SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
HUKUM KEPLER
Mata Kuliah AS - 03
Pelatihan Astronomi
Lembang, 6 September 2004
Kepler lahir 27 -12 - 1571 di Weil der Stadt, Wurttemberg
Meninggal 15 - 11 - 1630 di Regensburg. Beberapa hasil karya:
Penemuan supernova: 1604
Pembuatan teropong kepler: 1611
Ketiga hukum kepler: 1609, 1619
Pembuatan tabel logaritmik 8 digit u/ tabel astronomi
Rudolphine: 1626, lih: http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history /Mathema
ticians/Kepler.html
Ketiga hukum Kepler akan diturunkan
secara umum melalui hukum gravitasi
Newton. Dari penurunan tersebut
disadari bahwa ketiga hukum kepler
adalah manifestasi pergerakan dua
benda di bawah gaya sentral ~ 1/r2
,
dengan r adalah jarak antara kedua
benda yang menghubungkan kedua
pusat massa benda yang berupa bola.
Anggapan tersebut memenuhi untuk
planet-planet di tatasurya.
I. Hukum Gerak Dua Benda (Two Body Problem)
Y
Z
X
•(X1,Y1,Z1)
m1
•(X2,Y2,Z2)
m2r
Pada benda 1 bekerja gaya tarik gravitasi
sebesar
m
d r
d t
G
m m
r
r
r1
2
2
1 2
2
 
= − (I.1)
Gaya diurai dalam komponen X, Y, Z
m
d X
d t
G m m
X X
r
m
d Y
d t
G m m
Y Y
r
m
d Z
d t
G m m
Z Z
r
1
2
1
2 1 2
1 2
3
1
2
1
2 1 2
1 2
3
1
2
1
2 1 2
1 2
3
= −
−
= −
−
= −
−
(I.2a)
(I.2b)
(I.2c)
   
r X X i Y Y j Z Z k= − + − + −( ) ( ) ( )1 2 1 2 1 2
Dengan cara sama pada benda 2 bekerja gaya tarik
gravitasi sebesar
m
d X
d t
G m m
X X
r
m
d Y
d t
G m m
Y Y
r
m
d Z
d t
G m m
Z Z
r
2
2
2
2 1 2
2 1
3
2
2
2
2 1 2
2 1
3
2
2
2
2 1 2
2 1
3
= −
−
= −
−
= −
−
(I.3a)
(I.3b)
(I.3c)
Koordinat Cartesian
Enam pers. diferensial gerak (1.2a s/d 1.3c) orde 2, dan bila dapat diselesaikan
menghasilkan
koordinat (X1 ,Y1 ,Z1) dan (X2 ,Y2 ,Z2) sebagai fungsi waktu t.
Artinya Letak kedua benda setiap saat dapat diketahui atau ditentukan,
d.l.p. Lintasan atau Orbit kedua benda didapat eksak.
Enam p.d. orde ke-2 itu mempunyai 12 tetapan integrasi. Harga ke-12 tetapan
integrasi dapat ditentukan dari keadaan awal kedua benda, y.i. Enam koordinat
kedudukan awal (tiga koordinat X,Y,Z untuk masing-masing benda), dan enam
komponen kecepatan awal (tiga komponen kecepatan awal vX ,vY ,vZ untuk
masing-masing benda)
Tinjau dalam hal benda yang satu
dianggap diam dan merupakan pusat
koordinat (seperti gerak planet terhadap
matahari) – gerak semacam ini disebut
gerak bendayang satu relatif terhadap
bendayang lain
Maka kita hanya perlu 6
tetapan: tiga koordinat
kedudukan awal dan tiga
komponen kecepatan awal
benda yang bergerak
Tulis X = X2 – X1 ; Y = Y2 – Y1 ; Z = Z2 – Z1
dan M = m1 + m2
Diperoleh dari (I.3a, b, c)
d X
d t
G M
X
r
2
2 3= −
d Y
d t
G M
Y
r
2
2 3= −
d Z
d t
G M
Z
r
2
2 3= −
(I.4a,b,c)
(I.5)
(I.6a,b,c)
Jadi bendakeduabergerak seperti di tempat
bendapertama, adamassayang besarnyasama
dengan jumlah massakeduabenda
Kalikan (1.6b) dengan X dan (1.6a) dengan Y, perkurangkan dan integrasikan
Kalikan (1.6c) dengan Y dan (1.6b) dengan Z, perkurangkan dan integrasikan
Kalikan (1.6a) dengan Z dan (1.6c) dengan X, perkurangkan dan integrasikan
X
d Y
d t
Y
d X
d t
2
2
2
2 0− = Y
d Z
d t
Z
d Y
d t
2
2
2
2 0− = Z
d X
d t
X
d Z
d t
2
2
2
2 0− =
X
d Y
d t
Y
d X
d t
a− = 1 Y
d Z
d t
Z
d Y
d t
a− = 2
Z
d X
d t
X
d Z
d t
a− = 3 (I.9a,b,c)
Kalikan (I.9a,b,c) masing-masing dengan Z, X dan Y dan dijumlahkan
a1Z + a2X + a3Y = 0 (I.10)
Persamaan bidang datar, orbit benda berada pada bidang
datar tetap
Kalikan (1.6a) dengan 2(dX/dt) dan (1.6b) dengan 2(dY/dt) dan (1.6c) dengan
2(dZ/dt) dan ketiganya dijumlahkan
d
d t
d X
d t
d Y
d t
d Z
d t
G M
r
X
d X
d t
Y
d Y
d t
Z
d Z
d t





 +





 +











 = − + +




2 2 2
3
1
2 (I.12)
v
d X
d t
d Y
d t
d Z
d t
2
2 2 2
=





 +





 +






r X Y Z2 2 2 2
= + +
Jarak antara kedua benda r dan kecepatan benda v nyatakan dengan
(I.13)
(I.14)
Dari (I.12), (I.13) dan (I.14) diperoleh
d v
d t
G M
r
d r
d t
2
22= − (I.15)
Integrasikan persamaan dan hasilnya adalah
dengan h tetapan integrasi (I.16)
Definisikan energi potensial gravitasi benda 2
V = - G m2M / r (I.17)
Definisikan energi kinetik benda 2
T = ½ m2v2
(I.18)
Persamaan (I.16), (I.17), (I.18) menghasilkan
T +V = h’ (I.19)
Artinya, energi total benda tetap selama gerak dalam orbitnya
v
G M
r
h2
2= − +
Akan dicari apa makna matematis dari ketiga Hukum Pergerakan Kepler
Hk. Kepler I Orbit planet berupa elips dengan matahari di tiik fokus elips
Hk. Kepler II Garis hubung matahari planet dalam selang waktu sama
menyapu luas daerah yang sama
Hk. Kepler III Kuadrat waktu edar planet mengitari matahari sebanding
dengan pangkat tiga setengah sumbu panjang elips
Pilih bidang orbit sebagai bidang (X,Y). Jadi gerak benda hanya ditentukan
oleh persamaan yang mengandung variabel X dan Y saja. Jadi hanya
persamaan (I.9a) dan (I.16) yang relevan.
dengan h tetapan integrasi (I.16)v
G M
r
h2
2= − +X
d Y
d t
Y
d X
d t
a− = 1
d X
d t
d Y
d t
G M
r
h





 +





 + =
2 2
2
Kita beralih ke tata koordinat Cartesian ke tata koordinat Kutub dengan cara
(I.20)X
d Y
d t
Y
d X
d t
c− =(I.21)
X = r cos θ ; Y = r sin θ
(I.21) dan (I.20) menjadi d r
d t
r
d
d t r
h





 +





 = +
2
2
2
2
θ µ
r
d
d t
c2 θ
= µ = G M
(I.26)(I.24)(I.25)
Dari (I.24) dan (I.25) diperoleh
1 1 2
04
2
2 2 2
r
d r
d r c r
h
cθ
µ




 + − − = (I.27)
Nyatakan u
r c
= −
1
2
µ d u
d
u H
θ





 + =
2
2 2
(I.28)
H
c
h
c
2
2
4 2= +
µ
(I.29)
Pemecahan persamaan differensial (I.28) adalah
dengan ω tetapan integrasi dan nyatakan
(I.30) dalam variabel lama
u H= −c o s ( )θ ω (I.30)
u
r c
= −
1
2
µ
Diperoleh
r
p
e
p
c
e
h c
=
+
=
= +
= −
1
1
2
2
2
1
2
c o s
( )
ν
µ
µ
ν θ ω
(I.31)
(I.33)
(I.32)
(I.34)
Persamaan (I.31) adalah persamaan irisan kerucut. Irisan kerucut dapat: lingkaran, elips,
parabola atau hiperbola.
Elips adalah sebuah irisan kerucut jadi membuktikan Hk. Kepler I
p = parameter kerucut, e = eksentrisitas, ν = anomali benar (lihat gambar)
Dalam hal benda pusat; matahari, perifokus (B) menjadi perhelion dan apofokus (A)
menjadi apohelion
Dalam hal bintang ganda, benda pusat adalah bintang, kedua titik menjadi periastron dan
apoastron
Setengah jarak AB: setengah sumbu besar dan ditulis a yang harganya p = a(1-e2
) (I.35)
Titik perifokus dicapai bila ν = 00
atau r=a(1-e), sedang apofokus bila ν = 1800
atau
r=a(1+e)
Catat: benda pusat m1 di titik fokus orbit
Sudut ω kedudukan perifokus terhadap garis acuan tertentu: garis potong bidang orbit dan
bidang langit (bidang tegaklurus garis pandang).
Bila h < 0 dan e < 1 , orbit berupa elips,
h = 0 dan e = 1, orbit berupa parabola,
h > 0 dan e > 1, orbit berupa hiperbola.
Dari persamaan (I.19) bahwa harga h ditentukan energi total orbit.
Perhatikan dari persamaan (I.25) dapat ditulis
½ r2
dθ= ½ c dt (I.36)
Ruas kiri adalah luas segitiga yang disapu vektor radius dalam waktu dt. Untuk selang
waktu tetap atau sama, ruas kanan akan tetap pula. Ini adalah Hk. Kepler II
Akibat hukum itu. Bila benda berada di dekat perifokus akan bergerak cepat, sedang
di sekitar apofokus kecepatannya rendah. Integrasi persamaan (I.36)
luas Elips A = 1/2 c Periode P
A = π ab = π a2
(1 – e2
)1/2
Jadi cP = 2 π a2
(1 – e2
)1/2
, diperoleh harga c
Dengan (I.32), (I.35) dan (I.39) didapat
a3
/P2
= µ/4π2
atau (I.26)
a3
/P2
= G (m1 + m2) / 4π2
Dalam hal planet mengitari matahari m1 = M0 massa matahari dan m2 massa
planet, karena m2 << M0 maka a3
/P2
= GM0 / 4π2
= Konstan
Ini membuktikansemua planet harga a3
/P2
merupakan perbandingan yang tetap.
Hk. Kepler III
Dalam hal orbit lingkaran dengan jari-jari a, maka e = 0, maka v = 2πa/P
didapat v2
= GM0 /a
(I.37)
(I.38)
(I.39)
Latihan: Perlihatkan dengan menuliskan (I.32), (I.33) dan (I.35)
diperoleh (I.16);
v G M
r a
2 2 1
= − −( )
Dari (I.32): p
c
=
2
µ
Dan (I.33): e
h c
= +( )1
2
2
1
2
µ
Dan (I.35): p = a(1-e2
)
Didapat a = -µ/h, atau h = -µ/a, maka dari (I.16):
v
G M
r
h2
2= − +
v G M
r a
2 2 1
= − −( )
Kecepatan di dalam Orbit Elips
Kepler menemukan orbit planet mengitari matahari. Tetapi tidak bisa
menjelaskan mengapa planet-planet bisa tetap di dalam orbit.
Jawab ada dua faktor yang menyebabkan planet-planet tetap di
dalam orbit yakni Inersia dan gravitasi
Inersia : kecendrungan obyek tetap bergerak dalam garis lurus atau
diam
Gravitasi : berupaya menarik agar obyek jatuh bebas ke benda yang
menarik.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonAnita W
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiWa Ode Aisyah Aisyah
 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Wahyu Pratama
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Jimmy Lee
 
Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasiEvi Arviani
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Gressi Dwiretno
 
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XIAplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XISMA 2 KUDUS
 
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIAwanda Gita
 
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Ismail Musthofa
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiAlfi M
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonRuth Mahastri
 

Mais procurados (20)

Percepatan Gravitasi
Percepatan GravitasiPercepatan Gravitasi
Percepatan Gravitasi
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
FISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria AFISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria A
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasi
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
 
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XIAplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
 
Ppt gravitasi
Ppt gravitasiPpt gravitasi
Ppt gravitasi
 
Gravitasi newton
Gravitasi newtonGravitasi newton
Gravitasi newton
 
Makalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasiMakalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasi
 
Bahan ajar fisika gravitasi
Bahan ajar fisika gravitasiBahan ajar fisika gravitasi
Bahan ajar fisika gravitasi
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasi
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
 

Destaque (20)

Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
hukum keppler
hukum kepplerhukum keppler
hukum keppler
 
makalah hukum keppler
makalah hukum kepplermakalah hukum keppler
makalah hukum keppler
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
Hukum Keppler 123
Hukum Keppler 123Hukum Keppler 123
Hukum Keppler 123
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
S2 mekanika lanjut-01-newtonian-bhi
S2 mekanika lanjut-01-newtonian-bhiS2 mekanika lanjut-01-newtonian-bhi
S2 mekanika lanjut-01-newtonian-bhi
 
Keppler
KepplerKeppler
Keppler
 
astronomi hukum kepler
astronomi hukum keplerastronomi hukum kepler
astronomi hukum kepler
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
 
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
 
PPT Hukum Newton
PPT Hukum NewtonPPT Hukum Newton
PPT Hukum Newton
 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
 

Semelhante a Hukum kepler (20)

Medan Gravitasi
Medan GravitasiMedan Gravitasi
Medan Gravitasi
 
Solusi prov-2009
Solusi prov-2009Solusi prov-2009
Solusi prov-2009
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Mekanika d
Mekanika dMekanika d
Mekanika d
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Gerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptxGerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptx
 
Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522
 
gaya gravitasi
gaya gravitasigaya gravitasi
gaya gravitasi
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
 
Kinematika partikel
Kinematika partikelKinematika partikel
Kinematika partikel
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Mekanika b
Mekanika bMekanika b
Mekanika b
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian b
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian bMateri olimpiade fisika Mekanika bagian b
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian b
 
Bagian b
Bagian bBagian b
Bagian b
 
Dapus 3 d
Dapus 3 dDapus 3 d
Dapus 3 d
 
teori relativitas
teori relativitasteori relativitas
teori relativitas
 
tata surya
tata suryatata surya
tata surya
 

Mais de Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

Hukum kepler

  • 1. HUKUM KEPLER Mata Kuliah AS - 03 Pelatihan Astronomi Lembang, 6 September 2004
  • 2. Kepler lahir 27 -12 - 1571 di Weil der Stadt, Wurttemberg Meninggal 15 - 11 - 1630 di Regensburg. Beberapa hasil karya: Penemuan supernova: 1604 Pembuatan teropong kepler: 1611 Ketiga hukum kepler: 1609, 1619 Pembuatan tabel logaritmik 8 digit u/ tabel astronomi Rudolphine: 1626, lih: http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history /Mathema ticians/Kepler.html
  • 3. Ketiga hukum Kepler akan diturunkan secara umum melalui hukum gravitasi Newton. Dari penurunan tersebut disadari bahwa ketiga hukum kepler adalah manifestasi pergerakan dua benda di bawah gaya sentral ~ 1/r2 , dengan r adalah jarak antara kedua benda yang menghubungkan kedua pusat massa benda yang berupa bola. Anggapan tersebut memenuhi untuk planet-planet di tatasurya.
  • 4. I. Hukum Gerak Dua Benda (Two Body Problem) Y Z X •(X1,Y1,Z1) m1 •(X2,Y2,Z2) m2r Pada benda 1 bekerja gaya tarik gravitasi sebesar m d r d t G m m r r r1 2 2 1 2 2   = − (I.1) Gaya diurai dalam komponen X, Y, Z m d X d t G m m X X r m d Y d t G m m Y Y r m d Z d t G m m Z Z r 1 2 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 3 = − − = − − = − − (I.2a) (I.2b) (I.2c)     r X X i Y Y j Z Z k= − + − + −( ) ( ) ( )1 2 1 2 1 2 Dengan cara sama pada benda 2 bekerja gaya tarik gravitasi sebesar m d X d t G m m X X r m d Y d t G m m Y Y r m d Z d t G m m Z Z r 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 = − − = − − = − − (I.3a) (I.3b) (I.3c) Koordinat Cartesian
  • 5. Enam pers. diferensial gerak (1.2a s/d 1.3c) orde 2, dan bila dapat diselesaikan menghasilkan koordinat (X1 ,Y1 ,Z1) dan (X2 ,Y2 ,Z2) sebagai fungsi waktu t. Artinya Letak kedua benda setiap saat dapat diketahui atau ditentukan, d.l.p. Lintasan atau Orbit kedua benda didapat eksak. Enam p.d. orde ke-2 itu mempunyai 12 tetapan integrasi. Harga ke-12 tetapan integrasi dapat ditentukan dari keadaan awal kedua benda, y.i. Enam koordinat kedudukan awal (tiga koordinat X,Y,Z untuk masing-masing benda), dan enam komponen kecepatan awal (tiga komponen kecepatan awal vX ,vY ,vZ untuk masing-masing benda) Tinjau dalam hal benda yang satu dianggap diam dan merupakan pusat koordinat (seperti gerak planet terhadap matahari) – gerak semacam ini disebut gerak bendayang satu relatif terhadap bendayang lain Maka kita hanya perlu 6 tetapan: tiga koordinat kedudukan awal dan tiga komponen kecepatan awal benda yang bergerak
  • 6. Tulis X = X2 – X1 ; Y = Y2 – Y1 ; Z = Z2 – Z1 dan M = m1 + m2 Diperoleh dari (I.3a, b, c) d X d t G M X r 2 2 3= − d Y d t G M Y r 2 2 3= − d Z d t G M Z r 2 2 3= − (I.4a,b,c) (I.5) (I.6a,b,c) Jadi bendakeduabergerak seperti di tempat bendapertama, adamassayang besarnyasama dengan jumlah massakeduabenda Kalikan (1.6b) dengan X dan (1.6a) dengan Y, perkurangkan dan integrasikan Kalikan (1.6c) dengan Y dan (1.6b) dengan Z, perkurangkan dan integrasikan Kalikan (1.6a) dengan Z dan (1.6c) dengan X, perkurangkan dan integrasikan X d Y d t Y d X d t 2 2 2 2 0− = Y d Z d t Z d Y d t 2 2 2 2 0− = Z d X d t X d Z d t 2 2 2 2 0− = X d Y d t Y d X d t a− = 1 Y d Z d t Z d Y d t a− = 2 Z d X d t X d Z d t a− = 3 (I.9a,b,c)
  • 7. Kalikan (I.9a,b,c) masing-masing dengan Z, X dan Y dan dijumlahkan a1Z + a2X + a3Y = 0 (I.10) Persamaan bidang datar, orbit benda berada pada bidang datar tetap Kalikan (1.6a) dengan 2(dX/dt) dan (1.6b) dengan 2(dY/dt) dan (1.6c) dengan 2(dZ/dt) dan ketiganya dijumlahkan d d t d X d t d Y d t d Z d t G M r X d X d t Y d Y d t Z d Z d t       +       +             = − + +     2 2 2 3 1 2 (I.12) v d X d t d Y d t d Z d t 2 2 2 2 =       +       +       r X Y Z2 2 2 2 = + + Jarak antara kedua benda r dan kecepatan benda v nyatakan dengan (I.13) (I.14) Dari (I.12), (I.13) dan (I.14) diperoleh d v d t G M r d r d t 2 22= − (I.15)
  • 8. Integrasikan persamaan dan hasilnya adalah dengan h tetapan integrasi (I.16) Definisikan energi potensial gravitasi benda 2 V = - G m2M / r (I.17) Definisikan energi kinetik benda 2 T = ½ m2v2 (I.18) Persamaan (I.16), (I.17), (I.18) menghasilkan T +V = h’ (I.19) Artinya, energi total benda tetap selama gerak dalam orbitnya v G M r h2 2= − + Akan dicari apa makna matematis dari ketiga Hukum Pergerakan Kepler Hk. Kepler I Orbit planet berupa elips dengan matahari di tiik fokus elips Hk. Kepler II Garis hubung matahari planet dalam selang waktu sama menyapu luas daerah yang sama Hk. Kepler III Kuadrat waktu edar planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga setengah sumbu panjang elips
  • 9. Pilih bidang orbit sebagai bidang (X,Y). Jadi gerak benda hanya ditentukan oleh persamaan yang mengandung variabel X dan Y saja. Jadi hanya persamaan (I.9a) dan (I.16) yang relevan. dengan h tetapan integrasi (I.16)v G M r h2 2= − +X d Y d t Y d X d t a− = 1 d X d t d Y d t G M r h       +       + = 2 2 2 Kita beralih ke tata koordinat Cartesian ke tata koordinat Kutub dengan cara (I.20)X d Y d t Y d X d t c− =(I.21) X = r cos θ ; Y = r sin θ (I.21) dan (I.20) menjadi d r d t r d d t r h       +       = + 2 2 2 2 θ µ r d d t c2 θ = µ = G M (I.26)(I.24)(I.25) Dari (I.24) dan (I.25) diperoleh 1 1 2 04 2 2 2 2 r d r d r c r h cθ µ      + − − = (I.27) Nyatakan u r c = − 1 2 µ d u d u H θ       + = 2 2 2 (I.28) H c h c 2 2 4 2= + µ (I.29)
  • 10. Pemecahan persamaan differensial (I.28) adalah dengan ω tetapan integrasi dan nyatakan (I.30) dalam variabel lama u H= −c o s ( )θ ω (I.30) u r c = − 1 2 µ Diperoleh r p e p c e h c = + = = + = − 1 1 2 2 2 1 2 c o s ( ) ν µ µ ν θ ω (I.31) (I.33) (I.32) (I.34) Persamaan (I.31) adalah persamaan irisan kerucut. Irisan kerucut dapat: lingkaran, elips, parabola atau hiperbola. Elips adalah sebuah irisan kerucut jadi membuktikan Hk. Kepler I p = parameter kerucut, e = eksentrisitas, ν = anomali benar (lihat gambar)
  • 11. Dalam hal benda pusat; matahari, perifokus (B) menjadi perhelion dan apofokus (A) menjadi apohelion Dalam hal bintang ganda, benda pusat adalah bintang, kedua titik menjadi periastron dan apoastron Setengah jarak AB: setengah sumbu besar dan ditulis a yang harganya p = a(1-e2 ) (I.35) Titik perifokus dicapai bila ν = 00 atau r=a(1-e), sedang apofokus bila ν = 1800 atau r=a(1+e) Catat: benda pusat m1 di titik fokus orbit Sudut ω kedudukan perifokus terhadap garis acuan tertentu: garis potong bidang orbit dan bidang langit (bidang tegaklurus garis pandang). Bila h < 0 dan e < 1 , orbit berupa elips, h = 0 dan e = 1, orbit berupa parabola, h > 0 dan e > 1, orbit berupa hiperbola. Dari persamaan (I.19) bahwa harga h ditentukan energi total orbit. Perhatikan dari persamaan (I.25) dapat ditulis ½ r2 dθ= ½ c dt (I.36) Ruas kiri adalah luas segitiga yang disapu vektor radius dalam waktu dt. Untuk selang waktu tetap atau sama, ruas kanan akan tetap pula. Ini adalah Hk. Kepler II
  • 12. Akibat hukum itu. Bila benda berada di dekat perifokus akan bergerak cepat, sedang di sekitar apofokus kecepatannya rendah. Integrasi persamaan (I.36) luas Elips A = 1/2 c Periode P A = π ab = π a2 (1 – e2 )1/2 Jadi cP = 2 π a2 (1 – e2 )1/2 , diperoleh harga c Dengan (I.32), (I.35) dan (I.39) didapat a3 /P2 = µ/4π2 atau (I.26) a3 /P2 = G (m1 + m2) / 4π2 Dalam hal planet mengitari matahari m1 = M0 massa matahari dan m2 massa planet, karena m2 << M0 maka a3 /P2 = GM0 / 4π2 = Konstan Ini membuktikansemua planet harga a3 /P2 merupakan perbandingan yang tetap. Hk. Kepler III Dalam hal orbit lingkaran dengan jari-jari a, maka e = 0, maka v = 2πa/P didapat v2 = GM0 /a (I.37) (I.38) (I.39) Latihan: Perlihatkan dengan menuliskan (I.32), (I.33) dan (I.35) diperoleh (I.16); v G M r a 2 2 1 = − −( )
  • 13. Dari (I.32): p c = 2 µ Dan (I.33): e h c = +( )1 2 2 1 2 µ Dan (I.35): p = a(1-e2 ) Didapat a = -µ/h, atau h = -µ/a, maka dari (I.16): v G M r h2 2= − + v G M r a 2 2 1 = − −( ) Kecepatan di dalam Orbit Elips Kepler menemukan orbit planet mengitari matahari. Tetapi tidak bisa menjelaskan mengapa planet-planet bisa tetap di dalam orbit. Jawab ada dua faktor yang menyebabkan planet-planet tetap di dalam orbit yakni Inersia dan gravitasi Inersia : kecendrungan obyek tetap bergerak dalam garis lurus atau diam Gravitasi : berupaya menarik agar obyek jatuh bebas ke benda yang menarik.

Notas do Editor