SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kurikulum dan pembelajaran




                     Disusun oleh:
              Nama :    Gia Dwi Ratnasari
              NIM :     2011031055
              Kelas :   2-B
              Prodi :   Pendidikan Ekonomi

      FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS KUNINGAN
• Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
• Pengarang : - Syamsu Yusuf L.N
                 - Nani M. Sugandhi
• Tahun Terbit : Februari 2011
BAB 1
                                 Sistematis
               PENGERTIAN
                                 Progresif
               PERKEMBANGAN
                                 Berkesinambungan




                                 Terjadinya
                                 perubahan ukuran
                                 Terjadi perubahan
HAKIKAT        CIRI-CIRI
                                 profesi
PERKEMBANGAN   PERKEMBANGAN      Lenyapnya tanda-
                                 tanda tanya
                                 Munculnya tanda-
                                 tanda baru dalam
                                 perkembangan
                                 Saling
                                 memengaruhi
                                 Mengikuti pola
               PRINSIP-PRINSIP   Tempo yang
               PERKEMBANGAN      berlebihan
                                 Ciri khas
                                 Tahapan atau Fase
                                 perkembangan
A. Pengertian Perkembangan
       Perkembangan dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan
dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani) maupun psikis
(rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
berlangsung secara sistimatis, progresif, dan berkesinambungan”.
       Yang       dimaksud     dengan      sistimatis,  progresif, dan
berkesinambungan adalah sebagai berikut.
1. Sistimatis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
    ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian
    organisme.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat,
    mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun
    kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi
    organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan atau
    loncat.
B. Ciri-ciri Perkembangan
1. Terjadi perubahan ukuran, (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan
    berat badan; dan (b) aspek psikis: semakin bertambahannya
    perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir,
    meningkat, serta menggunakan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya perubahan proforsi, (a) aspek fisik: proporsi anak
    berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dsb; dan(b) aspek
    psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas.
3. Lenyapnya tanda-tanda lama, (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar
    kanak-kanak yang terletak pada dada, rambutnya halus, gigi susu;
    (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik, dan
    perilaku impulsif.
4. Munculnya tanda-tanda baru, (a) aspek fisik: tumbuh dan
    penggantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia
    remaja, baik primer maupun sekunder; dan (b) aspek psikis:
    perkembangan rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan
    ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama.
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan, individu secara terus-menerus berkembangn atau berubah
    yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
2. Saling memengaruhi, setiap aspek perkembangan individu, baik fisik,
    intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling
    mempengaruhi.
3. Mengikuti pola, perkembanhan terjadi secara teratur mengikuti pola arah
    tertentu.
4. Tempo yang berlebihan, perkembangan fisik dan psikis mencapai
    kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang
    cepat dan ada yang lambat).
5. Ciri khas, prinsip ini dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun,
    anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan
    belajar berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan
    untuk menjadi manusia sosial.
6. Tahapan atau Fase perkembangan, prinsip ini berarti bahwa dalam
    menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang, individu akan
    mengalami masa dan fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-
    kanak, anak, remaja, dan dewasa.
BAB 2
                   PRIODE DAN TUGAS PERKEMBANGAN




                                                   TUGAS-TUGAS
 PERIODE PERKEMBANGAN
                                                  PERKEMBANGAN

1.   Priode sebelum kelahiran
2.   Priode bayi                            1.   Pengertian tugas
3.   Priode awal anak                            perkembangan
4.   Priode pertengahan dan akhir           2.   Tugas perkembangan pada
     anak                                        setiap priode perkembangan
5.   Priode remaja                          3.   Upaya memfasilitasi tugas-
6.   Priode dewasa                               tugas perkembangan
A. Pengertian Perkembangan
        Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau
berkesinambungan melalui priode atau masa. Priode perkembangan itu
terbagi atas tiga priode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence),
dan dewasa (adulthood) .
1. Priode Sebelum Kelahiran, priode ini merupakan masa kehidupan
    individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran,
    sekitar 9 bulan dalam kandungan.
2. Priode Bayi, priode bayi merupakan masa perkembangan yang
    merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.
3. Priode Awal Anak, priode awal anak adalah priode perkembangan
    yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun.
4. Priode Pertengahan dan Akhir Anak, priode ini adalah masa
    perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11
    tahun.
5. Priode Remaja, priode remaja adalah masa transisi antara masa
    anak dengan masa dewasa.
6. Priode Dewasa, priode ini terdiri dari atas tiga masa, yaitu awal,
    pertengahan, dan akhir dewasa.
B. Tugas-tugas Perkembangan
1. Pengertian Tugas Perkembangan, proses kehidupan individu
    terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai dengan fase usia
    tua.
2. Tugas perkembangan pada setiap priode perkembangan, (a)
    Tugas perkembangan Masa Bayi dan Anak Prasekolah (b) Tugas
    perkembangan Anak Usia Sekolah (c) Tugas Perkembangan Remaja
    (d) Tugas Perkembangan Dewasa Awal (e) Tugas Perkembangan
    Dewasa Pertengahan (f) Tugas Perkembangan Dewasa Akhir.
3. Upaya Memfasilitasi Tugas-tugas Perkembangan, tugas-tugas
    perkembangan yang dipaparkan di atas, merupakan gambaran dari
    perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi
    masyarakat, dan tuntutan budaya dan agama. Upayanya adalah (a).
    Meciptakan iklim religius (b). Membangun suasana sosio-emosional
    (c). Membangun iklim intelektual (d). Menoptimalkan program
    bimbingan dan konseling.
BAB 3
FAKTOR-FAKTOR YANG
                        FAKTOR GENETIKA
MEMENGARUHI
                       (HEREDIAS)
PERKEMBANGAN
                     LINGKUNGAN           a. Keberfungsian
                     KELUARGA                keluarga
                                          b. Pola hubungan
 FAKTOR LINGKUNGAN                           Orangtua-anak
                     LINGKUNGAN           a. Pengertian karakter
                     SEKOLAH              b. Karakter yang
                                             dikembangkan
                                          c. Strategi
                                             pengembangan
                                             karakter di sekolah
                     KELOMPOK TEMAN
                     SEBAYA

                     MEDIA MASA
A. Faktor Gentika (Hereditas)
        Masa dalam kandungan dipandang sebagai priode yang kritis
dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai
saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa
pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahirian. Agar janin
dalam kandungan pertumbuhannya sehat, maka ibu yang mengandung
perlu memperhatikan kesehatan dirinya, baik fisik maupun psikis. Fungsi
hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (a)
sebagai sumber bahan mentah (b) membatasi perkembangan kepribadian
(c) memengaruhi keunikan kepribadian.
B. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena alam atau sosial yang memengaruhi
atau dipwngaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan dibagi lagi
sebagai faktor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa.
1. Lingkungan Keluarga, lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor
    penetuan utama terhadap perkembangan anak (a) Keberfungsian
    keluarga, seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal dan
    faktor eksternal, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang
    beragam. (b) Pola hubungan Orangtua-anak, penelitian ini bertujuan
    untuk mengetahui gaya perlakuan orang tua dan kontribusinya terhadap
    kompetensi sosial, emosianal, dan intelektual siswa.
2. Lingkungan Sekolah, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
    yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, atau
    penelitian dalam rangka mambantu para siswa agar mampu
    mengembangkan potensinya. Untuk memahami apa itu karakter yang perlu
    dikembangkan dan bagaimana pengembangannya, sebagai berikut (a).
    Pengertian karakter, karakter adalah waktak, tabiat, akhlak, atau
    kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi bebbagai
    kebijakan yang di yakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
    pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. (b). Karakteristik yang
    Dikembangkan, nilai-nilai yang dikambilakan dalam pendidikan budaya
    dan karakter bangsa didefinisikan dari sumber-sumber berikut: agama,
    pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional.
(c). Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah, pada dasarnya fungsi sekolah dari
awal pendiriannya mempunyai misi untuk membangun karakter atau akhlak para
siswa,disamping mengembangkan wawasan dan penguwasaan ilmu dan teknologi.
Setiap strategi itu dijalankan sebagai berikut menciptakan iklim religius yang konduktif,
menata iklim sosio-emosional, membangun budaya akdemik,terpadu dengan proses
pembelajran, terpadu dalam program bimbingan dan konseling, terpadu dalam kegiatan
ekstrakulikuler, kerja sama dengan pihak lain.
3. Kelompok teman sebaya
     Kelompok teman sebaya sebagai lngkungan sosial bagi anak mempunyai peranan
     yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Pengaruh kelompok teman sebaya
     terhadap anak bisa positif atau negatif. Positif, apabila anggota kelompok itu
     memiliki sikap dan perilaku positif, atau berakhlak mulia. Negatif, apabila anggota
     kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tatakrama.
4. Media masa
     Salah satu media masa yang dewasa sangat menarik perhatian warga masyarakat,
     khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media elektronik mempunyai
     misi untuk memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada para
     pemirsanya. Tetepi tayang televisi mempunyai dampak negatifnya yaitu tayangan
     televisi yang brupa hiburan, baik film maupun musik banyak yang tidak cocok di
     tonton oleh anak-anak.
BAB 4
                            KARAKTERISTIK UMUM ANAK USIA DINI




KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN ANAK USIA     PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
DINI




                              BEBERAPA UPAYA MEMFASILITASI
                              PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
A. Karakteristik Umum anak Usia Dini
       Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan
yang sangat menentukan perkembangannya masa selanjutnya.
Beberapa studi menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat
memeprebaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa
dewasa.
Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda atau sama lainnya.
2. Egosentris. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu
    dari sudut pandang dan kepentingan sendiri.
3. Aktif dan Energik. Anak lazinya seneng melakukan berbagai
    aktivitas.
4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak
    cenderung mempertanyakan berbagai hal yang sangat dilihat dan
    didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru.
5. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu
    yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan
    mempelajari hal-hal yang baru.
6. Spontan. Perilaku yang di tampilkan anak umumnya relatif asli dan
  tidak ditutup-tutupin sehingga merefleksikan apa yang ada dalam
  perasaan dan pikirannya.
7. Seneng dan kaya dalam dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal
  yang imajinatif.
8. Masih mudah frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau
  kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan.
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Ia kadang-
  kadang melakukan sesuatu hal yang sangat membahayakan.
10. Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya perhatian
    yang pendek, kecuali dalam hal yang secara intrinsik menarik dan
    menyenangkah. Ia masih sangat sulit untuk duduk dan
    memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama.
11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak
    senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya
    perubahan tingkah laku pada dirinya.
12. Semakin menunjukan minat terhadap teman. Ia memiliki penguasaan
    pembendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan
    orang lain.
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
       Terikat dengan perkembangan kognitif anak usia dini, Piaget
berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau priode “Praoperasional”.
C. Beberapa Upaya Memfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini
       Upaya yang seyogianya diperhatikan atau dilakukan oleh orang
tua atau guru dalam rangka membimbing atau memfasilitasi
perkembangan potensi anak secara optimal.
BAB 5                       PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK

                               PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

                                  PERKEMBANGAN BAHASA
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN                      PERKEMBANGAN EMOSI
ANAK USIA SEKOLAH
                                  PERKEMBANGAN SOSIAL

                                PERKEMBANGAN KESADARAN
                                       BERAGAMA
                                 HUBUNGAN ANTAR ASFEK
                              PERKEMBANGAN SISWA DENGAN
                                     PEMBELAJARAN

            1.   Hubungan perkembangan itelektual dengan pembelajaran
            2.   Hubungan perkembangan bahasa dengan pembelajaran
            3.   Hubungan perkembangan sosial dengan pembelajaran
            4.   Hubungan perkembangan emosi dengan pembelajaran
            5.   Hubungan perkembangan keagamaan dengan pembelajaran
            6.   Hubungan perkembangan fisik (motorik) dengan pembelajaran
A. Perkembangan Fisik-motorik
        Perkembangan fisi yang normal merupakan salah satu faktor penentu
kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun
keterampilan. Sesuai dengan perkembanga fisik atau motorik anak yang sudah
siap untuk menerima pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memfasilitasi
perkembangan motorik anak itu secara fungsional.
B. Perkembangan Intelektual
        Kemampuan itelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau
daya nalar. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti
membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG).disamping it, kepada anak
juga sudah dapat diberikan dasar-dasar pengetahuan yang terikat dengan
kehidupan manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, dan
agama.
C. Perkembangan Bahasa
        Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
pengertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, atau gerak dalam
menggunakan kata-kata, simbol, lambang, gambar, dan lukisan. Melalui bahasa,
setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitanya, ilmu
pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
D. Perkembangan Emosi
         Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku
individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar (learning). Emosi positif
seperti perasaan senang, bergairah, bersemangan atau rasa ingin tahu (curiosity)
yang tinggi akan memengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya
terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, mambaca
buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan displin
dalam belajar.
E. Perkembangan Sosial
         Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral
agama.
F. Perkembangan Kesadaran Beragama
         Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah keyakinan
hasil pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat
sengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan. Oleh karena itu,
dalam mengenalkan Tuhan kepada anak, sebaiknya ditonjolkan sofat-sifat
pengasih dan penyayangnya, jangan menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang
menghukum, mengazab, atau memberikan siksaan sengan neraka.
G. Hubungan antara Aspek Perkembangan Siswa denagn Pembelajaran
1. Hubungan Perkembangan Itelektual dengan pembelajaran
Kemampuan intelektual sudah cukup dapat pengembangan pola pikir atau daya
nalarnya. Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan seperti membaca,
menulis, dan berhitung.
2. Hubungan Perkembangan Bahasa dengan Pembelajaran
Disekolah diberikan pelajaran bahasa yang dengan sengaja menambah perbedan kata-
katanya, mengajar dan menyusun strukstur kalimat, peribahasa, kesusastraan, dan
keterampilan mengarang.
3. Hubungan Perkembangan Sosial dengan Pembelajaran
Berkat diperolehnya perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya ataupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
4. Hubungan Perkembangan Emosi dengan Pembelajaran
Emosi merupakan faktr dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal
ini termasuk pula perilaku belajar.
5. Hubungan Perkembangan Keagamaan dengan Pembelajaran
Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada anak, disamping
mengembangkan pemahaman, juga memberikan latihan atau pembiasaan keagaman
yang menyangkut keibadahat dan akhlak.
6. Hubungan Perkembangan Fisik(motorik) dengan Pembelajaran
Pekembangan fisik yang normal (tidak cacat) merupakan salah satu faktor penentu
kelancarab proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan, maupun keterampilan.
BAB 6
              KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA




 MAKNA MASA REMAJA                  KARAKTERISTIK SETIAP ASPEK




                          1.   PERKEMBANGAN FISIK
                          2.   PERKEMBANGAN KOGNITIF
                          3.   PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
                          4.   PERKEMBANGAN EMOSI
                          5.   PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
                          6.   PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA
A. Makna Masa Remaja
       Masa     remaja     merupakan      masa     transisi
perkembangan antara masa anak dan masa dewasa,
dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan
yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik
fisik, maupun psikis. Secara istilah, kata pubertas berarti
proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan
untuk berreproduksi.
       Masa remaja disebut juga adolescence. Adolesen
merupakan priode transisi dari masa anak ke dewasa,
dalam mana terjadi perubahan dalam aspek biologis,
psikologis, dan sosial. Menurut Laurence Steinberg (2002)
ada tiga perubahan fundementalpada masa remaja yaitu
perubahan biologis, kognisi, sosial.
B. Karakteristik Setiap aspek Perkembangan
1. Perkembangan Fisik, masa remaja yang diawali
   dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang
   sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
   perubahan fisik
2. Perkembangan Kognitif, perkembangan kognitif
   adalah perkembangan kemampuan (kapasitas) individu
   untuk memanipulasi dan mengingat informasi.
3. Perkembangan Identitas Diri, krisis identitas terjadi,
   apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai
   alternatif yang bermakna. Remaja dikatakan telah
   berhasil menemukan identitas dirinya ketika berhasil
   memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan
   pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan
   perkembangan identitas seksual yang memuaskan.
4. Perkembangan Emosi, meskipun pada usia remaja kemampuan
   kognitifnya     telah     berkembang     dengan     baik,   yang
   memungkinkannya utuk dapat mengatasi stres atau fluktuasi emosi
   secara efektif, tetapi ternyata masih banyak remaja yang belum
   mampu mengelola emosinya, sehingga mereka banyak mengalami
   depresi, marah-marah, dan kurang mampu mengontrol emosinya.
5. Perkembangan Kepribadian, terikat dengan perubahan
   kepribadian pada individu, para ahli psikologi mengemukakan
   bahwa lebih baik memandang kepribadian tidak hanya dari
   pendekatan “traits” tetapi juga dari pendekatan “context” atau
   situasi. Mereka menyimpilkan bahwa pendekatan “traits”
   mengabaikan faktor lingkungan, dan sangat menentukan aspek
   stabilitas kepribadian, dan kurang memerhatikan faktor
   perubahannya.
6. Perkembangan Kesadaran Beragama, masa remaja sebagai
   segmen dari siklus kehidupan manusia, menurut agama merupakan
   masa starting point pemberlakuan hukum syar’I (wajib, sunnah,
   makruh, dan mubah) bagi seorang insan yang sudah baligh
   (mukallaf). Oleh karena itu, remaja sudah seharusnya
   melaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya.
BAB 7

                           DEFINISI MASA DEWASA
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN MASA   PRIODE PERKEMBANGAN MASA DEWASA
DEWAS
                       KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
                               MAHASISWA


                    1. Usia mahasiswa sebagai fase dewasa
                       awal
                    2. Aspek-aspek perkembangan dewasa
                       awal
                    3. Tugas-tugas perkembangan dewasa
                       awal

                    PRIODE DEWASA AWAL SEBAGAI MASA
                          PESIAPAN PERNIKAHAN
A. Definisi Masa Dewasa
         Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentangan kehidupan
individu setelah remaja. Pengertian masa dewasa dapat dihampiri dari sisi
biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual)
B. Priode Perkembangan Masa Dewasa
Menurut hurlock (1968) masa ini terbagi menjadi tiga priode sebagai berikut
1. Masa Dewasa Awal (Early adulthood= 18-40 tahun), secara biologis, masa
     ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang
     sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan
     (healthiest people in population).
2. Masa Dewasa Madya atau Setengan Baya (Midle Age= 40-60 tahun), pada
     usia ini, aspek fisik sudah mulai aga melemah, termasuk fungsi-fungsi alat
     indra, seperti sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca,
     atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak
     mengalaminya.
3. Masa Dewasa Lanjut atau Masa Tua (Old Age= 60-mati), masa ini ditandai
     dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis.
C. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa
1. Usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal, usia mahasiswa sebagai
    fase usia awal merupakan masa penyesuaian diri terhadap pola-pola
    kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru sebagai orang
    dewasa. Konsekuensinya mahasiswa perlu mempersiapkan diri dalam
    menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam melakukan
    penyesuaian diri secara mandiri.
2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal, a. perkembanagn fisik, adalah
    kecenderungan penurunan priode ini sehingga fase usia dewasa awal
    dikatakan sebagai puncak dan penurunan perkembangan individu secara
    fisik. b. perkembangan seksualitas, adalah sikap dan perikalu seksual pada
    individu sebagai kodrat dan dampak-damoak dari perubahan-perubahan
    hormon. c. perkembangan kognitif, peningkatan efesiensi dalam perolehan
    informasi yang baru. d. perkembangan karier,transisi ketika individu
    mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peranan yang baru. e.
    perkembangan sosio-emosional, kondisi perkembangan sosio-emosional
    pada fase usia sebelumnya cenderung sangat terkait dan memengaruhinya.
3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal, Havighurst (1961:259-265)
    menguraikan tugas-tugas perkembangan dewasa awal sebagai berikut,
    memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan pasangan nikah, memulai
    hidup berkeluarga, memelihara anak, mengelola rumah tangga, mulai
    bekerja, bertanggung jawab sebagai warga negara, menemukan kelompok
    sosial yang serasi.
D. Priode Dewasa Awal sebagai Masa Persiapan Pernikahan
1. Konsep dasar pernikahan. Adalah suatu ikatan yang terjalin di
    antara laki-laki dan perempian yang telah memiliki komitmen
    untuk saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi berdasarkan
    syariat agama. Hubungan yang terjadi di antara pasangan dalam
    sebuah pernikahan, merupakan hal yang paling mendasar.
2. Syarat pernikahan. Disamping hikmah pernikahan dan ciri-ciri
    sikap positif yang diperlukan individu yang sedang berada fase
    usia awal, maka perlu pula memahami persyaratan yang perlu
    diperhatikan sebagai kesiapan diri untuk menikah dan hidup
    berkeluarga, sebagai berikut: Kematangan fisik, kesiapan materi,
    kematangn psikis, dan kematangan moral-spiritual.
3. Beberapa kondisi yng memengaruhi kesulitan penyesuaian
    pernikahan. Terdapat beberapa kondisi yang memengaruhi
    munculnya kesulitan dalam melakukan penyesuian dalam
    pernikahan, dikemukankan sebagai berikut: persiapan pernikahan
    yang terbatas, perbedaan konsep tentang peran atau tugas dalam
    pernikahan, cepat menikah, memiliki konsep-konsep yang tidak
    realistik tentang pernikahan, pernikahan campur, masa perkenalan
    yang singkat, konsep romantik tentang pernikahan, tidak memiliki
    identitas.
BAB 8

PERANAN GURU DALAM
                                     PERANAN GURU
MEMFASILITASI PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
                                     KOMPONEN KINERJA PROESIONAL
                                     GURU


                                     1. Gaya mengajar
                                     2. Kemampuan berinteraksi dengan
                                        siswa
                                     3. Karakteristik pribadi


                                     PENYUSUNAN ALAT EVALUASI KINERJA
                                     GURU
A. Peranan Guru
       Guru sebagai pelaku utama dalam impelementasi atau
penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang
sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Mengingat perannanya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk
memiliki pemahaman dan kemampuan secara konferensif tentang
kompetensinya sebagai pendidik. Untuk mengetahui apakan seorang
guru telah menunjukan kinerja profesianalnya pada waktu mengajar
dan bagaimana mutu kinerjanya tersebut, maka guru perlu memiliki
kemampuan untuk mengevaluasinya.
B. Komponen Kinerja Profesianal Guru
1. Gaya Mengajar, menurut Donald Medley gaya mengajar guru ini
merujuk kepada kemampuan guru untuk menciptakan iklim kelas
(clasroom climate). Sementara ahli lain menggambarkan gaya
mengajar itu sebagai (1) aspek ekspresif mengajar, yang menyangkut
karakteristik hubungan emosional antara guru-siswa, seperti hangat
dan dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar, yang menyangkut
bagaimana guru memberi tugas-tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas.
2. Kemampuan Berinteraksi dengan siswa
Kemampuan gur berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui:
a. Komunikasi Verbal, dalam study klasik, interaksi antara guru dan siswa
     sianalisis melalui perilaku bahasa (linguistic behavior) guru dan siswa di
     kelas. Kegiatan didalam kelas umumnya didominasi oleh interaksi
     (komunikasi) verbal antara guru dengan siswa.
b. Komunikasi Non-Verbal, galloway mengemukakan bahwa komunikasi
     nonverbal guru dapat dipandang sebagai perilaku yang mendorong atau
     membatasi siswa. Ekspresi muka guru, gesture, dan gerakan badan guru
     memberikan pengaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans meneliti lebih dari 6000 orang guru di 1700 sekolah, dalam jangka waktu
sekitar enam tahun, dengan menggunakan teknik observasi “self rating”,
memgklasifikasikan karakteristik guru itu kedalam emapat kluster dimensi
guru, yaitu kreatif, dinamis, terorganisasi, kehangatan.
C. Penyusun Alat Evaluasi Kinerja Guru
         Sebagai yang telah dikemukakan di atas, bahwa untuk mengevaluasi
kinerja guru, dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya penilaian oleh pribadi
guru itu sendiri (self-rating), penilaian oleh siswa, penilaian oleh kolega (temen
sejawat), dan penilaian oleh pemimpin (kepala sekolah).
KOMENTAR

        Perkembangan dimaknai oleh suatu
proses perubahan dalam diri individu dan
organisme, secara fisik maupun psikis, menuju
tingkat    kedewasaan      atau   kematangan.
Perkembanagn       itu   berlangsung    secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Secara psikis perkembanagn mengarah kepada
pembentukan kepribadian, yang sangat
menentukan seseorang dalam bersosialisasi.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas
yang muncul pada priode tertentu dalam suatu
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas
ini dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menentukan
tugas berikutnya.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
Ismail Hashim
 
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanakTugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
Nor Aini Mohamad
 
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Hon Shan Shan
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
Mohd Kasman
 
Unit 3 teori p&p & implikasi
Unit 3 teori p&p & implikasiUnit 3 teori p&p & implikasi
Unit 3 teori p&p & implikasi
Aminah Rahmat
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
Dia Cahyawati
 

What's hot (20)

1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
 
Karakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta DidikKarakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta Didik
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanakTugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
Tugasan kumpulan 4 pendidikan sains awal kanak-kanak
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolahAplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
 
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Ppt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologiPpt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologi
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
Unit 3 teori p&p & implikasi
Unit 3 teori p&p & implikasiUnit 3 teori p&p & implikasi
Unit 3 teori p&p & implikasi
 
Proses pembelajaran
Proses pembelajaranProses pembelajaran
Proses pembelajaran
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 

Viewers also liked

It’s a kid’s world
It’s a kid’s worldIt’s a kid’s world
It’s a kid’s world
Bonifas
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dini
REISA Class
 
BAHAN BANTU MENGAJAR
BAHAN BANTU MENGAJARBAHAN BANTU MENGAJAR
BAHAN BANTU MENGAJAR
ijatzzz
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajar
Hananie Halim
 
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaranKemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Pak Yob
 
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
Ning Fan
 

Viewers also liked (19)

Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
Tugas power point 1 psikologi kognitif 2010
 
It’s a kid’s world
It’s a kid’s worldIt’s a kid’s world
It’s a kid’s world
 
somnis
somnissomnis
somnis
 
Kids of the world
Kids of the worldKids of the world
Kids of the world
 
Monkeybars for Young Minds: New Basics for New World Kids
Monkeybars for Young Minds: New Basics for New World KidsMonkeybars for Young Minds: New Basics for New World Kids
Monkeybars for Young Minds: New Basics for New World Kids
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dini
 
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRISEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
 
BAHAN BANTU MENGAJAR
BAHAN BANTU MENGAJARBAHAN BANTU MENGAJAR
BAHAN BANTU MENGAJAR
 
Penilaian dalam pendidikan awal kanak kanak
Penilaian dalam pendidikan awal kanak kanakPenilaian dalam pendidikan awal kanak kanak
Penilaian dalam pendidikan awal kanak kanak
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Bahan bantu belajar
Bahan bantu belajarBahan bantu belajar
Bahan bantu belajar
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Bahan dan sumber pengajaran
Bahan dan sumber pengajaranBahan dan sumber pengajaran
Bahan dan sumber pengajaran
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
 
DSKP KSSM BAHASA MELAYU TINGKATAN 1
DSKP KSSM BAHASA MELAYU TINGKATAN 1DSKP KSSM BAHASA MELAYU TINGKATAN 1
DSKP KSSM BAHASA MELAYU TINGKATAN 1
 
Bahan bantu belajar
Bahan bantu belajarBahan bantu belajar
Bahan bantu belajar
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajar
 
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaranKemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
 
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
contoh-contoh aktiviti yang boleh merangsang pemikiran kreatif kanak-kanak.
 

Similar to Tugas kurikulim dan pembelajaran

Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
Ali Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
Ali Murfhy
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
mfrids
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Andhika Pratama
 
Perkemb. peserta didik
Perkemb. peserta didikPerkemb. peserta didik
Perkemb. peserta didik
fajar riansyah
 

Similar to Tugas kurikulim dan pembelajaran (20)

1. Psikologi Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
1. Psikologi Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx1. Psikologi Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
1. Psikologi Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Perkembangan peserta didik.....
Perkembangan peserta didik.....Perkembangan peserta didik.....
Perkembangan peserta didik.....
 
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
 
powerpoint perkembangan-peserta-didik-1.ppt
powerpoint perkembangan-peserta-didik-1.pptpowerpoint perkembangan-peserta-didik-1.ppt
powerpoint perkembangan-peserta-didik-1.ppt
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Periode-periode pranatal
Periode-periode pranatalPeriode-periode pranatal
Periode-periode pranatal
 
Psikologi perkembangan anak
Psikologi perkembangan anakPsikologi perkembangan anak
Psikologi perkembangan anak
 
Makalah efsi
Makalah efsiMakalah efsi
Makalah efsi
 
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptxPERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
.pdf
.pdf.pdf
.pdf
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
Perkemb. peserta didik
Perkemb. peserta didikPerkemb. peserta didik
Perkemb. peserta didik
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Tugas kurikulim dan pembelajaran

  • 1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kurikulum dan pembelajaran Disusun oleh: Nama : Gia Dwi Ratnasari NIM : 2011031055 Kelas : 2-B Prodi : Pendidikan Ekonomi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN
  • 2. • Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik • Pengarang : - Syamsu Yusuf L.N - Nani M. Sugandhi • Tahun Terbit : Februari 2011
  • 3. BAB 1 Sistematis PENGERTIAN Progresif PERKEMBANGAN Berkesinambungan Terjadinya perubahan ukuran Terjadi perubahan HAKIKAT CIRI-CIRI profesi PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN Lenyapnya tanda- tanda tanya Munculnya tanda- tanda baru dalam perkembangan Saling memengaruhi Mengikuti pola PRINSIP-PRINSIP Tempo yang PERKEMBANGAN berlebihan Ciri khas Tahapan atau Fase perkembangan
  • 4. A. Pengertian Perkembangan Perkembangan dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistimatis, progresif, dan berkesinambungan”. Yang dimaksud dengan sistimatis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut. 1. Sistimatis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian organisme. 2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). 3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan atau loncat.
  • 5. B. Ciri-ciri Perkembangan 1. Terjadi perubahan ukuran, (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan; dan (b) aspek psikis: semakin bertambahannya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, meningkat, serta menggunakan imajinasi kreatif. 2. Terjadinya perubahan proforsi, (a) aspek fisik: proporsi anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dsb; dan(b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas. 3. Lenyapnya tanda-tanda lama, (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar kanak-kanak yang terletak pada dada, rambutnya halus, gigi susu; (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik, dan perilaku impulsif. 4. Munculnya tanda-tanda baru, (a) aspek fisik: tumbuh dan penggantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja, baik primer maupun sekunder; dan (b) aspek psikis: perkembangan rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama.
  • 6. C. Prinsip-prinsip Perkembangan 1. Perkembangan, individu secara terus-menerus berkembangn atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. 2. Saling memengaruhi, setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling mempengaruhi. 3. Mengikuti pola, perkembanhan terjadi secara teratur mengikuti pola arah tertentu. 4. Tempo yang berlebihan, perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). 5. Ciri khas, prinsip ini dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun, anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial. 6. Tahapan atau Fase perkembangan, prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang, individu akan mengalami masa dan fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak- kanak, anak, remaja, dan dewasa.
  • 7. BAB 2 PRIODE DAN TUGAS PERKEMBANGAN TUGAS-TUGAS PERIODE PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN 1. Priode sebelum kelahiran 2. Priode bayi 1. Pengertian tugas 3. Priode awal anak perkembangan 4. Priode pertengahan dan akhir 2. Tugas perkembangan pada anak setiap priode perkembangan 5. Priode remaja 3. Upaya memfasilitasi tugas- 6. Priode dewasa tugas perkembangan
  • 8. A. Pengertian Perkembangan Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan melalui priode atau masa. Priode perkembangan itu terbagi atas tiga priode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood) . 1. Priode Sebelum Kelahiran, priode ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9 bulan dalam kandungan. 2. Priode Bayi, priode bayi merupakan masa perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. 3. Priode Awal Anak, priode awal anak adalah priode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun. 4. Priode Pertengahan dan Akhir Anak, priode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11 tahun. 5. Priode Remaja, priode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa. 6. Priode Dewasa, priode ini terdiri dari atas tiga masa, yaitu awal, pertengahan, dan akhir dewasa.
  • 9. B. Tugas-tugas Perkembangan 1. Pengertian Tugas Perkembangan, proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai dengan fase usia tua. 2. Tugas perkembangan pada setiap priode perkembangan, (a) Tugas perkembangan Masa Bayi dan Anak Prasekolah (b) Tugas perkembangan Anak Usia Sekolah (c) Tugas Perkembangan Remaja (d) Tugas Perkembangan Dewasa Awal (e) Tugas Perkembangan Dewasa Pertengahan (f) Tugas Perkembangan Dewasa Akhir. 3. Upaya Memfasilitasi Tugas-tugas Perkembangan, tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan di atas, merupakan gambaran dari perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat, dan tuntutan budaya dan agama. Upayanya adalah (a). Meciptakan iklim religius (b). Membangun suasana sosio-emosional (c). Membangun iklim intelektual (d). Menoptimalkan program bimbingan dan konseling.
  • 10. BAB 3 FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR GENETIKA MEMENGARUHI (HEREDIAS) PERKEMBANGAN LINGKUNGAN a. Keberfungsian KELUARGA keluarga b. Pola hubungan FAKTOR LINGKUNGAN Orangtua-anak LINGKUNGAN a. Pengertian karakter SEKOLAH b. Karakter yang dikembangkan c. Strategi pengembangan karakter di sekolah KELOMPOK TEMAN SEBAYA MEDIA MASA
  • 11. A. Faktor Gentika (Hereditas) Masa dalam kandungan dipandang sebagai priode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahirian. Agar janin dalam kandungan pertumbuhannya sehat, maka ibu yang mengandung perlu memperhatikan kesehatan dirinya, baik fisik maupun psikis. Fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (a) sebagai sumber bahan mentah (b) membatasi perkembangan kepribadian (c) memengaruhi keunikan kepribadian.
  • 12. B. Faktor Lingkungan Lingkungan adalah keseluruhan fenomena alam atau sosial yang memengaruhi atau dipwngaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan dibagi lagi sebagai faktor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa. 1. Lingkungan Keluarga, lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penetuan utama terhadap perkembangan anak (a) Keberfungsian keluarga, seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal dan faktor eksternal, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang beragam. (b) Pola hubungan Orangtua-anak, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya perlakuan orang tua dan kontribusinya terhadap kompetensi sosial, emosianal, dan intelektual siswa. 2. Lingkungan Sekolah, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, atau penelitian dalam rangka mambantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya. Untuk memahami apa itu karakter yang perlu dikembangkan dan bagaimana pengembangannya, sebagai berikut (a). Pengertian karakter, karakter adalah waktak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi bebbagai kebijakan yang di yakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. (b). Karakteristik yang Dikembangkan, nilai-nilai yang dikambilakan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa didefinisikan dari sumber-sumber berikut: agama, pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional.
  • 13. (c). Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah, pada dasarnya fungsi sekolah dari awal pendiriannya mempunyai misi untuk membangun karakter atau akhlak para siswa,disamping mengembangkan wawasan dan penguwasaan ilmu dan teknologi. Setiap strategi itu dijalankan sebagai berikut menciptakan iklim religius yang konduktif, menata iklim sosio-emosional, membangun budaya akdemik,terpadu dengan proses pembelajran, terpadu dalam program bimbingan dan konseling, terpadu dalam kegiatan ekstrakulikuler, kerja sama dengan pihak lain. 3. Kelompok teman sebaya Kelompok teman sebaya sebagai lngkungan sosial bagi anak mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Positif, apabila anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif, atau berakhlak mulia. Negatif, apabila anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tatakrama. 4. Media masa Salah satu media masa yang dewasa sangat menarik perhatian warga masyarakat, khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada para pemirsanya. Tetepi tayang televisi mempunyai dampak negatifnya yaitu tayangan televisi yang brupa hiburan, baik film maupun musik banyak yang tidak cocok di tonton oleh anak-anak.
  • 14. BAB 4 KARAKTERISTIK UMUM ANAK USIA DINI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DINI BEBERAPA UPAYA MEMFASILITASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
  • 15. A. Karakteristik Umum anak Usia Dini Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangannya masa selanjutnya. Beberapa studi menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat memeprebaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasa. Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut: 1. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda atau sama lainnya. 2. Egosentris. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingan sendiri. 3. Aktif dan Energik. Anak lazinya seneng melakukan berbagai aktivitas. 4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak cenderung mempertanyakan berbagai hal yang sangat dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru. 5. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal yang baru.
  • 16. 6. Spontan. Perilaku yang di tampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak ditutup-tutupin sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya. 7. Seneng dan kaya dalam dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal yang imajinatif. 8. Masih mudah frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. 9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Ia kadang- kadang melakukan sesuatu hal yang sangat membahayakan. 10. Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya perhatian yang pendek, kecuali dalam hal yang secara intrinsik menarik dan menyenangkah. Ia masih sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama. 11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya. 12. Semakin menunjukan minat terhadap teman. Ia memiliki penguasaan pembendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang lain.
  • 17. B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Terikat dengan perkembangan kognitif anak usia dini, Piaget berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau priode “Praoperasional”. C. Beberapa Upaya Memfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini Upaya yang seyogianya diperhatikan atau dilakukan oleh orang tua atau guru dalam rangka membimbing atau memfasilitasi perkembangan potensi anak secara optimal.
  • 18. BAB 5 PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PERKEMBANGAN BAHASA KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA HUBUNGAN ANTAR ASFEK PERKEMBANGAN SISWA DENGAN PEMBELAJARAN 1. Hubungan perkembangan itelektual dengan pembelajaran 2. Hubungan perkembangan bahasa dengan pembelajaran 3. Hubungan perkembangan sosial dengan pembelajaran 4. Hubungan perkembangan emosi dengan pembelajaran 5. Hubungan perkembangan keagamaan dengan pembelajaran 6. Hubungan perkembangan fisik (motorik) dengan pembelajaran
  • 19. A. Perkembangan Fisik-motorik Perkembangan fisi yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Sesuai dengan perkembanga fisik atau motorik anak yang sudah siap untuk menerima pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik anak itu secara fungsional. B. Perkembangan Intelektual Kemampuan itelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalar. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG).disamping it, kepada anak juga sudah dapat diberikan dasar-dasar pengetahuan yang terikat dengan kehidupan manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, dan agama. C. Perkembangan Bahasa Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, atau gerak dalam menggunakan kata-kata, simbol, lambang, gambar, dan lukisan. Melalui bahasa, setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitanya, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
  • 20. D. Perkembangan Emosi Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar (learning). Emosi positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangan atau rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi akan memengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, mambaca buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan displin dalam belajar. E. Perkembangan Sosial Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral agama. F. Perkembangan Kesadaran Beragama Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah keyakinan hasil pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat sengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan. Oleh karena itu, dalam mengenalkan Tuhan kepada anak, sebaiknya ditonjolkan sofat-sifat pengasih dan penyayangnya, jangan menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang menghukum, mengazab, atau memberikan siksaan sengan neraka.
  • 21. G. Hubungan antara Aspek Perkembangan Siswa denagn Pembelajaran 1. Hubungan Perkembangan Itelektual dengan pembelajaran Kemampuan intelektual sudah cukup dapat pengembangan pola pikir atau daya nalarnya. Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan seperti membaca, menulis, dan berhitung. 2. Hubungan Perkembangan Bahasa dengan Pembelajaran Disekolah diberikan pelajaran bahasa yang dengan sengaja menambah perbedan kata- katanya, mengajar dan menyusun strukstur kalimat, peribahasa, kesusastraan, dan keterampilan mengarang. 3. Hubungan Perkembangan Sosial dengan Pembelajaran Berkat diperolehnya perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya ataupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. 4. Hubungan Perkembangan Emosi dengan Pembelajaran Emosi merupakan faktr dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. 5. Hubungan Perkembangan Keagamaan dengan Pembelajaran Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada anak, disamping mengembangkan pemahaman, juga memberikan latihan atau pembiasaan keagaman yang menyangkut keibadahat dan akhlak. 6. Hubungan Perkembangan Fisik(motorik) dengan Pembelajaran Pekembangan fisik yang normal (tidak cacat) merupakan salah satu faktor penentu kelancarab proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan, maupun keterampilan.
  • 22. BAB 6 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA MAKNA MASA REMAJA KARAKTERISTIK SETIAP ASPEK 1. PERKEMBANGAN FISIK 2. PERKEMBANGAN KOGNITIF 3. PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI 4. PERKEMBANGAN EMOSI 5. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 6. PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA
  • 23. A. Makna Masa Remaja Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik fisik, maupun psikis. Secara istilah, kata pubertas berarti proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan untuk berreproduksi. Masa remaja disebut juga adolescence. Adolesen merupakan priode transisi dari masa anak ke dewasa, dalam mana terjadi perubahan dalam aspek biologis, psikologis, dan sosial. Menurut Laurence Steinberg (2002) ada tiga perubahan fundementalpada masa remaja yaitu perubahan biologis, kognisi, sosial.
  • 24. B. Karakteristik Setiap aspek Perkembangan 1. Perkembangan Fisik, masa remaja yang diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik 2. Perkembangan Kognitif, perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan (kapasitas) individu untuk memanipulasi dan mengingat informasi. 3. Perkembangan Identitas Diri, krisis identitas terjadi, apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai alternatif yang bermakna. Remaja dikatakan telah berhasil menemukan identitas dirinya ketika berhasil memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan.
  • 25. 4. Perkembangan Emosi, meskipun pada usia remaja kemampuan kognitifnya telah berkembang dengan baik, yang memungkinkannya utuk dapat mengatasi stres atau fluktuasi emosi secara efektif, tetapi ternyata masih banyak remaja yang belum mampu mengelola emosinya, sehingga mereka banyak mengalami depresi, marah-marah, dan kurang mampu mengontrol emosinya. 5. Perkembangan Kepribadian, terikat dengan perubahan kepribadian pada individu, para ahli psikologi mengemukakan bahwa lebih baik memandang kepribadian tidak hanya dari pendekatan “traits” tetapi juga dari pendekatan “context” atau situasi. Mereka menyimpilkan bahwa pendekatan “traits” mengabaikan faktor lingkungan, dan sangat menentukan aspek stabilitas kepribadian, dan kurang memerhatikan faktor perubahannya. 6. Perkembangan Kesadaran Beragama, masa remaja sebagai segmen dari siklus kehidupan manusia, menurut agama merupakan masa starting point pemberlakuan hukum syar’I (wajib, sunnah, makruh, dan mubah) bagi seorang insan yang sudah baligh (mukallaf). Oleh karena itu, remaja sudah seharusnya melaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya.
  • 26. BAB 7 DEFINISI MASA DEWASA KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA PRIODE PERKEMBANGAN MASA DEWASA DEWAS KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MAHASISWA 1. Usia mahasiswa sebagai fase dewasa awal 2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal 3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal PRIODE DEWASA AWAL SEBAGAI MASA PESIAPAN PERNIKAHAN
  • 27. A. Definisi Masa Dewasa Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentangan kehidupan individu setelah remaja. Pengertian masa dewasa dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual) B. Priode Perkembangan Masa Dewasa Menurut hurlock (1968) masa ini terbagi menjadi tiga priode sebagai berikut 1. Masa Dewasa Awal (Early adulthood= 18-40 tahun), secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan (healthiest people in population). 2. Masa Dewasa Madya atau Setengan Baya (Midle Age= 40-60 tahun), pada usia ini, aspek fisik sudah mulai aga melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra, seperti sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca, atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak mengalaminya. 3. Masa Dewasa Lanjut atau Masa Tua (Old Age= 60-mati), masa ini ditandai dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis.
  • 28. C. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa 1. Usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal, usia mahasiswa sebagai fase usia awal merupakan masa penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru sebagai orang dewasa. Konsekuensinya mahasiswa perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri secara mandiri. 2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal, a. perkembanagn fisik, adalah kecenderungan penurunan priode ini sehingga fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan penurunan perkembangan individu secara fisik. b. perkembangan seksualitas, adalah sikap dan perikalu seksual pada individu sebagai kodrat dan dampak-damoak dari perubahan-perubahan hormon. c. perkembangan kognitif, peningkatan efesiensi dalam perolehan informasi yang baru. d. perkembangan karier,transisi ketika individu mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peranan yang baru. e. perkembangan sosio-emosional, kondisi perkembangan sosio-emosional pada fase usia sebelumnya cenderung sangat terkait dan memengaruhinya. 3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal, Havighurst (1961:259-265) menguraikan tugas-tugas perkembangan dewasa awal sebagai berikut, memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan pasangan nikah, memulai hidup berkeluarga, memelihara anak, mengelola rumah tangga, mulai bekerja, bertanggung jawab sebagai warga negara, menemukan kelompok sosial yang serasi.
  • 29. D. Priode Dewasa Awal sebagai Masa Persiapan Pernikahan 1. Konsep dasar pernikahan. Adalah suatu ikatan yang terjalin di antara laki-laki dan perempian yang telah memiliki komitmen untuk saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi berdasarkan syariat agama. Hubungan yang terjadi di antara pasangan dalam sebuah pernikahan, merupakan hal yang paling mendasar. 2. Syarat pernikahan. Disamping hikmah pernikahan dan ciri-ciri sikap positif yang diperlukan individu yang sedang berada fase usia awal, maka perlu pula memahami persyaratan yang perlu diperhatikan sebagai kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga, sebagai berikut: Kematangan fisik, kesiapan materi, kematangn psikis, dan kematangan moral-spiritual. 3. Beberapa kondisi yng memengaruhi kesulitan penyesuaian pernikahan. Terdapat beberapa kondisi yang memengaruhi munculnya kesulitan dalam melakukan penyesuian dalam pernikahan, dikemukankan sebagai berikut: persiapan pernikahan yang terbatas, perbedaan konsep tentang peran atau tugas dalam pernikahan, cepat menikah, memiliki konsep-konsep yang tidak realistik tentang pernikahan, pernikahan campur, masa perkenalan yang singkat, konsep romantik tentang pernikahan, tidak memiliki identitas.
  • 30. BAB 8 PERANAN GURU DALAM PERANAN GURU MEMFASILITASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK KOMPONEN KINERJA PROESIONAL GURU 1. Gaya mengajar 2. Kemampuan berinteraksi dengan siswa 3. Karakteristik pribadi PENYUSUNAN ALAT EVALUASI KINERJA GURU
  • 31. A. Peranan Guru Guru sebagai pelaku utama dalam impelementasi atau penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Mengingat perannanya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara konferensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Untuk mengetahui apakan seorang guru telah menunjukan kinerja profesianalnya pada waktu mengajar dan bagaimana mutu kinerjanya tersebut, maka guru perlu memiliki kemampuan untuk mengevaluasinya. B. Komponen Kinerja Profesianal Guru 1. Gaya Mengajar, menurut Donald Medley gaya mengajar guru ini merujuk kepada kemampuan guru untuk menciptakan iklim kelas (clasroom climate). Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara guru-siswa, seperti hangat dan dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar, yang menyangkut bagaimana guru memberi tugas-tugas, mengelola belajar, dan merancang aturan-aturan kelas.
  • 32. 2. Kemampuan Berinteraksi dengan siswa Kemampuan gur berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui: a. Komunikasi Verbal, dalam study klasik, interaksi antara guru dan siswa sianalisis melalui perilaku bahasa (linguistic behavior) guru dan siswa di kelas. Kegiatan didalam kelas umumnya didominasi oleh interaksi (komunikasi) verbal antara guru dengan siswa. b. Komunikasi Non-Verbal, galloway mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dapat dipandang sebagai perilaku yang mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka guru, gesture, dan gerakan badan guru memberikan pengaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas. 3. Karakteristik Pribadi Ryans meneliti lebih dari 6000 orang guru di 1700 sekolah, dalam jangka waktu sekitar enam tahun, dengan menggunakan teknik observasi “self rating”, memgklasifikasikan karakteristik guru itu kedalam emapat kluster dimensi guru, yaitu kreatif, dinamis, terorganisasi, kehangatan. C. Penyusun Alat Evaluasi Kinerja Guru Sebagai yang telah dikemukakan di atas, bahwa untuk mengevaluasi kinerja guru, dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya penilaian oleh pribadi guru itu sendiri (self-rating), penilaian oleh siswa, penilaian oleh kolega (temen sejawat), dan penilaian oleh pemimpin (kepala sekolah).
  • 33. KOMENTAR Perkembangan dimaknai oleh suatu proses perubahan dalam diri individu dan organisme, secara fisik maupun psikis, menuju tingkat kedewasaan atau kematangan. Perkembanagn itu berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Secara psikis perkembanagn mengarah kepada pembentukan kepribadian, yang sangat menentukan seseorang dalam bersosialisasi. Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada priode tertentu dalam suatu rentang kehidupan individu, yang apabila tugas ini dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menentukan tugas berikutnya.