SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Teknik Evaluasi Investasi TI
   Joko Hariyono




     CIO MTI UGM | 2010
Klasifikasi
•   RETURN-ON-INVESTMENT (ROI)
•   COST-BENEFIT ANALYSIS (CBA)
•   MULTI-OBJECTIVE, MULTI-CRITERIA METHODS (MOMC)
•   BOUNDARY VALUES
•   RETURN-ON-MANAGEMENT (ROM)
•   INFORMATION ECONOMICS (IE)
•   CRITICAL SUCCESS FACTORS (CSF)
•   VALUE ANALYSIS (VA)
•   EXPERIMENTAL METHODS
RETURN-ON-INVESTMENT (ROI)
• Pendekatan ROI terdiri dari sejumlah teknik pendekatan
  formal (Radcliffe, 1982).
   – Payback method, teknik paling sederhana yaitu menghitung durasi
     waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah
     dialokasikan.
       • Diperhitungkan nilai (value) atau manfaat investasi yang akan diperoleh di masa
         depan dengan “memproyeksikan” besaran nilai tersebut pada saat ini (ketika
         investasi dilakukan).
ROI (1)
  – Metode Internal Rate of Return (IRR) umumnya digunakan bersama
    dengan Net Present Value (NPV). IRR adalah nilai perkiraan besaran
    manfaat yang akan didapat dari implementasi TI di kemudian hari.
      • Ada dua faktor utama yang sangat sulit untuk ditentukan, yaitu:
           – Manfaat yang bersifat kualitatif dan intangible, perkembangan TI yang sangat
              cepat (eksponensial) dan kompetisi yang sedemikian tajam.
           – Durasi waktu tambahan, terutama proyek dengan ruang lingkup besar dan
              kompleksitas tinggi.
      • Jika nilai IRR lebih besar dari ambang batas minimal rasio pengembalian (hurdle
        rate of return), maka proposal disetujui.
      • Pendekatan ROI ini diterapkan oleh organisasi yang memiliki disiplin tinggi atau
        sangat ketat dalam mengelola sumber daya keuangannya.
      • Kekuatan metode IRR terletak pada kemudahan bagi para pengambil keputusan
        dalam menentukan keputusan investasi TI. Misalnya lebih besar dari bunga
        deposito bank atau alat investasi konvensional lainnya.
COST-BENEFIT ANALYSIS (CBA)
• Metode CBA adalah pendekatan yang mencoba untuk menentukan atau
  menghitung nilai dari setiap elemen teknologi informasi yang memiliki
  kontribusi terhadap biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh
  (King et al, 1978).
    – Metode ini lahir untuk mengantisipasi banyaknya elemen terkait (seperti
      manfaat) yang tidak memiliki nilai pasar atau harga yang jelas.
    – Contoh : menghitung manfaat implementasi sebuah sistem teknologi yang
      memiliki potensi untuk menyelematkan nyawa satu orang?
    – Elemen yang tidak memiliki value yang jelas dicari nilai padanannya (dalam
      mata uang) dengan menggunakan berbagai teknik penilaian (valuation
      technique). Selanjutnya diproyeksikan ke dalam format alur kas (cash flow)
      atau dengan menggunakan metode ROI.
    – Kekuatan pada kemampuan mengkonversi manfaat yang bersifat kualitatif
      maupun intangible.
    – Kelemahan yang sering terjadi yaitu perbedaan pendapat dalam menentukan
      teknik yang sesuai dalam mencari value elemen yang nilainya tidak jelas.
MULTI-OBJECTIVE, MULTI-CRITERIA
METHODS (MOMC)
• MOMC merupakan variasi dari CBA (Vaid-Raizda, 1983).
• Metode ini melibatkan sejumlah stakeholders dalam mengukur value dari
  biaya atau manfaat dalam sejumlah aspek atau elemen TI.
    – Dalam kerangka ini, utility dipandang lebih penting dibandingkan dengan nilai
      uang.
    – Setiap stakeholder melakukan pembobotan (fungsi utilitas) terhadap sejumlah
      obyektif yang ada (misalnya dilihat dari sisi prioritas atau dampak signifikan
      dari investasi yang akan dilakukan).
    – Setelah itu barulah nilai value yang telah disetarakan dengan biaya maupun
      manfaat yang ada dikalikan dengan masing-masing bobot tersebut untuk
      memperoleh hasil akhir.
• Pendekatan ini selain cocok dipergunakan untuk investasi proyek dengan
  multi obyektif, sangat tepat dipergunakan untuk meredam konflik yang
  terjadi antar stakeholder.
• Kelebihan metode MOMC jika digunakan untuk lebih dari satu jenis proyek
  investasi dengan ragam obyektif maupun biaya/manfaat terkait.
BOUNDARY VALUES
• Metode ini merupakan salah satu cara heuristik yang cukup banyak
  digemari karena kemudahan dan kesederhanaannya (Martin, 1989).
• Prinsip yang dipergunakan adalah melakukan komparasi antara
  rasio perusahaan dengan rasio rata-rata industri sejenis.
   – menghitung biaya total yang harus dikeluarkan untuk investasi
     teknologi informasi dibandingkan dengan sebuah ukuran agregrat
     tertentu, seperti total pendapatan (revenue) atau total pengeluaran
     operasional (operating expenses).
   – Jika rasio perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata
     industri sejenis, maka kenaikan biaya investasi dipertimbangkan
     sebagai hal yang normal atau seharusnya dilakukan.
   – Sementara jika terjadi sebaliknya, perlu dipertanyakan kelayakan
     investasi tersebut.
RETURN-ON-MANAGEMENT (ROM)

• Metode ROM terkait dengan penghitungan nilai
  manfaat terkait dengan terjadinya perubahan kenaikan
  tingkat produktivitas manajemen (Strassman, 1985).
   – Cara ini bertujuan untuk melihat dampak implementasi
     sebuah sistem baru terhadap nilai tambah di kalangan
     manajemen perusahaan.
   – ROM didefinisikan sebagai hasil perhitungan dari total
     pendapatan perusahaan dikurangi dengan seluruh biaya
     dan nilai tambah dari masing-masing sumber daya, kecuali
     biaya manajemen dan hal terkait dengan manajemen.
   – Value dari sebuah sistem baru adalah selisih antara ROM
     sebelum dan setelah sistem diimplementasikan.
INFORMATION ECONOMICS (IE)
• Dari semua metode yang ada, information economics
  dinilai sebagai satu-satunya cara yang paling komprehensif
  dan dinilai dapat menjawab sejumlah faktor dan
  karakteristik unik serta berbagai isu dan tantangan yang
  dihadapi dalam mengevaluasi proyek investasi teknologi
  informasi (Parker et al, 1987).
   – Merupakan varian dari CBA, yang disesuaikan secara khusus
     untuk menjawab berbagai faktor ketidakpastian (uncertainties)
     dan intangible yang kerap ditemukan dalam proyek teknologi
     informasi.
   – IE bertujuan untuk menjembatani aspek kuantitatif dan
     kualitatif dari manfaat teknologi informasi, isu tangible dan
     intangible, hal-hal yang penuh ketidakpastiaan baik secara
     strategis maupun operasional, dan terutama yang berkaitan
     dengan resiko yang dihadapi.
IE(1)
  – Dalam IE, semua hal yang bersifat kuantitatif dan tangible dapat dengan
    mudah dikalkulasikan dengan menggunakan metode ROI konvensional.
  – Untuk proses yang bersifat intangible dan memiliki unsur resiko, diberlakukan
    sejumlah teknik dengan menggunakan ranking dan scoring. Hasilnya kemudian
    dinilai kembali oleh para eksekutif untuk menentukan nilai relatif dari aspek
    yang bersifat tangible dan intangible.
  – Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan me-ranking
    dampak ekonomis yang timbul akibat diimplementasikannya sistem baru
    (perubahan kinerja organisasi). Metode ini dikatakan merupakan sebuah
    teknik CBA yang diperluas karena adanya tiga proses tambahan yang
    diberlakukan, yaitu:
      • Value Linking – yang membahas dampak konsekuensi dari perubahan utama di berbagai
        fungsi organisasi akibat diterapkannya sebuah sistem baru;
      • Value Acceleration - yang mencoba untuk mendefinisikan nilai tambah yang akan
        dinikmati oleh perusahaan seandainya sistem baru dipergunakan; dan
      • Job Enrichment – yang menggambarkan hasil evaluasi terhadap nilai tambah lainnya
        terkait dengan peningkatan kompetensi dan keahlian dari karyawan perusahaan yang
        diperoleh karena diterapkannya sistem baru.
CRITICAL SUCCESS FACTORS (CSF)
• Metode ini bersifat sangat strategis dan generik, namun diminati
  oleh para pimpinan perusahaan karena relevansinya terhadap bisnis
  (Rockart, 1979).
   – Setelah menentukan visi, misi dan obyektif bisnisnya, biasanya para
     pimpinan perusahaan berusaha untuk mengidentifikasikan critical
     success factors yaitu faktor-faktor apa saja yang dipandang sebagai
     kunci keberhasilan bisnis perusahaan.
   – Setelah CSF berhasil didefinisikan, barulah ditelaah satu per satu, apa
     saja kontribusi teknologi informasi terhadap masing-masing CSF.
   – Jika kontribusi teknologi informasi sangat besar terhadap pencapaian
     sebuah CSF, maka seyogyanya perlu dilakukan investasi terhadapnya.
       • Misalnya salah satu CSF adalah: “pelayanan prima kepada pelanggan di seluruh
         dunia” – dimana investasi untuk membangun sebuah sistem Customer
         Relationship Management (CRM) menjadi suatu keharusan.
VALUE ANALYSIS (VA)
• VA diperuntukkan untuk teknologi informasi yang memberikan sprektrum
  manfaat yang cukup luas, termasuk hal-hal intangible (Melone et
  al, 1984).
    – Metode ini dibangun dengan prinsip bahwa lebih baik memfokuskan diri pada
      value atau nilai yang didapat perusahaan dibandingkan dengan usaha untuk
      mengurangi atau mereduksi biaya.
    – Filosofi ini didasari pada observasi bahwa setiap inovasi berkembang karena
      adanya keinginan untuk meningkatkan value tertentu, bukan sekedar untuk
      melakukan penghematan terhadap biaya semata.
    – Untuk mendapatkan value yang optimal, kajian terhadap hal-hal yang bersifat
      intangible harus dilakukan. Terkadang dibangun pula prototip dari sebuah
      sistem agar manajemen dapat memperkirakan value yang diperoleh
      seandainya sistem diimplementasikan di kemudian hari.
        • Ketika sebuah sistem diusulkan untuk dibangun, sejumlah manfaat yang akan diperoleh
          dipetakan terlebih dahulu.
        • Kemudian manfaat diklasifikasikan berdasar kategori, masing-masing kategori
          dihitung/dinyatakan value yang terkait dengannya. Manfaat tersebut umumnya
          diekspresikan melalui berbagai format, seperti: angka, kalimat, ukuran, dll.
        • Lalu dipergunakan metode kalkulasi utility seperti pada MOMC.
EXPERIMENTAL METHODS
• Memperkirakan hasil yang akan terjadi seandainya sistem telah selesai
  dibangun sangat sulit dilakukan oleh para pengambil keputusan.
    – Nilai investasi yang terlampau besar, pengerjaan yang diperkirakan memakan
      waktu cukup lama, dan ketidakpastiaan akan sukses tidaknya proyek
      merupakan hal-hal yang “menakutkan” bagi para pengambil
      keputusan, akhirnya memilih untuk tidak melakukan investasi.
• Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara ekseperimental yang
  dapat dipergunakan dalam rangka menjembatani hal tersebut :
    – Prototyping : membuat prototip dari sebuah sistem besar secara cepat
      (Alavi, 1984).
        • Prototip dapat berupa sebuah sub-sistem kecil, atau sistem lengkap dengan kemampuan
          terbatas.
        • Manajemen yang merasa ragu-ragu atau sulit mendapat gambaran mengenai sistem yang
          akan dibangun biasanya memilih sebuah fungsi atau proses bisnis tertentu untuk
          dibangun prototipnya. Setelah prototip selesai dibangun, barulah didemonstrasikan
          kepada yang bersangkutan, sehingga manajemen tersebut dapat memperoleh gambaran
          dan memperkirakan manfaat atau value apa yang dapat diperoleh perusahaan di
          kemudian hari terkait dengan sistem yang akan dibangun.
EXPERIMENTAL METHODS
 – Simulation : proses pemetaan terhadap situasi bisnis yang akan terjadi
   di kemudian hari dengan menggunakan perangkat lunak tertentu
   (software) untuk kemudian disimulasikan (Hertz, 1990).
     • Tujuannya adalah agar perusahaan dapat melihat secara jelas berbagai ukuran
       kinerja kuantitatif yang terlihat meningkat dalam tatanan baru tersebut.
     • Melalui alat simulasi ini manajemen dengan leluasa dapat melakukan berbagai
       skenario yang dikehendakinya (what-if scenario) terkait dengan nilai investasi
       yang ingin dikeluarkan.
 – Gameplaying : pendekatan role play terhadap skenario tertentu yang
   akan terjadi di kemudian hari seandainya sebuah sistem teknologi
   informasi diterapkan (Hirschheim, 1985).
     • Misalnya perusahaan berniat untuk menerapkan sistem e-procurement untuk
       proses tender. Maka dipertemukan karyawan dan rekanan bisnis terkait
       dengan proses tersebut untuk membahas seandainya sistem electronic tender
       tersebut dilaksanakan. Isu maupun manfaat yang diperoleh akan teridentifikasi
       melalui proses diskusi dari berbagai pihak yang berkepentingan ini.
PENUTUP
• Disamping seluruh metode di atas, perkembangan
  selanjutnya ada pendekatan lain yang diperkenalkan untuk
  mengevaluasi investasi proyek teknologi informasi
  (House, 1983):
   – art criticism : menggunakan justifikasi penilaian dari para ahli
     berdasarkan pengalaman luas mereka mengenai value of IT bagi
     bisnis.
   – accreditation : menggunakan sejumlah kriteria atau ukuran
     standar kualitas dari sebuah investasi yang “baik dan benar”.
   – adversarial methods : mengambil keputusan setelah
     mendengarkan dua belah pihak saling “berdebat” mengenai pro
     dan kontra dari rencana investasi.
   – analogy : melakukan penggambaran terhadap situasi sejenis
     yang pernah terjadi sebelumnya), dan lain sebagainya.
Referensi
• House, E. (ed.) (1983). Philosophy of Evaluation. Sage, San Fransisco and
  London.
• Keen P.G.W. Value Analysis: Justifiying Decision Support Systems. MIS Qtly
  (March).
• King, J. and Schrems, E. (1978). Cost Benefit Analysis in IS Development
  and Operation. Computing Surveys, March, 19-34.
• Parker, M, and Benson, R. With Trainor, H. (1987). Information Economics.
  Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.
• Scwalbe, Kathy. (2002). Information Technology Project Management, The
  Course Technology – Thomson Learning.
Terima Kasih



CIO MTI UGM | 2010

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)
Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)
Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)Ivan Lanin
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
Administrasi Perkantoran
Administrasi PerkantoranAdministrasi Perkantoran
Administrasi Perkantoranbambange
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranRobiyatul Adawiyah
 
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxJawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxDesi Andrianovita
 
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita Sandi Wijaya).pptx
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita  Sandi Wijaya).pptxPower Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita  Sandi Wijaya).pptx
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita Sandi Wijaya).pptxSri Juwita Alfath
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLELukmanulhakim Almamalik
 
Studi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikStudi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikKania Amalia
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiFaith Posumah
 
Riset operasi 1
Riset operasi 1Riset operasi 1
Riset operasi 1erikwurara
 
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalFachran Arifin
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMFahmi Hakam
 
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-175 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17ArdianDwiPraba
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisADE NURZEN
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
 

Mais procurados (20)

Kecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnisKecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnis
 
Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)
Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)
Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management, BPM)
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
 
Administrasi Perkantoran
Administrasi PerkantoranAdministrasi Perkantoran
Administrasi Perkantoran
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
 
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxJawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
 
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita Sandi Wijaya).pptx
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita  Sandi Wijaya).pptxPower Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita  Sandi Wijaya).pptx
Power Point Desain Penelitian Eksperimen (Sri Juwita Sandi Wijaya).pptx
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Studi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikStudi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademik
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
 
Riset operasi 1
Riset operasi 1Riset operasi 1
Riset operasi 1
 
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
 
Metadata
MetadataMetadata
Metadata
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
 
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-175 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
 
Inovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasiInovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasi
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
 
Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11
 

Semelhante a Cio#3 teknik evaluasi investasi ti

analisis sim.pptx
analisis sim.pptxanalisis sim.pptx
analisis sim.pptxSisy13
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyekNDy Aja
 
Poolz klauc - - analisis biaya dan manfaat
Poolz klauc    - - analisis biaya dan manfaatPoolz klauc    - - analisis biaya dan manfaat
Poolz klauc - - analisis biaya dan manfaatPoolz Klau V
 
Cio#4 information economics (ie) + tugas
Cio#4 information economics (ie) + tugasCio#4 information economics (ie) + tugas
Cio#4 information economics (ie) + tugasidrissss dddd
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasiKartika Dwi Rachmawati
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfGGGaming49
 
Mengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnisMengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnisFajar Baskoro
 
Materi 3-busines case
Materi 3-busines caseMateri 3-busines case
Materi 3-busines caseFajar Baskoro
 
fintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptxfintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptxssusere61925
 
manajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasimanajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasiOi Ruswanto
 
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESSTugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESSDimasKamurapi
 
Prinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsPrinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsTrisnadi Wijaya
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...Intan Wachyuni
 
Tugas 6 kelayakan proyek
Tugas 6 kelayakan proyekTugas 6 kelayakan proyek
Tugas 6 kelayakan proyekRifkaAnnisa16
 
pertemuan 1 - overview.pptx
pertemuan 1 - overview.pptxpertemuan 1 - overview.pptx
pertemuan 1 - overview.pptxJokoIrawan4
 
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 Jakarta
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 JakartaStudi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 Jakarta
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 JakartaRahmatin Nadia
 

Semelhante a Cio#3 teknik evaluasi investasi ti (20)

analisis sim.pptx
analisis sim.pptxanalisis sim.pptx
analisis sim.pptx
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Poolz klauc - - analisis biaya dan manfaat
Poolz klauc    - - analisis biaya dan manfaatPoolz klauc    - - analisis biaya dan manfaat
Poolz klauc - - analisis biaya dan manfaat
 
Cio#4 information economics (ie) + tugas
Cio#4 information economics (ie) + tugasCio#4 information economics (ie) + tugas
Cio#4 information economics (ie) + tugas
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdf
 
Konsep Dasar Ekotek.pptx
Konsep Dasar Ekotek.pptxKonsep Dasar Ekotek.pptx
Konsep Dasar Ekotek.pptx
 
Mengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnisMengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnis
 
Materi 3-busines case
Materi 3-busines caseMateri 3-busines case
Materi 3-busines case
 
fintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptxfintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptx
 
manajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasimanajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasi
 
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESSTugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
 
Studi kelayakan ppdb sman 5
Studi kelayakan ppdb sman 5Studi kelayakan ppdb sman 5
Studi kelayakan ppdb sman 5
 
Prinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsPrinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information Economics
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
 
Meeting 2 pengembangan sistem
Meeting 2   pengembangan sistemMeeting 2   pengembangan sistem
Meeting 2 pengembangan sistem
 
Tugas 6 kelayakan proyek
Tugas 6 kelayakan proyekTugas 6 kelayakan proyek
Tugas 6 kelayakan proyek
 
pertemuan 1 - overview.pptx
pertemuan 1 - overview.pptxpertemuan 1 - overview.pptx
pertemuan 1 - overview.pptx
 
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 Jakarta
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 JakartaStudi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 Jakarta
Studi kelayakan sistem informasi ppdb online SMAN 99 Jakarta
 
Miti manajemen biaya
Miti manajemen biayaMiti manajemen biaya
Miti manajemen biaya
 

Mais de idrissss dddd

الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتيات
الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتياتالجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتيات
الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتياتidrissss dddd
 
Cio#6 change management
Cio#6 change managementCio#6 change management
Cio#6 change managementidrissss dddd
 
Uit9 ppt ch10_au_rev
Uit9 ppt ch10_au_revUit9 ppt ch10_au_rev
Uit9 ppt ch10_au_revidrissss dddd
 
Uit9 ppt ch09_au_rev
Uit9 ppt ch09_au_revUit9 ppt ch09_au_rev
Uit9 ppt ch09_au_revidrissss dddd
 
Uit9 ppt ch08_au_rev
Uit9 ppt ch08_au_revUit9 ppt ch08_au_rev
Uit9 ppt ch08_au_revidrissss dddd
 
Uit9 ppt ch07_au_rev
Uit9 ppt ch07_au_revUit9 ppt ch07_au_rev
Uit9 ppt ch07_au_revidrissss dddd
 
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9idrissss dddd
 

Mais de idrissss dddd (10)

الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتيات
الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتياتالجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتيات
الجذاذة التربوية العامة وظائف الإقتيات
 
Writer
WriterWriter
Writer
 
Cio#6 change management
Cio#6 change managementCio#6 change management
Cio#6 change management
 
Uit9 ppt ch10_au_rev
Uit9 ppt ch10_au_revUit9 ppt ch10_au_rev
Uit9 ppt ch10_au_rev
 
Uit9 ppt ch09_au_rev
Uit9 ppt ch09_au_revUit9 ppt ch09_au_rev
Uit9 ppt ch09_au_rev
 
Uit9 ppt ch08_au_rev
Uit9 ppt ch08_au_revUit9 ppt ch08_au_rev
Uit9 ppt ch08_au_rev
 
Uit9 ppt ch07_au_rev
Uit9 ppt ch07_au_revUit9 ppt ch07_au_rev
Uit9 ppt ch07_au_rev
 
Tugas A.L.T.I.
Tugas A.L.T.I.Tugas A.L.T.I.
Tugas A.L.T.I.
 
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9
Tugas audit dan evaluasi ti kelompok 9
 
Manajemen proyek TI
Manajemen proyek TIManajemen proyek TI
Manajemen proyek TI
 

Cio#3 teknik evaluasi investasi ti

  • 1. Teknik Evaluasi Investasi TI Joko Hariyono CIO MTI UGM | 2010
  • 2. Klasifikasi • RETURN-ON-INVESTMENT (ROI) • COST-BENEFIT ANALYSIS (CBA) • MULTI-OBJECTIVE, MULTI-CRITERIA METHODS (MOMC) • BOUNDARY VALUES • RETURN-ON-MANAGEMENT (ROM) • INFORMATION ECONOMICS (IE) • CRITICAL SUCCESS FACTORS (CSF) • VALUE ANALYSIS (VA) • EXPERIMENTAL METHODS
  • 3. RETURN-ON-INVESTMENT (ROI) • Pendekatan ROI terdiri dari sejumlah teknik pendekatan formal (Radcliffe, 1982). – Payback method, teknik paling sederhana yaitu menghitung durasi waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah dialokasikan. • Diperhitungkan nilai (value) atau manfaat investasi yang akan diperoleh di masa depan dengan “memproyeksikan” besaran nilai tersebut pada saat ini (ketika investasi dilakukan).
  • 4. ROI (1) – Metode Internal Rate of Return (IRR) umumnya digunakan bersama dengan Net Present Value (NPV). IRR adalah nilai perkiraan besaran manfaat yang akan didapat dari implementasi TI di kemudian hari. • Ada dua faktor utama yang sangat sulit untuk ditentukan, yaitu: – Manfaat yang bersifat kualitatif dan intangible, perkembangan TI yang sangat cepat (eksponensial) dan kompetisi yang sedemikian tajam. – Durasi waktu tambahan, terutama proyek dengan ruang lingkup besar dan kompleksitas tinggi. • Jika nilai IRR lebih besar dari ambang batas minimal rasio pengembalian (hurdle rate of return), maka proposal disetujui. • Pendekatan ROI ini diterapkan oleh organisasi yang memiliki disiplin tinggi atau sangat ketat dalam mengelola sumber daya keuangannya. • Kekuatan metode IRR terletak pada kemudahan bagi para pengambil keputusan dalam menentukan keputusan investasi TI. Misalnya lebih besar dari bunga deposito bank atau alat investasi konvensional lainnya.
  • 5. COST-BENEFIT ANALYSIS (CBA) • Metode CBA adalah pendekatan yang mencoba untuk menentukan atau menghitung nilai dari setiap elemen teknologi informasi yang memiliki kontribusi terhadap biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh (King et al, 1978). – Metode ini lahir untuk mengantisipasi banyaknya elemen terkait (seperti manfaat) yang tidak memiliki nilai pasar atau harga yang jelas. – Contoh : menghitung manfaat implementasi sebuah sistem teknologi yang memiliki potensi untuk menyelematkan nyawa satu orang? – Elemen yang tidak memiliki value yang jelas dicari nilai padanannya (dalam mata uang) dengan menggunakan berbagai teknik penilaian (valuation technique). Selanjutnya diproyeksikan ke dalam format alur kas (cash flow) atau dengan menggunakan metode ROI. – Kekuatan pada kemampuan mengkonversi manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible. – Kelemahan yang sering terjadi yaitu perbedaan pendapat dalam menentukan teknik yang sesuai dalam mencari value elemen yang nilainya tidak jelas.
  • 6. MULTI-OBJECTIVE, MULTI-CRITERIA METHODS (MOMC) • MOMC merupakan variasi dari CBA (Vaid-Raizda, 1983). • Metode ini melibatkan sejumlah stakeholders dalam mengukur value dari biaya atau manfaat dalam sejumlah aspek atau elemen TI. – Dalam kerangka ini, utility dipandang lebih penting dibandingkan dengan nilai uang. – Setiap stakeholder melakukan pembobotan (fungsi utilitas) terhadap sejumlah obyektif yang ada (misalnya dilihat dari sisi prioritas atau dampak signifikan dari investasi yang akan dilakukan). – Setelah itu barulah nilai value yang telah disetarakan dengan biaya maupun manfaat yang ada dikalikan dengan masing-masing bobot tersebut untuk memperoleh hasil akhir. • Pendekatan ini selain cocok dipergunakan untuk investasi proyek dengan multi obyektif, sangat tepat dipergunakan untuk meredam konflik yang terjadi antar stakeholder. • Kelebihan metode MOMC jika digunakan untuk lebih dari satu jenis proyek investasi dengan ragam obyektif maupun biaya/manfaat terkait.
  • 7. BOUNDARY VALUES • Metode ini merupakan salah satu cara heuristik yang cukup banyak digemari karena kemudahan dan kesederhanaannya (Martin, 1989). • Prinsip yang dipergunakan adalah melakukan komparasi antara rasio perusahaan dengan rasio rata-rata industri sejenis. – menghitung biaya total yang harus dikeluarkan untuk investasi teknologi informasi dibandingkan dengan sebuah ukuran agregrat tertentu, seperti total pendapatan (revenue) atau total pengeluaran operasional (operating expenses). – Jika rasio perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis, maka kenaikan biaya investasi dipertimbangkan sebagai hal yang normal atau seharusnya dilakukan. – Sementara jika terjadi sebaliknya, perlu dipertanyakan kelayakan investasi tersebut.
  • 8. RETURN-ON-MANAGEMENT (ROM) • Metode ROM terkait dengan penghitungan nilai manfaat terkait dengan terjadinya perubahan kenaikan tingkat produktivitas manajemen (Strassman, 1985). – Cara ini bertujuan untuk melihat dampak implementasi sebuah sistem baru terhadap nilai tambah di kalangan manajemen perusahaan. – ROM didefinisikan sebagai hasil perhitungan dari total pendapatan perusahaan dikurangi dengan seluruh biaya dan nilai tambah dari masing-masing sumber daya, kecuali biaya manajemen dan hal terkait dengan manajemen. – Value dari sebuah sistem baru adalah selisih antara ROM sebelum dan setelah sistem diimplementasikan.
  • 9. INFORMATION ECONOMICS (IE) • Dari semua metode yang ada, information economics dinilai sebagai satu-satunya cara yang paling komprehensif dan dinilai dapat menjawab sejumlah faktor dan karakteristik unik serta berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam mengevaluasi proyek investasi teknologi informasi (Parker et al, 1987). – Merupakan varian dari CBA, yang disesuaikan secara khusus untuk menjawab berbagai faktor ketidakpastian (uncertainties) dan intangible yang kerap ditemukan dalam proyek teknologi informasi. – IE bertujuan untuk menjembatani aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, isu tangible dan intangible, hal-hal yang penuh ketidakpastiaan baik secara strategis maupun operasional, dan terutama yang berkaitan dengan resiko yang dihadapi.
  • 10. IE(1) – Dalam IE, semua hal yang bersifat kuantitatif dan tangible dapat dengan mudah dikalkulasikan dengan menggunakan metode ROI konvensional. – Untuk proses yang bersifat intangible dan memiliki unsur resiko, diberlakukan sejumlah teknik dengan menggunakan ranking dan scoring. Hasilnya kemudian dinilai kembali oleh para eksekutif untuk menentukan nilai relatif dari aspek yang bersifat tangible dan intangible. – Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan me-ranking dampak ekonomis yang timbul akibat diimplementasikannya sistem baru (perubahan kinerja organisasi). Metode ini dikatakan merupakan sebuah teknik CBA yang diperluas karena adanya tiga proses tambahan yang diberlakukan, yaitu: • Value Linking – yang membahas dampak konsekuensi dari perubahan utama di berbagai fungsi organisasi akibat diterapkannya sebuah sistem baru; • Value Acceleration - yang mencoba untuk mendefinisikan nilai tambah yang akan dinikmati oleh perusahaan seandainya sistem baru dipergunakan; dan • Job Enrichment – yang menggambarkan hasil evaluasi terhadap nilai tambah lainnya terkait dengan peningkatan kompetensi dan keahlian dari karyawan perusahaan yang diperoleh karena diterapkannya sistem baru.
  • 11. CRITICAL SUCCESS FACTORS (CSF) • Metode ini bersifat sangat strategis dan generik, namun diminati oleh para pimpinan perusahaan karena relevansinya terhadap bisnis (Rockart, 1979). – Setelah menentukan visi, misi dan obyektif bisnisnya, biasanya para pimpinan perusahaan berusaha untuk mengidentifikasikan critical success factors yaitu faktor-faktor apa saja yang dipandang sebagai kunci keberhasilan bisnis perusahaan. – Setelah CSF berhasil didefinisikan, barulah ditelaah satu per satu, apa saja kontribusi teknologi informasi terhadap masing-masing CSF. – Jika kontribusi teknologi informasi sangat besar terhadap pencapaian sebuah CSF, maka seyogyanya perlu dilakukan investasi terhadapnya. • Misalnya salah satu CSF adalah: “pelayanan prima kepada pelanggan di seluruh dunia” – dimana investasi untuk membangun sebuah sistem Customer Relationship Management (CRM) menjadi suatu keharusan.
  • 12. VALUE ANALYSIS (VA) • VA diperuntukkan untuk teknologi informasi yang memberikan sprektrum manfaat yang cukup luas, termasuk hal-hal intangible (Melone et al, 1984). – Metode ini dibangun dengan prinsip bahwa lebih baik memfokuskan diri pada value atau nilai yang didapat perusahaan dibandingkan dengan usaha untuk mengurangi atau mereduksi biaya. – Filosofi ini didasari pada observasi bahwa setiap inovasi berkembang karena adanya keinginan untuk meningkatkan value tertentu, bukan sekedar untuk melakukan penghematan terhadap biaya semata. – Untuk mendapatkan value yang optimal, kajian terhadap hal-hal yang bersifat intangible harus dilakukan. Terkadang dibangun pula prototip dari sebuah sistem agar manajemen dapat memperkirakan value yang diperoleh seandainya sistem diimplementasikan di kemudian hari. • Ketika sebuah sistem diusulkan untuk dibangun, sejumlah manfaat yang akan diperoleh dipetakan terlebih dahulu. • Kemudian manfaat diklasifikasikan berdasar kategori, masing-masing kategori dihitung/dinyatakan value yang terkait dengannya. Manfaat tersebut umumnya diekspresikan melalui berbagai format, seperti: angka, kalimat, ukuran, dll. • Lalu dipergunakan metode kalkulasi utility seperti pada MOMC.
  • 13. EXPERIMENTAL METHODS • Memperkirakan hasil yang akan terjadi seandainya sistem telah selesai dibangun sangat sulit dilakukan oleh para pengambil keputusan. – Nilai investasi yang terlampau besar, pengerjaan yang diperkirakan memakan waktu cukup lama, dan ketidakpastiaan akan sukses tidaknya proyek merupakan hal-hal yang “menakutkan” bagi para pengambil keputusan, akhirnya memilih untuk tidak melakukan investasi. • Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara ekseperimental yang dapat dipergunakan dalam rangka menjembatani hal tersebut : – Prototyping : membuat prototip dari sebuah sistem besar secara cepat (Alavi, 1984). • Prototip dapat berupa sebuah sub-sistem kecil, atau sistem lengkap dengan kemampuan terbatas. • Manajemen yang merasa ragu-ragu atau sulit mendapat gambaran mengenai sistem yang akan dibangun biasanya memilih sebuah fungsi atau proses bisnis tertentu untuk dibangun prototipnya. Setelah prototip selesai dibangun, barulah didemonstrasikan kepada yang bersangkutan, sehingga manajemen tersebut dapat memperoleh gambaran dan memperkirakan manfaat atau value apa yang dapat diperoleh perusahaan di kemudian hari terkait dengan sistem yang akan dibangun.
  • 14. EXPERIMENTAL METHODS – Simulation : proses pemetaan terhadap situasi bisnis yang akan terjadi di kemudian hari dengan menggunakan perangkat lunak tertentu (software) untuk kemudian disimulasikan (Hertz, 1990). • Tujuannya adalah agar perusahaan dapat melihat secara jelas berbagai ukuran kinerja kuantitatif yang terlihat meningkat dalam tatanan baru tersebut. • Melalui alat simulasi ini manajemen dengan leluasa dapat melakukan berbagai skenario yang dikehendakinya (what-if scenario) terkait dengan nilai investasi yang ingin dikeluarkan. – Gameplaying : pendekatan role play terhadap skenario tertentu yang akan terjadi di kemudian hari seandainya sebuah sistem teknologi informasi diterapkan (Hirschheim, 1985). • Misalnya perusahaan berniat untuk menerapkan sistem e-procurement untuk proses tender. Maka dipertemukan karyawan dan rekanan bisnis terkait dengan proses tersebut untuk membahas seandainya sistem electronic tender tersebut dilaksanakan. Isu maupun manfaat yang diperoleh akan teridentifikasi melalui proses diskusi dari berbagai pihak yang berkepentingan ini.
  • 15. PENUTUP • Disamping seluruh metode di atas, perkembangan selanjutnya ada pendekatan lain yang diperkenalkan untuk mengevaluasi investasi proyek teknologi informasi (House, 1983): – art criticism : menggunakan justifikasi penilaian dari para ahli berdasarkan pengalaman luas mereka mengenai value of IT bagi bisnis. – accreditation : menggunakan sejumlah kriteria atau ukuran standar kualitas dari sebuah investasi yang “baik dan benar”. – adversarial methods : mengambil keputusan setelah mendengarkan dua belah pihak saling “berdebat” mengenai pro dan kontra dari rencana investasi. – analogy : melakukan penggambaran terhadap situasi sejenis yang pernah terjadi sebelumnya), dan lain sebagainya.
  • 16. Referensi • House, E. (ed.) (1983). Philosophy of Evaluation. Sage, San Fransisco and London. • Keen P.G.W. Value Analysis: Justifiying Decision Support Systems. MIS Qtly (March). • King, J. and Schrems, E. (1978). Cost Benefit Analysis in IS Development and Operation. Computing Surveys, March, 19-34. • Parker, M, and Benson, R. With Trainor, H. (1987). Information Economics. Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ. • Scwalbe, Kathy. (2002). Information Technology Project Management, The Course Technology – Thomson Learning.
  • 17. Terima Kasih CIO MTI UGM | 2010