SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD1
                                 Ika Budi Maryatun, M.Pd2


A. PENDAHULUAN
          Pembelajaran bukanlah hal yang mudah dan remeh untuk dilaksanakan, terutama
pembelajaran yang ada di tingkat pendidikan anak usia dini. Pembelajaran di PAUD lebih
tepat dikatan sebagai kegiatan bermain, karena diusahakan kegiatan yang dilaksanakan di
PAUD menyenangkan bagi anak dan bermakna menanamkan suatu konsep tertentu.
Bermain sebagai sarana pembelajaran harus mampu memberikan pengalaman yang
berguna dan bermakna bagi anak di kehidupan selanjutnya.
          Kegiatan pembelajaran PAUD, walaupun dilakukan melalui kegiatan bermain, tetap
membutuhkan perencanaan yang matang sebagai acuan pelaksanaan kegiatan agar tujuan
lebih terarah. Rencana kegiatan ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan anak
sesuai tahap perkembangan dan usia anak. Tahap perkembangan yang sesuai usia anak
dapat diambil dari berbagai indikator yang dalam kurikulum.
          Kurikulum yang ada dalam pendidikan secara umum telah mengalami berbagai
perubahan dari waktu ke waktu. Program pembelajaran telah diwarnai reformasi kurikulum
dalam kurun waktu 34 tahun telah melahirkan berbagai jenis dan pendekatan kurikulum.
Selama kurun waktu tersebut, sudah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan
kurikulum. Kurikulum 1975 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1968, kurikulum
1984 dikembangkan untuk memperbaiki kurikulum 1975, kurikulum 1994 dikembangkan
untuk memperbaiki kurikulum 1984, dan kurikulum 2001 dikembangkan untuk memperbaiki
dan memperbaharui kurikulum 1994, hingga akhirnya disempurnakan lagi dalam kurikulum
2004.
          Perubahan ini diusahakan dari tingkat yang paling dasar, yaitu dunia pendidikan anak
usia dini. Mutu PAUD menentukan kualitas SDM Indonesia di masa mendatang, karenanya
perubahan kurikulum juga dilakukan dari tingkat usia dini. Kurikulum disusun harus
memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan
seluruh aspek pengembangan. Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari
dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non
formal. Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran.
Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan perkataan lain, bahwa kurikulum dapat


1
    Disampaikan pada Workshop Pengembangan Kurikulum PAUD bagi Tendik PAUD Kab. Gunungkidul
2
    Dosen pada Program Studi PG-PAUD FIP UNY
dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana
kurikulum tersebut digunakan.


B. KONSEP KURIKULUM
        Kurikulum secara konsep merupakan merupakan rencana kegiatan atau dokumen
tertulis yang mencakup strategi untuk mencapai tujuan (Rrnstein, 2004 : 10). NAEYC
(National Association for the Education of Young Children),    yang merupakan himpunan
lembaga ke-PAUD-an dunia menjabarkan bahwa kurikulum dapat dilihat dari arti dalam
proses pelaksanaannya terlebih dahulu. Bahwa kurikulum di dalamnya mencakup seluruh
perkembangan anak dan seluruh disiplin ilmu yang ada serta disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Kurikulum juga menyesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
perkembangan jaman agar kebermanfaatannya dapat dicapai (Gestwicki, 2007 : 61) :
        Lembaga PAUD merupakan lembaga pendidikan tingkat paling dasar sebagai peletak
berbagai kemampuan di awal kehidupan anak. Karenanya perencanaan kegiatan sebaiknya
dibuat dengan sistematis agar dapat mencapai tujuan pengembangan potensi anak.
Perencanaan kegiatan dapat mengacu pada kurikulum yang                sudah ada.      PAUD
melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam tiga jalur, yaitu formal, nonformal, dan informal.
Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani.
1.   PAUD FORMAL
     PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan
     kurikulum berbasis kompetensi (KBK) untuk menggantikan kurikulum sebelumnya
     (kurikulum 1994). KBK merupakan kurikulum secara nasional sebagai standar minimal
     yang dapat dikembangkan. Pengembangan KBK dapat diwujudkan dalam bentuk
     kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) yang disusun pada tingkat sekolah dan
     disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
2.   PAUD NONFORMAL
     PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan
     pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya. Menu Generik memuat
     berbagai   indikator   yang   dapat   dikembangkan   pendidik   pada   seluruh   aspek
     perkembangan dan tahapan usia anak.
C. TATA CARA PENYUSUNAN KURIKULUM
        Kurikulum secara nasional sudah tersusun, namun tidak semua lembaga pendidikan
harus menggunakan kurikulum yang menasional tersebut. Beberapa lembaga memilih untuk
mengembangkan kurikulum yang ada secara nasional tersebut dengan menyesuaikannya
pada situasi kondisi lingkungan lembaga sekolah. Kurikulum yang telah dikembangkan ini
disebut sebagai Tingkat Satua Pendidikan (KTSP), yaitu kurikulum yang disusun dan dikelola
oleh masing-masing satuan pendidikan secara otonom. Komponen-komponen yang termuat
dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu :
1.   DOKUMEN I
            Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB berisi Pendahuluan, Tujuan
     Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan. Masing-masing
     BAB dijabarkan seperti berikut :
     a. BAB I. Pendahuluan
         Pendahuluan berisi penjabaran :
          1) Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)
                     Latar   belakang   merupakan   penjabaran   alasan   pengembangan
             kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah
             pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan
             harapan pengembang kurikulum. Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta
             yang menjelaskan keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya
             sebuah kurikulum yang sudah ada. Fakta ini bisa diperoleh melalui penelitian
             pendahuluan, baik penelitian lapangan maupun kajian pustaka. Kajian pustaka
             yang dimaskud berupa kegiatan kajian fakta-fakta yang diperoleh melalui surat
             kabar, berita, maupun dokumen pemerintah.
                     Kedua adalah harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang
             diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah
             ada. Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi
             SDM maupun SDA. Jika harapan dan kenyataan yang ada terdapat
             kesenjangan, berarti ada masalah yang harus dipecahkan melalui kurikulum
             yang baru. Dan hal ini dapat dijadikan alasan kuat mengapa perlu ada
             pengembangan kurikulum ini.
          2) Analisis SWOT Kondisi Sekolah
                     Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
             perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar
        lembaga. Analisis SWOT terdiri dari unsur :
        a)   Kekuatan (Strengths)
             Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi
             pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun
             nonmaterial. Misalnya kekuatan dari segi material adalah tersedianya dana
             yang cukup bagi lembaga untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai.
             Kekuatan juga dapat berupa imaterial, seperti kompetensi guru yang kreatif
             sehingga dapat mengembangkan kurikulum yang kreatif pula.
        b) Kelemahan (Weaknesses)
             Kelemahan      merupakan      faktor     penghambat   bagi    pelaksanaan
             pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat
             bersifat material dan imaterial. Misalnya, pengelola PAUD tidak mendukung
             pelaksanan pengembangan kurikulum karena dirasa Menu Generik saja
             sudah cukup memadai untuk dijadikan acuan pembelajaran.
        c)   Peluang (Opportunities)
             Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa
             unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan
             pengembangan kurikulum. Misalnya dukungan pemerintah pada proses
             pengembangan kurikulum.
        d) Ancaman (Threats)
             Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan
             pelaksanaan pengembangan kurikulum. Misalnya ada sekolah di dekat
             lembaga yang telah memiliki kurikulum yang kreatif dan berciri khas sendiri
             sehingga pengembangan yang akan dilakukan butuh pemikiran ekstra agar
             lebih kreatif dari yang sudah ada.


b. BAB II. Tujuan Pendidikan
  BAB II berisi tentang tujuan pendidikan yang mecakup :
  1)   Filosofi
       Sekolah menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan
       kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan sekolah.
       Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya bangsa,
perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan
       masyarakat akan pendidikan.
  2)   Visi Sekolah
       Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi ini
       tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa sekolah menjadikan visi ini sekaligus
       sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat. Contoh visi yang sudah
       ada adalah menciptakan generasi unggul, cerdas, dan bermartabat.
  3)   Misi Sekolah
       Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah cara
       mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari satu kalimat
       uraian. Jika visi sekolah seperti di atas, maka misi berisi cara untuk mencapai
       generasi yang unggul bagaimana, menciptakan generasi yang cerdas, bagimana,
       dan bagaimana melahirkan generasi yang bermartabat.
  4)   Tujuan Sekolah
       Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap
       lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan
       menjadi tujuan. Misalnya dari penjabaran misi generasi unggul dapat dilahirkan
       tujuan sekolah berupa “mengembangkan potensi anak sesuai karakteristiknya”
  5)   Prinsip Pembelajaran
       Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah
       dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan mengadopsi
       dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah, ataupun tuntutan
       perkembangan jaman. Contoh bunyi prinsip pembelajaran yang pernah disusun
       adalah “pembelajaran berpusat pada anak”.
  6)   Tata Tertib
       Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan
       pembelajaran   yang    juga   dimuat   dalam   pengembangan    kurikulum   agar
       pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi sekolah.
       Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai pengguna.


c. BAB III. Struktur Dan Muatan Kurikulum
         Merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat menu pembelajaran yang
  akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun. Struktur meliputi kurikulum inti
  dan kurikulum institusional atau muatan lokal dan berisi alokasi waktu pada masing-
masing aspek. Misalnya muatan lokal mendapat alokasi waktu berapa jam, dan
 sebagainya.
         Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak, pendidik,
 pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu sendiri. Anak
 memperhatikan     sasaran   layanan   usia   di   sekolah,   pendidik    memperhatikan
 kompetensi lulusan dan kualifikasi pendidikan, pembelajaran memperhatikan
 pengelompokkan      usia,   asesmen    dengan       menyusun     acuan     pemantauan
 perkembangan anak dalam pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran berisi
 satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian.
 1)   Bidang Pengembangan
      Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan perkembangan
      yang akan dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia dan
      karakteristik anak. Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum
      PAUD formal, maka akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu
      pada kurikulum PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan.
 2)   Muatan Lokal
      Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri khas sebuah
      sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar. Jika sekolah
      berada di lingkungan penghasil gerabah, maka mulok yang ada adalah handy
      craft.
 3)   Kegiatan Pengembangan Diri
      Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan
      upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan penyaluran
      minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas. Ekstrakuler yang disesuaikan
      dengan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas sebagian besar anak.
      Misalnya, menari, melukis, dan sebagainya.
 4)   Pengaturan Beban Mengajar
      Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan dengan merata.
      Contoh pengaturan beban mengajar yang telah dibuat (PAUD TUNAS CERIA):
    Jp/hari          Hari          Minggu efektif/          Waktu             Jp/tahun
(1 jp=30 mnt)   efektif/minggu         tahun            pembelajaran/thn
     4 jp           2 hari          36 minggu             2 hari x 36        72 hari x 4
                                                            minggu               jp
                                                               =                 =
                                                            72 hari            288 jp
d. BAB IV. Kalender Pendidikan
                Berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama setahun yang
       disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah daerah maupun
       pusat.   Dalam    kalender   dijabarkan   juga   sistem   pembelajaran     yang   dianut,
       menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu pelaksanaan
       pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan berakhirnya.


2.   DOKUMEN II
           Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan
     tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi inti pembelajaran
     yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.


D. PENUTUP
       Kurikulum disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan pembelajaran yang memiliki
peranan penting di satuan pendidikan. Kurikulum merupakan standar minimal yang dapat
dikembangkan ataupun dikurangi sesuai kebutuhan. Namun jika kurikulum sudah tidak
sesuai dengan keadaan budaya, peserta didik, perkembangan jaman, dan masyarakat
pengguna, satuan pendidik dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Pengembangan ini
harus benar-benar sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Akhirnya penulis berharap,
semoga sedikit ulasan ini dapat dijadikan semangat pembaruan dalam mendidik anak
sekarang dan masa mendatang.


DAFTAR BACAAN
Abdullah Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum. Teori & Praktek. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Bredekamp, Sue & Rosegrant. 1991. Creating Potentials Approach Curriculum. NAEYC.

Fogarty, Robin. (1991). How To Integrate The Curricula. Illiones : IRI Skylight

Getstwicki, Carol. 2007. Developmentally Appropriate Practice. Curriculum and Development
         In Early Education. Canada : Thomson Delmar Learning.

Ornstein, Allan C. 2004. Curriculum. Foundation, Principles, and Issues. Boston : Pearson
         Education, Inc.

----. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Puskur.

----. (2005). Kurikulum 2004. Standar Kompetensi. Jakarta : Depdiknas

More Related Content

What's hot

Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamulyaparlinda
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taKholikul Anwar
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......Tri Ajeng
 
Itmamul umam
Itmamul umamItmamul umam
Itmamul umamiwan Alit
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaIRMA HERDIANTI
 
Mery Purwati Tkt 2 A Pe
Mery Purwati Tkt 2 A PeMery Purwati Tkt 2 A Pe
Mery Purwati Tkt 2 A Peguest278ce3c
 
Melaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumMelaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumadah awie
 
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan KurikulumFaktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulumpendidikanekonomia
 
Kpf3012 rk & ri (sem 1 2012-2013)
Kpf3012  rk & ri  (sem 1 2012-2013)Kpf3012  rk & ri  (sem 1 2012-2013)
Kpf3012 rk & ri (sem 1 2012-2013)Azura Aqura
 
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruanLandasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruanKrisdianto Hadi
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumNikmah Nurvicalesti
 
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEtugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEina_kurnia
 
perubahan kurikulum
perubahan kurikulumperubahan kurikulum
perubahan kurikulumumiefatiya
 
Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum TersembunyiKurikulum Tersembunyi
Kurikulum TersembunyiNur Kareena
 

What's hot (20)

Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......
 
Itmamul umam
Itmamul umamItmamul umam
Itmamul umam
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
 
Mery Purwati Tkt 2 A Pe
Mery Purwati Tkt 2 A PeMery Purwati Tkt 2 A Pe
Mery Purwati Tkt 2 A Pe
 
Melaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumMelaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulum
 
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan KurikulumFaktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
 
Tingkat-Tingkat Pengembangan Kurikulum oleh Bpk Drs. H. Hamdan, HM, M.Ag
Tingkat-Tingkat Pengembangan Kurikulum oleh Bpk Drs. H. Hamdan, HM, M.AgTingkat-Tingkat Pengembangan Kurikulum oleh Bpk Drs. H. Hamdan, HM, M.Ag
Tingkat-Tingkat Pengembangan Kurikulum oleh Bpk Drs. H. Hamdan, HM, M.Ag
 
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044   ISU-ISU KURIKULUMSME 6044   ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
 
Kpf3012 rk & ri (sem 1 2012-2013)
Kpf3012  rk & ri  (sem 1 2012-2013)Kpf3012  rk & ri  (sem 1 2012-2013)
Kpf3012 rk & ri (sem 1 2012-2013)
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulumPengertian kurikulum
Pengertian kurikulum
 
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruanLandasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
 
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEtugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
 
perubahan kurikulum
perubahan kurikulumperubahan kurikulum
perubahan kurikulum
 
Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum TersembunyiKurikulum Tersembunyi
Kurikulum Tersembunyi
 
Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum
 

Similar to Konsep pengemb kurikulum paud

Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Tarman S
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumTopik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumwulan anisa
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamulyaparlinda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamoelya
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvgualbertusmeo
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangRahasty Cinthia Devi
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxsaputrip233
 
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumrasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumTohir Haliwaza
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
 
Hakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdfHakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdfZainuddin981464
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanRirin Romayanti
 

Similar to Konsep pengemb kurikulum paud (20)

Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumTopik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Ktsp dan kbk
Ktsp dan kbkKtsp dan kbk
Ktsp dan kbk
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
 
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumrasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
Hakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdfHakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdf
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 

Konsep pengemb kurikulum paud

  • 1. KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD1 Ika Budi Maryatun, M.Pd2 A. PENDAHULUAN Pembelajaran bukanlah hal yang mudah dan remeh untuk dilaksanakan, terutama pembelajaran yang ada di tingkat pendidikan anak usia dini. Pembelajaran di PAUD lebih tepat dikatan sebagai kegiatan bermain, karena diusahakan kegiatan yang dilaksanakan di PAUD menyenangkan bagi anak dan bermakna menanamkan suatu konsep tertentu. Bermain sebagai sarana pembelajaran harus mampu memberikan pengalaman yang berguna dan bermakna bagi anak di kehidupan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran PAUD, walaupun dilakukan melalui kegiatan bermain, tetap membutuhkan perencanaan yang matang sebagai acuan pelaksanaan kegiatan agar tujuan lebih terarah. Rencana kegiatan ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan anak sesuai tahap perkembangan dan usia anak. Tahap perkembangan yang sesuai usia anak dapat diambil dari berbagai indikator yang dalam kurikulum. Kurikulum yang ada dalam pendidikan secara umum telah mengalami berbagai perubahan dari waktu ke waktu. Program pembelajaran telah diwarnai reformasi kurikulum dalam kurun waktu 34 tahun telah melahirkan berbagai jenis dan pendekatan kurikulum. Selama kurun waktu tersebut, sudah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan kurikulum. Kurikulum 1975 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1968, kurikulum 1984 dikembangkan untuk memperbaiki kurikulum 1975, kurikulum 1994 dikembangkan untuk memperbaiki kurikulum 1984, dan kurikulum 2001 dikembangkan untuk memperbaiki dan memperbaharui kurikulum 1994, hingga akhirnya disempurnakan lagi dalam kurikulum 2004. Perubahan ini diusahakan dari tingkat yang paling dasar, yaitu dunia pendidikan anak usia dini. Mutu PAUD menentukan kualitas SDM Indonesia di masa mendatang, karenanya perubahan kurikulum juga dilakukan dari tingkat usia dini. Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan. Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non formal. Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan perkataan lain, bahwa kurikulum dapat 1 Disampaikan pada Workshop Pengembangan Kurikulum PAUD bagi Tendik PAUD Kab. Gunungkidul 2 Dosen pada Program Studi PG-PAUD FIP UNY
  • 2. dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan. B. KONSEP KURIKULUM Kurikulum secara konsep merupakan merupakan rencana kegiatan atau dokumen tertulis yang mencakup strategi untuk mencapai tujuan (Rrnstein, 2004 : 10). NAEYC (National Association for the Education of Young Children), yang merupakan himpunan lembaga ke-PAUD-an dunia menjabarkan bahwa kurikulum dapat dilihat dari arti dalam proses pelaksanaannya terlebih dahulu. Bahwa kurikulum di dalamnya mencakup seluruh perkembangan anak dan seluruh disiplin ilmu yang ada serta disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Kurikulum juga menyesuaikan dengan kebutuhan daerah dan perkembangan jaman agar kebermanfaatannya dapat dicapai (Gestwicki, 2007 : 61) : Lembaga PAUD merupakan lembaga pendidikan tingkat paling dasar sebagai peletak berbagai kemampuan di awal kehidupan anak. Karenanya perencanaan kegiatan sebaiknya dibuat dengan sistematis agar dapat mencapai tujuan pengembangan potensi anak. Perencanaan kegiatan dapat mengacu pada kurikulum yang sudah ada. PAUD melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam tiga jalur, yaitu formal, nonformal, dan informal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani. 1. PAUD FORMAL PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) untuk menggantikan kurikulum sebelumnya (kurikulum 1994). KBK merupakan kurikulum secara nasional sebagai standar minimal yang dapat dikembangkan. Pengembangan KBK dapat diwujudkan dalam bentuk kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) yang disusun pada tingkat sekolah dan disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. 2. PAUD NONFORMAL PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya. Menu Generik memuat berbagai indikator yang dapat dikembangkan pendidik pada seluruh aspek perkembangan dan tahapan usia anak.
  • 3. C. TATA CARA PENYUSUNAN KURIKULUM Kurikulum secara nasional sudah tersusun, namun tidak semua lembaga pendidikan harus menggunakan kurikulum yang menasional tersebut. Beberapa lembaga memilih untuk mengembangkan kurikulum yang ada secara nasional tersebut dengan menyesuaikannya pada situasi kondisi lingkungan lembaga sekolah. Kurikulum yang telah dikembangkan ini disebut sebagai Tingkat Satua Pendidikan (KTSP), yaitu kurikulum yang disusun dan dikelola oleh masing-masing satuan pendidikan secara otonom. Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu : 1. DOKUMEN I Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB berisi Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan. Masing-masing BAB dijabarkan seperti berikut : a. BAB I. Pendahuluan Pendahuluan berisi penjabaran : 1) Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP) Latar belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan harapan pengembang kurikulum. Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang sudah ada. Fakta ini bisa diperoleh melalui penelitian pendahuluan, baik penelitian lapangan maupun kajian pustaka. Kajian pustaka yang dimaskud berupa kegiatan kajian fakta-fakta yang diperoleh melalui surat kabar, berita, maupun dokumen pemerintah. Kedua adalah harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada. Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA. Jika harapan dan kenyataan yang ada terdapat kesenjangan, berarti ada masalah yang harus dipecahkan melalui kurikulum yang baru. Dan hal ini dapat dijadikan alasan kuat mengapa perlu ada pengembangan kurikulum ini. 2) Analisis SWOT Kondisi Sekolah Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
  • 4. penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar lembaga. Analisis SWOT terdiri dari unsur : a) Kekuatan (Strengths) Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun nonmaterial. Misalnya kekuatan dari segi material adalah tersedianya dana yang cukup bagi lembaga untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai. Kekuatan juga dapat berupa imaterial, seperti kompetensi guru yang kreatif sehingga dapat mengembangkan kurikulum yang kreatif pula. b) Kelemahan (Weaknesses) Kelemahan merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat material dan imaterial. Misalnya, pengelola PAUD tidak mendukung pelaksanan pengembangan kurikulum karena dirasa Menu Generik saja sudah cukup memadai untuk dijadikan acuan pembelajaran. c) Peluang (Opportunities) Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum. Misalnya dukungan pemerintah pada proses pengembangan kurikulum. d) Ancaman (Threats) Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan pelaksanaan pengembangan kurikulum. Misalnya ada sekolah di dekat lembaga yang telah memiliki kurikulum yang kreatif dan berciri khas sendiri sehingga pengembangan yang akan dilakukan butuh pemikiran ekstra agar lebih kreatif dari yang sudah ada. b. BAB II. Tujuan Pendidikan BAB II berisi tentang tujuan pendidikan yang mecakup : 1) Filosofi Sekolah menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya bangsa,
  • 5. perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. 2) Visi Sekolah Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa sekolah menjadikan visi ini sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat. Contoh visi yang sudah ada adalah menciptakan generasi unggul, cerdas, dan bermartabat. 3) Misi Sekolah Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari satu kalimat uraian. Jika visi sekolah seperti di atas, maka misi berisi cara untuk mencapai generasi yang unggul bagaimana, menciptakan generasi yang cerdas, bagimana, dan bagaimana melahirkan generasi yang bermartabat. 4) Tujuan Sekolah Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan menjadi tujuan. Misalnya dari penjabaran misi generasi unggul dapat dilahirkan tujuan sekolah berupa “mengembangkan potensi anak sesuai karakteristiknya” 5) Prinsip Pembelajaran Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah, ataupun tuntutan perkembangan jaman. Contoh bunyi prinsip pembelajaran yang pernah disusun adalah “pembelajaran berpusat pada anak”. 6) Tata Tertib Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum agar pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai pengguna. c. BAB III. Struktur Dan Muatan Kurikulum Merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat menu pembelajaran yang akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun. Struktur meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional atau muatan lokal dan berisi alokasi waktu pada masing-
  • 6. masing aspek. Misalnya muatan lokal mendapat alokasi waktu berapa jam, dan sebagainya. Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak, pendidik, pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu sendiri. Anak memperhatikan sasaran layanan usia di sekolah, pendidik memperhatikan kompetensi lulusan dan kualifikasi pendidikan, pembelajaran memperhatikan pengelompokkan usia, asesmen dengan menyusun acuan pemantauan perkembangan anak dalam pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran berisi satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian. 1) Bidang Pengembangan Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan perkembangan yang akan dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia dan karakteristik anak. Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum PAUD formal, maka akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu pada kurikulum PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan. 2) Muatan Lokal Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri khas sebuah sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar. Jika sekolah berada di lingkungan penghasil gerabah, maka mulok yang ada adalah handy craft. 3) Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan penyaluran minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas. Ekstrakuler yang disesuaikan dengan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas sebagian besar anak. Misalnya, menari, melukis, dan sebagainya. 4) Pengaturan Beban Mengajar Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan dengan merata. Contoh pengaturan beban mengajar yang telah dibuat (PAUD TUNAS CERIA): Jp/hari Hari Minggu efektif/ Waktu Jp/tahun (1 jp=30 mnt) efektif/minggu tahun pembelajaran/thn 4 jp 2 hari 36 minggu 2 hari x 36 72 hari x 4 minggu jp = = 72 hari 288 jp
  • 7. d. BAB IV. Kalender Pendidikan Berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama setahun yang disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah daerah maupun pusat. Dalam kalender dijabarkan juga sistem pembelajaran yang dianut, menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan berakhirnya. 2. DOKUMEN II Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. D. PENUTUP Kurikulum disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan pembelajaran yang memiliki peranan penting di satuan pendidikan. Kurikulum merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan ataupun dikurangi sesuai kebutuhan. Namun jika kurikulum sudah tidak sesuai dengan keadaan budaya, peserta didik, perkembangan jaman, dan masyarakat pengguna, satuan pendidik dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Pengembangan ini harus benar-benar sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Akhirnya penulis berharap, semoga sedikit ulasan ini dapat dijadikan semangat pembaruan dalam mendidik anak sekarang dan masa mendatang. DAFTAR BACAAN Abdullah Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum. Teori & Praktek. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Bredekamp, Sue & Rosegrant. 1991. Creating Potentials Approach Curriculum. NAEYC. Fogarty, Robin. (1991). How To Integrate The Curricula. Illiones : IRI Skylight Getstwicki, Carol. 2007. Developmentally Appropriate Practice. Curriculum and Development In Early Education. Canada : Thomson Delmar Learning. Ornstein, Allan C. 2004. Curriculum. Foundation, Principles, and Issues. Boston : Pearson Education, Inc. ----. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Puskur. ----. (2005). Kurikulum 2004. Standar Kompetensi. Jakarta : Depdiknas