SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

             “PESAWAT ATWOOD”


                   Disusun oleh:

                 Mesa Fahjrul. I (0651-12-435)
                 Nurul Hanifah (0651-12-434)
                 Shara Deianira (0651-12-449)


                  Tanggal Praktikum:

                  26 November 2012



                  Asisten Dosen:
            1. Dra. Trirakhma S, Msi
            2. Rissa Ratimanjari S.Si
            3. Noorlela




             LABORATORIUM FISIKA

         PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

              UNIVERSITAS PAKUAN
BAB I

                                   PENDAHULUAN



1.1 Tujuan Percobaan
    1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton
    2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan
    3. Menentukan momen inersia roda/katrol

1.2 Dasar Teori
    Hukum-hukum Newton dapat digunakan untuk gerak lurus maupun gerak melingkar.
    Selain itu persamaan-persamaan gerak lurus dapat pula diterapkan dalam gerak
    melingkar. Dengan demikian, selalu ada kesetaraan antara besaran-besaran fisis dalam
    gerak melingkar dengan besaran-besaran dalam gerak lurus.

Hukum II Newton
“Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatanyang
besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding tebalik
dengan besarnya massa benda.”

           ;

Keterangan :
a = percepatan benda (m/s2)
m = massa benda (kg)
F = Gaya (N)
Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya. Jadi bila
gayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan Bila pada benda bekerja
gaya, maka benda akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari pengamatan
benda mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang menyebabkannya.
Persamaan gerak untuk percepatan yang tetap




Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak melingkar
ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linear. Dalam hal
ini ada besaran fisis momen inersia (momen kelembaman) I yang ekivalen dengan besaran
fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentu
harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya.
I~m
I ~ r2
Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap
Gerak translasi

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis
gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya
percepatan.

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu.

Keterangan:
 = jarak tempuh ( )
 = kecepatan (    )
  = waktu ( )

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatuobyek, di mana kecepatannya
berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan
rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan ( = +) atau perlambatan ( = −). Pada umumnya
GLBB didasari oleh Hukum Newton II (                ).

Vt = v0 + at
Vt2 = v02 + 2 a s
S = v 0 t + a t2

Keterangan:
V0= kecepatan awal (      )
vt= kecepatan akhir (    )
                     2
a = percepatan (       )
t = waktu (s)
s = jarak yang ditempuh (m)

Gerak Rotasi
Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda pada porosnya
pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya,
ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak
linier. Momen inersia merupakan representasi dari tingkat kelembaman benda yang bergerak
rotasi. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin malas dia berputar dari keadaan
diam, dan semakin malas pula ia untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedang
berputar. Sebagai contoh, dalam ukuran yang sama sebuah silinder yang terbuat dari sebuah
besi memiliki momen inersia yang lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini bisa
diperkirakan karena terasa lebih berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi
dibandingkan dengan memutar silinder kayu.
Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan massa pada gerak translasi.
Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan momen gaya pada gerak
translasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momen
gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi. Saat kita
memutar sebuah roda atau membuka daun pintu, saat itu kita sedang memberikan momen
gaya pada benda-benda tersebut.
Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat mengadaptasi Hukum II Newton
untuk diterapkan pada gerak rotasi. Bentuk persamaan Hukum II Newton adalah:

Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan momen inersia, dan
percepatan dengan percepatan sudut, akan kita temukan hasil adaptasi dari Hukum II Newton
dalam gerak rotasi sebagai berikut:

Keterangan:
  = momen gaya (Nm)
 = momen inersia (Kg m2)
  = percepatan sudut (rad/s2)
BAB II

                           ALAT DAN BAHAN



1. Pesawat Atwood Lengkap

      a.   Tiang bersekala
      b.   Dua beban dengan tali
      c.   Beban tambahan (dua buah)
      d.   Katrol
      e.   Penjepit
      f.   Penyangkut beban

2. Jangka sorong
3. Stop watch
BAB III
                              METODE PERCOBAAN


 Gerak lurus beraturan

   1. Timbangan beban m1,m2,m3,(usahakan m1=m2)
   2.  Letakan beban m1 pada penjepit P
   3. Beban m1 pada pejepit P
   4. Catat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara table)
   5. Bila penjepit P di lepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya
      bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B. catat waktu
      yang diperlukan gerak antara BC.
   6. Ulangilah percobaan di atas engan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi beban
      m2)
   7. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain.

Catatan : Seama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah kedudukan jarak
antara A dan B.

 Gerak lurus berubah beraturan :

   1. Aturlah kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan
   2. Catatlah kedudukan A dan B (secara table)
   3. Bila beban M1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah
      braturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak ini.
   4. Ulangilah percobaan di atas dangan mengubah-ubah kedudukan B catatlah selalu
      jarak AB dan waktu yang diperlukan.
   5. Ulangilah percobaan diatas dengan mengubah beban M3.
BAB IV

                          DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan tanggal 26 November
2012, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut.

  Keadaan ruangan                P(cm)Hg                   T(°C)                 C(%)
 Sebelum percobaan                 75,6                     25                    75
 Sesudah percobaan                 75,1                     26                    71

GLB <gerak lurus beraturan>

 No.         Massa keping (gr)           s(cm)                  t(s)            v(cm/s)
  1                 2                      20                   1,30             15,38
                                           25                   1,31             19,08
  2                   4                    20                   3,30              6,06
                                           25                   0,79             31,64
  3                   6                    20                   0,74             27,02
                                           25                   0,68             36,76

GLBB <gerak lurus berubah beraturan>

 No      Massa keping (gr)       s(cm)     t(s)      a(cm/s2)      v(cm/s)           I
 1              2                  20      2,1         9,07        19,047        -550,235
                                   25      2,2        10,33        22,726       -1.639,957
  2               4                20      2,9         4,75        13,775        24.550,17
                                   25      1,7        17,30         29,41         -199,25
  3               6                20      1,2        27,77        33,324         -895,83
                                   25      1,3        29,58        38,454        -1.431,19

       Perhitungan

GLB (Gerak Lurus Beraturan)

Massa keping 2gram:

      V1 =            = 15,38 cm/s                V2 =           = 19,08 cm/s

Massa keping 4gram:

      V1 =            = 6,06 cm/s                 V2 =           = 31,64 cm/s

Massa keping 6gram:

      V1 =            = 27,02 cm/s                V2 =           = 36,76 cm/s
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)

dik :   2M = 227,4 cm

        R = 6,43 cm

        g = 980 cm/s2

Massa keping 2gram:

                        = 9,07 cm/s2         = 10,33 cm/s2

                                 cm/s                  cm/s




   =                                     =

    =                                    =




Massa keping 4gram:

                        = 4,75               = 17,30




   =                                     =

    =                                    =




Massa keping 6gram:

                        = 27,77 cm/s2        = 29,58 cm/s2

                                  cm/s                 cm/s
=   =

=   =
BAB V

                                    PEMBAHASAN



Dari perhitungan data pada Bab IV, dapat kita lihat bahwa untuk GLB (Gerak Lurus
Beraturan) tidak menghitung percepatan( ) karena percepatan pada gerak lurus beraturan
bernilai nol dan kecepatan(v) dalam GLB bernilai konstan. Sedangkan pada GLBB (Gerak
Lurus Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena nilai     dan kecepatan pada
GLBB nilainya berubah-ubah. Setelah mendapatkan nilai maka kita bisa masukan ke dalam
rumus Momen Inersia( ). Dimana rumus momen inersia sendiri sebagai berikut :

                        .



GLB (Gerak Lurus Beraturan)

Massa keping 2gram:

   V1 =           = 15,38 cm/s            V2 =            = 19,08 cm/s

Massa keping 4gram:

   V1 =           = 6,06 cm/s             V2 =            = 31,64 cm/s

Massa keping 6gram:

   V1 =           = 27,02 cm/s            V2 =            = 36,76 cm/s



GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)

Massa keping 2gram:




  =                                          =

   =                                         =
Massa keping 4gram:




  =                   =

   =                  =




Massa keping 6gram:




  =                   =

   =                  =
BAB VI

                                      KESIMPULAN



Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan, percepatan dan momen
inersia dari suatu benda. Nilai kecepatan diperoleh dari percobaan mengenai gerak lurus
beraturan sedangkan niali percepatan diperoleh dari nilai gerak lurus berubah beraturan. Nilai
momen Inersia diperoleh dari persamaan                         sehingga




Selain itu dari percobaan pesawat Atwood ini, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

   1. Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai
      alat yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun
      gejala-gejala lainnya.
   2. Setiap benda mempunyai perbedaan dalam menempuh jalur dari pesawat
      Atwood ini yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
   3. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan benda dalam menempuh pesawat
      Atwood itu disebakan oleh faktor internal dan faktor eksternal yang sangat biasa
      terjadi dalam melakukan percobaan yang butuh ketelitian.
TUGAS AKHIR

   1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik?
   2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat?
   3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan
      grafik?
   4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku?
   5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan
      yang berbeda
   6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83
      m/det.

                                          JAWABAN

   1. GLB (Gerak Lurus Beraturan)

Massa keping 2gram:

   V1 =           = 15,38 cm/s             V2 =            = 19,08 cm/s

Massa keping 4gram:

   V1 =           = 6,06 cm/s              V2 =            = 31,64 cm/s

Massa keping 6gram:

   V1 =           = 27,02 cm/s             V2 =            = 36,76 cm/s

   2. Kurang teliti, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor katrol yang
      tidak stabil dan pengukuran-pengukuran yang kurang tepat.
   3. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)


Massa keping 2gram:

                             cm/s                                          cm/s

Massa keping 4gram:

                                cm/s                                        cm/s

Massa keping 6gram:

                                 cm/s                                         cm/s

   4. Ya berlaku, karena untuk menghitung data-data pengamatan menggunakan beberapa
      hukum newton
5.

                   GLB                                     GLBB
   2gr            4gr           6gr          2gr           4gr          6gr
V1= 15,38      V1= 6,06      V1= 27,02    V1= 19,047    V1= 13,775   V1= 33,324
V2 = 19,08     V2 = 31,64    V2 = 36,76   V2 = 22,726   V2 = 29,41   V2 = 38,454


  6.

       Massa keping 2gram:


         =                                      =
          =                                     =

               393,812

       Massa keping 4gram:


         =                                      =
          =                                     =




       Massa keping 6gram:


         =                                      =
          =                                     =
DAFTAR PUSTAKA



Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

http://lengkapbgt.blogspot.com/2011/11/pesawat-atwood.html

http://www.scribd.com/doc/38325752/Pesawat-atwood

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hookeumammuhammad27
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaAnnisa Icha
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASPRAMITHA GALUH
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangFransiska Puteri
 

Mais procurados (20)

Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Getaran pegas
Getaran pegasGetaran pegas
Getaran pegas
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Laporan gerak jatuh bebas
Laporan gerak jatuh bebasLaporan gerak jatuh bebas
Laporan gerak jatuh bebas
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
 

Semelhante a Laporan fisika dasar pesawat atwood

Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanAswindo Putra
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaAdhi Susanto
 
praktikum GLBB.pptx
praktikum GLBB.pptxpraktikum GLBB.pptx
praktikum GLBB.pptxAkuBadminton
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodRezky Amaliah
 
Laporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodLaporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodGGM Spektafest
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodAtinaSalsabila
 
Besaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunanBesaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunankhoirilliana12
 
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.pptBAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.pptipulmohamed1
 

Semelhante a Laporan fisika dasar pesawat atwood (20)

Laporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwoodLaporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwood
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
121 el2f gmb
121 el2f gmb121 el2f gmb
121 el2f gmb
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
praktikum GLBB.pptx
praktikum GLBB.pptxpraktikum GLBB.pptx
praktikum GLBB.pptx
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
 
Laporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodLaporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat Atwood
 
Modul 2 fix
Modul 2 fixModul 2 fix
Modul 2 fix
 
Modul 2 fix
Modul 2 fixModul 2 fix
Modul 2 fix
 
GERAK LURUS.ppt
GERAK LURUS.pptGERAK LURUS.ppt
GERAK LURUS.ppt
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwood
 
SEMINAR PRAKTIKUM GJB
SEMINAR PRAKTIKUM GJBSEMINAR PRAKTIKUM GJB
SEMINAR PRAKTIKUM GJB
 
Besaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunanBesaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunan
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.pptBAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
 

Laporan fisika dasar pesawat atwood

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR “PESAWAT ATWOOD” Disusun oleh: Mesa Fahjrul. I (0651-12-435) Nurul Hanifah (0651-12-434) Shara Deianira (0651-12-449) Tanggal Praktikum: 26 November 2012 Asisten Dosen: 1. Dra. Trirakhma S, Msi 2. Rissa Ratimanjari S.Si 3. Noorlela LABORATORIUM FISIKA PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan 1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton 2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan 3. Menentukan momen inersia roda/katrol 1.2 Dasar Teori Hukum-hukum Newton dapat digunakan untuk gerak lurus maupun gerak melingkar. Selain itu persamaan-persamaan gerak lurus dapat pula diterapkan dalam gerak melingkar. Dengan demikian, selalu ada kesetaraan antara besaran-besaran fisis dalam gerak melingkar dengan besaran-besaran dalam gerak lurus. Hukum II Newton “Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatanyang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding tebalik dengan besarnya massa benda.” ; Keterangan : a = percepatan benda (m/s2) m = massa benda (kg) F = Gaya (N) Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya. Jadi bila gayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan Bila pada benda bekerja gaya, maka benda akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari pengamatan benda mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang menyebabkannya. Persamaan gerak untuk percepatan yang tetap Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linear. Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia (momen kelembaman) I yang ekivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya. I~m I ~ r2 Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap
  • 3. Gerak translasi Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan. 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Keterangan: = jarak tempuh ( ) = kecepatan ( ) = waktu ( ) 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatuobyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan ( = +) atau perlambatan ( = −). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( ). Vt = v0 + at Vt2 = v02 + 2 a s S = v 0 t + a t2 Keterangan: V0= kecepatan awal ( ) vt= kecepatan akhir ( ) 2 a = percepatan ( ) t = waktu (s) s = jarak yang ditempuh (m) Gerak Rotasi Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda pada porosnya pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linier. Momen inersia merupakan representasi dari tingkat kelembaman benda yang bergerak rotasi. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin malas dia berputar dari keadaan diam, dan semakin malas pula ia untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedang berputar. Sebagai contoh, dalam ukuran yang sama sebuah silinder yang terbuat dari sebuah besi memiliki momen inersia yang lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini bisa
  • 4. diperkirakan karena terasa lebih berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi dibandingkan dengan memutar silinder kayu. Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan massa pada gerak translasi. Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan momen gaya pada gerak translasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi. Saat kita memutar sebuah roda atau membuka daun pintu, saat itu kita sedang memberikan momen gaya pada benda-benda tersebut. Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat mengadaptasi Hukum II Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi. Bentuk persamaan Hukum II Newton adalah: Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan momen inersia, dan percepatan dengan percepatan sudut, akan kita temukan hasil adaptasi dari Hukum II Newton dalam gerak rotasi sebagai berikut: Keterangan: = momen gaya (Nm) = momen inersia (Kg m2) = percepatan sudut (rad/s2)
  • 5. BAB II ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Atwood Lengkap a. Tiang bersekala b. Dua beban dengan tali c. Beban tambahan (dua buah) d. Katrol e. Penjepit f. Penyangkut beban 2. Jangka sorong 3. Stop watch
  • 6. BAB III METODE PERCOBAAN  Gerak lurus beraturan 1. Timbangan beban m1,m2,m3,(usahakan m1=m2) 2. Letakan beban m1 pada penjepit P 3. Beban m1 pada pejepit P 4. Catat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara table) 5. Bila penjepit P di lepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B. catat waktu yang diperlukan gerak antara BC. 6. Ulangilah percobaan di atas engan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi beban m2) 7. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain. Catatan : Seama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah kedudukan jarak antara A dan B.  Gerak lurus berubah beraturan : 1. Aturlah kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan 2. Catatlah kedudukan A dan B (secara table) 3. Bila beban M1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah braturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak ini. 4. Ulangilah percobaan di atas dangan mengubah-ubah kedudukan B catatlah selalu jarak AB dan waktu yang diperlukan. 5. Ulangilah percobaan diatas dengan mengubah beban M3.
  • 7. BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan tanggal 26 November 2012, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut. Keadaan ruangan P(cm)Hg T(°C) C(%) Sebelum percobaan 75,6 25 75 Sesudah percobaan 75,1 26 71 GLB <gerak lurus beraturan> No. Massa keping (gr) s(cm) t(s) v(cm/s) 1 2 20 1,30 15,38 25 1,31 19,08 2 4 20 3,30 6,06 25 0,79 31,64 3 6 20 0,74 27,02 25 0,68 36,76 GLBB <gerak lurus berubah beraturan> No Massa keping (gr) s(cm) t(s) a(cm/s2) v(cm/s) I 1 2 20 2,1 9,07 19,047 -550,235 25 2,2 10,33 22,726 -1.639,957 2 4 20 2,9 4,75 13,775 24.550,17 25 1,7 17,30 29,41 -199,25 3 6 20 1,2 27,77 33,324 -895,83 25 1,3 29,58 38,454 -1.431,19  Perhitungan GLB (Gerak Lurus Beraturan) Massa keping 2gram: V1 = = 15,38 cm/s V2 = = 19,08 cm/s Massa keping 4gram: V1 = = 6,06 cm/s V2 = = 31,64 cm/s Massa keping 6gram: V1 = = 27,02 cm/s V2 = = 36,76 cm/s
  • 8. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) dik : 2M = 227,4 cm R = 6,43 cm g = 980 cm/s2 Massa keping 2gram: = 9,07 cm/s2 = 10,33 cm/s2 cm/s cm/s = = = = Massa keping 4gram: = 4,75 = 17,30 = = = = Massa keping 6gram: = 27,77 cm/s2 = 29,58 cm/s2 cm/s cm/s
  • 9. = = = =
  • 10. BAB V PEMBAHASAN Dari perhitungan data pada Bab IV, dapat kita lihat bahwa untuk GLB (Gerak Lurus Beraturan) tidak menghitung percepatan( ) karena percepatan pada gerak lurus beraturan bernilai nol dan kecepatan(v) dalam GLB bernilai konstan. Sedangkan pada GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena nilai dan kecepatan pada GLBB nilainya berubah-ubah. Setelah mendapatkan nilai maka kita bisa masukan ke dalam rumus Momen Inersia( ). Dimana rumus momen inersia sendiri sebagai berikut : . GLB (Gerak Lurus Beraturan) Massa keping 2gram: V1 = = 15,38 cm/s V2 = = 19,08 cm/s Massa keping 4gram: V1 = = 6,06 cm/s V2 = = 31,64 cm/s Massa keping 6gram: V1 = = 27,02 cm/s V2 = = 36,76 cm/s GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) Massa keping 2gram: = = = =
  • 11. Massa keping 4gram: = = = = Massa keping 6gram: = = = =
  • 12. BAB VI KESIMPULAN Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan, percepatan dan momen inersia dari suatu benda. Nilai kecepatan diperoleh dari percobaan mengenai gerak lurus beraturan sedangkan niali percepatan diperoleh dari nilai gerak lurus berubah beraturan. Nilai momen Inersia diperoleh dari persamaan sehingga Selain itu dari percobaan pesawat Atwood ini, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai alat yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun gejala-gejala lainnya. 2. Setiap benda mempunyai perbedaan dalam menempuh jalur dari pesawat Atwood ini yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. 3. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan benda dalam menempuh pesawat Atwood itu disebakan oleh faktor internal dan faktor eksternal yang sangat biasa terjadi dalam melakukan percobaan yang butuh ketelitian.
  • 13. TUGAS AKHIR 1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik? 2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat? 3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan grafik? 4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku? 5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan yang berbeda 6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83 m/det. JAWABAN 1. GLB (Gerak Lurus Beraturan) Massa keping 2gram: V1 = = 15,38 cm/s V2 = = 19,08 cm/s Massa keping 4gram: V1 = = 6,06 cm/s V2 = = 31,64 cm/s Massa keping 6gram: V1 = = 27,02 cm/s V2 = = 36,76 cm/s 2. Kurang teliti, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor katrol yang tidak stabil dan pengukuran-pengukuran yang kurang tepat. 3. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) Massa keping 2gram: cm/s cm/s Massa keping 4gram: cm/s cm/s Massa keping 6gram: cm/s cm/s 4. Ya berlaku, karena untuk menghitung data-data pengamatan menggunakan beberapa hukum newton
  • 14. 5. GLB GLBB 2gr 4gr 6gr 2gr 4gr 6gr V1= 15,38 V1= 6,06 V1= 27,02 V1= 19,047 V1= 13,775 V1= 33,324 V2 = 19,08 V2 = 31,64 V2 = 36,76 V2 = 22,726 V2 = 29,41 V2 = 38,454 6. Massa keping 2gram: = = = = 393,812 Massa keping 4gram: = = = = Massa keping 6gram: = = = =
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga http://lengkapbgt.blogspot.com/2011/11/pesawat-atwood.html http://www.scribd.com/doc/38325752/Pesawat-atwood Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor