyakit manusia Jumlah Formulasi Pestisida Terdaftar di Indonesia
  • 13. Pedoman Peggunaan Pestisida Menggunakan Pestisida Yang Terdaftar Dan Diijinkan Menteri Pertanian. Menggunakan Pestisida Sesuai Dengan Jenis Komoditi Dan Jenis Organisme Sasaran Yang Diijinkan. Memperhatikan Dosis Dan Anjuran Yang Tercantum Pada Label. Memperhatikan Kaidah – Kaidah Keselamatan Dan Keamanan Penggunaan Pestisida.
  • 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman pasal 15 ayat 1  Tepat jenis yaitu disesuaikan jenis pestisida yang digunakan dengan jenis organisme pengganggu tumbuhannya, misalnya untuk mengendalikan serangga menggunakan insektisida, mengendalikan cendawan menggunakan fungisida, mengendalikan gulma menggunakan herbisida.  Tepat dosis yaitu banyaknya pestisida yang diaplikasikan persatuan luas atau berat atau volume sasaran disesuaikan dengan rekomendasi yang ditetapkan, misalnya kg/hektar.  Tepat cara yaitu disesuaikan antara bentuk formulasi pestisida dan alat aplikasi yang digunakan, misalnya penyemprotan, perendaman, penaburan, pengolesan.  Tepat sasaran yaitu disesuaikan dengan jenis komoditi tanaman serta jenis dan cara hidup organisme pengganggu tumbuhan yang akan diaplikasi pestisida.  Tepat waktu yaitu pada waktu populasi organisme pengganggu tumbuhan telah mencapai ambang pengendalian dan sebagian besar dalam stadium peka, keadaan cuaca memenuhi syarat.  Tepat tempat yaitu disesuaikan dengan keadaan tempat yang akan diaplikasi pestisida, misalnya lahan kering, lahan berair, rawa, gudang.
  • 15. Dampak negatif pestisida terhadap makhluk hidup dan alam sangat mengerikan. Mengapa Masih Terus Memakai Pestisida? 1) Terpaksa, sudah mencoba cara lain tidak efektif 2) Pestisida murah/Gratis 3) Kalau tidak pakai, hasil panen rendah 4) Kalau tidak pakai, panen gagal 5) Supaya hasil tinggi 6) Tanaman banyak terserang hama penyakit 7) Karena petani lain memakai pestisida 8) Supaya hasil cukup untuk kebutuhan keluarga 8) Meningkatkan hasil 9) Menerapkan teknologi 10) Diizinkan pemerintah 11) Karena ada promosi 12) Pengendalian dengan cara lain tidak berhasil 13) Disarankan PPL, Dinas Pertanian 14) Supaya tanaman sayur utuh tidak berlubang-lubang 15) Iseng-iseng daripada bengong (membiarkan tanaman diserang “Merana”)
  • 16. LC0 Konsentrasi tertinggi tampa pengaruh letal pada organisme indikator LC50 Konsentrasi letal pada 50% organisme indikator LC100 Konsentrasi letal pada 100% organisme indikator Dosis -Respon
  • 18. 0 7.1 14.3 21.4 64.3 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 Daya hambat (%) Konsentrasi (%) Daya Hambat (%) Ekstrak Lengkuas Terhadap Curvularia lunata EC50=0,33 EC50
  • 19. 3.52 3.92 4.19 5.36 0 1 2 3 4 5 6 -1.40 -1.20 -1.00 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00 Probit Daya Hambat Log Konsentrasi Probit Daya Hambat dan Log Konsentrasi Ekstrak Lengkuas Terhadap C. lunata Invers log -0,44=0,36=EC50 EC 50 Probit
  • 20. Sifat kimia ideal bahan aktif untuk pestisida Efektif pada konsentrasi rendah Stabil Selektif (tidak toksik terhadap polinator/musuh alam) Mudah didapat/dibuat/dipakai Non kumulatif
  • 21. Pestisida yang sudah dilarang No Unsur/Bahan Aktif Tahun Larangan Contoh Merek Dagang 1 Klordimefon 1976 Prethylene 3 G 2 Toxaphene 1980 Toxaphen 60 EC 3 EPN 1983 Epnon 45 EC 4 Etilen Dibromida 1984 Sumibark EC 5 Lindan 1987 Lindamul 20 EC 6 Dieldrin 1992 Dieldrin 20 EC 7 DDT 1993 DDT 8 Arsen 1994 Kemilin 72 P 9 Kaptafol 1994 Tomafol 80 WP 10 Asefat 1995 Orthene 75 SP 11 Endosulfan 1995 Thiodan 35 EC 12 Karbaril 1995 Sevin 4 OIL 13 Fentoat 1996 Elsan 60 EC 14 Triklorfon 1996 Dipterex 95 SP 15 Diazinon 1997 Metindo 200 WSC 16 Klorfirifos 1998 Dursban 20 EC 17 Metomil 1998 Lannate 25 WP 18 Fenitrotion 2000 Dimaphen 50 EC
  • 22.
  • 23. Sekian, Terimakasih. Mudah2an Studinya Lancar Kalau ada pertanyaan Tulis pada selembar kertas Saya komentari minggu depan