Dokumen ini membahas tentang dasar penyusunan anggaran penjualan dan metode-metode peramalan penjualan seperti analisis trend, standar kesalahan peramalan, dan analisis korelasi. Metode-metode trend yang dijelaskan meliputi least square, moment, kuadrat, dan setengah rata-rata. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan peramalan penjualan menggunakan metode least square dan kuadrat.
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Anggaran Penjualan
1. BAB 2
ANGGARAN PENJUALAN
Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya. Kesalahan
dalam penyusunan anggaran penjualan akan mengakibatkan anggaran yang lain juga jadi
salah. Sebelum disusun anggaran penjualan disusun terlebih dahulu peramalan (forecast)
penjualan. Peramalan merupakan suatu pernyataan dan atau taksiran secara kuantitatif
keadaan dimasa datang tentang suatu obyek tertentu. Dalam bisnis, pembuatan peramalan
merupakan dasar untuk membuat anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya
dan anggaran-anggaran yang lain. Untuk manajemen puncak, peramalan diperlukan untuk
merencanakan dan melaksanakan tujuan strategis jangka panjang.
Forecast penjualan yang dibuat dengan metode statistik adalah : Analisa trend,
Standar kesalahan forecast dan analisis korelasi.
Analisa Trend
Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam pembuatan peramalan dengan
menggunakan analisa trend antara lain :
a. metode least square.
b. metode moment
c. metode kuadrat (trend garis lengkung)
d. metode trend setengah rata-rata
Apapun metode peramalan yang digunakan oleh manajemen, tetap tidak dapat
menjamin ketepatan bahwa peramalan akan sama dengan realisasinya. Sekali lagi tujuan
peramalan yang dibuat adalah untuk mengurangi kemungkinan ketidakpastian yang tinggi di
dunia nyata.
a. Metode Least Square (trend garis lurus)
Rumus metode Least Square untuk menghitung Forecast penjualan sebagai berikut :
Y = a + bX
n ∑XY - ∑X ∑Y
b = ----------------------
n∑X² - (∑X)²
∑Y - b ∑X
a = -----------------
n
2. Contoh :
Berikut data penjualan selama 5 tahun PT Ananda
Tahun Penjualan
2000 150
2001 160
2002 160
2003 175
2004 180
Penyusunan
n Tahun Penjualan (Y) X X² XY
1 2000
2 2001
3 2002
4 2003
5 2004
∑
b = ------------------------------ = --------------------- =
a = ----------------- =
Persamaan trend garis lurus Y = a + bX
Forecast penjualan tahun 2005 =
3. b. Metode Moment
Rumus metode Moment untuk menghitung Forecast penjualan sebagai berikut :
Y = a + bX
∑Y = n.a + b ∑X
∑XY = a ∑X + b ∑X²
N Tahun Penjualan (Y) X X² XY
1 2000 150
2 2001 160
3 2002 160
4 2003 170
5 2004 180
∑ 820
Persamaan trend garis lurus Y = a + bX
Forecast penjualan tahun 2005 =
c. metode kuadrat (trend garis lengkung)
Rumus metode kuadrat =
Y = a + bX - c (X)2
metode kuadrat digunakan untuk penjualan produk bukan permintaan turunan. Produk
bukan permintaan turunan artinya produk yang dijual tidak dipengaruhi oleh penjualan
produk lainnya yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut.
∑Y = n.a + c ∑X²
∑XY = b ∑X²
∑X²Y = a ∑X² + c ∑X4
Syarat ∑X = 0
N Tahun Penjualan (Y) X X² XY X²Y X 4
1 2000 150
2 2001 160
3 2002 160
4 2003 170
5 2004 180
∑ 820
4. d. metode trend setengah rata-rata
Data penjualan 8 tahun dari PT Dinda sebagai berikut :
Tahun Penjualan (Y) X
1997 140
1998 150
1999 170
2000 180
2001 190
2002 190
2003 200
2004 220
X1 = rata-rata k.1
X2 = rata-rata k.2
Rumus Forecasting = Y = a + b X
a = X1 =
5. b = (X2 – X1) / n
n = jarak X1 dengan X2
jadi b =
Forecasting Y =
Standar Kesalahan Forecasting (SKF)
SKF = ∑ (X – Y) ² : n
X = Penjualan nyata
Y = Forecast penjualan
n = banyaknya data periode yang dianalisis
Menurut metode least square, persamaan trend garis lurusnya adalah Y =
Tahun X a b X Forecast Penjualan (Y)
2000
2001
2002
2003
2004
Perhitungan Standar Kesalahan Forecanting dengan metode Least Square sebagai berikut :
Tahun Penjualan Nyata (X) Forecast Penjualan (Y) (X-Y) (X-Y) ²
2000 150
2001 160
2002 160
2003 170
2004 180
∑
SKF =
Menurut Metode Kuadrat (trend garis lengkung)
6. Y =
Th X a b X c X² Forecast
Penjualan
(Y)
Penjualan
Nyata (X)
(X-Y) (X-Y) ²
2000
2001
2002
2003
2004
∑
SKF =
SKF dengan metode garis lurus lebih ................ yaitu ......... dibandingkan dengan
metode garis lengkung yaitu sehingga untuk penjualan di PT Ananda metode garis
lurus ................................... dibandingkan dengan metoda garis lengkung.