SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Dampak Perdagangan Bebas (Globalisasi)
                Terhadap Ekonomi Politik Indonesia
                Serta Antisipasinya
July 30, 2012
Written by Alrisa Ayu Candra Sari – Mahasiswa Administrasi
Negara FISIP Universitas Jember

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang




         Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang
harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali Indonesia.
Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan
pergesekan kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat
dan menyangkut masalah yang semakin kompleks. Batas-batas
teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi pembatas bagi
kepentingan masing-masing negara. Di bidang ekonomi dan politik
terjadi persaingan seperti perdagangan bebas yang semakin ketat,
sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin.

Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat
dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional
itu, terutama dalam perdagangan bebas. Andaikata terasingkan
pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi segala
kebutuhannya sendiri. Yang artinya, bahwa di dalam hubungan
internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan
antara satu negara dengan negara yang lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya memberikan tekanan
global tersendiri bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia
khususnya. Yang mana akan memberikan efek ataupun dampak
positif maupun negatif. Dan dari dampak-dampak tersebut
diperlukan    suatu   antisipasi   agar      keadaan    ekonomi    politik
Indonesia     mengalami     stabilitas       serta    tidak   mengalami
kemunduran yang lebih jauh. Maka dari itu, penulis akan
membahas dan mengkaji dampak-dampak perdagangan bebas
terhadap     bidang   ekonomi      politik    serta    bagaimana     cara
mengantisipasinya, dimana cara atau upaya antisipasi tersebut
ada yang sudah terealisasi untuk diterapkan dan ada juga yag
belum, di dalam makalah yang berjudul “Dampak Perdagangan
Bebas terhadap Ekonomi Politik Indonesia serta Antisipasinya”.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun karena terdapat ketentuan yang membatasi penulisan
makalah      ini dan adanya keterbatasan waktu, maka penulis
memfokuskan permasalahan makalah ini hanya pada:

1.2.1. Apa sajakah dampak-dampak perdagangan bebas terhadap
bidang ekonomi politik Indonesia?

1.2.2. Bagaimana upaya Indonesia dalam mengantisipasi dampak-
dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik itu
sendiri?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Untuk mengetahui dan memahami apa saja dampak-
dampak akibat adanya perdagangan bebas                 terhadap bidang
ekonomi politik di Indonesia.

1.3.2. Mengetahui bagaimana upaya yang ditempuh Indonesia
dalam mengantisipasi dampak-dampak euforia perdagangan bebas
agar    tidak   sampai     mengganggu      stabilitas     ekonomi     politik
Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1. Dapat mengetahui dan memahami apa saja dampak-
dampak       terhadap     bidang     ekonomi    politik   akibat     adanya
perdagangan bebas di Indonesia.

1.4.2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman pada pembaca,
tentang upaya apa saja yang ditempuh Indonesia, baik itu yang
sudah     terealisasi   untuk      diterapkan   maupun      belum     dalam
mengatasi dampak-dampak dari perdagangan bebas di bidang
ekonomi      politik    agar   tidak   sampai     mengganggu       stabilitas
nasional, sehingga dapat untuk perbaikan Indonesia ke depan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Globalisasi

Perbincangan tentang globalisasi mulai ramai dibicarakan sekitar
tahun 1980-an. Kataglobalize dan globalism diperkenalkan oleh
sebuah buku kecil yang terbit pada tahun 1944, sementara
kata globalization masuk ke dalam kamus untuk pertama kalinya
pada tahun 1961 (Reiser dan Davies. 1944:212, 219; Webster.
1961; Ikbar. 2006). Banyak definisi dari globalisasi ini, salah
satunya      menurut Martin         Khor (dalam    Ikbar,    2006:      205)
mengatakan, “Globalisasi adalah apa yang oleh kita dari Dunia
Ketiga selama beberapa abad dikenal dengan kolonialisasi.” [1]

Dari definisi tersebut ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah
proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa . Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kolonialisasi atau
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya pasti akan mengendalikan ekonomi dunia
dan negara-negara berkembang dan tertinggal makin tidak
berdaya   karena    tidak    mampu    bersaing.   Sebab    globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia.

2.2. Perdagangan Bebas

Perdagangan     bebas   adalah      sebuah   konsep ekonomi yang
mengacu     kepadaHarmonized        Commodity     Description    and
Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs
Organization yang berpusat di Brussels , Belgium . penjualan
produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya.

Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam
perdagangan     antar   individual-individual     dan     perusahaan-
perusahaan yang berada di negara yang berbeda.[2]

2.3. Ekonomi Politik

Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik
dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi.
Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena
ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih
spesifik , yaitu menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi
dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang
berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya
interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.[3]Adanya
kelemahan     instrumental   ini   menyebabkan    banyak     kalangan
ilmuwan dari kedua belah pihak-berusaha untuk mempertemukan
titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk
mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan      dalam         ekonomi        politik.[4] Dalam      upaya
memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh
terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan. Terkait
dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada,
terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua
kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar
(ekonomi liberal ) dengan sistem ekonomi terencana atau yang
lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis ).

BAB III. PEMBAHASAN

3.1. Perdagangan Bebas sebagai Dampak Globalisasi

Di zaman yang serba modern seperti saat ini, perdagangan bebas
telah menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hampir
seluruh negara di dunia telah dipengaruhi oleh sistem ekonomi
perdagangan bebas, atau yang dikenal dengan free trade ini. Perlu
kita ketahui bahwa globalisasi ini merupakan sebuah sistem yang
berani menembus ruas dunia sehingga menghilangkan batas-
batas negara. Namun, perlu dicatat pula bahwa globalisasi tidak
akan pernah ada jika negara itu benar-benar tidak ada.

Dalam globalisasi sebenarnya peran negara yang paling utama
adalah sebagai „alat pengukur‟, yang bisa menyebabkan seseorang
tahu   globalisasi   tengah     berperan     jika    dia    tidak   sedang
berhubungan dengan temannya yang berada di negara lain atau
bisa juga jika dia tidak sedang menggunakan produk dari negara
lain. Maka dari itu, negara mempunyai peran besar yaitu sebagai
pengukur keberadaan sistem globalisasi ini. Di samping itu, peran
negara adalah menjalankan sedikit urusan yang tidak bisa
dikerjakan   sendiri    oleh     individu,     yaitu       memaksimalkan
kesejahteraan   individu   seperti   dengan         pembentukan     sistem
hukum, jaminan keamanan nasional, dan pembuatan uang.
Pertumbuhan perdagangan dunia pun meningkat secara drastis.
Akselerasi trend ini yang diharapkan terjadi oleh kaum liberal
seiring dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan
telekomunikasi. Dengan semakin terintegrasinya perdagangan
dunia,    maka     hubungan      perekonomian   negara-negara    akan
semakin interdependen. Akan tetapi proyeksi ini menyimpan
beberapa       permasalahan         terutama     dengan      semakin
berkembangnya praktek neomerkantilisme oleh Amerika Serikat,
hegemoni dunia yang sedang menuruni puncak popularitas
ekonomi akibat krisis finansial global yang belum lama ini
melanda.

3.2. Perdagangan Bebas di Indonesia

Wacana perdagangan bebas sebagai jalan menuju kesejahteraan
masih terus diperdebatkan khususnya di Indonesia. Di media
massa masih sering termuat berbagai retorika politisi maupun
pemain industri dalam negeri yang meneriakkan pentingnya
proteksionisme. Kemudian meskipun telah banyak literatur ilmu
ekonomi     yang    menunjukkan       secara    meyakinkan      bahwa
perdagangan bebas membawa lebih banyak manfaat bagi banyak
orang dari pada sebaliknya, namun tampaknya hal itu saja belum
cukup untuk membimbing pembuatan kebijakan publik yang lebih
cenderung tunduk pada kekuatan lobi pro proteksi. Meski
demikian,      sebagian   dari    pengambil     kebijakan   Indonesia
(pemerintah) percaya pada manfaat perdagangan bebas juga,
terbukti dari tarik-ulur yang kadangkala muncul di media massa
kita. Perhitungan ekonomi politik pastilah penyebab tarik-menarik
ini.   Harus     diakui   pembuatan     kebijakan    memang      perlu
perencanaan dan perhitungan yang matang.

Seiring dengan munculnya perdagangan bebas itu, nasionalisme
dan proteksionisme menjadi lebih terlihat. Apalagi Indonesia juga
akan   memasuki        era   perdagangan      bebas      wilayah    ASEAN
atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2015.[5] Jadi, isu
nasionalisme dalam konteks perdagangan pun semakin penting.
Hal ini bertujuan agar produk Indonesia bisa menjadi tuan rumah
di negeri sendiri. Memang kesepakatan Indonesia dalam perjanjian
organisasi perdagangan bebas           yang biasa disebut World Trade
Organization (WTO) masih menuai kontroversi. Karena sebagian
kalangan menilai Indonesia belum layak turut serta dalam
perdagangan        bebas.    Namun,      karena    Indonesia       terlanjur
menyetujui perjanjian WTO, maka mau tidak mau Indonesia harus
menyiapkan diri menyongsong perdagangan bebas. Inilah harga
yang harus dibayar akibat menganut sistem ekonomi terbuka.
Meskipun dalam prakteknya justru produk-produk asing terutama
produk Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Era globalisasi yang telah dimulai bukan saja berpengaruh pada
hubungan luar negeri bangsa ini, namun lebih dari itu, asumsi
dasar perekonomian nasional juga sebenarnya telah semakin
bergeser. Indonesia yang memiliki basis perekonomian kerakyatan,
tentunya mengalami tantangan terhadap paham ekonomi liberal
yang berasaskan kompetisi bebas dan bersifat individu maupun
kelompok. Era perdagangan bebas yang menjadi salah satu
senjata dari ekonomi liberal, saat ini telah ada di depan mata, dan
Indonesia   menjadi salah       satu    negara    yang    meratifikasinya.
Harapan     kita     sekarang   hanyalah      adanya      kesiapan      dan
kemampuan secara mental, sistem sosial budaya, politik, serta
ekonomi bangsa kita dalam menghadapi ancaman globalisme-
kapitalistik ini. Sehingga tidak memudahkan pengintegrasian
perekonomian Negara Indonesia ke dalam genggaman para
pemodal negara-negara kaya.[6]
3.3. Dampak Perdagangan Bebas terhadap Ekonomi Politik
Indonesia

Dengan     adanya    perdagangan     bebas,    perusahaan-perusahaan
transnasional dan pasar modal dunia membebaskan bisnis dari
kekuasaan     politik   tanpa     distorsi    oleh    intervensi    negara.
Dikonklusikan bahwa aktivitas bisnis yang primer dan kekuasaan
politik tidak mempunyai peran lain kecuali perlindungan sistem
terhadap perdagangan bebas dunia. Akibatnya, peran negara
sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat semakin tereduksi
oleh kekuatan pasar yang tidak mempunyai agenda sosial dan
usaha pengentasan kemiskinan. Kondisi ini berimplikasi terhadap
relasi sosial yang selalu diukur dari pendekatan dan solusi pasar,
serta prinsip ekonomi pasar yang juga dijadikan tolok ukur untuk
mengevaluasi       berbagai    kebijakan,    yang     selanjutnya     akan
melahirkan arogansi kekuatan kapital dan negara berperan
sebagai „tukang stempel‟ bagi mereka. Yang mana dalam hal ini
akumulasi modal menjadi prasyarat isi material kelembagaan
negara.

Selain itu dengan adanya perjanjian-perjanjian dengan organisasi
perdagangan versi WTO dapat menyebabkan adanya hambatan
nontarif    yang    sangat    merugikan,     dimana     hal   ini   sengaja
diciptakan seperti yang terjadi saat ini. Kebijakan nontarif impor
ini memaksa penghapusan satu-satunya bentuk proteksi yang
tersisa oleh negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia
terhadap penetrasi pasar dalam negeri oleh kekuatan-kekuatan
imperialis. Tetapi negara-negara imperialis dapat membatasi
penetrasi terhadap pasar dalam negeri mereka terhadap ekspor
dari negara-negara dunia ketiga melalui penerapan serangkaian
hambatan-hambatan nontarif yang kokoh.
Sedangkan pada negara dunia ketiga atau Indonesia, dengan
adanya hambatan nontarif sudah tentu                    akan menyebabkan
banjirnya barang impor karena mudahnya barang luar negeri
masuk ke pasar dalam negeri serta adanya peralihan impor dari
yang tadinya ilegal menjadi legal. Maka dengan ini agenda
pemberdayaan ekonomi rakyat akan semakin terpuruk akibat
desakan kuat dari komoditas-komoditas asing yang notabene telah
mengekspansi         secara    simultan,         dan     benturan    antara
pemberdayaan ekonomi rakyat dengan pasar bebas pun tidak
dapat   terelakkan.     Yang    semua      ini    menyebabkan       semakin
banyaknya angka pengangguran dan akhirnya melumpuhkan
perekonomian nasional. Sebenarnya                dibalik semua ini ada
kepentingan dari negara-negara maju, yaitu agenda penaklukan
kembali pasar dalam negeri negara-negara dunia ketiga. Yang
mana inilah tujuan mendasar dibalik tekanan kekuatan negara-
negara imperialis terhadap pasar bebas.

Di lain sisi dampak positif yang dapat diambil dari liberalisasi
perdagangan versi WTO ini tidak mempunyai peran signifikan
dalam usaha peningkatan sumber daya yang ada maupun produk
yang akan dihasilkan. Selain itu dengan adanya perdagangan
bebas hanya akan lebih dinikmati oleh segelintir orang atau
kelompok tertentu saja yang mempunyai kekuatan kapital kuat
dan sebagian besar lainnya lebih dirugikan. Karena mereka
dijadikan tidak produktif dan hanya dijadikan sebagai konsumen
yang baik saja.[7]

3.4.    Upaya    Antisipasi       Indonesia            dalam   Menghadapi
Perdagangan Bebas

Melihat dampak yang lebih banyak merugikan tersebut, kiranya
perlu dilakukan antisipasi yang cepat dan menyeluruh. Dalam
mengantisi dampak-dampak perdagangan bebas yang cenderung
kurang menguntungkan bagi Indonesia tersebut, ada beberapa
upaya yang telah ditempuh maupun belum ditempuh oleh
pemerintah. Beberapa bentuk upaya antisipasi yang belum
maupun sudah ditempuh Indonesia antara lain:

             1. Memberikan       pendidikan        kepada       masyarakat
                untuk lebih mencintai produk dalam negeri
                dengan       terus     meningkatkan       mutu      produk-
                produk dalam negeri agar lebih berkualitas.
                Misalnya dengan menggiatkan program Aku
                Cinta Produk Indonesia (ACI ). [8]

             2. Melakukan            negosiasi    ulang      kesepakatan
                perdagangan           bebas      itu     atau       minimal
                menundanya,           terutama    untuk     sektor-sektor
                yang belum siap.

             3. Melakukan seleksi produk untuk melindungi
                industri nasional.

             4. Mencabut             pungutan          retribusi       yang
                memberatkan dunia usaha di daerah, agar
                industri lokal menjadi lebih kompetitif.

             5. Pengetatan      pemeriksaan        barang       masuk     di
                pelabuhan harus dilakukan juga, karena negara
                lain juga melakukan hal yang sama.

             6. Memberikan            kemudahan         dalam       bentuk
                pendanaan, dengan cara kredit usaha dengan
                bunga yang rendah.

             7. Mengaktifkan         rambu-rambu        nontarif,    seperti
                pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI),
                ketentuan label, dan sejumlah peraturan lainnya
                terkait   dengan         pengamanan        pasar     dalam
                negeri.[9]
8. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk
                     menghadapi perdagangan bebas.

Tetapi secara jangka panjang langkah-langkah tersebut tidak bisa
digunakan secara permanen. Sebagai bagian dari masyarakat
dunia, bangsa ini tidak bisa mengelak dari kebijaksanaan global
tersebut. Masyarakat industri harus berjuang dengan keras untuk
memenangkan         persaingan     global    yang    semakin       mengancam
tersebut, maka di sini dibutuhkan suatu kejelian. Oleh karena itu,
negara dunia ketiga harus saling membahu dalam menciptakan
tata dunia yang adil dengan menggalang seluruh kekuatan yang
tersedia, baik dalam bentuk kebijakan maupun koalisi untuk
penyusunan skenario ekonomi dunia yang adil agar eksploitasi
tidak kembali terjadi.

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari pembahasan dalam bab sebelumnya, dapatlah ditarik suatu
kesimpulan seperti di bawah ini:

4.1.1.   Dampak       positif    yang       ditimbulkan      akibat     adanya
perdagangan bebas di Indonesia terhadap bidang ekonomi politik,
seperti memperluas pasar dan menambah keuntungan serta
adanya   transfer     teknologi,    ternyata      tidak    dirasakan     secara
signifikan   oleh     segala     kalangan.        Justru    yang      dirasakan
adalah pertama peran negara sebagai alat untuk mensejahterakan
rakyat semakin tereduksi oleh kekuatan pasar yang tidak
mempunyai       agenda          sosial      dan      usaha      pengentasan
kemiskinan. Kedua,         Adanya           hambatan        nontarif      yang
menyebabkan     tingginya        tingkat     pengangguran,         kemiskinan,
ketidakseimbangan, dan lumpuhnya perekonomian nasional.
4.1.2. Beberapa upaya yang telah maupun belum terealisasi
ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak-
dampak dari perdagangan bebas di bidang ekonomi politik, antara
lain yang paling mendasar dan pokok ialah dengan memperbaiki
kebijakan ekonomi politik Indonesia terkait dengan perdagangan
bebas, menanamkan pendidikan cinta produk dalam negeri sejak
dini, serta meningkatkan kualitas produk-produk di dalam negeri.

4.2. Saran

Saran dari penulis yang mungkin dapat memberikan sedikit
masukan ialah:

4.2.1.   Pemerintah   perlu   memperhitungkan     kembali     sistem
ekonomi Indonesia yang Bebas Aktif, serta harus bisa bertindak
tegas dan berpedoman pada falsafah Bangsa Indonesia yaitu
Pancasila dalam setiap mengambil kebijakan.

4.2.2. Kemudian upaya antisipasi yang belum terealisasi tersebut
hendaknya segera dilaksanakan apabila dirasa dapat menstabikan
ekonomi politik Indonesia.

4.2.3. Serta sebaiknya pengalaman dalam sejarah perkembangan
bangsa Indonesia yang telah lalu dijadikan guru yang terbaik.

DAF TAR PUSTAKA

Ikbar, Yanuar. 2006. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL- KONSEP
DAN TEORI (JILID 1). Bandung: PT Refika Aditama.

Ikbar,   Yanuar.   2007. EKONOMI     POLITIK   INTERNASIONAL      2-
IMPLEMENTASI       KONSEP     DAN   TEORI   . Bandung:   PT   Refika
Aditama.
Indiahono, Dwiyanto. 2006. REFORMASI “BIROKRASI AMPLOP”:
MUNGKINKAH?. Yogyakarta: Gava Media.

Jemadu,      Aleksius.      2008. Politik    Global    dalam    Teori     dan
Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rachbini, Didick J. 2002. Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori
Pilihan Publik.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Staniland, Martin. Apakah Ekonomi Politik Itu? Sebuah Studi Teori
Sosial   dan    Kelatarbelakangan.          Terjemahan.    2003.     Jakarta:
Rajawali.

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Wibawa, Samodra. 2005. Reformasi Administrasi. Yogyakarta:
Gaya Media.

Arsip    Berita.     2010. Pemerintah         Pantau      Dampak         Buruk
ACFTA.http://arsipberita.com/                  show/pemerintah-pantau-
dampak-buruk-acfta-56035.html [27 desember 2010].

Benyamin,          Maria.       2010. Hambatan            nontarif       perlu
dioptimalkan. http://www.bsn.go.
id/news_detail.php?news_id=2481 [28 DEsember 2010].

Fajribudi.     2010. Pengaruh      Global     China,   ACFTA,        &   Posisi
Indonesia.http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/1
2/pengaruh-global-china-acfta-posisi-indonesia/ [27 Desember
2010].
Prayitno, Edy. 2007. “ANALISIS KONDISI EKONOMI POLITIK
INDONESIA                     TAHUN                    1945                  –
2007″.http://tulisan2.blog.dada.net/post/688123/ANALISIS
+KONDISI+EKONOMI +          POLITIK+INDONESIA+TAHUN+1945+-
+2007 [28 Desember 2010].

Widodo, Slamet. 2008. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Politik.http://learning-
of.slametwidodo.com/2008/02/01/pertumbuhan-ekonomi-
dan-pembangunan-politik/ [27 Desember 2010].

http://arsipberita.com/show/pasar-bebas-gagal-atasi-
kemiskinan-dunia-10520.html [27 Desember 2010].

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/12/pengaru
h-global-china-acfta-posisi-indonesia/ [27 Desember 2010].
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi_politik
[26 Desember 2010].

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas [26 Desember
2010].

http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=2481[29 Dese
mber 2010]

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Sella Simamora
 
Makalah pasar bebas menggerogoti kebebasan berusaha
Makalah   pasar bebas menggerogoti kebebasan berusahaMakalah   pasar bebas menggerogoti kebebasan berusaha
Makalah pasar bebas menggerogoti kebebasan berusahaAgnes Gratia Devina
 
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptxKelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptxkrisnawijaya13
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
 
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPebtrian Gian
 
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdf
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdfPPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdf
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdfErinaDiahNuraini
 
Contoh teks laporan hasil percobaan
Contoh teks laporan hasil percobaanContoh teks laporan hasil percobaan
Contoh teks laporan hasil percobaanme atoel
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Pengertian Perdagangan Internasional ppt
Pengertian Perdagangan Internasional pptPengertian Perdagangan Internasional ppt
Pengertian Perdagangan Internasional pptBundaF
 
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsa
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsaPPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsa
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsaPatriciaDelinda
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial Lutfi Imansari
 

Mais procurados (20)

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
 
Makalah pasar bebas menggerogoti kebebasan berusaha
Makalah   pasar bebas menggerogoti kebebasan berusahaMakalah   pasar bebas menggerogoti kebebasan berusaha
Makalah pasar bebas menggerogoti kebebasan berusaha
 
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptxKelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 3.pptx
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
 
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
 
Hukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasionalHukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasional
 
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdf
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdfPPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdf
PPT KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.pdf
 
Contoh teks laporan hasil percobaan
Contoh teks laporan hasil percobaanContoh teks laporan hasil percobaan
Contoh teks laporan hasil percobaan
 
KEBUDAYAAN MEKSIKO
KEBUDAYAAN MEKSIKOKEBUDAYAAN MEKSIKO
KEBUDAYAAN MEKSIKO
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
PKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XIPKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XI
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Pasar monopolistik
Pasar monopolistikPasar monopolistik
Pasar monopolistik
 
Pengertian Perdagangan Internasional ppt
Pengertian Perdagangan Internasional pptPengertian Perdagangan Internasional ppt
Pengertian Perdagangan Internasional ppt
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsa
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsaPPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsa
PPT - Memanfaatkan persaingan sebagai peluang meraih keunggulan ekonomi bangsa
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial
 

Semelhante a Makalah pi (dampak perdagangan bebas)

Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiaryFamini
 
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangGlobalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangUtam Ejaz
 
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...maswanihsagitaputri
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiFitria Hadri Yani
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiFitria Hadri Yani
 
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptYusrilMahendra46
 
Makalah ekin
Makalah ekinMakalah ekin
Makalah ekinadis56
 
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi agustinvidya
 
Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Namaku Merah
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasOperator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Makalah pi (dampak perdagangan bebas) (20)

167-7197-1-PB.pdf
167-7197-1-PB.pdf167-7197-1-PB.pdf
167-7197-1-PB.pdf
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
 
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangGlobalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
 
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...
11, sm, maswanih, hafzi ali, global economy, international strategy and blue ...
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
 
Makalah ekin
Makalah ekinMakalah ekin
Makalah ekin
 
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
 
Kelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasiKelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasi
 
Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap
 
Kelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasiKelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasi
 
Kelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasiKelas ix bab 3 globalisasi
Kelas ix bab 3 globalisasi
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
 
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebasPengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
Pengaruh globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 

Makalah pi (dampak perdagangan bebas)

  • 1. Dampak Perdagangan Bebas (Globalisasi) Terhadap Ekonomi Politik Indonesia Serta Antisipasinya July 30, 2012 Written by Alrisa Ayu Candra Sari – Mahasiswa Administrasi Negara FISIP Universitas Jember BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut masalah yang semakin kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing negara. Di bidang ekonomi dan politik terjadi persaingan seperti perdagangan bebas yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam perdagangan bebas. Andaikata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Yang artinya, bahwa di dalam hubungan internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan antara satu negara dengan negara yang lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya memberikan tekanan global tersendiri bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia
  • 2. khususnya. Yang mana akan memberikan efek ataupun dampak positif maupun negatif. Dan dari dampak-dampak tersebut diperlukan suatu antisipasi agar keadaan ekonomi politik Indonesia mengalami stabilitas serta tidak mengalami kemunduran yang lebih jauh. Maka dari itu, penulis akan membahas dan mengkaji dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik serta bagaimana cara mengantisipasinya, dimana cara atau upaya antisipasi tersebut ada yang sudah terealisasi untuk diterapkan dan ada juga yag belum, di dalam makalah yang berjudul “Dampak Perdagangan Bebas terhadap Ekonomi Politik Indonesia serta Antisipasinya”. 1.2. Rumusan Masalah Adapun karena terdapat ketentuan yang membatasi penulisan makalah ini dan adanya keterbatasan waktu, maka penulis memfokuskan permasalahan makalah ini hanya pada: 1.2.1. Apa sajakah dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik Indonesia? 1.2.2. Bagaimana upaya Indonesia dalam mengantisipasi dampak- dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik itu sendiri? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1. Untuk mengetahui dan memahami apa saja dampak- dampak akibat adanya perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik di Indonesia. 1.3.2. Mengetahui bagaimana upaya yang ditempuh Indonesia dalam mengantisipasi dampak-dampak euforia perdagangan bebas
  • 3. agar tidak sampai mengganggu stabilitas ekonomi politik Indonesia. 1.4. Manfaat Penulisan 1.4.1. Dapat mengetahui dan memahami apa saja dampak- dampak terhadap bidang ekonomi politik akibat adanya perdagangan bebas di Indonesia. 1.4.2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman pada pembaca, tentang upaya apa saja yang ditempuh Indonesia, baik itu yang sudah terealisasi untuk diterapkan maupun belum dalam mengatasi dampak-dampak dari perdagangan bebas di bidang ekonomi politik agar tidak sampai mengganggu stabilitas nasional, sehingga dapat untuk perbaikan Indonesia ke depan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Globalisasi Perbincangan tentang globalisasi mulai ramai dibicarakan sekitar tahun 1980-an. Kataglobalize dan globalism diperkenalkan oleh sebuah buku kecil yang terbit pada tahun 1944, sementara kata globalization masuk ke dalam kamus untuk pertama kalinya pada tahun 1961 (Reiser dan Davies. 1944:212, 219; Webster. 1961; Ikbar. 2006). Banyak definisi dari globalisasi ini, salah satunya menurut Martin Khor (dalam Ikbar, 2006: 205) mengatakan, “Globalisasi adalah apa yang oleh kita dari Dunia Ketiga selama beberapa abad dikenal dengan kolonialisasi.” [1] Dari definisi tersebut ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa . Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kolonialisasi atau kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
  • 4. yang kuat dan kaya pasti akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang dan tertinggal makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia. 2.2. Perdagangan Bebas Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepadaHarmonized Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels , Belgium . penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan- perusahaan yang berada di negara yang berbeda.[2] 2.3. Ekonomi Politik Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi. Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik , yaitu menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.[3]Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak-berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-
  • 5. pendekatan dalam ekonomi politik.[4] Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan. Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal ) dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis ). BAB III. PEMBAHASAN 3.1. Perdagangan Bebas sebagai Dampak Globalisasi Di zaman yang serba modern seperti saat ini, perdagangan bebas telah menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hampir seluruh negara di dunia telah dipengaruhi oleh sistem ekonomi perdagangan bebas, atau yang dikenal dengan free trade ini. Perlu kita ketahui bahwa globalisasi ini merupakan sebuah sistem yang berani menembus ruas dunia sehingga menghilangkan batas- batas negara. Namun, perlu dicatat pula bahwa globalisasi tidak akan pernah ada jika negara itu benar-benar tidak ada. Dalam globalisasi sebenarnya peran negara yang paling utama adalah sebagai „alat pengukur‟, yang bisa menyebabkan seseorang tahu globalisasi tengah berperan jika dia tidak sedang berhubungan dengan temannya yang berada di negara lain atau bisa juga jika dia tidak sedang menggunakan produk dari negara lain. Maka dari itu, negara mempunyai peran besar yaitu sebagai pengukur keberadaan sistem globalisasi ini. Di samping itu, peran negara adalah menjalankan sedikit urusan yang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh individu, yaitu memaksimalkan kesejahteraan individu seperti dengan pembentukan sistem hukum, jaminan keamanan nasional, dan pembuatan uang.
  • 6. Pertumbuhan perdagangan dunia pun meningkat secara drastis. Akselerasi trend ini yang diharapkan terjadi oleh kaum liberal seiring dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan telekomunikasi. Dengan semakin terintegrasinya perdagangan dunia, maka hubungan perekonomian negara-negara akan semakin interdependen. Akan tetapi proyeksi ini menyimpan beberapa permasalahan terutama dengan semakin berkembangnya praktek neomerkantilisme oleh Amerika Serikat, hegemoni dunia yang sedang menuruni puncak popularitas ekonomi akibat krisis finansial global yang belum lama ini melanda. 3.2. Perdagangan Bebas di Indonesia Wacana perdagangan bebas sebagai jalan menuju kesejahteraan masih terus diperdebatkan khususnya di Indonesia. Di media massa masih sering termuat berbagai retorika politisi maupun pemain industri dalam negeri yang meneriakkan pentingnya proteksionisme. Kemudian meskipun telah banyak literatur ilmu ekonomi yang menunjukkan secara meyakinkan bahwa perdagangan bebas membawa lebih banyak manfaat bagi banyak orang dari pada sebaliknya, namun tampaknya hal itu saja belum cukup untuk membimbing pembuatan kebijakan publik yang lebih cenderung tunduk pada kekuatan lobi pro proteksi. Meski demikian, sebagian dari pengambil kebijakan Indonesia (pemerintah) percaya pada manfaat perdagangan bebas juga, terbukti dari tarik-ulur yang kadangkala muncul di media massa kita. Perhitungan ekonomi politik pastilah penyebab tarik-menarik ini. Harus diakui pembuatan kebijakan memang perlu perencanaan dan perhitungan yang matang. Seiring dengan munculnya perdagangan bebas itu, nasionalisme dan proteksionisme menjadi lebih terlihat. Apalagi Indonesia juga
  • 7. akan memasuki era perdagangan bebas wilayah ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2015.[5] Jadi, isu nasionalisme dalam konteks perdagangan pun semakin penting. Hal ini bertujuan agar produk Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Memang kesepakatan Indonesia dalam perjanjian organisasi perdagangan bebas yang biasa disebut World Trade Organization (WTO) masih menuai kontroversi. Karena sebagian kalangan menilai Indonesia belum layak turut serta dalam perdagangan bebas. Namun, karena Indonesia terlanjur menyetujui perjanjian WTO, maka mau tidak mau Indonesia harus menyiapkan diri menyongsong perdagangan bebas. Inilah harga yang harus dibayar akibat menganut sistem ekonomi terbuka. Meskipun dalam prakteknya justru produk-produk asing terutama produk Cina yang membanjiri pasar Indonesia. Era globalisasi yang telah dimulai bukan saja berpengaruh pada hubungan luar negeri bangsa ini, namun lebih dari itu, asumsi dasar perekonomian nasional juga sebenarnya telah semakin bergeser. Indonesia yang memiliki basis perekonomian kerakyatan, tentunya mengalami tantangan terhadap paham ekonomi liberal yang berasaskan kompetisi bebas dan bersifat individu maupun kelompok. Era perdagangan bebas yang menjadi salah satu senjata dari ekonomi liberal, saat ini telah ada di depan mata, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasinya. Harapan kita sekarang hanyalah adanya kesiapan dan kemampuan secara mental, sistem sosial budaya, politik, serta ekonomi bangsa kita dalam menghadapi ancaman globalisme- kapitalistik ini. Sehingga tidak memudahkan pengintegrasian perekonomian Negara Indonesia ke dalam genggaman para pemodal negara-negara kaya.[6]
  • 8. 3.3. Dampak Perdagangan Bebas terhadap Ekonomi Politik Indonesia Dengan adanya perdagangan bebas, perusahaan-perusahaan transnasional dan pasar modal dunia membebaskan bisnis dari kekuasaan politik tanpa distorsi oleh intervensi negara. Dikonklusikan bahwa aktivitas bisnis yang primer dan kekuasaan politik tidak mempunyai peran lain kecuali perlindungan sistem terhadap perdagangan bebas dunia. Akibatnya, peran negara sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat semakin tereduksi oleh kekuatan pasar yang tidak mempunyai agenda sosial dan usaha pengentasan kemiskinan. Kondisi ini berimplikasi terhadap relasi sosial yang selalu diukur dari pendekatan dan solusi pasar, serta prinsip ekonomi pasar yang juga dijadikan tolok ukur untuk mengevaluasi berbagai kebijakan, yang selanjutnya akan melahirkan arogansi kekuatan kapital dan negara berperan sebagai „tukang stempel‟ bagi mereka. Yang mana dalam hal ini akumulasi modal menjadi prasyarat isi material kelembagaan negara. Selain itu dengan adanya perjanjian-perjanjian dengan organisasi perdagangan versi WTO dapat menyebabkan adanya hambatan nontarif yang sangat merugikan, dimana hal ini sengaja diciptakan seperti yang terjadi saat ini. Kebijakan nontarif impor ini memaksa penghapusan satu-satunya bentuk proteksi yang tersisa oleh negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia terhadap penetrasi pasar dalam negeri oleh kekuatan-kekuatan imperialis. Tetapi negara-negara imperialis dapat membatasi penetrasi terhadap pasar dalam negeri mereka terhadap ekspor dari negara-negara dunia ketiga melalui penerapan serangkaian hambatan-hambatan nontarif yang kokoh.
  • 9. Sedangkan pada negara dunia ketiga atau Indonesia, dengan adanya hambatan nontarif sudah tentu akan menyebabkan banjirnya barang impor karena mudahnya barang luar negeri masuk ke pasar dalam negeri serta adanya peralihan impor dari yang tadinya ilegal menjadi legal. Maka dengan ini agenda pemberdayaan ekonomi rakyat akan semakin terpuruk akibat desakan kuat dari komoditas-komoditas asing yang notabene telah mengekspansi secara simultan, dan benturan antara pemberdayaan ekonomi rakyat dengan pasar bebas pun tidak dapat terelakkan. Yang semua ini menyebabkan semakin banyaknya angka pengangguran dan akhirnya melumpuhkan perekonomian nasional. Sebenarnya dibalik semua ini ada kepentingan dari negara-negara maju, yaitu agenda penaklukan kembali pasar dalam negeri negara-negara dunia ketiga. Yang mana inilah tujuan mendasar dibalik tekanan kekuatan negara- negara imperialis terhadap pasar bebas. Di lain sisi dampak positif yang dapat diambil dari liberalisasi perdagangan versi WTO ini tidak mempunyai peran signifikan dalam usaha peningkatan sumber daya yang ada maupun produk yang akan dihasilkan. Selain itu dengan adanya perdagangan bebas hanya akan lebih dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok tertentu saja yang mempunyai kekuatan kapital kuat dan sebagian besar lainnya lebih dirugikan. Karena mereka dijadikan tidak produktif dan hanya dijadikan sebagai konsumen yang baik saja.[7] 3.4. Upaya Antisipasi Indonesia dalam Menghadapi Perdagangan Bebas Melihat dampak yang lebih banyak merugikan tersebut, kiranya perlu dilakukan antisipasi yang cepat dan menyeluruh. Dalam mengantisi dampak-dampak perdagangan bebas yang cenderung
  • 10. kurang menguntungkan bagi Indonesia tersebut, ada beberapa upaya yang telah ditempuh maupun belum ditempuh oleh pemerintah. Beberapa bentuk upaya antisipasi yang belum maupun sudah ditempuh Indonesia antara lain: 1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri dengan terus meningkatkan mutu produk- produk dalam negeri agar lebih berkualitas. Misalnya dengan menggiatkan program Aku Cinta Produk Indonesia (ACI ). [8] 2. Melakukan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan bebas itu atau minimal menundanya, terutama untuk sektor-sektor yang belum siap. 3. Melakukan seleksi produk untuk melindungi industri nasional. 4. Mencabut pungutan retribusi yang memberatkan dunia usaha di daerah, agar industri lokal menjadi lebih kompetitif. 5. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan harus dilakukan juga, karena negara lain juga melakukan hal yang sama. 6. Memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan, dengan cara kredit usaha dengan bunga yang rendah. 7. Mengaktifkan rambu-rambu nontarif, seperti pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI), ketentuan label, dan sejumlah peraturan lainnya terkait dengan pengamanan pasar dalam negeri.[9]
  • 11. 8. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk menghadapi perdagangan bebas. Tetapi secara jangka panjang langkah-langkah tersebut tidak bisa digunakan secara permanen. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, bangsa ini tidak bisa mengelak dari kebijaksanaan global tersebut. Masyarakat industri harus berjuang dengan keras untuk memenangkan persaingan global yang semakin mengancam tersebut, maka di sini dibutuhkan suatu kejelian. Oleh karena itu, negara dunia ketiga harus saling membahu dalam menciptakan tata dunia yang adil dengan menggalang seluruh kekuatan yang tersedia, baik dalam bentuk kebijakan maupun koalisi untuk penyusunan skenario ekonomi dunia yang adil agar eksploitasi tidak kembali terjadi. BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari pembahasan dalam bab sebelumnya, dapatlah ditarik suatu kesimpulan seperti di bawah ini: 4.1.1. Dampak positif yang ditimbulkan akibat adanya perdagangan bebas di Indonesia terhadap bidang ekonomi politik, seperti memperluas pasar dan menambah keuntungan serta adanya transfer teknologi, ternyata tidak dirasakan secara signifikan oleh segala kalangan. Justru yang dirasakan adalah pertama peran negara sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat semakin tereduksi oleh kekuatan pasar yang tidak mempunyai agenda sosial dan usaha pengentasan kemiskinan. Kedua, Adanya hambatan nontarif yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, kemiskinan, ketidakseimbangan, dan lumpuhnya perekonomian nasional.
  • 12. 4.1.2. Beberapa upaya yang telah maupun belum terealisasi ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak- dampak dari perdagangan bebas di bidang ekonomi politik, antara lain yang paling mendasar dan pokok ialah dengan memperbaiki kebijakan ekonomi politik Indonesia terkait dengan perdagangan bebas, menanamkan pendidikan cinta produk dalam negeri sejak dini, serta meningkatkan kualitas produk-produk di dalam negeri. 4.2. Saran Saran dari penulis yang mungkin dapat memberikan sedikit masukan ialah: 4.2.1. Pemerintah perlu memperhitungkan kembali sistem ekonomi Indonesia yang Bebas Aktif, serta harus bisa bertindak tegas dan berpedoman pada falsafah Bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam setiap mengambil kebijakan. 4.2.2. Kemudian upaya antisipasi yang belum terealisasi tersebut hendaknya segera dilaksanakan apabila dirasa dapat menstabikan ekonomi politik Indonesia. 4.2.3. Serta sebaiknya pengalaman dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang telah lalu dijadikan guru yang terbaik. DAF TAR PUSTAKA Ikbar, Yanuar. 2006. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL- KONSEP DAN TEORI (JILID 1). Bandung: PT Refika Aditama. Ikbar, Yanuar. 2007. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 2- IMPLEMENTASI KONSEP DAN TEORI . Bandung: PT Refika Aditama.
  • 13. Indiahono, Dwiyanto. 2006. REFORMASI “BIROKRASI AMPLOP”: MUNGKINKAH?. Yogyakarta: Gava Media. Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rachbini, Didick J. 2002. Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori Pilihan Publik.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Staniland, Martin. Apakah Ekonomi Politik Itu? Sebuah Studi Teori Sosial dan Kelatarbelakangan. Terjemahan. 2003. Jakarta: Rajawali. Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wibawa, Samodra. 2005. Reformasi Administrasi. Yogyakarta: Gaya Media. Arsip Berita. 2010. Pemerintah Pantau Dampak Buruk ACFTA.http://arsipberita.com/ show/pemerintah-pantau- dampak-buruk-acfta-56035.html [27 desember 2010]. Benyamin, Maria. 2010. Hambatan nontarif perlu dioptimalkan. http://www.bsn.go. id/news_detail.php?news_id=2481 [28 DEsember 2010]. Fajribudi. 2010. Pengaruh Global China, ACFTA, & Posisi Indonesia.http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/1 2/pengaruh-global-china-acfta-posisi-indonesia/ [27 Desember 2010]. Prayitno, Edy. 2007. “ANALISIS KONDISI EKONOMI POLITIK INDONESIA TAHUN 1945 – 2007″.http://tulisan2.blog.dada.net/post/688123/ANALISIS
  • 14. +KONDISI+EKONOMI + POLITIK+INDONESIA+TAHUN+1945+- +2007 [28 Desember 2010]. Widodo, Slamet. 2008. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Politik.http://learning- of.slametwidodo.com/2008/02/01/pertumbuhan-ekonomi- dan-pembangunan-politik/ [27 Desember 2010]. http://arsipberita.com/show/pasar-bebas-gagal-atasi- kemiskinan-dunia-10520.html [27 Desember 2010]. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/12/pengaru h-global-china-acfta-posisi-indonesia/ [27 Desember 2010]. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi_politik [26 Desember 2010]. http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas [26 Desember 2010]. http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=2481[29 Dese mber 2010]