SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
MINGGU LEGI, 16 FEBRUARI 2014
TAHUN 65 NO. 6 ■ TERBIT 28 HALAMAN

Bandara A Yani Dibuka
Adi Soemarmo Belum Normal
SEMARANG - Aktivitas penerbangan di sejumlah bandara hingga
kemarin belum sepenuhnya normal
akibat letusan Gunung Kelud. Bandara
A Yani Semarang, Bandara Abdulrahman Saleh Malang, dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap mulai dibuka.
Lainnya, yakni Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta,
dan Bandara Husein Sastranegara
Bandung belum beroperasi.
Bandara A Yani dibuka, Sabtu
pukul 15.00. Maskapai
Garuda kembali
melayani

penerbangan untuk rute SurabayaSemarang dengan pesawat GA
368/369 dan rute Jakarta-Semarang
dengan pesawat GA 238/241, GA
240/243, GA 242/245, GA 244/247,
dan GA 246 pergi-pulang.
(Bersambung hlm 7 kol 1)

AKTIVITAS MENURUN : Gunung
Kelud mengeluarkan asap putih,
Sabtu (15/2). Petugas membersihkan debu vulkanik yang menutupi landasan pacu Bandara Adisutjipto Yogyakarta (kiri) dan
Bandara Adi Soemarmo
Solo. (58)

Abu Masih

Mengganggu
● Kena Debu, Trafo Gardu PLN Terbakar
SM/Yoma Times, Antara

KEDIRI - Dua hari setelah meletus, aktivitas Gunung Kelud mereda.
Namun, dampak yang ditimbulkan, terutama dari lontaran

Di Balik Survei Politik

abu vulkanik, masih mendera masyarakat di berbagai kota.

Ilmiah, Pesanan, atau
Rebutan Kue Pilkada?

Dampak tersebut tak hanya dirasakan warga
sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, tapi
juga di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Di Jogja, aktivitas warga belum pulih karena
berbagai sudut kota masih diselimuti abu tebal.
Abu beterbangan sehingga membuat jarak pandang amat terbatas. Toko-toko masih tutup.
Sekolah-sekolah masih diliburkan.
Kondisi serupa terjadi di Purworejo dan
Kebumen. Abu Kelud masih mengganggu jalur
utama yang menghubungkan kedua kabupaten
itu. Kendaraan yang melintas di jalur selatan
melaju tak lebih dari 40 kilometer per jam.
Bahkan kemarin sore banyak kendaraan di
Kebumen berhenti serentak saat angin kencang
menyapu debu hingga pandangan pengendara
makin terhalang.
“Kami kira itu letusan Gunung Kelud

kembali, ternyata debu yang terkena angin
kencang,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arif
Rahmadi.
Angin kencang itu datang dari arah selatan.
Debu yang tertiup angin beterbangan hingga ke
barat Kebumen sampai Sumpiuh, Banyumas dan
ke timur sampai Kutoarjo, Purworejo. Begitu
angin reda, kendaraan tidak bisa melaju kencang
karena jarak pandang hanya 15-20 meter.
Sementara itu, warga secara berkelompok
menggunakan mesin pompa menyedot air dari
saluran terdekat untuk menyiram jalan yang tertutup debu.
Petugas kebersihan Pemkab Purworejo
menggunakan tiga mobil pemadam untuk menyingkirkan debu.
(Bersambung hlm 11 kol 1)

PADA masa Orde Baru,
tidak ada survei mengenai
apa pun yang bersifat mempertanyakan atau menilai
kebijakan yang diambil
pemerintah. Jangankan meminta atau mengajak publik
berkata benar dalam menilai
kebijakan penguasa, bersuara
seorang diri untuk mengkritik
langkah pemerintah saja bisa
dianggap subversif.
Begitu pula survei tentang
elektabilitas partai politik,
calon presiden, dan
calon kepala daerah,
pasti tidak dilakukan.
Hal ini karena kepala
daerah drop-dropan dari
pusat. Selain itu, penentunya sedikit orang, yaitu anggota
MPR (untuk presiden) atau
DPRD untuk gubernur dan
bupati/wali kota.
Begitu masuk era
reformasi, lembaga survei
dan konsultan politik bermunculan bagaikan jamur
di musim hujan. Beberapa
di antaranya sempat meroket.
Misalnya Fox Indonesia milik Choel
Mallarangeng
yang ikut mengantarkan kemenangan pa-

GANGGU PANDANGAN : Abu
Gunung Kelud masih mengganggu jalur
utama Purworejo hingga Kebumen.
Kendaraan yang melintasi jalur tersebut
melaju tak lebih dari 40 km/jam.
Anggota Kopassus membersihkan jalan
yang tertutup material erupsi di kawasan
Simpang Lima Gumul, Kediri.
Sebuah gardu induk PLN
di Kebumen terbakar karena
terkena debu vulkanik. (58)

sangan SBY-Boediono dan
suara Partai Demokrat secara
signifikan pada Pemilu 2009
(dibandingkan hasil Pemilu
2004), serta PolMark Indonesia dengan nakhoda Eep Saefulloh Fatah yang ikut mendampingi pasangan JokowiAhok saat memenangi Pilkada
DKI Jakarta 2013.
Pelopor
Membicarakan tentang siapa sebenarnya yang
memelopori berdirinya lembaga survei, kita
tidak bisa melupakan sosok
Denny Januar
Ali atau yang lebih
dikenal dengan Denny JA.
Walaupun ada
nama-nama seperti
Saiful Mujani yang
dulu bersamasama bergabung
dalam Lembaga
Survei Indonesia
(LSI), namun Denny dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-lah
yang kali pertama memproklamasikan diri sebagai lembaga
survei dan konsultan politik profesional pada 2005.
(Bersambung hlm11 kol 2 )

SM/Arif Widodo, Antara

4

OLAHRAGA

Penonton Membeludak, Tiket Sisa
RIBUAN penonton memadati Stadion Jatidiri saat PSIS
menjamu Timnas U-19, Jumat malam lalu. Namun,
meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual.

11

INTERNASIONAL

Perundingan Suriah Mentok Lagi
MEDIATOR Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Lakhdar Brahimi meminta maaf kepada rakyat Suriah
karena perundingan damai di Jenewa kembali
berakhir tanpa kemajuan.

Cara Efektif Redam Amarah Wanita
(Kanal “Lelaki”)
Buah Hati Enggan Santap Sayur? Coba Trik Ini
(Kanal “Sehat”)

L A P O R A N U TA M A

Ketika Kawasan Mlayudarat Menjadi Cekungan
KAMPUNG Darat merupakan cikal bakal permukiman di kawasan pantai Semarang. Adapun Kampung Melayu hanyalah
sebutan bagi kawasan
baru di sebelah timur Kampung Darat yang pada awal terbentuk dihuni penduduk berbahasa Melayu.
Bukan hanya itu, Kampung Darat juga
dikenal melalui sosok ulama besar KH
Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani
atau yang lebih dikenal sebagai Kiai
Sholeh Darat.
Kampung Darat dan Kampung Melayu
pernah menyatu menjadi nama Kelurahan
Mlayudarat. Namun sejak 1992 kelurahan
itu dihapus dari peta Kota Semarang dan
bekas wilayahnya menjadi Kelurahan
Dadapsari. Kampung Darat telah berdiri
sejak abad ke-17 dan merupakan daratan
terakhir dekat pantai yang terbentuk secara
alami. Jadi kawasan itu bukanlah hasil

reklamasi atau pengurukan.
Pada 1880, Belanda membangun Banjirkanal Barat untuk meluruskan aliran
Kaligarang menuju laut. Sejak saat itu pula
sedimentasi Kali Garang, Kali Kreo, dan
Kali Kripik melalui Kali Semarang yang
membentuk daratan kota bawah terhenti,
dan Kampung Darat menjadi wilayah
paling tinggi di kawasan pantai.
Adapun daerah di sekitarnya, yakni
Barutikung, Kuningan, Perbalan,
Plombokan, dan Panggung, masih
berupa tambak, sawah, dan
rawa-rawa.
Namun kawasan Mlayudarat
kini tak lagi kering. Secara perlahan, sejak 1980-an, air asin merambah. Lomba meninggikan jalan
kampung dan lantai rumah pun dimulai, namun kawasan itu justru makin
tergenang.
Rumah-rumah tingkat kehilangan
lantai bawah. Bahkan tak sedikit rumah

dibiarkan terpendam. Banyak warga pindah ke tempat lain, namun tak sedikit yang
bertahan di tengah genangan air.
Orang boleh bilang, rob makin
tinggi akibat pemanasan global
dan penurunan tanah. Barangkali memang itulah
yang terjadi di kawasan
Mlayuda-

rat. Namun yang pasti, kawasan itu kini
telah berubah menjadi cekungan. Bukan
karena penurunan tanah, melainkan akibat wilayah sekitarnya yang semula
merupakan daerah tambak, sawah, dan
rawa telah mengalami pengurukan
besar-besaran.
Kegiatan mbongkar gunung, nguruk
segara yang dimulai akhir 1970-an itu
dilakukan hingga kawasan lepas pantai
yang kini menjadi Perumahan Tanah
Mas. Dan, seperti biasa, dengan pengurukan besar-besaran, daerah
yang dibangun belakangan selalu
dibuat menjadi lebih tinggi.
Namun alam rupanya memiliki
jalan sendiri dan meminta kembali
wilayah yang dulu digenangi. Kini
hampir seluruh wilayah Kecamatan
Semarang Utara dilanda rob, tak
terkecuali Tanah Mas yang dibangun
paling akhir. (51)
● Hartono
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

Modus Lama, Aliran Dana ke Artis
Menunda Keluhan
SAYA punya banyak kesulitan dalam hidup.
Tetapi hidup siapa yang bebas dari kesulitan?
Tak ada. Tak ada orang paling menderita, juga
tak ada orang paling bahagia. Rumus ini
membuat saya berlatih untuk tidak mengeluh.
Namanya juga berlatih, kadang sukses,
kadang gagal. Dan kenyataan ini membuat
saya menempuh latihan kedua, yakni hanya
mengeluh untuk soal-soal yang membuat
saya malu mengeluh. Bentuknya ialah keluhan kenapa saya harus mengeluh.
Ketika malam itu Gunung Kelud meletus,
pagi buta saya sudah harus mengejar pesawat untuk pulang. Jalanan gelap dalam hujan
deras dan angin kencang. Setelah lama
menunggu keberangkatan yang kami dengar
malah pengumuman bahwa penerbangan
ditunda untuk waktu yang tak bisa ditentukan.
Abu tebal sedang menutup banyak bandara.
Ketika pengumuman itu rampung dibacakan saya melihat reaksi yang nyaris seragam dari semua penumpang. Kaget, kecewa,
marah, dan tak berdaya. Marah tapi tak berdaya, adalah keadaan yang sungguh berat.
Tapi sebenarnya saya tak perlu melihat reaksi
orang lain karena reaksi yang sama juga ada di
dalam diri saya. Untung latihan saya selama ini
ada gunanya. Reaksi kecewa itu membuat
saya malu karena apalah artinya penundaan
waktu ini dibandingkan dengan derita
saudara-saudara kami yang sedang tertimpa
musibah. Wilayah yang jauh saja ikut menderita apalagi masyarakat di episentrum bahaya.
Abu yang berkelebat saja amat mengganggu
lalu apa jadinya dengan abu yang menimbun
rumah seisinya.
Penundaan jadwal pulang itu lalu terasa
bukan sebagai penundaan tetapi sebagai doa
dan solidaritas bersama. Ada begitu banyak
derita di luar sana yang membuat saya malu
mempersoalkan derita saya yang tak seberapa.
Usai menenangkan diri, perhatian kami
kemudian banyak tersita siaran televisi. Abu
ternyata merajalela hampir di seluruh Jawa. Di
daerah bahaya, tentu paling berat keadaannya. Tetapi di sebuah desa di dekat pusat
letusan, lewat siaran televisi, terlihat seorang
bapak tua yang tengah membangun gubuk
darurat. Sendirian. Kepanikan masih mengacaukan warga. Bantuan tentu belum ada,
karena bahkan pihak yang memikirkan pun
belum ada.
Tetapi kakek itu, tanpa mengindahkan
keterbatasan di sekitarnya langsung berbuat
saja. Gubuk itu mestinya terlalu sederhana,
terlalu lemah untuk kuat menadah gempuran
abu dan batu. Tapi katanya, ''Ini untuk berlindung anak dan cucu.'' Inikah agaknya kekuatan kakek tersebut. Kekuatan itu terletak
tidak di gubuknya tetapi pada keyakinannya.
Perintah membuat perahu di zaman Nabi
Nuh pada awalnya tak ada yang memercayai
kecuali Nabi Nuh sendiri. Perintah itu dianggap terlalu ganjil dan mustahil kecuali bagi
pihak yang meyakini.
Yakin bahwa bersiaga jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali; bahwa kesibukan
mengerjakan apa yang bisa dikerjakan jauh
lebih disukai Tuhan ketimbang cuma ngomel
ke sana-kemari. (62)

Tuntaskan Penanganan Dugaan
Penyimpangan Dana BPIH
BANJARNEGARA Wakil Ketua DPR RI,
Taufik Kurniawan, meminta permasalahan seputar dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) yang tengah menjadi sorotan masyarakat,
agar segera dituntaskan.
Dia juga mengapresiasi
dan mendukung keterSM/M Syarif SW bukaan yang disampaiTaufik Kurniawan kan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali,
yang memberikan ruang seluasnya kepada KPK
untuk masuk dan menangani permasalahan tersebut.
''Terlepas dari hal tersebut, permasalahan yang ada
terkait penyelenggaraan haji memang harus dituntaskan. Kita tahu, untuk bisa diberangkatkan haji,
orang harus berkorban banyak dan sabar menunggu
waktu hingga bertahun-tahun. Apalagi ini masalah
keumatan yang harus dilaksanakan dengan amanah,''
ujarnya, ketika berkunjung ke Banjarnegara,
kemarin.
Amanah
Agar permasalahan segera jelas, pihaknya akan
meminta Komisi VIII menuntaskan masalah seputar
penyelenggaraan haji. Antara lain mengenai dana
catering, dana penginapan, transportasi, bagasi, dan
lainnya yang dikabarkan ada mafianya.
''Jangan sampai kita menjadi orang yang zalim terhadap dana umat, apalagi itu sudah menjadi amanah.
Intinya kami mendukung dan mengapresiasi Menag
yang beri ruang seluasnya kepada KPK untuk menangani masalah tersebut,'' imbuhnya.
Ditambahkan, masalah dugaan penyimpangan
dana BPIH tersebut bukan menyangkut siapa yang
bersalah dan bagaimana. Namun menyangkut amanah atas dana umat yang harus bisa dikelola dengan
baik.
Dia sangat berharap, ke depan umat semakin mudah
dan tidak terlalu berat dalam menjalankan ibadah haji.
Sebab mereka sudah berkorban dana dan yang terpenting adalah waktu, lantaran harus sabar menunggu giliran agar bisa diberangkatkan. (H25-78)

JAKARTA - Pemberian mobil Toyota Vellfire dari
tersangka Tubagus Chaeri Wardana (TCW) atau
Wawan kepada artis Jennifer Dunn, diduga sebagai
model Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
dari tersangka korupsi kepada artis.
Namun model seperti ini menurut
Direktur Pemeriksaan dan Riset
Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, bukanlah sebuah modus
baru.
"Buat kami tidak ada yang istimewa, biasa saja dalam proses layering
harta kekayanan yang tidak legal.
Ini modus lama yang sudah terjadi
pada 2005," kata Ivan dalam diskusi
''Aliran Dana Buat Rakyat Jelita'' di
Warung Daun Cikini, kemarin.
Menurut dia, artis atau yang
dalam diskusi tersebut disebut ''rakyat jelita'' adalah pihak yang tidak
mempunyai hubungan dekat
dengan tersangka kasus korupsi.
Mereka memang memanfaatkan
artis karena bila dialirkan ke keluarga dekat atau keluarganya tentu
lebih mudah diketahui.
"Misalkan koruptor itu pejabat
negara tapi pendapatannya jauh
lebih besar daripada apa yang diterima secara resmi. Lalu penyalurannya ke mana? Saat akan disalurkan
ke keluarga ada batasan kewajarannya, juga mudah dideteksi, bila
seorang ayah tiba-tiba memberikan
Rp 1 miliar ke rekening anaknya,
atau istrinya. Maka disalurkanlah
uang itu ke kanal-kanal baru yaitu
kepada rakyat jelita ini," papar dia.
Ivan menegaskan, kepentingan
PPATK hanya pada ke mana saja
aliran dana dari pihak yang diduga
koruptor itu mengalir. Tidak peduli
apakah yang menerima aliran dana
itu artis atau bukan. Dan pihaknya
juga tidak mau terjebak dalam menstigmatisasi profesi-profesi tertentu
termasuk profesi artis perempuan.
"Kami tak mau stigmatisasi
dalam profile-profile tertentu,
seperti artis perempuan. Tapi kami
harus laporkan kepada penyidik
bahwa si Aitu menerima aliran dana
dari koruptor, tak peduli apa profesi
dan hubungan seperti apa dengan
sang koruptor," ujar dia.
Beber Nama
Dalam kesempatan yang sama
anggota Komisi III DPR RI dari

Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Eva
Kusuma Sundari, tidak setuju
dengan cara Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) membeberkan
nama-nama artis yang menerima
aliran dana para koruptor. Menurut
Eva, tindakan KPK itu tak adil dan
terkesan untuk menimbulkan sensasi.
"Memajang nama artis melanggar HAM dan itu stigmasisasi yang
buruk. Ini saya nilai tidak fair," ujar
Eva
Namun demikian Eva menilai
bahwa pasti ada layanan yang
diberikan artis kepada Wawan. Dan
Wawan bukanlah pihak yang
bodoh, sehingga begitu saja mengalirkan uang atau memberi barang
kepada seorang artis.
"Wawan bukan orang bodoh, dan
publik juga tidak bodoh. Jadi sudah
pasti, ada hubungan terkait entertaint yang diberikan artis walau
tidak perlu kita bahas seperti apa
bentuknya, dan juga hubungan
yang murni profesional," kata dia.
Masih dalam kesempatan yang
sama Koordinator Divisi Korupsi
Politik ICW, Ade Irawan mengatakan, hingga kini KPK belum pernah
menetapkan artis menjadi tersangka
TPPU.
Hal ini karena relasi artis itu
umumnya untuk urusan terkait profesi, hubungan lebih dari profesi
yang bersifat hedonis.
"Jadi, memang karena ada jasa
artis yang dibayar. Namun harus
diketahui artis, yang harus diwaspadai artis itu jadi istri siri. Berbahaya karena bisa saja diberi harta
untuk kepentingan menyembunyikan harta koruptor tadi. Dia bisa
dijerat TPPU. Saya kira KPK penting memastikan relasi tadi," ujar
Ade.
Dengan menjadi istri atau suami
siri, artis tersebut diduga mengetahui harta suami (koruptor) atau
patut diduga tahu. Hal ini karena,
dia tahu bagaimana resminya gaji
seorang pejabat, yang untuk ukuran
negeri ini tidak fantastis.(F4-78)

SM/Antara

KONSER ERROS DJAROT: Iwan Fals tampil atraktif dalam konser "40 Tahun Erros Djarot
Berkarya" di Jakarta, Jumat (14/2). (58)

Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya

Sikap Peduli pada Kehidupan dan Politik
''ERROS Djarot adalah seorang
budayawan. DNA seorang budayawan adalah sikapnya yang selalu
peduli pada sesama,'' tutur J Kristiadi, pengamat politik sahabat dekat pemilik nama asli Sugeng Waluyo Djarot itu. Kristiadi mengungkapkan hal tersebut melalui video di
layar panggung mengawali era ketika Erros mulai terjun ke dunia politik.
Begitulah, sepanjang hampir tiga
jam pertunjukan bertajuk ''40 Tahun
Erros Djarot Berkarya'' di Plennary
Hall Jakarta Convention Center
Jumat (14/2) malam lalu, menggambarkan perjalanan panjang
bapak dua anak itu mengekspresikan sikap pedulinya pada kehidupan melalui lagu-lagu, dunia
jurnalistik, dan juga partai politik
yang kemudian digelutinya.
Lagu-lagu yang dibawakan sejumlah penyanyi berbeda zaman ini
terdengar begitu indah kendati
berbilang tahun terlewati sejak
lagu-lagu itu diciptakan. Pilihan
kata bertenaga yang tetap bernas,

indah dan puitis serta romantic
menjadi kekuatan Erros ketika
menciptakan lagu. Serangkaian
lagu-lagu Erros yang sarat pilihan
kata yang indah
disajikan dengan apik dalam
iringan Erwin Gutawa Orchestra.
Lagu Fenomenal
Bertepatan dengan Hari Valentine, konser yang diprakarsai Jay
Subiakto, Mira Lesmana, dan Erwin
Gutawa ini sempat molor hampir
satu jam dari waktu semula 20.00
WIB. Kendati begitu, penonton
tetap antusias menunggu konser
berlangsung.
Terutama mereka yang ingin
kembali menikmati karya-karya
masterpiece laki-laki kelahiran
Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini.
Di antara kerumunan penonton
tampak Arifin Panigoro dan Setiawan Djody yang menikmati konser
malam itu. Mayoritas penonton
spontan ikut bersenandung pada
beberapa lagu, seperti ''Selamat
Tinggal Kekasih'' yang diciptakan
Erros Djarot ketika sang istri tercinta

Dewi Triyadi Surianegara hendak
berangkat ke Prancis mengambil
gelar S-3 di Universitas Sorborne.
Begitu juga ketika lagu ''Malam
Pertama'' dibawakan oleh Alexa.
Puncaknya, pada lagu jagoan
''Ketika Cinta Kehilangan Kata''
dan "Badai Pasti Berlalu" yang
menjadi penutup konser. Standing
ovation dilakukan hampir seluruh
penonton saat suara khas melengking Berlian Hutauruk membawakan dua lagu fenomenal itu.
Kendati sudah tidak muda lagi,
penampilan Berlian begitu menggetarkan.
Sejumlah penyanyi seperti Once
Mekel, Glenn Fredly, Marcel Siahaan, Bunga Citra Lestari, Eva
Celia, membawakan lagu-lagu
karya Erros seperti ''Merepih
Alam'', ''Merpati Putih'', ''Serasa'',
''Matahari'', ''Pelangi'', ''Baju
Pengantin'', dan ''Angin Malam''.
Sementara Iwan Fals membawakan ''Yang Aku Inginkan Perubahan'' dan ''Tuhan Ampuni Dosa
Kami''.(Tresnawati-78)

Juni, Pembahasan Anggaran Desa Ditarget Kelar
GROBOGAN - Peraturan Pemerintah (PP) sebagai tindak lanjut
Undang-Undang Desa Nomor 6
Tahun 2014, akan dibahas Mei
mendatang. Pembahasan ditarget
kelar pada Juni, agar anggaran
untuk desa bisa dicairkan melalui
APBN Perubahan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil
ketua Banggar DPR RI, Djoko
Ujiyanto, pada kegiatan sosialisasi
UU Desa di Gedung Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua
Komisi II Ahmad Muqowam yang
sebelumnya menjabat sebagai Ketua
Pansus RUU Desa, Ketua Komisi A
DPRD Grobogan Sri Wiyati serta
Kabag Tata Pemerintahan Setda
Grobogan Daru Wisakti. Sosialisasi

diikuti sekitar 800 Kades dari Kabupaten Pati, Blora, Rembang, Demak,
Jepara, dan Kudus. Djoko menjelaskan, pembahasan yang akan
dimulai pada Mei tidak ada kaitannya
dengan politik, yakni penyelenggaraan Pemilu.
''Semua sudah ada jadwalnya.
Sama sekali tidak ada kaitannya
dengan itu,'' kata Djoko.
Ragukan Komitmen
Dikatakannya, pembahasan PP
ditarget tidak melebihi bulan Juni.
Hal itu berkaitan dengan pencairan
dana anggaran bagi desa. Jika melebihi Juni maka desa hanya akan
memperoleh APBD murni sebagaimana yang telah dianggarkan saat ini.
Sementara itu Ahmad Muqowam
sedikit meragukan komitmen

sejumlah pejabat pemerintah terkait
PP tersebut. Ditengarai ada upaya
sejumlah pejabat pemerintah yang
tidak menyetujui desa memperoleh
anggaran tersendiri.
''Ada pejabat yang masih menginginkan sistem lama. Itu yang
harus diantisipasi. Jangan sampai
PP sudah jadi namun tidak sesuai
dengan Undang-Undang Desanya,'' kata Muqowam.
Untuk itu, telah dibentuk Kaukus
Parlemen beranggotakan anggota
DPR dari berbagai partai guna
mengawasi pembahasan PP tersebut. Ketua Paguyuban Kades
Demang Manunggal Grobogan,
Masyudi mengatakan, pihaknya
akan ikut mengawal Kaukus Parlemen.(H81-78)

SM/Hanung Soekendro

SOSIALISASI UU DESA: Wakil Ketua Banggar DPR, Djoko
Ujiyanto, memberikan paparan seputar UU Desa di Gedung
Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). (78)

Tetangga yang Bermasalah atau Kita yang Lemah?
Oleh A Zaini Bisri
TETANGGA adalah saudara kita
yang paling dekat, lebih dekat dari kerabat. Bila kita sedang dilanda musibah, orang pertama yang segera menolong kita adalah tetangga sebelum
saudara kita datang. Memiliki tetangga yang baik akan membuat hidup
kita lebih aman dan nyaman.
Karena itu, kata orang bijak, bila
Anda bermasalah
dengan tetangga lebih baik
permasalahan
tersebut dibicarakan dengan baik-baik.
Bila perlu undanglah penengah sebagai pihak netral
agar permasalahan itu di bawah
kendali dan tak berlarut-larut.
Namun, bagaimana jika kita memiliki tetangga yang selalu berisik, usil,
dan sering memperlakukan kita
dengan tidak hormat? Apakah kita
akan membiarkan saja sikap dan perlakuan mereka, membalas tindakan
mereka, atau menyelesaikan masalah

itu secara baik-baik?
Menjadi keprihatinan ketika pada
saat yang bersamaan Indonesia
menghadapi masalah dengan tetangga-tetangga dekatnya. Dengan
Singapura, ada perbedaan persepsi
historis tentang nama dua prajurit
Marinir, Usman bin Haji Muhammad
Ali dan Harun bin Said ketika dijadikan
nama kapal perang.

Tetangga di selatan, Australia, tidak
henti-hentinya membuat ulah. Luka
akibat kasus penyadapan belum
pulih, ditimpuk lagi dengan insiden
pengusiran imigran gelap ke wilayah
perairan Indonesia.
Lebih mengherankan adalah insiden penenggelaman kapal cepat
(speedboat) Indonesia oleh tentara
Papua Nugini. Sebanyak 10 warga

Merauke yang datang ke PNG untuk
membeli teripang dan gelembung
ikan dicegat 25 petugas keamanan
PNG. Uang Rp 700 juta disita, kapal
ditenggelamkan, dan seluruh penumpang disuruh berenang sejauh 10 kilometer. Lima selamat dan lima lainnya
hilang.
Pemerhati masyarakat Marin
(orang asli Merauke), Alloysius
Dumatubun, menyesalkan kejadian
penenggelaman itu. ”Perbuatan yang
sangat keji,” kata Alloysius yang juga
praktisi hukum. Ia meminta agar peristiwa ini didalami aparat dan pemerintah. ”Orang Marin di Merauke ini
bersaudara dengan orang PNG,
kenapa ada kejadian ini, pasti ada
sesuatu,” katanya.
Doktrin Amerika
Sudah sirnakah wibawa Indonesia
di mata para tetangga, sehingga
negara yang lemah seperti PNG bisa
memperlakukan WNI secara kejam?
Ketegangan hubungan Indonesa
dengan negara-negara tetangga
dekat tidak bisa dipisahkan dari perubahan paradigma politik internasional dan runtuhnya kepemimpinan
Indonesia di Asia Tenggara. Menurut
Rizal Sukma (2003), sejak pengeboman World Trade Center (WTC) pada
2001, Amerika mengubah doktrin
politik luar negerinya dan hal ini

memengaruhi tata hubungan dunia
baru.
Doktrin preemptive Amerika dalam
perang melawan terorisme telah
memicu penggunaan politik kekuatan
(power politics) dalam tata hubungan
antarnegara. Hegemoni hubungan
antarnegara yang ramah (benign
hegemon) digantikan oleh hegemoni
kekerasan (coercive hegemon).
Politik luar negeri Indonesia yang
konsentris dengan fokus ASEAN
tidak lagi digdaya seperti pada masa
Orde Baru. Kekuatan diplomasi kita
tidak lagi ampuh untuk mengatasi
ketegangan dan kecurigaan bilateral
di kawasan Asia Tenggara. Belum lagi
faktor ketidakpastian dari kebangkitan China sebagai calon negara adidaya yang memicu ketegangan
dengan negara-negara di kawasan
Asia Tenggara.
Perlu perubahan paradigma dan
orientasi diplomasi kita yang ditopang
kekuatan militer dan teknologi pertahanan. Pembelian kapal selam
senyap jenis Kilo dari Rusia, beberapa
pesawat tempur buatan Korsel, dan
kapal-kapal perang dari Jerman akan
memperbaharui kekuatan pertahanan. Namun, diplomasi kita juga
perlu berdaya gentar bagi negara lain,
termasuk negara-negara tetangga.
(78)
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

Meriam London
Tanpa Cazorla
LONDON - Santi Cazorla, gelandang serang Arsenal, akan absen ketika timnya menghadapi Liverpool di
babak 16 besar Piala FA, Minggu
(16/2) ini. Pemain asal Spanyol itu
masih dalam ruang perawatan karena
sakit.
Namun manajer tim Meriam
London, Arsene Wenger, tidak terlampau risau. Sebab, gelandang bertahan Mathieu Flamini sudah kembali.
”Hanya ada satu pemain yang kembali dan itu adalah Mathieu. Dia sudah
menyelesaikan larangan bertanding,
bukan karena cedera, jadi dia pasti
bugar dan bisa dimainkan. Itulah satusatunya berita bagus yang kami miliki,” kata Arsene Wenger, Sabtu
(15/2).
Podolski
”Sejak Rabu malam saya merasa
tidak akan kehilangan siapa pun, hanya
Cazorla yang terbaring di tempat tidur
karena sakit. Saya baru saja diberitahu
bahwa dia tidak akan siap untuk pertandingan Minggu,” katanya.
Wenger mengatakan akan melakukan perubahan untuk pertandingan
kontra Liverpool. Salah satunya
adalah memainkan Lukas Podolski
dan Lukasz Fabianski sejak menit
pertama.
Itu dilakukannya untuk memberi
waktu istirahat cukup menjelang laga
melawan Bayern Munich di Liga
Champions, Rabu pekan depan.
”Saya akan memainkan tim yang
bisa memberi kesempatan baik untuk
lolos. Apakah saya akan mengistirahatkan satu, dua, atau tiga pemain?
Saya belum tahu. Tapi kami fokus
memenangi pertandingan,” kata
Wenger. (rtr,F3-43)

LONDON - Peluang Liverpool untuk memenangi liga
sebenarnya belum habis. Pintu gelar masih terbuka lebar.
Namun manajer Brendan
Rodgers menegaskan bahwa
titel Liga Premier musim ini bukan prioritas tim. Trofi utama
yang dia bidik justru Piala FA.
Itu artinya, pasukan Rodgers
harus memukul Arsenal
dalam laga babak kelima (16
Besar) Piala FA di Emirates,
Minggu (16/2) ini.
The Reds menempati urutan keempat Liga
Inggris dengan 53 poin, hanya empat angka di
belakang pemuncak klasemen Chelsea, dari
26 pertandingan. Masih terdapat 12 partai sisa
dan banyak klub bisa tergelincir.
”Kami tidak berpikir untuk menjadi penantang gelar (liga),” kata Brendan Rodgers,
Jumat (14/2) waktu setempat.
”Ada 12 pertandingan tersisa, tetapi kami
hanya ingin memastikan fokus untuk menjaga
performa.”
”Target kami adalah memenangi Piala FA.
Kami tidak memainkan pertandingan tengah
pekan ini sehingga bisa tampil sekuat
mungkin. Kami akan bermain dengan kekuatan penuh,” kata mantan pelatih Swansea
City itu.
Rotasi
Rodgers bisa menurunkan seluruh pemain
tanpa khawatir dengan faktor kelelahan. Luis
Suarez, Daniel Sturrigde, Raheem Sterling,
Johan Henderson, Steven Gerrard, Phillipe
Coutinho, John Flanagan, Martin Skrtel, Kolo

Toure, dan Aly Cissokho, yang
biasa menjadi starting XIseluruhnya
dalam kondisi oke.
”Arsenal harus memainkan pertandingan besar di Eropa. Mereka akan
membagi konsentrasi, kami tidak. Itu jelas
sebuah keuntungan karena kami tidak
harus berpikir tentang rotasi pemain.
Fokus kami sangat jelas,” katanya.
Liverpool tidak lolos ke Liga Champions, dan tidak terlibat di Liga Europa
musim ini. Mereka hanya berkutat di kompetisi domestik. Arsenal sebaliknya.
Arsene Wenger harus merotasi pemain
karena pekan depan mereka akan turun
di Liga Champions melawan juara
bertahan, Bayern Munich.
”Kami memiliki kepercayaan diri yang
cukup. Kemenangan atas Fulham
memberi kami dorongan besar. Tim ini
tidak dalam kondisi terbaik, tapi ada
dua hal menyenangkan yang baru terjadi,” tambah Rodgers.
Liverpool sukses menghajar
Arsenal 5-1 di Anfield, Sabtu
pekan lalu. Setelah itu, mereka
memukul Fulham 3-2 di
Craven Cottage.
Tetapi Liverpool tidak
pernah menang di Emirates sejak Agustus 2011
dan itu akan menjadi tantangan
besar bagi ambisi mereka. (rtr,F3-43)

KEMBALI BERTEMU: Penyerang Liverpool
Luis Suarez (depan) berebut bola dengan bek
Arsenal Per Mertesacker dalam laga Premier
League di Anfield, 8 Februari lalu. Kedua tim
kembali bertemu Minggu ini. (43)
SM/Reuters

Gol Tunggal Balotelli Angkat Milan
RCTI
Minggu (16/2)
Pukul 15:00 WIB
Persib vs Semen Padang
RCTI
Minggu (16/2)
Pukul 23.00 WIB
Getafe vs Real Madrid
Senin (17/2)
Pukul 18.30 WIB
Pelita BR vs Persija
SCTV
Rabu (19/2)
Pukul 02:45 WIB
Manchester City vs Barcelona
SCTV
Kamis (20/2)
Pukul 02:45 WIB
Arsenal vs Bayern Munich
RCTI
Kamis (20/2)
Pukul 15:00 WIB
Persipura vs Persiba Balikpapan
SCTV
Jumat (21/2)
Pukul 00:45 WIB
Juventus vs Trabzonspor
Pukul 03:00 WIB
Swansea City vs Napoli
*) Tayangan bisa berubah sewaktu-waktu

SM/Reuters

RAYAKAN GOL : Striker Milan Mario Balotelli merayakan gol
dengan Adil Rami dan Sulley Muntari dalam laga kontra Bologna di
San Siro, kemarin. (43)

MILAN- Mario Balotelli kembali menjadi penyelamat AC Milan. Striker Italia
keturunan Ghana itu mencetak gol spektakuler ke gawang Bologna di San Siro,
Sabtu (15/2), untuk memberi Milan tiga
angka penuh. Rossoneri menang 1-0.
Super Mario mencetak gol dengan tendangan jarak jauh pada menit ke-86. Dia
melepas tendangan melengkung yang
menghujam tepat di pojok gawang Bologna.
Milan sebenarnya jauh mendominasi
pertandingan. Mereka memiliki 70% penguasaan bola. Namun tim Clarence
Seedorf hanya memiliki sedikit peluang.
Jumlah tembakan ke gawang yang mereka
lepaskan sama dengan usaha lawan, 11 kali
dan cuma empat yang on goal.
Menyalip
Kemenangan itu membawa Il Diavolo
menyalip Lazio di posisi kesembilan
dengan 32 poin. Bologna tetap di posisi 16
dengan 21 poin. Pelatih Milan, Clarence
Seedorf, memuji kinerja Balotelli. Dia
menyebut gol indah itu sebagai pembuktian kemampuan sang striker.
“Itu gaya Mario. Dia tahu bagaimana
cara membuat gol,” kata Seedorf.
“Hal yang paling luar biasa adalah tim
selalu yakin bisa mendapatkan hasil bagus.
Anda tidak akan mencetak gol seperti itu
jika tidak yakin pada diri Anda.”
Kemenangan tersebut menjadi modal
penting Milan menjelang laga melawan
Atletico Madrid dalam leg pertama babak
16 besar Liga Champions, Kamis pekan
depan. Seedorf tidak memainkan Michael
Essien, yang khusus disimpan untuk laga
kontra Atletico. (rtr,F3-43)

Dokter Mulai
Sadarkan Schummi
GRENOBLE - Tim dokter di
rumah sakit Grenoble, Prancis, memulai usaha untuk membangunkan
mantan juara dunia Formula Satu
(F1), Michael Schumacher, yang saat ini masih dalam
kondisi koma. Fase ”penyadaran” ini bisa memakan
waktu lama.
Pembalap Jerman berusia 45 tahun itu telah menjalani dua operasi sejak cedera otak setelah terbanting
di atas batu saat bermain ski di tesort Alpen, Meribel,
Prancis, pada 29 Desember silam. Sejak itu dia tidak
pernah sadarkan diri.
Juara dunia tujuh kali itu berada dalam kondisi stabil, tetapi kritis sampai akhir Januari. Tim dokter
mulai menurunkan tingkat kekritisannya dua pekan
lalu dan fase penyadaran mulai dilakukan.
Privasi
”Keluarga bersyukur dengan perkembangan ini.
Tapi mereka tidak ingin mengungkapkan rincian
medis untuk melindungi privasi Michael,” kata agen
Schumacher, Sabine Kehm, Jumat (14/2) waktu
setempat.
”Kami akan terus menyampaikan informasi baru
yang menentukan tentang kondisi kesehatan Michael.
Kami menyadari bahwa fase penyadaran dapat
memakan waktu yang lama.”
”Keluarga percaya pada pemulihan Michael dan
menempatkan semua kepercayaan kepada tim dokter.
Yang penting bukan kecepatan pemulihan, tapi
bahwa proses penyembuhan Michael berlangsung
secara terus menerus dan terkendali.”
Schumacher, yang pensiun dari F1 pada 2012 setelah tiga tahun comeback bersama Mercedes yang
mengecewakan, memenangi 91 grand prix dan menjadi rekor kemenangan hingga kini. (rtr,F3-43)
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

SEMARANG Ulah penonton saat
pertandingan uji
coba PSIS melawan
Timnas U-19 di Stadion Jatidiri, Jumat
malam lalu, kembali
mencoreng nama
Laskar
Mahesa
Jenar.
Penonton baik
SM/Hendra Setiawan
dari kelompok suFerdinand Hindiarto porter maupun masyarakat umum justru mengancam eksistensi
PSIS.
Penonton yang turun ke sintelban bisa membuat tim kebanggaan warga Kota Semarang itu
terkena sanksi PSSI.
Ancaman sanksi menggelar pertandingan
tanpa penonton atau mengubah home base ada di
depan mata. Kalau hal itu terjadi, skuad arahan
Eko Riyadi akan rugi besar.
Psikolog dan mantan general manager PSIS
Ferdinand Hindiarto menuturkan massa telah
kehilangan rasa takut. Bisa juga disebut kehilangan identitas individu dan berubah menjadi identitas massa.
Kondisi tersebut menjadikan massa sangat
kuat. Mereka tidak lagi takut pada aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan yang jumlahnya tak seberapa.
Akibatnya, sejumlah aksi dilakukan tanpa ada
pencegahan berarti. Misalnya membobol pintu
masuk di kanan kiri tribune timur, serta menyalakan kembang api yang mengganggu pertandingan.
Solusi
Namun, menurut dosen Unika Soegijapranata
itu, masalah tersebut bukan tak ada solusinya.
Beberapa cara dapat digunakan.
Pertama, setiap kelompok suporter memiliki
data base seluruh anggotanya. Mulai asal hingga
berada di korwil mana.
Anggota suporter wajib membeli tiket di
kelompoknya masing-masing dengan menunjukkan kartu anggota.
”Dengan cara begitu, pengurus kelompok
suporter bisa mencatat data diri pembeli tiket.
Di samping itu, anggota pasti akan berlombalomba mendaftarkan diri,” jelas Hindiarto.
Kedua, identitas penonton yang ingin menyaksikan pertandingan tercatat oleh panpel. Mulai alamat hingga tempat duduknya. Diharapkan, apabila
muncul kejadian yang tidak diinginkan, panpel
sudah bisa mengetahui identitas yang bersangkutan.
”Dengan cara tersebut, tiap individu sudah tercatat dalam data base, sehingga kalau terjadi kericuhan atau pengrusakan, aparat keamanan bisa
cepat bertindak,” tandasnya. (K18, H85-29)

Persijap U-21 Siap
Ladeni Timnas U-19
JEPARA - Timnas U-19 akan menjalani laga uji
coba keenam menghadapi Persijap U-21 dalam
rangkaian tur ke daerah di Stadion Gelora Bumi
Kartini, Senin malam besok.
Tuan rumah sore kemarin melengkapi skuad
untuk menghadapi Evan Dimas dkk. Meski persiapannya pendek, Persijap U-21 bertekad memberikan
perlawanan sengit.
”Kami sudah merekrut 25 pemain untuk pertandingan melawan timnas U-19. Skuad ini untuk kompetisi U-21,” tutur Pelatih Anjar ”Jambore” Widodo,
kemarin.
Dari 25 pemain itu, ia sudah menyiapkan komposisi yang akan turun sejak menit awal melawan timnas U-19. Enam di antara 11 pemain memperkuat
klub-klub amatir di bawah pembinaan PSSI Jepara.
Lima lainnya hasil seleksi dan sebagian eks pemain
Porprov 2013.
Maksimal
Meski secara komplet baru berlatih bersama dua
pekan lalu, Anjar telah menemukan senyawa tim
yang bisa memberikan perlawanan ketat kepada timnas U-19 yang diasuh Indra Sjafri.
”Saya memotivasi seluruh pemain untuk memberikan perlawanan maksimal. Kami sudah melihat
bagaimana timnas (U-19) menjalani lima pertandingan,” ujarnya.
Sebelum menyambangi Persijap U-21, Evan
Dimas dkk sudah menjajal PSS Sleman, Persiba
Bantul U-21, tim Pra-PON DIY, tim Pra-PON Jateng,
dan terakhir PSIS Semarang. Dari lima pertandingan
itu, timnas U-19 memenangi empat pertandingan.
Satu-satunya hasil imbang 1-1 didapat saat bermain di
Stadion Jatidiri melawan PSIS, Jumat malam lalu.
Anjar menyebutkan tim besutannya diperkuat banyak pemain berusia 21 dan 20 tahun. Ada juga yang
masih berusia 19 tahun. Mereka diambil dari klub-klub
amatir yang mengikuti kompetisi lokal. Kompetisi yang
diputar tiap tahun itu diikuti 29 klub Divisi III, dan
masing-masing 20 klub Divisi II serta Divisi I. (H15-29)

SM/Muhammadun Sanomae

BERLATIH : Striker Persijap U-21 Arifin
berlatih bersama rekan-rekannya di Gelora
Bumi Kartini, Jepara, kemarin. (29)

Penonton Membeludak
Tiket Masih Sisa
● Panpel Dinilai Kurang Tegas
SEMARANG - Ribuan penonton memadati
Stadion Jatidiri saat PSIS menjamu Timnas U-19,
Jumat malam lalu. Diperkirakan jumlah penonton
melebihi kapasitas stadion yang hanya 21 ribu.
Hal itu ditunjukkan oleh dengan
banyak penonton yang menempati
sentelban di sisi timur, utara, dan
selatan.
Namun, meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual.
Hingga kemarin penitia pelaksana
(panpel) pertandingan belum
mengumumkan berapa jumlah
tiket tersisa. Mereka mengakui
masih tiket yang belum terjual.
”Semua masih dihitung; mulai

sisa tiket hingga kerugian akibat
ulah suporter,” tutur Ketua Panpel
Pujianto, kemarin.
Pihaknya menghadapi situasi
sulit pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu. Walaupun stadion sudah penuh, masih ada ribuan suporter yang berada di luar. Keadaan
makin genting setelah beberapa
penonton wanita pingsan. Bahkan,
dua orang suporter anggota Snex
dilarikan ke rumah sakit karena

patah tulang kaki
akibat terjatuh.
Setelah berkoordinasi dengan
petugas keamanan,
lanjut Pujianto,
akhirnya pintu di
sisi kanan dan kiri tribun timur dibuka, sehingga sekitar 4.000
penonton memadati sentelban. Situasi memalukan itu disaksikan jutaan pemirsa televisi karena uji coba
itu disiarkan langsung oleh SCTV.
Tak Efektif
Sistem baru, yakni tiket barcode
yang mulai diaplikasikan di tribun
barat tak efektif. Kelambatan sistem buka tutup membuat penonton
yang ingin masuk harus antre.
Menjelang pertandingan, sistem
pintu itu dimatikan sehingga para
penonton bisa leluasa masuk.
Ketua kelompok suporter

Panser Biru Mario Baskoro dan
Ketua Snex Rendra Kuswara menyatakan ribuan orang yang
memaksa agar pintu timur sisi
kanan dan kiri belum tentu semua
anggotanya. Mungkin saja mereka
calon penonton yang kehabisan
tiket tetapi ingin tetap menyaksikan
pertandingan.
Keduanya mengkritik kinerja
panpel yang kurang tegas dalam
menggelar pertandingan. Panitia
yang berjaga juga minim sehingga
massa leluasa bergerak. Bahkan,
beberapa penjaga pintu berlarian
dari tempat tugasnya saat menghadapi penonton yang begitu banyak.
”Panpel harus tegas, no ticket no
game. Kalau begini kan kasihan
penonton yang telah membeli tiket.
Di samping itu, kapasitas stadion
tidak mencukupi,” tutur Mario
Baskoro dan Rendra Kuswara.

SM/Hendra Setiawan

Tindakan Penonton
Berisiko Sanksi

PINGSAN: Panitia
pelaksana pertandingan
dan polisi membopong
penonton yang pingsan
pada laga PSIS melawan
Timnas U-19 di Stadion
Jatidiri, Jumat lalu.(29)
Selain suporter tidak tertib, laga
tersebut tercoreng lantaran ada
dugaan digunakan sebagai ajang
kampanye AS Sukawijaya yang
mencalonkan diri sebagai anggota
DPRD Jateng.
Foto CEO PT Mahesa Jenar
Semarang itu terpampang dalam
tiket yang dijual. Padahal dalam
etika pertandingan, sekelas presiden saja tidak boleh mencantumkan gambarnya pada tiket pertandingan sepak bola.
Setelah mendapatkan ancaman
dari Sekjen PSSI Joko Driyono,
pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu langsung meminta maaf
kepada PSSI baik secara tertulis
maupun terbuka melalui media.
”Saya kilaf; saya telah mengirim
surat permohonan maaf kepada
PSSI dan BTN. Ke depan, saya berjanji hal itu tak lagi terjadi,” tandasnya. (K18, H85-29)

Lawan Persiku, Persis Diperkuat Dua Pemain Asing

SM/Setyo Wiyono

TANDA TANGANI KONTRAK : Striker Fery Anto menandatangani kontrak disaksikan caretaker Manajer Totok Supriyanto dan Asisten Manajer Sapto Joko Purwadi.(29)

SOLO - Dua
pemain asing bakal
memperkuat Persis
Solo dalam laga
uji coba versus
Persiku Kudus di
Stadion Manahan,
Rabu malam nanti. Bukan gelandang
Anderson Kleyton yang akan menemani Juan Marcelo Cirelli pada partai itu karena pemain asal Brasil itu
sudah dipulangkan; melainkan
seorang ekspatriat lain yang identitasnya masih disimpan manajemen
Laskar Sambernyawa.
”Pemain asing baru itu akan
datang dalam satu dua hari ini. Dia
bisa langsung dicermati kemampuannya dalam uji coba melawan Persiku
nanti,” tutur caretaker Manajer Persis
Totok Supriyanto, kemarin.
Pria yang pernah bermain untuk
Laskar Sambernyawa pada pada
1990-an itu menyebutkan banyak

gelandang asing yang ditawarkan
agen, tetapi pihaknya tak tergesagesa menentukan pilihan mengingat
waktu persiapan kompetisi Divisi
Utama musim ini masih panjang.
Kick offliga klub-klub strata dua baru
akan dilakukan 16 April mendatang.
Totok juga yakin stok ekspatriat di
Tanah Air masih banyak, karena
kuota pemain asing dalam sebuah tim
level Divisi Utama maupun Indonesia
Super League kini dikurangi.
”Banyak tawaran kepada kami,
namun satu per satu dicermati dulu
kualitasnya. Kalau tidak sesuai, ya
kami pulangkan,” tegasnya.
Rp 300 Juta
Pada duel latih tanding melawan
Persiku nanti, lanjut dia, untuk kali
pertama para awak tim resmi berseragam Persis. Sebab, 23 pemain
telah tanda tangan kontrak sekaligus
menerima pembayaran awal gaji di
mes skuad Kota Bengawan di

kawasan Purwonegaran, kemarin.
Tiga pemain yang terakhir sepakat masuk dalam skuad besutan
pelatih Widyantoro itu adalah Yunet
HW, Andrid Wibowo, dan M
Wahyu Fitrianto.
”Tiga pemain lainnya belum kami
negosiasi, yakni Liswanto, Bayu
Nugroho, serta Sabani. Sabani dan
Bayu masih dalam pemulihan cedera,
sedangkan Liswanto belum kembali
dari kesatuannya,” ujar Totok.
Berdasarkan perhitungan manajemen, kata dia, total dana yang harus
disediakan untuk gaji pemain,
pelatih, dan ofisial tim sekitar Rp 300
juta per bulan.
”Jadi, alokasi anggaran seluruh
awak tim sekitar Rp 3 miliar selama
satu musim dengan asumsi kompetisi Divisi Utama berlangsung 10
bulan,” tambah caretaker Asisten
Manajer Sapto Joko Purwadi.
(ger,D11-29)

SBJ Gagal ke Empat Besar
GRESIK - Tim putra Solo Bank
Jateng (SBJ) gagal melaju ke babak
empat besar BSI Proliga. Joni
Setiawan dkk takluk di tangan
Palembang Bank Sumsel 0-3 (21-25,
19-25, 17-25) di GOR Tri Dharma
Gresik, semalam.
Itu pertandingan terakhir SBJ di
babak penyisihan putaran kedua.
Dengan kekalahan, runner-up
Proliga 2012 tersebut tak mampu
manambah poin dan tertahan di
posisi kelima klasemen dengan 12
poin, tertinggal dari Bank Sumsel
dan Jakarta Elektrik PLN yang samasama mengemas 14 poin.
”Pemain terbebani karena harus
menang. Saya instruksikan main
lepas juga sulit. Di awal-awal set
memimpin, namun setelah tersamai
mereka malah tertekan dan membuat
banyak kesalahan sendiri,” tutur
Pelatih Rohadi Mulyo setelah pertandingan.
Menurut dia, anak asuhannya
sudah berusaha maksimal. Modal
kemenangan atas Jakarta Elektrik
PLN 3-1 sehari sebelumnya memberi suntikan semangat. Tetapi, hal

itu tidak cukup untuk membendung
agresivitas Bank Sumsel yang dimotori setter kawakan Didi Irwadi.
”Di awal-awal set, kami yakin
akan menang, namun semua
berakhir antiklimaks. Akan kami
balas tahun depan kalau masih ikut
lagi,” imbuh Ketua Harian SBJ
Windoyo.
Penerbangan
SBJ selalu unggul pada awalawal set. Di set pertama, bahkan unggul dua technical time out, yakni 8-6
dan 16-14. Namun, Bank Sumsel
bisa mengejar hingga akhirnya poin
sama 18-18. Di situlah momentum
kebangkitan Bank Sumsel. Mereka
terus menambah poin hingga
mampu mengambil set tersebut.
Set kedua tak jauh berbeda.
Memimpin 8-3 di technical time out
pertama, SBJ lagi-lagi tak bisa mempertahankan
keunggulan.
Penerimaan bola pertama yang
buruk membuat tak ada serangan
berarti. Peluang itu dimanfaatkan
oleh Bank Sumsel kembali
menyusul dan memenangi set kedua.
Keadaan tidak jauh berbeda terjadi

pada set ketiga.
Pada partai sebelumya, tim putra
Jakarta Pertamina Energi menang
walk out (WO) atas Jakarta BNI 46.
Pertamina menang 3-0 dan keluar
sebagai juara putaran kedua. BNI
dinyatakan kalah karena hingga
pukul 15.00 tidak hadir di GOR Tri
Dharma.
Wakil Direktur BSI Proliga
Reginald Nelwan menjelaskan
penerbangan yang membawa
pemain BNI 46 dari Jakarta ke
Surabaya dibatalkan karena Bandara
Juanda Surabaya masih diselimuti
abu vulkanik akibat letusan Gunung
Kelud.
”Dengan demikian, Pertamina
menang WO. Mereka menang 3-0
(25-0, 25-0, 25-0),” tegas Reginald.
Menurut dia, tim BNI 46 sudah
mencoba alternatif dengan mencari
tiket kereta api. Namun tiket kereta
pun tidak didapat. Tim itu masih akan
bertanding hari Minggu ini pukul
15.00 melawan Surabaya Samator.
Jika tetap tidak hadir, kata Reginald,
mereka akan dikenai sanksi denda.
(H69-29)

SM/Nurul Muttaqin

LEPASKAN SPIKE : Pemain Bank Sumsel Ismael Luke
Fernandez (kiri) melepaskan spike yang coba diblok dua
pemain SBJ Legran Machado dan Joni Setiawan. (29)
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

Panggung
Kebangkitan
STRIKER Manchester
United, Wayne
Rooney, diberi
panggung luas oleh
pelatih Inggris Roy Hodgson
di Piala Dunia Brasil, 12 Juni-13 Juli
mendatang. Mantan penyerang Everton itu harus
membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pemain
terbaik dunia musim panas ini. Hodgson, mengacu pada
kondisi sekarang, menyebut sang striker berada dalam
kondisi fisik dan mental yang bagus.
”Wayne telah diberi kepercayaan
Manchester United dan dia selalu mengambil tanggung jawab dengan tim
nasional. Saya pikir ini menjadi tahun
yang besar bagi dia, ” kata Hodgson
dalam laman resmi Federasi Asosiasi
Sepak Bola Internasional (FIFA).
”Inggris memiliki Wayne Rooney
yang ada dalam kondisi puncak secara
fisik, mental, dan kemampuan. Kita
semua tahu seberapa baik itu,” lanjut
Hodgson
Di lini depan, Inggris memiliki
beberapa pilihan dan banyak yang
berubah sejak pertandingan internasional terakhir pada November lalu.
Nama-nama seperti Raheem Sterling, Adam Johnson, Luke Shaw,
dan Ross Barkley, semuanya bersaing untuk mendapatkan tempat
utama di Brasil nanti. Andy Carroll
telah kembali dari cedera. Namun
winger Arsenal, Theo Walcott,

Wayne Rooney

yang awalnya digadang masuk tim harus mengubur
mimpi karena cedera ligamen lutut.
Meski akan ada banyak persaingan di depan,
Hodgson menyebut Inggris masih sangat bergantung
kepada Rooney, yang diyakini bisa mejadi pembeda.
Inggris telah mengandalkan Rooney selama
11 tahun terakhir. Pada usia 28 tahun, ia diyakini
akan masuk 100 caps pada akhir 2014.
Meskipun Rooney selalu menjadi pilihan
utama lini depan Inggris, dan menjadi bintang
Manchester United selama bertahun-tahun, striker itu belum pernah mengesankan di Piala Dunia.
Termotivasi
Sejak menjalani debut di tim nasional pada
2003, dia sudah mengemas 38 gol dalam 86 laga.
Torehan itu termasuk 28 gol pada pertandingan
kompetitif. Uniknya, Rooney tidak pernah mencetak gol di putaran final Piala Dunia. Pada 2006,
dia menderita cedera patah tulang metatarsal
sebelum dikartu merah saat kalah adu penalti 1-3
melawan Portugal.
Empat tahun kemudian, dia gagal bersinar di
Afrika Selatan dan meluapkan kekece-

waan di depan kamera televisi saat Inggris diimbangi
Aljazair tanpa gol.
Sebuah gol ke gawang
Polandia dalam kemenangan
2-0 pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014, membuat Rooney menjadi pencetak gol terbanyak Grup H
dengan tujuh gol. Kesuburan
Rooney hanya kalah dari
Mesut Oezil (Jerman), Vedad Ibisevic (Bosnia)
dengan delapan gol, Edin Dzeko (Bosnia) dengan
10 gol dan pencetak gol terbanyak di zona UEFA
Robin van Persie (Belanda) 11 gol.
”Saya akan selalu termotivasi. Saya selalu
ingin mencoba dan menolong Inggris agar sukses. Saya tidak akan menaruh tekanan tambahan
pada diri saya,” kata Rooney.
”Tapi yang jelas, saya ingin tampil bagus (di
panggung terbesar) dan itu adalah hal yang kami
semua harus percaya kami bisa,” lanjut penyerang bertubuh gempal ini.
”Jelas, itu adalah sebuah kepingan yang hilang
dalam karier saya karena ini adalah tahun ke-11
saya bermain untuk Inggris. Memenangi trofi
akan menjadi pemanis. Mudah-mudahan saya
punya waktu untuk mencapainya.”
Hodgson mengatakan kepada Rooney untuk
tidak melewatkan turnamen besar di Brasil nanti.
”Mungkin sekali atau dua kali pada masa lalu
dia tidak bersinar. Kami menerima dia sebagai
pemain yang luar biasa. Pesan saya kepadanya,
‘’Ini adalah kesempatan Anda’’,’’ kata Hodgson.
”Dia berusia 28 tahun. Itu usia yang hebat untu
panggung dunia kali ini, kesempatan yang sempurna baginya untuk membuktikan kepada
orang-orang di dunia. Ia adalah pemain yang
sangat berbakat, sangat baik dan mampu bermain
di banyak posisi,’’ lanjut Hodgson.
Di Dunia Brasil, Inggris tergabung di Grup D
bersama Uruguay, Kosta Rika, dan Italia.
(Muhamadun Sanomae-43)

SM/Reuters

Lima Stadion Belum Siap
RIO DE JANEIRO - Piala Dunia tinggal 16
pekan lagi. Namun, lima dari 12 stadion ternyata belum siap. Salah satu yang berada dalam
sorotan adalah pembangunan Arena da
Baixada di Curitiba.
Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke,
memberi perhatian serius terhadap keterlambatan penyelesaian venue Piala Dunia yang
mestinya tuntas akhir 2013 itu. Ia ingin memastikan, Arena da Baixada benar-benar siap
sebelum kick off, 12 Juni mendatang.
”Kami akan mengomunikasikan keputusan
akhir seperti yang dijanjikan,” kata Valcke
dalam laman resmi FIFA, Sabtu (15/2). Dia terlibat aktif bersama pemerintah kota setempat,
juga pemerintah Brasil, dalam memantau
perkembangan proyek tersebut.
Valcke mengatakan pemerintah Brasil,
pejabat di Curitiba, dan negara bagian Parana,
bekerja dengan FIFA dan panitia Piala Dunia
lokal untuk memastikan kesiapan Arena da
Baixada ”Tak satu pun dari 12 kota bisa duduk
tenang. Masih banyak perbaikan yang mesti
dilakukan,” kata Valcke.
Ia akan kembali ke Brasil akhir pekan ini
untuk memeriksa tiga kota tuan rumah, termasuk Manaus, yang pekan lalu dilaporkan ada
tiga pekerja yang tewas dalam penyelesaian
stadion. Total sudah ada enam pekerja tewas
dalam proses pembangunan stadion Piala
Dunia kali ini.

Presiden Brasil Dilma Rousseff, Jumat mendatang, akan mengunjungi Arena da
Amazonia, salah satu dari lima stadion yang
belum selesai. Valcke, pejabat FIFA yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan,
menyebut keamanan, keselamatan, dan kesiapan menjadi prioritas.
”Secara khusus, lapangan harus dalam kondisi prima ketika FIFA mengambil alih seluruh
stadion 21 hari sebelum pertandingan pertama,” kata Valcke. ”Ini sangat penting karena
kami ingin melihat penampilan terbaik para
pemain dan ini membutuhkan kondisi lapangan
yang optimal selama 64 pertandingan.”
Prihatin
Dari lima stadion yang belum tuntas, FIFA
paling prihatin dengan kondisi Arena da
Baixada. Penyelenggara lokal bergantung
pada persetujuan pinjaman dari bank pemerintah federal. Penyelenggara mengatakan,
mereka telah meningkatkan jumlah pekerja di
tempat tersebut untuk mempercepat pembangunan.
Reginaldo Cordeiro, sekretaris Piala Dunia
untuk Curitiba, berjanji mempercepat proses
pemugaran stadion.
”Sekretaris menyatakan, stadion akan siap
dipakai pada 30 April, atau mungkin 15 hari
sebelum turnamen,” ungkap Alvaro Borba, juru
bicara kota Curitiba, Kamis (13/2).
FIFA sudah melayangkan ancaman akan

mencoret Arena da Baixada dari daftar stadion
penyelenggara Piala Dunia. FIFA bakal memutuskan nasib stadion berkapasitas 41.456 kursi
itu, Selasa (18/2) depan. FIFA kesal lantaran
pengalaman pahit ini baru pertama kali terjadi
dalam sejarah Piala Dunia.
Peluang Arena da Baixada memang agak
samar. Tapi mencoret dari daftar stadion
penyelenggara Piala Dunia juga berisiko.
Sebab, lebih dari satu juta tiket Piala Dunia
sudah dijual, termasuk beberapa dialokasikan
untuk Curitiba.
Dana pemugaran Arena da Baixada, stadion milik joint venture, antara klub Atletico
Paranaense, pemerintah negara bagian
Parana, dan pemerintah kota Curitiba, ini membengkak. Proyek renovasi Arena da Baixada
membutuhkan dana senilai 330 juta real Brasil
atau 136 juta dolar AS. Jumlah tersebut melonjak 78 persen dari rencana awal. Sebanyak 12
stadion di Brasil membutuhkan dana 8 miliar
real Brasil, meningkat 43 persen dibandingkan
estimasi awal.
Kalaupun renovasi Arena da Baixada rampung pada 30 April nanti, stadion itu masih membutuhkan banyak pekerjaan lain sebelum
menggelar pertandingan pertama Piala Dunia
antara Iran melawan Nigeria, pada 16 Juni. Renovasi tambahan itu termasuk beberapa bagian, seperti tenda VIP, area sponsor dan fasilitas pemindai keamanan. (fifa.com,H15-43)

Cari Muka demi Tim Nasional
GELANDANG Manchester City,
Fernandinho, tak berhenti berharap bisa
masuk dalam skuad Brasil untuk Piala
Dunia. Ia pun melirik pertandingan-pertandingan penting klub. Fernandinho rela
melakukan apa pun dan ‘’mencari
muka’’ di depan pelatih Brasil Luiz
Felipe Scolari.
Salah satu pertandingan yang
diharapkan bisa dia manfaatkan
untuk menarik perhatian Scolari
adalah pertemuan The Citizens
dengan Chelsea pada babak kelima Piala FA di Etihad Stadium, dini
hari tadi. Fernandinho bisa membuka peluang selebar mungkin
masuk daftar Scolari untuk timnas.
Pemain berusia 28 tahun itu
kembali dipanggil Tim Samba
pekan ini untuk pertandingan persahabatan melawan Afrika
Selatan, Maret mendatang.
Sebelum ini, dia absen dua tahun
dari tim nasional. Ini akan menjadi
kesempatan emas Fernandinho
sekaligus peluang untuk mengambil
hati Scolari sebelum mengumumkan
skuad Samba. Brasil bertekad
memenangi Piala Dunia di negeri
sendiri. Scolari tak melewatkan pertandingan City melawan Chelsea di
ajang Liga Primer, pekan lalu. Dia juga
Fernandinho
SM/Reuters

memiliki kesempatan lagi untuk memperhatikan penampilan beberapa pemain asal
Brasil di kedua tim itu dalam pertandingan
babak kelima Piala FA.
Mimpi
Tak hanya Fernandinho yang dipelototi,
namun juga beberapa tulang punggung
Chelsea, yaitu David Luiz , Ramires ,
Oscar, dan Willian.
‘’Ini adalah mimpi bagi saya untuk
bermain di Piala Dunia di negara saya,”
kata Fernandinho, yang telah memiliki lima
caps untuk Brasil.
”Ini mungkin hal yang paling penting
dalam karier saya. Ini satu-satunya
kesempatan. Jika saya bermain baik untuk
Manchester City, maka saya memiliki
kesempatan untuk mendapatkan kembali
tim nasional.’’
”Para pemain Brasil di Chelsea mengirimi saya pesan dan mengucapkan selamat.
Mereka mengatakan saya pantas dipanggil
tim nasional. Kami berteman, sehingga
mereka mengatakan saya pantas mendapatkannya dan saya berterima kasih pada
mereka,’’ kata Fernandinho.
Fernandinho yang memiliki nama lengkap
Fernando Luiz Roza, tampil semakin membaik bersama City setelah semusim di Etihad
Stadium. Sebelumnya, dia memperkuat
Shakhtar Donetsk dan Atletico Paranaense.
(Muhamadun Sanomae-43)

Timnas U-19, Sebuah
Contoh Karakter
SEPANJANG 30 tahun
perjalanan karier jurnalistik,
saya belum pernah menemukan tim nasional sepak bola
Indonesia begitu mengharubiru publik seperti tim U-19
yang kini sedang bersiap menuju Piala Asia 2014.
Hanya pertandingan-pertandingan uji coba, dari rangkaian ”Tur Nusantara”: Sleman, Bantul, Semarang, Jepara, dan kota-kota lain; namun keinginan masyarakat
untuk menyaksikan aksi-aksi
Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan terasa begitu
menggelora.
Bahkan dibandingkan dengan persiapan tim Pra-Piala
Dunia 1978 yang — dari laporan-laporan media waktu itu —
juga mampu menggerakkan
emosi publik, histeria terhadap
tim U-19 kali ini masih terasa
lebih ”gila”.
Ya, kemenyatuan rasa,
gumpalan nasionalisme, dan
api patriotisme yang ditimbulkan, lebih ”menyala” dibandingkan dengan ingarbingar dukungan masyarakat
kepada tim Piala AFF 2010
yang tampil menawan, masuk final namun secara menyakitkan akhirnya dikalahkan oleh Malaysia.
Tim U-19 mengetengahkan fenomena yang berbeda. Sukses menjuarai
Piala AFF, lalu lolos dari kualifikasi grup ke putaran final
Asia di Myanmar —antara
lain dengan mengalahkan
Korea Selatan 3-2— adalah
pencapaian ”wah” yang tak
bisa dijejaki oleh timnas senior.
Penampilan anak-anak
asuhan Indra Sjafrie itu juga
merak ati. Elok, rancak, terpola, dan memeragakan tiki-taka
ala Indonesia yang sedap disantap.
Ravi Murdianto dkk menyajikan sepak bola berkarakter. Di hampir semua posisi bercokol pilar-pilar yang
memantapkan tim ini dalam
membangun soliditas saat
menyerang maupun bertahan. Indra mampu mencip-

takan kesetaraan kualitas antara pemain inti dengan pemain cadangan. Boleh dibilang, pilihan materi di setiap
posisi memberi jaminan ”layak bintang”.
Tim ini memang disiapkan, dibangun, dan dibina
dengan pendekatan yang
berbeda dibandingkan dengan timnas kita pada level
usia mana pun. Indra berkeliling negeri, keluar masuk
kampung untuk menjumput
sendiri pemain di luar radar
kompetisi, yang disadari banyak mutiara tak terpantau
oleh jangkauan resmi pembinaan.
Hansamu Yama cs masuk
kawah candradimuka pelatihan nasional tidak dengan
label eksklusif. Mereka dibina
dengan filosofi yang berbeda
dari brand elite ala PSSI
Primavera era Kurniawan Dwi
Yulianto cs yang di-pelatnaskan di Genoa, Italia, selama
dua tahun. Atau PSSI Beretti di
tempat yang sama, juga
proyek timnas remaja SAD
Indonesia yang mengikuti
kompetisi kelompok usia di
Uruguay.
Pendekatan karakter ala
Indra Sjafrie patut diakui ”mengalahkan” proyek-proyek
prestisius yang boleh dibilang
tidak meraih sukses kolektif itu.
* * *
ANDA tentu masih mengenang bagaimana performa
Garuda Jaya ketika mengalahkan Korea di Stadion
Gelora Bung Karno Senayan,
tahun lalu. Kolektivitas bermain, proses terjadinya ketiga
gol, serta bagaimana para
pemain seperti Ilham Udin
Armayn, Maldini Pali, Muhammad Hargianto, dan Evan
Dimas mengocok para pemain Korea menunjukkan tim
ini punya determinasi, karakter, dan standar permainan.
Kekuatan anak-anak ini
bersumber pada konfidensi
yang ditopang oleh kemauan
mengeksplorasi potensi diri.
Bahwa kemenangan di Piala
AFF telah mengangkat para
pemain sebagai pesohor

yang dielu-elukan di manamana, tidak membuat mereka lupa diri.
Coach Indra mampu mengikat mereka tetap dalam kekuatan kesetiaan tim. Dedikasi, loyalitas, dan respek
dijaga betul, untuk tidak membuat ego anak-anak itu meledak sebagai virus. Simaklah
pemandangan pada setiap
menjelang kick off: semua
pemain merunduk menggumamkan doa, lalu bagaimana
merayakan gol dengan sujud
syukur di lapangan, atau ketika
diganti meninggalkan lapangan langsung menuju bench
dan dengan penuh hormat
mencium tangan pelatih.
Mungkin ada yang menilai
ritual-ritual semacam itu tidak
mengungkap passion ekspresi sebagai pemain, yang
terkadang mengagungkan
kebebasan naluri seni. Namun
saya melihatnya lain. Ketidakterjebakan pada atmosfer idolatrika ketika mereka telah
menjadi figur publik, kerendahhatian yang tetap
melekat dengan bersikap respek kepada pelatih, dan kebersamaan tim tentu bukan kondisi yang mudah didapat tanpa
internalisasi bentukan dari
seorang coach yang tekun.
Menanamkan nilai-nilai semacam itu butuh keyakinan, ketelatenan, kesabaran, sekaligus
ketegasan.
Gembar-gembor pendidikan karakter oleh elite
kekuasaan yang sejauh ini
baru kuat menggema sebagai
wacana, lewat metodologi dan
pendekatan tersendiri, berhasil diracik oleh Indra Sjafrie
dan pembantu-pembantunya.
Ia menjadi guru sekaligus
orang tua, teman juga komandan, psikolog juga arsitek.
Hasil-hasil uji coba, dinamika dan romantika penyiapan
tim ini, ingar-bingar ekspresi
kecintaan masyarakat, menjadi bagian dari jejak penyaksi
perjalanan Evan Dimas dkk
menuju Myanmar, Oktober
mendatang.
Harga diri dan konfidensi
telah berhasil ditegakkan dengan meraih titel AFF dan mengalahkan Korea di babak grup
kualifikasi Piala Asia, namun perjalanan ke medan yang lebih
berat itu masih panjang.
Satu hal yang telah dicatat:
fondasi tentang sepak bola
berkualitas, lewat para pemain
yang berkarakter, bisa dihadirkan untuk menyuarakan
nyali tentang ”bangsa yang
bisa!” (43)
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

Terkepung Air

SM/Adhitia Armitrianto

Pompa untuk mengeluarkan air dari rumah.

SM/Muhammad Syukron

Jalanan rusak jika terus tergenang.

Bertahan dalam Genangan
Tanpa air, apa pun tak bisa hidup. Namun jika
terus-menerus tergenang air, bagaimana
manusia bisa hidup? Itulah yang dialami
warga Kota Semarang, yang nyaris setiap
saat hidup dalam kepungan rob, air laut yang
melimpas ke daratan.

Y

a, rob menggenangi
kawasan di Semarang
Utara, dari Terminal
Terboyo, Genuk, Stasiun Semarang Tawang, Jalan Hasanudin,
Jalan MT Haryono, Jalan Kakap,
Jalan Tanah Mas, hingga Kota
Lama. Penurunan permukaan
tanah akibat penggunaan air
tanah, ketiadaan hutan kota yang
bisa menyerap air, dan permukaan
air laut yang meninggi jadi penyebab alasan utama rob hingga saat
ini tak teratasi.
Rumah-rumah dan jalan sudah
ditinggikan berkali-kali. Namun
ketinggian rob yang setiap tahun
bertambah membuat usaha itu
sia-sia. Air menggenang makin
tinggi ketika laut pasang naik dan
hujan pun mengguyur hampir
setiap hari.
Bukan tak mungkin bila tak ada
solusi dan area rob meluas, seluruh kawasan bawah Kota Semarang tergenang air seumur hidup.
Kini, tak hanya Semarang Utara
yang tergenang.
Namun juga kawasan Simpanglima, Jalan Imam Bonjol,
Jalan Pahlawan, hingga Jalan
Gajahmada, Kecamatan Gayamsari, Tlogosari, dan Pedurungan.
Karena itulah pembangunan
Waduk Jatibarang serta normalisasi Kali Tenggang, Kali Asin,

Kali Semarang, Kali Banger, Kali
Beringin diharapkan dapat mengatasi rob dan banjir.
Tak sulit mendapati rumah
dengan plafon sejajar kepala
orang dewasa. Atau, tinggi pintu
tak seberapa sehingga orang harus
membungkuk saat keluar dan
masuk. Belum lagi, lantai tergenang air tak kunjung surut, meski
itu bukan musim hujan.
Air setinggi lutut menggenangi
rumah Sutrisno (62), beberapa
hari lalu. Kondisi makin mengkhawatirkan lantaran hujan lebat
masih turun sehingga air sungai di
depan pekarangan rumah meluap.
Itu terjadi setiap tahun.
Namun Sutrisno yang telah
bermukim 34 tahun di Jalan Ratan
Cilik RT 2 RW 1 Kelurahan
Banjardowo, Kecamatan Genuk,
itu sepertinya sudah bersahabat
dengan banjir.
Rumah yang lebih rendah dari
jalan dan bibir sungai membuat
air yang meluap mudah masuk ke
pekarangan dan rumah.
’’Tahun ini banjir terparah selama saya tinggal di sini. Beberapa
hari lalu ketinggian air mencapai
pinggul di halaman dan dalam
rumah,’’ujarnya.
Dia berencana pindah, tetapi
hingga saat ini uang yang terkumpul belum mencukupi untuk

mengontrak atau membeli rumah.
Mau tak mau dia sekeluarga harus
bersabar menerima keadaan.
Bila banjir sangat besar dan tak
kunjung surut, dia menyewa
kamar kos tak jauh dari rumah.
Kamar kos di samping masjid itu
untuk beristirahat bagi istri dan
keempat anak. Dia tak tega melihat keluarganya tidur dikelilingi
air yang menggenang. ’’Barang
berharga seperti TV, VCD kami
tinggal di tempat agak tinggi.
Kasur, kursi, dan perabotan lain
kami biarkan tergenang,’’ katanya.
Dia paling khawatir bila bengkel di depan rumah terendam air.
Itu berarti dia tak dapat mencari
nafkah. Padahal, setiap hari dia
harus mencari uang untuk keluarga.
Puji Hastuti (41), warga RT 2
RW 7 Kelurahan Bandarharjo,
menuturkan hampir setiap bulan
kampungnya dilanda rob dan banjir. Warga pun acap gatal-gatal dan
terkena diare, DBD, dan infeksi
saluran pernapasan. ’’Kami takut
ada penyakit yang mengancam,
yakni lestoporosis,’’ ujar ibu dua
anak yang bekerja di Klinik
Kesehatan Mer-C itu.
Rob memang menjadi biasa
bagi warga yang tinggal di

Kelurahan Kuningan, Dadapsari,
Panggung Lor, Tawang Mas,
Bandarharjo, Perumahan Tlogosari, Genuk Indah, Kauman,
Sawah Besar, Gayamsari, Tanah
Mas, Kebonharjo, Purwosari,
Rejosari, Tawangsari, Plombokan, dan Panggung Kidul.
’’Biasa karena terbiasa menghadapi, biasa datang tiba-tiba,
biasa tak diperhatikan, dan pemerintah hanya berjanji mengatasi,”
tutur Sunarsih (43), warga
Kaliasin RT 10 RW 04 Kelurahan
Kuningan.
Memunculkan Banyak Ide
Rob membuat ide beberapa
orang berkembang. Beberapa
waktu lalu, puluhan seniman di
Semarang membuat pameran
seni rupa bertajuk “Rob”. Pameran itu digelar di Jakarta,
Semarang, dan Purwokerto. Di
pameran itu terserak banyak
karya yang merespons soal rob.
Kurator pameran, Djuli Djatiprambudi, menyatakan seniman
memang tak bertugas memberi
solusi. Mereka merefleksikan
realitas lewat karya agar muncul
empati. Dia membebaskan peserta pameran berkarya lewat medium apa saja. Dia yakin karya itu
bisa membangun komunikasi di
ruang batin semua pihak, sehingga rob bisa dimaknai bersama
dalam bahasa baru.
Rob juga membuat Dr dr Budi
Laksono menggagas rumah pilar.
Rumah itu cocok dibangun di permukiman yang tergenang. Saat
hadir pada diskusi di Galeri
Semarang, beberapa waktu lalu,
dia mengungkapkan gagasan
tersebut bermula dari mainan
rumah-rumahan yang biasa dijual
di pasar. Dia berpikir, konsep itu
bisa digunakan di lingkungan

Hidup di Antara Rob dan Banjir
ROB. Itulah limpasan air laut ke
daratan. Dan, air itu bisa menggenang
berlama-lama.
Baru-baru ini, Ikatan Alumni Teknik
Sipil (Ikateksi) Undip memaparkan
betapa parah serangan rob itu. Ketua
Ikateksi Ir MR Priyanto MM menyatakan pada 2007 rob menggenangi
kawasan sekitar 4.500 hektare dengan
daerah rentan lebih dari 9.000 hektare.
Tahun ini, diperkirakan bertambah.
Karena luas kawasan Kota Semarang
sekitar 37.000 hektare, maka daerah
yang kerap terkena rob hampir sepertiga.
Dampak rob bisa dilihat di berbagai
kawasan yang sebagian masuk
Kecamatan Semarang Barat,
Semarang Utara, dan Semarang
Timur. Pemandangan hampir serupa
bisa dilihat di sana. Salah satu yang
mencolok adalah rumah-rumah yang
seolah-olah ambles. Itu tak lepas dari
peninggian jalan terus-menerus untuk
menghindari genangan. Itu tak terelakkan, karena tak semua warga punya
cukup uang untuk meninggikan rumah
setara tinggi jalan. Akibatnya, meski
jalan tak lagi tergenang, rumah-rumah
itulah yang jadi kolam.
Beberapa warga Kelurahan
Kemijen, Kecamatan Semarang Timur,
sampai harus membeli pompa. Di
beberapa gang, hampir seluruh rumah
memiliki pompa ratusan ribu rupiah

untuk mengeluarkan air dari rumah ke
saluran tepi jalan.
Sukatno, salah seorang warga
Kemijen, menuturkan mereka ingin
kampungnya segera bebas dari
genangan. Namun beberapa proyek
yang konon untuk menangani banjir

justru tak jelas.
“Saat ini warga berinisiatif memperbaiki infrastruktur secara swadaya.
Salah satunya meninggikan jalan,
meski berisiko rumah kami tenggelam.
Namun itu pilihan yang ada,” kata dia.
Dia mengatakan beberapa kebu-

yang kerap tergenang.
“Konsep rumah pilar adalah
membangun rumah yang bertumpu pada beberapa pilar. Bagian utama rumah bisa diangkat
sehingga penghuni tetap bisa
beraktivitas seperti biasa saat rob.
Saat berada di atas, bagian bawah
rumah bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan lain seperti budi daya
ikan,” kata dia.
Keberhasilan hidup di wilayah
rob diungkapkan Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof
Dr Fathur Rokhman MHum.
Anggota Dewan Pertimbangan
Pembangunan Kota (DP2K) itu
menyatakan hasil pendampingan
Unnes terhadap warga Tambakrejo, yang selama ini dikenal sebagai langganan rob, sangat
menggembirakan.
“Mereka bisa mengubah lingkungan kumuh jadi wilayah percontohan yang mendapat penghargaan dari Presiden di bidang
sanitasi,’’ ujar dia. Mereka juga
berhasil membudidayakan tanaman bakau di tengah genangan
serta berhasil memanfaatkan limbah dan menghijaukan kawasan
dengan pot.
Gubernur Ganjar Pranowo juga
memberi perhatian lebih terhadap
rob. Beberapa waktu lalu, dia
mengemukakan soal giant sea
wall.
Baru-baru ini, dia melihat dan
mendengar paparan soal sabuk
pantai dari beberapa ahli dari
Undip. Ganjar menegaskan, salah
satu yang ingin dia lakukan selama jadi gubernur adalah menangani rob dan banjir di ibu kota
provinsi ini. (51)

● Muhammad Syukron

● Muhammad Syukron,

Adhitia Armitrianto

tuhan pokok seperti air dan kesehatan
masih terpenuhi. Air bersih didapat
lewat aliran PDAM. Sumur warga
sudah tak bisa digunakan lagi.
Kesehatan dijaga aparat puskesmas
yang rutin setiap bulan datang ke kampung. Penyakit yang sering diderita
warga kebanyakan menyerang kulit.
Dia menuturkan warga berharap
banyak pengoperasian Polder Banger.
Infrastruktur itu dinilai menjadi pintu
keluar bagi mereka agar tak lagi

SM/Adhitia Armitrianto

Kawasan Kota Lama yang selalu tergenang

KELUARGA Yogi Chan (53), warga Jalan Branjangan 20,
kawasan Kota Lama, Kota Semarang, setiap saat mendengar
suara kecipak air yang menggenang ketika ada sepeda motor
atau mobil melintas. Mereka tinggal di rumah dua lantai berukuran 800 meter persegi berarsitektur sama dengan bangunan lain
di Kota Lama. Yogi tinggal bersama sang istri dan dua anaknya.
Rumah itu merupakan peninggalan sang ayah, mendiang Chan
Dyoen Hwa.
Yogi mengaku sudah capek merawat bangunan. Sebagai
buruh serabutan tentunya faktor biaya menjadi alasan tidak bisa
merawat bangunan kuno. Paling tidak tiap tahun dibebani pajak
bangunan yang cukup mahal, yakni sekitar Rp 700.000. Saat
banjir dan rob, dia sekeluarga harus memutar otak agar bisa
bertahan. Dulu, sang ayah menjadikan tempat itu rumah sekaligus gudang penyimpanan rotan.
Kini, rumah itu rusak. Lantai dua dibiarkan kosong karena
talang keropos, kaca jendela pecah, kaca nako hilang, tembok
mengelupas. Rumah itu pun dikepung air rob berwarna kehijauhijauan. Berkali-kali dia meninggikan lantai, bahkan sampai 60
cm, agar air rob tak masuk rumah.
’’Kalau jalan di depan banjir, kami terisolasi di dalam. Kami
benar-benar kesulitan. Pajak naik, harga material bangunan
naik, padahal untuk menembel yang rusak butuh dana tak sedikit. Saya sudah lam berniat menjual, tapi tak laku-laku. Akhirnya,
ya pasrah saja,’’ katanya.
Percuma
Jika air meninggi, dia tak bisa menyelamatkan perkakas ke
lantai dua yang rusak parah. Papan lantai dua di beberapa sudut
remuk karena atap bocor. Rangka atap dari balok kayu miring
dan ditopang bambu agar tak runtuh. Dia memasang beberapa
ember untuk mengantisipasi kebocoran. ’’Kalau tidak, lantai
bisa lapuk.’’
Untuk memperbaiki rumah, dia butuh Rp 100 juta lebih.
Namun perbaikan itu percuma jika rob dan banjir di kawasan itu
tak diatasi.
Sementara itu, Ariyadi (14) sesekali memandangi air yang
terus berkecipak. Sambil berjalan gontai, siswa sebuah SMP
swasta di Kota Semarang itu sesekali berhenti dan kembali
memandang air Kali Tenggang. Dia melakukan kebiasaan itu
setiap hari ketika pulang sekolah.
“Saya heran, kenapa talud bisa terputus. Beberapa waktu lalu
saya mendengar bapak-bapak mengobrol soal pembangunan
talud yang tak jelas. Katanya ganti rugi masih alot. Saya
berharap, pembangunan talud itu tak membuat rumah saya tergenang lagi,” tutur dia sambil terus memandang talud di
Kampung Tenggang, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan
Gayamsari.
Remaja yang ingin jadi arsitek itu mengisahkan betapa susah
ketika genangan air melanda rumah pada malam hari. Karena
ketiduran, buku dan tugas yang selesai dikerjakan di atas meja
basah semua, padahal pagi hari harus dikumpulkan. Dia tetap
membawa buku basah itu ke sekolah dan menyerahkan pada
guru.
“Bu Guru mau marah karena PR yang saya kerjakan basah.
Saya menceritakan semalam kebanjiran. Alhamdulillah, Bu
Guru mengerti,” katanya. (51)

SM/Muhammad Syukron

Yogi Chan mengawasi air rob yang mengepung rumahnya.

berhadapan dengan rob.
Kota Lama
Rob juga menyerang kawasan
cagar budaya, yakni Kota Lama dan
Kampung Melayu. Dua kawasan tak
berjauhan itu kerap tergenang. Hampir
seluruh jalan di Kota Lama tergenang
jika rob menyerang. Bulan lalu, misalnya, ketika intensitas hujan tinggi,
kawasan itu seolah hampir tenggelam.
Ketinggian air bisa sekitar 50 cm.
Bahkan Stasiun Tawang di kawasan itu
pernah harus berhenti beroperasi.
Kampung Melayu lebih memprihatinkan. Banyak bangunan tua di
sana “ambles”, kalah dari jalan yang
terus ditinggikan. Salah satu rumah di
Kampung Baru terlihat tinggal separuh.
Sang pemilik terpaksa meninggikan
lantai rumah beberapa kali untuk
menghindari genangan.
Dia merasa beruntung, karena
rumah yang sudah berusia puluhan
tahun itu masih bertahan. Beberapa
bangunan lain yang berusia sama
bahkan sudah hancur.
Pemerintah terlihat kurang perhatian
terhadap kondisi kampung itu. Salah
satu tindakan yang dianggap solusi
dan baru dijalankan adalah peninggian
jalan di Layur.
“Setelah ditinggikan, jalan ini
memang tak lagi tergenang. Namun air
sekarang lari ke kampung-kampung,”
ujar Rasid, seorang warga.
Akibat rob menyentuh juga peribadatan. Umat di Kelenteng Kam Hok Bio
di Jalan Layur, misalnya, kini tak lagi
sebanyak dulu. Karena, kini tempat
ibadah itu kerap tergenang. Ketua

Yayasan Kam Hok Bio, Chandra Budi
Atmaja, menuturkan genangan akibat
rob atau hujan membuat beberapa
umat jarang datang dan memilih kelenteng yang tak tergenang.
Salah satu kawasan permukiman
yang terkena rob adalah Tanah Mas.
Pertengahan tahun lalu, rob menyerang perumahan yang didirikan tahun
1974 itu. Sebagian warga terpaksa
mengungsi karena ketinggian rob
mengakibatkan mereka tak bisa beraktivitas.
Itu rob terparah yang menyerang
kota. Rob datang dari aliran Kali Asin
dan Semarang. Ada sebagian tanggul
ambrol sehingga memperparah
keadaan. Air kadang surut dalam hitungan jam, tetapi kadang beberapa hari.
Perumahan pertama di Semarang
setelah kemerdekaan itu tak bisa lepas
dari rob yang mengintai. Pada awal
berdiri, Tanah Mas bisa disebut
kawasan mentereng, tak jauh dari kota.
Warga perumahan itu berharap proyek
kolam retensi dan normalisasi Kali Asin
bisa menyelesaikan persoalan rob.
Pakar hidrologi Dr Ir Nelwan menegaskan, penyebab utama rob adalah
penurunan tanah. Itu terjadi karena
tanah di kawasan utara Kota Semarang belum padat.
Penurunan tanah itu sudah diketahui
sejak 1980-an. Dia bahkan sudah
bertemu beberapa gubernur untuk
menyampaikan hal itu. Namun tak ada
tindakan segera sehingga sekarang
makin parah. (51)
● Adhitia Armitrianto
PEREKAT KOMUNITAS JAWA TENGAH

MINGGU, 16 FEBRUARI 2014

Roy Salam:

Ada yang Hendak
Merampok Negara
Siapa sebenarnya yang meminta saksi partai politik pada
pemilihan umum (pemilu) dibiayai negara? Apakah partai-partai
tak mampu membiayai? Berikut perbincangan dengan peneliti
senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam.

● Oleh Hartono Harimurti

D

ana saksi partai politik di tempat
pemungutan suara (TPS) mengundang pro-kontra. Apa masalah
serius yang berkait dengan dana itu?
Indonesia Budget Center bersama LSM
yang bergabung dalam Koalisi untuk
Akuntabilitas Keuangan (KUAK) Negara tak
bisa membiarkan dana saksi itu direalisasikan.
Kami harus mencegah karena jelas merupakan
upaya partai politik dengan perpanjangan tangan di ranah kekuasaan untuk “merampok”
dana publik. Itu jelas-jelas haram karena
melanggar ketentuan.
Apa yang dilanggar?
Undang-undang Partai Politik dan Undangundang Pemilu hanya memperbolehkan bantuan atau subsidi APBN untuk pendidikan politik
bagi anggota partai dan masyarakat. Bantuan
dana itu pun hanya diberikan ketika partai
dinyatakan berhak memiliki kursi di DPR atau
DPRD yang dihitung berdasar perolehan suara.
Jadi bantuan APBN atau APBD ke partai
bukan saat proses pemilu berlangsung. Dengan

kondisi melawan aturan itu, ya jelas publik
terkejut atas kemunculan usulan dana saksi
partai politik yang akan dibiayai APBN 2014
dengan jumlah tak sedikit pula. Kami perkirakan akan mencapai Rp 658,03 miliar.
Dana saksi partai melanggar prinsip pengelolaan keuangan negara. Sudah diatur
dengan tegas dalam Pasal 3 Ayat 1 UU Nomor
17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara
bahwa keuangan negara harus dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
Coba bayangkan, ada upaya melanggar
undang-undang, lalu mengambil uang negara
begitu besar. Di sisi lain, terjadi bencana di
mana-mana dengan penanganan belum maksimal dan itu juga membutuhkan dana besar.
Sudah cukuplah kita memiliki sederetan partai
dengan kader korup, yang menghiasi media
massa dan mencoreng demokrasi kita. Jangan
tambah lagi dengan kemunculan partai yang
hendak merampok
uang negara
dengan berbagai
dalih, termasuk
dalih agar pemilu
dapat berlangsung
secara jujur dan
adil dan tak dicurangi pihak tertentu yang akhirnya
merugikan pihak
lain. Upaya
mengegolkan dana
saksi partai kami
nilai sebagai
persekongkolan
jahat.
Mengapa
Bawaslu tak
menghentikan
potensi pelanggaran?
Ya, itu juga jadi
pertanyaan publik.
Mengapa bukan
Bawaslu yang kali
pertama berteriak
atau memprotes?
Perlu Bawaslu kita
beri warning. Bila

Nikmatnya Wredatama
Oleh : Eko Budiharjo
KULANUWUN. Kemarin dulu saya diminta
Pak Nirmolo, senior saya, untuk memberikan
ceramah pada acara silaturahmi Paguyuban
Wredatama Undip. Sebuah permintaan yang
berat. Bayangkan, para anggota PW Undip kan
kebanyakan sudah berkepala tujuh dan delapan. Prof Sigit Murjono, sang ketua, sudah
berusia 84 tahun. Prof Gunawan Setiardjo yang
juga rajin hadir dalam silaturahmi bahkan
sudah 89 tahun. Pak Soenobo SH yang
notabene ketua pertama Ikatan Alumni Undip
juga sudah 86 tahun. Nah, saya baru Juni tahun
kuda kayu 2014 ini insya Allah menginjak usia
70 tahun. Apa tidak kuwalat, berani-berani
menceramahi para senior citizen yang jelasjelas menang awu itu? Namun memang karena saya alergi menolak permintaan, apalagi
yang menghubungi saya terlebih dulu adalah
ustadz Drs H Fadjar Ismail, takmir Masjid
Diponegoro, ya saya terima saja tawaran itu.
Namun pada awal ceramah, saya berjagajaga dengan menyatakan bahwa apa yang

Terbit sejak 11 Februari 1950

PT Suara Merdeka Press
Pendiri : H Hetami
Komisaris Utama : Ir Budi Santoso
Pemimpin Umum: Kukrit Suryo Wicaksono
Pemimpin Redaksi : Amir Machmud NS
Direktur Operasional : Hendro Basuki
Direktur Pemberitaan : Sasongko Tedjo
Direktur SDM : Sara Ariana Fiestri

saya paparkan adalah untuk warga PW Undip
yang berusia di bawah 70 tahun. Saya mulai
dengan penyegaran tentang perubahan pandangan atau stereotipe mengenai wredatama
yang berarti pensiunan dan kebanyakan sudah
manula. Dulu, usia lanjut (disingkat sialan)
berkonotasi pasif, konsumtif, sengsara, harus
diberdayakan, cenderung menyerah pada
nasib, absent minded alias linglung, dan menjadi beban orang lain. Sekarang, istilah populernya lanjut usia (disingkat lansia), yang
berkonotasi aktif, tetap produktif, merasa
berbahagia, memberdayakan, mencoba mengubah nasib, open minded alias berpikiran terbuka, dan bermanfaat bagi orang lain.
Anak-anak balita, remaja, dewasa, dan manula mesti bahu-membahu. Manakala anakanak punya energi dan waktu, tetapi tidak
punya uang, orang dewasa puya uang dan
energi tetapi tidak punya waktu. Nah, wredatama punya waktu dan uang, tetapi tidak punya
energi. Sebagai wredatama mesti pandai

SM/Hartono Harimurti

Bawaslu terlibat dan berperan sebagai lembaga
penyaluran dana saksi partai, bisa dinilai sebagai langkah menjerumuskan diri dalam
masalah.
Mengapa?
Bawaslu menabrak aturan perundangundangan. Sebab, fungsi Bawaslu dalam
pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan
pemilihan kepala daerah tak satu pun diatur
bahwa tugas, wewenang, dan kewajiban menjadi penyalur dana bantuan/subsidi partai politik, termasuk dana saksi partai sebagaimana
diatur dalam UU 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum. Selain
melabrak aturan, juga terjadi penggunaaan
uang negara begitu. Apa tak berbahaya posisi
seperti itu?
Dari sisi lain, itu juga bisa menjadi upaya
mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Itu
bisa diartikan secara tak langsung pemerintah
tidak percaya pada KPU dan Bawaslu.
Padahal, KPU dan Bawaslu dibentuk untuk
menjamin penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, rahasia, jujur, dan adil serta menjamin pelaksanaan hak politik masyarakat.
KPU dan Bawaslu didukung dana memadai
untuk mampu bekerja sesuai dengan tujuan
pembentukan. Pemerintah dan DPR telah
menyetujui dukungan dana untuk KPU dan
Bawaslu. Dengan dukungan itu, kita berharap
mereka menjadi lembaga profesional, kredibel,
serta bekerja secara mandiri, berintegritas,
transparan, dan akuntabel.
Dengan maksud dan rencana yang baik itu,
mengapa sekarang diada-adakan lagi upaya saksi
partai yang dibiayai negara? UU Penyelenggara
Pemilu, posisi saksi kan di luar penyelenggara
pemilu dan penyelenggara negara. Kok yang
sudah jelas itu dikacaukan lagi? Itu kan aneh.
Partai adalah peserta pemilu legislatif. Jadi partai
wajib membiayai saksi lewat sumber yang sah
menurut undang-undang.
Para saksi kan bekerja untuk kepentingan
partai masing-masing. Maka memberikan

bersyukur, karena banyak sekali nikmat yang
diperoleh. Yang jelas kartu tanda penduduk
(KTP)-nya berlaku seumur hidup. Selain itu
wredatama tidak “seksi” bagi para penculik.
Coba, mana ada penculik menjadikan manula
sebagai korban. Bahkan bila ada
penyanderaan pun, wredatama
bersama wanita dan anakanak biasanya dapat
prioritas dibebaskan terlebih
dulu.

Wredatama
juga tidak perlu pamer atau
unjuk kekuatan dengan ngebut di jalanan, misalnya. Bila sampai lupa sesuatu, lazimnya
gampang dimaafkan orang. Tatkala bepergian,
selalu dapat potongan harga tiket. Dan, yang
tidak kalah penting, rahasia pribadi akan terjamin. Soalnya sesama wredatama yang manula, apalagi jika sudah berusia lebih dari 10
windu, pasti sudah sama-sama pelupa.
Menurut pendapat Prof Abu Su’ud yang baru
keluar dari RS dr Kariadi sesudah operasi

APBN kepada saksi, walau tanpa melalui partai, berarti memberikan dana APBN ke partai
di luar ketentuan. Lalu perlu juga kita kaji dari
aspek pertanggungjawaban dana itu kelak jika
dicairkan. Apalagi kita sampai saat ini belum
memperoleh bukti akuntabilitas pengelolaan
dana partai. Partai selama ini tertutup. Belum
ada bukti partai akuntabel terhadap publik.
Jangankan untuk mengelola dana publik yang
besar, dana internal partai pun masih sulit diakses publik. Itu kan masih jadi tantangan kita
bersama dalam membangun demokrasi yang
berkualitas.
Lalu siapa pengusul dana saksi partai?
Sepertinya saat ini pemerintah-DPR dan
Bawaslu saling tuding?
Saling tuding itu menunjukkan, setelah
ramai dikritik dan ternyata banyak kelemahan
dasar hukumnya, pengusul tidak berani mengaku. Kalau apa yang digagas itu benar, pastilah ada yang berani mengakui sebagai pengusul. Saya tak tahu pasti siapa kali pertama
mengusulkan. Namun kita bisa melihat secara
sederhana. Siapa yang paling diuntungkan bila
dana itu dicairkan? Mengapa ada dua partai,
PDIP dan Nasdem, menolak dana saksi? Jadi
itu bisa kita simpulkan, hanya partai tertentu
dalam lingkar kekuasaan yang diuntungkan.
Kami menduga dana itu kelak diambil dari
dana optimalisasi APBN.
Ada anggapan muncul usulan itu karena
partai sulit membiayai saksi. Sebab, pintu
untuk korupsi sudah sulit lantaran keketatan
pengawasan saat ini?
Bisa jadi begitu. Ya, karena pemberantasan
korupsi saat ini bisa dibilang ada hasilnya. Kita
lihat dulu bagaimana bisa bermain-main
dengan dana bansos, sekarang dengan makin
banyak yang jadi terpidana dana bansos, ya
menjadikan dana itu sudah lebih sulit
dimainkan.
Pintu makin tertutup bila kesadaran dan
peran serta masyarakat melaporkan dugaan
penyalahgunaan fasilitas negara untuk

pasang pin di kaki, “Khairunnas anfauhum linnas.” Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi sesama umat. Buat apa orang
panjang umur kalau tidak ada
gunanya bagi orang lain? Itu
pula sebabnya saya tidak
menolak waktu diminta
jadi ketua Paguyuban
Adhi Yuswa oleh Dr H
Ahmad Darodji yang
adalah ketua MUI
Jawa Tengah.
Saya juga tidak keberatan tatkala dilamar Dr
Kusmayanto Kadiman, mantan
menristek, untuk jadi komisaris PT
Bhimasena, juga manthuk-manthuk saja
sewaktu diminta Prof Dr Thoby Muthis selaku
rektor untuk diangkat sebagai guru besar tetap
pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Trisakti. Jadi sibuk betul.
Orang bilang, kalau ingin tugas terselesaikan
dengan baik, berikanlah pada orang yang
sibuk. Konon, orang sibuk itu malah pintar mengatur waktu. Saya sebagai wredatama manula
juga senang kok dipanggil sana-sini. Yang
penting asal jangan dipanggil polisi, kejaksaan,
apalagi KPK.
***
ADA dua petuah dari Rotary Club yang layak
direnungkan oleh para wredatama dan semua
saja. Pertama, kebahagiaan itu akan diperoleh
dengan membantu orang lain. Kalau hanya
memikirkan diri sendiri seperti Ratu Atut, Luthfi

kepentingan partai meningkat.
Mengapa kita perlu membangkitkan
kesadaran itu? Karena, kan banyak menteri
orang partai. Terbuka kemungkinan mereka
mengakali kegiatan partai dibiayai dengan
fasilitas negara. Banyak modusnya, seperti
menyamakan hari kegiatan partai dan kunjungan kerja. Juga menggunakan bansos. Sebab,
menjelang pemilu terjadi peningkatan dana
bansos di beberapa kementerian. Kita petakan
jadi dua, yaitu kementerian yang dipimpin
orang partai dan kementerian yang dipimpin
bukan orang partai.
Nah, untuk kementerian yang dipimpin
orang partai, berdasar data dari UU APBN
yang kami olah, Kementerian Agama mempunyai dana bansos terbesar. Dana itu
meningkat pada 2014. Sebagai ilustrasi, dana
bansos Kementerian Agama 2013 Rp 11,31
triliun. Pada 2014 naik menjadi Rp 12,66 triliun. Itu kan menarik dikaji bersama. Itu salah
satu contoh.
Bila dana saksi partai diwujudkan akan
membuat kondisi jadi tidak fair. Partai yang
bisa mengader dan menanamkan ideologi
dengan baik tentu tidak sulit mengerahkan
kader menjadi saksi. Ya, karena mereka sadar
dengan dorongan dan semangat ideologis
sehingga rela mencegah suara partainya dicurangi pihak tertentu.
Namun partai dengan pengaderan ala
kadarnya yang malah diuntungkan karena tak
perlu capek-capek mengader, menanamkan
ideologi, cukup bayar orang jadi saksi, selesai
sudah. Juga uang Rp 100.000 per saksi itu bisa
dijadikan alat mengikat saksi dan keluarganya
untuk memilih partai yang menggunakan
jasanya sebagai saksi.
Aspek seperti itu perlu kita perhatikan juga
agar tak ada upaya pendegradasian demokrasi.
Juga berkesan kok kesalahan atau kegagalan
partai dalam pengaderan diserahkan ke negara
untuk diatasi, sehingga negara harus membayar para saksi partai seorang Rp 100.000. (51)

Hasan Ishaq, Ahmad Fathanah, Akil Muchtar,
dan semacamnya, bagaimana mereka bisa
merasakan kebahagiaan di tahanan? Kedua,
taburkanlah benih-benih cinta. Cinta pada
suami/istri, cinta pada keluarga, cinta kampus,
cinta lingkungan, cinta pada agama, bangsa
dan negara. Mesti selalu mengumandangkan
the power of love alias kekuatan cinta dan
bukan the love of power atau cinta pada
kekuasaan. Dan, yang mesti kita ingat dalam
benak kepala, kebahagiaan sejati yang terbesar adalah kebahagiaan keluarga. Dimulai dari
yang paling inti dan paling dekat adalah pasutri
atau pasangan suami-istri.
Terkisah, ketika Nabi Adam merasa kesepian hidup sendiri, Tuhan kemudian menciptakan Ibu Hawa sebagai istri, bukan 10 orang
sahabat. Para suami harap ingat, istri, wanita,
dan anak-anak itu mengidap skin hunger atau
lapar sentuhan.
Ada hasil penelitian dari Columbia University
tahun 2011 bahwa laki-laki yang sering disentuh punggungnya oleh wanita akan menjadi
laki-laki pemberani, optimistik, dan penuh percaya diri. Sebaliknya, laki-laki yang tidak pernah disentuh tangan wanita, cenderung menjadi penakut, pesimistik, dan rendah diri penuh
rasa khawatir.
Liding dongeng, marilah nikmati kedudukan
sebagai wredatama, lansia, manula, dan
menabur cinta serta berbagi kebahagiaan
kepada sesama, khususnya anak-cucu kita
generasi mendatang. Sakmanten rumiyin atur
kula, kepareng, nuwun. (51)

Wakil Pemimpin Redaksi : Gunawan Permadi. Redaktur Senior: Sri Mulyadi, AZaini Bisri, Heryanto Bagas Pratomo. Redaktur Pelaksana : Ananto Pradono, Murdiyat Moko, Triyanto Triwikromo. Koordinator Liputan: Hartono, Edy Muspriyanto. Sekretaris Redaksi : Eko
Hari MudjihartoStaf Redaksi :Soesetyowati, Cocong Arief Priyono, ZaenalAbidin, Eko Riyono, Darjo Soyat , Ghufron Hasyim, MuhammadAli, DwiAni Retnowulan, Bambang Tri Subeno, Simon Dodit, Budi Surono, Renny Martini, Diah Irawati, Agustadi,Gunarso, Mohammad Saronji,
Ahmad Muhaimin, Bina Septriono, Nugroho Dwi Adiseno, Nasrudin, M.Asmu’i, Ali Arifin, Sri Syamsiyah LS, Gunawan Budi Susanto, Imam Nuryanto, Arwan Pursidi, Arie Widiarto, Zulkifli Masruch, Agus Fathudin Yusuf, Petrus Heru Subono, Tavif Rudiyanto, Dwi Ariadi, M Jokomono,
SaroniAsikin, PurwokoAdi Seno, Karyadi, ArswindaAyu Rusmaladewi, Maratun Nashihah, Mundaru Karya, Sarby SB Wietha, MohamadAnnas, KunadiAhmad, Ida Nursanti,Aris Mulyawan, Setyo Sri Mardiko, Budi Winarto, Sasi Pujiati, Hasan Hamid, Rony Yuwono, Sumaryono HS,
M Norman Wijaya, Surya Yuli P, A Adib, Noviar Yudho P, Yunantyo Adi S, Fahmi Z Mardizansyah, Saptono Joko S, Dian Chandra TB, Roosalina, Dicky Priyanto, Hasan Fikri, Tri Budianto. Litbang :Djurianto Prabowo ( Kepala ),Dadang Aribowo. Pusat Data & Analisa: Djito Patiatmodjo (Kepala). Personalia: Sri Mulyadi (Kepala), Dyah Anggarini. RedakturArtistik: Putut Wahyu Widodo (Koordinator), Toto Tri Nugroho, Joko Sunarto, Djoko Susilo, SigitAnugroho. Reporter Biro Semarang : Edi Indarto ( Kepala), Widodo Prasetyo (wakil), Sutomo, IrawanAryanto,
Moh. Kundori, Adhitia Armitrianto, Rosyid Ridho, Yuniarto Hari Santosa, Maulana M Fahmi, FaniAyudea, Hartatik, LeonardoAgung Budi Prasetya, Modesta Fiska Diana, Royce Wijaya Setya Putra, Wahyu Wijayanto. Biro Jakarta : Hartono Harimurti, ( Kepala), Wahyu Atmadji, Fauzan
Djazadi, Budi Yuwono, Sumardi, Tresnawati, Budi Nugraha, RM Yunus Bina Santosa, Saktia Andri Susilo, Kartika Runiasari, Mahendra Bungalan Dharmabrata, Wisnu Wijarnako. Biro Surakarta : Budi Cahyono ( Kepala ), Won Poerwono, SubaktiASidik, Joko Dwi Hastanto, Bambang
Purnomo, Anindito, Sri Wahyudi, Setyo Wiyono, Merawati Sunantri, Sri Hartanto, Wisnu Kisawa, Achmad Husain, Djoko Murdowo, Langgeng Widodo, Yusuf Gunawan, Evi Kusnindya, Budi Santoso, Irfan Salafudin, Heru Susilowibowo, Basuni Hariwoto, Khalid Yogi Putranto, Budi
Santoso. Biro Banyumas :Sigit Oediarto (Kepala), Khoerudin Islam, Budi Hartono,Agus Sukaryanto, RPArief Nugroho,Agus Wahyudi, M Syarif SW, Mohammad Sobirin, Bahar Ibnu Hajar, Budi Setyawan. Biro Pantura :Trias Purwadi (Kepala), Wahidin Soedja, Saiful Bachri, Nuryanto
Aji, Arif Suryoto, Riyono Toepra, Muhammad Burhan, M Achid Nugroho, Wawan Hudiyanto, Cessna Sari, Bayu Setiawan, Teguh Inpras Tribowo, Nur Khoerudin. Biro Muria :Muhammadun Sanomae (Kepala), Prayitno Alman Eko Darmo, Djamal AG, Urip Daryanto, Sukardi, Abdul
Muiz, Anton Wahyu Hartono, Mulyanto Ari Wibowo, Ruli Aditio, Moch Noor Efendi. Biro Kedu/DIY: Komper Wardopo (Kepala), Doddy Ardjono, Tuhu Prihantoro, Sudarman, Eko Priyono, Henry Sofyan, Nur Kholiq, Amelia Hapsari, Supriyanto, Sony Wibisono. Daerah Istimewa Yogyakarta: Sugiarto, Asril Sutan Marajo, Agung Priyo Wicaksono, Juili Nugroho. Bandung :Dwi Setiadi. Koresponden : Ainur Rohim (Surabaya). Alamat Redaksi : Jl Raya Kaligawe KM 5 Semarang 50118.Telepon : (024) 6580900 ( 3 saluran ), 6581925. Faks : (024) 6580605. Alamat
Redaksi Kota : Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon : (024) 8412600. Manajer Iklan : Bambang Pulunggono. Manajer Pemasaran: Berkah Yuliarto, Manajer Markom: Yoyok Gumulyo. Manajer Riset dan Pengembangan : Adi Ekopriyono. Manajer TU :Amir AR.
Manajer Keuangan : Dimas Satrio W. Manajer Pembukuan : Kemad Suyadi. Manajer Logistik/Umum : Adi P. Manajer Produksi: Bambang Chadar. Manajer HRD: Budi Susanto. Alamat Iklan/Sirkulasi/Tata Usaha: Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon: (024)
8412600. Faks : (024) 8411116, 8447858. ■HOT LINE 24 JAM024-8454333 ■REDAKSI:(024) 6580900 Faks (024) 6580605 e-mail: redaksi@suaramerdeka.info. Dicetak oleh PTMasscom Graphy, isi di luar tanggung jawab percetakan.
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
ini menggunakan  dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a ini menggunakan dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan

Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014hastapurnama
 
Suara Merdeka 15 Februari 2014
Suara Merdeka 15 Februari 2014Suara Merdeka 15 Februari 2014
Suara Merdeka 15 Februari 2014hastapurnama
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014hastapurnama
 
Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Portal Surya
 

Semelhante a ini menggunakan dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan (7)

Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 15 Februari 2014
 
Suara Merdeka 15 Februari 2014
Suara Merdeka 15 Februari 2014Suara Merdeka 15 Februari 2014
Suara Merdeka 15 Februari 2014
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014
 
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2014
 
pergaulan bebas
pergaulan bebaspergaulan bebas
pergaulan bebas
 
Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013
 

Mais de hastapurnama

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014hastapurnama
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014Pikiran Rakyat 28 Maret 2014
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 28 Maret 2014
Republika 28 Maret 2014Republika 28 Maret 2014
Republika 28 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014Pikiran Rakyat 27 Maret 2014
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014hastapurnama
 

Mais de hastapurnama (20)

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014Pikiran Rakyat 28 Maret 2014
Pikiran Rakyat 28 Maret 2014
 
Republika 28 Maret 2014
Republika 28 Maret 2014Republika 28 Maret 2014
Republika 28 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014Pikiran Rakyat 27 Maret 2014
Pikiran Rakyat 27 Maret 2014
 
Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014
 

ini menggunakan dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan

  • 1. MINGGU LEGI, 16 FEBRUARI 2014 TAHUN 65 NO. 6 ■ TERBIT 28 HALAMAN Bandara A Yani Dibuka Adi Soemarmo Belum Normal SEMARANG - Aktivitas penerbangan di sejumlah bandara hingga kemarin belum sepenuhnya normal akibat letusan Gunung Kelud. Bandara A Yani Semarang, Bandara Abdulrahman Saleh Malang, dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap mulai dibuka. Lainnya, yakni Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, dan Bandara Husein Sastranegara Bandung belum beroperasi. Bandara A Yani dibuka, Sabtu pukul 15.00. Maskapai Garuda kembali melayani penerbangan untuk rute SurabayaSemarang dengan pesawat GA 368/369 dan rute Jakarta-Semarang dengan pesawat GA 238/241, GA 240/243, GA 242/245, GA 244/247, dan GA 246 pergi-pulang. (Bersambung hlm 7 kol 1) AKTIVITAS MENURUN : Gunung Kelud mengeluarkan asap putih, Sabtu (15/2). Petugas membersihkan debu vulkanik yang menutupi landasan pacu Bandara Adisutjipto Yogyakarta (kiri) dan Bandara Adi Soemarmo Solo. (58) Abu Masih Mengganggu ● Kena Debu, Trafo Gardu PLN Terbakar SM/Yoma Times, Antara KEDIRI - Dua hari setelah meletus, aktivitas Gunung Kelud mereda. Namun, dampak yang ditimbulkan, terutama dari lontaran Di Balik Survei Politik abu vulkanik, masih mendera masyarakat di berbagai kota. Ilmiah, Pesanan, atau Rebutan Kue Pilkada? Dampak tersebut tak hanya dirasakan warga sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, tapi juga di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Jogja, aktivitas warga belum pulih karena berbagai sudut kota masih diselimuti abu tebal. Abu beterbangan sehingga membuat jarak pandang amat terbatas. Toko-toko masih tutup. Sekolah-sekolah masih diliburkan. Kondisi serupa terjadi di Purworejo dan Kebumen. Abu Kelud masih mengganggu jalur utama yang menghubungkan kedua kabupaten itu. Kendaraan yang melintas di jalur selatan melaju tak lebih dari 40 kilometer per jam. Bahkan kemarin sore banyak kendaraan di Kebumen berhenti serentak saat angin kencang menyapu debu hingga pandangan pengendara makin terhalang. “Kami kira itu letusan Gunung Kelud kembali, ternyata debu yang terkena angin kencang,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arif Rahmadi. Angin kencang itu datang dari arah selatan. Debu yang tertiup angin beterbangan hingga ke barat Kebumen sampai Sumpiuh, Banyumas dan ke timur sampai Kutoarjo, Purworejo. Begitu angin reda, kendaraan tidak bisa melaju kencang karena jarak pandang hanya 15-20 meter. Sementara itu, warga secara berkelompok menggunakan mesin pompa menyedot air dari saluran terdekat untuk menyiram jalan yang tertutup debu. Petugas kebersihan Pemkab Purworejo menggunakan tiga mobil pemadam untuk menyingkirkan debu. (Bersambung hlm 11 kol 1) PADA masa Orde Baru, tidak ada survei mengenai apa pun yang bersifat mempertanyakan atau menilai kebijakan yang diambil pemerintah. Jangankan meminta atau mengajak publik berkata benar dalam menilai kebijakan penguasa, bersuara seorang diri untuk mengkritik langkah pemerintah saja bisa dianggap subversif. Begitu pula survei tentang elektabilitas partai politik, calon presiden, dan calon kepala daerah, pasti tidak dilakukan. Hal ini karena kepala daerah drop-dropan dari pusat. Selain itu, penentunya sedikit orang, yaitu anggota MPR (untuk presiden) atau DPRD untuk gubernur dan bupati/wali kota. Begitu masuk era reformasi, lembaga survei dan konsultan politik bermunculan bagaikan jamur di musim hujan. Beberapa di antaranya sempat meroket. Misalnya Fox Indonesia milik Choel Mallarangeng yang ikut mengantarkan kemenangan pa- GANGGU PANDANGAN : Abu Gunung Kelud masih mengganggu jalur utama Purworejo hingga Kebumen. Kendaraan yang melintasi jalur tersebut melaju tak lebih dari 40 km/jam. Anggota Kopassus membersihkan jalan yang tertutup material erupsi di kawasan Simpang Lima Gumul, Kediri. Sebuah gardu induk PLN di Kebumen terbakar karena terkena debu vulkanik. (58) sangan SBY-Boediono dan suara Partai Demokrat secara signifikan pada Pemilu 2009 (dibandingkan hasil Pemilu 2004), serta PolMark Indonesia dengan nakhoda Eep Saefulloh Fatah yang ikut mendampingi pasangan JokowiAhok saat memenangi Pilkada DKI Jakarta 2013. Pelopor Membicarakan tentang siapa sebenarnya yang memelopori berdirinya lembaga survei, kita tidak bisa melupakan sosok Denny Januar Ali atau yang lebih dikenal dengan Denny JA. Walaupun ada nama-nama seperti Saiful Mujani yang dulu bersamasama bergabung dalam Lembaga Survei Indonesia (LSI), namun Denny dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-lah yang kali pertama memproklamasikan diri sebagai lembaga survei dan konsultan politik profesional pada 2005. (Bersambung hlm11 kol 2 ) SM/Arif Widodo, Antara 4 OLAHRAGA Penonton Membeludak, Tiket Sisa RIBUAN penonton memadati Stadion Jatidiri saat PSIS menjamu Timnas U-19, Jumat malam lalu. Namun, meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual. 11 INTERNASIONAL Perundingan Suriah Mentok Lagi MEDIATOR Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Lakhdar Brahimi meminta maaf kepada rakyat Suriah karena perundingan damai di Jenewa kembali berakhir tanpa kemajuan. Cara Efektif Redam Amarah Wanita (Kanal “Lelaki”) Buah Hati Enggan Santap Sayur? Coba Trik Ini (Kanal “Sehat”) L A P O R A N U TA M A Ketika Kawasan Mlayudarat Menjadi Cekungan KAMPUNG Darat merupakan cikal bakal permukiman di kawasan pantai Semarang. Adapun Kampung Melayu hanyalah sebutan bagi kawasan baru di sebelah timur Kampung Darat yang pada awal terbentuk dihuni penduduk berbahasa Melayu. Bukan hanya itu, Kampung Darat juga dikenal melalui sosok ulama besar KH Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani atau yang lebih dikenal sebagai Kiai Sholeh Darat. Kampung Darat dan Kampung Melayu pernah menyatu menjadi nama Kelurahan Mlayudarat. Namun sejak 1992 kelurahan itu dihapus dari peta Kota Semarang dan bekas wilayahnya menjadi Kelurahan Dadapsari. Kampung Darat telah berdiri sejak abad ke-17 dan merupakan daratan terakhir dekat pantai yang terbentuk secara alami. Jadi kawasan itu bukanlah hasil reklamasi atau pengurukan. Pada 1880, Belanda membangun Banjirkanal Barat untuk meluruskan aliran Kaligarang menuju laut. Sejak saat itu pula sedimentasi Kali Garang, Kali Kreo, dan Kali Kripik melalui Kali Semarang yang membentuk daratan kota bawah terhenti, dan Kampung Darat menjadi wilayah paling tinggi di kawasan pantai. Adapun daerah di sekitarnya, yakni Barutikung, Kuningan, Perbalan, Plombokan, dan Panggung, masih berupa tambak, sawah, dan rawa-rawa. Namun kawasan Mlayudarat kini tak lagi kering. Secara perlahan, sejak 1980-an, air asin merambah. Lomba meninggikan jalan kampung dan lantai rumah pun dimulai, namun kawasan itu justru makin tergenang. Rumah-rumah tingkat kehilangan lantai bawah. Bahkan tak sedikit rumah dibiarkan terpendam. Banyak warga pindah ke tempat lain, namun tak sedikit yang bertahan di tengah genangan air. Orang boleh bilang, rob makin tinggi akibat pemanasan global dan penurunan tanah. Barangkali memang itulah yang terjadi di kawasan Mlayuda- rat. Namun yang pasti, kawasan itu kini telah berubah menjadi cekungan. Bukan karena penurunan tanah, melainkan akibat wilayah sekitarnya yang semula merupakan daerah tambak, sawah, dan rawa telah mengalami pengurukan besar-besaran. Kegiatan mbongkar gunung, nguruk segara yang dimulai akhir 1970-an itu dilakukan hingga kawasan lepas pantai yang kini menjadi Perumahan Tanah Mas. Dan, seperti biasa, dengan pengurukan besar-besaran, daerah yang dibangun belakangan selalu dibuat menjadi lebih tinggi. Namun alam rupanya memiliki jalan sendiri dan meminta kembali wilayah yang dulu digenangi. Kini hampir seluruh wilayah Kecamatan Semarang Utara dilanda rob, tak terkecuali Tanah Mas yang dibangun paling akhir. (51) ● Hartono
  • 2. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 Modus Lama, Aliran Dana ke Artis Menunda Keluhan SAYA punya banyak kesulitan dalam hidup. Tetapi hidup siapa yang bebas dari kesulitan? Tak ada. Tak ada orang paling menderita, juga tak ada orang paling bahagia. Rumus ini membuat saya berlatih untuk tidak mengeluh. Namanya juga berlatih, kadang sukses, kadang gagal. Dan kenyataan ini membuat saya menempuh latihan kedua, yakni hanya mengeluh untuk soal-soal yang membuat saya malu mengeluh. Bentuknya ialah keluhan kenapa saya harus mengeluh. Ketika malam itu Gunung Kelud meletus, pagi buta saya sudah harus mengejar pesawat untuk pulang. Jalanan gelap dalam hujan deras dan angin kencang. Setelah lama menunggu keberangkatan yang kami dengar malah pengumuman bahwa penerbangan ditunda untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Abu tebal sedang menutup banyak bandara. Ketika pengumuman itu rampung dibacakan saya melihat reaksi yang nyaris seragam dari semua penumpang. Kaget, kecewa, marah, dan tak berdaya. Marah tapi tak berdaya, adalah keadaan yang sungguh berat. Tapi sebenarnya saya tak perlu melihat reaksi orang lain karena reaksi yang sama juga ada di dalam diri saya. Untung latihan saya selama ini ada gunanya. Reaksi kecewa itu membuat saya malu karena apalah artinya penundaan waktu ini dibandingkan dengan derita saudara-saudara kami yang sedang tertimpa musibah. Wilayah yang jauh saja ikut menderita apalagi masyarakat di episentrum bahaya. Abu yang berkelebat saja amat mengganggu lalu apa jadinya dengan abu yang menimbun rumah seisinya. Penundaan jadwal pulang itu lalu terasa bukan sebagai penundaan tetapi sebagai doa dan solidaritas bersama. Ada begitu banyak derita di luar sana yang membuat saya malu mempersoalkan derita saya yang tak seberapa. Usai menenangkan diri, perhatian kami kemudian banyak tersita siaran televisi. Abu ternyata merajalela hampir di seluruh Jawa. Di daerah bahaya, tentu paling berat keadaannya. Tetapi di sebuah desa di dekat pusat letusan, lewat siaran televisi, terlihat seorang bapak tua yang tengah membangun gubuk darurat. Sendirian. Kepanikan masih mengacaukan warga. Bantuan tentu belum ada, karena bahkan pihak yang memikirkan pun belum ada. Tetapi kakek itu, tanpa mengindahkan keterbatasan di sekitarnya langsung berbuat saja. Gubuk itu mestinya terlalu sederhana, terlalu lemah untuk kuat menadah gempuran abu dan batu. Tapi katanya, ''Ini untuk berlindung anak dan cucu.'' Inikah agaknya kekuatan kakek tersebut. Kekuatan itu terletak tidak di gubuknya tetapi pada keyakinannya. Perintah membuat perahu di zaman Nabi Nuh pada awalnya tak ada yang memercayai kecuali Nabi Nuh sendiri. Perintah itu dianggap terlalu ganjil dan mustahil kecuali bagi pihak yang meyakini. Yakin bahwa bersiaga jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali; bahwa kesibukan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan jauh lebih disukai Tuhan ketimbang cuma ngomel ke sana-kemari. (62) Tuntaskan Penanganan Dugaan Penyimpangan Dana BPIH BANJARNEGARA Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, meminta permasalahan seputar dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang tengah menjadi sorotan masyarakat, agar segera dituntaskan. Dia juga mengapresiasi dan mendukung keterSM/M Syarif SW bukaan yang disampaiTaufik Kurniawan kan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, yang memberikan ruang seluasnya kepada KPK untuk masuk dan menangani permasalahan tersebut. ''Terlepas dari hal tersebut, permasalahan yang ada terkait penyelenggaraan haji memang harus dituntaskan. Kita tahu, untuk bisa diberangkatkan haji, orang harus berkorban banyak dan sabar menunggu waktu hingga bertahun-tahun. Apalagi ini masalah keumatan yang harus dilaksanakan dengan amanah,'' ujarnya, ketika berkunjung ke Banjarnegara, kemarin. Amanah Agar permasalahan segera jelas, pihaknya akan meminta Komisi VIII menuntaskan masalah seputar penyelenggaraan haji. Antara lain mengenai dana catering, dana penginapan, transportasi, bagasi, dan lainnya yang dikabarkan ada mafianya. ''Jangan sampai kita menjadi orang yang zalim terhadap dana umat, apalagi itu sudah menjadi amanah. Intinya kami mendukung dan mengapresiasi Menag yang beri ruang seluasnya kepada KPK untuk menangani masalah tersebut,'' imbuhnya. Ditambahkan, masalah dugaan penyimpangan dana BPIH tersebut bukan menyangkut siapa yang bersalah dan bagaimana. Namun menyangkut amanah atas dana umat yang harus bisa dikelola dengan baik. Dia sangat berharap, ke depan umat semakin mudah dan tidak terlalu berat dalam menjalankan ibadah haji. Sebab mereka sudah berkorban dana dan yang terpenting adalah waktu, lantaran harus sabar menunggu giliran agar bisa diberangkatkan. (H25-78) JAKARTA - Pemberian mobil Toyota Vellfire dari tersangka Tubagus Chaeri Wardana (TCW) atau Wawan kepada artis Jennifer Dunn, diduga sebagai model Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari tersangka korupsi kepada artis. Namun model seperti ini menurut Direktur Pemeriksaan dan Riset Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, bukanlah sebuah modus baru. "Buat kami tidak ada yang istimewa, biasa saja dalam proses layering harta kekayanan yang tidak legal. Ini modus lama yang sudah terjadi pada 2005," kata Ivan dalam diskusi ''Aliran Dana Buat Rakyat Jelita'' di Warung Daun Cikini, kemarin. Menurut dia, artis atau yang dalam diskusi tersebut disebut ''rakyat jelita'' adalah pihak yang tidak mempunyai hubungan dekat dengan tersangka kasus korupsi. Mereka memang memanfaatkan artis karena bila dialirkan ke keluarga dekat atau keluarganya tentu lebih mudah diketahui. "Misalkan koruptor itu pejabat negara tapi pendapatannya jauh lebih besar daripada apa yang diterima secara resmi. Lalu penyalurannya ke mana? Saat akan disalurkan ke keluarga ada batasan kewajarannya, juga mudah dideteksi, bila seorang ayah tiba-tiba memberikan Rp 1 miliar ke rekening anaknya, atau istrinya. Maka disalurkanlah uang itu ke kanal-kanal baru yaitu kepada rakyat jelita ini," papar dia. Ivan menegaskan, kepentingan PPATK hanya pada ke mana saja aliran dana dari pihak yang diduga koruptor itu mengalir. Tidak peduli apakah yang menerima aliran dana itu artis atau bukan. Dan pihaknya juga tidak mau terjebak dalam menstigmatisasi profesi-profesi tertentu termasuk profesi artis perempuan. "Kami tak mau stigmatisasi dalam profile-profile tertentu, seperti artis perempuan. Tapi kami harus laporkan kepada penyidik bahwa si Aitu menerima aliran dana dari koruptor, tak peduli apa profesi dan hubungan seperti apa dengan sang koruptor," ujar dia. Beber Nama Dalam kesempatan yang sama anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, tidak setuju dengan cara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan nama-nama artis yang menerima aliran dana para koruptor. Menurut Eva, tindakan KPK itu tak adil dan terkesan untuk menimbulkan sensasi. "Memajang nama artis melanggar HAM dan itu stigmasisasi yang buruk. Ini saya nilai tidak fair," ujar Eva Namun demikian Eva menilai bahwa pasti ada layanan yang diberikan artis kepada Wawan. Dan Wawan bukanlah pihak yang bodoh, sehingga begitu saja mengalirkan uang atau memberi barang kepada seorang artis. "Wawan bukan orang bodoh, dan publik juga tidak bodoh. Jadi sudah pasti, ada hubungan terkait entertaint yang diberikan artis walau tidak perlu kita bahas seperti apa bentuknya, dan juga hubungan yang murni profesional," kata dia. Masih dalam kesempatan yang sama Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Ade Irawan mengatakan, hingga kini KPK belum pernah menetapkan artis menjadi tersangka TPPU. Hal ini karena relasi artis itu umumnya untuk urusan terkait profesi, hubungan lebih dari profesi yang bersifat hedonis. "Jadi, memang karena ada jasa artis yang dibayar. Namun harus diketahui artis, yang harus diwaspadai artis itu jadi istri siri. Berbahaya karena bisa saja diberi harta untuk kepentingan menyembunyikan harta koruptor tadi. Dia bisa dijerat TPPU. Saya kira KPK penting memastikan relasi tadi," ujar Ade. Dengan menjadi istri atau suami siri, artis tersebut diduga mengetahui harta suami (koruptor) atau patut diduga tahu. Hal ini karena, dia tahu bagaimana resminya gaji seorang pejabat, yang untuk ukuran negeri ini tidak fantastis.(F4-78) SM/Antara KONSER ERROS DJAROT: Iwan Fals tampil atraktif dalam konser "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" di Jakarta, Jumat (14/2). (58) Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya Sikap Peduli pada Kehidupan dan Politik ''ERROS Djarot adalah seorang budayawan. DNA seorang budayawan adalah sikapnya yang selalu peduli pada sesama,'' tutur J Kristiadi, pengamat politik sahabat dekat pemilik nama asli Sugeng Waluyo Djarot itu. Kristiadi mengungkapkan hal tersebut melalui video di layar panggung mengawali era ketika Erros mulai terjun ke dunia politik. Begitulah, sepanjang hampir tiga jam pertunjukan bertajuk ''40 Tahun Erros Djarot Berkarya'' di Plennary Hall Jakarta Convention Center Jumat (14/2) malam lalu, menggambarkan perjalanan panjang bapak dua anak itu mengekspresikan sikap pedulinya pada kehidupan melalui lagu-lagu, dunia jurnalistik, dan juga partai politik yang kemudian digelutinya. Lagu-lagu yang dibawakan sejumlah penyanyi berbeda zaman ini terdengar begitu indah kendati berbilang tahun terlewati sejak lagu-lagu itu diciptakan. Pilihan kata bertenaga yang tetap bernas, indah dan puitis serta romantic menjadi kekuatan Erros ketika menciptakan lagu. Serangkaian lagu-lagu Erros yang sarat pilihan kata yang indah disajikan dengan apik dalam iringan Erwin Gutawa Orchestra. Lagu Fenomenal Bertepatan dengan Hari Valentine, konser yang diprakarsai Jay Subiakto, Mira Lesmana, dan Erwin Gutawa ini sempat molor hampir satu jam dari waktu semula 20.00 WIB. Kendati begitu, penonton tetap antusias menunggu konser berlangsung. Terutama mereka yang ingin kembali menikmati karya-karya masterpiece laki-laki kelahiran Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini. Di antara kerumunan penonton tampak Arifin Panigoro dan Setiawan Djody yang menikmati konser malam itu. Mayoritas penonton spontan ikut bersenandung pada beberapa lagu, seperti ''Selamat Tinggal Kekasih'' yang diciptakan Erros Djarot ketika sang istri tercinta Dewi Triyadi Surianegara hendak berangkat ke Prancis mengambil gelar S-3 di Universitas Sorborne. Begitu juga ketika lagu ''Malam Pertama'' dibawakan oleh Alexa. Puncaknya, pada lagu jagoan ''Ketika Cinta Kehilangan Kata'' dan "Badai Pasti Berlalu" yang menjadi penutup konser. Standing ovation dilakukan hampir seluruh penonton saat suara khas melengking Berlian Hutauruk membawakan dua lagu fenomenal itu. Kendati sudah tidak muda lagi, penampilan Berlian begitu menggetarkan. Sejumlah penyanyi seperti Once Mekel, Glenn Fredly, Marcel Siahaan, Bunga Citra Lestari, Eva Celia, membawakan lagu-lagu karya Erros seperti ''Merepih Alam'', ''Merpati Putih'', ''Serasa'', ''Matahari'', ''Pelangi'', ''Baju Pengantin'', dan ''Angin Malam''. Sementara Iwan Fals membawakan ''Yang Aku Inginkan Perubahan'' dan ''Tuhan Ampuni Dosa Kami''.(Tresnawati-78) Juni, Pembahasan Anggaran Desa Ditarget Kelar GROBOGAN - Peraturan Pemerintah (PP) sebagai tindak lanjut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, akan dibahas Mei mendatang. Pembahasan ditarget kelar pada Juni, agar anggaran untuk desa bisa dicairkan melalui APBN Perubahan. Hal itu disampaikan oleh Wakil ketua Banggar DPR RI, Djoko Ujiyanto, pada kegiatan sosialisasi UU Desa di Gedung Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua Komisi II Ahmad Muqowam yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pansus RUU Desa, Ketua Komisi A DPRD Grobogan Sri Wiyati serta Kabag Tata Pemerintahan Setda Grobogan Daru Wisakti. Sosialisasi diikuti sekitar 800 Kades dari Kabupaten Pati, Blora, Rembang, Demak, Jepara, dan Kudus. Djoko menjelaskan, pembahasan yang akan dimulai pada Mei tidak ada kaitannya dengan politik, yakni penyelenggaraan Pemilu. ''Semua sudah ada jadwalnya. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu,'' kata Djoko. Ragukan Komitmen Dikatakannya, pembahasan PP ditarget tidak melebihi bulan Juni. Hal itu berkaitan dengan pencairan dana anggaran bagi desa. Jika melebihi Juni maka desa hanya akan memperoleh APBD murni sebagaimana yang telah dianggarkan saat ini. Sementara itu Ahmad Muqowam sedikit meragukan komitmen sejumlah pejabat pemerintah terkait PP tersebut. Ditengarai ada upaya sejumlah pejabat pemerintah yang tidak menyetujui desa memperoleh anggaran tersendiri. ''Ada pejabat yang masih menginginkan sistem lama. Itu yang harus diantisipasi. Jangan sampai PP sudah jadi namun tidak sesuai dengan Undang-Undang Desanya,'' kata Muqowam. Untuk itu, telah dibentuk Kaukus Parlemen beranggotakan anggota DPR dari berbagai partai guna mengawasi pembahasan PP tersebut. Ketua Paguyuban Kades Demang Manunggal Grobogan, Masyudi mengatakan, pihaknya akan ikut mengawal Kaukus Parlemen.(H81-78) SM/Hanung Soekendro SOSIALISASI UU DESA: Wakil Ketua Banggar DPR, Djoko Ujiyanto, memberikan paparan seputar UU Desa di Gedung Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). (78) Tetangga yang Bermasalah atau Kita yang Lemah? Oleh A Zaini Bisri TETANGGA adalah saudara kita yang paling dekat, lebih dekat dari kerabat. Bila kita sedang dilanda musibah, orang pertama yang segera menolong kita adalah tetangga sebelum saudara kita datang. Memiliki tetangga yang baik akan membuat hidup kita lebih aman dan nyaman. Karena itu, kata orang bijak, bila Anda bermasalah dengan tetangga lebih baik permasalahan tersebut dibicarakan dengan baik-baik. Bila perlu undanglah penengah sebagai pihak netral agar permasalahan itu di bawah kendali dan tak berlarut-larut. Namun, bagaimana jika kita memiliki tetangga yang selalu berisik, usil, dan sering memperlakukan kita dengan tidak hormat? Apakah kita akan membiarkan saja sikap dan perlakuan mereka, membalas tindakan mereka, atau menyelesaikan masalah itu secara baik-baik? Menjadi keprihatinan ketika pada saat yang bersamaan Indonesia menghadapi masalah dengan tetangga-tetangga dekatnya. Dengan Singapura, ada perbedaan persepsi historis tentang nama dua prajurit Marinir, Usman bin Haji Muhammad Ali dan Harun bin Said ketika dijadikan nama kapal perang. Tetangga di selatan, Australia, tidak henti-hentinya membuat ulah. Luka akibat kasus penyadapan belum pulih, ditimpuk lagi dengan insiden pengusiran imigran gelap ke wilayah perairan Indonesia. Lebih mengherankan adalah insiden penenggelaman kapal cepat (speedboat) Indonesia oleh tentara Papua Nugini. Sebanyak 10 warga Merauke yang datang ke PNG untuk membeli teripang dan gelembung ikan dicegat 25 petugas keamanan PNG. Uang Rp 700 juta disita, kapal ditenggelamkan, dan seluruh penumpang disuruh berenang sejauh 10 kilometer. Lima selamat dan lima lainnya hilang. Pemerhati masyarakat Marin (orang asli Merauke), Alloysius Dumatubun, menyesalkan kejadian penenggelaman itu. ”Perbuatan yang sangat keji,” kata Alloysius yang juga praktisi hukum. Ia meminta agar peristiwa ini didalami aparat dan pemerintah. ”Orang Marin di Merauke ini bersaudara dengan orang PNG, kenapa ada kejadian ini, pasti ada sesuatu,” katanya. Doktrin Amerika Sudah sirnakah wibawa Indonesia di mata para tetangga, sehingga negara yang lemah seperti PNG bisa memperlakukan WNI secara kejam? Ketegangan hubungan Indonesa dengan negara-negara tetangga dekat tidak bisa dipisahkan dari perubahan paradigma politik internasional dan runtuhnya kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara. Menurut Rizal Sukma (2003), sejak pengeboman World Trade Center (WTC) pada 2001, Amerika mengubah doktrin politik luar negerinya dan hal ini memengaruhi tata hubungan dunia baru. Doktrin preemptive Amerika dalam perang melawan terorisme telah memicu penggunaan politik kekuatan (power politics) dalam tata hubungan antarnegara. Hegemoni hubungan antarnegara yang ramah (benign hegemon) digantikan oleh hegemoni kekerasan (coercive hegemon). Politik luar negeri Indonesia yang konsentris dengan fokus ASEAN tidak lagi digdaya seperti pada masa Orde Baru. Kekuatan diplomasi kita tidak lagi ampuh untuk mengatasi ketegangan dan kecurigaan bilateral di kawasan Asia Tenggara. Belum lagi faktor ketidakpastian dari kebangkitan China sebagai calon negara adidaya yang memicu ketegangan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Perlu perubahan paradigma dan orientasi diplomasi kita yang ditopang kekuatan militer dan teknologi pertahanan. Pembelian kapal selam senyap jenis Kilo dari Rusia, beberapa pesawat tempur buatan Korsel, dan kapal-kapal perang dari Jerman akan memperbaharui kekuatan pertahanan. Namun, diplomasi kita juga perlu berdaya gentar bagi negara lain, termasuk negara-negara tetangga. (78)
  • 3. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 Meriam London Tanpa Cazorla LONDON - Santi Cazorla, gelandang serang Arsenal, akan absen ketika timnya menghadapi Liverpool di babak 16 besar Piala FA, Minggu (16/2) ini. Pemain asal Spanyol itu masih dalam ruang perawatan karena sakit. Namun manajer tim Meriam London, Arsene Wenger, tidak terlampau risau. Sebab, gelandang bertahan Mathieu Flamini sudah kembali. ”Hanya ada satu pemain yang kembali dan itu adalah Mathieu. Dia sudah menyelesaikan larangan bertanding, bukan karena cedera, jadi dia pasti bugar dan bisa dimainkan. Itulah satusatunya berita bagus yang kami miliki,” kata Arsene Wenger, Sabtu (15/2). Podolski ”Sejak Rabu malam saya merasa tidak akan kehilangan siapa pun, hanya Cazorla yang terbaring di tempat tidur karena sakit. Saya baru saja diberitahu bahwa dia tidak akan siap untuk pertandingan Minggu,” katanya. Wenger mengatakan akan melakukan perubahan untuk pertandingan kontra Liverpool. Salah satunya adalah memainkan Lukas Podolski dan Lukasz Fabianski sejak menit pertama. Itu dilakukannya untuk memberi waktu istirahat cukup menjelang laga melawan Bayern Munich di Liga Champions, Rabu pekan depan. ”Saya akan memainkan tim yang bisa memberi kesempatan baik untuk lolos. Apakah saya akan mengistirahatkan satu, dua, atau tiga pemain? Saya belum tahu. Tapi kami fokus memenangi pertandingan,” kata Wenger. (rtr,F3-43) LONDON - Peluang Liverpool untuk memenangi liga sebenarnya belum habis. Pintu gelar masih terbuka lebar. Namun manajer Brendan Rodgers menegaskan bahwa titel Liga Premier musim ini bukan prioritas tim. Trofi utama yang dia bidik justru Piala FA. Itu artinya, pasukan Rodgers harus memukul Arsenal dalam laga babak kelima (16 Besar) Piala FA di Emirates, Minggu (16/2) ini. The Reds menempati urutan keempat Liga Inggris dengan 53 poin, hanya empat angka di belakang pemuncak klasemen Chelsea, dari 26 pertandingan. Masih terdapat 12 partai sisa dan banyak klub bisa tergelincir. ”Kami tidak berpikir untuk menjadi penantang gelar (liga),” kata Brendan Rodgers, Jumat (14/2) waktu setempat. ”Ada 12 pertandingan tersisa, tetapi kami hanya ingin memastikan fokus untuk menjaga performa.” ”Target kami adalah memenangi Piala FA. Kami tidak memainkan pertandingan tengah pekan ini sehingga bisa tampil sekuat mungkin. Kami akan bermain dengan kekuatan penuh,” kata mantan pelatih Swansea City itu. Rotasi Rodgers bisa menurunkan seluruh pemain tanpa khawatir dengan faktor kelelahan. Luis Suarez, Daniel Sturrigde, Raheem Sterling, Johan Henderson, Steven Gerrard, Phillipe Coutinho, John Flanagan, Martin Skrtel, Kolo Toure, dan Aly Cissokho, yang biasa menjadi starting XIseluruhnya dalam kondisi oke. ”Arsenal harus memainkan pertandingan besar di Eropa. Mereka akan membagi konsentrasi, kami tidak. Itu jelas sebuah keuntungan karena kami tidak harus berpikir tentang rotasi pemain. Fokus kami sangat jelas,” katanya. Liverpool tidak lolos ke Liga Champions, dan tidak terlibat di Liga Europa musim ini. Mereka hanya berkutat di kompetisi domestik. Arsenal sebaliknya. Arsene Wenger harus merotasi pemain karena pekan depan mereka akan turun di Liga Champions melawan juara bertahan, Bayern Munich. ”Kami memiliki kepercayaan diri yang cukup. Kemenangan atas Fulham memberi kami dorongan besar. Tim ini tidak dalam kondisi terbaik, tapi ada dua hal menyenangkan yang baru terjadi,” tambah Rodgers. Liverpool sukses menghajar Arsenal 5-1 di Anfield, Sabtu pekan lalu. Setelah itu, mereka memukul Fulham 3-2 di Craven Cottage. Tetapi Liverpool tidak pernah menang di Emirates sejak Agustus 2011 dan itu akan menjadi tantangan besar bagi ambisi mereka. (rtr,F3-43) KEMBALI BERTEMU: Penyerang Liverpool Luis Suarez (depan) berebut bola dengan bek Arsenal Per Mertesacker dalam laga Premier League di Anfield, 8 Februari lalu. Kedua tim kembali bertemu Minggu ini. (43) SM/Reuters Gol Tunggal Balotelli Angkat Milan RCTI Minggu (16/2) Pukul 15:00 WIB Persib vs Semen Padang RCTI Minggu (16/2) Pukul 23.00 WIB Getafe vs Real Madrid Senin (17/2) Pukul 18.30 WIB Pelita BR vs Persija SCTV Rabu (19/2) Pukul 02:45 WIB Manchester City vs Barcelona SCTV Kamis (20/2) Pukul 02:45 WIB Arsenal vs Bayern Munich RCTI Kamis (20/2) Pukul 15:00 WIB Persipura vs Persiba Balikpapan SCTV Jumat (21/2) Pukul 00:45 WIB Juventus vs Trabzonspor Pukul 03:00 WIB Swansea City vs Napoli *) Tayangan bisa berubah sewaktu-waktu SM/Reuters RAYAKAN GOL : Striker Milan Mario Balotelli merayakan gol dengan Adil Rami dan Sulley Muntari dalam laga kontra Bologna di San Siro, kemarin. (43) MILAN- Mario Balotelli kembali menjadi penyelamat AC Milan. Striker Italia keturunan Ghana itu mencetak gol spektakuler ke gawang Bologna di San Siro, Sabtu (15/2), untuk memberi Milan tiga angka penuh. Rossoneri menang 1-0. Super Mario mencetak gol dengan tendangan jarak jauh pada menit ke-86. Dia melepas tendangan melengkung yang menghujam tepat di pojok gawang Bologna. Milan sebenarnya jauh mendominasi pertandingan. Mereka memiliki 70% penguasaan bola. Namun tim Clarence Seedorf hanya memiliki sedikit peluang. Jumlah tembakan ke gawang yang mereka lepaskan sama dengan usaha lawan, 11 kali dan cuma empat yang on goal. Menyalip Kemenangan itu membawa Il Diavolo menyalip Lazio di posisi kesembilan dengan 32 poin. Bologna tetap di posisi 16 dengan 21 poin. Pelatih Milan, Clarence Seedorf, memuji kinerja Balotelli. Dia menyebut gol indah itu sebagai pembuktian kemampuan sang striker. “Itu gaya Mario. Dia tahu bagaimana cara membuat gol,” kata Seedorf. “Hal yang paling luar biasa adalah tim selalu yakin bisa mendapatkan hasil bagus. Anda tidak akan mencetak gol seperti itu jika tidak yakin pada diri Anda.” Kemenangan tersebut menjadi modal penting Milan menjelang laga melawan Atletico Madrid dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis pekan depan. Seedorf tidak memainkan Michael Essien, yang khusus disimpan untuk laga kontra Atletico. (rtr,F3-43) Dokter Mulai Sadarkan Schummi GRENOBLE - Tim dokter di rumah sakit Grenoble, Prancis, memulai usaha untuk membangunkan mantan juara dunia Formula Satu (F1), Michael Schumacher, yang saat ini masih dalam kondisi koma. Fase ”penyadaran” ini bisa memakan waktu lama. Pembalap Jerman berusia 45 tahun itu telah menjalani dua operasi sejak cedera otak setelah terbanting di atas batu saat bermain ski di tesort Alpen, Meribel, Prancis, pada 29 Desember silam. Sejak itu dia tidak pernah sadarkan diri. Juara dunia tujuh kali itu berada dalam kondisi stabil, tetapi kritis sampai akhir Januari. Tim dokter mulai menurunkan tingkat kekritisannya dua pekan lalu dan fase penyadaran mulai dilakukan. Privasi ”Keluarga bersyukur dengan perkembangan ini. Tapi mereka tidak ingin mengungkapkan rincian medis untuk melindungi privasi Michael,” kata agen Schumacher, Sabine Kehm, Jumat (14/2) waktu setempat. ”Kami akan terus menyampaikan informasi baru yang menentukan tentang kondisi kesehatan Michael. Kami menyadari bahwa fase penyadaran dapat memakan waktu yang lama.” ”Keluarga percaya pada pemulihan Michael dan menempatkan semua kepercayaan kepada tim dokter. Yang penting bukan kecepatan pemulihan, tapi bahwa proses penyembuhan Michael berlangsung secara terus menerus dan terkendali.” Schumacher, yang pensiun dari F1 pada 2012 setelah tiga tahun comeback bersama Mercedes yang mengecewakan, memenangi 91 grand prix dan menjadi rekor kemenangan hingga kini. (rtr,F3-43)
  • 4. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 SEMARANG Ulah penonton saat pertandingan uji coba PSIS melawan Timnas U-19 di Stadion Jatidiri, Jumat malam lalu, kembali mencoreng nama Laskar Mahesa Jenar. Penonton baik SM/Hendra Setiawan dari kelompok suFerdinand Hindiarto porter maupun masyarakat umum justru mengancam eksistensi PSIS. Penonton yang turun ke sintelban bisa membuat tim kebanggaan warga Kota Semarang itu terkena sanksi PSSI. Ancaman sanksi menggelar pertandingan tanpa penonton atau mengubah home base ada di depan mata. Kalau hal itu terjadi, skuad arahan Eko Riyadi akan rugi besar. Psikolog dan mantan general manager PSIS Ferdinand Hindiarto menuturkan massa telah kehilangan rasa takut. Bisa juga disebut kehilangan identitas individu dan berubah menjadi identitas massa. Kondisi tersebut menjadikan massa sangat kuat. Mereka tidak lagi takut pada aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan yang jumlahnya tak seberapa. Akibatnya, sejumlah aksi dilakukan tanpa ada pencegahan berarti. Misalnya membobol pintu masuk di kanan kiri tribune timur, serta menyalakan kembang api yang mengganggu pertandingan. Solusi Namun, menurut dosen Unika Soegijapranata itu, masalah tersebut bukan tak ada solusinya. Beberapa cara dapat digunakan. Pertama, setiap kelompok suporter memiliki data base seluruh anggotanya. Mulai asal hingga berada di korwil mana. Anggota suporter wajib membeli tiket di kelompoknya masing-masing dengan menunjukkan kartu anggota. ”Dengan cara begitu, pengurus kelompok suporter bisa mencatat data diri pembeli tiket. Di samping itu, anggota pasti akan berlombalomba mendaftarkan diri,” jelas Hindiarto. Kedua, identitas penonton yang ingin menyaksikan pertandingan tercatat oleh panpel. Mulai alamat hingga tempat duduknya. Diharapkan, apabila muncul kejadian yang tidak diinginkan, panpel sudah bisa mengetahui identitas yang bersangkutan. ”Dengan cara tersebut, tiap individu sudah tercatat dalam data base, sehingga kalau terjadi kericuhan atau pengrusakan, aparat keamanan bisa cepat bertindak,” tandasnya. (K18, H85-29) Persijap U-21 Siap Ladeni Timnas U-19 JEPARA - Timnas U-19 akan menjalani laga uji coba keenam menghadapi Persijap U-21 dalam rangkaian tur ke daerah di Stadion Gelora Bumi Kartini, Senin malam besok. Tuan rumah sore kemarin melengkapi skuad untuk menghadapi Evan Dimas dkk. Meski persiapannya pendek, Persijap U-21 bertekad memberikan perlawanan sengit. ”Kami sudah merekrut 25 pemain untuk pertandingan melawan timnas U-19. Skuad ini untuk kompetisi U-21,” tutur Pelatih Anjar ”Jambore” Widodo, kemarin. Dari 25 pemain itu, ia sudah menyiapkan komposisi yang akan turun sejak menit awal melawan timnas U-19. Enam di antara 11 pemain memperkuat klub-klub amatir di bawah pembinaan PSSI Jepara. Lima lainnya hasil seleksi dan sebagian eks pemain Porprov 2013. Maksimal Meski secara komplet baru berlatih bersama dua pekan lalu, Anjar telah menemukan senyawa tim yang bisa memberikan perlawanan ketat kepada timnas U-19 yang diasuh Indra Sjafri. ”Saya memotivasi seluruh pemain untuk memberikan perlawanan maksimal. Kami sudah melihat bagaimana timnas (U-19) menjalani lima pertandingan,” ujarnya. Sebelum menyambangi Persijap U-21, Evan Dimas dkk sudah menjajal PSS Sleman, Persiba Bantul U-21, tim Pra-PON DIY, tim Pra-PON Jateng, dan terakhir PSIS Semarang. Dari lima pertandingan itu, timnas U-19 memenangi empat pertandingan. Satu-satunya hasil imbang 1-1 didapat saat bermain di Stadion Jatidiri melawan PSIS, Jumat malam lalu. Anjar menyebutkan tim besutannya diperkuat banyak pemain berusia 21 dan 20 tahun. Ada juga yang masih berusia 19 tahun. Mereka diambil dari klub-klub amatir yang mengikuti kompetisi lokal. Kompetisi yang diputar tiap tahun itu diikuti 29 klub Divisi III, dan masing-masing 20 klub Divisi II serta Divisi I. (H15-29) SM/Muhammadun Sanomae BERLATIH : Striker Persijap U-21 Arifin berlatih bersama rekan-rekannya di Gelora Bumi Kartini, Jepara, kemarin. (29) Penonton Membeludak Tiket Masih Sisa ● Panpel Dinilai Kurang Tegas SEMARANG - Ribuan penonton memadati Stadion Jatidiri saat PSIS menjamu Timnas U-19, Jumat malam lalu. Diperkirakan jumlah penonton melebihi kapasitas stadion yang hanya 21 ribu. Hal itu ditunjukkan oleh dengan banyak penonton yang menempati sentelban di sisi timur, utara, dan selatan. Namun, meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual. Hingga kemarin penitia pelaksana (panpel) pertandingan belum mengumumkan berapa jumlah tiket tersisa. Mereka mengakui masih tiket yang belum terjual. ”Semua masih dihitung; mulai sisa tiket hingga kerugian akibat ulah suporter,” tutur Ketua Panpel Pujianto, kemarin. Pihaknya menghadapi situasi sulit pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu. Walaupun stadion sudah penuh, masih ada ribuan suporter yang berada di luar. Keadaan makin genting setelah beberapa penonton wanita pingsan. Bahkan, dua orang suporter anggota Snex dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang kaki akibat terjatuh. Setelah berkoordinasi dengan petugas keamanan, lanjut Pujianto, akhirnya pintu di sisi kanan dan kiri tribun timur dibuka, sehingga sekitar 4.000 penonton memadati sentelban. Situasi memalukan itu disaksikan jutaan pemirsa televisi karena uji coba itu disiarkan langsung oleh SCTV. Tak Efektif Sistem baru, yakni tiket barcode yang mulai diaplikasikan di tribun barat tak efektif. Kelambatan sistem buka tutup membuat penonton yang ingin masuk harus antre. Menjelang pertandingan, sistem pintu itu dimatikan sehingga para penonton bisa leluasa masuk. Ketua kelompok suporter Panser Biru Mario Baskoro dan Ketua Snex Rendra Kuswara menyatakan ribuan orang yang memaksa agar pintu timur sisi kanan dan kiri belum tentu semua anggotanya. Mungkin saja mereka calon penonton yang kehabisan tiket tetapi ingin tetap menyaksikan pertandingan. Keduanya mengkritik kinerja panpel yang kurang tegas dalam menggelar pertandingan. Panitia yang berjaga juga minim sehingga massa leluasa bergerak. Bahkan, beberapa penjaga pintu berlarian dari tempat tugasnya saat menghadapi penonton yang begitu banyak. ”Panpel harus tegas, no ticket no game. Kalau begini kan kasihan penonton yang telah membeli tiket. Di samping itu, kapasitas stadion tidak mencukupi,” tutur Mario Baskoro dan Rendra Kuswara. SM/Hendra Setiawan Tindakan Penonton Berisiko Sanksi PINGSAN: Panitia pelaksana pertandingan dan polisi membopong penonton yang pingsan pada laga PSIS melawan Timnas U-19 di Stadion Jatidiri, Jumat lalu.(29) Selain suporter tidak tertib, laga tersebut tercoreng lantaran ada dugaan digunakan sebagai ajang kampanye AS Sukawijaya yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jateng. Foto CEO PT Mahesa Jenar Semarang itu terpampang dalam tiket yang dijual. Padahal dalam etika pertandingan, sekelas presiden saja tidak boleh mencantumkan gambarnya pada tiket pertandingan sepak bola. Setelah mendapatkan ancaman dari Sekjen PSSI Joko Driyono, pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu langsung meminta maaf kepada PSSI baik secara tertulis maupun terbuka melalui media. ”Saya kilaf; saya telah mengirim surat permohonan maaf kepada PSSI dan BTN. Ke depan, saya berjanji hal itu tak lagi terjadi,” tandasnya. (K18, H85-29) Lawan Persiku, Persis Diperkuat Dua Pemain Asing SM/Setyo Wiyono TANDA TANGANI KONTRAK : Striker Fery Anto menandatangani kontrak disaksikan caretaker Manajer Totok Supriyanto dan Asisten Manajer Sapto Joko Purwadi.(29) SOLO - Dua pemain asing bakal memperkuat Persis Solo dalam laga uji coba versus Persiku Kudus di Stadion Manahan, Rabu malam nanti. Bukan gelandang Anderson Kleyton yang akan menemani Juan Marcelo Cirelli pada partai itu karena pemain asal Brasil itu sudah dipulangkan; melainkan seorang ekspatriat lain yang identitasnya masih disimpan manajemen Laskar Sambernyawa. ”Pemain asing baru itu akan datang dalam satu dua hari ini. Dia bisa langsung dicermati kemampuannya dalam uji coba melawan Persiku nanti,” tutur caretaker Manajer Persis Totok Supriyanto, kemarin. Pria yang pernah bermain untuk Laskar Sambernyawa pada pada 1990-an itu menyebutkan banyak gelandang asing yang ditawarkan agen, tetapi pihaknya tak tergesagesa menentukan pilihan mengingat waktu persiapan kompetisi Divisi Utama musim ini masih panjang. Kick offliga klub-klub strata dua baru akan dilakukan 16 April mendatang. Totok juga yakin stok ekspatriat di Tanah Air masih banyak, karena kuota pemain asing dalam sebuah tim level Divisi Utama maupun Indonesia Super League kini dikurangi. ”Banyak tawaran kepada kami, namun satu per satu dicermati dulu kualitasnya. Kalau tidak sesuai, ya kami pulangkan,” tegasnya. Rp 300 Juta Pada duel latih tanding melawan Persiku nanti, lanjut dia, untuk kali pertama para awak tim resmi berseragam Persis. Sebab, 23 pemain telah tanda tangan kontrak sekaligus menerima pembayaran awal gaji di mes skuad Kota Bengawan di kawasan Purwonegaran, kemarin. Tiga pemain yang terakhir sepakat masuk dalam skuad besutan pelatih Widyantoro itu adalah Yunet HW, Andrid Wibowo, dan M Wahyu Fitrianto. ”Tiga pemain lainnya belum kami negosiasi, yakni Liswanto, Bayu Nugroho, serta Sabani. Sabani dan Bayu masih dalam pemulihan cedera, sedangkan Liswanto belum kembali dari kesatuannya,” ujar Totok. Berdasarkan perhitungan manajemen, kata dia, total dana yang harus disediakan untuk gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim sekitar Rp 300 juta per bulan. ”Jadi, alokasi anggaran seluruh awak tim sekitar Rp 3 miliar selama satu musim dengan asumsi kompetisi Divisi Utama berlangsung 10 bulan,” tambah caretaker Asisten Manajer Sapto Joko Purwadi. (ger,D11-29) SBJ Gagal ke Empat Besar GRESIK - Tim putra Solo Bank Jateng (SBJ) gagal melaju ke babak empat besar BSI Proliga. Joni Setiawan dkk takluk di tangan Palembang Bank Sumsel 0-3 (21-25, 19-25, 17-25) di GOR Tri Dharma Gresik, semalam. Itu pertandingan terakhir SBJ di babak penyisihan putaran kedua. Dengan kekalahan, runner-up Proliga 2012 tersebut tak mampu manambah poin dan tertahan di posisi kelima klasemen dengan 12 poin, tertinggal dari Bank Sumsel dan Jakarta Elektrik PLN yang samasama mengemas 14 poin. ”Pemain terbebani karena harus menang. Saya instruksikan main lepas juga sulit. Di awal-awal set memimpin, namun setelah tersamai mereka malah tertekan dan membuat banyak kesalahan sendiri,” tutur Pelatih Rohadi Mulyo setelah pertandingan. Menurut dia, anak asuhannya sudah berusaha maksimal. Modal kemenangan atas Jakarta Elektrik PLN 3-1 sehari sebelumnya memberi suntikan semangat. Tetapi, hal itu tidak cukup untuk membendung agresivitas Bank Sumsel yang dimotori setter kawakan Didi Irwadi. ”Di awal-awal set, kami yakin akan menang, namun semua berakhir antiklimaks. Akan kami balas tahun depan kalau masih ikut lagi,” imbuh Ketua Harian SBJ Windoyo. Penerbangan SBJ selalu unggul pada awalawal set. Di set pertama, bahkan unggul dua technical time out, yakni 8-6 dan 16-14. Namun, Bank Sumsel bisa mengejar hingga akhirnya poin sama 18-18. Di situlah momentum kebangkitan Bank Sumsel. Mereka terus menambah poin hingga mampu mengambil set tersebut. Set kedua tak jauh berbeda. Memimpin 8-3 di technical time out pertama, SBJ lagi-lagi tak bisa mempertahankan keunggulan. Penerimaan bola pertama yang buruk membuat tak ada serangan berarti. Peluang itu dimanfaatkan oleh Bank Sumsel kembali menyusul dan memenangi set kedua. Keadaan tidak jauh berbeda terjadi pada set ketiga. Pada partai sebelumya, tim putra Jakarta Pertamina Energi menang walk out (WO) atas Jakarta BNI 46. Pertamina menang 3-0 dan keluar sebagai juara putaran kedua. BNI dinyatakan kalah karena hingga pukul 15.00 tidak hadir di GOR Tri Dharma. Wakil Direktur BSI Proliga Reginald Nelwan menjelaskan penerbangan yang membawa pemain BNI 46 dari Jakarta ke Surabaya dibatalkan karena Bandara Juanda Surabaya masih diselimuti abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud. ”Dengan demikian, Pertamina menang WO. Mereka menang 3-0 (25-0, 25-0, 25-0),” tegas Reginald. Menurut dia, tim BNI 46 sudah mencoba alternatif dengan mencari tiket kereta api. Namun tiket kereta pun tidak didapat. Tim itu masih akan bertanding hari Minggu ini pukul 15.00 melawan Surabaya Samator. Jika tetap tidak hadir, kata Reginald, mereka akan dikenai sanksi denda. (H69-29) SM/Nurul Muttaqin LEPASKAN SPIKE : Pemain Bank Sumsel Ismael Luke Fernandez (kiri) melepaskan spike yang coba diblok dua pemain SBJ Legran Machado dan Joni Setiawan. (29)
  • 5. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 Panggung Kebangkitan STRIKER Manchester United, Wayne Rooney, diberi panggung luas oleh pelatih Inggris Roy Hodgson di Piala Dunia Brasil, 12 Juni-13 Juli mendatang. Mantan penyerang Everton itu harus membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pemain terbaik dunia musim panas ini. Hodgson, mengacu pada kondisi sekarang, menyebut sang striker berada dalam kondisi fisik dan mental yang bagus. ”Wayne telah diberi kepercayaan Manchester United dan dia selalu mengambil tanggung jawab dengan tim nasional. Saya pikir ini menjadi tahun yang besar bagi dia, ” kata Hodgson dalam laman resmi Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA). ”Inggris memiliki Wayne Rooney yang ada dalam kondisi puncak secara fisik, mental, dan kemampuan. Kita semua tahu seberapa baik itu,” lanjut Hodgson Di lini depan, Inggris memiliki beberapa pilihan dan banyak yang berubah sejak pertandingan internasional terakhir pada November lalu. Nama-nama seperti Raheem Sterling, Adam Johnson, Luke Shaw, dan Ross Barkley, semuanya bersaing untuk mendapatkan tempat utama di Brasil nanti. Andy Carroll telah kembali dari cedera. Namun winger Arsenal, Theo Walcott, Wayne Rooney yang awalnya digadang masuk tim harus mengubur mimpi karena cedera ligamen lutut. Meski akan ada banyak persaingan di depan, Hodgson menyebut Inggris masih sangat bergantung kepada Rooney, yang diyakini bisa mejadi pembeda. Inggris telah mengandalkan Rooney selama 11 tahun terakhir. Pada usia 28 tahun, ia diyakini akan masuk 100 caps pada akhir 2014. Meskipun Rooney selalu menjadi pilihan utama lini depan Inggris, dan menjadi bintang Manchester United selama bertahun-tahun, striker itu belum pernah mengesankan di Piala Dunia. Termotivasi Sejak menjalani debut di tim nasional pada 2003, dia sudah mengemas 38 gol dalam 86 laga. Torehan itu termasuk 28 gol pada pertandingan kompetitif. Uniknya, Rooney tidak pernah mencetak gol di putaran final Piala Dunia. Pada 2006, dia menderita cedera patah tulang metatarsal sebelum dikartu merah saat kalah adu penalti 1-3 melawan Portugal. Empat tahun kemudian, dia gagal bersinar di Afrika Selatan dan meluapkan kekece- waan di depan kamera televisi saat Inggris diimbangi Aljazair tanpa gol. Sebuah gol ke gawang Polandia dalam kemenangan 2-0 pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014, membuat Rooney menjadi pencetak gol terbanyak Grup H dengan tujuh gol. Kesuburan Rooney hanya kalah dari Mesut Oezil (Jerman), Vedad Ibisevic (Bosnia) dengan delapan gol, Edin Dzeko (Bosnia) dengan 10 gol dan pencetak gol terbanyak di zona UEFA Robin van Persie (Belanda) 11 gol. ”Saya akan selalu termotivasi. Saya selalu ingin mencoba dan menolong Inggris agar sukses. Saya tidak akan menaruh tekanan tambahan pada diri saya,” kata Rooney. ”Tapi yang jelas, saya ingin tampil bagus (di panggung terbesar) dan itu adalah hal yang kami semua harus percaya kami bisa,” lanjut penyerang bertubuh gempal ini. ”Jelas, itu adalah sebuah kepingan yang hilang dalam karier saya karena ini adalah tahun ke-11 saya bermain untuk Inggris. Memenangi trofi akan menjadi pemanis. Mudah-mudahan saya punya waktu untuk mencapainya.” Hodgson mengatakan kepada Rooney untuk tidak melewatkan turnamen besar di Brasil nanti. ”Mungkin sekali atau dua kali pada masa lalu dia tidak bersinar. Kami menerima dia sebagai pemain yang luar biasa. Pesan saya kepadanya, ‘’Ini adalah kesempatan Anda’’,’’ kata Hodgson. ”Dia berusia 28 tahun. Itu usia yang hebat untu panggung dunia kali ini, kesempatan yang sempurna baginya untuk membuktikan kepada orang-orang di dunia. Ia adalah pemain yang sangat berbakat, sangat baik dan mampu bermain di banyak posisi,’’ lanjut Hodgson. Di Dunia Brasil, Inggris tergabung di Grup D bersama Uruguay, Kosta Rika, dan Italia. (Muhamadun Sanomae-43) SM/Reuters Lima Stadion Belum Siap RIO DE JANEIRO - Piala Dunia tinggal 16 pekan lagi. Namun, lima dari 12 stadion ternyata belum siap. Salah satu yang berada dalam sorotan adalah pembangunan Arena da Baixada di Curitiba. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, memberi perhatian serius terhadap keterlambatan penyelesaian venue Piala Dunia yang mestinya tuntas akhir 2013 itu. Ia ingin memastikan, Arena da Baixada benar-benar siap sebelum kick off, 12 Juni mendatang. ”Kami akan mengomunikasikan keputusan akhir seperti yang dijanjikan,” kata Valcke dalam laman resmi FIFA, Sabtu (15/2). Dia terlibat aktif bersama pemerintah kota setempat, juga pemerintah Brasil, dalam memantau perkembangan proyek tersebut. Valcke mengatakan pemerintah Brasil, pejabat di Curitiba, dan negara bagian Parana, bekerja dengan FIFA dan panitia Piala Dunia lokal untuk memastikan kesiapan Arena da Baixada ”Tak satu pun dari 12 kota bisa duduk tenang. Masih banyak perbaikan yang mesti dilakukan,” kata Valcke. Ia akan kembali ke Brasil akhir pekan ini untuk memeriksa tiga kota tuan rumah, termasuk Manaus, yang pekan lalu dilaporkan ada tiga pekerja yang tewas dalam penyelesaian stadion. Total sudah ada enam pekerja tewas dalam proses pembangunan stadion Piala Dunia kali ini. Presiden Brasil Dilma Rousseff, Jumat mendatang, akan mengunjungi Arena da Amazonia, salah satu dari lima stadion yang belum selesai. Valcke, pejabat FIFA yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan, menyebut keamanan, keselamatan, dan kesiapan menjadi prioritas. ”Secara khusus, lapangan harus dalam kondisi prima ketika FIFA mengambil alih seluruh stadion 21 hari sebelum pertandingan pertama,” kata Valcke. ”Ini sangat penting karena kami ingin melihat penampilan terbaik para pemain dan ini membutuhkan kondisi lapangan yang optimal selama 64 pertandingan.” Prihatin Dari lima stadion yang belum tuntas, FIFA paling prihatin dengan kondisi Arena da Baixada. Penyelenggara lokal bergantung pada persetujuan pinjaman dari bank pemerintah federal. Penyelenggara mengatakan, mereka telah meningkatkan jumlah pekerja di tempat tersebut untuk mempercepat pembangunan. Reginaldo Cordeiro, sekretaris Piala Dunia untuk Curitiba, berjanji mempercepat proses pemugaran stadion. ”Sekretaris menyatakan, stadion akan siap dipakai pada 30 April, atau mungkin 15 hari sebelum turnamen,” ungkap Alvaro Borba, juru bicara kota Curitiba, Kamis (13/2). FIFA sudah melayangkan ancaman akan mencoret Arena da Baixada dari daftar stadion penyelenggara Piala Dunia. FIFA bakal memutuskan nasib stadion berkapasitas 41.456 kursi itu, Selasa (18/2) depan. FIFA kesal lantaran pengalaman pahit ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah Piala Dunia. Peluang Arena da Baixada memang agak samar. Tapi mencoret dari daftar stadion penyelenggara Piala Dunia juga berisiko. Sebab, lebih dari satu juta tiket Piala Dunia sudah dijual, termasuk beberapa dialokasikan untuk Curitiba. Dana pemugaran Arena da Baixada, stadion milik joint venture, antara klub Atletico Paranaense, pemerintah negara bagian Parana, dan pemerintah kota Curitiba, ini membengkak. Proyek renovasi Arena da Baixada membutuhkan dana senilai 330 juta real Brasil atau 136 juta dolar AS. Jumlah tersebut melonjak 78 persen dari rencana awal. Sebanyak 12 stadion di Brasil membutuhkan dana 8 miliar real Brasil, meningkat 43 persen dibandingkan estimasi awal. Kalaupun renovasi Arena da Baixada rampung pada 30 April nanti, stadion itu masih membutuhkan banyak pekerjaan lain sebelum menggelar pertandingan pertama Piala Dunia antara Iran melawan Nigeria, pada 16 Juni. Renovasi tambahan itu termasuk beberapa bagian, seperti tenda VIP, area sponsor dan fasilitas pemindai keamanan. (fifa.com,H15-43) Cari Muka demi Tim Nasional GELANDANG Manchester City, Fernandinho, tak berhenti berharap bisa masuk dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia. Ia pun melirik pertandingan-pertandingan penting klub. Fernandinho rela melakukan apa pun dan ‘’mencari muka’’ di depan pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari. Salah satu pertandingan yang diharapkan bisa dia manfaatkan untuk menarik perhatian Scolari adalah pertemuan The Citizens dengan Chelsea pada babak kelima Piala FA di Etihad Stadium, dini hari tadi. Fernandinho bisa membuka peluang selebar mungkin masuk daftar Scolari untuk timnas. Pemain berusia 28 tahun itu kembali dipanggil Tim Samba pekan ini untuk pertandingan persahabatan melawan Afrika Selatan, Maret mendatang. Sebelum ini, dia absen dua tahun dari tim nasional. Ini akan menjadi kesempatan emas Fernandinho sekaligus peluang untuk mengambil hati Scolari sebelum mengumumkan skuad Samba. Brasil bertekad memenangi Piala Dunia di negeri sendiri. Scolari tak melewatkan pertandingan City melawan Chelsea di ajang Liga Primer, pekan lalu. Dia juga Fernandinho SM/Reuters memiliki kesempatan lagi untuk memperhatikan penampilan beberapa pemain asal Brasil di kedua tim itu dalam pertandingan babak kelima Piala FA. Mimpi Tak hanya Fernandinho yang dipelototi, namun juga beberapa tulang punggung Chelsea, yaitu David Luiz , Ramires , Oscar, dan Willian. ‘’Ini adalah mimpi bagi saya untuk bermain di Piala Dunia di negara saya,” kata Fernandinho, yang telah memiliki lima caps untuk Brasil. ”Ini mungkin hal yang paling penting dalam karier saya. Ini satu-satunya kesempatan. Jika saya bermain baik untuk Manchester City, maka saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali tim nasional.’’ ”Para pemain Brasil di Chelsea mengirimi saya pesan dan mengucapkan selamat. Mereka mengatakan saya pantas dipanggil tim nasional. Kami berteman, sehingga mereka mengatakan saya pantas mendapatkannya dan saya berterima kasih pada mereka,’’ kata Fernandinho. Fernandinho yang memiliki nama lengkap Fernando Luiz Roza, tampil semakin membaik bersama City setelah semusim di Etihad Stadium. Sebelumnya, dia memperkuat Shakhtar Donetsk dan Atletico Paranaense. (Muhamadun Sanomae-43) Timnas U-19, Sebuah Contoh Karakter SEPANJANG 30 tahun perjalanan karier jurnalistik, saya belum pernah menemukan tim nasional sepak bola Indonesia begitu mengharubiru publik seperti tim U-19 yang kini sedang bersiap menuju Piala Asia 2014. Hanya pertandingan-pertandingan uji coba, dari rangkaian ”Tur Nusantara”: Sleman, Bantul, Semarang, Jepara, dan kota-kota lain; namun keinginan masyarakat untuk menyaksikan aksi-aksi Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan terasa begitu menggelora. Bahkan dibandingkan dengan persiapan tim Pra-Piala Dunia 1978 yang — dari laporan-laporan media waktu itu — juga mampu menggerakkan emosi publik, histeria terhadap tim U-19 kali ini masih terasa lebih ”gila”. Ya, kemenyatuan rasa, gumpalan nasionalisme, dan api patriotisme yang ditimbulkan, lebih ”menyala” dibandingkan dengan ingarbingar dukungan masyarakat kepada tim Piala AFF 2010 yang tampil menawan, masuk final namun secara menyakitkan akhirnya dikalahkan oleh Malaysia. Tim U-19 mengetengahkan fenomena yang berbeda. Sukses menjuarai Piala AFF, lalu lolos dari kualifikasi grup ke putaran final Asia di Myanmar —antara lain dengan mengalahkan Korea Selatan 3-2— adalah pencapaian ”wah” yang tak bisa dijejaki oleh timnas senior. Penampilan anak-anak asuhan Indra Sjafrie itu juga merak ati. Elok, rancak, terpola, dan memeragakan tiki-taka ala Indonesia yang sedap disantap. Ravi Murdianto dkk menyajikan sepak bola berkarakter. Di hampir semua posisi bercokol pilar-pilar yang memantapkan tim ini dalam membangun soliditas saat menyerang maupun bertahan. Indra mampu mencip- takan kesetaraan kualitas antara pemain inti dengan pemain cadangan. Boleh dibilang, pilihan materi di setiap posisi memberi jaminan ”layak bintang”. Tim ini memang disiapkan, dibangun, dan dibina dengan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan timnas kita pada level usia mana pun. Indra berkeliling negeri, keluar masuk kampung untuk menjumput sendiri pemain di luar radar kompetisi, yang disadari banyak mutiara tak terpantau oleh jangkauan resmi pembinaan. Hansamu Yama cs masuk kawah candradimuka pelatihan nasional tidak dengan label eksklusif. Mereka dibina dengan filosofi yang berbeda dari brand elite ala PSSI Primavera era Kurniawan Dwi Yulianto cs yang di-pelatnaskan di Genoa, Italia, selama dua tahun. Atau PSSI Beretti di tempat yang sama, juga proyek timnas remaja SAD Indonesia yang mengikuti kompetisi kelompok usia di Uruguay. Pendekatan karakter ala Indra Sjafrie patut diakui ”mengalahkan” proyek-proyek prestisius yang boleh dibilang tidak meraih sukses kolektif itu. * * * ANDA tentu masih mengenang bagaimana performa Garuda Jaya ketika mengalahkan Korea di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, tahun lalu. Kolektivitas bermain, proses terjadinya ketiga gol, serta bagaimana para pemain seperti Ilham Udin Armayn, Maldini Pali, Muhammad Hargianto, dan Evan Dimas mengocok para pemain Korea menunjukkan tim ini punya determinasi, karakter, dan standar permainan. Kekuatan anak-anak ini bersumber pada konfidensi yang ditopang oleh kemauan mengeksplorasi potensi diri. Bahwa kemenangan di Piala AFF telah mengangkat para pemain sebagai pesohor yang dielu-elukan di manamana, tidak membuat mereka lupa diri. Coach Indra mampu mengikat mereka tetap dalam kekuatan kesetiaan tim. Dedikasi, loyalitas, dan respek dijaga betul, untuk tidak membuat ego anak-anak itu meledak sebagai virus. Simaklah pemandangan pada setiap menjelang kick off: semua pemain merunduk menggumamkan doa, lalu bagaimana merayakan gol dengan sujud syukur di lapangan, atau ketika diganti meninggalkan lapangan langsung menuju bench dan dengan penuh hormat mencium tangan pelatih. Mungkin ada yang menilai ritual-ritual semacam itu tidak mengungkap passion ekspresi sebagai pemain, yang terkadang mengagungkan kebebasan naluri seni. Namun saya melihatnya lain. Ketidakterjebakan pada atmosfer idolatrika ketika mereka telah menjadi figur publik, kerendahhatian yang tetap melekat dengan bersikap respek kepada pelatih, dan kebersamaan tim tentu bukan kondisi yang mudah didapat tanpa internalisasi bentukan dari seorang coach yang tekun. Menanamkan nilai-nilai semacam itu butuh keyakinan, ketelatenan, kesabaran, sekaligus ketegasan. Gembar-gembor pendidikan karakter oleh elite kekuasaan yang sejauh ini baru kuat menggema sebagai wacana, lewat metodologi dan pendekatan tersendiri, berhasil diracik oleh Indra Sjafrie dan pembantu-pembantunya. Ia menjadi guru sekaligus orang tua, teman juga komandan, psikolog juga arsitek. Hasil-hasil uji coba, dinamika dan romantika penyiapan tim ini, ingar-bingar ekspresi kecintaan masyarakat, menjadi bagian dari jejak penyaksi perjalanan Evan Dimas dkk menuju Myanmar, Oktober mendatang. Harga diri dan konfidensi telah berhasil ditegakkan dengan meraih titel AFF dan mengalahkan Korea di babak grup kualifikasi Piala Asia, namun perjalanan ke medan yang lebih berat itu masih panjang. Satu hal yang telah dicatat: fondasi tentang sepak bola berkualitas, lewat para pemain yang berkarakter, bisa dihadirkan untuk menyuarakan nyali tentang ”bangsa yang bisa!” (43)
  • 6. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 Terkepung Air SM/Adhitia Armitrianto Pompa untuk mengeluarkan air dari rumah. SM/Muhammad Syukron Jalanan rusak jika terus tergenang. Bertahan dalam Genangan Tanpa air, apa pun tak bisa hidup. Namun jika terus-menerus tergenang air, bagaimana manusia bisa hidup? Itulah yang dialami warga Kota Semarang, yang nyaris setiap saat hidup dalam kepungan rob, air laut yang melimpas ke daratan. Y a, rob menggenangi kawasan di Semarang Utara, dari Terminal Terboyo, Genuk, Stasiun Semarang Tawang, Jalan Hasanudin, Jalan MT Haryono, Jalan Kakap, Jalan Tanah Mas, hingga Kota Lama. Penurunan permukaan tanah akibat penggunaan air tanah, ketiadaan hutan kota yang bisa menyerap air, dan permukaan air laut yang meninggi jadi penyebab alasan utama rob hingga saat ini tak teratasi. Rumah-rumah dan jalan sudah ditinggikan berkali-kali. Namun ketinggian rob yang setiap tahun bertambah membuat usaha itu sia-sia. Air menggenang makin tinggi ketika laut pasang naik dan hujan pun mengguyur hampir setiap hari. Bukan tak mungkin bila tak ada solusi dan area rob meluas, seluruh kawasan bawah Kota Semarang tergenang air seumur hidup. Kini, tak hanya Semarang Utara yang tergenang. Namun juga kawasan Simpanglima, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pahlawan, hingga Jalan Gajahmada, Kecamatan Gayamsari, Tlogosari, dan Pedurungan. Karena itulah pembangunan Waduk Jatibarang serta normalisasi Kali Tenggang, Kali Asin, Kali Semarang, Kali Banger, Kali Beringin diharapkan dapat mengatasi rob dan banjir. Tak sulit mendapati rumah dengan plafon sejajar kepala orang dewasa. Atau, tinggi pintu tak seberapa sehingga orang harus membungkuk saat keluar dan masuk. Belum lagi, lantai tergenang air tak kunjung surut, meski itu bukan musim hujan. Air setinggi lutut menggenangi rumah Sutrisno (62), beberapa hari lalu. Kondisi makin mengkhawatirkan lantaran hujan lebat masih turun sehingga air sungai di depan pekarangan rumah meluap. Itu terjadi setiap tahun. Namun Sutrisno yang telah bermukim 34 tahun di Jalan Ratan Cilik RT 2 RW 1 Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, itu sepertinya sudah bersahabat dengan banjir. Rumah yang lebih rendah dari jalan dan bibir sungai membuat air yang meluap mudah masuk ke pekarangan dan rumah. ’’Tahun ini banjir terparah selama saya tinggal di sini. Beberapa hari lalu ketinggian air mencapai pinggul di halaman dan dalam rumah,’’ujarnya. Dia berencana pindah, tetapi hingga saat ini uang yang terkumpul belum mencukupi untuk mengontrak atau membeli rumah. Mau tak mau dia sekeluarga harus bersabar menerima keadaan. Bila banjir sangat besar dan tak kunjung surut, dia menyewa kamar kos tak jauh dari rumah. Kamar kos di samping masjid itu untuk beristirahat bagi istri dan keempat anak. Dia tak tega melihat keluarganya tidur dikelilingi air yang menggenang. ’’Barang berharga seperti TV, VCD kami tinggal di tempat agak tinggi. Kasur, kursi, dan perabotan lain kami biarkan tergenang,’’ katanya. Dia paling khawatir bila bengkel di depan rumah terendam air. Itu berarti dia tak dapat mencari nafkah. Padahal, setiap hari dia harus mencari uang untuk keluarga. Puji Hastuti (41), warga RT 2 RW 7 Kelurahan Bandarharjo, menuturkan hampir setiap bulan kampungnya dilanda rob dan banjir. Warga pun acap gatal-gatal dan terkena diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan. ’’Kami takut ada penyakit yang mengancam, yakni lestoporosis,’’ ujar ibu dua anak yang bekerja di Klinik Kesehatan Mer-C itu. Rob memang menjadi biasa bagi warga yang tinggal di Kelurahan Kuningan, Dadapsari, Panggung Lor, Tawang Mas, Bandarharjo, Perumahan Tlogosari, Genuk Indah, Kauman, Sawah Besar, Gayamsari, Tanah Mas, Kebonharjo, Purwosari, Rejosari, Tawangsari, Plombokan, dan Panggung Kidul. ’’Biasa karena terbiasa menghadapi, biasa datang tiba-tiba, biasa tak diperhatikan, dan pemerintah hanya berjanji mengatasi,” tutur Sunarsih (43), warga Kaliasin RT 10 RW 04 Kelurahan Kuningan. Memunculkan Banyak Ide Rob membuat ide beberapa orang berkembang. Beberapa waktu lalu, puluhan seniman di Semarang membuat pameran seni rupa bertajuk “Rob”. Pameran itu digelar di Jakarta, Semarang, dan Purwokerto. Di pameran itu terserak banyak karya yang merespons soal rob. Kurator pameran, Djuli Djatiprambudi, menyatakan seniman memang tak bertugas memberi solusi. Mereka merefleksikan realitas lewat karya agar muncul empati. Dia membebaskan peserta pameran berkarya lewat medium apa saja. Dia yakin karya itu bisa membangun komunikasi di ruang batin semua pihak, sehingga rob bisa dimaknai bersama dalam bahasa baru. Rob juga membuat Dr dr Budi Laksono menggagas rumah pilar. Rumah itu cocok dibangun di permukiman yang tergenang. Saat hadir pada diskusi di Galeri Semarang, beberapa waktu lalu, dia mengungkapkan gagasan tersebut bermula dari mainan rumah-rumahan yang biasa dijual di pasar. Dia berpikir, konsep itu bisa digunakan di lingkungan Hidup di Antara Rob dan Banjir ROB. Itulah limpasan air laut ke daratan. Dan, air itu bisa menggenang berlama-lama. Baru-baru ini, Ikatan Alumni Teknik Sipil (Ikateksi) Undip memaparkan betapa parah serangan rob itu. Ketua Ikateksi Ir MR Priyanto MM menyatakan pada 2007 rob menggenangi kawasan sekitar 4.500 hektare dengan daerah rentan lebih dari 9.000 hektare. Tahun ini, diperkirakan bertambah. Karena luas kawasan Kota Semarang sekitar 37.000 hektare, maka daerah yang kerap terkena rob hampir sepertiga. Dampak rob bisa dilihat di berbagai kawasan yang sebagian masuk Kecamatan Semarang Barat, Semarang Utara, dan Semarang Timur. Pemandangan hampir serupa bisa dilihat di sana. Salah satu yang mencolok adalah rumah-rumah yang seolah-olah ambles. Itu tak lepas dari peninggian jalan terus-menerus untuk menghindari genangan. Itu tak terelakkan, karena tak semua warga punya cukup uang untuk meninggikan rumah setara tinggi jalan. Akibatnya, meski jalan tak lagi tergenang, rumah-rumah itulah yang jadi kolam. Beberapa warga Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, sampai harus membeli pompa. Di beberapa gang, hampir seluruh rumah memiliki pompa ratusan ribu rupiah untuk mengeluarkan air dari rumah ke saluran tepi jalan. Sukatno, salah seorang warga Kemijen, menuturkan mereka ingin kampungnya segera bebas dari genangan. Namun beberapa proyek yang konon untuk menangani banjir justru tak jelas. “Saat ini warga berinisiatif memperbaiki infrastruktur secara swadaya. Salah satunya meninggikan jalan, meski berisiko rumah kami tenggelam. Namun itu pilihan yang ada,” kata dia. Dia mengatakan beberapa kebu- yang kerap tergenang. “Konsep rumah pilar adalah membangun rumah yang bertumpu pada beberapa pilar. Bagian utama rumah bisa diangkat sehingga penghuni tetap bisa beraktivitas seperti biasa saat rob. Saat berada di atas, bagian bawah rumah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti budi daya ikan,” kata dia. Keberhasilan hidup di wilayah rob diungkapkan Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Fathur Rokhman MHum. Anggota Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) itu menyatakan hasil pendampingan Unnes terhadap warga Tambakrejo, yang selama ini dikenal sebagai langganan rob, sangat menggembirakan. “Mereka bisa mengubah lingkungan kumuh jadi wilayah percontohan yang mendapat penghargaan dari Presiden di bidang sanitasi,’’ ujar dia. Mereka juga berhasil membudidayakan tanaman bakau di tengah genangan serta berhasil memanfaatkan limbah dan menghijaukan kawasan dengan pot. Gubernur Ganjar Pranowo juga memberi perhatian lebih terhadap rob. Beberapa waktu lalu, dia mengemukakan soal giant sea wall. Baru-baru ini, dia melihat dan mendengar paparan soal sabuk pantai dari beberapa ahli dari Undip. Ganjar menegaskan, salah satu yang ingin dia lakukan selama jadi gubernur adalah menangani rob dan banjir di ibu kota provinsi ini. (51) ● Muhammad Syukron ● Muhammad Syukron, Adhitia Armitrianto tuhan pokok seperti air dan kesehatan masih terpenuhi. Air bersih didapat lewat aliran PDAM. Sumur warga sudah tak bisa digunakan lagi. Kesehatan dijaga aparat puskesmas yang rutin setiap bulan datang ke kampung. Penyakit yang sering diderita warga kebanyakan menyerang kulit. Dia menuturkan warga berharap banyak pengoperasian Polder Banger. Infrastruktur itu dinilai menjadi pintu keluar bagi mereka agar tak lagi SM/Adhitia Armitrianto Kawasan Kota Lama yang selalu tergenang KELUARGA Yogi Chan (53), warga Jalan Branjangan 20, kawasan Kota Lama, Kota Semarang, setiap saat mendengar suara kecipak air yang menggenang ketika ada sepeda motor atau mobil melintas. Mereka tinggal di rumah dua lantai berukuran 800 meter persegi berarsitektur sama dengan bangunan lain di Kota Lama. Yogi tinggal bersama sang istri dan dua anaknya. Rumah itu merupakan peninggalan sang ayah, mendiang Chan Dyoen Hwa. Yogi mengaku sudah capek merawat bangunan. Sebagai buruh serabutan tentunya faktor biaya menjadi alasan tidak bisa merawat bangunan kuno. Paling tidak tiap tahun dibebani pajak bangunan yang cukup mahal, yakni sekitar Rp 700.000. Saat banjir dan rob, dia sekeluarga harus memutar otak agar bisa bertahan. Dulu, sang ayah menjadikan tempat itu rumah sekaligus gudang penyimpanan rotan. Kini, rumah itu rusak. Lantai dua dibiarkan kosong karena talang keropos, kaca jendela pecah, kaca nako hilang, tembok mengelupas. Rumah itu pun dikepung air rob berwarna kehijauhijauan. Berkali-kali dia meninggikan lantai, bahkan sampai 60 cm, agar air rob tak masuk rumah. ’’Kalau jalan di depan banjir, kami terisolasi di dalam. Kami benar-benar kesulitan. Pajak naik, harga material bangunan naik, padahal untuk menembel yang rusak butuh dana tak sedikit. Saya sudah lam berniat menjual, tapi tak laku-laku. Akhirnya, ya pasrah saja,’’ katanya. Percuma Jika air meninggi, dia tak bisa menyelamatkan perkakas ke lantai dua yang rusak parah. Papan lantai dua di beberapa sudut remuk karena atap bocor. Rangka atap dari balok kayu miring dan ditopang bambu agar tak runtuh. Dia memasang beberapa ember untuk mengantisipasi kebocoran. ’’Kalau tidak, lantai bisa lapuk.’’ Untuk memperbaiki rumah, dia butuh Rp 100 juta lebih. Namun perbaikan itu percuma jika rob dan banjir di kawasan itu tak diatasi. Sementara itu, Ariyadi (14) sesekali memandangi air yang terus berkecipak. Sambil berjalan gontai, siswa sebuah SMP swasta di Kota Semarang itu sesekali berhenti dan kembali memandang air Kali Tenggang. Dia melakukan kebiasaan itu setiap hari ketika pulang sekolah. “Saya heran, kenapa talud bisa terputus. Beberapa waktu lalu saya mendengar bapak-bapak mengobrol soal pembangunan talud yang tak jelas. Katanya ganti rugi masih alot. Saya berharap, pembangunan talud itu tak membuat rumah saya tergenang lagi,” tutur dia sambil terus memandang talud di Kampung Tenggang, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. Remaja yang ingin jadi arsitek itu mengisahkan betapa susah ketika genangan air melanda rumah pada malam hari. Karena ketiduran, buku dan tugas yang selesai dikerjakan di atas meja basah semua, padahal pagi hari harus dikumpulkan. Dia tetap membawa buku basah itu ke sekolah dan menyerahkan pada guru. “Bu Guru mau marah karena PR yang saya kerjakan basah. Saya menceritakan semalam kebanjiran. Alhamdulillah, Bu Guru mengerti,” katanya. (51) SM/Muhammad Syukron Yogi Chan mengawasi air rob yang mengepung rumahnya. berhadapan dengan rob. Kota Lama Rob juga menyerang kawasan cagar budaya, yakni Kota Lama dan Kampung Melayu. Dua kawasan tak berjauhan itu kerap tergenang. Hampir seluruh jalan di Kota Lama tergenang jika rob menyerang. Bulan lalu, misalnya, ketika intensitas hujan tinggi, kawasan itu seolah hampir tenggelam. Ketinggian air bisa sekitar 50 cm. Bahkan Stasiun Tawang di kawasan itu pernah harus berhenti beroperasi. Kampung Melayu lebih memprihatinkan. Banyak bangunan tua di sana “ambles”, kalah dari jalan yang terus ditinggikan. Salah satu rumah di Kampung Baru terlihat tinggal separuh. Sang pemilik terpaksa meninggikan lantai rumah beberapa kali untuk menghindari genangan. Dia merasa beruntung, karena rumah yang sudah berusia puluhan tahun itu masih bertahan. Beberapa bangunan lain yang berusia sama bahkan sudah hancur. Pemerintah terlihat kurang perhatian terhadap kondisi kampung itu. Salah satu tindakan yang dianggap solusi dan baru dijalankan adalah peninggian jalan di Layur. “Setelah ditinggikan, jalan ini memang tak lagi tergenang. Namun air sekarang lari ke kampung-kampung,” ujar Rasid, seorang warga. Akibat rob menyentuh juga peribadatan. Umat di Kelenteng Kam Hok Bio di Jalan Layur, misalnya, kini tak lagi sebanyak dulu. Karena, kini tempat ibadah itu kerap tergenang. Ketua Yayasan Kam Hok Bio, Chandra Budi Atmaja, menuturkan genangan akibat rob atau hujan membuat beberapa umat jarang datang dan memilih kelenteng yang tak tergenang. Salah satu kawasan permukiman yang terkena rob adalah Tanah Mas. Pertengahan tahun lalu, rob menyerang perumahan yang didirikan tahun 1974 itu. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena ketinggian rob mengakibatkan mereka tak bisa beraktivitas. Itu rob terparah yang menyerang kota. Rob datang dari aliran Kali Asin dan Semarang. Ada sebagian tanggul ambrol sehingga memperparah keadaan. Air kadang surut dalam hitungan jam, tetapi kadang beberapa hari. Perumahan pertama di Semarang setelah kemerdekaan itu tak bisa lepas dari rob yang mengintai. Pada awal berdiri, Tanah Mas bisa disebut kawasan mentereng, tak jauh dari kota. Warga perumahan itu berharap proyek kolam retensi dan normalisasi Kali Asin bisa menyelesaikan persoalan rob. Pakar hidrologi Dr Ir Nelwan menegaskan, penyebab utama rob adalah penurunan tanah. Itu terjadi karena tanah di kawasan utara Kota Semarang belum padat. Penurunan tanah itu sudah diketahui sejak 1980-an. Dia bahkan sudah bertemu beberapa gubernur untuk menyampaikan hal itu. Namun tak ada tindakan segera sehingga sekarang makin parah. (51) ● Adhitia Armitrianto
  • 7. PEREKAT KOMUNITAS JAWA TENGAH MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 Roy Salam: Ada yang Hendak Merampok Negara Siapa sebenarnya yang meminta saksi partai politik pada pemilihan umum (pemilu) dibiayai negara? Apakah partai-partai tak mampu membiayai? Berikut perbincangan dengan peneliti senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam. ● Oleh Hartono Harimurti D ana saksi partai politik di tempat pemungutan suara (TPS) mengundang pro-kontra. Apa masalah serius yang berkait dengan dana itu? Indonesia Budget Center bersama LSM yang bergabung dalam Koalisi untuk Akuntabilitas Keuangan (KUAK) Negara tak bisa membiarkan dana saksi itu direalisasikan. Kami harus mencegah karena jelas merupakan upaya partai politik dengan perpanjangan tangan di ranah kekuasaan untuk “merampok” dana publik. Itu jelas-jelas haram karena melanggar ketentuan. Apa yang dilanggar? Undang-undang Partai Politik dan Undangundang Pemilu hanya memperbolehkan bantuan atau subsidi APBN untuk pendidikan politik bagi anggota partai dan masyarakat. Bantuan dana itu pun hanya diberikan ketika partai dinyatakan berhak memiliki kursi di DPR atau DPRD yang dihitung berdasar perolehan suara. Jadi bantuan APBN atau APBD ke partai bukan saat proses pemilu berlangsung. Dengan kondisi melawan aturan itu, ya jelas publik terkejut atas kemunculan usulan dana saksi partai politik yang akan dibiayai APBN 2014 dengan jumlah tak sedikit pula. Kami perkirakan akan mencapai Rp 658,03 miliar. Dana saksi partai melanggar prinsip pengelolaan keuangan negara. Sudah diatur dengan tegas dalam Pasal 3 Ayat 1 UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara bahwa keuangan negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Coba bayangkan, ada upaya melanggar undang-undang, lalu mengambil uang negara begitu besar. Di sisi lain, terjadi bencana di mana-mana dengan penanganan belum maksimal dan itu juga membutuhkan dana besar. Sudah cukuplah kita memiliki sederetan partai dengan kader korup, yang menghiasi media massa dan mencoreng demokrasi kita. Jangan tambah lagi dengan kemunculan partai yang hendak merampok uang negara dengan berbagai dalih, termasuk dalih agar pemilu dapat berlangsung secara jujur dan adil dan tak dicurangi pihak tertentu yang akhirnya merugikan pihak lain. Upaya mengegolkan dana saksi partai kami nilai sebagai persekongkolan jahat. Mengapa Bawaslu tak menghentikan potensi pelanggaran? Ya, itu juga jadi pertanyaan publik. Mengapa bukan Bawaslu yang kali pertama berteriak atau memprotes? Perlu Bawaslu kita beri warning. Bila Nikmatnya Wredatama Oleh : Eko Budiharjo KULANUWUN. Kemarin dulu saya diminta Pak Nirmolo, senior saya, untuk memberikan ceramah pada acara silaturahmi Paguyuban Wredatama Undip. Sebuah permintaan yang berat. Bayangkan, para anggota PW Undip kan kebanyakan sudah berkepala tujuh dan delapan. Prof Sigit Murjono, sang ketua, sudah berusia 84 tahun. Prof Gunawan Setiardjo yang juga rajin hadir dalam silaturahmi bahkan sudah 89 tahun. Pak Soenobo SH yang notabene ketua pertama Ikatan Alumni Undip juga sudah 86 tahun. Nah, saya baru Juni tahun kuda kayu 2014 ini insya Allah menginjak usia 70 tahun. Apa tidak kuwalat, berani-berani menceramahi para senior citizen yang jelasjelas menang awu itu? Namun memang karena saya alergi menolak permintaan, apalagi yang menghubungi saya terlebih dulu adalah ustadz Drs H Fadjar Ismail, takmir Masjid Diponegoro, ya saya terima saja tawaran itu. Namun pada awal ceramah, saya berjagajaga dengan menyatakan bahwa apa yang Terbit sejak 11 Februari 1950 PT Suara Merdeka Press Pendiri : H Hetami Komisaris Utama : Ir Budi Santoso Pemimpin Umum: Kukrit Suryo Wicaksono Pemimpin Redaksi : Amir Machmud NS Direktur Operasional : Hendro Basuki Direktur Pemberitaan : Sasongko Tedjo Direktur SDM : Sara Ariana Fiestri saya paparkan adalah untuk warga PW Undip yang berusia di bawah 70 tahun. Saya mulai dengan penyegaran tentang perubahan pandangan atau stereotipe mengenai wredatama yang berarti pensiunan dan kebanyakan sudah manula. Dulu, usia lanjut (disingkat sialan) berkonotasi pasif, konsumtif, sengsara, harus diberdayakan, cenderung menyerah pada nasib, absent minded alias linglung, dan menjadi beban orang lain. Sekarang, istilah populernya lanjut usia (disingkat lansia), yang berkonotasi aktif, tetap produktif, merasa berbahagia, memberdayakan, mencoba mengubah nasib, open minded alias berpikiran terbuka, dan bermanfaat bagi orang lain. Anak-anak balita, remaja, dewasa, dan manula mesti bahu-membahu. Manakala anakanak punya energi dan waktu, tetapi tidak punya uang, orang dewasa puya uang dan energi tetapi tidak punya waktu. Nah, wredatama punya waktu dan uang, tetapi tidak punya energi. Sebagai wredatama mesti pandai SM/Hartono Harimurti Bawaslu terlibat dan berperan sebagai lembaga penyaluran dana saksi partai, bisa dinilai sebagai langkah menjerumuskan diri dalam masalah. Mengapa? Bawaslu menabrak aturan perundangundangan. Sebab, fungsi Bawaslu dalam pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah tak satu pun diatur bahwa tugas, wewenang, dan kewajiban menjadi penyalur dana bantuan/subsidi partai politik, termasuk dana saksi partai sebagaimana diatur dalam UU 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Selain melabrak aturan, juga terjadi penggunaaan uang negara begitu. Apa tak berbahaya posisi seperti itu? Dari sisi lain, itu juga bisa menjadi upaya mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Itu bisa diartikan secara tak langsung pemerintah tidak percaya pada KPU dan Bawaslu. Padahal, KPU dan Bawaslu dibentuk untuk menjamin penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, rahasia, jujur, dan adil serta menjamin pelaksanaan hak politik masyarakat. KPU dan Bawaslu didukung dana memadai untuk mampu bekerja sesuai dengan tujuan pembentukan. Pemerintah dan DPR telah menyetujui dukungan dana untuk KPU dan Bawaslu. Dengan dukungan itu, kita berharap mereka menjadi lembaga profesional, kredibel, serta bekerja secara mandiri, berintegritas, transparan, dan akuntabel. Dengan maksud dan rencana yang baik itu, mengapa sekarang diada-adakan lagi upaya saksi partai yang dibiayai negara? UU Penyelenggara Pemilu, posisi saksi kan di luar penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara. Kok yang sudah jelas itu dikacaukan lagi? Itu kan aneh. Partai adalah peserta pemilu legislatif. Jadi partai wajib membiayai saksi lewat sumber yang sah menurut undang-undang. Para saksi kan bekerja untuk kepentingan partai masing-masing. Maka memberikan bersyukur, karena banyak sekali nikmat yang diperoleh. Yang jelas kartu tanda penduduk (KTP)-nya berlaku seumur hidup. Selain itu wredatama tidak “seksi” bagi para penculik. Coba, mana ada penculik menjadikan manula sebagai korban. Bahkan bila ada penyanderaan pun, wredatama bersama wanita dan anakanak biasanya dapat prioritas dibebaskan terlebih dulu. Wredatama juga tidak perlu pamer atau unjuk kekuatan dengan ngebut di jalanan, misalnya. Bila sampai lupa sesuatu, lazimnya gampang dimaafkan orang. Tatkala bepergian, selalu dapat potongan harga tiket. Dan, yang tidak kalah penting, rahasia pribadi akan terjamin. Soalnya sesama wredatama yang manula, apalagi jika sudah berusia lebih dari 10 windu, pasti sudah sama-sama pelupa. Menurut pendapat Prof Abu Su’ud yang baru keluar dari RS dr Kariadi sesudah operasi APBN kepada saksi, walau tanpa melalui partai, berarti memberikan dana APBN ke partai di luar ketentuan. Lalu perlu juga kita kaji dari aspek pertanggungjawaban dana itu kelak jika dicairkan. Apalagi kita sampai saat ini belum memperoleh bukti akuntabilitas pengelolaan dana partai. Partai selama ini tertutup. Belum ada bukti partai akuntabel terhadap publik. Jangankan untuk mengelola dana publik yang besar, dana internal partai pun masih sulit diakses publik. Itu kan masih jadi tantangan kita bersama dalam membangun demokrasi yang berkualitas. Lalu siapa pengusul dana saksi partai? Sepertinya saat ini pemerintah-DPR dan Bawaslu saling tuding? Saling tuding itu menunjukkan, setelah ramai dikritik dan ternyata banyak kelemahan dasar hukumnya, pengusul tidak berani mengaku. Kalau apa yang digagas itu benar, pastilah ada yang berani mengakui sebagai pengusul. Saya tak tahu pasti siapa kali pertama mengusulkan. Namun kita bisa melihat secara sederhana. Siapa yang paling diuntungkan bila dana itu dicairkan? Mengapa ada dua partai, PDIP dan Nasdem, menolak dana saksi? Jadi itu bisa kita simpulkan, hanya partai tertentu dalam lingkar kekuasaan yang diuntungkan. Kami menduga dana itu kelak diambil dari dana optimalisasi APBN. Ada anggapan muncul usulan itu karena partai sulit membiayai saksi. Sebab, pintu untuk korupsi sudah sulit lantaran keketatan pengawasan saat ini? Bisa jadi begitu. Ya, karena pemberantasan korupsi saat ini bisa dibilang ada hasilnya. Kita lihat dulu bagaimana bisa bermain-main dengan dana bansos, sekarang dengan makin banyak yang jadi terpidana dana bansos, ya menjadikan dana itu sudah lebih sulit dimainkan. Pintu makin tertutup bila kesadaran dan peran serta masyarakat melaporkan dugaan penyalahgunaan fasilitas negara untuk pasang pin di kaki, “Khairunnas anfauhum linnas.” Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama umat. Buat apa orang panjang umur kalau tidak ada gunanya bagi orang lain? Itu pula sebabnya saya tidak menolak waktu diminta jadi ketua Paguyuban Adhi Yuswa oleh Dr H Ahmad Darodji yang adalah ketua MUI Jawa Tengah. Saya juga tidak keberatan tatkala dilamar Dr Kusmayanto Kadiman, mantan menristek, untuk jadi komisaris PT Bhimasena, juga manthuk-manthuk saja sewaktu diminta Prof Dr Thoby Muthis selaku rektor untuk diangkat sebagai guru besar tetap pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Trisakti. Jadi sibuk betul. Orang bilang, kalau ingin tugas terselesaikan dengan baik, berikanlah pada orang yang sibuk. Konon, orang sibuk itu malah pintar mengatur waktu. Saya sebagai wredatama manula juga senang kok dipanggil sana-sini. Yang penting asal jangan dipanggil polisi, kejaksaan, apalagi KPK. *** ADA dua petuah dari Rotary Club yang layak direnungkan oleh para wredatama dan semua saja. Pertama, kebahagiaan itu akan diperoleh dengan membantu orang lain. Kalau hanya memikirkan diri sendiri seperti Ratu Atut, Luthfi kepentingan partai meningkat. Mengapa kita perlu membangkitkan kesadaran itu? Karena, kan banyak menteri orang partai. Terbuka kemungkinan mereka mengakali kegiatan partai dibiayai dengan fasilitas negara. Banyak modusnya, seperti menyamakan hari kegiatan partai dan kunjungan kerja. Juga menggunakan bansos. Sebab, menjelang pemilu terjadi peningkatan dana bansos di beberapa kementerian. Kita petakan jadi dua, yaitu kementerian yang dipimpin orang partai dan kementerian yang dipimpin bukan orang partai. Nah, untuk kementerian yang dipimpin orang partai, berdasar data dari UU APBN yang kami olah, Kementerian Agama mempunyai dana bansos terbesar. Dana itu meningkat pada 2014. Sebagai ilustrasi, dana bansos Kementerian Agama 2013 Rp 11,31 triliun. Pada 2014 naik menjadi Rp 12,66 triliun. Itu kan menarik dikaji bersama. Itu salah satu contoh. Bila dana saksi partai diwujudkan akan membuat kondisi jadi tidak fair. Partai yang bisa mengader dan menanamkan ideologi dengan baik tentu tidak sulit mengerahkan kader menjadi saksi. Ya, karena mereka sadar dengan dorongan dan semangat ideologis sehingga rela mencegah suara partainya dicurangi pihak tertentu. Namun partai dengan pengaderan ala kadarnya yang malah diuntungkan karena tak perlu capek-capek mengader, menanamkan ideologi, cukup bayar orang jadi saksi, selesai sudah. Juga uang Rp 100.000 per saksi itu bisa dijadikan alat mengikat saksi dan keluarganya untuk memilih partai yang menggunakan jasanya sebagai saksi. Aspek seperti itu perlu kita perhatikan juga agar tak ada upaya pendegradasian demokrasi. Juga berkesan kok kesalahan atau kegagalan partai dalam pengaderan diserahkan ke negara untuk diatasi, sehingga negara harus membayar para saksi partai seorang Rp 100.000. (51) Hasan Ishaq, Ahmad Fathanah, Akil Muchtar, dan semacamnya, bagaimana mereka bisa merasakan kebahagiaan di tahanan? Kedua, taburkanlah benih-benih cinta. Cinta pada suami/istri, cinta pada keluarga, cinta kampus, cinta lingkungan, cinta pada agama, bangsa dan negara. Mesti selalu mengumandangkan the power of love alias kekuatan cinta dan bukan the love of power atau cinta pada kekuasaan. Dan, yang mesti kita ingat dalam benak kepala, kebahagiaan sejati yang terbesar adalah kebahagiaan keluarga. Dimulai dari yang paling inti dan paling dekat adalah pasutri atau pasangan suami-istri. Terkisah, ketika Nabi Adam merasa kesepian hidup sendiri, Tuhan kemudian menciptakan Ibu Hawa sebagai istri, bukan 10 orang sahabat. Para suami harap ingat, istri, wanita, dan anak-anak itu mengidap skin hunger atau lapar sentuhan. Ada hasil penelitian dari Columbia University tahun 2011 bahwa laki-laki yang sering disentuh punggungnya oleh wanita akan menjadi laki-laki pemberani, optimistik, dan penuh percaya diri. Sebaliknya, laki-laki yang tidak pernah disentuh tangan wanita, cenderung menjadi penakut, pesimistik, dan rendah diri penuh rasa khawatir. Liding dongeng, marilah nikmati kedudukan sebagai wredatama, lansia, manula, dan menabur cinta serta berbagi kebahagiaan kepada sesama, khususnya anak-cucu kita generasi mendatang. Sakmanten rumiyin atur kula, kepareng, nuwun. (51) Wakil Pemimpin Redaksi : Gunawan Permadi. Redaktur Senior: Sri Mulyadi, AZaini Bisri, Heryanto Bagas Pratomo. Redaktur Pelaksana : Ananto Pradono, Murdiyat Moko, Triyanto Triwikromo. Koordinator Liputan: Hartono, Edy Muspriyanto. Sekretaris Redaksi : Eko Hari MudjihartoStaf Redaksi :Soesetyowati, Cocong Arief Priyono, ZaenalAbidin, Eko Riyono, Darjo Soyat , Ghufron Hasyim, MuhammadAli, DwiAni Retnowulan, Bambang Tri Subeno, Simon Dodit, Budi Surono, Renny Martini, Diah Irawati, Agustadi,Gunarso, Mohammad Saronji, Ahmad Muhaimin, Bina Septriono, Nugroho Dwi Adiseno, Nasrudin, M.Asmu’i, Ali Arifin, Sri Syamsiyah LS, Gunawan Budi Susanto, Imam Nuryanto, Arwan Pursidi, Arie Widiarto, Zulkifli Masruch, Agus Fathudin Yusuf, Petrus Heru Subono, Tavif Rudiyanto, Dwi Ariadi, M Jokomono, SaroniAsikin, PurwokoAdi Seno, Karyadi, ArswindaAyu Rusmaladewi, Maratun Nashihah, Mundaru Karya, Sarby SB Wietha, MohamadAnnas, KunadiAhmad, Ida Nursanti,Aris Mulyawan, Setyo Sri Mardiko, Budi Winarto, Sasi Pujiati, Hasan Hamid, Rony Yuwono, Sumaryono HS, M Norman Wijaya, Surya Yuli P, A Adib, Noviar Yudho P, Yunantyo Adi S, Fahmi Z Mardizansyah, Saptono Joko S, Dian Chandra TB, Roosalina, Dicky Priyanto, Hasan Fikri, Tri Budianto. Litbang :Djurianto Prabowo ( Kepala ),Dadang Aribowo. Pusat Data & Analisa: Djito Patiatmodjo (Kepala). Personalia: Sri Mulyadi (Kepala), Dyah Anggarini. RedakturArtistik: Putut Wahyu Widodo (Koordinator), Toto Tri Nugroho, Joko Sunarto, Djoko Susilo, SigitAnugroho. Reporter Biro Semarang : Edi Indarto ( Kepala), Widodo Prasetyo (wakil), Sutomo, IrawanAryanto, Moh. Kundori, Adhitia Armitrianto, Rosyid Ridho, Yuniarto Hari Santosa, Maulana M Fahmi, FaniAyudea, Hartatik, LeonardoAgung Budi Prasetya, Modesta Fiska Diana, Royce Wijaya Setya Putra, Wahyu Wijayanto. Biro Jakarta : Hartono Harimurti, ( Kepala), Wahyu Atmadji, Fauzan Djazadi, Budi Yuwono, Sumardi, Tresnawati, Budi Nugraha, RM Yunus Bina Santosa, Saktia Andri Susilo, Kartika Runiasari, Mahendra Bungalan Dharmabrata, Wisnu Wijarnako. Biro Surakarta : Budi Cahyono ( Kepala ), Won Poerwono, SubaktiASidik, Joko Dwi Hastanto, Bambang Purnomo, Anindito, Sri Wahyudi, Setyo Wiyono, Merawati Sunantri, Sri Hartanto, Wisnu Kisawa, Achmad Husain, Djoko Murdowo, Langgeng Widodo, Yusuf Gunawan, Evi Kusnindya, Budi Santoso, Irfan Salafudin, Heru Susilowibowo, Basuni Hariwoto, Khalid Yogi Putranto, Budi Santoso. Biro Banyumas :Sigit Oediarto (Kepala), Khoerudin Islam, Budi Hartono,Agus Sukaryanto, RPArief Nugroho,Agus Wahyudi, M Syarif SW, Mohammad Sobirin, Bahar Ibnu Hajar, Budi Setyawan. Biro Pantura :Trias Purwadi (Kepala), Wahidin Soedja, Saiful Bachri, Nuryanto Aji, Arif Suryoto, Riyono Toepra, Muhammad Burhan, M Achid Nugroho, Wawan Hudiyanto, Cessna Sari, Bayu Setiawan, Teguh Inpras Tribowo, Nur Khoerudin. Biro Muria :Muhammadun Sanomae (Kepala), Prayitno Alman Eko Darmo, Djamal AG, Urip Daryanto, Sukardi, Abdul Muiz, Anton Wahyu Hartono, Mulyanto Ari Wibowo, Ruli Aditio, Moch Noor Efendi. Biro Kedu/DIY: Komper Wardopo (Kepala), Doddy Ardjono, Tuhu Prihantoro, Sudarman, Eko Priyono, Henry Sofyan, Nur Kholiq, Amelia Hapsari, Supriyanto, Sony Wibisono. Daerah Istimewa Yogyakarta: Sugiarto, Asril Sutan Marajo, Agung Priyo Wicaksono, Juili Nugroho. Bandung :Dwi Setiadi. Koresponden : Ainur Rohim (Surabaya). Alamat Redaksi : Jl Raya Kaligawe KM 5 Semarang 50118.Telepon : (024) 6580900 ( 3 saluran ), 6581925. Faks : (024) 6580605. Alamat Redaksi Kota : Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon : (024) 8412600. Manajer Iklan : Bambang Pulunggono. Manajer Pemasaran: Berkah Yuliarto, Manajer Markom: Yoyok Gumulyo. Manajer Riset dan Pengembangan : Adi Ekopriyono. Manajer TU :Amir AR. Manajer Keuangan : Dimas Satrio W. Manajer Pembukuan : Kemad Suyadi. Manajer Logistik/Umum : Adi P. Manajer Produksi: Bambang Chadar. Manajer HRD: Budi Susanto. Alamat Iklan/Sirkulasi/Tata Usaha: Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon: (024) 8412600. Faks : (024) 8411116, 8447858. ■HOT LINE 24 JAM024-8454333 ■REDAKSI:(024) 6580900 Faks (024) 6580605 e-mail: redaksi@suaramerdeka.info. Dicetak oleh PTMasscom Graphy, isi di luar tanggung jawab percetakan.