Dokumen tersebut merangkum profil KPHP Model Register 47 Way Terusan di Kabupaten Lampung Tengah. Mencakup aspek wilayah, lembaga, dan rencana kegiatan pengelolaan hutan yang meliputi rehabilitasi lahan, pemanfaatan hutan oleh masyarakat, serta pengembangan hutan tanaman rakyat dan kemasyarakatan.
1. Roni Febri Kurniawan
0914081013
PROFIL KPHP MODEL REGISTER 47 WAY TERUSAN
I. Aspek Wilayah
A. Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP Tingkat Provinsi
SK.68/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 tentang penetapan
Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan
Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Lampung meliputi area seluas ±
518.913 ha terdiri dari 9 unit KPHL seluas ± 277.690 ha dan 7 unit
KPHP seluas ± 241.223 ha.
B. Penetapan Wilayah KPHP Model Register 47 Terusan
Pembentukan KPHP Model Way Terusan di kabupaten Lampung
tengah, ditetapkan melalui SK Menteri Kehutanan Nomor
SK.794/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 seluas ± 12.500 ha,
terdiri dari HP seluas ± 12.500 ha
C. Kondisi Penutupan Lahan :
No Penutupan Lahan Luas (Ha)
1 Semak/Belukar 294,99
2 Pemukiman 2.197,41
3 Savana 0,52
4 Danau 0,00
5 Belukar Rawa 4.869,96
6 Pertanian Lahan Kering 5.866,02
7 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 651,03
Jumlah 13.879,94
D. Kondisi Geofisik Wilayah KPH
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Oldemen dkk (1978), wilayah Lampung
2. Tengah masuk tipe iklim C2 dengan 5 – 6 bulan basah dan 2 – 3 bulan
bulan kering. Tipe iklim ini di Lampung Tengah meliputi wilayah
Kecamatan Terbanggi Besa, Bandar Mataram, Seputih Surabaya,
Gunung Sugih, Probolinggo, Raman Utara, Seputih Raman dan
Kecamatan Seputih Banyak.
Topografi
Kawasan hutan berada pada ketinggian 5 s/d 20 m dpl, fisiografi datar
dan bergelombang didominasi oleh jenis tanah Podsolik Merah
Kuning dengan Batuan Induk dari Batuan Pasir. Temperatur berkisar
0 0
antara 26 – 28 C
E. Kondisi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
Pada KPHP Model Reg. 47 Way Terusan tidak terdapat Izin
Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan.
Dengan demikian, luas KPH Model Reg 47 Way Terusan yang belum
dimanfaatkan adalah seluas 12.500 Ha
II. ASPEK KELEMBAGAAN KPHP MODEL REG. 47 WAY TERUSAN
A. Bentuk Organisasi KPH Model
Organisasi KPHP Model Reg. 47 Way Terusan berbentuk UPTD
B. Landasan Pembentukan Organisasi
UPTD ini dibentuk melalui Peraturan Bupati Lampung Tengah Nomor
: 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (KPHP Register 47 Way Terusan Kabupaten Lampung
Tengah dengan luas ± 12.500 Ha
3. C. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI KPHP Model Register 47 Way
Terusan
(Peraturan Bupati Lampung Tengah Nomor 10 Tahun 2008)
KEPALA UPTD
Kel.Jab.Fungsional
Ka Sub Bag Tata Usaha
Petugas Pemangku Petugas Pemangku
Kawasan Darat Kawasan Hutan
III. ASPEK RENCANA DAN AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN
HUTAN
A. Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
Kegiatan pengelolaan/pembangunan kawasan hutan produkasi Register
47 Way Terusan yang akan dilaksanakan sesuai pada blik-blok yang
diperuntukkan antara lain:
Areal/ blok perlindungan/ rawa/ kanan kiri sungai seluas 5.000 ha.
Pengelolaan/ pembangunan yang akan dilaksanakan adalah
Rehabilitasi/ Reklamasi/ pemanfaatan kawasan hutan melalui
kegiatan pengkayaan/ penanaman tanaman kehutanan (kayu-kayu,
buah-buahan, bambu) dan tanaman lain yang sesuai dengan
karakteristik lahan
Areal/ blok pemanfaatan/ darat di sekitar permukiman seluas 400
Ha Pengelolaan/ pembPangunan yang akan dilaksanakan adalah
pembinaan/ pemanfaatan lahan dalam kawasan hutan dengan
tanaman apotik hidup (tanaman obat-obatan/ tanaman rempah) dan
warung hidup (tanaman sayur-sayuran serta untuk memelihara
ternak).
4. Areal/ Blok pemanfaatan/ darat untuk tegalan seluas 7.100 Ha
Pengelolaan/ pembangunan yang akan dilaksanakan untuk areal/ blok
pemanfaatan/ darat/ tegalan terbagi menjadi 2 (dua) pola kegiatan yaitu:
Pola kegiatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) seluas 5.600 Ha
Pola Kegiatan Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 1.500 Ha
Hutan yang akan dikembangkan dengan kedua pola tersebut diatas
merupakan polikultur dengan focus pada spesies cepat tumbuh (fast
growing species), yaitu sengon ( Paraserianthes falcatria) yang
dikombinasi dengan jabon (Anthocephalus cadamba) dan Akasia
(Acacia mangium) dengan daur 7 tahun dan system pertanaman yang
akan diterapkan adalah agroforestry termasuk silvopastura dengan
maksud untuk meningkatkan aktivitas petani, meningkatkan
pendapatan, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam yang
ada.
B. Pemanfaatan Hutan oleh KPHP Model Reg. 47 Way Terusan
Melaksanakan kegiatan Pembuatan Hutan Kemasyarakatan (HKm),
HTR secara bertahap