2. Engkau hanya bisa mengantar seseorang sejauh jalan yang pernah engkau lewati. Tugas seorang pelayan penyembahan adalah menjadi imam dan nabi bagi orang lain. Jika imam dan nabinya saja tidak memiliki kedekatan dengan Allah, bagaimana mungkin ia bisa mengantarkan orang lain untuk bertemu dengan Allah dan mewakili Dia untuk menyampaikan pesan bagi orang lain.
3. Satu-satunya cara untuk meninggikan Allah yang Maha Tinggi adalah dengan membuat diri kita semakin rendah Daud pernah berkata bahwa ia akan menghinakan dirinya lebih lagi untuk memuliakan Allah. Daud tahu bahwa Allah sudah Maha Mulia dan tidak bisa ditambah lagi kemuliaanNya, itu sebabnya untuk membuat Allah bertambah mulia, ia membuat dirinya bertambah hina. Begitu pula jika Anda ingin meninggikan Allah yang sudah Maha Tinggi, satu-satunya cara adalah membuat Anda serendah mungkin. Itu sebabnya “worship” dalam budaya Israel diwujudkan dengan tindakan sujud bertiarap.
4. Sama seperti mengasihi tanpa memberi, melakukan penyembahan tanpa persembahan adalah sebuah kemustahilan Penyembahan adalah sebuah tindakan pemujaan, dan setiap pemujaan selalu memiliki unsur pengorbanan. Dalam penyembahan akan selalu sesuatu yang dipersembahkan. Meski Allah tidak memandang persembahan apa yang kita bawa (karena ia lebih peduli dengan pribadi kita sebagai penyembah), tetap saja Anda membutuhkan sesuatu untuk Anda bawa sebagai persembahan saat Anda menyembah Dia.
5. Kita akan menjadi sama seperti apa/siapa yang kita sembah Salah satu unsur yang terdapat dalam penyembahan adalah PELEBURAN. Anda akan menjadi satu, menjadi terkait, terkoneksi, dan menjadi serupa dengan apa/siapa yang Anda sembah. Jika seseorang mengaku menyembah Kristus tetapi ia tidak semakin serupa denganNya, maka jangan-jangan ia sedang menyembah yang lain.
6. Jika kita menyembah Allah karena mengharapkan pertolonganNya. Penyembah berhala pun melakukan hal yang sama Perbedaan penyembah yang sejati dengan penyembah palsu adalah penyembah sejati datang dengan niat untuk memberi, berkorban, dan mempersembahkan sesuatu. Penyembah palsu datang dengan niat meminta, berharap, dan mengambil sesuatu.
7. Penyembahan adalah RESPON atas eksistensi Allah Menyembah Allah artinya meresponi kehadiranNya dalam hidup kita. Jika kita hanya merespon Dia ketika berada di pertemuan-pertemuan rohani saja, maka kita belum menyembah Dia setiap saat. Penyembah sejati akan meresponi kehadiran Allah di dalam setiap detik kehidupanNya.
8. Menyembah Allah bukanlah keahlian, menyembah Allah adalah panggilan hidup semua orang Banyak orang berkata bahwa para pelayan pujian & penyembahan adalah orang-orang yang ahli menyembah. Inilah paradigma yang salah. Menyembah Allah bukanlah bakat dan keahlian milik orang tertentu, menyembah Allah adalah “natural calling” kita. Setiap manusia lahir dengan tahta di hatinya untuk disembah dan tahta itu didesain untuk diduduki oleh Allah sang pencipta kita.
9. Kemuliaan selalu didahului oleh Pengorbanan Dalam berbagai peristiwa di alkitab, kemuliaan Allah seringkali tercurah setelah ada orang yang memberikan persembahan sebagai korban kepada Allah. Menyembah Allah adalah tindakan pengorbanan agar kemuliaan Allah dinyatakan. Jika dalam hidup ini Anda belum pernah merasakan kemuliaan Allah dinyatakan, kemungkinan Anda belum mengorbankan apa pun, dan dalam kata lain, Anda belum menyembah Dia.
10. Penyembahan sejati selalu mengalir dari dalam ke luar, bukan sebaliknya Kebanyakan orang sering menilai apakah seseorang sedang menyembah Allah dari hal-hal fisik yang nampak di luar (tepuk tangan, nyanyian, bahasa tubuh, wajah, dan sebagainya). Padahal, bukan apa yang nampak yang menentukan kesejatian penyembahan kita, melainkan apa yang ada di dalam, yaitu hati Anda! Jika hati Anda dipenuhi hasrat untuk menyembah Allah, secara otomatis, hal-hal eksternal akan mengikuti.
11. Salah satu alat pengukur tingkat penyembahan adalah: KERELAAN Sama seperti orang yang sedang jatuh cinta dan rela melakukan apapun, orang yang sedang menyembah bahkan memiliki kerelaan yang lebih besar lagi. Untuk mengukur sampai dimanakah seseorang sudah menyembah Allahnya , lihatlah dari kerelaannya. Apakah ia rela seluruh haknya diambil alih oleh Allah? Semakin ia tidak rela, semakin ia jauh dari penyembahan kepada Allah.
12. ‘ Josua’ Iwan Wahyudi adalah seorang worship leader dan pembicara penyembahan yang melayani di sebuah gereja lokal di Jakarta. Ia telah melayani di bidang pujian dan penyembahan selama lebih dari 13 tahun dan salah satu panggilan hidupnya adalah mengembalikan fungsi pelayan penyembahan sebagai imam dan nabi bagi generasinya. Profesi Iwan sehari-hari adalah seorang Personal Life Trainer dan Motivator yang bergabung di sebuah lembaga training terkemuka di Indonesia, HR Excellency. Beberapa topik yang menjadi expertise Iwan adalah Emotional Intelligent (EQ) , Personality, Self Image, Money Management for Youth , dan berbagai topik motivasional lainnya. Sejak tahun 2006 hingga sekarang, Iwan telah menerbitkan beberapa buku best seller , diantaranya adalah buku Get Your Wisdom yang mendapat bintang 4 dari review majalah GetLife, Rahasia Menjadi Kaya Sejak Usia Muda yang menjadi best seller dan cetak ulang hanya dalam waktu 1 bulan, dan bukunya yang terakhir dalah Emotitude yang direkomendasikan oleh para profesional kristen dan merupakan sebuah buku yang membuat terobosan dalam dunia buku rohani. Selain itu, Iwan juga menulis buku Way Back Into Worship yang direkomendasikan oleh belasan pelayan pujian dan penyembahan nasional. Jika Anda ingin membangun hubungan dengan Iwan atau komunitas Anda ingin mengundang-nya untuk men- sharing -kan berbagai konsep penyembahan , Anda bisa menulis email ke [email_address] . Anda juga bisa menemui nya di facebook
13. Way Back Into Worship “ Pemaparan Iwan tentang penyerahan total, ketaatan, kerelaan, pengorbanan, dan hubungan mesra yang relevan dengan kehidupan sehari-hari ini akan menginspirasi Anda untuk menjadikan penyembahan sebagai suatu gaya hidup.” - Alvi Radjagukguk “ Saya bersyukur dengan hadirnya buku yang lahir dari seorang penyembah yang ada di generasi ini!” - Jussar Badudu “ Dalam buku “Way Back into Worship” ini, saya menemukan banyak kunci dan prinsip-prinsip yang lebih dalam lagi, serta pengalaman hidup tentang arti penyembahan sesungguhnya”. – Kiki “Lifetree” ” Buku ini adalah “an absolute must-read book” yang akan menolong Anda untuk mengerti dan mengetahui inti dari penyembahan yang Anda lakukan. – Meda Kawu “ Iwan dalam buku ‘Way Back into Worship’ ini menambah pemahaman kita bahwa salah satu bentuk dari penyembahan adalah ketaatan absolut terhadap semua keinginan Tuhan.” – Wawan Yap “ Sebuah buku yang ditulis dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti serta ilustrasi yang membumi, namun begitu dalam dan powerful.” - Andre Hermanto “ Salut untuk Iwan untuk semua yang sudah ditulisnya, Apa yg sudah dijabarkan di sini membuat kita belajar untuk menjadi penyembah Allah yang sesungguhnya. - Steve Tabalujan Buku yang ditulis dengan gaya kontemporer, ringan, namun berbobot ini, merupakan gerbang menuju perenungan yang esensial mengenai penyembahan.” - Cornelius Wing
14. JOIN OUR GRUP! Bergabunglah dengan grup “Back to Worship Movement” di Facebook: http://www.facebook.com/profile.php?id=553802327&ref=profile#/group.php?gid=48999331946 Dapatkan kiriman newsletter e-inspiration mingguan dalam bentuk interactive pdf yang didesain dengan sangat menawan! Anda juga bisa menulis artikel original Anda untuk dimasukkan dalam newsletter ini. Kirimkan email kosong ke [email_address] untuk mendapatkan e-inspiration secara rutin !