2. • Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai
suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama dengan pola tertentu yang
perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun
non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya
suatu konflik dalam sebuah organisasi yang
dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan,
perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang
disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
3. ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas
orang-orang yang bekerja sama
Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman
pada tujuan bersama
4. MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok
orang bekerja bersama sama untuk mencapai
tujuannya
5. PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara
dalam mana sejumlah orang yang saling
berhubungan, bertemu muka, secara intim dan
terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks,
berhubungan satu dengan yang lainnya secara
sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan semula secara sistematis
6. BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang
kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-
aktivitas manusia yang dibebankan dan
dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu
kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia,
material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam
ke dalam suatu keseluruhan pemecahan
persoalan
7. ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan
pembentukan serta pengelompokan kerja,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang
maupun tanggung jawab dan menetapkan
hubungan - hubungan dengan maksud untuk
memungkinkan orang-orang bekerjasama secara
efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan
8. Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dari
struktur organisasi. Karena struktur organisasi
adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di
organisir, dan dikoordinasikan.
9. Daftar pekerjaan yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi (Job Description)
Membagi jumlah beban kerja dalam tugas-tugas
atau biasa disebut pembagian kerja (devision of
work)
Menggabungkan tugas-tugas dalam keadaan
yang logis dan efisien atau departementalisasi
(departmentalization)
10. Menetapkan mekanisme untuk koordinasi
Memonitor efektivitas struktur organisasi dan
melakukan penyesuaian apabila diperlukan
12. • Komando / Perintah Dan Laporan
Biasanya dihubungkan dengan tanda garis Vertikal, yang
menunjukan adanya perintah atasan thd bawahan maupun
dari bawahan thd atasan sebagai laporan
• Koordinasi
Biasanya dihubungkan dengan tanda garis Horisontal, yang
menunjukan adanya hubungan koordinasi antara bagian yang
satu dgn bagian lain yang jabatannya setara, umumnya pada
bagain Midle Manajemen dan Low Manajemen, misal
:kep.bagian dgn kep.bagian,dir.umum dgn dir.pemasaran dll
13.
14. Koordinasi kegiatan-kegiatan.
Koordinasi kegiatan ini berkaitan
dengan pengintegrasian dan
penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-
unit dalam organisasi yang berkaitan
dan saling ketergantungan.
15. Spesialisasi kegiatan-kegiatan.
Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan
spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas
kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan
mengelompokkan tugas-tugas
tersebut ke dalam unit kerja (departementasi)
16. • Standarisasi kegiatan-kegiatan.
Standarisasi kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan
standarisasi tata kerja, prosedur kerja
dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi.
Banyak sistem dan prosedur
kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan
bagan organisasi, yang
dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang
kegiatan-kegiatan dan
hubungan-hubungan kerja yang ada dalam
organisasi.
17. • Sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan
letak pengambilan keputusan.
Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan,
pengambilan keputusan dilakukan oleh
para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi,
kekuasaan pengambilan keputusan
didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-
tingkat manajemen menengah
dan menengah bawah.