Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian aktiva tetap berwujud, pengelompokan aktiva tetap, prinsip penilaian aktiva tetap, harga perolehan aktiva tetap, dan cara-cara perolehan aktiva tetap seperti pembelian, pertukaran, dan pembelian angsuran.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
AKTIVA TETAP
1.
2. PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
ialah Aktiva-aktiva yang berwujud dan sifatnya relatif permanen yang
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
Relatif permanen menunjukkan sifat aktiva yang bersangkutan dapat digunakan
dalam jangka waktu yang relatif lama, dan dibatasi dengan lebih dari satu periode
akuntansi.
Pengelompokkan Aktiva Berwujud :
1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas “Tanah, dll”
2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis dapat diganti.
“bangunan, dll”
3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis tidak dapat diganti.
“SDA, dll”
3. PENGELUARAN-PENGELUARAN MODAL &
PENDAPATAN
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yg berhubungan
dengan perolehan & penggunaan Aktiva tetap, dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Pengeluaran modal (capital expenditures) “pengeluaran untuk
memperoleh suatu manfaat yg akan dirasakan lebih dari satu
periode akuntansi, dan dicatat dalam rekening
aktiva(dikapitalisasi)”
2. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures) “pengeluaran
untuk memperoleh suatu manfaat yg dirasakan dalam periode
4. PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
PSAK No.16 menyatakan :
“Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan
sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan”.
Biaya / Harga perolehan aktiva tetap ialah jumlah
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar
imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu
aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan
aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
digunakan.
5. HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
Tanah, Bangunan, Mesin dan Alat-alat : “Harga Beli ; pajak ;
biaya angkut ; asuransi ; biaya pemasangan ; biaya yg dikeluarkan
selama percobaan mesin”.
Alat-alat Kerja : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan alat kerja”.
Pattern dan Dies / Cetakan : “biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan pattern”.
Perabot dan Alat-alat kantor : “harga beli ; biaya angkut ; pajak”.
Kendaraan : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan alat kerja”.
Tempat barang yang dapat dikembalikan (Returnable Container) :
“Barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual,
6. Misalnya, Pabrik minuman X menjual minuman sebanyak
1.000 botol dengan harga jual per botol Rp.100,- uang tanggungan
botol sebesar Rp.50,-/botol. Jurnal :
Piutang
Penjualan
Cadangan tempat barang
Perhitungan :
Harga jual
Tanggungan botol
Rp.75.000,Rp.50.000,Rp.25.000,-
: Rp.100,- x 1.000
: Rp.50,- x 1.000
= Rp.100.000,= Rp. 50.000,Rp.150.000,-
Jika penjualan tunai, maka uang tanggungan yg diterima dikreditkan
ke rekening uang tanggungan botol. Jurnal :
Cadangan tempat barang
piutang (kas)
Rp.50.000,Rp.50.000,-
7. CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
1. Pembelian Tunai “dicatat dalam buku dengan jumlah uang yang dikeluarkan,
Harga perolehan aktiva tsb diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya”. Contoh : pembelian tanah, jurnal ;
Tanah
Rp.xxx
Kas
Rp. xxx
2. Pembelian secara Lumpsum/Gabungan “apabila dalam suatu pembelian
diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus
dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap”
menurut PSAK No.16 “Harga Perolehan dari setiap aktiva yg diperoleh
secaragabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tsb
berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
contoh :
PT Risa Fadila membeli aktiva tetap secara paket (lumpsum) dengan harga
Rp.80.000.000,- harga pasar setiap aktiva sbb :
Gedung
: Rp.25.000.000,Tanah
: Rp.50.000.000,Mesin
: Rp.25.000.000,-
8. Harga perolehan setiap aktiva dihitung dengan cara, sbb :
Gedung
Tanah
Mesin
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ialah :
Gedung
Tanah
Mesin
Kas
Rp.20.000.000,Rp.40.000.000,Rp.20.000.000,Rp.80.000.000,-
9. PEROLEHAN MELALUI PERTUKARAN
1. Ditukar dengan surat-surat berharga
Pertukaran aktiva tetap dengan saham / obligasi
perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham
atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya. Selisih nilai
pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening
agio / disagio.
contoh :
PT A menukar mesin dg 1.000 lembar saham biasa
nominal @ Rp.10.000,- pada saat pertukaran harga
saham sebesar Rp.11.000,-/lembar . Pertukaran ini
dijurnal :
Mesin
Rp.11.000.000,Modal saham biasa
Rp.10.000.000,-
10. 2. Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Lain
a). Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti
tanah ditukar dengan mesin.
Contoh :
Tahun 2006, PT Saya menukarkan mesin produksi dg truk baru. HP mesin
produksi Rp.2.000.000,- akum.peny. Hingga tanggal pertukaran sebesar
Rp.1.500.000,- sehingga nilai bukunya Rp.500.000,- nilai wajar mesin tsb ialah
Rp.800.000,- dan PT Saya harus membayar uang sebesar Rp.1.700.000,- HP Truk
sebesar Rp.2.500.000,- jurnal yg dibuat :
Truk
Rp.2.500.000,Akum.peny. Mesin
Rp.1.500.000,kas
Rp.1.700.000,mesin
Rp.2.000.000,Laba pertukaran mesin Rp. 300.000,Laba pertukaran mesin sebesar Rp.300.000,- dihitung sbb :
Nilai wajar mesin
Rp.800.000,Harga perolehan mesin Rp.2.000.000,Akum.Peny. Mesin
Rp.1.500.000,Rp.500.000,Laba pertukaran mesin
Rp.300.000,-
11. Apabila mesin tsb ditukarkan pada pertengahan tahun 2006, maka pertama kali harus
diadakan pencatatan depresiasi untuk ½ tahun 2006. dan baru dilakukan pencatatan
transaksi pertukaran, bila diketahui umer ekonomis 5 tahun, maka jurnalnya :
Depresiasi mesin
Rp.200.000,akum.depresiasi mesin
Rp.200.000,Perhitungan :
Truk
Akum.Dep. Mesin
kas
Mesin
Laba Pertukaran mesin
Rp.2.500.000,Rp.1.700.000,Rp.1.700.000,Rp.2.000.000,Rp. 500.000,-
Laba pertukaran mesin sebesar Rp.500.000,- dihitung sbb :
Nilai wajar mesin
Rp.800.000,HP Mesin
Rp.2.000.000,Depresiasi awal2006
Rp.1.500.000,Depresiasi 6 bulan
Rp. 200.000,Rp.1.700.000,Rp.300.000,Laba pertukaran mesin
Rp.500.000,-
12. b). Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis
ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, seperti
pertukaran mesin merk A dengan Mesin merk B.
Contoh 1 : (pertukaran dg mengeluarkan kas)
PT Saya menukarkan truk merk A dg Merk B, HP Truk A Rp.10.000.000,- dan
akum.depresiasinya Rp.4.000.000,- Truk B harga pasarnya Rp. 25.000.000,- PT Saya
membayar Rp.20.000.000,- tunai. Maka jurnalnya :
Truk B
Akum.Depresiasi Truk A
Truk A
Kas
Perhitungannya sbb :
HP Truk A
Akum.Peny.
Nilai Buku A
Kas yang dibayarkan
HP Truk B
Rp.26.000.000,Rp. 4.000.000,Rp.10.000.000,Rp.20.000.000,Rp.10.000.000,Rp. 4.000.000,Rp. 6.000.000,Rp.20.000.000,Rp.26.000.000,-
13. Contoh 2 : (Pertukaran dg penerimaan kas)
PT Saya menukarkan truk A dg Truk B. HP Truk A sebesar
Rp.50.000.000,- dan Akum.Depresiasi Rp.20.000.000,- Harga pasar
truk B Rp.35.000.000,- dan PT Saya menerima uang Rp.5.000.000,jurnal :
Truk B
Akum.Depresiasi Truk A
Kas
Truk A
Perhitungan :
HP Truk A
Akum.Depresiasi
Nilai Buku Truk A
Kas yang diterima
HP Truk B
Rp.25.000.000,Rp.20.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.50.000.000,Rp.50.000.000,Rp.20.000.000,Rp.30.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.25.000.000,-
14. 3. Pembelian Angsuran
jika aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka bunga angsuran tidak
termasuk dalam harga perolehan, melainkan dicatat dalam rekening tersendiri.
Contoh 1 :
PT Saya membeli mesin seharga Rp.5.000.000,- pada tanggal 1 jan 2005.pembayaran
pertama Rp.2.000.000,-dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 des selama 3 tahun dg bunga 12
% /tahun.
Pencatatan HP Mesin & Pembayaran angsuran sbb ;
1 januari 2005
Mesin
Rp.5.000.000,Pembelian mesin
utang
Rp.3.000.000,Kas
31 des 2005
Rp.2.000.000,Pemby. Angsuran 1
Rp.1.000.000,Bunga ;
Utang
Rp.1.000.000,12% x Rp.3.000.000,Rp.
Biaya
Rp. 360.000,360.000,Kas
Rp.1.360.000,Rp.1.360.000,31 des 2006
Pemby. Angsuran 2
Rp.1.000.000,Bunga ;
Utang
Biaya
Rp.1.000.000,Rp. 240.000,-
Kas
15. 31 des 2007
Pemby. Angsuran 3
Rp.1.000.000,Bunga ;
12% x Rp.1.000.000,-
Utang
Biaya
Rp.1.000.000,Rp. 120.000,-
Kas
Rp.1.120.000,Rp. 120.000,-
Rp.1.120.000,-
Contoh 2 :
PT Saya pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan pembayaran angsuran tiap
akhir tahun sebesar Rp.1.975.500,- selama 3 tahun. Jadi 3 x Rp.1.975.500,- = Rp.5.926.500,sehingga HP dikurangi bunga. Apabila tingkat bunga 9%/ tahun HP Mesin dapat dihitung
dengan metode nilai tunai sbb :
Nilai Tunai = a n 7 p x Jumlah Angsuran
A n 7 p ialah simbol dari jumlah harga tunai Rp.1,- yg diterima /dibayar setiap tahun selama
n tahun. Dalam tabel a n 7 p untuk n=3 dan p=9% didapat nilai tunai 2,53129. sehingga
dapat dihitung :
16. Nilai tunai
= 2,53129 x Rp.1.975.500,= Rp.5.000.000,- (dibulatkan)
Bunga selama angsuran dihitung :
Jumlah pembayaran
Rp.5.926.500,Harga perolehan mesin
Rp.5.000.000,Bunga angsuran
Rp. 926.500,Bunga angsuran Rp.926.500,- akan dialokasikan dalam waktu 3 tahun, dg perhitungan sbb:
Tahun
Jumlah
angsuran
Bunga
Pelunasan
utang
Awal
tahun 1
Pokok pinjaman
yg belum
dibayar
Rp.5.000.000,-
1
1.975.500,-
5.000.000 x 9%=450.000,-
1.525.500,-
3.474.500,-
2
1.975.500,-
3.474.500 x 9%=312.700,-
1.662.800,-
1.811.800,-
3
1.975.500,-
1.811.700 x 9%=163.800,-*
1.811.700,-
-
* Pembulatan Rp.800,-
17. Jurnal untuk mencatat pembelian mesin dan angsurannya sbb :
1 januari 2005
Mesin
Rp.5.000.000,Beban bunga ditangguhkan
Rp. 926.500,utang angsuran
Rp.5.926.500,31 desember 2005
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 450.000,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 450.000,31 desember 2006
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 312.700,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 312.700,31 desember 2007
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 163.800,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 163.800,-
18. Diperoleh dari Hadiah / Donasi
pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, dapat
dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Jika dalam perolehan aktiva
tersebut dikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga perolehan
aktiva tetap, tetapi akan mengurangi jumlah modal dari hadiah. Dan harga
perolehan aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga
pasarnya.
Ilustrasi :
PT Inayah memperoleh hadiah sebuah kendaraan (mobil) dari relasinya, harga
pasar kendaraan tersebut diketahui sebesar 55.000.000,- . jurnal yang diperlukan
PT Inayah untuk mencatat hadiah yang diterima adalah :
Kendaraan
Rp.55.000.000,Modal (hadiah)
Rp.55.000.000,Namun apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Inayah mengeluarkan biaya
sebesar Rp.4.500.000,- maka biaya tersebut tidak menambah harga perolehan
aktiva tetap namun akan mengurangi modal (hadiah/donasi).
Jurnalnya adalah :
Kendaraan
Rp.55.000.000,Modal (hadiah)
Rp.50.500.000,Kas
Rp. 4.500.000,-
19. Aktiva tetap diperoleh dari produksi sendiri
Dalam proses ini perhitungan dari harga
perolehan sebuah aktiva tetap yang telah dihasilkan
sendiri ialah, semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu aktiva tetap, misalnya biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya-biaya
lainnya, yang dijumlahkan dan hasil penjualan
biaya itulah yang menjadi harga perolehan sebuah
aktiva tetap.
20. BIAYA-BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN
AKTIVA TETAP
1. Reparasi dan Pemeliharaan
ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi, yaitu :
a). Menambah nilai aktiva tetap jika biaya yg dikeluarkan untuk menaikkan
nilai guna aktiva
b). Mengurangi akumulasi depresiasi , apabila biaya yg dikeluarkan untuk
memperpanjang umur aktiva.
2. Penggantian
ialah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian
aktiva dengan unit yang baru dan tipenya sama.
3. Perbaikan (Betterment/Improvement)
ialah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
4. Penambahan (addition)
21. PENYUSUNAN KEMBALI AKTIVA TETAP
(REARRANGEMENT)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali
aktiva tetap atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi
biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat
penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi maka biaya tsb harus dikapitalisasi.
PEMBERHENTIAN AKTIVA
aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual,
ditukarkan, ataupun karena rusak. Sehingga seluruh akun yang
berhubungan dengan aktiva tetap tsb harus ditutup, dan selisih
antara harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai laba/rugi.
Contoh :
Mesin yang dibeli pada tanggal 1 februari 2005 Rp.3.200.000,- pada
tanggal 1 juli 2009 dijual dengan harga Rp.650.000,- mesin tsb
ditaksir umurnya 5 tahun dan depresiasinya dg cara garis lurus,
22. Depresiasi mesin
akumulasi depresiasi mesin
Rp.300.000,Rp.300.000,-
Depresiasi 6 bulan :
6/12 x 1/5 x Rp.(3.200.000 – 200.000) = Rp.300.000,Kas
Akumulasi depresiasi mesin
mesin
laba penjualan mesin
Perhitungan ;
Harga jual
Nilai buku :
Harga perolehan
Akumulasi depresiasi ;
2005 : 11 bulan
= Rp.550.000,2006 : 12 bulan
= Rp.600.000,2007 : 12 bulan
= Rp.600.000,2008 : 12 bulan
= Rp.600.000,2009 : 6 bulan
= Rp.300.000,-
Rp. 650.000,Rp.2.650.000,Rp.3.200.000,Rp. 100.000,Rp.650.000,Rp.3.200.000,-
Rp.2.650.000,Laba penjualan aktiva tetap
Rp.550.000,Rp.100.000,-
23. ASURANSI BERSAMA
syarat asuransi bersama ialah syarat yang menyatakan bahwa apabila harta benda
diasuransikan dengan jumlah yg lebih rendah daripada suatu persentase tertentu dari harga
pasar benda tsb pada saat terjadinya kebakaran maka perusahaan yang mempertanggung
jawabkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah
pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tsb.
Contoh :
Mesin diasuransikan sebesar Rp.1.500.000,-pada suatu ketika mesin tsb terbakar dan
kerugian yg timbul sebesar Rp.1.200.000,- pada saat kebakaran harga pasar mesin tsb
sebesar Rp.3.000.000,- polis asuransi menyebutkan syarat asuransi bersama 80%.
Jumlah pertanggungan
Rp.1.500.000,Consurance requirement : 80% x Rp.3.000.000,- = Rp.2.400.000,Selisih jumlah pertanggungan dengan consurance requirement :
Rp.2.400.000 – Rp.1.500.000 = Rp.900.000,Perusahaan asuransi =
Pihak yang mengasuransikan =
Jumlah kerugian
Rp.1.200.000,-
24. POLIS GABUNGAN
jika perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka
polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yg dasarnya adalah harga pasar aktiva
tsb pada saat terjadinya kebakaran.
Contoh :
Polis asuransi sebesar Rp.3.000.000,- untuk mesin dan gedung. Syarat asuransi
bersama 80%, pada saat kebakaran harga pasar mesin sebesar Rp.2.000.000,- dan
gedung Rp.4.000.000,-. Perhitungan ganti rugi :
Pertanggungan Rp.3.000.000,- di alokasikan pada ;
Mesin =
Gedung =
Consurance requirement : 80% x Rp.4.000.000 = Rp.3.200.000,Perhitungan rumus coinsurance =