SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
1. Pengertian Dugem
Dugem = Clubbing ≠ Diskotik

Dugem, Kependekan dari kalimat “Dunia
Gemerlap”, istilah dugem ini khusus di
alamatkan ke tempat diskotik dan cafe
house musik.`
Kata Clubbing = kata Dugem ( Dunia Gemerlap ), tapi berbeda dengan
diskotik . Diskotik itu tempat yang biasa dikunjungi oleh orang-orang
yang sedang penat untuk melakukan aktifitas dugem .
Disana mereka bisa mendengarkan music yang tidak biasa
didengarkan masyarakat pada umumnya yang lebih modern dari
yang biasa di dengarkan orang biasa.
2. Sejarah Dugem
Kultur disko/ clubbing lahir pada akhir dekade 80-an di Eropa.
Budaya clubbing baru ini mulai mewabah ke seluruh dunia.
Amerika Serikat tampaknya kurang menyambut musik ini dan tetap
setia dengan band rock kuno, grunge, rap, R&B, serta hip-hop.
Namun musik house serasa menemukan rumah baru di Indonesia.
Kecenderungan masyarakat Indonesia ke arah hedonisme
komunal, serta ikatan batin dengan Belanda berkat masa
penjajahan (yang melahirkan hubungan dengan pusat produksi
obat terlarang di Amsterdam) menjadi penyebabnya. Sekitar tahun
1995, muncullah summer of love ala Batavia. Negara ini dibanjiri
oleh pil-pil setan, dan klub-klub yang sebelumnya lebih kalem
dipenuhi oleh orang-orang teler dan kegirangan, yang menikmati
musik baru ini. Semuanya ini terjadi sebelum krismon, di mana
Soeharto masih berkuasa dan Indonesia masih merupakan “Macan
Asia”. Tempat klub-klub ini menghasilkan rupiah yang
berlimpah, dan tempat-tempat hiburan yang lebih mewah
dibangun.
Faktor
Pendorong
Dugem
A. Alasan Gengsi
Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam
pergeseran gaya hidup yang melanda kalangan remaja
Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara umum
cenderung dipengaruhi oleh gaya Barat, khususnya dari
Amerika Serikat. Saat ini gaya hidup yang berasal dari
budaya Barat umumnya dianggap memiliki nilai lebih oleh
sebagian dari masyarakat Indonesia. Golongan
masyarakat yang memiliki gaya hidup yang “kebaratbaratan” menganggap bahwa mereka adalah berasal dari
kalangan yang lebih baik dari golongan masyarakat yang
masih memegang gaya hidup dan budaya Timur.
B. Ajakan Teman
Pertemanan merupakan salah satu faktor
pendukung mengapa seseorang melakukan suatu
kegiatan. Banyak orang yang ikut melakukan suatu
kegiatan di karenakan temannya melakukan
kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan
beberapa clubbers yang melakukan dugem. Teman
merupakan salah satu faktor utama mengapa
seorang clubber melakukan kegiatan dugem.
Beberapa clubbers mengatakan bahwa ia
melakukan dugem karena semua temannya
melakukan dugem.
C. Kejenuhan dan Hiburan
Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam
hidupnya dan akan membutuhkan hiburan guna
menghilangkan kejenuhan tersebut. Hal ini juga terjadi
pada clubers yang biasa melakukan dugem. Salah satu
alasan yang sering dikemukakan clubber tentang
mengapa mereka dugem adalah untuk menghilangkan
stress dan menyelesaikan permasalahan. Para clubber
umumnya beralasan bahwa mereka melakukan dugem
dikarenakan memerlukan hiburan setelah melakukan
berbagai aktivitas sehari penuh. Bagi para clubber
melakukan dugem adalah salah satu cara menghilangkan
kejenuhan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Negatif Dugem

3

 Membuat seseorang masuk kedalam gaya
Hedonisme.
 Menjerumuskan seseorang untuk berbuat
dosa.
 Dugem hanya menghambur-hamburkan uang
orang tua kita.
 Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga.
 Dugem merusak masa depan Anak Muda.
 Dugem membuat penyimpangan normanorma masyarakat.
Dampak Positif Dugem

4

 Referensi pengamatan social
Yakni pengalaman yang kita rasakan ketika masuk ke bar atau
diskotik bisa kita jadikan referensi pengamatan sosial kita secara
langsung yang nantinya bisa kita kemukakan dalam berbagai jenis
karya penulisan atau tugas-tugas essay bagi para mahasiswa yang
mengambil prodi jurusan sosial.
 Menambah teman dan jaringan
Adapun mahasiswa yang mengakui bahwa dengan mengikuti gaya hidup
semacam ini mereka bisa menambah teman dan jaringan.
 Sebagai sumber penghasilan
Bahkan kenyataannya banyak juga sebagian dari mahasiswa yang
menggantungkan hidup dari tempat-tempat hiburan malam dengan bekerja secara part
time sebagai disc jockey (DJ), dancer, musisi / band, hingga waiters / pelayan.
Upaya dan Tindakan Mengatasi Pengaruh
Negative Dunia Malam
Meskipun dunia malam tidak seutuhnya hanya
berdampak positif tapi dalam kenyataannya
banyak sekali penikmatnya yang terjerumus ke
hal negative. Untuk itu diperlukan upaya dan
tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tidak hanya anak muda itu sendiri, Peran orang
tua dan masyarakat juga ikut andil dalam
masalah ini.
A. Peran orang tua
Pertama, harus ada kemauan dari orangtua untuk membenahi
kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak
harmonis di keluarga akan menyebabkan anak mencari tempat
hiburan malam untuk menghilangkan kegalauan hatinya.
Orangtua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan
perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa
mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan
suaranya. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka
menolong orang lain dan memberikan contoh yang baik.
Kedua, perhatian serta tanggung jawab sebagai orangtua
mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang
dilakukan anaknya di luar dan bagaimana cara mengatasi
persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.
B. Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga
mempengaruhi perkembangan social
remaja. Untuk itu lingkungan masyarakat
yang kondusif sangat dibutuhkan untuk
mengendalikan maraknya kriminalitas dan
hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja.
Keberadaan karang taruna di rasa tepat
untuk mengkoordinir remaja dalam
berorganisasi dan melakukan hal yang
positif.
C. Peran pemerintah
Pemerintah merupakan tonggak penerapan
kebijakan. Kenapa para remaja dengan mudahnya
keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan
sejenisnya, sepertinya perlu dipikirkan ulang.
Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan
kurang ketatnya peraturan di tempat hiburan
tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang.
Razia aparat kepolisian pun serasa tidak pernah
membuat mereka kapok. Ada baiknya pemerintah
mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda
generasi bangsa bisa menjadi penerus bangsa yang
berkompeten.
D. Penetapan zonasi
•

•

•

Dalam Undang-Undang (UU) No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan
bahwa pengendalian merupakan bagian dari proses penyelenggaraan penataan ruang
yang berupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
Dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan seringkali kawasan yang seharusnya
menjadi kawasan pengembangan disalahgunakan oleh masyarakat setempat.Oleh
karenanya zonasi kawasan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah menjadi berkurang
dan akhirnya.
Zonasi tempat hiburan malam sudah mendesak dan dirasakan perlu untuk segera
direalisasikan. Zonasi tempat hiburan malam perlu tapi harus disepakati bersama.
Zonasi tempat hiburan malam dapat dengan mudah mengawasi dan mengontrol dampak
negatif yang ditimbulkan dari penyelenggaraan tempat-tempat hiburan malam seperti
diskotik, cafe, bar, klab malam, karaoke, musik hidup dan griya pijat.Yang jelas dampak
negatifnya tidak menular kemana-mana. Dengan zonasi, diharapkan pengunjung yang
datang benar-benar berkualitas dan dapat dicegah sedini mungkin terjadinya konflik
sosial dan tindak kriminalitas. Sementara pengurus Asosiasi Pengusaha Hiburan
Indonesia Adrian M, mendukung penuh zonasi tempat hiburan malam yang diwacanakan
Dinas Pariwisata DKI Jakarta. ”Mungkin kedengarannya zonasi sangat sensitif, tapi
tidak ada salahnya untuk dipelajari positif dan negatifnya,” terang Adrian. Zonasi
tempat hiburan malam, ungkap Adrian, mungkin salah satu solusi untuk mengatasi
dampak negatif yang ditimbulkan dari bertebarannya tempat-tempat hiburan malam
dihampir seluruh pelosok dan bahkan sudah masuk ke wilayah pemukiman.
5. Peran anak muda sendiri
Anak muda adalah kunci utama dari semua
dampak yang ada. Semua berasal dari diri
sendiri. Apabila mereka mampu
mengendalikan diri untuk tidak terjerumus
ke hal negative mereka tak akan
kehilangan masa depan cerahnya.
Dugem? Boleh gak sich?

boleh bila sangat membutuhkannya, asal, kita harus bis
a jaga diri dan dapatmengendalikan segalanya, seperti
menghindari minuman alkohol dan obat –obatan
terlarang.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a OPTIMALISASI DUGEM

POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTO
POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTOPOWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTO
POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTOAmalia Puspita Sari
 
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]SeptiRaihSugandi
 
Proposal Laporan akhir
Proposal Laporan akhirProposal Laporan akhir
Proposal Laporan akhirAlvin Fernando
 
Tuggas bahasa indonesia
Tuggas bahasa indonesiaTuggas bahasa indonesia
Tuggas bahasa indonesiaEl Wijaya
 
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Doem Chareo
 
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan Lingkungan
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan LingkunganKeunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan Lingkungan
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan LingkunganNahdya Maulina
 
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaPengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaAnwar Luriohk
 
Pembinaan kenakalan remaja 2019
Pembinaan kenakalan remaja 2019Pembinaan kenakalan remaja 2019
Pembinaan kenakalan remaja 2019SusilawatiUci
 
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar MuttaqinMakalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqinmfajarmuttaqin
 

Semelhante a OPTIMALISASI DUGEM (15)

POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTO
POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTOPOWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTO
POWER POINT TUGAS CHARACTER BUILDING AMIK BSI PURWOKERTO
 
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]
POWERPOINT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM [DUNIA MALAM]
 
Proposal Laporan akhir
Proposal Laporan akhirProposal Laporan akhir
Proposal Laporan akhir
 
Karangan kejiranan
Karangan kejirananKarangan kejiranan
Karangan kejiranan
 
Tuggas bahasa indonesia
Tuggas bahasa indonesiaTuggas bahasa indonesia
Tuggas bahasa indonesia
 
Sosial Budaya
Sosial BudayaSosial Budaya
Sosial Budaya
 
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
Akibat pergaulan-bebas-1230986640810883-1
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
 
Kompi charity
Kompi charityKompi charity
Kompi charity
 
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan Lingkungan
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan LingkunganKeunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan Lingkungan
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan Lingkungan
 
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaPengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
 
Guntur TIK
Guntur TIKGuntur TIK
Guntur TIK
 
Pembinaan kenakalan remaja 2019
Pembinaan kenakalan remaja 2019Pembinaan kenakalan remaja 2019
Pembinaan kenakalan remaja 2019
 
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar MuttaqinMakalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
 

Último

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Último (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

OPTIMALISASI DUGEM

  • 1.
  • 2. 1. Pengertian Dugem Dugem = Clubbing ≠ Diskotik Dugem, Kependekan dari kalimat “Dunia Gemerlap”, istilah dugem ini khusus di alamatkan ke tempat diskotik dan cafe house musik.` Kata Clubbing = kata Dugem ( Dunia Gemerlap ), tapi berbeda dengan diskotik . Diskotik itu tempat yang biasa dikunjungi oleh orang-orang yang sedang penat untuk melakukan aktifitas dugem . Disana mereka bisa mendengarkan music yang tidak biasa didengarkan masyarakat pada umumnya yang lebih modern dari yang biasa di dengarkan orang biasa.
  • 3. 2. Sejarah Dugem Kultur disko/ clubbing lahir pada akhir dekade 80-an di Eropa. Budaya clubbing baru ini mulai mewabah ke seluruh dunia. Amerika Serikat tampaknya kurang menyambut musik ini dan tetap setia dengan band rock kuno, grunge, rap, R&B, serta hip-hop. Namun musik house serasa menemukan rumah baru di Indonesia. Kecenderungan masyarakat Indonesia ke arah hedonisme komunal, serta ikatan batin dengan Belanda berkat masa penjajahan (yang melahirkan hubungan dengan pusat produksi obat terlarang di Amsterdam) menjadi penyebabnya. Sekitar tahun 1995, muncullah summer of love ala Batavia. Negara ini dibanjiri oleh pil-pil setan, dan klub-klub yang sebelumnya lebih kalem dipenuhi oleh orang-orang teler dan kegirangan, yang menikmati musik baru ini. Semuanya ini terjadi sebelum krismon, di mana Soeharto masih berkuasa dan Indonesia masih merupakan “Macan Asia”. Tempat klub-klub ini menghasilkan rupiah yang berlimpah, dan tempat-tempat hiburan yang lebih mewah dibangun.
  • 5. A. Alasan Gengsi Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam pergeseran gaya hidup yang melanda kalangan remaja Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara umum cenderung dipengaruhi oleh gaya Barat, khususnya dari Amerika Serikat. Saat ini gaya hidup yang berasal dari budaya Barat umumnya dianggap memiliki nilai lebih oleh sebagian dari masyarakat Indonesia. Golongan masyarakat yang memiliki gaya hidup yang “kebaratbaratan” menganggap bahwa mereka adalah berasal dari kalangan yang lebih baik dari golongan masyarakat yang masih memegang gaya hidup dan budaya Timur.
  • 6. B. Ajakan Teman Pertemanan merupakan salah satu faktor pendukung mengapa seseorang melakukan suatu kegiatan. Banyak orang yang ikut melakukan suatu kegiatan di karenakan temannya melakukan kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan beberapa clubbers yang melakukan dugem. Teman merupakan salah satu faktor utama mengapa seorang clubber melakukan kegiatan dugem. Beberapa clubbers mengatakan bahwa ia melakukan dugem karena semua temannya melakukan dugem.
  • 7. C. Kejenuhan dan Hiburan Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam hidupnya dan akan membutuhkan hiburan guna menghilangkan kejenuhan tersebut. Hal ini juga terjadi pada clubers yang biasa melakukan dugem. Salah satu alasan yang sering dikemukakan clubber tentang mengapa mereka dugem adalah untuk menghilangkan stress dan menyelesaikan permasalahan. Para clubber umumnya beralasan bahwa mereka melakukan dugem dikarenakan memerlukan hiburan setelah melakukan berbagai aktivitas sehari penuh. Bagi para clubber melakukan dugem adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 8. Dampak Negatif Dugem 3  Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme.  Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa.  Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita.  Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga.  Dugem merusak masa depan Anak Muda.  Dugem membuat penyimpangan normanorma masyarakat.
  • 9. Dampak Positif Dugem 4  Referensi pengamatan social Yakni pengalaman yang kita rasakan ketika masuk ke bar atau diskotik bisa kita jadikan referensi pengamatan sosial kita secara langsung yang nantinya bisa kita kemukakan dalam berbagai jenis karya penulisan atau tugas-tugas essay bagi para mahasiswa yang mengambil prodi jurusan sosial.  Menambah teman dan jaringan Adapun mahasiswa yang mengakui bahwa dengan mengikuti gaya hidup semacam ini mereka bisa menambah teman dan jaringan.  Sebagai sumber penghasilan Bahkan kenyataannya banyak juga sebagian dari mahasiswa yang menggantungkan hidup dari tempat-tempat hiburan malam dengan bekerja secara part time sebagai disc jockey (DJ), dancer, musisi / band, hingga waiters / pelayan.
  • 10. Upaya dan Tindakan Mengatasi Pengaruh Negative Dunia Malam Meskipun dunia malam tidak seutuhnya hanya berdampak positif tapi dalam kenyataannya banyak sekali penikmatnya yang terjerumus ke hal negative. Untuk itu diperlukan upaya dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak hanya anak muda itu sendiri, Peran orang tua dan masyarakat juga ikut andil dalam masalah ini.
  • 11. A. Peran orang tua Pertama, harus ada kemauan dari orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis di keluarga akan menyebabkan anak mencari tempat hiburan malam untuk menghilangkan kegalauan hatinya. Orangtua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan suaranya. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orang lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sebagai orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya di luar dan bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.
  • 12. B. Peran masyarakat Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan social remaja. Untuk itu lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya kriminalitas dan hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja. Keberadaan karang taruna di rasa tepat untuk mengkoordinir remaja dalam berorganisasi dan melakukan hal yang positif.
  • 13. C. Peran pemerintah Pemerintah merupakan tonggak penerapan kebijakan. Kenapa para remaja dengan mudahnya keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan sejenisnya, sepertinya perlu dipikirkan ulang. Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan kurang ketatnya peraturan di tempat hiburan tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang. Razia aparat kepolisian pun serasa tidak pernah membuat mereka kapok. Ada baiknya pemerintah mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda generasi bangsa bisa menjadi penerus bangsa yang berkompeten.
  • 14. D. Penetapan zonasi • • • Dalam Undang-Undang (UU) No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa pengendalian merupakan bagian dari proses penyelenggaraan penataan ruang yang berupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan seringkali kawasan yang seharusnya menjadi kawasan pengembangan disalahgunakan oleh masyarakat setempat.Oleh karenanya zonasi kawasan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah menjadi berkurang dan akhirnya. Zonasi tempat hiburan malam sudah mendesak dan dirasakan perlu untuk segera direalisasikan. Zonasi tempat hiburan malam perlu tapi harus disepakati bersama. Zonasi tempat hiburan malam dapat dengan mudah mengawasi dan mengontrol dampak negatif yang ditimbulkan dari penyelenggaraan tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik, cafe, bar, klab malam, karaoke, musik hidup dan griya pijat.Yang jelas dampak negatifnya tidak menular kemana-mana. Dengan zonasi, diharapkan pengunjung yang datang benar-benar berkualitas dan dapat dicegah sedini mungkin terjadinya konflik sosial dan tindak kriminalitas. Sementara pengurus Asosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia Adrian M, mendukung penuh zonasi tempat hiburan malam yang diwacanakan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. ”Mungkin kedengarannya zonasi sangat sensitif, tapi tidak ada salahnya untuk dipelajari positif dan negatifnya,” terang Adrian. Zonasi tempat hiburan malam, ungkap Adrian, mungkin salah satu solusi untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari bertebarannya tempat-tempat hiburan malam dihampir seluruh pelosok dan bahkan sudah masuk ke wilayah pemukiman.
  • 15. 5. Peran anak muda sendiri Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada. Semua berasal dari diri sendiri. Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus ke hal negative mereka tak akan kehilangan masa depan cerahnya.
  • 16. Dugem? Boleh gak sich? boleh bila sangat membutuhkannya, asal, kita harus bis a jaga diri dan dapatmengendalikan segalanya, seperti menghindari minuman alkohol dan obat –obatan terlarang.