ini menggunakan dan mendeskripsikan isi artikel secara singkat. Kata kunci "Kawasan" dan "Cekungan
1. MINGGU LEGI, 16 FEBRUARI 2014
TAHUN 65 NO. 6 ■ TERBIT 28 HALAMAN
Bandara A Yani Dibuka
Adi Soemarmo Belum Normal
SEMARANG - Aktivitas penerbangan di sejumlah bandara hingga
kemarin belum sepenuhnya normal
akibat letusan Gunung Kelud. Bandara
A Yani Semarang, Bandara Abdulrahman Saleh Malang, dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap mulai dibuka.
Lainnya, yakni Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta,
dan Bandara Husein Sastranegara
Bandung belum beroperasi.
Bandara A Yani dibuka, Sabtu
pukul 15.00. Maskapai
Garuda kembali
melayani
penerbangan untuk rute SurabayaSemarang dengan pesawat GA
368/369 dan rute Jakarta-Semarang
dengan pesawat GA 238/241, GA
240/243, GA 242/245, GA 244/247,
dan GA 246 pergi-pulang.
(Bersambung hlm 7 kol 1)
AKTIVITAS MENURUN : Gunung
Kelud mengeluarkan asap putih,
Sabtu (15/2). Petugas membersihkan debu vulkanik yang menutupi landasan pacu Bandara Adisutjipto Yogyakarta (kiri) dan
Bandara Adi Soemarmo
Solo. (58)
Abu Masih
Mengganggu
● Kena Debu, Trafo Gardu PLN Terbakar
SM/Yoma Times, Antara
KEDIRI - Dua hari setelah meletus, aktivitas Gunung Kelud mereda.
Namun, dampak yang ditimbulkan, terutama dari lontaran
Di Balik Survei Politik
abu vulkanik, masih mendera masyarakat di berbagai kota.
Ilmiah, Pesanan, atau
Rebutan Kue Pilkada?
Dampak tersebut tak hanya dirasakan warga
sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, tapi
juga di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Di Jogja, aktivitas warga belum pulih karena
berbagai sudut kota masih diselimuti abu tebal.
Abu beterbangan sehingga membuat jarak pandang amat terbatas. Toko-toko masih tutup.
Sekolah-sekolah masih diliburkan.
Kondisi serupa terjadi di Purworejo dan
Kebumen. Abu Kelud masih mengganggu jalur
utama yang menghubungkan kedua kabupaten
itu. Kendaraan yang melintas di jalur selatan
melaju tak lebih dari 40 kilometer per jam.
Bahkan kemarin sore banyak kendaraan di
Kebumen berhenti serentak saat angin kencang
menyapu debu hingga pandangan pengendara
makin terhalang.
“Kami kira itu letusan Gunung Kelud
kembali, ternyata debu yang terkena angin
kencang,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arif
Rahmadi.
Angin kencang itu datang dari arah selatan.
Debu yang tertiup angin beterbangan hingga ke
barat Kebumen sampai Sumpiuh, Banyumas dan
ke timur sampai Kutoarjo, Purworejo. Begitu
angin reda, kendaraan tidak bisa melaju kencang
karena jarak pandang hanya 15-20 meter.
Sementara itu, warga secara berkelompok
menggunakan mesin pompa menyedot air dari
saluran terdekat untuk menyiram jalan yang tertutup debu.
Petugas kebersihan Pemkab Purworejo
menggunakan tiga mobil pemadam untuk menyingkirkan debu.
(Bersambung hlm 11 kol 1)
PADA masa Orde Baru,
tidak ada survei mengenai
apa pun yang bersifat mempertanyakan atau menilai
kebijakan yang diambil
pemerintah. Jangankan meminta atau mengajak publik
berkata benar dalam menilai
kebijakan penguasa, bersuara
seorang diri untuk mengkritik
langkah pemerintah saja bisa
dianggap subversif.
Begitu pula survei tentang
elektabilitas partai politik,
calon presiden, dan
calon kepala daerah,
pasti tidak dilakukan.
Hal ini karena kepala
daerah drop-dropan dari
pusat. Selain itu, penentunya sedikit orang, yaitu anggota
MPR (untuk presiden) atau
DPRD untuk gubernur dan
bupati/wali kota.
Begitu masuk era
reformasi, lembaga survei
dan konsultan politik bermunculan bagaikan jamur
di musim hujan. Beberapa
di antaranya sempat meroket.
Misalnya Fox Indonesia milik Choel
Mallarangeng
yang ikut mengantarkan kemenangan pa-
GANGGU PANDANGAN : Abu
Gunung Kelud masih mengganggu jalur
utama Purworejo hingga Kebumen.
Kendaraan yang melintasi jalur tersebut
melaju tak lebih dari 40 km/jam.
Anggota Kopassus membersihkan jalan
yang tertutup material erupsi di kawasan
Simpang Lima Gumul, Kediri.
Sebuah gardu induk PLN
di Kebumen terbakar karena
terkena debu vulkanik. (58)
sangan SBY-Boediono dan
suara Partai Demokrat secara
signifikan pada Pemilu 2009
(dibandingkan hasil Pemilu
2004), serta PolMark Indonesia dengan nakhoda Eep Saefulloh Fatah yang ikut mendampingi pasangan JokowiAhok saat memenangi Pilkada
DKI Jakarta 2013.
Pelopor
Membicarakan tentang siapa sebenarnya yang
memelopori berdirinya lembaga survei, kita
tidak bisa melupakan sosok
Denny Januar
Ali atau yang lebih
dikenal dengan Denny JA.
Walaupun ada
nama-nama seperti
Saiful Mujani yang
dulu bersamasama bergabung
dalam Lembaga
Survei Indonesia
(LSI), namun Denny dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-lah
yang kali pertama memproklamasikan diri sebagai lembaga
survei dan konsultan politik profesional pada 2005.
(Bersambung hlm11 kol 2 )
SM/Arif Widodo, Antara
4
OLAHRAGA
Penonton Membeludak, Tiket Sisa
RIBUAN penonton memadati Stadion Jatidiri saat PSIS
menjamu Timnas U-19, Jumat malam lalu. Namun,
meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual.
11
INTERNASIONAL
Perundingan Suriah Mentok Lagi
MEDIATOR Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Lakhdar Brahimi meminta maaf kepada rakyat Suriah
karena perundingan damai di Jenewa kembali
berakhir tanpa kemajuan.
Cara Efektif Redam Amarah Wanita
(Kanal “Lelaki”)
Buah Hati Enggan Santap Sayur? Coba Trik Ini
(Kanal “Sehat”)
L A P O R A N U TA M A
Ketika Kawasan Mlayudarat Menjadi Cekungan
KAMPUNG Darat merupakan cikal bakal permukiman di kawasan pantai Semarang. Adapun Kampung Melayu hanyalah
sebutan bagi kawasan
baru di sebelah timur Kampung Darat yang pada awal terbentuk dihuni penduduk berbahasa Melayu.
Bukan hanya itu, Kampung Darat juga
dikenal melalui sosok ulama besar KH
Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani
atau yang lebih dikenal sebagai Kiai
Sholeh Darat.
Kampung Darat dan Kampung Melayu
pernah menyatu menjadi nama Kelurahan
Mlayudarat. Namun sejak 1992 kelurahan
itu dihapus dari peta Kota Semarang dan
bekas wilayahnya menjadi Kelurahan
Dadapsari. Kampung Darat telah berdiri
sejak abad ke-17 dan merupakan daratan
terakhir dekat pantai yang terbentuk secara
alami. Jadi kawasan itu bukanlah hasil
reklamasi atau pengurukan.
Pada 1880, Belanda membangun Banjirkanal Barat untuk meluruskan aliran
Kaligarang menuju laut. Sejak saat itu pula
sedimentasi Kali Garang, Kali Kreo, dan
Kali Kripik melalui Kali Semarang yang
membentuk daratan kota bawah terhenti,
dan Kampung Darat menjadi wilayah
paling tinggi di kawasan pantai.
Adapun daerah di sekitarnya, yakni
Barutikung, Kuningan, Perbalan,
Plombokan, dan Panggung, masih
berupa tambak, sawah, dan
rawa-rawa.
Namun kawasan Mlayudarat
kini tak lagi kering. Secara perlahan, sejak 1980-an, air asin merambah. Lomba meninggikan jalan
kampung dan lantai rumah pun dimulai, namun kawasan itu justru makin
tergenang.
Rumah-rumah tingkat kehilangan
lantai bawah. Bahkan tak sedikit rumah
dibiarkan terpendam. Banyak warga pindah ke tempat lain, namun tak sedikit yang
bertahan di tengah genangan air.
Orang boleh bilang, rob makin
tinggi akibat pemanasan global
dan penurunan tanah. Barangkali memang itulah
yang terjadi di kawasan
Mlayuda-
rat. Namun yang pasti, kawasan itu kini
telah berubah menjadi cekungan. Bukan
karena penurunan tanah, melainkan akibat wilayah sekitarnya yang semula
merupakan daerah tambak, sawah, dan
rawa telah mengalami pengurukan
besar-besaran.
Kegiatan mbongkar gunung, nguruk
segara yang dimulai akhir 1970-an itu
dilakukan hingga kawasan lepas pantai
yang kini menjadi Perumahan Tanah
Mas. Dan, seperti biasa, dengan pengurukan besar-besaran, daerah
yang dibangun belakangan selalu
dibuat menjadi lebih tinggi.
Namun alam rupanya memiliki
jalan sendiri dan meminta kembali
wilayah yang dulu digenangi. Kini
hampir seluruh wilayah Kecamatan
Semarang Utara dilanda rob, tak
terkecuali Tanah Mas yang dibangun
paling akhir. (51)
● Hartono
2. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
Modus Lama, Aliran Dana ke Artis
Menunda Keluhan
SAYA punya banyak kesulitan dalam hidup.
Tetapi hidup siapa yang bebas dari kesulitan?
Tak ada. Tak ada orang paling menderita, juga
tak ada orang paling bahagia. Rumus ini
membuat saya berlatih untuk tidak mengeluh.
Namanya juga berlatih, kadang sukses,
kadang gagal. Dan kenyataan ini membuat
saya menempuh latihan kedua, yakni hanya
mengeluh untuk soal-soal yang membuat
saya malu mengeluh. Bentuknya ialah keluhan kenapa saya harus mengeluh.
Ketika malam itu Gunung Kelud meletus,
pagi buta saya sudah harus mengejar pesawat untuk pulang. Jalanan gelap dalam hujan
deras dan angin kencang. Setelah lama
menunggu keberangkatan yang kami dengar
malah pengumuman bahwa penerbangan
ditunda untuk waktu yang tak bisa ditentukan.
Abu tebal sedang menutup banyak bandara.
Ketika pengumuman itu rampung dibacakan saya melihat reaksi yang nyaris seragam dari semua penumpang. Kaget, kecewa,
marah, dan tak berdaya. Marah tapi tak berdaya, adalah keadaan yang sungguh berat.
Tapi sebenarnya saya tak perlu melihat reaksi
orang lain karena reaksi yang sama juga ada di
dalam diri saya. Untung latihan saya selama ini
ada gunanya. Reaksi kecewa itu membuat
saya malu karena apalah artinya penundaan
waktu ini dibandingkan dengan derita
saudara-saudara kami yang sedang tertimpa
musibah. Wilayah yang jauh saja ikut menderita apalagi masyarakat di episentrum bahaya.
Abu yang berkelebat saja amat mengganggu
lalu apa jadinya dengan abu yang menimbun
rumah seisinya.
Penundaan jadwal pulang itu lalu terasa
bukan sebagai penundaan tetapi sebagai doa
dan solidaritas bersama. Ada begitu banyak
derita di luar sana yang membuat saya malu
mempersoalkan derita saya yang tak seberapa.
Usai menenangkan diri, perhatian kami
kemudian banyak tersita siaran televisi. Abu
ternyata merajalela hampir di seluruh Jawa. Di
daerah bahaya, tentu paling berat keadaannya. Tetapi di sebuah desa di dekat pusat
letusan, lewat siaran televisi, terlihat seorang
bapak tua yang tengah membangun gubuk
darurat. Sendirian. Kepanikan masih mengacaukan warga. Bantuan tentu belum ada,
karena bahkan pihak yang memikirkan pun
belum ada.
Tetapi kakek itu, tanpa mengindahkan
keterbatasan di sekitarnya langsung berbuat
saja. Gubuk itu mestinya terlalu sederhana,
terlalu lemah untuk kuat menadah gempuran
abu dan batu. Tapi katanya, ''Ini untuk berlindung anak dan cucu.'' Inikah agaknya kekuatan kakek tersebut. Kekuatan itu terletak
tidak di gubuknya tetapi pada keyakinannya.
Perintah membuat perahu di zaman Nabi
Nuh pada awalnya tak ada yang memercayai
kecuali Nabi Nuh sendiri. Perintah itu dianggap terlalu ganjil dan mustahil kecuali bagi
pihak yang meyakini.
Yakin bahwa bersiaga jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali; bahwa kesibukan
mengerjakan apa yang bisa dikerjakan jauh
lebih disukai Tuhan ketimbang cuma ngomel
ke sana-kemari. (62)
Tuntaskan Penanganan Dugaan
Penyimpangan Dana BPIH
BANJARNEGARA Wakil Ketua DPR RI,
Taufik Kurniawan, meminta permasalahan seputar dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) yang tengah menjadi sorotan masyarakat,
agar segera dituntaskan.
Dia juga mengapresiasi
dan mendukung keterSM/M Syarif SW bukaan yang disampaiTaufik Kurniawan kan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali,
yang memberikan ruang seluasnya kepada KPK
untuk masuk dan menangani permasalahan tersebut.
''Terlepas dari hal tersebut, permasalahan yang ada
terkait penyelenggaraan haji memang harus dituntaskan. Kita tahu, untuk bisa diberangkatkan haji,
orang harus berkorban banyak dan sabar menunggu
waktu hingga bertahun-tahun. Apalagi ini masalah
keumatan yang harus dilaksanakan dengan amanah,''
ujarnya, ketika berkunjung ke Banjarnegara,
kemarin.
Amanah
Agar permasalahan segera jelas, pihaknya akan
meminta Komisi VIII menuntaskan masalah seputar
penyelenggaraan haji. Antara lain mengenai dana
catering, dana penginapan, transportasi, bagasi, dan
lainnya yang dikabarkan ada mafianya.
''Jangan sampai kita menjadi orang yang zalim terhadap dana umat, apalagi itu sudah menjadi amanah.
Intinya kami mendukung dan mengapresiasi Menag
yang beri ruang seluasnya kepada KPK untuk menangani masalah tersebut,'' imbuhnya.
Ditambahkan, masalah dugaan penyimpangan
dana BPIH tersebut bukan menyangkut siapa yang
bersalah dan bagaimana. Namun menyangkut amanah atas dana umat yang harus bisa dikelola dengan
baik.
Dia sangat berharap, ke depan umat semakin mudah
dan tidak terlalu berat dalam menjalankan ibadah haji.
Sebab mereka sudah berkorban dana dan yang terpenting adalah waktu, lantaran harus sabar menunggu giliran agar bisa diberangkatkan. (H25-78)
JAKARTA - Pemberian mobil Toyota Vellfire dari
tersangka Tubagus Chaeri Wardana (TCW) atau
Wawan kepada artis Jennifer Dunn, diduga sebagai
model Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
dari tersangka korupsi kepada artis.
Namun model seperti ini menurut
Direktur Pemeriksaan dan Riset
Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, bukanlah sebuah modus
baru.
"Buat kami tidak ada yang istimewa, biasa saja dalam proses layering
harta kekayanan yang tidak legal.
Ini modus lama yang sudah terjadi
pada 2005," kata Ivan dalam diskusi
''Aliran Dana Buat Rakyat Jelita'' di
Warung Daun Cikini, kemarin.
Menurut dia, artis atau yang
dalam diskusi tersebut disebut ''rakyat jelita'' adalah pihak yang tidak
mempunyai hubungan dekat
dengan tersangka kasus korupsi.
Mereka memang memanfaatkan
artis karena bila dialirkan ke keluarga dekat atau keluarganya tentu
lebih mudah diketahui.
"Misalkan koruptor itu pejabat
negara tapi pendapatannya jauh
lebih besar daripada apa yang diterima secara resmi. Lalu penyalurannya ke mana? Saat akan disalurkan
ke keluarga ada batasan kewajarannya, juga mudah dideteksi, bila
seorang ayah tiba-tiba memberikan
Rp 1 miliar ke rekening anaknya,
atau istrinya. Maka disalurkanlah
uang itu ke kanal-kanal baru yaitu
kepada rakyat jelita ini," papar dia.
Ivan menegaskan, kepentingan
PPATK hanya pada ke mana saja
aliran dana dari pihak yang diduga
koruptor itu mengalir. Tidak peduli
apakah yang menerima aliran dana
itu artis atau bukan. Dan pihaknya
juga tidak mau terjebak dalam menstigmatisasi profesi-profesi tertentu
termasuk profesi artis perempuan.
"Kami tak mau stigmatisasi
dalam profile-profile tertentu,
seperti artis perempuan. Tapi kami
harus laporkan kepada penyidik
bahwa si Aitu menerima aliran dana
dari koruptor, tak peduli apa profesi
dan hubungan seperti apa dengan
sang koruptor," ujar dia.
Beber Nama
Dalam kesempatan yang sama
anggota Komisi III DPR RI dari
Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Eva
Kusuma Sundari, tidak setuju
dengan cara Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) membeberkan
nama-nama artis yang menerima
aliran dana para koruptor. Menurut
Eva, tindakan KPK itu tak adil dan
terkesan untuk menimbulkan sensasi.
"Memajang nama artis melanggar HAM dan itu stigmasisasi yang
buruk. Ini saya nilai tidak fair," ujar
Eva
Namun demikian Eva menilai
bahwa pasti ada layanan yang
diberikan artis kepada Wawan. Dan
Wawan bukanlah pihak yang
bodoh, sehingga begitu saja mengalirkan uang atau memberi barang
kepada seorang artis.
"Wawan bukan orang bodoh, dan
publik juga tidak bodoh. Jadi sudah
pasti, ada hubungan terkait entertaint yang diberikan artis walau
tidak perlu kita bahas seperti apa
bentuknya, dan juga hubungan
yang murni profesional," kata dia.
Masih dalam kesempatan yang
sama Koordinator Divisi Korupsi
Politik ICW, Ade Irawan mengatakan, hingga kini KPK belum pernah
menetapkan artis menjadi tersangka
TPPU.
Hal ini karena relasi artis itu
umumnya untuk urusan terkait profesi, hubungan lebih dari profesi
yang bersifat hedonis.
"Jadi, memang karena ada jasa
artis yang dibayar. Namun harus
diketahui artis, yang harus diwaspadai artis itu jadi istri siri. Berbahaya karena bisa saja diberi harta
untuk kepentingan menyembunyikan harta koruptor tadi. Dia bisa
dijerat TPPU. Saya kira KPK penting memastikan relasi tadi," ujar
Ade.
Dengan menjadi istri atau suami
siri, artis tersebut diduga mengetahui harta suami (koruptor) atau
patut diduga tahu. Hal ini karena,
dia tahu bagaimana resminya gaji
seorang pejabat, yang untuk ukuran
negeri ini tidak fantastis.(F4-78)
SM/Antara
KONSER ERROS DJAROT: Iwan Fals tampil atraktif dalam konser "40 Tahun Erros Djarot
Berkarya" di Jakarta, Jumat (14/2). (58)
Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya
Sikap Peduli pada Kehidupan dan Politik
''ERROS Djarot adalah seorang
budayawan. DNA seorang budayawan adalah sikapnya yang selalu
peduli pada sesama,'' tutur J Kristiadi, pengamat politik sahabat dekat pemilik nama asli Sugeng Waluyo Djarot itu. Kristiadi mengungkapkan hal tersebut melalui video di
layar panggung mengawali era ketika Erros mulai terjun ke dunia politik.
Begitulah, sepanjang hampir tiga
jam pertunjukan bertajuk ''40 Tahun
Erros Djarot Berkarya'' di Plennary
Hall Jakarta Convention Center
Jumat (14/2) malam lalu, menggambarkan perjalanan panjang
bapak dua anak itu mengekspresikan sikap pedulinya pada kehidupan melalui lagu-lagu, dunia
jurnalistik, dan juga partai politik
yang kemudian digelutinya.
Lagu-lagu yang dibawakan sejumlah penyanyi berbeda zaman ini
terdengar begitu indah kendati
berbilang tahun terlewati sejak
lagu-lagu itu diciptakan. Pilihan
kata bertenaga yang tetap bernas,
indah dan puitis serta romantic
menjadi kekuatan Erros ketika
menciptakan lagu. Serangkaian
lagu-lagu Erros yang sarat pilihan
kata yang indah
disajikan dengan apik dalam
iringan Erwin Gutawa Orchestra.
Lagu Fenomenal
Bertepatan dengan Hari Valentine, konser yang diprakarsai Jay
Subiakto, Mira Lesmana, dan Erwin
Gutawa ini sempat molor hampir
satu jam dari waktu semula 20.00
WIB. Kendati begitu, penonton
tetap antusias menunggu konser
berlangsung.
Terutama mereka yang ingin
kembali menikmati karya-karya
masterpiece laki-laki kelahiran
Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini.
Di antara kerumunan penonton
tampak Arifin Panigoro dan Setiawan Djody yang menikmati konser
malam itu. Mayoritas penonton
spontan ikut bersenandung pada
beberapa lagu, seperti ''Selamat
Tinggal Kekasih'' yang diciptakan
Erros Djarot ketika sang istri tercinta
Dewi Triyadi Surianegara hendak
berangkat ke Prancis mengambil
gelar S-3 di Universitas Sorborne.
Begitu juga ketika lagu ''Malam
Pertama'' dibawakan oleh Alexa.
Puncaknya, pada lagu jagoan
''Ketika Cinta Kehilangan Kata''
dan "Badai Pasti Berlalu" yang
menjadi penutup konser. Standing
ovation dilakukan hampir seluruh
penonton saat suara khas melengking Berlian Hutauruk membawakan dua lagu fenomenal itu.
Kendati sudah tidak muda lagi,
penampilan Berlian begitu menggetarkan.
Sejumlah penyanyi seperti Once
Mekel, Glenn Fredly, Marcel Siahaan, Bunga Citra Lestari, Eva
Celia, membawakan lagu-lagu
karya Erros seperti ''Merepih
Alam'', ''Merpati Putih'', ''Serasa'',
''Matahari'', ''Pelangi'', ''Baju
Pengantin'', dan ''Angin Malam''.
Sementara Iwan Fals membawakan ''Yang Aku Inginkan Perubahan'' dan ''Tuhan Ampuni Dosa
Kami''.(Tresnawati-78)
Juni, Pembahasan Anggaran Desa Ditarget Kelar
GROBOGAN - Peraturan Pemerintah (PP) sebagai tindak lanjut
Undang-Undang Desa Nomor 6
Tahun 2014, akan dibahas Mei
mendatang. Pembahasan ditarget
kelar pada Juni, agar anggaran
untuk desa bisa dicairkan melalui
APBN Perubahan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil
ketua Banggar DPR RI, Djoko
Ujiyanto, pada kegiatan sosialisasi
UU Desa di Gedung Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua
Komisi II Ahmad Muqowam yang
sebelumnya menjabat sebagai Ketua
Pansus RUU Desa, Ketua Komisi A
DPRD Grobogan Sri Wiyati serta
Kabag Tata Pemerintahan Setda
Grobogan Daru Wisakti. Sosialisasi
diikuti sekitar 800 Kades dari Kabupaten Pati, Blora, Rembang, Demak,
Jepara, dan Kudus. Djoko menjelaskan, pembahasan yang akan
dimulai pada Mei tidak ada kaitannya
dengan politik, yakni penyelenggaraan Pemilu.
''Semua sudah ada jadwalnya.
Sama sekali tidak ada kaitannya
dengan itu,'' kata Djoko.
Ragukan Komitmen
Dikatakannya, pembahasan PP
ditarget tidak melebihi bulan Juni.
Hal itu berkaitan dengan pencairan
dana anggaran bagi desa. Jika melebihi Juni maka desa hanya akan
memperoleh APBD murni sebagaimana yang telah dianggarkan saat ini.
Sementara itu Ahmad Muqowam
sedikit meragukan komitmen
sejumlah pejabat pemerintah terkait
PP tersebut. Ditengarai ada upaya
sejumlah pejabat pemerintah yang
tidak menyetujui desa memperoleh
anggaran tersendiri.
''Ada pejabat yang masih menginginkan sistem lama. Itu yang
harus diantisipasi. Jangan sampai
PP sudah jadi namun tidak sesuai
dengan Undang-Undang Desanya,'' kata Muqowam.
Untuk itu, telah dibentuk Kaukus
Parlemen beranggotakan anggota
DPR dari berbagai partai guna
mengawasi pembahasan PP tersebut. Ketua Paguyuban Kades
Demang Manunggal Grobogan,
Masyudi mengatakan, pihaknya
akan ikut mengawal Kaukus Parlemen.(H81-78)
SM/Hanung Soekendro
SOSIALISASI UU DESA: Wakil Ketua Banggar DPR, Djoko
Ujiyanto, memberikan paparan seputar UU Desa di Gedung
Gapensi Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/2). (78)
Tetangga yang Bermasalah atau Kita yang Lemah?
Oleh A Zaini Bisri
TETANGGA adalah saudara kita
yang paling dekat, lebih dekat dari kerabat. Bila kita sedang dilanda musibah, orang pertama yang segera menolong kita adalah tetangga sebelum
saudara kita datang. Memiliki tetangga yang baik akan membuat hidup
kita lebih aman dan nyaman.
Karena itu, kata orang bijak, bila
Anda bermasalah
dengan tetangga lebih baik
permasalahan
tersebut dibicarakan dengan baik-baik.
Bila perlu undanglah penengah sebagai pihak netral
agar permasalahan itu di bawah
kendali dan tak berlarut-larut.
Namun, bagaimana jika kita memiliki tetangga yang selalu berisik, usil,
dan sering memperlakukan kita
dengan tidak hormat? Apakah kita
akan membiarkan saja sikap dan perlakuan mereka, membalas tindakan
mereka, atau menyelesaikan masalah
itu secara baik-baik?
Menjadi keprihatinan ketika pada
saat yang bersamaan Indonesia
menghadapi masalah dengan tetangga-tetangga dekatnya. Dengan
Singapura, ada perbedaan persepsi
historis tentang nama dua prajurit
Marinir, Usman bin Haji Muhammad
Ali dan Harun bin Said ketika dijadikan
nama kapal perang.
Tetangga di selatan, Australia, tidak
henti-hentinya membuat ulah. Luka
akibat kasus penyadapan belum
pulih, ditimpuk lagi dengan insiden
pengusiran imigran gelap ke wilayah
perairan Indonesia.
Lebih mengherankan adalah insiden penenggelaman kapal cepat
(speedboat) Indonesia oleh tentara
Papua Nugini. Sebanyak 10 warga
Merauke yang datang ke PNG untuk
membeli teripang dan gelembung
ikan dicegat 25 petugas keamanan
PNG. Uang Rp 700 juta disita, kapal
ditenggelamkan, dan seluruh penumpang disuruh berenang sejauh 10 kilometer. Lima selamat dan lima lainnya
hilang.
Pemerhati masyarakat Marin
(orang asli Merauke), Alloysius
Dumatubun, menyesalkan kejadian
penenggelaman itu. ”Perbuatan yang
sangat keji,” kata Alloysius yang juga
praktisi hukum. Ia meminta agar peristiwa ini didalami aparat dan pemerintah. ”Orang Marin di Merauke ini
bersaudara dengan orang PNG,
kenapa ada kejadian ini, pasti ada
sesuatu,” katanya.
Doktrin Amerika
Sudah sirnakah wibawa Indonesia
di mata para tetangga, sehingga
negara yang lemah seperti PNG bisa
memperlakukan WNI secara kejam?
Ketegangan hubungan Indonesa
dengan negara-negara tetangga
dekat tidak bisa dipisahkan dari perubahan paradigma politik internasional dan runtuhnya kepemimpinan
Indonesia di Asia Tenggara. Menurut
Rizal Sukma (2003), sejak pengeboman World Trade Center (WTC) pada
2001, Amerika mengubah doktrin
politik luar negerinya dan hal ini
memengaruhi tata hubungan dunia
baru.
Doktrin preemptive Amerika dalam
perang melawan terorisme telah
memicu penggunaan politik kekuatan
(power politics) dalam tata hubungan
antarnegara. Hegemoni hubungan
antarnegara yang ramah (benign
hegemon) digantikan oleh hegemoni
kekerasan (coercive hegemon).
Politik luar negeri Indonesia yang
konsentris dengan fokus ASEAN
tidak lagi digdaya seperti pada masa
Orde Baru. Kekuatan diplomasi kita
tidak lagi ampuh untuk mengatasi
ketegangan dan kecurigaan bilateral
di kawasan Asia Tenggara. Belum lagi
faktor ketidakpastian dari kebangkitan China sebagai calon negara adidaya yang memicu ketegangan
dengan negara-negara di kawasan
Asia Tenggara.
Perlu perubahan paradigma dan
orientasi diplomasi kita yang ditopang
kekuatan militer dan teknologi pertahanan. Pembelian kapal selam
senyap jenis Kilo dari Rusia, beberapa
pesawat tempur buatan Korsel, dan
kapal-kapal perang dari Jerman akan
memperbaharui kekuatan pertahanan. Namun, diplomasi kita juga
perlu berdaya gentar bagi negara lain,
termasuk negara-negara tetangga.
(78)
3. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
Meriam London
Tanpa Cazorla
LONDON - Santi Cazorla, gelandang serang Arsenal, akan absen ketika timnya menghadapi Liverpool di
babak 16 besar Piala FA, Minggu
(16/2) ini. Pemain asal Spanyol itu
masih dalam ruang perawatan karena
sakit.
Namun manajer tim Meriam
London, Arsene Wenger, tidak terlampau risau. Sebab, gelandang bertahan Mathieu Flamini sudah kembali.
”Hanya ada satu pemain yang kembali dan itu adalah Mathieu. Dia sudah
menyelesaikan larangan bertanding,
bukan karena cedera, jadi dia pasti
bugar dan bisa dimainkan. Itulah satusatunya berita bagus yang kami miliki,” kata Arsene Wenger, Sabtu
(15/2).
Podolski
”Sejak Rabu malam saya merasa
tidak akan kehilangan siapa pun, hanya
Cazorla yang terbaring di tempat tidur
karena sakit. Saya baru saja diberitahu
bahwa dia tidak akan siap untuk pertandingan Minggu,” katanya.
Wenger mengatakan akan melakukan perubahan untuk pertandingan
kontra Liverpool. Salah satunya
adalah memainkan Lukas Podolski
dan Lukasz Fabianski sejak menit
pertama.
Itu dilakukannya untuk memberi
waktu istirahat cukup menjelang laga
melawan Bayern Munich di Liga
Champions, Rabu pekan depan.
”Saya akan memainkan tim yang
bisa memberi kesempatan baik untuk
lolos. Apakah saya akan mengistirahatkan satu, dua, atau tiga pemain?
Saya belum tahu. Tapi kami fokus
memenangi pertandingan,” kata
Wenger. (rtr,F3-43)
LONDON - Peluang Liverpool untuk memenangi liga
sebenarnya belum habis. Pintu gelar masih terbuka lebar.
Namun manajer Brendan
Rodgers menegaskan bahwa
titel Liga Premier musim ini bukan prioritas tim. Trofi utama
yang dia bidik justru Piala FA.
Itu artinya, pasukan Rodgers
harus memukul Arsenal
dalam laga babak kelima (16
Besar) Piala FA di Emirates,
Minggu (16/2) ini.
The Reds menempati urutan keempat Liga
Inggris dengan 53 poin, hanya empat angka di
belakang pemuncak klasemen Chelsea, dari
26 pertandingan. Masih terdapat 12 partai sisa
dan banyak klub bisa tergelincir.
”Kami tidak berpikir untuk menjadi penantang gelar (liga),” kata Brendan Rodgers,
Jumat (14/2) waktu setempat.
”Ada 12 pertandingan tersisa, tetapi kami
hanya ingin memastikan fokus untuk menjaga
performa.”
”Target kami adalah memenangi Piala FA.
Kami tidak memainkan pertandingan tengah
pekan ini sehingga bisa tampil sekuat
mungkin. Kami akan bermain dengan kekuatan penuh,” kata mantan pelatih Swansea
City itu.
Rotasi
Rodgers bisa menurunkan seluruh pemain
tanpa khawatir dengan faktor kelelahan. Luis
Suarez, Daniel Sturrigde, Raheem Sterling,
Johan Henderson, Steven Gerrard, Phillipe
Coutinho, John Flanagan, Martin Skrtel, Kolo
Toure, dan Aly Cissokho, yang
biasa menjadi starting XIseluruhnya
dalam kondisi oke.
”Arsenal harus memainkan pertandingan besar di Eropa. Mereka akan
membagi konsentrasi, kami tidak. Itu jelas
sebuah keuntungan karena kami tidak
harus berpikir tentang rotasi pemain.
Fokus kami sangat jelas,” katanya.
Liverpool tidak lolos ke Liga Champions, dan tidak terlibat di Liga Europa
musim ini. Mereka hanya berkutat di kompetisi domestik. Arsenal sebaliknya.
Arsene Wenger harus merotasi pemain
karena pekan depan mereka akan turun
di Liga Champions melawan juara
bertahan, Bayern Munich.
”Kami memiliki kepercayaan diri yang
cukup. Kemenangan atas Fulham
memberi kami dorongan besar. Tim ini
tidak dalam kondisi terbaik, tapi ada
dua hal menyenangkan yang baru terjadi,” tambah Rodgers.
Liverpool sukses menghajar
Arsenal 5-1 di Anfield, Sabtu
pekan lalu. Setelah itu, mereka
memukul Fulham 3-2 di
Craven Cottage.
Tetapi Liverpool tidak
pernah menang di Emirates sejak Agustus 2011
dan itu akan menjadi tantangan
besar bagi ambisi mereka. (rtr,F3-43)
KEMBALI BERTEMU: Penyerang Liverpool
Luis Suarez (depan) berebut bola dengan bek
Arsenal Per Mertesacker dalam laga Premier
League di Anfield, 8 Februari lalu. Kedua tim
kembali bertemu Minggu ini. (43)
SM/Reuters
Gol Tunggal Balotelli Angkat Milan
RCTI
Minggu (16/2)
Pukul 15:00 WIB
Persib vs Semen Padang
RCTI
Minggu (16/2)
Pukul 23.00 WIB
Getafe vs Real Madrid
Senin (17/2)
Pukul 18.30 WIB
Pelita BR vs Persija
SCTV
Rabu (19/2)
Pukul 02:45 WIB
Manchester City vs Barcelona
SCTV
Kamis (20/2)
Pukul 02:45 WIB
Arsenal vs Bayern Munich
RCTI
Kamis (20/2)
Pukul 15:00 WIB
Persipura vs Persiba Balikpapan
SCTV
Jumat (21/2)
Pukul 00:45 WIB
Juventus vs Trabzonspor
Pukul 03:00 WIB
Swansea City vs Napoli
*) Tayangan bisa berubah sewaktu-waktu
SM/Reuters
RAYAKAN GOL : Striker Milan Mario Balotelli merayakan gol
dengan Adil Rami dan Sulley Muntari dalam laga kontra Bologna di
San Siro, kemarin. (43)
MILAN- Mario Balotelli kembali menjadi penyelamat AC Milan. Striker Italia
keturunan Ghana itu mencetak gol spektakuler ke gawang Bologna di San Siro,
Sabtu (15/2), untuk memberi Milan tiga
angka penuh. Rossoneri menang 1-0.
Super Mario mencetak gol dengan tendangan jarak jauh pada menit ke-86. Dia
melepas tendangan melengkung yang
menghujam tepat di pojok gawang Bologna.
Milan sebenarnya jauh mendominasi
pertandingan. Mereka memiliki 70% penguasaan bola. Namun tim Clarence
Seedorf hanya memiliki sedikit peluang.
Jumlah tembakan ke gawang yang mereka
lepaskan sama dengan usaha lawan, 11 kali
dan cuma empat yang on goal.
Menyalip
Kemenangan itu membawa Il Diavolo
menyalip Lazio di posisi kesembilan
dengan 32 poin. Bologna tetap di posisi 16
dengan 21 poin. Pelatih Milan, Clarence
Seedorf, memuji kinerja Balotelli. Dia
menyebut gol indah itu sebagai pembuktian kemampuan sang striker.
“Itu gaya Mario. Dia tahu bagaimana
cara membuat gol,” kata Seedorf.
“Hal yang paling luar biasa adalah tim
selalu yakin bisa mendapatkan hasil bagus.
Anda tidak akan mencetak gol seperti itu
jika tidak yakin pada diri Anda.”
Kemenangan tersebut menjadi modal
penting Milan menjelang laga melawan
Atletico Madrid dalam leg pertama babak
16 besar Liga Champions, Kamis pekan
depan. Seedorf tidak memainkan Michael
Essien, yang khusus disimpan untuk laga
kontra Atletico. (rtr,F3-43)
Dokter Mulai
Sadarkan Schummi
GRENOBLE - Tim dokter di
rumah sakit Grenoble, Prancis, memulai usaha untuk membangunkan
mantan juara dunia Formula Satu
(F1), Michael Schumacher, yang saat ini masih dalam
kondisi koma. Fase ”penyadaran” ini bisa memakan
waktu lama.
Pembalap Jerman berusia 45 tahun itu telah menjalani dua operasi sejak cedera otak setelah terbanting
di atas batu saat bermain ski di tesort Alpen, Meribel,
Prancis, pada 29 Desember silam. Sejak itu dia tidak
pernah sadarkan diri.
Juara dunia tujuh kali itu berada dalam kondisi stabil, tetapi kritis sampai akhir Januari. Tim dokter
mulai menurunkan tingkat kekritisannya dua pekan
lalu dan fase penyadaran mulai dilakukan.
Privasi
”Keluarga bersyukur dengan perkembangan ini.
Tapi mereka tidak ingin mengungkapkan rincian
medis untuk melindungi privasi Michael,” kata agen
Schumacher, Sabine Kehm, Jumat (14/2) waktu
setempat.
”Kami akan terus menyampaikan informasi baru
yang menentukan tentang kondisi kesehatan Michael.
Kami menyadari bahwa fase penyadaran dapat
memakan waktu yang lama.”
”Keluarga percaya pada pemulihan Michael dan
menempatkan semua kepercayaan kepada tim dokter.
Yang penting bukan kecepatan pemulihan, tapi
bahwa proses penyembuhan Michael berlangsung
secara terus menerus dan terkendali.”
Schumacher, yang pensiun dari F1 pada 2012 setelah tiga tahun comeback bersama Mercedes yang
mengecewakan, memenangi 91 grand prix dan menjadi rekor kemenangan hingga kini. (rtr,F3-43)
4. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
SEMARANG Ulah penonton saat
pertandingan uji
coba PSIS melawan
Timnas U-19 di Stadion Jatidiri, Jumat
malam lalu, kembali
mencoreng nama
Laskar
Mahesa
Jenar.
Penonton baik
SM/Hendra Setiawan
dari kelompok suFerdinand Hindiarto porter maupun masyarakat umum justru mengancam eksistensi
PSIS.
Penonton yang turun ke sintelban bisa membuat tim kebanggaan warga Kota Semarang itu
terkena sanksi PSSI.
Ancaman sanksi menggelar pertandingan
tanpa penonton atau mengubah home base ada di
depan mata. Kalau hal itu terjadi, skuad arahan
Eko Riyadi akan rugi besar.
Psikolog dan mantan general manager PSIS
Ferdinand Hindiarto menuturkan massa telah
kehilangan rasa takut. Bisa juga disebut kehilangan identitas individu dan berubah menjadi identitas massa.
Kondisi tersebut menjadikan massa sangat
kuat. Mereka tidak lagi takut pada aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan yang jumlahnya tak seberapa.
Akibatnya, sejumlah aksi dilakukan tanpa ada
pencegahan berarti. Misalnya membobol pintu
masuk di kanan kiri tribune timur, serta menyalakan kembang api yang mengganggu pertandingan.
Solusi
Namun, menurut dosen Unika Soegijapranata
itu, masalah tersebut bukan tak ada solusinya.
Beberapa cara dapat digunakan.
Pertama, setiap kelompok suporter memiliki
data base seluruh anggotanya. Mulai asal hingga
berada di korwil mana.
Anggota suporter wajib membeli tiket di
kelompoknya masing-masing dengan menunjukkan kartu anggota.
”Dengan cara begitu, pengurus kelompok
suporter bisa mencatat data diri pembeli tiket.
Di samping itu, anggota pasti akan berlombalomba mendaftarkan diri,” jelas Hindiarto.
Kedua, identitas penonton yang ingin menyaksikan pertandingan tercatat oleh panpel. Mulai alamat hingga tempat duduknya. Diharapkan, apabila
muncul kejadian yang tidak diinginkan, panpel
sudah bisa mengetahui identitas yang bersangkutan.
”Dengan cara tersebut, tiap individu sudah tercatat dalam data base, sehingga kalau terjadi kericuhan atau pengrusakan, aparat keamanan bisa
cepat bertindak,” tandasnya. (K18, H85-29)
Persijap U-21 Siap
Ladeni Timnas U-19
JEPARA - Timnas U-19 akan menjalani laga uji
coba keenam menghadapi Persijap U-21 dalam
rangkaian tur ke daerah di Stadion Gelora Bumi
Kartini, Senin malam besok.
Tuan rumah sore kemarin melengkapi skuad
untuk menghadapi Evan Dimas dkk. Meski persiapannya pendek, Persijap U-21 bertekad memberikan
perlawanan sengit.
”Kami sudah merekrut 25 pemain untuk pertandingan melawan timnas U-19. Skuad ini untuk kompetisi U-21,” tutur Pelatih Anjar ”Jambore” Widodo,
kemarin.
Dari 25 pemain itu, ia sudah menyiapkan komposisi yang akan turun sejak menit awal melawan timnas U-19. Enam di antara 11 pemain memperkuat
klub-klub amatir di bawah pembinaan PSSI Jepara.
Lima lainnya hasil seleksi dan sebagian eks pemain
Porprov 2013.
Maksimal
Meski secara komplet baru berlatih bersama dua
pekan lalu, Anjar telah menemukan senyawa tim
yang bisa memberikan perlawanan ketat kepada timnas U-19 yang diasuh Indra Sjafri.
”Saya memotivasi seluruh pemain untuk memberikan perlawanan maksimal. Kami sudah melihat
bagaimana timnas (U-19) menjalani lima pertandingan,” ujarnya.
Sebelum menyambangi Persijap U-21, Evan
Dimas dkk sudah menjajal PSS Sleman, Persiba
Bantul U-21, tim Pra-PON DIY, tim Pra-PON Jateng,
dan terakhir PSIS Semarang. Dari lima pertandingan
itu, timnas U-19 memenangi empat pertandingan.
Satu-satunya hasil imbang 1-1 didapat saat bermain di
Stadion Jatidiri melawan PSIS, Jumat malam lalu.
Anjar menyebutkan tim besutannya diperkuat banyak pemain berusia 21 dan 20 tahun. Ada juga yang
masih berusia 19 tahun. Mereka diambil dari klub-klub
amatir yang mengikuti kompetisi lokal. Kompetisi yang
diputar tiap tahun itu diikuti 29 klub Divisi III, dan
masing-masing 20 klub Divisi II serta Divisi I. (H15-29)
SM/Muhammadun Sanomae
BERLATIH : Striker Persijap U-21 Arifin
berlatih bersama rekan-rekannya di Gelora
Bumi Kartini, Jepara, kemarin. (29)
Penonton Membeludak
Tiket Masih Sisa
● Panpel Dinilai Kurang Tegas
SEMARANG - Ribuan penonton memadati
Stadion Jatidiri saat PSIS menjamu Timnas U-19,
Jumat malam lalu. Diperkirakan jumlah penonton
melebihi kapasitas stadion yang hanya 21 ribu.
Hal itu ditunjukkan oleh dengan
banyak penonton yang menempati
sentelban di sisi timur, utara, dan
selatan.
Namun, meski penonton membeludak, tiket tidak habis terjual.
Hingga kemarin penitia pelaksana
(panpel) pertandingan belum
mengumumkan berapa jumlah
tiket tersisa. Mereka mengakui
masih tiket yang belum terjual.
”Semua masih dihitung; mulai
sisa tiket hingga kerugian akibat
ulah suporter,” tutur Ketua Panpel
Pujianto, kemarin.
Pihaknya menghadapi situasi
sulit pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu. Walaupun stadion sudah penuh, masih ada ribuan suporter yang berada di luar. Keadaan
makin genting setelah beberapa
penonton wanita pingsan. Bahkan,
dua orang suporter anggota Snex
dilarikan ke rumah sakit karena
patah tulang kaki
akibat terjatuh.
Setelah berkoordinasi dengan
petugas keamanan,
lanjut Pujianto,
akhirnya pintu di
sisi kanan dan kiri tribun timur dibuka, sehingga sekitar 4.000
penonton memadati sentelban. Situasi memalukan itu disaksikan jutaan pemirsa televisi karena uji coba
itu disiarkan langsung oleh SCTV.
Tak Efektif
Sistem baru, yakni tiket barcode
yang mulai diaplikasikan di tribun
barat tak efektif. Kelambatan sistem buka tutup membuat penonton
yang ingin masuk harus antre.
Menjelang pertandingan, sistem
pintu itu dimatikan sehingga para
penonton bisa leluasa masuk.
Ketua kelompok suporter
Panser Biru Mario Baskoro dan
Ketua Snex Rendra Kuswara menyatakan ribuan orang yang
memaksa agar pintu timur sisi
kanan dan kiri belum tentu semua
anggotanya. Mungkin saja mereka
calon penonton yang kehabisan
tiket tetapi ingin tetap menyaksikan
pertandingan.
Keduanya mengkritik kinerja
panpel yang kurang tegas dalam
menggelar pertandingan. Panitia
yang berjaga juga minim sehingga
massa leluasa bergerak. Bahkan,
beberapa penjaga pintu berlarian
dari tempat tugasnya saat menghadapi penonton yang begitu banyak.
”Panpel harus tegas, no ticket no
game. Kalau begini kan kasihan
penonton yang telah membeli tiket.
Di samping itu, kapasitas stadion
tidak mencukupi,” tutur Mario
Baskoro dan Rendra Kuswara.
SM/Hendra Setiawan
Tindakan Penonton
Berisiko Sanksi
PINGSAN: Panitia
pelaksana pertandingan
dan polisi membopong
penonton yang pingsan
pada laga PSIS melawan
Timnas U-19 di Stadion
Jatidiri, Jumat lalu.(29)
Selain suporter tidak tertib, laga
tersebut tercoreng lantaran ada
dugaan digunakan sebagai ajang
kampanye AS Sukawijaya yang
mencalonkan diri sebagai anggota
DPRD Jateng.
Foto CEO PT Mahesa Jenar
Semarang itu terpampang dalam
tiket yang dijual. Padahal dalam
etika pertandingan, sekelas presiden saja tidak boleh mencantumkan gambarnya pada tiket pertandingan sepak bola.
Setelah mendapatkan ancaman
dari Sekjen PSSI Joko Driyono,
pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu langsung meminta maaf
kepada PSSI baik secara tertulis
maupun terbuka melalui media.
”Saya kilaf; saya telah mengirim
surat permohonan maaf kepada
PSSI dan BTN. Ke depan, saya berjanji hal itu tak lagi terjadi,” tandasnya. (K18, H85-29)
Lawan Persiku, Persis Diperkuat Dua Pemain Asing
SM/Setyo Wiyono
TANDA TANGANI KONTRAK : Striker Fery Anto menandatangani kontrak disaksikan caretaker Manajer Totok Supriyanto dan Asisten Manajer Sapto Joko Purwadi.(29)
SOLO - Dua
pemain asing bakal
memperkuat Persis
Solo dalam laga
uji coba versus
Persiku Kudus di
Stadion Manahan,
Rabu malam nanti. Bukan gelandang
Anderson Kleyton yang akan menemani Juan Marcelo Cirelli pada partai itu karena pemain asal Brasil itu
sudah dipulangkan; melainkan
seorang ekspatriat lain yang identitasnya masih disimpan manajemen
Laskar Sambernyawa.
”Pemain asing baru itu akan
datang dalam satu dua hari ini. Dia
bisa langsung dicermati kemampuannya dalam uji coba melawan Persiku
nanti,” tutur caretaker Manajer Persis
Totok Supriyanto, kemarin.
Pria yang pernah bermain untuk
Laskar Sambernyawa pada pada
1990-an itu menyebutkan banyak
gelandang asing yang ditawarkan
agen, tetapi pihaknya tak tergesagesa menentukan pilihan mengingat
waktu persiapan kompetisi Divisi
Utama musim ini masih panjang.
Kick offliga klub-klub strata dua baru
akan dilakukan 16 April mendatang.
Totok juga yakin stok ekspatriat di
Tanah Air masih banyak, karena
kuota pemain asing dalam sebuah tim
level Divisi Utama maupun Indonesia
Super League kini dikurangi.
”Banyak tawaran kepada kami,
namun satu per satu dicermati dulu
kualitasnya. Kalau tidak sesuai, ya
kami pulangkan,” tegasnya.
Rp 300 Juta
Pada duel latih tanding melawan
Persiku nanti, lanjut dia, untuk kali
pertama para awak tim resmi berseragam Persis. Sebab, 23 pemain
telah tanda tangan kontrak sekaligus
menerima pembayaran awal gaji di
mes skuad Kota Bengawan di
kawasan Purwonegaran, kemarin.
Tiga pemain yang terakhir sepakat masuk dalam skuad besutan
pelatih Widyantoro itu adalah Yunet
HW, Andrid Wibowo, dan M
Wahyu Fitrianto.
”Tiga pemain lainnya belum kami
negosiasi, yakni Liswanto, Bayu
Nugroho, serta Sabani. Sabani dan
Bayu masih dalam pemulihan cedera,
sedangkan Liswanto belum kembali
dari kesatuannya,” ujar Totok.
Berdasarkan perhitungan manajemen, kata dia, total dana yang harus
disediakan untuk gaji pemain,
pelatih, dan ofisial tim sekitar Rp 300
juta per bulan.
”Jadi, alokasi anggaran seluruh
awak tim sekitar Rp 3 miliar selama
satu musim dengan asumsi kompetisi Divisi Utama berlangsung 10
bulan,” tambah caretaker Asisten
Manajer Sapto Joko Purwadi.
(ger,D11-29)
SBJ Gagal ke Empat Besar
GRESIK - Tim putra Solo Bank
Jateng (SBJ) gagal melaju ke babak
empat besar BSI Proliga. Joni
Setiawan dkk takluk di tangan
Palembang Bank Sumsel 0-3 (21-25,
19-25, 17-25) di GOR Tri Dharma
Gresik, semalam.
Itu pertandingan terakhir SBJ di
babak penyisihan putaran kedua.
Dengan kekalahan, runner-up
Proliga 2012 tersebut tak mampu
manambah poin dan tertahan di
posisi kelima klasemen dengan 12
poin, tertinggal dari Bank Sumsel
dan Jakarta Elektrik PLN yang samasama mengemas 14 poin.
”Pemain terbebani karena harus
menang. Saya instruksikan main
lepas juga sulit. Di awal-awal set
memimpin, namun setelah tersamai
mereka malah tertekan dan membuat
banyak kesalahan sendiri,” tutur
Pelatih Rohadi Mulyo setelah pertandingan.
Menurut dia, anak asuhannya
sudah berusaha maksimal. Modal
kemenangan atas Jakarta Elektrik
PLN 3-1 sehari sebelumnya memberi suntikan semangat. Tetapi, hal
itu tidak cukup untuk membendung
agresivitas Bank Sumsel yang dimotori setter kawakan Didi Irwadi.
”Di awal-awal set, kami yakin
akan menang, namun semua
berakhir antiklimaks. Akan kami
balas tahun depan kalau masih ikut
lagi,” imbuh Ketua Harian SBJ
Windoyo.
Penerbangan
SBJ selalu unggul pada awalawal set. Di set pertama, bahkan unggul dua technical time out, yakni 8-6
dan 16-14. Namun, Bank Sumsel
bisa mengejar hingga akhirnya poin
sama 18-18. Di situlah momentum
kebangkitan Bank Sumsel. Mereka
terus menambah poin hingga
mampu mengambil set tersebut.
Set kedua tak jauh berbeda.
Memimpin 8-3 di technical time out
pertama, SBJ lagi-lagi tak bisa mempertahankan
keunggulan.
Penerimaan bola pertama yang
buruk membuat tak ada serangan
berarti. Peluang itu dimanfaatkan
oleh Bank Sumsel kembali
menyusul dan memenangi set kedua.
Keadaan tidak jauh berbeda terjadi
pada set ketiga.
Pada partai sebelumya, tim putra
Jakarta Pertamina Energi menang
walk out (WO) atas Jakarta BNI 46.
Pertamina menang 3-0 dan keluar
sebagai juara putaran kedua. BNI
dinyatakan kalah karena hingga
pukul 15.00 tidak hadir di GOR Tri
Dharma.
Wakil Direktur BSI Proliga
Reginald Nelwan menjelaskan
penerbangan yang membawa
pemain BNI 46 dari Jakarta ke
Surabaya dibatalkan karena Bandara
Juanda Surabaya masih diselimuti
abu vulkanik akibat letusan Gunung
Kelud.
”Dengan demikian, Pertamina
menang WO. Mereka menang 3-0
(25-0, 25-0, 25-0),” tegas Reginald.
Menurut dia, tim BNI 46 sudah
mencoba alternatif dengan mencari
tiket kereta api. Namun tiket kereta
pun tidak didapat. Tim itu masih akan
bertanding hari Minggu ini pukul
15.00 melawan Surabaya Samator.
Jika tetap tidak hadir, kata Reginald,
mereka akan dikenai sanksi denda.
(H69-29)
SM/Nurul Muttaqin
LEPASKAN SPIKE : Pemain Bank Sumsel Ismael Luke
Fernandez (kiri) melepaskan spike yang coba diblok dua
pemain SBJ Legran Machado dan Joni Setiawan. (29)
5. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
Panggung
Kebangkitan
STRIKER Manchester
United, Wayne
Rooney, diberi
panggung luas oleh
pelatih Inggris Roy Hodgson
di Piala Dunia Brasil, 12 Juni-13 Juli
mendatang. Mantan penyerang Everton itu harus
membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pemain
terbaik dunia musim panas ini. Hodgson, mengacu pada
kondisi sekarang, menyebut sang striker berada dalam
kondisi fisik dan mental yang bagus.
”Wayne telah diberi kepercayaan
Manchester United dan dia selalu mengambil tanggung jawab dengan tim
nasional. Saya pikir ini menjadi tahun
yang besar bagi dia, ” kata Hodgson
dalam laman resmi Federasi Asosiasi
Sepak Bola Internasional (FIFA).
”Inggris memiliki Wayne Rooney
yang ada dalam kondisi puncak secara
fisik, mental, dan kemampuan. Kita
semua tahu seberapa baik itu,” lanjut
Hodgson
Di lini depan, Inggris memiliki
beberapa pilihan dan banyak yang
berubah sejak pertandingan internasional terakhir pada November lalu.
Nama-nama seperti Raheem Sterling, Adam Johnson, Luke Shaw,
dan Ross Barkley, semuanya bersaing untuk mendapatkan tempat
utama di Brasil nanti. Andy Carroll
telah kembali dari cedera. Namun
winger Arsenal, Theo Walcott,
Wayne Rooney
yang awalnya digadang masuk tim harus mengubur
mimpi karena cedera ligamen lutut.
Meski akan ada banyak persaingan di depan,
Hodgson menyebut Inggris masih sangat bergantung
kepada Rooney, yang diyakini bisa mejadi pembeda.
Inggris telah mengandalkan Rooney selama
11 tahun terakhir. Pada usia 28 tahun, ia diyakini
akan masuk 100 caps pada akhir 2014.
Meskipun Rooney selalu menjadi pilihan
utama lini depan Inggris, dan menjadi bintang
Manchester United selama bertahun-tahun, striker itu belum pernah mengesankan di Piala Dunia.
Termotivasi
Sejak menjalani debut di tim nasional pada
2003, dia sudah mengemas 38 gol dalam 86 laga.
Torehan itu termasuk 28 gol pada pertandingan
kompetitif. Uniknya, Rooney tidak pernah mencetak gol di putaran final Piala Dunia. Pada 2006,
dia menderita cedera patah tulang metatarsal
sebelum dikartu merah saat kalah adu penalti 1-3
melawan Portugal.
Empat tahun kemudian, dia gagal bersinar di
Afrika Selatan dan meluapkan kekece-
waan di depan kamera televisi saat Inggris diimbangi
Aljazair tanpa gol.
Sebuah gol ke gawang
Polandia dalam kemenangan
2-0 pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014, membuat Rooney menjadi pencetak gol terbanyak Grup H
dengan tujuh gol. Kesuburan
Rooney hanya kalah dari
Mesut Oezil (Jerman), Vedad Ibisevic (Bosnia)
dengan delapan gol, Edin Dzeko (Bosnia) dengan
10 gol dan pencetak gol terbanyak di zona UEFA
Robin van Persie (Belanda) 11 gol.
”Saya akan selalu termotivasi. Saya selalu
ingin mencoba dan menolong Inggris agar sukses. Saya tidak akan menaruh tekanan tambahan
pada diri saya,” kata Rooney.
”Tapi yang jelas, saya ingin tampil bagus (di
panggung terbesar) dan itu adalah hal yang kami
semua harus percaya kami bisa,” lanjut penyerang bertubuh gempal ini.
”Jelas, itu adalah sebuah kepingan yang hilang
dalam karier saya karena ini adalah tahun ke-11
saya bermain untuk Inggris. Memenangi trofi
akan menjadi pemanis. Mudah-mudahan saya
punya waktu untuk mencapainya.”
Hodgson mengatakan kepada Rooney untuk
tidak melewatkan turnamen besar di Brasil nanti.
”Mungkin sekali atau dua kali pada masa lalu
dia tidak bersinar. Kami menerima dia sebagai
pemain yang luar biasa. Pesan saya kepadanya,
‘’Ini adalah kesempatan Anda’’,’’ kata Hodgson.
”Dia berusia 28 tahun. Itu usia yang hebat untu
panggung dunia kali ini, kesempatan yang sempurna baginya untuk membuktikan kepada
orang-orang di dunia. Ia adalah pemain yang
sangat berbakat, sangat baik dan mampu bermain
di banyak posisi,’’ lanjut Hodgson.
Di Dunia Brasil, Inggris tergabung di Grup D
bersama Uruguay, Kosta Rika, dan Italia.
(Muhamadun Sanomae-43)
SM/Reuters
Lima Stadion Belum Siap
RIO DE JANEIRO - Piala Dunia tinggal 16
pekan lagi. Namun, lima dari 12 stadion ternyata belum siap. Salah satu yang berada dalam
sorotan adalah pembangunan Arena da
Baixada di Curitiba.
Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke,
memberi perhatian serius terhadap keterlambatan penyelesaian venue Piala Dunia yang
mestinya tuntas akhir 2013 itu. Ia ingin memastikan, Arena da Baixada benar-benar siap
sebelum kick off, 12 Juni mendatang.
”Kami akan mengomunikasikan keputusan
akhir seperti yang dijanjikan,” kata Valcke
dalam laman resmi FIFA, Sabtu (15/2). Dia terlibat aktif bersama pemerintah kota setempat,
juga pemerintah Brasil, dalam memantau
perkembangan proyek tersebut.
Valcke mengatakan pemerintah Brasil,
pejabat di Curitiba, dan negara bagian Parana,
bekerja dengan FIFA dan panitia Piala Dunia
lokal untuk memastikan kesiapan Arena da
Baixada ”Tak satu pun dari 12 kota bisa duduk
tenang. Masih banyak perbaikan yang mesti
dilakukan,” kata Valcke.
Ia akan kembali ke Brasil akhir pekan ini
untuk memeriksa tiga kota tuan rumah, termasuk Manaus, yang pekan lalu dilaporkan ada
tiga pekerja yang tewas dalam penyelesaian
stadion. Total sudah ada enam pekerja tewas
dalam proses pembangunan stadion Piala
Dunia kali ini.
Presiden Brasil Dilma Rousseff, Jumat mendatang, akan mengunjungi Arena da
Amazonia, salah satu dari lima stadion yang
belum selesai. Valcke, pejabat FIFA yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan,
menyebut keamanan, keselamatan, dan kesiapan menjadi prioritas.
”Secara khusus, lapangan harus dalam kondisi prima ketika FIFA mengambil alih seluruh
stadion 21 hari sebelum pertandingan pertama,” kata Valcke. ”Ini sangat penting karena
kami ingin melihat penampilan terbaik para
pemain dan ini membutuhkan kondisi lapangan
yang optimal selama 64 pertandingan.”
Prihatin
Dari lima stadion yang belum tuntas, FIFA
paling prihatin dengan kondisi Arena da
Baixada. Penyelenggara lokal bergantung
pada persetujuan pinjaman dari bank pemerintah federal. Penyelenggara mengatakan,
mereka telah meningkatkan jumlah pekerja di
tempat tersebut untuk mempercepat pembangunan.
Reginaldo Cordeiro, sekretaris Piala Dunia
untuk Curitiba, berjanji mempercepat proses
pemugaran stadion.
”Sekretaris menyatakan, stadion akan siap
dipakai pada 30 April, atau mungkin 15 hari
sebelum turnamen,” ungkap Alvaro Borba, juru
bicara kota Curitiba, Kamis (13/2).
FIFA sudah melayangkan ancaman akan
mencoret Arena da Baixada dari daftar stadion
penyelenggara Piala Dunia. FIFA bakal memutuskan nasib stadion berkapasitas 41.456 kursi
itu, Selasa (18/2) depan. FIFA kesal lantaran
pengalaman pahit ini baru pertama kali terjadi
dalam sejarah Piala Dunia.
Peluang Arena da Baixada memang agak
samar. Tapi mencoret dari daftar stadion
penyelenggara Piala Dunia juga berisiko.
Sebab, lebih dari satu juta tiket Piala Dunia
sudah dijual, termasuk beberapa dialokasikan
untuk Curitiba.
Dana pemugaran Arena da Baixada, stadion milik joint venture, antara klub Atletico
Paranaense, pemerintah negara bagian
Parana, dan pemerintah kota Curitiba, ini membengkak. Proyek renovasi Arena da Baixada
membutuhkan dana senilai 330 juta real Brasil
atau 136 juta dolar AS. Jumlah tersebut melonjak 78 persen dari rencana awal. Sebanyak 12
stadion di Brasil membutuhkan dana 8 miliar
real Brasil, meningkat 43 persen dibandingkan
estimasi awal.
Kalaupun renovasi Arena da Baixada rampung pada 30 April nanti, stadion itu masih membutuhkan banyak pekerjaan lain sebelum
menggelar pertandingan pertama Piala Dunia
antara Iran melawan Nigeria, pada 16 Juni. Renovasi tambahan itu termasuk beberapa bagian, seperti tenda VIP, area sponsor dan fasilitas pemindai keamanan. (fifa.com,H15-43)
Cari Muka demi Tim Nasional
GELANDANG Manchester City,
Fernandinho, tak berhenti berharap bisa
masuk dalam skuad Brasil untuk Piala
Dunia. Ia pun melirik pertandingan-pertandingan penting klub. Fernandinho rela
melakukan apa pun dan ‘’mencari
muka’’ di depan pelatih Brasil Luiz
Felipe Scolari.
Salah satu pertandingan yang
diharapkan bisa dia manfaatkan
untuk menarik perhatian Scolari
adalah pertemuan The Citizens
dengan Chelsea pada babak kelima Piala FA di Etihad Stadium, dini
hari tadi. Fernandinho bisa membuka peluang selebar mungkin
masuk daftar Scolari untuk timnas.
Pemain berusia 28 tahun itu
kembali dipanggil Tim Samba
pekan ini untuk pertandingan persahabatan melawan Afrika
Selatan, Maret mendatang.
Sebelum ini, dia absen dua tahun
dari tim nasional. Ini akan menjadi
kesempatan emas Fernandinho
sekaligus peluang untuk mengambil
hati Scolari sebelum mengumumkan
skuad Samba. Brasil bertekad
memenangi Piala Dunia di negeri
sendiri. Scolari tak melewatkan pertandingan City melawan Chelsea di
ajang Liga Primer, pekan lalu. Dia juga
Fernandinho
SM/Reuters
memiliki kesempatan lagi untuk memperhatikan penampilan beberapa pemain asal
Brasil di kedua tim itu dalam pertandingan
babak kelima Piala FA.
Mimpi
Tak hanya Fernandinho yang dipelototi,
namun juga beberapa tulang punggung
Chelsea, yaitu David Luiz , Ramires ,
Oscar, dan Willian.
‘’Ini adalah mimpi bagi saya untuk
bermain di Piala Dunia di negara saya,”
kata Fernandinho, yang telah memiliki lima
caps untuk Brasil.
”Ini mungkin hal yang paling penting
dalam karier saya. Ini satu-satunya
kesempatan. Jika saya bermain baik untuk
Manchester City, maka saya memiliki
kesempatan untuk mendapatkan kembali
tim nasional.’’
”Para pemain Brasil di Chelsea mengirimi saya pesan dan mengucapkan selamat.
Mereka mengatakan saya pantas dipanggil
tim nasional. Kami berteman, sehingga
mereka mengatakan saya pantas mendapatkannya dan saya berterima kasih pada
mereka,’’ kata Fernandinho.
Fernandinho yang memiliki nama lengkap
Fernando Luiz Roza, tampil semakin membaik bersama City setelah semusim di Etihad
Stadium. Sebelumnya, dia memperkuat
Shakhtar Donetsk dan Atletico Paranaense.
(Muhamadun Sanomae-43)
Timnas U-19, Sebuah
Contoh Karakter
SEPANJANG 30 tahun
perjalanan karier jurnalistik,
saya belum pernah menemukan tim nasional sepak bola
Indonesia begitu mengharubiru publik seperti tim U-19
yang kini sedang bersiap menuju Piala Asia 2014.
Hanya pertandingan-pertandingan uji coba, dari rangkaian ”Tur Nusantara”: Sleman, Bantul, Semarang, Jepara, dan kota-kota lain; namun keinginan masyarakat
untuk menyaksikan aksi-aksi
Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan terasa begitu
menggelora.
Bahkan dibandingkan dengan persiapan tim Pra-Piala
Dunia 1978 yang — dari laporan-laporan media waktu itu —
juga mampu menggerakkan
emosi publik, histeria terhadap
tim U-19 kali ini masih terasa
lebih ”gila”.
Ya, kemenyatuan rasa,
gumpalan nasionalisme, dan
api patriotisme yang ditimbulkan, lebih ”menyala” dibandingkan dengan ingarbingar dukungan masyarakat
kepada tim Piala AFF 2010
yang tampil menawan, masuk final namun secara menyakitkan akhirnya dikalahkan oleh Malaysia.
Tim U-19 mengetengahkan fenomena yang berbeda. Sukses menjuarai
Piala AFF, lalu lolos dari kualifikasi grup ke putaran final
Asia di Myanmar —antara
lain dengan mengalahkan
Korea Selatan 3-2— adalah
pencapaian ”wah” yang tak
bisa dijejaki oleh timnas senior.
Penampilan anak-anak
asuhan Indra Sjafrie itu juga
merak ati. Elok, rancak, terpola, dan memeragakan tiki-taka
ala Indonesia yang sedap disantap.
Ravi Murdianto dkk menyajikan sepak bola berkarakter. Di hampir semua posisi bercokol pilar-pilar yang
memantapkan tim ini dalam
membangun soliditas saat
menyerang maupun bertahan. Indra mampu mencip-
takan kesetaraan kualitas antara pemain inti dengan pemain cadangan. Boleh dibilang, pilihan materi di setiap
posisi memberi jaminan ”layak bintang”.
Tim ini memang disiapkan, dibangun, dan dibina
dengan pendekatan yang
berbeda dibandingkan dengan timnas kita pada level
usia mana pun. Indra berkeliling negeri, keluar masuk
kampung untuk menjumput
sendiri pemain di luar radar
kompetisi, yang disadari banyak mutiara tak terpantau
oleh jangkauan resmi pembinaan.
Hansamu Yama cs masuk
kawah candradimuka pelatihan nasional tidak dengan
label eksklusif. Mereka dibina
dengan filosofi yang berbeda
dari brand elite ala PSSI
Primavera era Kurniawan Dwi
Yulianto cs yang di-pelatnaskan di Genoa, Italia, selama
dua tahun. Atau PSSI Beretti di
tempat yang sama, juga
proyek timnas remaja SAD
Indonesia yang mengikuti
kompetisi kelompok usia di
Uruguay.
Pendekatan karakter ala
Indra Sjafrie patut diakui ”mengalahkan” proyek-proyek
prestisius yang boleh dibilang
tidak meraih sukses kolektif itu.
* * *
ANDA tentu masih mengenang bagaimana performa
Garuda Jaya ketika mengalahkan Korea di Stadion
Gelora Bung Karno Senayan,
tahun lalu. Kolektivitas bermain, proses terjadinya ketiga
gol, serta bagaimana para
pemain seperti Ilham Udin
Armayn, Maldini Pali, Muhammad Hargianto, dan Evan
Dimas mengocok para pemain Korea menunjukkan tim
ini punya determinasi, karakter, dan standar permainan.
Kekuatan anak-anak ini
bersumber pada konfidensi
yang ditopang oleh kemauan
mengeksplorasi potensi diri.
Bahwa kemenangan di Piala
AFF telah mengangkat para
pemain sebagai pesohor
yang dielu-elukan di manamana, tidak membuat mereka lupa diri.
Coach Indra mampu mengikat mereka tetap dalam kekuatan kesetiaan tim. Dedikasi, loyalitas, dan respek
dijaga betul, untuk tidak membuat ego anak-anak itu meledak sebagai virus. Simaklah
pemandangan pada setiap
menjelang kick off: semua
pemain merunduk menggumamkan doa, lalu bagaimana
merayakan gol dengan sujud
syukur di lapangan, atau ketika
diganti meninggalkan lapangan langsung menuju bench
dan dengan penuh hormat
mencium tangan pelatih.
Mungkin ada yang menilai
ritual-ritual semacam itu tidak
mengungkap passion ekspresi sebagai pemain, yang
terkadang mengagungkan
kebebasan naluri seni. Namun
saya melihatnya lain. Ketidakterjebakan pada atmosfer idolatrika ketika mereka telah
menjadi figur publik, kerendahhatian yang tetap
melekat dengan bersikap respek kepada pelatih, dan kebersamaan tim tentu bukan kondisi yang mudah didapat tanpa
internalisasi bentukan dari
seorang coach yang tekun.
Menanamkan nilai-nilai semacam itu butuh keyakinan, ketelatenan, kesabaran, sekaligus
ketegasan.
Gembar-gembor pendidikan karakter oleh elite
kekuasaan yang sejauh ini
baru kuat menggema sebagai
wacana, lewat metodologi dan
pendekatan tersendiri, berhasil diracik oleh Indra Sjafrie
dan pembantu-pembantunya.
Ia menjadi guru sekaligus
orang tua, teman juga komandan, psikolog juga arsitek.
Hasil-hasil uji coba, dinamika dan romantika penyiapan
tim ini, ingar-bingar ekspresi
kecintaan masyarakat, menjadi bagian dari jejak penyaksi
perjalanan Evan Dimas dkk
menuju Myanmar, Oktober
mendatang.
Harga diri dan konfidensi
telah berhasil ditegakkan dengan meraih titel AFF dan mengalahkan Korea di babak grup
kualifikasi Piala Asia, namun perjalanan ke medan yang lebih
berat itu masih panjang.
Satu hal yang telah dicatat:
fondasi tentang sepak bola
berkualitas, lewat para pemain
yang berkarakter, bisa dihadirkan untuk menyuarakan
nyali tentang ”bangsa yang
bisa!” (43)
6. MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
Terkepung Air
SM/Adhitia Armitrianto
Pompa untuk mengeluarkan air dari rumah.
SM/Muhammad Syukron
Jalanan rusak jika terus tergenang.
Bertahan dalam Genangan
Tanpa air, apa pun tak bisa hidup. Namun jika
terus-menerus tergenang air, bagaimana
manusia bisa hidup? Itulah yang dialami
warga Kota Semarang, yang nyaris setiap
saat hidup dalam kepungan rob, air laut yang
melimpas ke daratan.
Y
a, rob menggenangi
kawasan di Semarang
Utara, dari Terminal
Terboyo, Genuk, Stasiun Semarang Tawang, Jalan Hasanudin,
Jalan MT Haryono, Jalan Kakap,
Jalan Tanah Mas, hingga Kota
Lama. Penurunan permukaan
tanah akibat penggunaan air
tanah, ketiadaan hutan kota yang
bisa menyerap air, dan permukaan
air laut yang meninggi jadi penyebab alasan utama rob hingga saat
ini tak teratasi.
Rumah-rumah dan jalan sudah
ditinggikan berkali-kali. Namun
ketinggian rob yang setiap tahun
bertambah membuat usaha itu
sia-sia. Air menggenang makin
tinggi ketika laut pasang naik dan
hujan pun mengguyur hampir
setiap hari.
Bukan tak mungkin bila tak ada
solusi dan area rob meluas, seluruh kawasan bawah Kota Semarang tergenang air seumur hidup.
Kini, tak hanya Semarang Utara
yang tergenang.
Namun juga kawasan Simpanglima, Jalan Imam Bonjol,
Jalan Pahlawan, hingga Jalan
Gajahmada, Kecamatan Gayamsari, Tlogosari, dan Pedurungan.
Karena itulah pembangunan
Waduk Jatibarang serta normalisasi Kali Tenggang, Kali Asin,
Kali Semarang, Kali Banger, Kali
Beringin diharapkan dapat mengatasi rob dan banjir.
Tak sulit mendapati rumah
dengan plafon sejajar kepala
orang dewasa. Atau, tinggi pintu
tak seberapa sehingga orang harus
membungkuk saat keluar dan
masuk. Belum lagi, lantai tergenang air tak kunjung surut, meski
itu bukan musim hujan.
Air setinggi lutut menggenangi
rumah Sutrisno (62), beberapa
hari lalu. Kondisi makin mengkhawatirkan lantaran hujan lebat
masih turun sehingga air sungai di
depan pekarangan rumah meluap.
Itu terjadi setiap tahun.
Namun Sutrisno yang telah
bermukim 34 tahun di Jalan Ratan
Cilik RT 2 RW 1 Kelurahan
Banjardowo, Kecamatan Genuk,
itu sepertinya sudah bersahabat
dengan banjir.
Rumah yang lebih rendah dari
jalan dan bibir sungai membuat
air yang meluap mudah masuk ke
pekarangan dan rumah.
’’Tahun ini banjir terparah selama saya tinggal di sini. Beberapa
hari lalu ketinggian air mencapai
pinggul di halaman dan dalam
rumah,’’ujarnya.
Dia berencana pindah, tetapi
hingga saat ini uang yang terkumpul belum mencukupi untuk
mengontrak atau membeli rumah.
Mau tak mau dia sekeluarga harus
bersabar menerima keadaan.
Bila banjir sangat besar dan tak
kunjung surut, dia menyewa
kamar kos tak jauh dari rumah.
Kamar kos di samping masjid itu
untuk beristirahat bagi istri dan
keempat anak. Dia tak tega melihat keluarganya tidur dikelilingi
air yang menggenang. ’’Barang
berharga seperti TV, VCD kami
tinggal di tempat agak tinggi.
Kasur, kursi, dan perabotan lain
kami biarkan tergenang,’’ katanya.
Dia paling khawatir bila bengkel di depan rumah terendam air.
Itu berarti dia tak dapat mencari
nafkah. Padahal, setiap hari dia
harus mencari uang untuk keluarga.
Puji Hastuti (41), warga RT 2
RW 7 Kelurahan Bandarharjo,
menuturkan hampir setiap bulan
kampungnya dilanda rob dan banjir. Warga pun acap gatal-gatal dan
terkena diare, DBD, dan infeksi
saluran pernapasan. ’’Kami takut
ada penyakit yang mengancam,
yakni lestoporosis,’’ ujar ibu dua
anak yang bekerja di Klinik
Kesehatan Mer-C itu.
Rob memang menjadi biasa
bagi warga yang tinggal di
Kelurahan Kuningan, Dadapsari,
Panggung Lor, Tawang Mas,
Bandarharjo, Perumahan Tlogosari, Genuk Indah, Kauman,
Sawah Besar, Gayamsari, Tanah
Mas, Kebonharjo, Purwosari,
Rejosari, Tawangsari, Plombokan, dan Panggung Kidul.
’’Biasa karena terbiasa menghadapi, biasa datang tiba-tiba,
biasa tak diperhatikan, dan pemerintah hanya berjanji mengatasi,”
tutur Sunarsih (43), warga
Kaliasin RT 10 RW 04 Kelurahan
Kuningan.
Memunculkan Banyak Ide
Rob membuat ide beberapa
orang berkembang. Beberapa
waktu lalu, puluhan seniman di
Semarang membuat pameran
seni rupa bertajuk “Rob”. Pameran itu digelar di Jakarta,
Semarang, dan Purwokerto. Di
pameran itu terserak banyak
karya yang merespons soal rob.
Kurator pameran, Djuli Djatiprambudi, menyatakan seniman
memang tak bertugas memberi
solusi. Mereka merefleksikan
realitas lewat karya agar muncul
empati. Dia membebaskan peserta pameran berkarya lewat medium apa saja. Dia yakin karya itu
bisa membangun komunikasi di
ruang batin semua pihak, sehingga rob bisa dimaknai bersama
dalam bahasa baru.
Rob juga membuat Dr dr Budi
Laksono menggagas rumah pilar.
Rumah itu cocok dibangun di permukiman yang tergenang. Saat
hadir pada diskusi di Galeri
Semarang, beberapa waktu lalu,
dia mengungkapkan gagasan
tersebut bermula dari mainan
rumah-rumahan yang biasa dijual
di pasar. Dia berpikir, konsep itu
bisa digunakan di lingkungan
Hidup di Antara Rob dan Banjir
ROB. Itulah limpasan air laut ke
daratan. Dan, air itu bisa menggenang
berlama-lama.
Baru-baru ini, Ikatan Alumni Teknik
Sipil (Ikateksi) Undip memaparkan
betapa parah serangan rob itu. Ketua
Ikateksi Ir MR Priyanto MM menyatakan pada 2007 rob menggenangi
kawasan sekitar 4.500 hektare dengan
daerah rentan lebih dari 9.000 hektare.
Tahun ini, diperkirakan bertambah.
Karena luas kawasan Kota Semarang
sekitar 37.000 hektare, maka daerah
yang kerap terkena rob hampir sepertiga.
Dampak rob bisa dilihat di berbagai
kawasan yang sebagian masuk
Kecamatan Semarang Barat,
Semarang Utara, dan Semarang
Timur. Pemandangan hampir serupa
bisa dilihat di sana. Salah satu yang
mencolok adalah rumah-rumah yang
seolah-olah ambles. Itu tak lepas dari
peninggian jalan terus-menerus untuk
menghindari genangan. Itu tak terelakkan, karena tak semua warga punya
cukup uang untuk meninggikan rumah
setara tinggi jalan. Akibatnya, meski
jalan tak lagi tergenang, rumah-rumah
itulah yang jadi kolam.
Beberapa warga Kelurahan
Kemijen, Kecamatan Semarang Timur,
sampai harus membeli pompa. Di
beberapa gang, hampir seluruh rumah
memiliki pompa ratusan ribu rupiah
untuk mengeluarkan air dari rumah ke
saluran tepi jalan.
Sukatno, salah seorang warga
Kemijen, menuturkan mereka ingin
kampungnya segera bebas dari
genangan. Namun beberapa proyek
yang konon untuk menangani banjir
justru tak jelas.
“Saat ini warga berinisiatif memperbaiki infrastruktur secara swadaya.
Salah satunya meninggikan jalan,
meski berisiko rumah kami tenggelam.
Namun itu pilihan yang ada,” kata dia.
Dia mengatakan beberapa kebu-
yang kerap tergenang.
“Konsep rumah pilar adalah
membangun rumah yang bertumpu pada beberapa pilar. Bagian utama rumah bisa diangkat
sehingga penghuni tetap bisa
beraktivitas seperti biasa saat rob.
Saat berada di atas, bagian bawah
rumah bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan lain seperti budi daya
ikan,” kata dia.
Keberhasilan hidup di wilayah
rob diungkapkan Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof
Dr Fathur Rokhman MHum.
Anggota Dewan Pertimbangan
Pembangunan Kota (DP2K) itu
menyatakan hasil pendampingan
Unnes terhadap warga Tambakrejo, yang selama ini dikenal sebagai langganan rob, sangat
menggembirakan.
“Mereka bisa mengubah lingkungan kumuh jadi wilayah percontohan yang mendapat penghargaan dari Presiden di bidang
sanitasi,’’ ujar dia. Mereka juga
berhasil membudidayakan tanaman bakau di tengah genangan
serta berhasil memanfaatkan limbah dan menghijaukan kawasan
dengan pot.
Gubernur Ganjar Pranowo juga
memberi perhatian lebih terhadap
rob. Beberapa waktu lalu, dia
mengemukakan soal giant sea
wall.
Baru-baru ini, dia melihat dan
mendengar paparan soal sabuk
pantai dari beberapa ahli dari
Undip. Ganjar menegaskan, salah
satu yang ingin dia lakukan selama jadi gubernur adalah menangani rob dan banjir di ibu kota
provinsi ini. (51)
● Muhammad Syukron
● Muhammad Syukron,
Adhitia Armitrianto
tuhan pokok seperti air dan kesehatan
masih terpenuhi. Air bersih didapat
lewat aliran PDAM. Sumur warga
sudah tak bisa digunakan lagi.
Kesehatan dijaga aparat puskesmas
yang rutin setiap bulan datang ke kampung. Penyakit yang sering diderita
warga kebanyakan menyerang kulit.
Dia menuturkan warga berharap
banyak pengoperasian Polder Banger.
Infrastruktur itu dinilai menjadi pintu
keluar bagi mereka agar tak lagi
SM/Adhitia Armitrianto
Kawasan Kota Lama yang selalu tergenang
KELUARGA Yogi Chan (53), warga Jalan Branjangan 20,
kawasan Kota Lama, Kota Semarang, setiap saat mendengar
suara kecipak air yang menggenang ketika ada sepeda motor
atau mobil melintas. Mereka tinggal di rumah dua lantai berukuran 800 meter persegi berarsitektur sama dengan bangunan lain
di Kota Lama. Yogi tinggal bersama sang istri dan dua anaknya.
Rumah itu merupakan peninggalan sang ayah, mendiang Chan
Dyoen Hwa.
Yogi mengaku sudah capek merawat bangunan. Sebagai
buruh serabutan tentunya faktor biaya menjadi alasan tidak bisa
merawat bangunan kuno. Paling tidak tiap tahun dibebani pajak
bangunan yang cukup mahal, yakni sekitar Rp 700.000. Saat
banjir dan rob, dia sekeluarga harus memutar otak agar bisa
bertahan. Dulu, sang ayah menjadikan tempat itu rumah sekaligus gudang penyimpanan rotan.
Kini, rumah itu rusak. Lantai dua dibiarkan kosong karena
talang keropos, kaca jendela pecah, kaca nako hilang, tembok
mengelupas. Rumah itu pun dikepung air rob berwarna kehijauhijauan. Berkali-kali dia meninggikan lantai, bahkan sampai 60
cm, agar air rob tak masuk rumah.
’’Kalau jalan di depan banjir, kami terisolasi di dalam. Kami
benar-benar kesulitan. Pajak naik, harga material bangunan
naik, padahal untuk menembel yang rusak butuh dana tak sedikit. Saya sudah lam berniat menjual, tapi tak laku-laku. Akhirnya,
ya pasrah saja,’’ katanya.
Percuma
Jika air meninggi, dia tak bisa menyelamatkan perkakas ke
lantai dua yang rusak parah. Papan lantai dua di beberapa sudut
remuk karena atap bocor. Rangka atap dari balok kayu miring
dan ditopang bambu agar tak runtuh. Dia memasang beberapa
ember untuk mengantisipasi kebocoran. ’’Kalau tidak, lantai
bisa lapuk.’’
Untuk memperbaiki rumah, dia butuh Rp 100 juta lebih.
Namun perbaikan itu percuma jika rob dan banjir di kawasan itu
tak diatasi.
Sementara itu, Ariyadi (14) sesekali memandangi air yang
terus berkecipak. Sambil berjalan gontai, siswa sebuah SMP
swasta di Kota Semarang itu sesekali berhenti dan kembali
memandang air Kali Tenggang. Dia melakukan kebiasaan itu
setiap hari ketika pulang sekolah.
“Saya heran, kenapa talud bisa terputus. Beberapa waktu lalu
saya mendengar bapak-bapak mengobrol soal pembangunan
talud yang tak jelas. Katanya ganti rugi masih alot. Saya
berharap, pembangunan talud itu tak membuat rumah saya tergenang lagi,” tutur dia sambil terus memandang talud di
Kampung Tenggang, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan
Gayamsari.
Remaja yang ingin jadi arsitek itu mengisahkan betapa susah
ketika genangan air melanda rumah pada malam hari. Karena
ketiduran, buku dan tugas yang selesai dikerjakan di atas meja
basah semua, padahal pagi hari harus dikumpulkan. Dia tetap
membawa buku basah itu ke sekolah dan menyerahkan pada
guru.
“Bu Guru mau marah karena PR yang saya kerjakan basah.
Saya menceritakan semalam kebanjiran. Alhamdulillah, Bu
Guru mengerti,” katanya. (51)
SM/Muhammad Syukron
Yogi Chan mengawasi air rob yang mengepung rumahnya.
berhadapan dengan rob.
Kota Lama
Rob juga menyerang kawasan
cagar budaya, yakni Kota Lama dan
Kampung Melayu. Dua kawasan tak
berjauhan itu kerap tergenang. Hampir
seluruh jalan di Kota Lama tergenang
jika rob menyerang. Bulan lalu, misalnya, ketika intensitas hujan tinggi,
kawasan itu seolah hampir tenggelam.
Ketinggian air bisa sekitar 50 cm.
Bahkan Stasiun Tawang di kawasan itu
pernah harus berhenti beroperasi.
Kampung Melayu lebih memprihatinkan. Banyak bangunan tua di
sana “ambles”, kalah dari jalan yang
terus ditinggikan. Salah satu rumah di
Kampung Baru terlihat tinggal separuh.
Sang pemilik terpaksa meninggikan
lantai rumah beberapa kali untuk
menghindari genangan.
Dia merasa beruntung, karena
rumah yang sudah berusia puluhan
tahun itu masih bertahan. Beberapa
bangunan lain yang berusia sama
bahkan sudah hancur.
Pemerintah terlihat kurang perhatian
terhadap kondisi kampung itu. Salah
satu tindakan yang dianggap solusi
dan baru dijalankan adalah peninggian
jalan di Layur.
“Setelah ditinggikan, jalan ini
memang tak lagi tergenang. Namun air
sekarang lari ke kampung-kampung,”
ujar Rasid, seorang warga.
Akibat rob menyentuh juga peribadatan. Umat di Kelenteng Kam Hok Bio
di Jalan Layur, misalnya, kini tak lagi
sebanyak dulu. Karena, kini tempat
ibadah itu kerap tergenang. Ketua
Yayasan Kam Hok Bio, Chandra Budi
Atmaja, menuturkan genangan akibat
rob atau hujan membuat beberapa
umat jarang datang dan memilih kelenteng yang tak tergenang.
Salah satu kawasan permukiman
yang terkena rob adalah Tanah Mas.
Pertengahan tahun lalu, rob menyerang perumahan yang didirikan tahun
1974 itu. Sebagian warga terpaksa
mengungsi karena ketinggian rob
mengakibatkan mereka tak bisa beraktivitas.
Itu rob terparah yang menyerang
kota. Rob datang dari aliran Kali Asin
dan Semarang. Ada sebagian tanggul
ambrol sehingga memperparah
keadaan. Air kadang surut dalam hitungan jam, tetapi kadang beberapa hari.
Perumahan pertama di Semarang
setelah kemerdekaan itu tak bisa lepas
dari rob yang mengintai. Pada awal
berdiri, Tanah Mas bisa disebut
kawasan mentereng, tak jauh dari kota.
Warga perumahan itu berharap proyek
kolam retensi dan normalisasi Kali Asin
bisa menyelesaikan persoalan rob.
Pakar hidrologi Dr Ir Nelwan menegaskan, penyebab utama rob adalah
penurunan tanah. Itu terjadi karena
tanah di kawasan utara Kota Semarang belum padat.
Penurunan tanah itu sudah diketahui
sejak 1980-an. Dia bahkan sudah
bertemu beberapa gubernur untuk
menyampaikan hal itu. Namun tak ada
tindakan segera sehingga sekarang
makin parah. (51)
● Adhitia Armitrianto
7. PEREKAT KOMUNITAS JAWA TENGAH
MINGGU, 16 FEBRUARI 2014
Roy Salam:
Ada yang Hendak
Merampok Negara
Siapa sebenarnya yang meminta saksi partai politik pada
pemilihan umum (pemilu) dibiayai negara? Apakah partai-partai
tak mampu membiayai? Berikut perbincangan dengan peneliti
senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam.
● Oleh Hartono Harimurti
D
ana saksi partai politik di tempat
pemungutan suara (TPS) mengundang pro-kontra. Apa masalah
serius yang berkait dengan dana itu?
Indonesia Budget Center bersama LSM
yang bergabung dalam Koalisi untuk
Akuntabilitas Keuangan (KUAK) Negara tak
bisa membiarkan dana saksi itu direalisasikan.
Kami harus mencegah karena jelas merupakan
upaya partai politik dengan perpanjangan tangan di ranah kekuasaan untuk “merampok”
dana publik. Itu jelas-jelas haram karena
melanggar ketentuan.
Apa yang dilanggar?
Undang-undang Partai Politik dan Undangundang Pemilu hanya memperbolehkan bantuan atau subsidi APBN untuk pendidikan politik
bagi anggota partai dan masyarakat. Bantuan
dana itu pun hanya diberikan ketika partai
dinyatakan berhak memiliki kursi di DPR atau
DPRD yang dihitung berdasar perolehan suara.
Jadi bantuan APBN atau APBD ke partai
bukan saat proses pemilu berlangsung. Dengan
kondisi melawan aturan itu, ya jelas publik
terkejut atas kemunculan usulan dana saksi
partai politik yang akan dibiayai APBN 2014
dengan jumlah tak sedikit pula. Kami perkirakan akan mencapai Rp 658,03 miliar.
Dana saksi partai melanggar prinsip pengelolaan keuangan negara. Sudah diatur
dengan tegas dalam Pasal 3 Ayat 1 UU Nomor
17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara
bahwa keuangan negara harus dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
Coba bayangkan, ada upaya melanggar
undang-undang, lalu mengambil uang negara
begitu besar. Di sisi lain, terjadi bencana di
mana-mana dengan penanganan belum maksimal dan itu juga membutuhkan dana besar.
Sudah cukuplah kita memiliki sederetan partai
dengan kader korup, yang menghiasi media
massa dan mencoreng demokrasi kita. Jangan
tambah lagi dengan kemunculan partai yang
hendak merampok
uang negara
dengan berbagai
dalih, termasuk
dalih agar pemilu
dapat berlangsung
secara jujur dan
adil dan tak dicurangi pihak tertentu yang akhirnya
merugikan pihak
lain. Upaya
mengegolkan dana
saksi partai kami
nilai sebagai
persekongkolan
jahat.
Mengapa
Bawaslu tak
menghentikan
potensi pelanggaran?
Ya, itu juga jadi
pertanyaan publik.
Mengapa bukan
Bawaslu yang kali
pertama berteriak
atau memprotes?
Perlu Bawaslu kita
beri warning. Bila
Nikmatnya Wredatama
Oleh : Eko Budiharjo
KULANUWUN. Kemarin dulu saya diminta
Pak Nirmolo, senior saya, untuk memberikan
ceramah pada acara silaturahmi Paguyuban
Wredatama Undip. Sebuah permintaan yang
berat. Bayangkan, para anggota PW Undip kan
kebanyakan sudah berkepala tujuh dan delapan. Prof Sigit Murjono, sang ketua, sudah
berusia 84 tahun. Prof Gunawan Setiardjo yang
juga rajin hadir dalam silaturahmi bahkan
sudah 89 tahun. Pak Soenobo SH yang
notabene ketua pertama Ikatan Alumni Undip
juga sudah 86 tahun. Nah, saya baru Juni tahun
kuda kayu 2014 ini insya Allah menginjak usia
70 tahun. Apa tidak kuwalat, berani-berani
menceramahi para senior citizen yang jelasjelas menang awu itu? Namun memang karena saya alergi menolak permintaan, apalagi
yang menghubungi saya terlebih dulu adalah
ustadz Drs H Fadjar Ismail, takmir Masjid
Diponegoro, ya saya terima saja tawaran itu.
Namun pada awal ceramah, saya berjagajaga dengan menyatakan bahwa apa yang
Terbit sejak 11 Februari 1950
PT Suara Merdeka Press
Pendiri : H Hetami
Komisaris Utama : Ir Budi Santoso
Pemimpin Umum: Kukrit Suryo Wicaksono
Pemimpin Redaksi : Amir Machmud NS
Direktur Operasional : Hendro Basuki
Direktur Pemberitaan : Sasongko Tedjo
Direktur SDM : Sara Ariana Fiestri
saya paparkan adalah untuk warga PW Undip
yang berusia di bawah 70 tahun. Saya mulai
dengan penyegaran tentang perubahan pandangan atau stereotipe mengenai wredatama
yang berarti pensiunan dan kebanyakan sudah
manula. Dulu, usia lanjut (disingkat sialan)
berkonotasi pasif, konsumtif, sengsara, harus
diberdayakan, cenderung menyerah pada
nasib, absent minded alias linglung, dan menjadi beban orang lain. Sekarang, istilah populernya lanjut usia (disingkat lansia), yang
berkonotasi aktif, tetap produktif, merasa
berbahagia, memberdayakan, mencoba mengubah nasib, open minded alias berpikiran terbuka, dan bermanfaat bagi orang lain.
Anak-anak balita, remaja, dewasa, dan manula mesti bahu-membahu. Manakala anakanak punya energi dan waktu, tetapi tidak
punya uang, orang dewasa puya uang dan
energi tetapi tidak punya waktu. Nah, wredatama punya waktu dan uang, tetapi tidak punya
energi. Sebagai wredatama mesti pandai
SM/Hartono Harimurti
Bawaslu terlibat dan berperan sebagai lembaga
penyaluran dana saksi partai, bisa dinilai sebagai langkah menjerumuskan diri dalam
masalah.
Mengapa?
Bawaslu menabrak aturan perundangundangan. Sebab, fungsi Bawaslu dalam
pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan
pemilihan kepala daerah tak satu pun diatur
bahwa tugas, wewenang, dan kewajiban menjadi penyalur dana bantuan/subsidi partai politik, termasuk dana saksi partai sebagaimana
diatur dalam UU 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum. Selain
melabrak aturan, juga terjadi penggunaaan
uang negara begitu. Apa tak berbahaya posisi
seperti itu?
Dari sisi lain, itu juga bisa menjadi upaya
mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Itu
bisa diartikan secara tak langsung pemerintah
tidak percaya pada KPU dan Bawaslu.
Padahal, KPU dan Bawaslu dibentuk untuk
menjamin penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, rahasia, jujur, dan adil serta menjamin pelaksanaan hak politik masyarakat.
KPU dan Bawaslu didukung dana memadai
untuk mampu bekerja sesuai dengan tujuan
pembentukan. Pemerintah dan DPR telah
menyetujui dukungan dana untuk KPU dan
Bawaslu. Dengan dukungan itu, kita berharap
mereka menjadi lembaga profesional, kredibel,
serta bekerja secara mandiri, berintegritas,
transparan, dan akuntabel.
Dengan maksud dan rencana yang baik itu,
mengapa sekarang diada-adakan lagi upaya saksi
partai yang dibiayai negara? UU Penyelenggara
Pemilu, posisi saksi kan di luar penyelenggara
pemilu dan penyelenggara negara. Kok yang
sudah jelas itu dikacaukan lagi? Itu kan aneh.
Partai adalah peserta pemilu legislatif. Jadi partai
wajib membiayai saksi lewat sumber yang sah
menurut undang-undang.
Para saksi kan bekerja untuk kepentingan
partai masing-masing. Maka memberikan
bersyukur, karena banyak sekali nikmat yang
diperoleh. Yang jelas kartu tanda penduduk
(KTP)-nya berlaku seumur hidup. Selain itu
wredatama tidak “seksi” bagi para penculik.
Coba, mana ada penculik menjadikan manula
sebagai korban. Bahkan bila ada
penyanderaan pun, wredatama
bersama wanita dan anakanak biasanya dapat
prioritas dibebaskan terlebih
dulu.
Wredatama
juga tidak perlu pamer atau
unjuk kekuatan dengan ngebut di jalanan, misalnya. Bila sampai lupa sesuatu, lazimnya
gampang dimaafkan orang. Tatkala bepergian,
selalu dapat potongan harga tiket. Dan, yang
tidak kalah penting, rahasia pribadi akan terjamin. Soalnya sesama wredatama yang manula, apalagi jika sudah berusia lebih dari 10
windu, pasti sudah sama-sama pelupa.
Menurut pendapat Prof Abu Su’ud yang baru
keluar dari RS dr Kariadi sesudah operasi
APBN kepada saksi, walau tanpa melalui partai, berarti memberikan dana APBN ke partai
di luar ketentuan. Lalu perlu juga kita kaji dari
aspek pertanggungjawaban dana itu kelak jika
dicairkan. Apalagi kita sampai saat ini belum
memperoleh bukti akuntabilitas pengelolaan
dana partai. Partai selama ini tertutup. Belum
ada bukti partai akuntabel terhadap publik.
Jangankan untuk mengelola dana publik yang
besar, dana internal partai pun masih sulit diakses publik. Itu kan masih jadi tantangan kita
bersama dalam membangun demokrasi yang
berkualitas.
Lalu siapa pengusul dana saksi partai?
Sepertinya saat ini pemerintah-DPR dan
Bawaslu saling tuding?
Saling tuding itu menunjukkan, setelah
ramai dikritik dan ternyata banyak kelemahan
dasar hukumnya, pengusul tidak berani mengaku. Kalau apa yang digagas itu benar, pastilah ada yang berani mengakui sebagai pengusul. Saya tak tahu pasti siapa kali pertama
mengusulkan. Namun kita bisa melihat secara
sederhana. Siapa yang paling diuntungkan bila
dana itu dicairkan? Mengapa ada dua partai,
PDIP dan Nasdem, menolak dana saksi? Jadi
itu bisa kita simpulkan, hanya partai tertentu
dalam lingkar kekuasaan yang diuntungkan.
Kami menduga dana itu kelak diambil dari
dana optimalisasi APBN.
Ada anggapan muncul usulan itu karena
partai sulit membiayai saksi. Sebab, pintu
untuk korupsi sudah sulit lantaran keketatan
pengawasan saat ini?
Bisa jadi begitu. Ya, karena pemberantasan
korupsi saat ini bisa dibilang ada hasilnya. Kita
lihat dulu bagaimana bisa bermain-main
dengan dana bansos, sekarang dengan makin
banyak yang jadi terpidana dana bansos, ya
menjadikan dana itu sudah lebih sulit
dimainkan.
Pintu makin tertutup bila kesadaran dan
peran serta masyarakat melaporkan dugaan
penyalahgunaan fasilitas negara untuk
pasang pin di kaki, “Khairunnas anfauhum linnas.” Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi sesama umat. Buat apa orang
panjang umur kalau tidak ada
gunanya bagi orang lain? Itu
pula sebabnya saya tidak
menolak waktu diminta
jadi ketua Paguyuban
Adhi Yuswa oleh Dr H
Ahmad Darodji yang
adalah ketua MUI
Jawa Tengah.
Saya juga tidak keberatan tatkala dilamar Dr
Kusmayanto Kadiman, mantan
menristek, untuk jadi komisaris PT
Bhimasena, juga manthuk-manthuk saja
sewaktu diminta Prof Dr Thoby Muthis selaku
rektor untuk diangkat sebagai guru besar tetap
pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Trisakti. Jadi sibuk betul.
Orang bilang, kalau ingin tugas terselesaikan
dengan baik, berikanlah pada orang yang
sibuk. Konon, orang sibuk itu malah pintar mengatur waktu. Saya sebagai wredatama manula
juga senang kok dipanggil sana-sini. Yang
penting asal jangan dipanggil polisi, kejaksaan,
apalagi KPK.
***
ADA dua petuah dari Rotary Club yang layak
direnungkan oleh para wredatama dan semua
saja. Pertama, kebahagiaan itu akan diperoleh
dengan membantu orang lain. Kalau hanya
memikirkan diri sendiri seperti Ratu Atut, Luthfi
kepentingan partai meningkat.
Mengapa kita perlu membangkitkan
kesadaran itu? Karena, kan banyak menteri
orang partai. Terbuka kemungkinan mereka
mengakali kegiatan partai dibiayai dengan
fasilitas negara. Banyak modusnya, seperti
menyamakan hari kegiatan partai dan kunjungan kerja. Juga menggunakan bansos. Sebab,
menjelang pemilu terjadi peningkatan dana
bansos di beberapa kementerian. Kita petakan
jadi dua, yaitu kementerian yang dipimpin
orang partai dan kementerian yang dipimpin
bukan orang partai.
Nah, untuk kementerian yang dipimpin
orang partai, berdasar data dari UU APBN
yang kami olah, Kementerian Agama mempunyai dana bansos terbesar. Dana itu
meningkat pada 2014. Sebagai ilustrasi, dana
bansos Kementerian Agama 2013 Rp 11,31
triliun. Pada 2014 naik menjadi Rp 12,66 triliun. Itu kan menarik dikaji bersama. Itu salah
satu contoh.
Bila dana saksi partai diwujudkan akan
membuat kondisi jadi tidak fair. Partai yang
bisa mengader dan menanamkan ideologi
dengan baik tentu tidak sulit mengerahkan
kader menjadi saksi. Ya, karena mereka sadar
dengan dorongan dan semangat ideologis
sehingga rela mencegah suara partainya dicurangi pihak tertentu.
Namun partai dengan pengaderan ala
kadarnya yang malah diuntungkan karena tak
perlu capek-capek mengader, menanamkan
ideologi, cukup bayar orang jadi saksi, selesai
sudah. Juga uang Rp 100.000 per saksi itu bisa
dijadikan alat mengikat saksi dan keluarganya
untuk memilih partai yang menggunakan
jasanya sebagai saksi.
Aspek seperti itu perlu kita perhatikan juga
agar tak ada upaya pendegradasian demokrasi.
Juga berkesan kok kesalahan atau kegagalan
partai dalam pengaderan diserahkan ke negara
untuk diatasi, sehingga negara harus membayar para saksi partai seorang Rp 100.000. (51)
Hasan Ishaq, Ahmad Fathanah, Akil Muchtar,
dan semacamnya, bagaimana mereka bisa
merasakan kebahagiaan di tahanan? Kedua,
taburkanlah benih-benih cinta. Cinta pada
suami/istri, cinta pada keluarga, cinta kampus,
cinta lingkungan, cinta pada agama, bangsa
dan negara. Mesti selalu mengumandangkan
the power of love alias kekuatan cinta dan
bukan the love of power atau cinta pada
kekuasaan. Dan, yang mesti kita ingat dalam
benak kepala, kebahagiaan sejati yang terbesar adalah kebahagiaan keluarga. Dimulai dari
yang paling inti dan paling dekat adalah pasutri
atau pasangan suami-istri.
Terkisah, ketika Nabi Adam merasa kesepian hidup sendiri, Tuhan kemudian menciptakan Ibu Hawa sebagai istri, bukan 10 orang
sahabat. Para suami harap ingat, istri, wanita,
dan anak-anak itu mengidap skin hunger atau
lapar sentuhan.
Ada hasil penelitian dari Columbia University
tahun 2011 bahwa laki-laki yang sering disentuh punggungnya oleh wanita akan menjadi
laki-laki pemberani, optimistik, dan penuh percaya diri. Sebaliknya, laki-laki yang tidak pernah disentuh tangan wanita, cenderung menjadi penakut, pesimistik, dan rendah diri penuh
rasa khawatir.
Liding dongeng, marilah nikmati kedudukan
sebagai wredatama, lansia, manula, dan
menabur cinta serta berbagi kebahagiaan
kepada sesama, khususnya anak-cucu kita
generasi mendatang. Sakmanten rumiyin atur
kula, kepareng, nuwun. (51)
Wakil Pemimpin Redaksi : Gunawan Permadi. Redaktur Senior: Sri Mulyadi, AZaini Bisri, Heryanto Bagas Pratomo. Redaktur Pelaksana : Ananto Pradono, Murdiyat Moko, Triyanto Triwikromo. Koordinator Liputan: Hartono, Edy Muspriyanto. Sekretaris Redaksi : Eko
Hari MudjihartoStaf Redaksi :Soesetyowati, Cocong Arief Priyono, ZaenalAbidin, Eko Riyono, Darjo Soyat , Ghufron Hasyim, MuhammadAli, DwiAni Retnowulan, Bambang Tri Subeno, Simon Dodit, Budi Surono, Renny Martini, Diah Irawati, Agustadi,Gunarso, Mohammad Saronji,
Ahmad Muhaimin, Bina Septriono, Nugroho Dwi Adiseno, Nasrudin, M.Asmu’i, Ali Arifin, Sri Syamsiyah LS, Gunawan Budi Susanto, Imam Nuryanto, Arwan Pursidi, Arie Widiarto, Zulkifli Masruch, Agus Fathudin Yusuf, Petrus Heru Subono, Tavif Rudiyanto, Dwi Ariadi, M Jokomono,
SaroniAsikin, PurwokoAdi Seno, Karyadi, ArswindaAyu Rusmaladewi, Maratun Nashihah, Mundaru Karya, Sarby SB Wietha, MohamadAnnas, KunadiAhmad, Ida Nursanti,Aris Mulyawan, Setyo Sri Mardiko, Budi Winarto, Sasi Pujiati, Hasan Hamid, Rony Yuwono, Sumaryono HS,
M Norman Wijaya, Surya Yuli P, A Adib, Noviar Yudho P, Yunantyo Adi S, Fahmi Z Mardizansyah, Saptono Joko S, Dian Chandra TB, Roosalina, Dicky Priyanto, Hasan Fikri, Tri Budianto. Litbang :Djurianto Prabowo ( Kepala ),Dadang Aribowo. Pusat Data & Analisa: Djito Patiatmodjo (Kepala). Personalia: Sri Mulyadi (Kepala), Dyah Anggarini. RedakturArtistik: Putut Wahyu Widodo (Koordinator), Toto Tri Nugroho, Joko Sunarto, Djoko Susilo, SigitAnugroho. Reporter Biro Semarang : Edi Indarto ( Kepala), Widodo Prasetyo (wakil), Sutomo, IrawanAryanto,
Moh. Kundori, Adhitia Armitrianto, Rosyid Ridho, Yuniarto Hari Santosa, Maulana M Fahmi, FaniAyudea, Hartatik, LeonardoAgung Budi Prasetya, Modesta Fiska Diana, Royce Wijaya Setya Putra, Wahyu Wijayanto. Biro Jakarta : Hartono Harimurti, ( Kepala), Wahyu Atmadji, Fauzan
Djazadi, Budi Yuwono, Sumardi, Tresnawati, Budi Nugraha, RM Yunus Bina Santosa, Saktia Andri Susilo, Kartika Runiasari, Mahendra Bungalan Dharmabrata, Wisnu Wijarnako. Biro Surakarta : Budi Cahyono ( Kepala ), Won Poerwono, SubaktiASidik, Joko Dwi Hastanto, Bambang
Purnomo, Anindito, Sri Wahyudi, Setyo Wiyono, Merawati Sunantri, Sri Hartanto, Wisnu Kisawa, Achmad Husain, Djoko Murdowo, Langgeng Widodo, Yusuf Gunawan, Evi Kusnindya, Budi Santoso, Irfan Salafudin, Heru Susilowibowo, Basuni Hariwoto, Khalid Yogi Putranto, Budi
Santoso. Biro Banyumas :Sigit Oediarto (Kepala), Khoerudin Islam, Budi Hartono,Agus Sukaryanto, RPArief Nugroho,Agus Wahyudi, M Syarif SW, Mohammad Sobirin, Bahar Ibnu Hajar, Budi Setyawan. Biro Pantura :Trias Purwadi (Kepala), Wahidin Soedja, Saiful Bachri, Nuryanto
Aji, Arif Suryoto, Riyono Toepra, Muhammad Burhan, M Achid Nugroho, Wawan Hudiyanto, Cessna Sari, Bayu Setiawan, Teguh Inpras Tribowo, Nur Khoerudin. Biro Muria :Muhammadun Sanomae (Kepala), Prayitno Alman Eko Darmo, Djamal AG, Urip Daryanto, Sukardi, Abdul
Muiz, Anton Wahyu Hartono, Mulyanto Ari Wibowo, Ruli Aditio, Moch Noor Efendi. Biro Kedu/DIY: Komper Wardopo (Kepala), Doddy Ardjono, Tuhu Prihantoro, Sudarman, Eko Priyono, Henry Sofyan, Nur Kholiq, Amelia Hapsari, Supriyanto, Sony Wibisono. Daerah Istimewa Yogyakarta: Sugiarto, Asril Sutan Marajo, Agung Priyo Wicaksono, Juili Nugroho. Bandung :Dwi Setiadi. Koresponden : Ainur Rohim (Surabaya). Alamat Redaksi : Jl Raya Kaligawe KM 5 Semarang 50118.Telepon : (024) 6580900 ( 3 saluran ), 6581925. Faks : (024) 6580605. Alamat
Redaksi Kota : Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon : (024) 8412600. Manajer Iklan : Bambang Pulunggono. Manajer Pemasaran: Berkah Yuliarto, Manajer Markom: Yoyok Gumulyo. Manajer Riset dan Pengembangan : Adi Ekopriyono. Manajer TU :Amir AR.
Manajer Keuangan : Dimas Satrio W. Manajer Pembukuan : Kemad Suyadi. Manajer Logistik/Umum : Adi P. Manajer Produksi: Bambang Chadar. Manajer HRD: Budi Susanto. Alamat Iklan/Sirkulasi/Tata Usaha: Jl Pandanaran No 30 Semarang 50241. Telepon: (024)
8412600. Faks : (024) 8411116, 8447858. ■HOT LINE 24 JAM024-8454333 ■REDAKSI:(024) 6580900 Faks (024) 6580605 e-mail: redaksi@suaramerdeka.info. Dicetak oleh PTMasscom Graphy, isi di luar tanggung jawab percetakan.