SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
INDONESIA
GE.3202

    MATA KULIAH


          WAWASAN
 SEMESTER III TEKNIK GEODESI ITN
 MALANG
                   KULIAH LANJUTAN 2
UNTUK DAPAT MERENCANAKAN DAN MENGELOLA
    KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMBERDAYA PESISIR DAN
    LAUTAN SECARA OPTIMAL DAN LESTARI MAKA PERLU
    DIKETAHUI KARAKTERISTIK, STRUKTUR DAN DINAMIKA
                     EKOSISTEM PESISIR DAN LAUTAN.

      ZONASI
1        Ekosistem laut dapat dipandang dari dimensi
         HORIZONTAL dan VERTIKAL.
         HORIZONTAL: Laut dibagi dua yaitu; laut pesisir yang
         meliputi daerah paparan benua dan laut lepas.
         VERTIKAL: dilakukan berdasarkan intensitas cahaya
         matahari yang memasuki kolom perairan, yaitu; zona
         fotik dan zona afotik.
ZONA FOTIK adalah bagian kolom
perairan laut yang masih mendapatkan
cahaya matahari. Pada zona inilah proses
fotosentesa serta berbagai macam proses
fisik, kimia, dan biologi berlangsung yang
antara lain dapat mempengaruhi distribusi
unsur hara dalam perairan laut, penyerapan
gas-gas dari atmosfer, dan pertukaran gas
yang dapat menyediakan oksigen bagi
organisme nabati laut. Pada umumnya batas
kedalaman perairan adalah 50-150 m.
Sementara itu ZONA AFOTIK adalah
daerah yang secara terus menerus dalam
keadaan gelap. Tidak mendapatkan cahaya
matahari.
GEOLOGI
    SECARA GEOGRAFIS: perairan Indonesia dibagi menjadi
      dua kawasan yaitu; KAWASAN BARAT INDONESIA dan
       KAWASAN TIMUR INDONESIA. Kawasan Barat kecuali
     Kalimantan dicirikan sebagai kawasan VULKANIK.
       Sedangkan Kawasan Timur kecuali Sulawesi dicirikan

2                     sebagai kawasan NONVULKANIK.
    BENTUK WILAYAH PESISIR diantara LAUTAN DAN
    DARATAN ditentukan oleh kekerasan batuan, pola
    morfologi, tahapan tektoniknya seperti labil atau stabil.
    Dalam batasan GEOLOGI bentuk pesisir terdiri dari:
    bentuk pantai berundak, bentuk pantai terjal, dan bentuk
    pantai landai.
BENTUK BERUNDAK. Ditemukan pada wilayah
pesisir di pulau TIMOR, dimana pantainya
dibentuk oleh undak-undak terumbu karang,
setiap undak terbentuk pada periode waktu
yang berlainan. BENTUK TERJAL dan LANDAI.
Bentuk ini ditemukan diseluruh kepulauan
Indonesia terutama di wilayah pantai utara pulau
Jawa.

                TOPOGRAFI DASAR LAUT PERAIRAN
   NUSANTARA INDONESIA merupakan yang terunik
      di dunia. Kompleksnya topografi ini disebabkan
    oleh adanya benturan atau gesekan antara empat
       lempengan yakni lempeng EUROSIA, FILIPINA,
                     PASIFIK dan INDO-AUSTRALIA
GEOMORFOLOGI DAN
FISIOGRAFI adalah ilmu yang mempelajari tentang
     GEOMORFOLOGI
         bentang alam yang meliputi sifat dan karakteristik dari
          bentuk morfologi, klasifikasi dan perbedaannya serta
             proses yang berhubungan terhadap pembentukan
                                            morfologi tersebut.


3
      SECARA GARIS BESAR bentuk morfologi permukaan bumi
        sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah
        antara lain:
      1. Proses yang berlangsung dari dalam bumi, yang
         membentuk morfologi gunung api, bentuk pegunungan
         lipatan, patahan dan undak pantai.
      2. Proses desintegrasi/degradasi yang mengubah bentuk
         permukaan bumi karena proses pelapukan dan erosi
         menuju proses perataan dataran.
SECARA GARIS BESAR bentuk morfologi permukaan bumi
  sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah
  antara lain:
3. Proses agradasi yang membentuk permukaan bumi baru
   dengan penumpukan/akumulasi hasil rombakan/erosi
   batuan pada daerah rendah, pantai dan dasar laut.
4. Proses biologi yang membentuk daratan seperti:
   terumbu karang dan rawa gambut.

       PROSES YANG SERING BERINTERAKSI DENGAN KE
        EMPAT PROSES DI ATAS dalam bentuk percepatan
     terjadinya proses tersebut adalah penggundulan hutan
    yang mempercepat proses erisi dan sedimentasi pantai,
         perubahan iklim global, pembuatan bendungan dan
                             konstruksi teknik sipil lainnya.
ZONASI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT

More Related Content

What's hot

5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkunganAkbar Akbar
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEM
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEMKuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEM
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEMAsmawi Abdullah
 
Modul penuh saling interaksi
Modul penuh   saling interaksiModul penuh   saling interaksi
Modul penuh saling interaksiAsmawi Abdullah
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANHIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANTuti Rina Lestari
 
Kerusakan pembangunan berkelanjutan
Kerusakan pembangunan berkelanjutanKerusakan pembangunan berkelanjutan
Kerusakan pembangunan berkelanjutanRosmalia Eva
 
Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Asmawi Abdullah
 
005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluanHandaka Sugito
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANTuti Rina Lestari
 

What's hot (18)

Bab i suksesi
Bab  i suksesiBab  i suksesi
Bab i suksesi
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
 
Bab i geomorfo
Bab i geomorfoBab i geomorfo
Bab i geomorfo
 
5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Geologi lingkungan
Geologi lingkunganGeologi lingkungan
Geologi lingkungan
 
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEM
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEMKuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEM
Kuliah 1 - ALAM SEKITAR FIZIKAL SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Modul penuh saling interaksi
Modul penuh   saling interaksiModul penuh   saling interaksi
Modul penuh saling interaksi
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANHIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Kerusakan pembangunan berkelanjutan
Kerusakan pembangunan berkelanjutanKerusakan pembangunan berkelanjutan
Kerusakan pembangunan berkelanjutan
 
Sekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang PedosferSekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang Pedosfer
 
Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1
 
Kerusakan tanah
Kerusakan tanahKerusakan tanah
Kerusakan tanah
 
005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Oseanografi
OseanografiOseanografi
Oseanografi
 
Pemetaan digital
Pemetaan digitalPemetaan digital
Pemetaan digital
 
Oceanografi
OceanografiOceanografi
Oceanografi
 
Potensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis IndonesiaPotensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis Indonesia
 
Tenaga pembentuk
Tenaga pembentukTenaga pembentuk
Tenaga pembentuk
 
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifPotensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
 
Proposal training dan Workshop motivator pendidikan com
Proposal training  dan Workshop motivator pendidikan comProposal training  dan Workshop motivator pendidikan com
Proposal training dan Workshop motivator pendidikan com
 

Similar to ZONASI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT

Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1AllikaFadia
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
 
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusiaLingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusiaalfantishindikasari
 
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptichsan41
 
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptNissa251
 
Ekosistem karst 07 05-2008
Ekosistem karst 07 05-2008Ekosistem karst 07 05-2008
Ekosistem karst 07 05-2008fiqri2
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaIpung Noor
 
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambihidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambiAgungSetiawan325163
 
materi-pengantar-geologi.pdf
materi-pengantar-geologi.pdfmateri-pengantar-geologi.pdf
materi-pengantar-geologi.pdfAldhy5
 
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Fikri Dermawan
 

Similar to ZONASI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT (20)

Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
 
1 Keragaman Alam Indonesia.pptx
1 Keragaman Alam Indonesia.pptx1 Keragaman Alam Indonesia.pptx
1 Keragaman Alam Indonesia.pptx
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
 
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusiaLingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
 
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
 
36 sebatik
36 sebatik36 sebatik
36 sebatik
 
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
 
Makalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman RahmanhataMakalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman Rahmanhata
 
1118
11181118
1118
 
Ekosistem karst 07 05-2008
Ekosistem karst 07 05-2008Ekosistem karst 07 05-2008
Ekosistem karst 07 05-2008
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
Geomorfologi indonesia
Geomorfologi indonesiaGeomorfologi indonesia
Geomorfologi indonesia
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
 
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambihidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
 
materi-pengantar-geologi.pdf
materi-pengantar-geologi.pdfmateri-pengantar-geologi.pdf
materi-pengantar-geologi.pdf
 
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 

ZONASI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT

  • 1. INDONESIA GE.3202 MATA KULIAH WAWASAN SEMESTER III TEKNIK GEODESI ITN MALANG KULIAH LANJUTAN 2
  • 2. UNTUK DAPAT MERENCANAKAN DAN MENGELOLA KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN SECARA OPTIMAL DAN LESTARI MAKA PERLU DIKETAHUI KARAKTERISTIK, STRUKTUR DAN DINAMIKA EKOSISTEM PESISIR DAN LAUTAN. ZONASI 1 Ekosistem laut dapat dipandang dari dimensi HORIZONTAL dan VERTIKAL. HORIZONTAL: Laut dibagi dua yaitu; laut pesisir yang meliputi daerah paparan benua dan laut lepas. VERTIKAL: dilakukan berdasarkan intensitas cahaya matahari yang memasuki kolom perairan, yaitu; zona fotik dan zona afotik.
  • 3. ZONA FOTIK adalah bagian kolom perairan laut yang masih mendapatkan cahaya matahari. Pada zona inilah proses fotosentesa serta berbagai macam proses fisik, kimia, dan biologi berlangsung yang antara lain dapat mempengaruhi distribusi unsur hara dalam perairan laut, penyerapan gas-gas dari atmosfer, dan pertukaran gas yang dapat menyediakan oksigen bagi organisme nabati laut. Pada umumnya batas kedalaman perairan adalah 50-150 m. Sementara itu ZONA AFOTIK adalah daerah yang secara terus menerus dalam keadaan gelap. Tidak mendapatkan cahaya matahari.
  • 4. GEOLOGI SECARA GEOGRAFIS: perairan Indonesia dibagi menjadi dua kawasan yaitu; KAWASAN BARAT INDONESIA dan KAWASAN TIMUR INDONESIA. Kawasan Barat kecuali Kalimantan dicirikan sebagai kawasan VULKANIK. Sedangkan Kawasan Timur kecuali Sulawesi dicirikan 2 sebagai kawasan NONVULKANIK. BENTUK WILAYAH PESISIR diantara LAUTAN DAN DARATAN ditentukan oleh kekerasan batuan, pola morfologi, tahapan tektoniknya seperti labil atau stabil. Dalam batasan GEOLOGI bentuk pesisir terdiri dari: bentuk pantai berundak, bentuk pantai terjal, dan bentuk pantai landai.
  • 5. BENTUK BERUNDAK. Ditemukan pada wilayah pesisir di pulau TIMOR, dimana pantainya dibentuk oleh undak-undak terumbu karang, setiap undak terbentuk pada periode waktu yang berlainan. BENTUK TERJAL dan LANDAI. Bentuk ini ditemukan diseluruh kepulauan Indonesia terutama di wilayah pantai utara pulau Jawa. TOPOGRAFI DASAR LAUT PERAIRAN NUSANTARA INDONESIA merupakan yang terunik di dunia. Kompleksnya topografi ini disebabkan oleh adanya benturan atau gesekan antara empat lempengan yakni lempeng EUROSIA, FILIPINA, PASIFIK dan INDO-AUSTRALIA
  • 6. GEOMORFOLOGI DAN FISIOGRAFI adalah ilmu yang mempelajari tentang GEOMORFOLOGI bentang alam yang meliputi sifat dan karakteristik dari bentuk morfologi, klasifikasi dan perbedaannya serta proses yang berhubungan terhadap pembentukan morfologi tersebut. 3 SECARA GARIS BESAR bentuk morfologi permukaan bumi sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah antara lain: 1. Proses yang berlangsung dari dalam bumi, yang membentuk morfologi gunung api, bentuk pegunungan lipatan, patahan dan undak pantai. 2. Proses desintegrasi/degradasi yang mengubah bentuk permukaan bumi karena proses pelapukan dan erosi menuju proses perataan dataran.
  • 7. SECARA GARIS BESAR bentuk morfologi permukaan bumi sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah antara lain: 3. Proses agradasi yang membentuk permukaan bumi baru dengan penumpukan/akumulasi hasil rombakan/erosi batuan pada daerah rendah, pantai dan dasar laut. 4. Proses biologi yang membentuk daratan seperti: terumbu karang dan rawa gambut. PROSES YANG SERING BERINTERAKSI DENGAN KE EMPAT PROSES DI ATAS dalam bentuk percepatan terjadinya proses tersebut adalah penggundulan hutan yang mempercepat proses erisi dan sedimentasi pantai, perubahan iklim global, pembuatan bendungan dan konstruksi teknik sipil lainnya.