@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
1. ENTERPRENEURSHIP MENYONGSONG KRISIS GLOBANISASI
DENGAN SDM YANG BERKUALITAS
Pendahuluan
Pendidikan di Indonesia sekarang sudah cukup untuk bersaing dengan Negara-negara
lain yang dibutikan media cetak, Singapura mengalami minus dalam pertumbuhan
ekonominya sebagai dampak krisis keuangan global dan Indonesia satu-satunya di ASEAN
yang masih mengalami pertumbuhan ekonomi, walau tidak besar, hanya sekitar 3 %. Ini
mungkin karena Indonesia punya pengalaman mengatasi kesulitan ekonomi yang parah pada
tahun 1997-1998, sehingga sekarang Singapura memerlukan Indonesia untuk membawa
masalah krisis keuangan global ini ke tingkat ASEAN, karena cemas melihat beberapa negara
ASEAN mulai melindungi pasarnya dan membuat kebijakan membantu produk lokal dan
mendengungkan cinta produk buatan sendiri. Pemerintah Indonesia menghimbau rakyat
Indonesia membeli produk buatan lokal dan Pemerintah Thailand menekankan rakyatnya
untuk membeli produk lokal minimal 2000 Baht. Dalam keadaan krisis seperti sekarang dan
suhu politik yang agak memanas menjelang Pemilu 2009, Indonesia masih mampu
menunjukkan pertumbuhan ekonominya. Wake up Singapore!!! Belajar lah dari Indonesia
untuk 'low profile' dan tidak egois, bersedia menjalin hubungan bilateral yang baik, jangan
enaknya sendiri.Denga adanya pembutian tersebut maka SDM Indonesia tidak kalah dengan
Negara-negara Adi Daya.
Ilmu merupakan suatu tuntutan di zaman ini karena dengan ilmu dan pendidikan ini
manusia bisa menggalami perubahan baik diri sendiri, bangsa, dan dunia. Dengan Ilmu
Ekonomi, sangat berperan penting untuk menggembangkan suatu bangsa, dengan adanya
organisasi yang memiliki tujuan yang sama akan menimbulkan perubahan dalam organisasi
tersebut begitu juga dengan para manajer sekarang harus bisa membaca stuasi yang ada
disekitar, memanfaatkan semua peluang yang ada dengan maksimal. Dengan adanya
oraganisasi dan didukung seorang manajer yang tanggap, ulet dan berani mengambil resiko
maka organisasi akan berjalan dengan baik walaupun banyaknya lapangan pekerjaan yang di
buat oleh pemerintah tetapi tidak cukup untuk menampung ribuan bahkan jutaan
penganguran yang ada di Indonesia ini, dengan ini penulis mengharapkan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri untuk melakukan perubahan yang dari “menungguh” menjadi
“menjemput” dalam Al-Qura’an di jelaskan “Allah tidak akan merubah sebuah kaum kecuali
kaum itu sendiri yang merubahnya.”
Saat ini kurangnya masyarakat maupun sarjanah untuk menumbuhkan rasa ingin
melekukan “enterpainership” dimana penduduk Indonesia merupakan Negara “lempas
landas” yang siap untuk bersaing di nasional maupun internasional. Untuk menghujudkan itu
semua tidak semudah membalik telapak tangan perlu perjuangan untuk menumbuhkan rasa
tersebut tetapi kita bisa, mulailah dari yang terkecil. Jadi enterpainership sangat penting
untuk mengurangi penganguran yang ada di Indonesia yang jumlahnya dari tahun ketahun
selalu naik walaupun turun mungkin hanya beberapa persen dengan adanya enterpainership
kita dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Telah dibuktikan oleh Negara-negara
tetangga seperti malasyia, singapura dan cina yang telah menerapkan untuk melakukan
kegiatan seperti membeli produk dalam negeri yang tidak kalah dari Negara lain, begitu juga
Indonesia mengapa tidak bisa? Tanyakan pada diri kita.
2. A. Pondasi Entrpreneurship
Sorang yang memiliki daya kreasi dan inovasi untuk merubah barang yang tidak berguna menjadi
bernilai, merubah sampah menjadi pupuk organik yang bermanfaat, merubah kebiasaan dari sekedar
brosing untuk suka-suka dirubah menjadi kegiatan bisnis yang bernilai, merubah product open source
menjadi product yang bisa membantu banyak orang dan bisa digunakan dengan mudah sehingga
menjadi bernilai dan laku dijual.Berani mengambil resiko dari setiap kegiatan, penelitian, riset dalam
rangka membuat produk baru, menemukan cara baru, mendapatkan jawaban baru dari setiap masalah
yang muncul disekelilingnya.
Bagaimana yang disamapaikan oleh bpk Prof. Rhenald Kasali Phd, bahwa jumpalah
penduduk Indonesia saat tahun 2008 berjumlah 228 juta dan 2009 berjumlah 231 juta, itu
bertanda bahwa dari tahun ketahun penduduk Indonesia akan slalu meningkat, penganguran
juga meningkat sehingga jumlah yang penganggur saat ini adalah 9,26 juta tetapi lahan
perkerjaan 51.264.230 apakah dapat menampung semua penduduk Indonesia sedangkan yang
banyak memabantu pengaguran yaitu usaha mikro sebesar 83.647.711 juta pengaguran jadi
untuk kita takut untuk melakukan usaha jika dapat menampung sebaik pengaguran yang ada
di indonesia dan banyak UKM yang bisa naik kelas dalam artian bahwa UKM juda dapat
maju tetapi tidak lepas dari SDM yang berkualitas,
Dengan kata lain bahwa SDM yang berkualitas harus memiliki pondasi entrapreneuship
yang siap untuk memberikan solusi yang di hadapkan pada keadaan saat ini yaitu krisis
global. Tidak kita pungkirin dampak dari krisis tersebut tak lain berdampak pada
perekonomian indonesia saat ini, banyak UKM yang mengalami kebangkurutan sehingga
pembengkaan terhadap penganguran terjadi.
Saat amerika mengalami krisis ekonomi maka semua negara pasti mengalmi krisis karena
sektor perekonomian sebagian besar perekonomian dunia di kuasiin oleh Amerika, tetapi saat
itu terjadi negara yang tidak terlalu para dalam menghadapin krisis tersebut seperti Cina dan
Japan, mereka dapat membangun sebuah SDM yang berkaulitas dan profesional sehingga
mereka siap untuk dapat mengendalikan perekonomiannya.
B. Krisis global VS enterpreneurship
krisis global saat ini merupakan penyakit dari perekonomian dunia, tidak lazim lagi bahwa
indonesia mengalami krisis tersebut. Permasalahan dalam krisis ini masyarakat tidak ingin
melakukan sesuatu sehingga akan berakibatkan mengalami perpanjagan krisis tersebut, seperti
negara cina dia dapat menerapkan dan memaksimalkan sektor perekonomian secara
maksimal seperti perdagangannya, pertanian bahkan dia berani melakukan wirausaha yang
sukses sehingga perekonomiannya dapat stabil dengan cepat, tidak sulit mereka mendalikan
perekonomiannya.
Indonesia bisa mengendalikan krisis global ini jika masyrakat indonesia itu dapat
melakukan trobosan dan berani untuk mengambil tatangan seperti melakukan wirusaha dan
mendirikan UKM. Dalam melakukan wirausaha kita tidak boleh mengenal kata gagal karena
gagal dapat menimbulkan suatu hal yang membuat diri kita menjadi lemah. Habiskanlah kata
gagal dalam hidupmu dan timbulkan rasa sukses dalam diri kita, sulit unutk menghabiskan
kata gagal itu kadang kita merasa prustasi untuk melakukan itu. Bagaimana yang
disamapaikan oleh bpk Prof. Rhenald Kasali Phd bahwa “ enterpreneuship di ibaratkan seperti
bunga mawar yang tangkai berduri, bunganya begitu indah”.
3. Dalam menghadapin krisis global Sorang yang memiliki daya kreasi dan inovasi untuk
merubah barang yang tidak berguna menjadi bernilai, merubah sampah menjadi pupuk
organik yang bermanfaat, merubah kebiasaan dari sekedar brosing untuk suka-suka dirubah
menjadi kegiatan bisnis yang bernilai, merubah product open source menjadi product yang
bisa membantu banyak orang dan bisa digunakan dengan mudah sehingga menjadi bernilai
dan laku dijual. Banyak hal lainnya juga untuk menghadapi krisis global itu dengan
mengunakan jiwa enterpreneuship.
C. SDM berkualitas berdampak pada krisis global dan eterpreneurship
Semua orang ngomong target kemakmuran, tapi bila entrepreneurship tidak diajarkan,
semuanya tidak tercapai, sejarah yang membuktikan.Indonesia memiliki banyak komoditas, tambang
mineral dan penghasil energi berlimpah tapi bukan bangsa kita yang mengubah menjadi yang bermutu
dan bernilai mahal harganya. Bila tidak ada tambahan nilai (added value) oleh bangsa kita, Indonesia
tetap miskin. Kita lihat investasi dari luar negeri, orang kita jadi apa?, kita bagaikan ayam
yang laper di lumbung padi. Dalam hal ini pemerintah juga memperlambat brokrasi dalam
menjalankan sebuah usaha baru sehingga menimbulkan rasa males untuk menjalankannya.
Untuk itu untuk menghujudkan system ini harus saling mendukung bukan hanya satu pihak
untuk menghujudkannya. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci
dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.
Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu
proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan
daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional
dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan
global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari
seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38),
dan Thailand (40).Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsa
Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut: Produksi, di mana perusahaan
berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal
ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur
yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini
menjadi lokasi manufaktur global.
Sumber daya manusia unggul yang dapat didayagunakan untuk merealisasi visi dan
misi adalah dambaan semua organisasi, termasuk perusahaan. Sumber daya manusia seperti
itu adalah salah satu keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru, yang hanya akan
diperoleh dari karyawan yang produktif, inovatif, kreatif, selalu bersemangat, dan loyal.
Karyawan yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep
dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat dan efektif.
Merubah Indonesia menjadi makmur bukan saja membagi-bagi dana ABPN untuk
rakyat tanpa proses, apalagi hanya membagi-bagi pada para pejabat, legislatif yang terjadi
selama ini. APBN hendaknya bisa didayagunakan secara maksimal untuk membangkitkan
masyarakat madani, dengan terciptanya generasi muda mandiri yang mampu berwiraswasta
atau berjiwa entreprenuer. Bukan hanya menjadikan rakyat menjadi semakit ketergantungan
4. terhadap sumbangan, bukan menjadikan rakyat semakin tidak kreatif, menjadikan rakyat
semakin manja, tetapi dana yang melimpah yang selama ini dijanjikan haruslah menjadi
motivasi untuk selalu berkarya, menggunakan dana yang ada dalam rangka peningkatan
kualias hidup, kualitas SDM, dan kemampuan untuk mandiri, menciptakan lapangan kerja
baru, sehingga pada akhirnya bisa memberikan nilai dan kotribusi pada diri sendiri,
lingkungan, masyarakat dan bangsa. Bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan SDA,
memiliki posisi wilayah yang strategis (geo strategis), yakni sebagai negara kepulauan dengan
luas laut 2/3 dari luas total wilayah; namun tidak mampu mengembalikan manfaat sumber
kekayaan yang dimiliki kepada rakyat. Hal ini karena strategi pembangunan yang diciptakan
tidak membangkitkan local genuin. Yang terjadi adalah sumber kekayaan alam Indonesia
semakin mendalam dikuasai oleh asing. Sebab meskipun andaikata bangsa ini juga telah
mampu menciptakan SDM yang kualifaid terhadap semua level IPTEK, namun apabila
kebijakan ekonomi yang diciptakan tidak berbasis pada sumberdaya yang dimiliki (resources
base), maka ketergantungan ke luar akan tetap berlanjut dan semakin dalam.
Jadi untuk menumbuhkannya kita tidak akan bisa hanya berjalan satu roda tetapi harus
memiliki dua roda yaitu pemerintah dan masyarakat sehingga dapat membangun bangasa ini
dalam kepurukan. SDM harus memiliki antusiasme dapat menaklukan apa saja, dan dapat
menjalankan misi itu menjadi sukses. Bukan hanya kesempatan yang dapat kita rai bahkan
peluang sekecilpun harus kita dapatkan karena tak ada yang tak mungkin didunia ini. Banyak
orang yang tidak dapat meraih dan membaca setuasi dalam lingkungan sekitar, agar proses
pembangunan mampu mendorong terbentuknya berbagai keahlian yang bisa mengolah SDA
dan bisa semakin memandirikan struktur ekonomi bangsa. Supaya visi tersebut pun terjadi di
berbagai daerah, maka harus ada koreksi total kebijakan pembangunan di tingkat makro
dengan berbasiskan kepada pluralitas daerah. Dengan demikian harapannya akan tercipta
SDM yang mampu memperjuangkan kebutuhan dan penguatan masyarakat lokal. Karena
untuk apa SDM diciptakan kalau hanya akan menjadi perpanjangan sistem kapitalisme global
dengan mengorbankan kepentingan lokal dan nasional.
6. ENTERPRENEURSHIP MENYONGSONG KRISIS GLOBANISASI
DENGAN SDM YANG BERKUALITAS
(sebagai tugas MSDM)
Disusun oleh:
Kefin Andri
08408141022
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009