SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 117
Baixar para ler offline
PENANGANAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN
Ida Ayu Lochana Dewi
Politeknik Pertanian Negeri Kupang
LIMBAH DAN INDUSTRI PANGAN
• Industri pangan: aktivitas produksi makanan
untuk memenuhi permintaan pasar/pangsa pasar
lokal dan internasional.
• Limbah: bahan sisa (padat, cair, gas) dari suatu
proses produksi dan metabolisme makhluk hidup.
• Tujuan penanganan dan pengolahan limbah
industri pangan : penghematan sumberdaya,
efisiensi biaya, menjaga lingkungan (pencemaran)
• Produksi bersih: pengolahan bahan akhir
dan/atau sisa dari suatu proses sedemikian
sehingga minimal mengubah lingkungan.
MACAM-MACAM
LIMBAH
LIMBAH PADAT
Lumpur
Ampas TahuDaging Sayur
Ampas Tapioka Kotoran Hewan
LIMBAH CAIR
LIMBAH DALAM BENTUK GAS
PRINSIP
PENANGANAN
LIMBAH
• Reuse (penggunaan kembali) :teknologi yang
memungkinkan limbah dapat digunakan kembali tanpa
perlakukan fisika/kimia/biologi.
• Reduction (Pengurangan limbah pada sumbernya):
teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah
timbulnya pencemaran
• Recovery: teknologi untuk memisahkan suatu bahan
untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses
produksi dengan atau tanpa perlakuan
fisika/kimia/biologi.
• Recycling (daur ulang): teknologi yang berfungsi untuk
memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali
ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan
fisika/kimia/biologi.
PENDAPAT LAIN TENTANG PENGOLAHAN
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
• Pengelolaan limbah industri pangan (cair, padat
dan gas) diperlukan untuk meningkatkan
pencapaian tujuan pengelolaan limbah
(pemenuhan peraturan pemerintah), serta untuk
meningkatkan efisiensi pemakain sumber daya.
• Secara umum, pengelolaan limbah merupakan
rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi
(reduction), pengumpulan (collection), penyim-
pangan (storage), pengangkutan (transpor-
tation), pemanfaatan (reuse, recycling), pengola-
han (treatment), dan/ atau penimbunan (dispo-
sal).
• Timbulnya limbah dan industri pangan, baik
limbah cair, padat dan gas, langkah beri-
kutnya yang harus dilakukan adalah pengola-
an/penanganan limbah untuk menghindari
pencemaran lingku-ngan.
• Kriteria utama pengolahan limbah pada
umumnya adalah pemenuhan baku mutu
yang berlaku dengan biaya minimum.
• Cleaner Production berfokus pada usaha
pencegahan terbentuknya limbah. Usaha
pencegahan tersebut dilakukan mulai dari
awal (Waste avoidance), pengurangan ter-
bentuknya limbah (waste reduction) dan pe-
manfaatan limbah yang terbentuk melalui
daur ulang (recycle).
KARAKTERISTIK DAN SIFAT
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
• Pada umumnya limbah industri pangan tidak
membahayakan kesehatan masya-rakat, akan
tetapi kandungan bahan organik yang tinggi
dapat bertindak sebagai sumber bahan makanan
untuk pertumbuhan mikroba (Jennie dan Raha-
yu, 1993).
• Limbah yang langsung dibuang ke perairan
tan-pa pengolahan terlebih dahulu dapat
menyebab-kan penurunan kualitas air sungai
dengan mekanisme pertumbuhan mikroorga-
nisme yang berlimpah.
KARAKTERISTIK DAN SIFAT LIMBAH
INDUSTRI PANGAN
• Meningkatnya jumlah mikroorganisme dapat
menyebabkan berkurangnya nilai oksigen terla-
rut “disulfed oxygen” (DO), karena sebagian
besar oksigen dipakai untuk respirasi mikroorga-
nisme tersebut.
• Dengan menurunnya DO maka akan mempe-
ngaruhi kehidupan ikan dan biota air lainnya.
• Selain itu, buangan limbah ke perairan juga
dapat menimbulkan bau yang tidak enak dan
terjadinya “eutro-fikasi” (Eiger dan Smith, 2002).
PENANGANAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN
• Perlakuan secara fisika, kimia dan biologi
• Limbah padat dapat dilakukan dengan penya-
ringan dan sedimentasi (fisik)
• Netralisasi asam dan basa menggunakan
metode kimia (adsorbsi dan petukaran ion)
• Memanfaatkan mikroorganisme (mikrobiologi),
contohnya pembuatan kecap, susu fermentasi
• Penanganan limbah disesuaikan dengan sifat-
sifat limbah insutri pangan.
SIFAT-SIFAT LIMBAH INDUSTRI PANGAN
• Limbah industri pangan berupa limbah padat dan cair
• Berdasarkan komponen yang dihasilkan, limbah
terbagi atas limbah organik dan anorganik
• Parametr penilaian limbah organik padatan
tersuspensi, alkalinitas, nitrogen organik, nilai fenol,
kadar logam dan nilai BOD serta COD.
• BOD (Biological Oxygen Demand) adalah kebutuhan
oksigen biokimiawi bagi proses deoksigenasi limbah
• COD (Chemical Oxygen Demand) adalah kebutuhan
oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi limbah.
• Baku mutu BOD 30 mg/l danCOD 80 mg/l sebelum
dapat dibuang di lingkungan.
LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU
DAGING DAN UNGGAS
• Limbah yang utama berasal dari bagian bukan
daging dan cairan yang mengandung darah.
• Sebagai contoh, darah yang dihasilkan dari
pengolahan daging sapi sekitar 32.5 kg darah/ton
daging dan sekitar 8% dari berat tubuh ayam
adalah darah yang 70% diantaranya dapat
dikeluarkan.
• Nilai BOD dan COD dari pengolah pengemas
daging rata-rata adalah 1240 dan 2940 mg/l dan
dari industri pengolah unggas adalah berkisar
150-2400 dan 2-3200 mg/l.
LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU SUSU
• Limbah dari pengolahan susu segar mempunyai
bahan organik terlarut yang tinggi dan bahan
tersuspensi yang rendah.
• Di industri susu modern, umumnya banyak
digunakan surfaktan dan deterjen asam untuk
proses pembersihan yang umumnya akan
menyumbang jumlah BOD sekitar 1 kg/453 ton
susu yang diolah.
• Nilai pH limbah industri susu berkisar antara 4.2-
9.5 tergantung jenis industrinya dan BOD serta
COD dari limbah industri susu adalah 400-9440
dan 360-15300 mg/l.
LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU
HASIL LAUT
• Pada umumnya limbah cair sangat banyak dihasilkan
pada industri ini karena cairan akan dihasilkan atau
air digunakan mulai proses pemotongan, pencucian
dan pengolahan produk.
• Cairan ini mengandung darah dan potongan kecil
bahan.
• Sebagai contoh, nilai BOD dan COD yang dihasilkan
dari peternakan lele dapat mencapai 3.6 kg/1000 dan
4.9 kg/1000 ekor ikan lele.
• Sedangkan limbah padat banyak dihasilkan bila yang
diolah adalah daging kepiting, karena limbah yang
dihasilkan dapat mencapai 85% dari bahan awal.
LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU
BUAH DAN SAYUR
• Limbah dari pengolahan pangan berbahan buah
dan sayur umumnya mempunyai pH tinggi
karena banyak digunakan larutan alkali pada
prosesnya.
• Kecuali pada proses fermentasi buah dan sayur
yang pada umumnya banyak mengeluarkan
limbah cair yang bersifat asam.
• Nilai BOD dan COD dari limbah industri ini
sangat bervariasi, sebagai contoh nilai pH, BOD
dan COD industri apel dapat berkisar 4.1-7.7;
240-19000 mg/l dan 400-37000mg/l.
TEKNOLOGI
KOAGULASI (AEROB)
UNTUK LIMBAH CAIR
KOLAM KOAGULASI (PLC SEDERHANA)
DESAIN BAK PENGENDAPAN
SEDERHANA
PRINSIP DASAR KOLAM KOAGULASI
• Pemisahan limbah cair secara berjenjang
pada beberapa kolam yang dialirkan melalui
grafitasi
• Terdapat proses pengendapan, dan dekom-
posisi bahan organik secara alami dan/atau
bantuan penambahan oganisme, dipantau
de-ngan bioindikator berupa ikan.
• Sangat baik bila memiliki lahan yang cukup
luas dan pengembangan usaha sampingan
(misalnya pemeliharaan berbagai jenis ikan)
TEKNOLOGI BIOFILTER
ANAEROB DAN AEROB
UNTUK LIMBAH CAIR
(Bawah Tanah)
DESAIN IPAL DENGAN SISTEM BAA
PERLENGKAPAN PENUNJANG
Biofilter
DESAIN BAK AERASI
TEKNOLOGI IPAL
LIMBAH CAIR
(Di atas tanah)
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
PEMANFAATAN
LUMPUR (SLUDGE)
Sedang pada tahap
penelitian
• Limbah baru merupakan masalah utama
dari penerapan metode lumpur aktif.
• Limbah yang berasal dari kelebihan
endapan lumpur hasil proses lumpur aktif
memerlukan penanganan khusus.
• Limbah ini selain mengandung berbagai
jenis mikroorganisme juga mengandung
berbagai jenis senyawa-senyawa yang
tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme.
• Pengolahan limbah endapan lumpur ini
sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit.
• Sedikitnya 50%dari biaya pengolahan air
limbah dapat tersedot untuk mengatasi
limbah enda-pan lumpur yang terjadi.
• Akibatnya, di Indonesia, kebanyakan limbah
endapan lumpur ini biasanya langsung dibuang
ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pem-
buangan akhir) bersama dengan sampah
lainnya.
• Pembuangan dengan cara seperti ini dapat
berakibat buruk terhadap kondisi air tanah,
karena dapat terjadi infiltrasi logam berat dalam
”sludge” bersama-sama dengan “leachete” yang
terbentuk pada proses dekomposisi sampah.
• Jika sudah melewati proses pengolahan
limbah terlebih dahulu, lumpur biasanya akan
mempu-yai pH yang netral ataupun men-
dekati netral.
• Limbah mie instan mempunyai pH 6.3 (Azis,
2003) dan limbah lumpur PT Nestle
Indonesia dengan pH 7.0 (Chotimah, 2003).
• Namun ada juga limbah yang mempunyai
pH yang tinggi (12-13) karena mengguna-
kan larutan alkali dalam proses produk-
sinya, dian-taranya adalah limbah pengo-
lahan buah dan sayuran.
• Sementara limbah dengan pH asam (4-5)
dihasilkan dari pengolahan produk susu.
Nilai pH penting diperhatikan, karena
berkaitan dengan sifat tanah yang akan
ditambahkan lumpur limbah.
• Limbah yang bersifat asam sebaiknya
tidak ditambahkan pada tanah yang
bersifat asam, begitu juga untuk limbah
yang bersifat alkali tidak ditambahkan
pada tanah yang sudah mempunyai
nilai pH yang tinggi.
• Sifat biologi limbah berkaitan dengan
orga-nisme pengurai yang terdapat di
dalamnya.
• Secara umum organisme yang berfungsi
sebagai pengurai dalam lumpur aktif
adalah bakteri, protozoa, dan ganggang.
• Beberapa organisme yang ditemukan
dalam lumpur aktif pada bak aerasi di PT
Mawar Sejati adalah Escherichia coli,
Pseudomonas sp., Paramecium sp.,
Amoeba sp., Cyclidium sp., Vorticella
sp., Euglena sp., Ulothrix sp., dan
Anabaena sp. (Susilorini, 2003).
• Pemanfaatan limbah lumpur sebagai pupuk
juga harus memperhatikan kondisi yang
mendukung aktivitas mikroorganisme dalam
proses melepaskan nutrien yang dapat
dimanfaatkan untuk tanaman, yaitu kondisi
yang lembab dan hangat, serta kecukupan
bahan makanannya.
• Hal ini biasanya dicerminkan dengan nilai
perbandingan karbon dan nitrogen (C/N
rasio) dari limbah.
• Jika C/N rasio <20 maka akan terjadi
mineralisasi nitrogen, dan jika C/N rasio >30
akan terjadi mobilisasi sehingga nitrogen
tidak tersedia untuk tanaman (Tisdale,
Nelson, dan Beaton, 1990).
Tidak semua sladge sebagai pupuk
• Potensi ”sludge” sebagai pupuk, dengan
melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman, ada tidak-nya logam
berat yang terakumulasi dalam organ
tanaman.
• Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
”sludge” terhadap sifat-sifat tanah, apabila
”sludge” diberikan secara terus menerus
apakah dapat memperbaiki atau
memperburuk sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah.
Tidak semua sladge sebagai pupuk
• Informasi yang akurat dari industri pangan
tentang limbah yang dihasilkan, terutama
berkaitan dengan sifat kimia lumpur.
• Diusahakan agar senantiasa ada hasil analisis
mengenai limbah setiap enam bulan sekali,
dengan demikian dapat diambil suatu tindakan
perbaikan jika sifat kimia limbah berubah drastis.
• Hal ini tidak selalu dapat diterima oleh suatu
industri, dengan demikian perlu suatu kerja sama
baik dengan perguruan tinggi maupun lembaga
penelitian berkaitan dengan mutu limbah
(terutama untuk industri yang tidak wajib
AMDAL).
POST TEST
• Apa yang Anda ketahui tentang sampah,
limbah, jenis limbah menurut bentuknya,
industri pangan, produksi bersih.
• Menurut Anda, kapan limbah cair dapat
langsung di buang ke LH?
• Apakah semua limbah dapat dibuang langsung
ke LH? Berikan uraiannya.
• Sebutkan tahapan proses pengolahan limbah
dengan metode kolam koagulasi
• Berikan contoh dan penjelasan reuse limbah
ampas tahu.
• Bagaimana penanganan sludge menurut
Anda.
WASPADA TERHADAP SENYAWA
BERBAHAYA
• Akrilamid: merupakan suatu senyawa kimia
intermediet
• (zat kimia padat berupa kristal serpihan, tidak
berwarna dan tidak berbau)
• Biasa digunakan dalam berbagai aplikasi
industri, termasuk pembuatan plastik, sintesis
poliakrilamid, serta berbagai koagulan saat
pemurnian air minum dan pengolahan limbah
cair
WASPADA TERHADAP AKRILAMID
• Berasal dari makanan berbahan dasar pati yang
diolah dengan suhu tinggi.
• Sebagai cemaran kimia yang dapat membaha-
yakan kesehatan
• Akrilamid terutama digunakan untuk membuat
bahan-bahan poliakrilamida.
• Poliakrilamida: bahan yang digunakan sebagai
members
• Bahan ini juga digunakan dalam pengolahan air
limbah, yaitu untuk menggumpalkan kotoran-
kotoran agar mudah dipisahkan.
INFO SEPUTAR AKRILAMID
• Akrilamid juga digunakan sebagai bahan
baku untuk membuat beberapa jenis zat
penjernih, perekat, tinta cetak, zat warna
sintetik, zat penstabil emulsi, kertas, kosmetik
dan beberapa monomer seperti N-
butosiakrilamida dan N-metoksiakrilamida.
• Akrilamid juga digunakan sebagai kopolimer
pada pembuatan lensa kontak. Disamping
itu, akrilamida juga digunakan dalam
konstruksi fondasi bendungan atau
terowongan.
PROSES PEMBENTUKAN AKRILAMID
1. Asparagin, asam amino yang secara alami
dalam pangan bereaksi dengan gula pada
temperatur tinggi. Biasanya peristiwa ini terjadi
pada saat penggorengan atau pembakaran.
2. Asparagin dapat secara langsung dibentuk
menjadi akrilamid melalui penghilangan dua
molekul sederhananya yaitu karbondiksida dan
amonia.
3. Reaksi ammonia dengan akrolin atau produk
oksidanya dalam bentuk asam akrilik, keduanya
merupakan hasil dekomposisi gula sederhana
melalui proses pencoklatan nonenzimatis.
AKRILAMID
• Secara fisik, akrilamid mudah larut dalam air,
etanol, metanol, etil asetat, eter, aseton dan sedikit
larut dalam kloroform serta tidak larut dalam heptan
dan benzene.
• Secara kimia, akrilamid dinyatakan sebagai
C3H5NO dengan BM 71,08 Dalton. Titik didih dan
titik leleh akrilamid masing-masing 125 C dan 87,5
C. Nama lain akrilamid adalah 2 propenamid, etilen-
karboksiamid, akrilik amid dan vinil amid.
• Akrilamid dalam bentuk padat stabil pada tempera-
tur ruangan, tapi besar kemungkinan terpolimerisasi
melalui sinar ultraviolet saat pelelehan dan dengan
adanya pemanasan.
BERITA SEPUTAR AKRILAMID (JECFA)
1) Akrilamid terbentuk pada pangan tertentu, teru-
tama pangan nabati yang banyak mengandung
protein yang diolah pada temperatur tinggi (120
C) seperti digoreng, dipanggang dan dibakar.
2) Jenis pangan yang mengandung akrilamid
diantaranya potatochip, kentang goreng, keripik
kentang, roti sereal, kopi, pastries, biskuit mainis.
3) Paparan akrilamid dalam jangka waktu lama
pada hewan coba tikus (akrilamid bersifat
genotoksik dan karsinogenik), sedangkan pe-
ngaruh karsinogenik pada manusia belum ada
fakta yang teruji kesahihannya.
BERITA SEPUTAR AKRILAMID (JECFA)
4) Kisaran paparan dari akrilamid adalah 0.001 -
0.004 mg/akrilamid/kg berat badan konsumen.
5) The Swdish National Food Authority (SNFA)
mengumumkan hasil penelitian dari Stockholm
University ditemukan peningkatan kadar
akrilamid dalam beberapa jenis pangan
terutama yang mengandung banyak karbohidrat
(zat tepung) seperti kentang dan produk sereal
dan diproses dengan pemanasan tinggi
misalnya dibakar, dipanggang atau digoreng
pada temperature diatas 120 C
TEKNOLOGI MEMBRAN PADA
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
INDUSTRI KELAPA SAWIT
SITI GUSTINA DKK.,
• Membran ialah sebuah penghalang selek-
tif antara dua fasa.
• Membran memiliki ketebalan yang ber-
beda-beda, ada yang tebal dan ada juga
yang tipis serta ada yang homogen dan
ada juga ada heterogen.
• Bahan membran (bahan alami dan bahan
sintetis)
• Bahan alami adalah bahan yang berasal
dari alam misalnya pulp dan kapas,
sedangkan bahan sintetis dibuat dari
bahan kimia, misalnya polimer.
• Membran berfungsi memisahkan material
berdasarkan ukuran dan bentuk molekul,
menahan komponen dari umpan yang
mempunyai ukuran lebih besar dari pori-
pori membran dan melewatkan komponen
yang mempunyai ukuran yang lebih kecil.
• Larutan yang mengandung komponen
yang tertahan disebut konsentrat dan
larutan yang mengalir disebut permeat.
KEUNGGGULAN TEKNOLOGI MEMBRAN
• Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu
• Konsumsi energi umumnya relatif lebih
rendah
• Proses membran dapat mudah digabungkan
dengan proses pemisahan lainnya ( hybrid
processing)
• Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi
yang mudah diciptakan
• Tidak perlu adanya bahan tambahan
• Material membrane bervariasi sehingga
mudah diadaptasikan pemakaiannya.
VISUALISASI TEKNOLOGI MEMBRAN
PRINSIP MEMBRAN
Penanganan Limbah Industri Pangan
JENIS MEMBRAN (MIKROFILTRASI)
• Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel
berukuran micron atau submicron.
• Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk
menghilangkan partikel dari air yang berukuran
0,04 sampai 100 mikron. Asalkan kandungan
pdatan total terlarut tidak melebihi 100 ppm.
Filtrasi cartridge merupakan filtrasi mutlak.
• Artinya partikel padat akan tertahan, terkadang
cartridge yang berbentuk silinder itu dapat
dibersihkan.
• Cartridge tersebut diletakkan di dalam wadah
tertentu (housing). Bahan cartridge beraneka :
katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass, poly
propilen, akrilik, nilon, asbes, ester-ester selulosa,
polimer hidrokarbon terfluorinasi
Penanganan Limbah Industri Pangan
JENIS MEMBRAN (OSMOSIS BALIK/RO)
• Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti
selulosa asetat (CA), poliamida (PA), poliamida
aromatis, polieteramida,polieteramina, polieterurea,
polifelilene oksida, polifenilen bibenzimidazol,dsb.
• Membran mengalami perubahan karena memampat
dan fouling (sumbat).
• Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan
perayapan plastic/logam bila terkena beban
tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan suhu,
biasanya tak reversible dan membran makin
mampat. Normalnya, membran bekerja pada suhu
21-35 derajat celcius.
• Fouling membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam
air baku misalnya kerak, pengendapan koloid,
oksida logam, organic dan silica.
Penanganan Limbah Industri Pangan
BIOGAS
DARI
KOTORAN HEWAN
PEMBUATAN BIOGAS
1.Siapkan biang atau ragi, sekitar 2 liter kotoran ternak segar,
+ 2 liter air. Simpan dalam botol/jerigen terbuka selama 2
bulan.
2.Siapkan drum besar, masukkan kotoran bersama peragi,
beri air 1 : 1, sesekali diaduk sampai penuh.
3.Masukkan drum kecil terbalik (tidak bocor) yang sudah
diberi selang dan kran udara pengeluar gas dan udara.
Tekan sampai tenggelam sempurna (tidak boleh ada udara
terkurung).
4.Sekitar 2 minggu, drum kecil mulai terangkat, berarti biogas
sudah timbul gas. Gas pertama dibuang dengan membuka
kran, drum kecil ditekan, karena tercampur udara. Bila
dinyalakan bisa meledak.
Penanganan Limbah Industri Pangan
PROSES AKHIR BIOGAS
(DALAM RANGGKA PRODUKSI BERSIH)
Bila gas sudah habis, tidak diproduksi
lagi berarti kotoran ternak tersebut sudah
jadi pupuk kompos, tidak bau, penyubur
tanah, sayuran kualitas istimewa, harga
mahal. Untuk menghemat kotoran
ternak, dapat juga dicampur makanan
bekas yang, sayuran, sampah organik.
• C6H12O6 3CH4 + 3CO2 + 403 KJ
BIOGAS SEBAGAI TEKNOLOGI PENGANGAN
LIMBAH PADAT (KOTORAN HEWAN)
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
TEKNOLOGI
PENANGANAN
LIMBAH TERNAK
TERNAK PENGHASIL BAHAN BAKU
BERUPA DAGING
• Limbah ternak memberikan/memiliki nilai
ekonomis bila dimanfaatkan dengan baik.
• Penambahan pendapatan peternak dengan
menjual dan/atau mengolah limbah ternak
• Meminimalkan pencemaran lingkungan
• Sumber limbah: limbah padat dan cair, sisa
makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah,
kuku, tulang, tanduk, isi rumen dll
(Sihombing, 2000)
ALASAN PENANGANAN LIMBAH
TERNAK
• Pangsa pasar berbanding lurus dengan
produksi ternak dan berbanding lurus dengan
limbah yang dihasilkan
• Total limbah peternakan tergantung pada
spesies ternak, besar usaha, tipe usaha, dan
lantai kandang.
• Feses dan urin dikenal dengan manure.
• Manure dihasilkan oleh ternak ruminansia
seperti sapi, kerbau, kambing dan domba
GAS METHAN SEBAGAI HASIL
LIMBAH
• Gas methan (CH4 ) yang dihasilkan dari
fermentasi limbah berkontribusi pada
perusakan ozon (pemanasan global)
• Hasil penelitian laju keusakan 1% pertahun
(Suryahadi dkk., 2002)
• Amerika Serikat, feses dihasilkan dari 25 juta
sapi sedikitnya mengeluarkan limbah sebesar
1,7 milyar ton/tahun
• Sapi dengan 454 kg menghasilkan 30 kg/hari
• Emisi mencapai 20-35%
PROFIL LIMBAH PETERNAKAN
• Limbah mengandung zasad renik yang dapat
mencemari perairan/lingkungan hidup
• Secara biologi, manure sebagai media per-
kembangan lalalt
• Kandungan air manure antara 27-86%
adalah media berkembangnya lalat, sedang-
kan kandungan air manure 65-85% baik
untuk bertelurnya lalat (Dyer, 1986).
• Limbah kering berkontribusi pada peningkat-
an debu yang berpotenis untuk mencemari
udara
LIMBAH PETERNAKAN
PROFIL LIMBAH PETERNAKAN
• Pencemaran udara di sekitar penggemukan
sapi pada pukul 18:00 dengan kandungan
6.000 mg/m3 sedangkan baku mutu 3.000
mg/m3 (Lingaiah dan Rajasekaran, 1986)
• Pencemaran air oleh limbah peternakan
adalah meningkatnya kadar nitrogen
(eutrofikasi) dan nitrifikasi (Farida, 1978).
• Keberadaan Salmonella spp yang
membahayakan kesehatan manusia
• Limbah sebagai sarana penularan antrax
melalui kulit manusia yang terluka
PROFIL ANTHRAX
• Spora anthrax dapat menyebar melalui
darah atau daging yang belum dimasak
yang mengandung spora.
• Kasus anthrax pernah terjadi di Bogor
tahun 2001 dan juga pernah menyerang
Sumba Timur tahun 1980 dan burung
unta di Purwakarta tahun 2000
(Soedharsono, 2002)
VISUALISASI PENYAKIT ANTRHAX
VISUALISASI PENYAKIT ANTRHAX
PENANGAN LIMBAH TERNAK
(Solid Liquid Separator)
• Penurunan BOD dan SS masing-masing
sebesar 15-30% dan 40-60%
• Kandungan air limbah yang telah diseparasi
memiliki kandungan air 70-80%
• Kompos memiliki kandungan air normal
kurang dari 65%, sehingga penambahan
jerami atau sekam padi dapat ditambahkan
• Setelah 40-60 hari, kompos telah terfermen-
tasi dan lebih stabil
VISUALISASI KOMPOS
PENANGAN LIMBAH TERNAK
(Red Mud Plastic Separator/ RMP)
• RMP adalah PVC yang diisi dengan limbah
lumpur merah (red mud) dari industri
alumunium
• RMP tahan pada erosi oleh asam, alkalis atau
larutan garam
• Satu laporan menyatakan bahwa RMP
dengan ketebalan 1,2 mm dapat digunakan
sekitar 20 tahun
• Selama 12 hari, BOD turun menjadi 70-85%
VISUALISASI RMP
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK
• Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makan-
an) seperti protein, lemak, bahan ekstrak
tanpa nitrogen, vitamin, mineral, mikroba, dan
zat lain
• Limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan ternak, pupuk organik, energi dan
media untuk berbagai tujuan
• Limbah sebagai media tumbuh pembiakan
cacing tanah (pemanfaatan limbah untuk
makanan ternak cacing)
KEUNTUNGAN BIOGAS
• Mengurangi pencemaran lingkungan
terhadap air dan tanah, pencemaran udara
(bau).
• Memanfaatkan limbah ternak tersebut
sebagai bahan bakar biogas yang dapat
digunakan sebagai energi alternatif untuk
keperluan rumah tangga.
• Mengurangi biaya pengeluaran peternak
untuk kebutuhan energi bagi kegiatan
rumah tangga yang berarti dapat
meningkatkan kesejahteraan peternak.
KEUNTUNGAN BIOGAS
• Melaksanakan pengkajian terhadap
kemungkinan dimanfaatkannya biogas
untuk menjadi energi listrik untuk diterapkan
di lokasi yang masih belum memiliki akses
listrik.
• Melaksanakan pengkajian terhadap
kemungkinan dimanfaatkannya kegiatan ini
sebagai usulan untuk mekanisme
pembangunan bersih (Clean Development
Mechanism).
TAHAPAN PROSES BIOGAS
• Hidrolisis, penguraian bahan-bahan organik
mudah larut dan pemecahan bahan organik
yang komplek menjadi sederhana dengan
bantuan air (perubahan struktur bentuk
polimer menjadi bentuk monomer).
• Pengasaman, pada tahap pengasaman
komponen monomer (gula sederhana) yang
terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi
bahan makanan bagi bakteri pembentuk
asam.
TAHAPAN PROSES BIOGAS
• Produk akhir dari perombakan gula-gula
sederhana tadi yaitu asam asetat, propionat,
format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas
karbondioksida, hidrogen dan ammonia.
• Metanogenik, pada tahap metanogenik
terjadi proses pembentukan gas metan.
Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam
proses ini yang akan mereduksi sulfat dan
komponen sulfur lainnya menjadi hydrogen
sulfida.
PEMBUATAN PUPUK CAIR
• Penggunaan feses sapi perah untuk pupuk telah
digunakan sejak lama, namun untuk urine belum
banyak dimanfaatkan.
• Salah satu dusun yang telah memanfaatkan
limbah urine sapi perah sebagai bahan dasar
pupuk organik cair adalah Dusun Ngandong
Desa Girikerto yang terletak di Kecamatan Turi
Sleman Yogyakarta.
• Populasi ternak sapi perah di Dusun Ngandong
berjumlah 100 ekor yang mampu menghasil-
kan kurang lebih 1500 hingga 2000 liter
urine/harinya.
PEMBUATAN PUPUK CAIR
• Urine sapi yang digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan pupuk organik cair thilu-
rine dilakukan dengan pemberian bahan
campuran tertentu untuk meningkatkan kan-
dungan unsur hara seperti N, P, K dan total
koloni bakteri.
• Bahan campuran tersebut adalah kotoran
kambing, kotoran kelelawar, bakteri rumen dan
media pengembangbiakannya (terdiri dari
katul, tetes tebu dan susu segar), akar bambu,
pisang ambon/klutuk, dan trasi susu segar.
PENCEMARAN
LINGKUNGAN DAN
USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN SEBAGAI
SUMBER PENCEMARAN
PENCEMARAN DAN DINAMIKANYA
• Definisi: masuknya atau dimasukkannya makluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lngkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya
• Literatur berkaitan dengan definisi pencemaran
(UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Penanganan Limbah Industri Pangan
PENCEMARAN AIR
• Definisi: suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan
air tanah akibat aktivitas manusia.
• Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan
yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
• Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi.
Penanganan Limbah Industri Pangan
PENCEMARAN SUNGAI
• Jenis pencemar yang terdapat pada air sungai
dari industri (bahan anorganik, logam berat, zat
pewarna, bahan organik, rumah tangga (sampah,
feses dan urin, detergen)
• Kurangnya kesadaran Masyarakat dalam
pembuangan limbah rumah seperti membuang
sampah kedalam sungai, membuat saluran
pembuangan limbah rumah ke sungai
• Tidak ada sangsi yang berat bagi rumah tangga
atau industri yang membuang limbah langsung
ke dalam sungai
PENCEMARAN UDARA
• Semakin pesatnya kemajuan ekonomi
mendorong semakin bertambahnya
kebutuhan akan transportasi, dilain sisi
lingkungan alam yang mendukung hajat hidup
manusia semakin terancam kualitasnya, efek
negatif pencemaran udara kepada kehidupan
manusia kian hari kian bertambah.
• Menyebabkan mata berair dan pedih Bila
senyawa tersebut terdapat dalam jumlah
banyak, penglihatan menjadi kabur.
DINAMIKA PENCEMARAN UDARA
• Pencemaran udara adalah masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan
• Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana,
misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
Pencemaran ini sering disebut pencemaran
dalam ruangan (indoor pollution).
• PERLU DIWASPADAI
ZAT-ZAT PENCEMAR UDARA
• Emisi Karbon Monoksida (CO)
• Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi
karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data
mengungkapkan bahwa 60% pencemaran uda-
ra di Jakarta disebabkan karena benda ber-
gerak atau transportasi umum yang berbahan
bakar solar terutama berasal dari Metromini .
• Formasi CO merupakan fungsi dari rasio
kebutuhan udara dan bahan bakar dalam
proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin
diesel.
Penanganan Limbah Industri Pangan
EFEK RUMAH KACA
• Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect)
berasal dari pengalaman para petani di daerah
iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan
bunga-bungaan di dalam rumah kaca.
• Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya
matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali
oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca
sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra
merah.
• Namun gelombang panas itu terperangkap di
dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan
udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam
rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya.
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
PEMANASAN GLOBAL
• Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian
diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa
uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon
(O3).
• Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam
lapisan troposfir dan suhu udara di troposfir dan
permukaan bumi menjadi naik.
• Ketika pancaran kembali sinar inframerah
terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya,maka sinar
inframerah akan kembali memantul ke bumi dan
suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an
misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C
lebih
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
KANKER PARU SEBAGAI SATU AKIBAT
PENCEMARAN UDARA
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
PENCEMARAN TANAH
• Pencemaran tanah adalah keadaan di mana
bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.
• Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau
limbah. air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
Penanganan Limbah Industri Pangan
DAMPAK PENCEMARAN TANAH
• Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
• Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi.
• Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak ,
serta kerusakan ginjal
DAMPAK PENCEMARAN TANAH
• Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin
tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati
• Organofosfat dan karmabat menyebabkan
ganguan pada saraf otot.
• Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit.
• Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbul-
kan pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Penanganan Limbah Industri Pangan
PENANGGULANGAN PENCEMARAN
• Memisahkan sampah yang dapat di uraikan
mikroorganisme dan sampah yang tidak bisa di
uraikan mikroorganisme.
• Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan
hama seperti pestisida dan lain-lainnya.
• Mengolah Limbah industi sebelum membuangnya
ke laut atau ke sungai
• Mengurangi pemakaian bahan yang tidak dapat di
uraikan mikroorganisme. Kita dapat mengganti
denga daun pisang atau yang lainnya.
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranFransiska Puteri
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanAgnescia Sera
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganAgnescia Sera
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahRatnawati Sigamma
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganAgnescia Sera
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaFransiska Puteri
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganAgnescia Sera
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasMuhamad Imam Khairy
 

Mais procurados (20)

Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 

Semelhante a Penanganan Limbah Industri Pangan

Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxPutriLestari652855
 
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdf
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdfSistem Pengolahan Limbah Cair.pdf
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdfssuser7e3179
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISOPROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISODianNa30
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfHendrawanSetya
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobYusra Yuliana
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)Norma Asrika
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptEllySufriadi4
 

Semelhante a Penanganan Limbah Industri Pangan (20)

Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
 
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdf
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdfSistem Pengolahan Limbah Cair.pdf
Sistem Pengolahan Limbah Cair.pdf
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Bapak salundik
Bapak salundikBapak salundik
Bapak salundik
 
Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah Agroindustri
Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah AgroindustriTeknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah Agroindustri
Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah Agroindustri
 
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISOPROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
 
Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
 
ibnu
ibnuibnu
ibnu
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
 
Baku
BakuBaku
Baku
 

Mais de Ida Ayu Lochana Dewi

Mais de Ida Ayu Lochana Dewi (6)

Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan HidupTantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Penangan Air
Penangan AirPenangan Air
Penangan Air
 
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
 
Pengantar limnologi
Pengantar limnologiPengantar limnologi
Pengantar limnologi
 
Ekosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan MenggenangEkosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan Menggenang
 

Último

Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 

Último (20)

Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 

Penanganan Limbah Industri Pangan

  • 1. PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN Ida Ayu Lochana Dewi Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • 2. LIMBAH DAN INDUSTRI PANGAN • Industri pangan: aktivitas produksi makanan untuk memenuhi permintaan pasar/pangsa pasar lokal dan internasional. • Limbah: bahan sisa (padat, cair, gas) dari suatu proses produksi dan metabolisme makhluk hidup. • Tujuan penanganan dan pengolahan limbah industri pangan : penghematan sumberdaya, efisiensi biaya, menjaga lingkungan (pencemaran) • Produksi bersih: pengolahan bahan akhir dan/atau sisa dari suatu proses sedemikian sehingga minimal mengubah lingkungan.
  • 4. LIMBAH PADAT Lumpur Ampas TahuDaging Sayur Ampas Tapioka Kotoran Hewan
  • 8. • Reuse (penggunaan kembali) :teknologi yang memungkinkan limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakukan fisika/kimia/biologi. • Reduction (Pengurangan limbah pada sumbernya): teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran • Recovery: teknologi untuk memisahkan suatu bahan untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi. • Recycling (daur ulang): teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi.
  • 9. PENDAPAT LAIN TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN • Pengelolaan limbah industri pangan (cair, padat dan gas) diperlukan untuk meningkatkan pencapaian tujuan pengelolaan limbah (pemenuhan peraturan pemerintah), serta untuk meningkatkan efisiensi pemakain sumber daya. • Secara umum, pengelolaan limbah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi (reduction), pengumpulan (collection), penyim- pangan (storage), pengangkutan (transpor- tation), pemanfaatan (reuse, recycling), pengola- han (treatment), dan/ atau penimbunan (dispo- sal).
  • 10. • Timbulnya limbah dan industri pangan, baik limbah cair, padat dan gas, langkah beri- kutnya yang harus dilakukan adalah pengola- an/penanganan limbah untuk menghindari pencemaran lingku-ngan. • Kriteria utama pengolahan limbah pada umumnya adalah pemenuhan baku mutu yang berlaku dengan biaya minimum. • Cleaner Production berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah. Usaha pencegahan tersebut dilakukan mulai dari awal (Waste avoidance), pengurangan ter- bentuknya limbah (waste reduction) dan pe- manfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang (recycle).
  • 11. KARAKTERISTIK DAN SIFAT LIMBAH INDUSTRI PANGAN • Pada umumnya limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan masya-rakat, akan tetapi kandungan bahan organik yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber bahan makanan untuk pertumbuhan mikroba (Jennie dan Raha- yu, 1993). • Limbah yang langsung dibuang ke perairan tan-pa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebab-kan penurunan kualitas air sungai dengan mekanisme pertumbuhan mikroorga- nisme yang berlimpah.
  • 12. KARAKTERISTIK DAN SIFAT LIMBAH INDUSTRI PANGAN • Meningkatnya jumlah mikroorganisme dapat menyebabkan berkurangnya nilai oksigen terla- rut “disulfed oxygen” (DO), karena sebagian besar oksigen dipakai untuk respirasi mikroorga- nisme tersebut. • Dengan menurunnya DO maka akan mempe- ngaruhi kehidupan ikan dan biota air lainnya. • Selain itu, buangan limbah ke perairan juga dapat menimbulkan bau yang tidak enak dan terjadinya “eutro-fikasi” (Eiger dan Smith, 2002).
  • 13. PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN • Perlakuan secara fisika, kimia dan biologi • Limbah padat dapat dilakukan dengan penya- ringan dan sedimentasi (fisik) • Netralisasi asam dan basa menggunakan metode kimia (adsorbsi dan petukaran ion) • Memanfaatkan mikroorganisme (mikrobiologi), contohnya pembuatan kecap, susu fermentasi • Penanganan limbah disesuaikan dengan sifat- sifat limbah insutri pangan.
  • 14. SIFAT-SIFAT LIMBAH INDUSTRI PANGAN • Limbah industri pangan berupa limbah padat dan cair • Berdasarkan komponen yang dihasilkan, limbah terbagi atas limbah organik dan anorganik • Parametr penilaian limbah organik padatan tersuspensi, alkalinitas, nitrogen organik, nilai fenol, kadar logam dan nilai BOD serta COD. • BOD (Biological Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen biokimiawi bagi proses deoksigenasi limbah • COD (Chemical Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi limbah. • Baku mutu BOD 30 mg/l danCOD 80 mg/l sebelum dapat dibuang di lingkungan.
  • 15. LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU DAGING DAN UNGGAS • Limbah yang utama berasal dari bagian bukan daging dan cairan yang mengandung darah. • Sebagai contoh, darah yang dihasilkan dari pengolahan daging sapi sekitar 32.5 kg darah/ton daging dan sekitar 8% dari berat tubuh ayam adalah darah yang 70% diantaranya dapat dikeluarkan. • Nilai BOD dan COD dari pengolah pengemas daging rata-rata adalah 1240 dan 2940 mg/l dan dari industri pengolah unggas adalah berkisar 150-2400 dan 2-3200 mg/l.
  • 16. LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU SUSU • Limbah dari pengolahan susu segar mempunyai bahan organik terlarut yang tinggi dan bahan tersuspensi yang rendah. • Di industri susu modern, umumnya banyak digunakan surfaktan dan deterjen asam untuk proses pembersihan yang umumnya akan menyumbang jumlah BOD sekitar 1 kg/453 ton susu yang diolah. • Nilai pH limbah industri susu berkisar antara 4.2- 9.5 tergantung jenis industrinya dan BOD serta COD dari limbah industri susu adalah 400-9440 dan 360-15300 mg/l.
  • 17. LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU HASIL LAUT • Pada umumnya limbah cair sangat banyak dihasilkan pada industri ini karena cairan akan dihasilkan atau air digunakan mulai proses pemotongan, pencucian dan pengolahan produk. • Cairan ini mengandung darah dan potongan kecil bahan. • Sebagai contoh, nilai BOD dan COD yang dihasilkan dari peternakan lele dapat mencapai 3.6 kg/1000 dan 4.9 kg/1000 ekor ikan lele. • Sedangkan limbah padat banyak dihasilkan bila yang diolah adalah daging kepiting, karena limbah yang dihasilkan dapat mencapai 85% dari bahan awal.
  • 18. LIMBAH INDUSTRI BERBAHAN BAKU BUAH DAN SAYUR • Limbah dari pengolahan pangan berbahan buah dan sayur umumnya mempunyai pH tinggi karena banyak digunakan larutan alkali pada prosesnya. • Kecuali pada proses fermentasi buah dan sayur yang pada umumnya banyak mengeluarkan limbah cair yang bersifat asam. • Nilai BOD dan COD dari limbah industri ini sangat bervariasi, sebagai contoh nilai pH, BOD dan COD industri apel dapat berkisar 4.1-7.7; 240-19000 mg/l dan 400-37000mg/l.
  • 20. KOLAM KOAGULASI (PLC SEDERHANA)
  • 22. PRINSIP DASAR KOLAM KOAGULASI • Pemisahan limbah cair secara berjenjang pada beberapa kolam yang dialirkan melalui grafitasi • Terdapat proses pengendapan, dan dekom- posisi bahan organik secara alami dan/atau bantuan penambahan oganisme, dipantau de-ngan bioindikator berupa ikan. • Sangat baik bila memiliki lahan yang cukup luas dan pengembangan usaha sampingan (misalnya pemeliharaan berbagai jenis ikan)
  • 23. TEKNOLOGI BIOFILTER ANAEROB DAN AEROB UNTUK LIMBAH CAIR (Bawah Tanah)
  • 24. DESAIN IPAL DENGAN SISTEM BAA
  • 31. • Limbah baru merupakan masalah utama dari penerapan metode lumpur aktif. • Limbah yang berasal dari kelebihan endapan lumpur hasil proses lumpur aktif memerlukan penanganan khusus. • Limbah ini selain mengandung berbagai jenis mikroorganisme juga mengandung berbagai jenis senyawa-senyawa yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. • Pengolahan limbah endapan lumpur ini sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit.
  • 32. • Sedikitnya 50%dari biaya pengolahan air limbah dapat tersedot untuk mengatasi limbah enda-pan lumpur yang terjadi. • Akibatnya, di Indonesia, kebanyakan limbah endapan lumpur ini biasanya langsung dibuang ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pem- buangan akhir) bersama dengan sampah lainnya. • Pembuangan dengan cara seperti ini dapat berakibat buruk terhadap kondisi air tanah, karena dapat terjadi infiltrasi logam berat dalam ”sludge” bersama-sama dengan “leachete” yang terbentuk pada proses dekomposisi sampah.
  • 33. • Jika sudah melewati proses pengolahan limbah terlebih dahulu, lumpur biasanya akan mempu-yai pH yang netral ataupun men- dekati netral. • Limbah mie instan mempunyai pH 6.3 (Azis, 2003) dan limbah lumpur PT Nestle Indonesia dengan pH 7.0 (Chotimah, 2003). • Namun ada juga limbah yang mempunyai pH yang tinggi (12-13) karena mengguna- kan larutan alkali dalam proses produk- sinya, dian-taranya adalah limbah pengo- lahan buah dan sayuran.
  • 34. • Sementara limbah dengan pH asam (4-5) dihasilkan dari pengolahan produk susu. Nilai pH penting diperhatikan, karena berkaitan dengan sifat tanah yang akan ditambahkan lumpur limbah. • Limbah yang bersifat asam sebaiknya tidak ditambahkan pada tanah yang bersifat asam, begitu juga untuk limbah yang bersifat alkali tidak ditambahkan pada tanah yang sudah mempunyai nilai pH yang tinggi.
  • 35. • Sifat biologi limbah berkaitan dengan orga-nisme pengurai yang terdapat di dalamnya. • Secara umum organisme yang berfungsi sebagai pengurai dalam lumpur aktif adalah bakteri, protozoa, dan ganggang. • Beberapa organisme yang ditemukan dalam lumpur aktif pada bak aerasi di PT Mawar Sejati adalah Escherichia coli, Pseudomonas sp., Paramecium sp., Amoeba sp., Cyclidium sp., Vorticella sp., Euglena sp., Ulothrix sp., dan Anabaena sp. (Susilorini, 2003).
  • 36. • Pemanfaatan limbah lumpur sebagai pupuk juga harus memperhatikan kondisi yang mendukung aktivitas mikroorganisme dalam proses melepaskan nutrien yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman, yaitu kondisi yang lembab dan hangat, serta kecukupan bahan makanannya. • Hal ini biasanya dicerminkan dengan nilai perbandingan karbon dan nitrogen (C/N rasio) dari limbah. • Jika C/N rasio <20 maka akan terjadi mineralisasi nitrogen, dan jika C/N rasio >30 akan terjadi mobilisasi sehingga nitrogen tidak tersedia untuk tanaman (Tisdale, Nelson, dan Beaton, 1990).
  • 37. Tidak semua sladge sebagai pupuk • Potensi ”sludge” sebagai pupuk, dengan melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, ada tidak-nya logam berat yang terakumulasi dalam organ tanaman. • Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh ”sludge” terhadap sifat-sifat tanah, apabila ”sludge” diberikan secara terus menerus apakah dapat memperbaiki atau memperburuk sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
  • 38. Tidak semua sladge sebagai pupuk • Informasi yang akurat dari industri pangan tentang limbah yang dihasilkan, terutama berkaitan dengan sifat kimia lumpur. • Diusahakan agar senantiasa ada hasil analisis mengenai limbah setiap enam bulan sekali, dengan demikian dapat diambil suatu tindakan perbaikan jika sifat kimia limbah berubah drastis. • Hal ini tidak selalu dapat diterima oleh suatu industri, dengan demikian perlu suatu kerja sama baik dengan perguruan tinggi maupun lembaga penelitian berkaitan dengan mutu limbah (terutama untuk industri yang tidak wajib AMDAL).
  • 39. POST TEST • Apa yang Anda ketahui tentang sampah, limbah, jenis limbah menurut bentuknya, industri pangan, produksi bersih. • Menurut Anda, kapan limbah cair dapat langsung di buang ke LH? • Apakah semua limbah dapat dibuang langsung ke LH? Berikan uraiannya. • Sebutkan tahapan proses pengolahan limbah dengan metode kolam koagulasi
  • 40. • Berikan contoh dan penjelasan reuse limbah ampas tahu. • Bagaimana penanganan sludge menurut Anda.
  • 41. WASPADA TERHADAP SENYAWA BERBAHAYA • Akrilamid: merupakan suatu senyawa kimia intermediet • (zat kimia padat berupa kristal serpihan, tidak berwarna dan tidak berbau) • Biasa digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk pembuatan plastik, sintesis poliakrilamid, serta berbagai koagulan saat pemurnian air minum dan pengolahan limbah cair
  • 42. WASPADA TERHADAP AKRILAMID • Berasal dari makanan berbahan dasar pati yang diolah dengan suhu tinggi. • Sebagai cemaran kimia yang dapat membaha- yakan kesehatan • Akrilamid terutama digunakan untuk membuat bahan-bahan poliakrilamida. • Poliakrilamida: bahan yang digunakan sebagai members • Bahan ini juga digunakan dalam pengolahan air limbah, yaitu untuk menggumpalkan kotoran- kotoran agar mudah dipisahkan.
  • 43. INFO SEPUTAR AKRILAMID • Akrilamid juga digunakan sebagai bahan baku untuk membuat beberapa jenis zat penjernih, perekat, tinta cetak, zat warna sintetik, zat penstabil emulsi, kertas, kosmetik dan beberapa monomer seperti N- butosiakrilamida dan N-metoksiakrilamida. • Akrilamid juga digunakan sebagai kopolimer pada pembuatan lensa kontak. Disamping itu, akrilamida juga digunakan dalam konstruksi fondasi bendungan atau terowongan.
  • 44. PROSES PEMBENTUKAN AKRILAMID 1. Asparagin, asam amino yang secara alami dalam pangan bereaksi dengan gula pada temperatur tinggi. Biasanya peristiwa ini terjadi pada saat penggorengan atau pembakaran. 2. Asparagin dapat secara langsung dibentuk menjadi akrilamid melalui penghilangan dua molekul sederhananya yaitu karbondiksida dan amonia. 3. Reaksi ammonia dengan akrolin atau produk oksidanya dalam bentuk asam akrilik, keduanya merupakan hasil dekomposisi gula sederhana melalui proses pencoklatan nonenzimatis.
  • 45. AKRILAMID • Secara fisik, akrilamid mudah larut dalam air, etanol, metanol, etil asetat, eter, aseton dan sedikit larut dalam kloroform serta tidak larut dalam heptan dan benzene. • Secara kimia, akrilamid dinyatakan sebagai C3H5NO dengan BM 71,08 Dalton. Titik didih dan titik leleh akrilamid masing-masing 125 C dan 87,5 C. Nama lain akrilamid adalah 2 propenamid, etilen- karboksiamid, akrilik amid dan vinil amid. • Akrilamid dalam bentuk padat stabil pada tempera- tur ruangan, tapi besar kemungkinan terpolimerisasi melalui sinar ultraviolet saat pelelehan dan dengan adanya pemanasan.
  • 46. BERITA SEPUTAR AKRILAMID (JECFA) 1) Akrilamid terbentuk pada pangan tertentu, teru- tama pangan nabati yang banyak mengandung protein yang diolah pada temperatur tinggi (120 C) seperti digoreng, dipanggang dan dibakar. 2) Jenis pangan yang mengandung akrilamid diantaranya potatochip, kentang goreng, keripik kentang, roti sereal, kopi, pastries, biskuit mainis. 3) Paparan akrilamid dalam jangka waktu lama pada hewan coba tikus (akrilamid bersifat genotoksik dan karsinogenik), sedangkan pe- ngaruh karsinogenik pada manusia belum ada fakta yang teruji kesahihannya.
  • 47. BERITA SEPUTAR AKRILAMID (JECFA) 4) Kisaran paparan dari akrilamid adalah 0.001 - 0.004 mg/akrilamid/kg berat badan konsumen. 5) The Swdish National Food Authority (SNFA) mengumumkan hasil penelitian dari Stockholm University ditemukan peningkatan kadar akrilamid dalam beberapa jenis pangan terutama yang mengandung banyak karbohidrat (zat tepung) seperti kentang dan produk sereal dan diproses dengan pemanasan tinggi misalnya dibakar, dipanggang atau digoreng pada temperature diatas 120 C
  • 48. TEKNOLOGI MEMBRAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT SITI GUSTINA DKK.,
  • 49. • Membran ialah sebuah penghalang selek- tif antara dua fasa. • Membran memiliki ketebalan yang ber- beda-beda, ada yang tebal dan ada juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen. • Bahan membran (bahan alami dan bahan sintetis) • Bahan alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas, sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya polimer.
  • 50. • Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran lebih besar dari pori- pori membran dan melewatkan komponen yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. • Larutan yang mengandung komponen yang tertahan disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut permeat.
  • 51. KEUNGGGULAN TEKNOLOGI MEMBRAN • Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu • Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah • Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya ( hybrid processing) • Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan • Tidak perlu adanya bahan tambahan • Material membrane bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya.
  • 55. JENIS MEMBRAN (MIKROFILTRASI) • Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau submicron. • Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk menghilangkan partikel dari air yang berukuran 0,04 sampai 100 mikron. Asalkan kandungan pdatan total terlarut tidak melebihi 100 ppm. Filtrasi cartridge merupakan filtrasi mutlak. • Artinya partikel padat akan tertahan, terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat dibersihkan. • Cartridge tersebut diletakkan di dalam wadah tertentu (housing). Bahan cartridge beraneka : katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass, poly propilen, akrilik, nilon, asbes, ester-ester selulosa, polimer hidrokarbon terfluorinasi
  • 57. JENIS MEMBRAN (OSMOSIS BALIK/RO) • Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa asetat (CA), poliamida (PA), poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina, polieterurea, polifelilene oksida, polifenilen bibenzimidazol,dsb. • Membran mengalami perubahan karena memampat dan fouling (sumbat). • Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan perayapan plastic/logam bila terkena beban tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan suhu, biasanya tak reversible dan membran makin mampat. Normalnya, membran bekerja pada suhu 21-35 derajat celcius. • Fouling membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, organic dan silica.
  • 60. PEMBUATAN BIOGAS 1.Siapkan biang atau ragi, sekitar 2 liter kotoran ternak segar, + 2 liter air. Simpan dalam botol/jerigen terbuka selama 2 bulan. 2.Siapkan drum besar, masukkan kotoran bersama peragi, beri air 1 : 1, sesekali diaduk sampai penuh. 3.Masukkan drum kecil terbalik (tidak bocor) yang sudah diberi selang dan kran udara pengeluar gas dan udara. Tekan sampai tenggelam sempurna (tidak boleh ada udara terkurung). 4.Sekitar 2 minggu, drum kecil mulai terangkat, berarti biogas sudah timbul gas. Gas pertama dibuang dengan membuka kran, drum kecil ditekan, karena tercampur udara. Bila dinyalakan bisa meledak.
  • 62. PROSES AKHIR BIOGAS (DALAM RANGGKA PRODUKSI BERSIH) Bila gas sudah habis, tidak diproduksi lagi berarti kotoran ternak tersebut sudah jadi pupuk kompos, tidak bau, penyubur tanah, sayuran kualitas istimewa, harga mahal. Untuk menghemat kotoran ternak, dapat juga dicampur makanan bekas yang, sayuran, sampah organik.
  • 63. • C6H12O6 3CH4 + 3CO2 + 403 KJ
  • 64. BIOGAS SEBAGAI TEKNOLOGI PENGANGAN LIMBAH PADAT (KOTORAN HEWAN)
  • 69. TERNAK PENGHASIL BAHAN BAKU BERUPA DAGING • Limbah ternak memberikan/memiliki nilai ekonomis bila dimanfaatkan dengan baik. • Penambahan pendapatan peternak dengan menjual dan/atau mengolah limbah ternak • Meminimalkan pencemaran lingkungan • Sumber limbah: limbah padat dan cair, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, kuku, tulang, tanduk, isi rumen dll (Sihombing, 2000)
  • 70. ALASAN PENANGANAN LIMBAH TERNAK • Pangsa pasar berbanding lurus dengan produksi ternak dan berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan • Total limbah peternakan tergantung pada spesies ternak, besar usaha, tipe usaha, dan lantai kandang. • Feses dan urin dikenal dengan manure. • Manure dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba
  • 71. GAS METHAN SEBAGAI HASIL LIMBAH • Gas methan (CH4 ) yang dihasilkan dari fermentasi limbah berkontribusi pada perusakan ozon (pemanasan global) • Hasil penelitian laju keusakan 1% pertahun (Suryahadi dkk., 2002) • Amerika Serikat, feses dihasilkan dari 25 juta sapi sedikitnya mengeluarkan limbah sebesar 1,7 milyar ton/tahun • Sapi dengan 454 kg menghasilkan 30 kg/hari • Emisi mencapai 20-35%
  • 72. PROFIL LIMBAH PETERNAKAN • Limbah mengandung zasad renik yang dapat mencemari perairan/lingkungan hidup • Secara biologi, manure sebagai media per- kembangan lalalt • Kandungan air manure antara 27-86% adalah media berkembangnya lalat, sedang- kan kandungan air manure 65-85% baik untuk bertelurnya lalat (Dyer, 1986). • Limbah kering berkontribusi pada peningkat- an debu yang berpotenis untuk mencemari udara
  • 74. PROFIL LIMBAH PETERNAKAN • Pencemaran udara di sekitar penggemukan sapi pada pukul 18:00 dengan kandungan 6.000 mg/m3 sedangkan baku mutu 3.000 mg/m3 (Lingaiah dan Rajasekaran, 1986) • Pencemaran air oleh limbah peternakan adalah meningkatnya kadar nitrogen (eutrofikasi) dan nitrifikasi (Farida, 1978). • Keberadaan Salmonella spp yang membahayakan kesehatan manusia • Limbah sebagai sarana penularan antrax melalui kulit manusia yang terluka
  • 75. PROFIL ANTHRAX • Spora anthrax dapat menyebar melalui darah atau daging yang belum dimasak yang mengandung spora. • Kasus anthrax pernah terjadi di Bogor tahun 2001 dan juga pernah menyerang Sumba Timur tahun 1980 dan burung unta di Purwakarta tahun 2000 (Soedharsono, 2002)
  • 78. PENANGAN LIMBAH TERNAK (Solid Liquid Separator) • Penurunan BOD dan SS masing-masing sebesar 15-30% dan 40-60% • Kandungan air limbah yang telah diseparasi memiliki kandungan air 70-80% • Kompos memiliki kandungan air normal kurang dari 65%, sehingga penambahan jerami atau sekam padi dapat ditambahkan • Setelah 40-60 hari, kompos telah terfermen- tasi dan lebih stabil
  • 80. PENANGAN LIMBAH TERNAK (Red Mud Plastic Separator/ RMP) • RMP adalah PVC yang diisi dengan limbah lumpur merah (red mud) dari industri alumunium • RMP tahan pada erosi oleh asam, alkalis atau larutan garam • Satu laporan menyatakan bahwa RMP dengan ketebalan 1,2 mm dapat digunakan sekitar 20 tahun • Selama 12 hari, BOD turun menjadi 70-85%
  • 82. PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK • Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makan- an) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen, vitamin, mineral, mikroba, dan zat lain • Limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, pupuk organik, energi dan media untuk berbagai tujuan • Limbah sebagai media tumbuh pembiakan cacing tanah (pemanfaatan limbah untuk makanan ternak cacing)
  • 83. KEUNTUNGAN BIOGAS • Mengurangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah, pencemaran udara (bau). • Memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar biogas yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk keperluan rumah tangga. • Mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi bagi kegiatan rumah tangga yang berarti dapat meningkatkan kesejahteraan peternak.
  • 84. KEUNTUNGAN BIOGAS • Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya biogas untuk menjadi energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang masih belum memiliki akses listrik. • Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya kegiatan ini sebagai usulan untuk mekanisme pembangunan bersih (Clean Development Mechanism).
  • 85. TAHAPAN PROSES BIOGAS • Hidrolisis, penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan pemecahan bahan organik yang komplek menjadi sederhana dengan bantuan air (perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer). • Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam.
  • 86. TAHAPAN PROSES BIOGAS • Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana tadi yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan ammonia. • Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini yang akan mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hydrogen sulfida.
  • 87. PEMBUATAN PUPUK CAIR • Penggunaan feses sapi perah untuk pupuk telah digunakan sejak lama, namun untuk urine belum banyak dimanfaatkan. • Salah satu dusun yang telah memanfaatkan limbah urine sapi perah sebagai bahan dasar pupuk organik cair adalah Dusun Ngandong Desa Girikerto yang terletak di Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta. • Populasi ternak sapi perah di Dusun Ngandong berjumlah 100 ekor yang mampu menghasil- kan kurang lebih 1500 hingga 2000 liter urine/harinya.
  • 88. PEMBUATAN PUPUK CAIR • Urine sapi yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair thilu- rine dilakukan dengan pemberian bahan campuran tertentu untuk meningkatkan kan- dungan unsur hara seperti N, P, K dan total koloni bakteri. • Bahan campuran tersebut adalah kotoran kambing, kotoran kelelawar, bakteri rumen dan media pengembangbiakannya (terdiri dari katul, tetes tebu dan susu segar), akar bambu, pisang ambon/klutuk, dan trasi susu segar.
  • 90. PENCEMARAN DAN DINAMIKANYA • Definisi: masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya • Literatur berkaitan dengan definisi pencemaran (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
  • 92. PENCEMARAN AIR • Definisi: suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. • Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. • Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
  • 94. PENCEMARAN SUNGAI • Jenis pencemar yang terdapat pada air sungai dari industri (bahan anorganik, logam berat, zat pewarna, bahan organik, rumah tangga (sampah, feses dan urin, detergen) • Kurangnya kesadaran Masyarakat dalam pembuangan limbah rumah seperti membuang sampah kedalam sungai, membuat saluran pembuangan limbah rumah ke sungai • Tidak ada sangsi yang berat bagi rumah tangga atau industri yang membuang limbah langsung ke dalam sungai
  • 95. PENCEMARAN UDARA • Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah. • Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.
  • 96. DINAMIKA PENCEMARAN UDARA • Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan • Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). • PERLU DIWASPADAI
  • 97. ZAT-ZAT PENCEMAR UDARA • Emisi Karbon Monoksida (CO) • Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran uda- ra di Jakarta disebabkan karena benda ber- gerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini . • Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
  • 99. EFEK RUMAH KACA • Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. • Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. • Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya.
  • 102. PEMANASAN GLOBAL • Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). • Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. • Ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya,maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C lebih
  • 105. KANKER PARU SEBAGAI SATU AKIBAT PENCEMARAN UDARA
  • 110. PENCEMARAN TANAH • Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. • Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
  • 112. DAMPAK PENCEMARAN TANAH • Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. • Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. • Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal
  • 113. DAMPAK PENCEMARAN TANAH • Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati • Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. • Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. • Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbul- kan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
  • 115. PENANGGULANGAN PENCEMARAN • Memisahkan sampah yang dapat di uraikan mikroorganisme dan sampah yang tidak bisa di uraikan mikroorganisme. • Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida dan lain-lainnya. • Mengolah Limbah industi sebelum membuangnya ke laut atau ke sungai • Mengurangi pemakaian bahan yang tidak dapat di uraikan mikroorganisme. Kita dapat mengganti denga daun pisang atau yang lainnya.