SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 76
Baixar para ler offline
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK i
PEDOMAN
PELAYANAN ANAK GIZI BURUK
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2 0 1 1
616.39
Ind
p
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKii
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK iii
Dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita,
Kementerian kesehatan telah menetapkan kebijakan yang komprehensif,
meliputi pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi
buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan pertumbuhan
di posyandu. Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian
makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus mendapatkan
perawatan susuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan gizi dalam penanganan anak gizi buruk dilakukan melalui
pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi
kurang dan buruk pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi
buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk dapat dilakukan
secara rawat inap dan rawat jalan. Selama ini pemulihan balita gizi buruk
dilakukan dengan rawat inap di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita
yang disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain cakupan balita yang ditemukan
dan dirujuk masih rendah, lamanya masa perawatan yang mengakibatkan
perawatan tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk mengatasi
kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat dirawat di rumah
secara rawat jalan.
Penanganan rawat jalan dilakukan berupa Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat
(PGBM) di rumah tangga yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
penemuan penderita gizi buruk secara dini dan ditangani secara tepat maka
tingkat keberhasilan penatalaksanaannya akan tinggi.
KATA PENGANTAR
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKiv
Terkait dengan hal-hal tersebut diatas untuk pelayanan anak gizi buruk secara
tepat dan cepat, maka perlu untuk diterbitkannya buku pedoman pelayanan
anak gizi buruk yang menjelaskan tentang kriteria balita gizi buruk yang
ditangani secara rawat jalan dan rawat inap, standar dan operasional prosedur
tatalaksana serta metode pemantauan dan evaluasinya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pengelola
gizi khususnya yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
	 Jakarta, Februari 2011
	 Direktur Jenderal
	 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
	 Dr. Budihardja DTM&H, MPH
	 NIP. 195110011980081001
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK v
NO ISTILAH PENJELASAN
1 BGM
Bawah Garis Merah. BGM adalah berat badan
balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam
KMS dan berada di bawah garis merah.
2 DO
Drop Out adalah Anak yang mengundurkan
diri dari pelayanan rawat jalan.
3 Edema
Penimbunan cairan tubuh di bawah kulit yang
disebabkan oleh kekurangan asupan protein.
Penimbunan cairan dapat terjadi pada kedua
punggung kaki (edema minimal) atau di
seluruh tubuh (edema +++).
4 F 100
Formula makanan cair yang terbuat dari
susu, gula, minyak dan mineral mix, yang
mengandung energi 100 kkal setiap 100
mililiternya. Formula ini dapat diberikan kepada
anak balita yang sangat kurus dan diberikan
secara bertahap.
5 Gizi Buruk
Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu
atau lebih tanda berikut:
a.	 Sangat kurus
b.	 Edema, minimal pada kedua punggung
kaki
c.	 BB/PB atau BB/TB < -3 SD
d.	 LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59
bulan)
DAFTAR ISTILAH
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKvi
6 KEP
Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori
Protein adalah keadaan kurang gizi pada
anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan
energi dan protein.
7 Kurus
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB -2SD
s.d. -3SD atau pada anak usia 6-59 bulan
dengan LiLA 11,5 cm-12,5 cm.
8 LiLA
Lingkar Lengan Atas. LiLA adalah salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat status
gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas.
9
Makanan
Untuk
Pemulihan
Gizi
Makanan Untuk Pemulihan Gizi adalah
makanan padat energi yang diperkaya dengan
vitamin dan mineral. Diberikan kepada balita
gizi buruk selama masa pemulihan.
10 MMD
Musyawarah Masyarakat Desa. MMD adalah
forum pertemuan yang dihadiri oleh perangkat
desa/kelurahan,tokohmasyarakat,pemukaadat,
kader, masyarakat umum, tenaga kesehatan
puskesmas/kecamatan, yang bertujuan mencari
alternatif pemecahan masalah yang di desa/
kelurahan.
11 MTBS
Manajemen Terpadu Balita Sakit. MTBS
adalah suatu pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana balita sakit yang datang ke fasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang
meliputi upaya kuratif terhadap penyakit
pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi
telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan
preventif yang meliputi imunisasi, pemberian
vitamin A dan konseling pemberian makan
yang bertujuan menurunkan angka kematian
bayi dan balita serta menekan morbiditas
karena penyakit tertentu.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK vii
12 PGBM
Penyelenggaraan Pemulihan Gizi Berbasis
Masyarakat adalah rangkaian kegiatan
pemulihan balita gizi buruk dengan cara
rawat jalan yang dilakukan oleh masyarakat
dengan bantuan kader dan tenaga kesehatan
kesehatan.
13 Poskesdes
Pos Kesehatan Desa. Poskesdes adalah Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
yangdibentukdidesadalamrangkamendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa.
14 PPG Pusat Pemulihan Gizi
15 Sangat Kurus
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB
<-3SD atau pada anak usia 6-59 bulan dengan
LiLA <11,5 cm.
16 SIP Sistem Informasi Posyandu
17 Skrining
Penapisan atau penjaringan. Skrining adalah
pengukuran LiLA semua anak balita untuk
mengetahui anak-anak yang perlu dan tidak
perlu mendapatkan pelayanan lanjut.
18 2 T Berat badan tidak naik dua kali berturut-turut.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKviii
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK ix
DAFTAR ISI
				
				 						
				 				 Halaman
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISTILAH v
DAFTAR ISI ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A.	 Latar Belakang 1
B.	 Tujuan 2
C.	 Sasaran 3
D.	 Prinsip Dasar 3
BAB 2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK DAN ALUR PEMERIKSAAN 5
A.	 Kriteria Anak Gizi Buruk 5
B.	 Alur Pemeriksaan 5
BAB 3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT JALAN 9
A.	 Langkah Persiapan 9
B.	 Langkah Pelaksanaan 11
BAB 4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT INAP 23
A. 	Persiapan 23
B.	 Kegiatan pelaksanaan 26
BAB 5	 PEMANTAUAN DAN EVALUASI 31
A.	 Pemantauan dan evaluasi rawat jalan 31
B. 	Pemantauan dan evaluasi rawat inap 33
BAB 6 PENUTUP 35
LAMPIRAN 37
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKx
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 1
A.	 LATAR BELAKANG
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi
masalah gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi
kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama
menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat
kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek.
Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian
bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait
dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi
perlu ditangani secara cepat dan tepat.
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi
buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai
upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini
seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi
buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua
pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia
berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan
kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan,
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara
rawat jalan.
BAB
1 PENDAHULUAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK2
Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakan
jawaban terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Perbaikan Gizi, yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan
harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar. Untuk
melakukan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan
rawat inap diperlukan buku pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk.
Buku Pedoman ini terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenai
penanganan Anak Gizi Buruk secara Rawat Jalan dan yang kedua
mengenai proses pembentukan Pusat Pemulihan Gizi, sebagai
pelengkap dari buku pedoman tatalaksana anak gizi buruk
yang sudah diterbitkan sebelumnya. Diharapkan pedoman ini
menjadi acuan bagi setiap tenaga kesehatan di seluruh pelayanan
kesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada anak
gizi buruk. Selain itu, buku ini juga hendaknya dapat digunakan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta keluarga dalam
mencegah dan menangani masalah gizi kurang dan gizi buruk.
B.	 TUJUAN
	 Tujuan Umum :
Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak
gizi buruk.
	 Tujuan Khusus :
1.	 Dilakukannya penapisan anak gizi buruk.
2.	 Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai
standar.
3.	 Tercapainya peningkatan status gizi anak.
4.	 Dilakukannya pendampingan anak gizi buruk pasca rawat inap
dan rawat jalan.
5.	 Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pelayanan anak gizi buruk.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 3
C.	 SASARAN
1.	 Anak gizi buruk
2.	 Keluarga anak gizi buruk
D.	 PRINSIP DASAR
1.	 Meningkatkan jangkauan/cakupan pemulihan gizi.
	 Penanganananakgiziburukdilaksanakanagardapatmenjangkau
sebanyak mungkin kasus gizi buruk yang membutuhkan
perawatan.
2.	 Ketepatan waktu.
	 Penemuan kasus gizi buruk secara dini sehingga bisa dilakukan
penanganan lebih awal dan bersifat komprehensif.
3.	 Pelayanan yang tepat.
	 Penanganan anak gizi buruk yang disesuaikan dengan kondisi
anak untuk menentukan apakah anak perlu rawat inap atau
rawat jalan.
4.	 Pelayanan yang terintegrasi.
	 Penanganan anak gizi buruk merupakan kegiatan yang
terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada.
5.	 Penanganan anak gizi buruk melibatkan peran lintas sektor
terkait, LSM, organisasi profesi dan tokoh masyarakat.
6.	 Pemantauan secara rutin.
	 Pemantauan pelaksanaan penanganan anak gizi buruk perlu
dilakukan secara terus menerus untuk menjamin kinerja
pelayanan secara tepat dan efektif.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK4
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 5
A.	 KRITERIA ANAK GIZI BURUK
1)	 Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
a.	 BB/TB: < -3 SD dan atau;
b.	 Terlihat sangat kurus dan atau;
c.	 Adanya Edema dan atau;
d.	 LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
2)	 Gizi Buruk dengan Komplikasi
	 Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah
satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut:
a.	 Anoreksia
b.	 Pneumonia berat
c.	 Anemia berat
d.	 Dehidrasi berat
e.	 Demam sangat tinggi
f.	 Penurunan kesadaran
B.	 ALUR PEMERIKSAAN/PENEMUAN KASUS
	 Berikut penjelasan alur pemeriksaan yang dapat di gunakan untuk
menentukan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani
penemuan kasus anak gizi buruk berdasarkan kategori yang telah
ditentukan :
BAB
2
KRITERIA ANAK GIZI BURUK
DAN ALUR PEMERIKSAAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK6
1.	 Penemuan Anak Gizi Buruk, dapat menggunakan data rutin
hasil penimbangan anak di posyandu, menggunakan hasil
pemeriksaan di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,
Rumah Sakit dan dokter/bidan praktek swasta), hasil laporan
masyarakat (media massa, LSM dan organisasi kemasyarakatan
lainnya) dan skrining aktif (operasi timbang anak).
2.	 Penapisan Anak Gizi Buruk, anak yang dibawa oleh orangtuanya
atau anak yang berdasarkan hasil penapisan Lila < 12,5 cm, atau
semua anak yang dirujuk dari posyandu (2T dan BGM) maka
dilakukan pemeriksaan antropometri dan tanda klinis, semua anak
diperiksa tanda-tanda komplikasi (anoreksia, pneumonia berat,
anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan
kesadaran), semua anak diperiksa nafsu makan dengan cara
tanyakan kepada orang tua apakah anak mau makan/tidak mau
makan minimal dalam 3 hari terakhir berturut-turut.
3.	 Bila dalam pemeriksaan pada anak didapatkan satu atau lebih
tanda berikut: tampak sangat kurus, edema minimal pada kedua
punggung kaki atau tanpa edema, BB/PB atau BB/TB < -3 SD,
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan), nafsu makan baik,
maka anak dikategorikan gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu
diberikan penanganan secara rawat jalan.
4.	 Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut: tampak sangat kurus, edema pada seluruh tubuh, BB/PB
atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
dan disertai dari salah satu atau lebih tanda komplikasi medis
sebagai berikut: anoreksia, pneumonia berat, anemia berat,
dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan kesadaran,
maka anak dikategorikan gizi buruk dengan komplikasi sehingga
perlu penanganan secara rawat inap.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 7
5.	 Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut: BB/TB < -2 s/d -3 SD, LiLA 11,5 s/d 12,5 cm, tidak
ada edema, nafsu makan baik, tidak ada komplikasi medis,
maka anak dikategorikan gizi kurang dan perlu diberikan PMT
Pemulihan.
6.	 Bila kondisi anak rawat inap sudah membaik dan tidak lagi
ditemukan tanda komplikasi medis, tanda klinis membaik
(edema kedua punggung tangan atau kaki), dan nafsu makan
membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan melalui
rawat jalan.
7.	 Bila kondisi anak rawat inap sudah tidak lagi ditemukan tanda-
tanda komplikasi medis, tanda klinis baik dan status gizi kurang,
nafsu makan baik maka penanganan anak dengan pemberian
PMT pemulihan.
8.	 Anak gizi buruk yang telah mendapatkan penanganan melalui
rawat jalan dan PMT pemulihan, jika kondisinya memburuk
dengan ditemukannya salah satu tanda komplikasi medis, atau
penyakit yang mendasari sampai kunjungan ke tiga berat badan
tidak naik (kecuali anak dengan edema), timbulnya edema baru,
tidak ada nafsu makan maka anak perlu penanganan secara
rawat inap.
Untuk lebih jelasnya alur pemeriksaan atau penemuan kasus dapat
dilihat pada bagan berikut :
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK8
Pemeriksaan Klinis, BB/PB,
BB/TB, LiLA di Poskesdes/
Pustu/Polindes/Puskesmas
Anak dengan satu atau
lebih tanda berikut :
• 	Terlihat Sangat kurus
• 	Edema pada seluruh
tubuh
• 	BB/PB atau BB/TB
< -3 SD
• 	LiLA < 11,5 cm
(untuk anak usia
6-59 bulan) dan
salah satu atau lebih
dari tanda-tanda
komplikasi medis
berikut:
• 	Anoreksia
• 	Pneumonia berat
• 	Anemia berat
• 	Dehidrasi berat
• 	Demam sangat tinggi
•	 Penurunan kesadaran
Anak dengan satu
atau lebih tanda
berikut :
• 	 Terlihat Sangat
kurus
• 	 Edema minimal,
pada kedua
punggung
tangan/kaki
• 	 BB/PB atau BB/TB
< -3 SD
•	 LiLA <11,5 cm
(untuk anak usia
6-59 bulan dan
•	 Nafsu makan baik
•	 Tanpa komplikasi
medis
Anak dengan satu
atau lebih tanda
berikut :
• 	 Terlihat kurus
• 	 BB/PB atau BB/
TB <-3 SD
•	 LiLA <11,5 cm
(untuk anak
usia 6-59 bulan
dan
•	 Nafsu makan
baik
• 	 Tanpa
komplikasi
medis
• 	BB/TB < -2 SD
s.d -3 SD)
• Bila LiLA antara
11,5-12,5 cm
(untuk anak usia
6-59 bulan)
• 	Tidak ada edema
dan
• 	Nafsu makan
baik
• 	Tanpa
komplikasi
medis
Gizi buruk
Dengan Komplikasi
Rawat Inap di RS/
Puskesmas perawatan/
TFC
Rawat Jalan PMT
Pemulihan
Gizi buruk
Tanpa Komplikasi
Gizi
kurang
ALUR PEMERIKSAAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 9
A.	 LANGKAH PERSIAPAN
1.	 Penyediaan Sarana Pendukung
a.	 Alat antropometri : timbangan atau dacin, alat ukur PB/TB,
pita LiLA	
b.	 Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk .
c.	 Formulir pencatatan dan pelaporan.
d.	 PMT Pemulihan: makanan lokal, Makanan Untuk Pemulihan
Gizi, F-100
e.	 Media KIE seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Booklet, Food
Model, dll
f.	 Obat gizi seperti Kapsul Vitamin A, Tablet Tambah Darah,
Mineral Mix, dan Taburia
g.	 Obat-obatan lain, misalnya obat cacing, antibiotik
h.	 Peralatan lain seperti: ATK, APE, alat masak, dll
2.	 Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan
	
	 Pertemuan tingkat desa merupakan forum pertemuan yang
dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua
Badan Perwakilan Desa (BPD) atau Ketua Dewan Kelurahan
(DEKEL), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, bidan dan
kader, serta tenaga kesehatan puskesmas dan lintas sektor tingkat
kecamatan.
BAB
3
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT JALAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK10
	 Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan rencana
kegiatan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan.
Pertemuan ini membahas permasalahan gizi/kesehatan yang
ada di desa/kelurahan dan langkah-langkah tindak lanjut yang
diperlukan, misalnya antara lain untuk mendapat dukungan
pamong dan pemuka masyarakat dalam kegiatan penanganan
anak gizi buruk secara rawat jalan.
3.	 Pelatihan
	
	 Pelatihan tenaga kesehatan menggunakan modul yang ada
dengan materi meliputi:
•	 Pemantauan pertumbuhan anak seperti menimbang, mengisi
dan interpretasi KMS, mengukur LiLA, konseling dan mengisi
SIP),
•	 Pendampingan dalam melaksanakan PHBS, konseling
pemberian makanan, kepatuhan melaksanakan atau
mengonsumsi paket pemulihan gizi,
•	 Peranan kader posyandu dalam penanganan anak gizi buruk
secara rawat jalan.
a.	 Tenaga Kesehatan
	
	 Pelatihan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh
tim fasilitator. Tenaga kesehatan yang dilatih berasal dari
Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, dengan
melibatkan tenaga kesehatan sebagai berikut:
•	 Puskesmas: dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga
promosi kesehatan;
•	 Puskesmas Pembantu: perawat atau bidan;
•	 Poskesdes: bidan di desa.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 11
b.	 Kader Posyandu
	
	 Pelatihan di Posyandu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Pembantu atau Poskesdes.
B.	 LANGKAH PELAKSANAAN
1.	 Pelaksanaan Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan
a.	 Tenaga Pelaksana
	
	 Tenaga pelaksana adalah Tim Pelaksana yang terdiri dari
dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan
(promkes) dan bidan di desa. Dalam pelaksanaan rawat jalan
masyarakat yang dibantu oleh Kader Posyandu, anggota PKK
dan perangkat desa.
Peran Tim Pelaksana:
1)	 Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan penentuan
komplikasi medis, pemberian terapi dan penentuan
rawat jalan atau rawat inap
2)	 Perawat melakukan pendaftaran dan asuhan
keperawatan
3)	 Ahli gizi (TPG) melakukan pemeriksaan antropometri,
konseling, pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi,
makanan therapeutic/gizi siap saji, makanan formula
4)	 Tenaga Promosi kesehatan melakukan penyuluhan
PHBS, advokasi, sosialisasi dan Musyawarah masyarakat
desa
5)	 Bidan di desa sebagai koordinator di wilayah kerjanya,
melakukan skrining dan pendampingan bersama kader
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK12
6)	 Kader melakukan penemuan kasus, merujuk dan
melakukan pendampingan
7)	 Anggota PKK membantu menemukan kasus dan
menggerakkan masyarakat
8)	 Perangkat desa, BPD/Dekel melaksanakan perencanaan
anggaran dan penggerakan masyarakat
b.	 Waktu dan frekuensi pelaksanaan
	
	 Pelayanan pemulihan anak gizi buruk dilaksanakan sampai
dengan anak berstatus gizi kurang (-2 SD sampai -3 SD).
Pelayanan anak gizi buruk dilakukan dengan frekuensi
sebagai berikut:
•	 3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan diperiksa
setiap minggu
•	 Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk datang dan
diperiksa setiap 2 minggu
	 Anak yang belum dapat mencapai status gizi kurang (-2 SD
sampai -3 SD, dan tidak ada edema) dalam waktu 6 bulan,
dapat melanjutkan kembali proses pemulihan, dengan
ketentuan, jika:
•	 Masih berstatus gizi buruk, rujuk ke RS atau Puskesmas
Perawatan atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG)
•	 Sudah berstatus gizi kurang, maka dilanjutkan dengan
program pemberian makanan tambahan dan konseling.
c.	 Alur pelayanan penanganan anak secara rawat jalan
1.	 Pendaftaran
	 Pengisian data anak di kartu (buku) status atau di catatan
(rekam) medis
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 13
2.	 Pengukuran antropometri
•	 Penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu
•	 Pengukuran panjang/tinggi badan dilakukan setiap
bulan
	 Pengukuran antropometri dilakukan oleh Tim
Pelaksana dan hasilnya dicatat pada kartu status.
Selanjutnya dilakukan ploting pada grafik dengan tiga
indikator pertumbuhan anak (TB/U atau PB/U, BB/U,
BB/PB atau BB/TB).
3.	 Pemeriksaan klinis
	 Dokter melakukan anamnesa untuk mencari riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan mendiagnosa penyakit,
serta menentukan ada atau tidak penyakit penyerta,
tanda klinis atau komplikasi.
4.	 Pemberian konseling
•	 Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuh
tentang hasil penilaian pertumbuhan anak
•	 Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang
gizi
•	 Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi
•	 Memberikan anjuran pemberian makan sesuai
umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan
formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih
atau mengganti makanan
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK14
5.	 Pemberian paket obat dan Makanan untuk
Pemulihan Gizi
a.	 Obat
•	 Bila pada saat kunjungan ke puskesmas anak
dalam keadaan sakit, maka oleh tenaga kesehatan
anak diperiksa dan diberikan obat
•	 Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak gizi
buruk dengan dosis sesuai umur pada saat
pertama kali ditemukan
b.	 Makanan untuk Pemulihan Gizi
	 Makanan untuk pemulihan gizi dapat berupa makanan
lokal atau pabrikan
1.	 Jenis pemberian ada 3 pilihan: makanan
therapeutic atau gizi siap saji, F100 atau makanan
lokal dengan densitas energi yg sama terutama
dari lemak (minyak/santan/margarin)
2.	 Pemberian jenis Makanan untuk pemulihan gizi
disesuaikan masa pemulihan (rehabilitasi) :
•	 1 minggu pertama pemberian F 100.
•	 Minggu berikutnya jumlah dan frekuensi
F100 dikurangi seiring dengan penambahan
makanan keluarga.
3. Tenaga kesehatan memberikan makanan untuk
pemulihan gizi kepada orangtua anak gizi buruk
pada setiap kunjungan sesuai kebutuhan hingga
kunjungan berikutnya.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 15
	 Untuk lebih jelasnya tentang cara pembuatan makanan
untuk pemulihan gizi racikan dan makanan utama
atau makanan selingan dapat dilihat pada lampiran 7
dan 8.
6.	 Kunjungan rumah
	
	 Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali
permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk
kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi
dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
	
	 Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau
kader membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah,
formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan
bahan penyuluhan.
	
	 Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan
dan kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga
kesehatan mengisi formulir rujukan.
Tenaga kesehatan atau kader melakukan kunjungan
rumah pada anak gizi buruk rawat jalan, bila:
•	 Berat badan anak sampai pada minggu ketiga tidak
naik atau turun dibandingkan dengan berat badan
pada saat masuk (kecuali anak dengan edema).
•	 Anak yang 2 kali berturut-turut tidak datang tanpa
pemberitahuan.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK16
7.	 Rujukan, dilakukan apabila ditemukan :
a.	 Anak dengan komplikasi medis atau penyakit
penyerta
b.	 Sampai kunjungan ketiga berat badan anak tidak naik
(kecuali anak dengan edema)
c.	 Timbul edema baru
8.	 Drop Out (DO)
	
	 DO dapat terjadi pada anak yang pindah alamat dan tidak
diketahui, menolak kelanjutan perawatan dan meninggal
dunia. Anak yang menolak kelanjutan perawatan
dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan motivasi,
bila tetap menolak diminta untuk membuat pernyataan
tertulis atas penolakan.
9.	 Anak yang telah pulih keadaan gizinya,
	
	 Dipantau pertumbuhannya di posyandu.
d.	 Tempat Pelaksanaan
a.	 Pelayanan kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan
b.	 Pemberian makanan dilakukan di rumah tangga
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 17
2.	 Makanan untuk Pemulihan Gizi
a.	 Prinsip
1)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat
energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral.
2)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan kepada anak
gizi buruk selama masa pemulihan.
3)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi dapat berupa: F100,
makanan therapeutic/gizi siap saji dan makanan lokal.
Makanan lokal dengan bentuk mulai dari makanan
bentuk cair, lumat, lembik, padat.
4)	 Bahan dasar utama Makanan Untuk Pemulihan Gizi dalam
formula F100 dan makanan gizi siap saji (therapeutic
feeding) adalah minyak, susu, tepung, gula, kacang-
kacangan dan sumber hewani. Kandungan lemak sebagai
sumber energi sebesar 30-60 % dari total kalori.
5)	 Makanan lokal dengan kalori 200 kkal/Kg BB per hari,
yang diperoleh dari lemak 30-60% dari total energi,
protein 4-6 g/Kg BB per hari.
6)	 Apabila akan menggunakan makanan lokal tidak
dilakukan secara tunggal (makanan lokal saja) tetapi
harus dikombinasikan dengan makanan formula.
b.	 Jumlah dan Frekuensi
	 Makanan untuk Pemulihan Gizi bukan makanan biasa tetapi
merupakan makanan khusus untuk pemulihan gizi anak
yang diberikan secara bertahap:
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK18
1)	 Anak gizi buruk dengan tanda klinis diberikan secara
bertahap:
•	 Fase rehabilitasi awal 150 kkal/kg BB per hari, yang
diberikan 5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selama
satu minggu dalam bentuk makanan cair (Formula
100).
•	 Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per
hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula
100).
2)	 Anak gizi buruk tanpa tanda klinis langsung diberikan
fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari,
yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100).
	
	 Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan
pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi
frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan
padat.
Minggu Ke Formula 100
Makanan
Utama
+
Buah
Makanan
Selingan
I 5 kali 1 kali 1 kali
II 4 kali 2 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 3 kali 3 kali 2 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
Contoh Frekuensi Pemberian Makanan per hari
Tabel 1: Anak gizi buruk tanpa tanda klinis:
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 19
Minggu Ke Formula 100
Makanan
Utama
+
Buah
Makanan
Selingan
I 6 kali - -
II 5 kali 1 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 4 kali 2 kali 1 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
VI 3 kali 3 kali 2 kali
Tabel 2: Anak gizi buruk dengan tanda klinis
• 	 Bila berat badan anak < 7 Kg ; diberikan makanan bayi
(lumat)
• 	 Bila berat badan anak > 7 Kg ; diberikan makanan anak
(lunak)
a.	 Pemberianmakananrehabilitasilanjutandapatditeruskan
bila kondisi anak gizi buruk masih memerlukan makanan
formula.
b.	 Bagi anak yang status gizinya pulih (≥ -2 SD) maka
berangsur menuju ke makanan anak sehat sesuai dengan
anjuran makan menurut kelompok umur (besar porsi,
macam makanan, frekuensi pemberian).
Catatan:
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK20
c.	 Cara pemberian
	
	 Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan sesuai anjuran
petugas kesehatan.
	
	 Cara Pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi kepada
anak di rumah:
1)	 Sebelum menyiapkan makanan, cucilah tangan
dengan sabun.
2)	 Berikanmakanankepadaanakdenganmemperhatikan
jarak waktu makan.
3)	 Usahakan makanan tersebut dihabiskan sesuai dengan
porsi yang ditentukan.
4)	 Berikan makanan dalam bentuk cair dengan
menggunakan gelas, hindari menggunakan botol
atau dot.
Makanan untuk Pemulihan Gizi :
•	 diberikan setelah pemberian ASI bagi bayi yang
masih mendapat ASI
•	 diberikan sebelum pemberian makanan
keluarga bagi anak yang sudah mendapat
makanan utama
d.	 Cara penyimpanan
1)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk cair
(Formula 100) harus segera diberikan dan dihabiskan.
Makanan dalam bentuk cair tersebut hanya dapat
disimpan dalam suhu ruang maksimal 2 jam.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 21
2)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk kering
yang diracik secara terpisah oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dapat disimpan maksimal 7 hari, dan
disimpan di tempat yang sejuk dan kering, aman,
tertutup dan terhindar dari bahan cemaran dan
binatang pengganggu (semut, tikus, kecoa, cicak,
kucing, anjing, unggas, dll).
3)	 Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam kemasan agar
diperhatikan masa kadaluarsa yang terdapat pada
kemasan.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK22
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 23
Anak dengan BB/PB atau BB/TB < - 2 SD
GAM = ------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah anak yang ada di wilayah kerja Puskesmas
(sumber: Mokbel Genequand Mirella, UNHCR consultant, 2009. Revised selective
feeding guidelines for the management of malnutrition in emergencies)
BAB
4
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT INAP
A.	 PERSIAPAN
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau yang dikenal sebagai Therapeutic
Feeding Centre (TFC) berfungsi sebagai tempat perawatan dan
pengobatan secara intensif, dengan melibatkan ibu atau keluarga
dalam perawatan anak. Penyelenggaraan PPG dapat memanfaatkan
fasilitas bangunan yang sudah ada di Puskesmas perawatan/Rumah
Sakit atau membuat bangunan khusus atau baru.
•	 Pembentukan PPG
PPG dapat dibentuk bila dalam satu wilayah kecamatan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.	 Global Acute Malnutrition (GAM) atau Prevalensi gizi kurang
akut > 15%
b.	 GAM/Prevalensi gizi kurang akut antara 10-14,9% dengan
faktor penyulit seperti adanya bencana baik alam maupun
non alam.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK24
•	 Penentuan Lokasi
PPG dapat diselenggarakan pada fasilitas-fasilitas sebagai
berikut:
a.	 Puskesmas perawatan
b.	 Rumah Sakit
c.	 Bila berupa bangunan di luar Puskesmas atau bangunan
baru, lokasinya harus berdekatan dengan Puskesmas.
•	 Tenaga dan Waktu Kerja
a.	 Tenaga
Rasio tenaga yang dibutuhkan untuk merawat 10-20 anak:
•	 Dokter			 : 1 orang
•	 Perawat			 : 4 orang
•	 Ahli Gizi/ Nutrisionis	 : 1 orang
•	 Juru Masak		 : 1 orang
•	 Tenaga kebersihan dibantu oleh ibu atau anggota
keluarga yang mendampingi anak yang dirawat.
	 Tenaga kesehatan yang bertugas merawat anak, seharusnya
telah mendapat pelatihan Tatalaksana anak gizi buruk.
Tenaga kesehatan merawat secara bergantian selama
24 jam, 7 hari dalam seminggu. Pada kondisi tertentu dokter
diharapkan bertugas selama 24 jam apabila terdapat pasien
dalam keadaan gawat darurat.
b.	 Waktu kerja
Waktu kerja terbagi dalam 3 shift yaitu:
•	 Shift I	 : PK. 08.00 s/d 14.00
•	 Shift II	 : PK. 14.00 s/d 20.00
•	 Shift III	 : PK. 20.00 s/d 08.00
	 Pembagian kerja disesuaikan dengan kondisi setempat
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 25
•	 Fasilitas
a.	 Ruang Perawatan
Ruang perawatan khusus, terpisah dari ruang perawatan
lainnya.
1)	 Ruang perawatan dengan ventilasi dan pencahayaan
cukup, tanpa AC dan kipas angin.
2)	 Tempat tidur anak gizi buruk dijauhkan dari jendela atau
pintu masuk.
	 Luas ruangan ditentukan berdasarkan jumlah tempat
tidur. Untuk 10 tempat tidur diperlukan luas ruangan
10 m x 6 m.
b.	 Fasilitas Ruangan dan Penunjang
1)	 Ruangperawatandengantempattidurdankelengkapannya
(bantal, sprei, selimut, perlak, lemari pakaian dll)
2)	 Ruang petugas/ administrasi
3)	 Ruang konseling kesehatan dan gizi
4)	 Tempat bermain anak
5)	 Tempat penyimpanan obat
6)	 Dapur: ruang persiapan dan penyiapan formula makanan
(F-75, F-100, ReSoMal, dll)
7)	 Tempat penyimpanan bahan makanan
8)	 Fasilitas air bersih, Mandi Cuci Kakus (MCK)
9)	 Fasilitas pembuangan limbah
c.	 Peralatan
1)	 Peralatan medis dan obat-obatan
2)	 Pemeriksaan laboratorium sederhana (Pemeriksaan HB,
kadar gula darah dan mantoux tes)
3)	 Alat Antropometri (alat ukur BB, TB atau PB)
4)	 Media KIE (food model, leaflet, poster, buku pedoman
Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK26
5)	 Peralatan dapur dan peralatan pembuatan formula.
6)	 Peralatan kebersihan (sapu, kemoceng, kain pel, dll)
7)	 Peralatan mandi dan cuci (ember, sabun, sikat gigi, pasta
gigi, dll)
8)	 Alat Permainan Edukasi (APE)
B.	 KEGIATAN PELAKSANAAN
1.	 Penerapan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (lihat buku
pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
a.	 Pelayanan Medis, keperawatan dan konseling gizi sesuai
dengan penyakit penyerta/penyulit.
b.	 Pemberian formula dan makanan sesuai dengan fase sebagai
berikut:
1)	 Fase Stabilisasi
	 Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi
80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASI
tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI.
2)	 Fase Transisi
	 Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan
dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula
100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/
hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari.
3)	 Fase Rehabilitasi
	 Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100,
dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB
< 7 kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan
BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220
KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 27
4)	 Fase Tindak Lanjut (dilakukan di rumah)
	 Setelah anak pulang dari PPG, anak tetap dikontrol oleh
Puskesmas pengirim secara berkala melalui kegiatan
PosyanduataukunjungankePuskesmas.Lengkapiimunisasi
yang belum diterima, berikan imunisasi campak sebelum
pulang. Anak tetap melakukan kontrol (rawat jalan) pada
bulan I satu kali/ minggu, bulan II satu kali/ 2 minggu,
selanjutnya sebulan sekali sampai dengan bulan ke-6.
Tumbuh kembang anak dipantau oleh tenaga kesehatan
Puskesmas pengirim sampai anak berusia 5 tahun.
	 Kriteria sembuh:
	 Bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis
dan memenuhi kriteria pulang sebagai berikut:
a)	 Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan
aktif
b)	BB/PB atau BB/TB > -3 SD
c)	 Komplikasi sudah teratasi
d)	Ibu telah mendapat konseling gizi
e)	Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama
2 minggu berturut-turut
f)	 Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK28
c.	 Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
	 Selama perawatan di PPG anak diberikan stimulasi tumbuh
kembang dengan APE sesuai umur dan kondisi anak mulai
dari fase stabilisasi, transisi maupun rehabilitasi, karena anak
gizi buruk sering terjadi keterlambatan tumbuh kembang
seperti gangguan motorik dan sensorik. Kegiatan ini mengacu
pada Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar.
d.	 Rujukan Kasus
1)	 Rujukan ke Rumah Sakit dilakukan bila terdapat tanda
kegawatan/kesakitan yang tidak dapat diatasi dan
memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter
spesialis anak.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 29
2)	 Anak gizi buruk pasca perawatan di PPG, dikirim ke
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Posyandu terdekat
dengan rumah pasien untuk dilakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit penyerta
(contoh: TB-Paru) secara rutin.
e.	 Pencatatan dan Pelaporan
Selama anak dirawat di PPG dilakukan pencatatan dan
pelaporan kondisi anak gizi buruk dengan menggunakan
formulir sebagai berikut:
1)	 Buku registrasi pasien
2)	 Form status pasien
3)	 Buku catatan penerimaan dan pemakaian bahan
makanan
4)	 Buku inventarisasi peralatan
5)	 Form rujukan
6)	 Form pencatatan dan pemantauan perkembangan pasien
(contoh form sesuai Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi
Buruk (buku 1 & 2))
7)	 Dokumentasi pertumbuhan serta perkembangan anak
sebelum dan sesudah perawatan
f.	 Pendidikan Kesehatan dan Gizi bagi keluarga anak gizi buruk
	 Selama anak gizi buruk dirawat di PPG, keluarga anak
yang dirawat diberi pendidikan, kesehatan, gizi, stimulasi
perkembangan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan.
	 Dengan pendidikan kesehatan dan gizi serta konseling,
diharapkan keluarga anak yang dirawat dapat meneruskan
hal positif yang diperoleh di rumah sehingga anak tidak
mengalami gizi buruk lagi serta mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK30
g.	 Pembiayaan
	 Biaya penyelenggaraan PPG menjadi bagian dari Biaya
Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK) yang diajukan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Biaya
tersebut bersumber dari APBD, JAMKESMAS, JAMKESDA,
dan sumber lain yang tidak mengikat berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku. Komponen pembiayaan meliputi
biaya perawatan, penyelenggaraan makanan dan insentif/gaji
petugas pelaksana PPG, diberikan sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Daerah setempat.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 31
A.	 PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT JALAN
1.	 Pemantauan Rawat Jalan
a.	 Cara Pemantauan dilakukan berdasarkan :
1)	 Status gizi
	 Pengukuran BB setiap minggu, pengukuran TB setiap
1 bulan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2)	 Konsumsi makanan
	 Pengisian formulir catatan harian konsumsi khusus
makanan cair diisi oleh kader/keluarga di posyandu atau
saat kunjungan rumah. Formulir ini dibawa ke Puskesmas
1 minggu sekali.
3)	 Pemeriksaan Klinis
	 Diperiksa oleh dokter Puskesmas setiap kali kunjungan.
b.	 Indikator yang dipantau berdasarkan : indikator input, indikator
proses dan indikator output.
1)	 Indikator input dilihat dari ketersediaan:
•	 mineral mix
•	 makanan formula
•	 tenaga
•	 alat antropometri
•	 obat
•	 media konseling
	
BAB
5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK32
2)	 Indikator Proses
•	 Terlaksananya proses skrining
•	 Kunjungan rumah
•	 Kelengkapan pencatatan pelaporan
•	 Tidak terlambat melakukan rujukan
•	 Semua anak gizi buruk tidak ada yang Drop Out
(DO).
•	 Semua anak rutin hadir pada setiap jadwal buka
Penanganan Anak Gizi Buruk Secara Rawat Jalan
3)	 Indikator Output
•	 Semua anak gizi buruk yang sesuai kriteria mengikuti
rawat jalan.
•	 Peningkatan status gizi anak yang mengikuti rawat
jalan
2.	 Evaluasi Rawat Jalan
a.	 Dilakukan selama 6 bulan untuk anak yang mengikuti
program pelayanan anak gizi buruk
b.	 Evaluasi program satu tahun sekali: mencakup jumlah
anak yang mengikuti program, lulus, Drop Out (DO), dan
meninggal.
Indikator Input dilakukan pada tingkat Puskesmas
dengan melihat hasil pengisian formulir.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 33
B.	 PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT INAP
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap aspek pelaksanaan
PPG dan keadaan klinis serta status gizi anak.
1. 	Pemantauan Rawat Inap
a.	 Pemantauan Pelaksanaan PPG
	 Pemantauan merupakan kegiatan pengawasan sekaligus
penilaian secara periodik terhadap proses pelaksanaan
kegiatan perawatan anak gizi buruk di PPG dengan
menggunakan form pemantauan (checklist), mengacu pada
Buku Pemantauan Gizi Buruk.
Tindak lanjut pemantauan:
(1)	Umpan balik laporan hasil pemantauan dan solusinya
(2)	Bimbingan Teknis
b.	 Pemantauan keadaan klinis dan status gizi anak
(1)	Selama perawatan di PPG, pemantauan dilakukan oleh
petugas PPG/tim asuhan gizi dengan menggunakan
status pasien/formulir rekam medik.
(2)	Pasca perawatan di Puskesmas, Puskesmas pembantu
dan Posyandu oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan
atau kader dengan menggunakan KMS.
2. 	Evaluasi Rawat Inap
	 Evaluasi rawat inap dilakukan secara bertahap yaitu di awal,
pertengahan dan akhir pelaksanaan kegiatan. Penilaian dengan
menggunakan Buku Pemantauan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK34
Evaluasi dilakukan:
1)	 Terhadap proses pelaksanaan dan hasil kegiatan PPG.
Evaluasi dilakukan pada saat perawatan (lihat formulir
laporan bulanan pelayanan anak gizi buruk secara rawat
inap pada lampiran 14).
	 Indikator keberhasilan PPG dikatakan baik jika kematian
< 5% per tahun dari semua kasus yang dirawat, tidak termasuk
kematian pada 24 jam pertama.
2)	 Secara berkala setiap 6 bulan sekali
	 Pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan dan evaluasi
menggunakan formulir pelaporan rutin Puskemas.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 35
Dalam rangka menurunkan angka kematian Anak akibat gizi buruk,
sangat diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah secara langsung,
serta melibatkan partisipasi masyarakat terutama tokoh masyarakat,
untuk mengelola penanganan anak gizi buruk baik, sehingga diharapkan
semua kasus gizi buruk dapat ditangani dengan baik.
Penanganan anak gizi buruk dapat dilakukan secara rawat jalan
maupun rawat inap. Penanganan dengan rawat inap hanya dilakukan
di Puskesmas. Sedangkan penanganan anak gizi buruk dengan rawat
jalan, merupakan pelayanan yang diberikan dan dilakukan di fasilitas
kesehatan lain seperti, Puskesmas Pembantu ataupun Poskesdes, dan
lebih membutuhkan partisipasi masyarakat.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di
berbagai tingkatan dan lintas sektor terkait lainnya dalam pelaksanaan
penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap,
berkaitan dengan pembentukan dan penyelenggaraan.
BAB
6 PENUTUP
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK36
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 37
LAMPIRAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK38
LAMPIRAN 1
KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SEHARI
ANAK UMUR 1-12 TAHUN
Energi ProteinUmur
(tahun)
Berat badan
(Kg) Kkal/kg/hari Kkal/org/hari Gr/kg/hr Gr/org/hr
1 8,9 105 900 2,5 22
2 11,2 100 1100 28
3 13,1 100 1300 33
4 14,8 98 1500 3,0 44
5 16,5 91 1500 50
6 19,4 86 1700 59
7 21,7 82 1800 2,8 61
8 24,1 78 1900 67
9 26,5 75 2000 74
Laki-laki
10 29,3 74 2200 2,0 59
11 31,7 71 2300 63
12 34,5 67 2300 69
Perempuan
10 28,7 68 2000 2,0 57
11 32,2 62 2000 64
12 35,5 57 2000 70
Sumber :
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 39
LAMPIRAN 2
FORMULIR SKRINING GIZI BURUK
ANAK USIA 6-59 BULAN
Nama Posyandu 	 :
Nama Desa		 :
LiLA
No Nama Anak Nama Orangtua
Merah Kuning Hijau
Edema
Punggung
Kaki
						 Penanggung Jawab
						 Petugas Puskesmas
					
					 (...............................................)
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK40
LAMPIRAN 3
FORMULIR PENCATATAN KARTU STATUS
Nama Anak: Nomor Pendaftaran:
Jenis Kelamin: L P
Umur (bulan):
Desa/Kelurahan:
Nama Orangtua: Tanggal Masuk:
Alamat: Kembar: Ya Tidak
Rujukan dari Masyarakat LSM Posyandu Puskesmas Kambuh
Menolak dirawat
di Puskesmas
Jumlah Anggota
Keluarga:
Jarak dari Rumah:
Distribusi Bantuan Makanan
Rumah Tangga
didata untuk
mendapat
makanan:
Ya Tidak
Jika ya, kapan
terakhir menerima
bantuan makanan?:
Hasil Pemeriksaan Antropometri pada saat masuk
Berat Badan (kg):
BB/PB-BB/TB
(z-score):
PB/TB (cm): LILA:
Kriteria Masuk: Edema
LILA
< 11,5
BB/PB-BB/TB
< -3 SD
Lainnya:
Riwayat Penyakit
Diare: Ya Tidak Buang Air Besar (x/hari): 1-3 4-5 >5
Muntah: Ya Tidak Buang Air Kecil: Ya Tidak
Batuk: Ya Tidak Jika edema, sudah berapa lama?
Nafsu Makan: Ya Tidak Masih diberi ASI? Ya Tidak
Masalah Lain:
Pemeriksaan Fisik
Nafas (x/menit): <30 30-39 40-49 >50
Tarikan
Dinding Dada:
Ya Tidak
Suhu (°C):
Telapak Tangan
Pucat:
Ya Tidak
Mata: Normal Cekung Kotoran Dehidrasi: Tidak Sedang Berat
Telinga: Normal Keluar cairan Mulut: Normal Luka Jamur
Kelenjar
Getah Bening:
Tidak
Ada
Leher Ketiak
Lipatan
Paha
Cacat: Ya Tidak
Perubahan Kulit:
Tidak
Ada
Skabies Lecet Luka Tangan dan Kaki: Normal Dingin
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 41
Pengobatan yang diberikan
Obat Tanggal Dosis
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK42
NAMA ANAK No. Pendaftaran
Minggu Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tanggal
ANTROPOMETRI
BB (kg)*
PB/TB (cm)
Z-Score
LiLA
Edema**
(+/ ++/ +++)
* Anak tanpa edema, bila BB tidak naik sampai minggu ke-3 dilakukan kunjungan rumah.
Bila tidak naik sampai minggu ke-5 dirujuk.
** Penilaian kenaikan BB dilakukan setelah edema hilang.
RIWAYAT
Diare (hari)
Muntah (hari)
Demam (hari)
Batuk (hari)
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu (°C)
Frekuensi
Nafas
(x/mnt)
Dehidrasi
(berat/sedan
g/ringan)
Anemia
(ya/tdk)
............................
..........
............................
..........
............................
..........
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
.............................
.........
.............................
.........
.............................
.........
PENERIMAAN MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI
Paket MPG
(kemasan)
Daya Terima
MPG
(baik/kurang
/ menolak)
KESIMPULAN
***
*** A = tidak hadir 3A = tidak hadir 3x berturut-turut R = rujuk ke Puskesmas (SC)/RS M = meninggal
P = pulih, perlu PMT(SF) TR = menolak dirujuk KR = kunjungan rumah DO = Drop Out
****Catatan Tindakan yang Diperlukan (Cantumkan Tanggal)
NAMA PETUGAS
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 43
LAMPIRAN 4
KARTU PENERIMA MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI
Nomor Pendaftaran
Nama PPG Alamat
(Dusun/RT/RW)
Nama Anak
Umur
(tgl/bln/thn)
Nama
Orangtua
Tanggal
Jenis Makanan
Untuk Pemulihan
Gizi
Jumlah Sisa
Makanan Untuk
Pemulihan Gizi
Jumlah Makanan
Untuk Pemulihan Gizi
yang diterima
Tanda Tangan
Penerima
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK44
Makanan Untuk Pemulihan Gizi Yang Dimakan
(kemasan) *
Keluhan **
1 2 3 4 5 6 7 Sisa 1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Hari ke
Minggu
ke
LAMPIRAN 5
CATATAN HARIAN
(DIISI OLEH KADER/KELUARGA)
Nama Anak	 :
Nama Orangtua	 :
Nama PPG	 :
*	 Diisi jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang dimakan (1 kemasan, � kemasan,
� kemasan, � kemasan)
**	 Diisi dengan keterangan sebagai berikut:
	 D = Diare	 	 M = Muntah 	 P = Panas	 B = Batuk
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 45
JENIS
Alat Antropometri
1. Timbangan berat badan (akurasi 0,1 kg)
2. Alat ukur panjang badan dan tinggi badan
3. Pita LiLA bayi
Pedoman, R/R dan Media KIE
1. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk untuk petugas
2. Kartu status
3. Kartu penerima Makanan Untuk Pemulihan Gizi
4. Tabel Z-score BB/TB
5. Buku catatan
6. Contoh bahan makanan
7. Resep-resep Makanan Untuk Pemulihan Gizi
8. Poster pelayanan anak gizi buruk
9. Leaflet pelayanan anak gizi buruk
10. Booklet pelayanan anak gizi buruk
Peralatan lain (ATK, alat masak)
1. Kotak file untuk kartu status
2. Pulpen
3. Stapler
4. Clipboard
5. Gunting
6. Kalkulator
7. Jam kecil
8. Ember
9. Sabun cuci tangan
10. Mangkuk kecil
11. Teko kecil
12. Kain lap tangan/tissue
13. Teko air
14. Cangkir plastik
15. Sendok stainless steel
16. Sendok teh atau cangkir obat
17. Termometer
18. Gunting kuku
19. Tempat Sampah
20. Alat masak
21. Gelang identitas (optional)
22. Map plastik bening
23. Tas plastik untuk membawa Makanan Untuk Pemulihan Gizi
24. Food model
25. Media APE
LAMPIRAN 6
PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
SECARA RAWAT JALAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK46
Makanan dan Obat-obatan
1. Air minum
2. Gula
4. Makanan Untuk Pemulihan Gizi
5. Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml
6. Mebendazole 100 mg
7.
8. Fansidar
9.
10.
Kapsul vitamin A dosis tinggi
11.
Vaksin campak
12.
Sirup atau obat kloramfenikol
13.
Salep mata tetrasiklin
14.
Nystatin s su pension
15.
Sirup paracetamol atau tablet 100 mg
16.
Benzyl Benzoate 200 ml
17.
Salep whitfields
18.
19.
ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
20.
Betadine cair
21.
22.
Tablet vitamin C
23.
Tablet vitamin B6
24.
Tablet vitamin B-Complek
25.
26.
Kapas
27.
Sarung tangan
28.
Tas obat
29.
Taburia
.
Mineral mix
. Oralit
Rapid Diagnostic Test (RDT)
Tablet atau Sirup Besi
Asam Folat
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 47
LAMPIRAN 7
CARA PEMBUATAN MAKANAN FORMULA 100
a.	 Larutan mineral mix (dalam sachet)
Komposisi larutan elektrolit/mineral terdiri dari:
•	 Kcl			 	 : 1,792 gram
•	 Tripotasium citrat	 	 : 0,648 gram
•	 MgCl2.6H2O		 	 : 0,608gram
•	 Zn asetat 2H2O	 	 : 0,066 gram
•	 CuSO4.5H2O 	 		 : 0,011 gram
•	 Bahan tambahan secukupnya
Cara membuat larutan mineral mix :
•	 1 (satu) sachet serbuk mineral mix (8 gr) dilarutkan dalam 20
ml atau 2 sendok makan air matang → menjadi 20 ml larutan
mineral mix.
•	 Kebutuhan larutan mineral mix untuk membuat 1 liter Formula
WHO
Resomal F-100
Susu skim bubuk (g) - 85
Gula pasir (g) 10 50
Minyak sayur (g) - 60
Oralit (sachet) 1 -
Mineral mix (ml) 8 20
Tepung beras - -
Air 400 cc s/d 1 liter (1000 ml)
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK48
b.	 Formula 100
Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi
sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 49
LAMPIRAN 8
MAKANAN UTAMA DAN MAKANAN SELINGAN (PRAKTEK
PEMBUATAN MAKANAN)
a.	 Bubur Preda (untuk diare kronik)
Bahan:
•	 Tepung beras				 : 15 gram
•	 Tepung maizena			 : 15 gram
•	 Daging ayam tanpa lemak		 : 50 gram
•	 Minyak kelapa				 : 1 sendok teh
•	 Minyak jagung/minyak sayur		 : 1 sendok teh
•	 Garam dan daun seledri secukupnya
•	 Tambahkan 1 tablet vitamin B kompleks dan vitamin C 25 mg
Cara membuat:
1.	 Daging ayam direbus sampai empuk lalu dipotong kecil-kecil.
2.	 Daging ayam dan kuah sebanyak 200 cc diblender bersama
minyak kelapa dan minyak jagung.
3.	 Campuran tersebut dibuat bubur bersama tepung beras dan
tepung maizena sampai masak.
4.	 Tambahkan garam dan daun seledri kemudian angkat dari api.
5.	 Untuk menambah warna, daun seledri bisa diblender bersama
ayam
Nilai Gizi:
•	 Energi		 : 277
•	 Protein		 : 10,2 gram
•	 Lemak		 : 14,5 gram
•	 KH		 : 25 gram
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK50
b.	 Makanan Formula Ikan
Bahan:
•	 Tepung beras		 : 45 gram (7 sendok makan rata)
•	 Daging ikan		 : 60 gram (130 gram ikan segar)
•	 Gula pasir		 : 20 gram (2 sendok makan rata)
•	 Minyak goreng		 : 20 gram (2 sendok makan)
•	 Pisang ambon		 : 100 gram (1 buah sedang)
•	 Garam beryodium dan air secukupnya.
Cara membuat:
1.	 Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya.
2.	 Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau
menggunakan daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis.
Kemudian ikan direbus dengan satu gelas belimbing air hingga
matang, lalu ambil bagian daging putihnya dan hancurkan
(pisahkan dari duri/tulang ikan).
3.	 Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, lalu
ambil bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan
tepung beras dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan
pakai punggung sendok makan sampai membentuk adonan.
Campurkan ikan dan kaldunya ke dalam adonan, lalu tambah
gula, minyak dan garam.
4.	 Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil
hingga masak (5 menit).
c.	 Nasi goreng campur
Bahan:
•	 Fillet ikan		 : 50 gram
•	 Nasi			 : 50 gram
•	 Taoge			 : 10 gram
•	 Wortel			 : 10 gram
•	 Minyak sayur		 : 30 ml
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 51
Bumbu
•	 Bawang merah		 : 2 buah
•	 Bawang putih		 : 1 siung
•	 Garam secukupnya
•	 Bawang goreng secukupnya
Cara membuat:
1.	 Fillet ikan dicincang
2.	 Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3.	 Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4.	 Masukkan cincangan wortel dan taoge
5.	 Masukkan nasi ke dalam tumisan, masak sampai matang
6.	 Taburkan bawang goreng
Nilai Gizi:
Energi	 : 409,2
Protein	 : 10,26 gram
Lemak	 : 31,75 gram
KH			 : 26,64 gram
d.	 Makanan Formula Kentang
Bahan:
•	 Kentang/beras		 : 250 gram (2 buah besar)
•	 Gula pasir		 : 10 gram ( 1 sendok makan rata)
•	 Susu			 : 20 gram ( 2 sendok makan penuh)
•	 Wortel			 : 50 gram (2� jari telunjuk)
•	 Minyak goreng		 : 10 gram (1 sendok makan)
•	 Garam beryodium dan air secukupnya
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK52
Cara membuat:
1.	 Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
2.	 Kentang dan wortel dipotong-potong, lalu direbus dengan 400
cc (2 gelas) air hingga matang
3.	 Haluskan dengan saringan kawat, masukkan susu, garam, gula
dan minyak
4.	 Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil
hingga masak (5 menit).
e.	 Bubur Campur
Bahan:
•	 Fillet ikan		 : 30 gram
•	 Tepung beras		 : 20 gram
•	 Bayam			 : 10 gram
•	 Wortel			 : 10 gram
•	 Minyak sayur		 : 30 gram
•	 Gula pasir		 : 5 gram
Bumbu:
•	 Kunyit			 : 1 ruas kelingking diparut
•	 Jahe			 : 1 ruas kelingking diparut
•	 Bawang merah		 : 1 buah
•	 Bawang putih		 : 1 siung
•	 Air			 : 100 cc
Cara membuat:
1.	 Fillet ikan dicincang
2.	 Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3.	 Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4.	 Masukkan cincangan wortel dan bayam
5.	 Tepung beras dilarutkan dalam 100 cc air
6.	 Tepung beras yang telah dilarutkan masukkan ke dalam tumisan
ikan, dimasak dengan api kecil sampai matang.
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 53
Nilai Gizi :
Energi	 : 389,93
Protein	 : 7,27 gram
Lemak	 : 30,93 gram
KH			 : 22,28 gram
f.	 Bubur Saring Kacang Hijau Kuning Telur
Bahan:
•	 Tepung beras 		 : 35 gram
•	 Kacang hijau		 : 40 gram
•	 Kuning telur		 : 30 gram
•	 Gula			 : 15 gram
•	 Minyak			 : 5 gram
•	 Garam			 : secukupnya
•	 Air			 : secukupnya
Cara membuat :
1.	 Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (saring).
2.	 Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata
dan masak diatas api sedang hingga matang.
Nilai Gizi :
Energi	 : 463
Protein	 : 16,5 gram
Lemak	 : 17,4 gram
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK54
BERAT BADAN
ANAK LAKI-LAKI (KG)
PB
(CM)
BERAT BADAN
ANAK PEREMPUAN (KG)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
1.9 2.0 2.2 2.4 45.0 2.5 2.3 2.1 1.9
1.9 2.1 2.3 2.5 45.5 2.5 2.3 2.1 2.0
2.0 2.2 2.4 2.6 46.0 2.6 2.4 2.2 2.0
2.1 2.3 2.5 2.7 46.5 2.7 2.5 2.3 2.1
2.1 2.3 2.5 2.8 47.0 2.8 2.6 2.4 2.2
2.2 2.4 2.6 2.9 47.5 2.9 2.6 2.4 2.2
2.3 2.5 2.7 2.9 48.0 3.0 2.7 2.5 2.3
2.3 2.6 2.8 3.0 48.5 3.1 2.8 2.6 2.4
2.4 2.6 2.9 3.1 49.0 3.2 2.9 2.6 2.4
2.5 2.7 3.0 3.2 49.5 3.3 3.0 2.7 2.5
2.6 2.8 3.0 3.3 50.0 3.4 3.1 2.8 2.6
2.7 2.9 3.1 3.4 50.5 3.5 3.2 2.9 2.7
2.7 3.0 3.2 3.5 51.0 3.6 3.3 3.0 2.8
2.8 3.1 3.3 3.6 51.5 3.7 3.4 3.1 2.8
2.9 3.2 3.5 3.8 52.0 3.8 3.5 3.2 2.9
3.0 3.3 3.6 3.9 52.5 3.9 3.6 3.3 3.0
3.1 3.4 3.7 4.0 53.0 4.0 3.7 3.4 3.1
3.2 3.5 3.8 4.1 53.5 4.2 3.8 3.5 3.2
3.3 3.6 3.9 4.3 54.0 4.3 3.9 3.6 3.3
3.4 3.7 4.0 4.4 54.5 4.4 4.0 3.7 3.4
3.6 3.8 4.2 4.5 55.0 4.5 4.2 3.8 3.5
3.7 4.0 4.3 4.7 55.5 4.7 4.3 3.9 3.6
3.8 4.1 4.4 4.8 56.0 4.8 4.4 4.0 3.7
3.9 4.2 4.6 5.0 56.5 5.0 4.5 4.1 3.8
LAMPIRAN 9
BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN ANAK LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN USIA 0 S/D 24 BULAN STANDAR WHO 2005
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 55
4.1 4.5 4.9 5.3 57.5 5.2 4.8 4.4 4.0
4.3 4.6 5.0 5.4 58.0 5.4 4.9 4.5 4.1
4.4 4.7 5.1 5.6 58.5 5.5 5.0 4.6 4.2
4.5 4.8 5.3 5.7 59.0 5.6 5.1 4.7 4.3
4.6 5.0 5.4 5.9 59.5 5.7 5.3 4.8 4.4
4.7 5.1 5.5 6.0 60.0 5.9 5.4 4.9 4.5
4.8 5.2 5.6 6.1 60.5 6.0 5.5 5.0 4.6
4.9 5.3 5.8 6.3 61.0 6.1 5.6 5.1 4.7
5.0 5.4 5.9 6.4 61.5 6.3 5.7 5.2 4.8
5.1 5.6 6.0 6.5 62.0 6.4 5.8 5.3 4.9
5.2 5.7 6.1 6.7 62.5 6.5 5.9 5.4 5.0
5.3 5.8 6.2 6.8 63.0 6.6 6.0 5.5 5.1
5.4 5.9 6.4 6.9 63.5 6.7 6.2 5.6 5.2
5.5 6.0 6.5 7.0 64.0 6.9 6.3 5.7 5.3
5.6 6.1 6.6 7.1 64.5 7.0 6.4 5.8 5.4
5.7 6.2 6.7 7.3 65.0 7.1 6.5 5.9 5.5
5.8 6.3 6.8 7.4 65.5 7.2 6.6 6.0 5.5
5.9 6.4 6.9 7.5 66.0 7.3 6.7 6.1 5.6
6.0 6.5 7.0 7.6 66.5 7.4 6.8 6.2 5.7
6.1 6.6 7.1 7.7 67.0 7.5 6.9 6.3 5.8
6.2 6.7 7.2 7.9 67.5 7.6 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.3 8.0 68.0 7.7 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.5 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 69.0 8.0 7.3 6.7 6.1
6.6 7.1 7.7 8.3 69.5 8.1 7.4 6.8 6.2
6.6 7.2 7.8 8.4 70.0 8.2 7.5 6.9 6.3
6.7 7.3 7.9 8.5 70.5 8.3 7.6 6.9 6.4
6.8 7.4 8.0 8.6 71.0 8.4 7.7 7.0 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.5 8.5 7.7 7.1 6.5
7.0 7.6 8.2 8.9 72.0 8.6 7.8 7.2 6.6
7.1 7.6 8.3 9.0 72.5 8.7 7.9 7.3 6.7
7.2 7.7 8.4 9.1 73.0 8.8 8.0 7.4 6.8
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK56
7.2 7.8 8.5 9.2 73.5 8.9 8.1 7.4 6.9
7.3 7.9 8.6 9.3 74.0 9.0 8.2 7.5 6.9
7.4 8.0 8.7 9.4 74.5 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 75.0 9.1 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.8 9.6 75.5 9.2 8.5 7.8 7.1
7.6 8.3 8.9 9.7 76.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.8 76.5 9.4 8.6 7.9 7.3
7.8 8.4 9.1 9.9 77.0 9.5 8.7 8.0 7.4
7.9 8.5 9.2 10.0 77.5 9.6 8.8 8.1 7.4
7.9 8.6 9.3 10.1 78.0 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.5 9.8 9.0 8.2 7.6
8.1 8.7 9.5 10.3 79.0 9.9 9.1 8.3 7.7
8.2 8.8 9.5 10.4 79.5 10.0 9.1 8.4 7.7
8.2 8.9 9.6 10.4 80.0 10.1 9.2 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.5 80.5 10.2 9.3 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.6 81.0 10.3 9.4 8.7 8.0
8.5 9.1 9.9 10.7 81.5 10.4 9.5 8.8 8.1
8.5 9.2 10.0 10.8 82.0 10.5 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.1 10.9 82.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.4 10.2 11.0 83.0 10.7 9.8 9.0 8.3
8.8 9.5 10.3 11.2 83.5 10.9 9.9 9.1 8.4
8.9 9.6 10.4 11.3 84.0 11.0 10.1 9.2 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.5 11.1 10.2 9.3 8.6
9.1 9.8 10.6 11.5 85.0 11.2 10.3 9.4 8.7
9.2 9.9 10.7 11.6 85.5 11.3 10.4 9.5 8.8
9.3 10.0 10.8 11.7 86.0 11.5 10.5 9.7 8.9
9.4 10.1 11.0 11.9 86.5 11.6 10.6 9.8 9.0
9.5 10.2 11.1 12.0 87.0 11.7 10.7 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.1 87.5 11.8 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.2 88.0 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.4 12.4 88.5 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.5 12.5 89.0 12.2 11.2 10.3 9.5
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 57
10.0 10.8 11.6 12.6 89.5 12.3 11.3 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.7 90.0 12.5 11.4 10.5 9.7
10.2 11.0 11.9 12.8 90.5 12.6 11.5 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 91.0 12.7 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.5 12.8 11.8 10.8 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 92.0 13.0 11.9 10.9 10.1
10.6 11.4 12.3 13.3 92.5 13.1 12.0 11.0 10.1
10.7 11.5 12.4 13.4 93.0 13.2 12.1 11.1 10.2
10.7 11.6 12.5 13.5 93.5 13.3 12.2 11.2 10.3
10.8 11.7 12.6 13.7 94.0 13.5 12.3 11.3 10.4
10.9 11.8 12.7 13.8 94.5 13.6 12.4 11.4 10.5
11.0 11.9 12.8 13.9 95.0 13.7 12.6 11.5 10.6
11.1 12.0 12.9 14.0 95.5 13.8 12.7 11.6 10.7
11.2 12.1 13.1 14.1 96.0 14.0 12.8 11.7 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.5 14.1 12.9 11.8 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 97.0 14.2 13.0 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.5 97.5 14.4 13.1 12.1 11.1
11.6 12.5 13.5 14.6 98.0 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.6 14.8 98.5 14.6 13.4 12.3 11.3
11.8 12.7 13.7 14.9 99.0 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.8 13.9 15.0 99.5 14.9 13.6 12.5 11.5
12.0 12.9 14.0 15.2 100.0 15.0 13.7 12.6 11.6
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK58
BERAT BADAN
ANAK LAKI-LAKI (KG)
PB
(CM)
BERAT BADAN
ANAK PEREMPUAN (KG)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
5.9 6.3 6.9 7.4 65.0 7.2 6.6 6.1 5.6
6.0 6.4 7.0 7.6 65.5 7.4 6.7 6.2 5.7
6.1 6.5 7.1 7.7 66.0 7.5 6.8 6.3 5.8
6.1 6.6 7.2 7.8 66.5 7.6 6.9 6.4 5.8
6.2 6.7 7.3 7.9 67.0 7.7 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.4 8.0 67.5 7.8 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.0 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 68.5 8.0 7.3 6.7 6.2
6.6 7.1 7.7 8.4 69.0 8.1 7.4 6.8 6.3
6.7 7.2 7.8 8.5 69.5 8.2 7.5 6.9 6.3
6.8 7.3 7.9 8.6 70.0 8.3 7.6 7.0 6.4
6.9 7.4 8.0 8.7 70.5 8.4 7.7 7.1 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.0 8.5 7.8 7.1 6.6
7.0 7.6 8.2 8.9 71.5 8.6 7.9 7.2 6.7
7.1 7.7 8.3 9.0 72.0 8.7 8.0 7.3 6.7
7.2 7.8 8.4 9.1 72.5 8.8 8.1 7.4 6.8
7.3 7.9 8.5 9.2 73.0 8.9 8.1 7.5 6.9
7.4 7.9 8.6 9.3 73.5 9.0 8.2 7.6 7.0
7.4 8.0 8.7 9.4 74.0 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 74.5 9.2 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.9 9.6 75.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.7 75.5 9.4 8.6 7.9 7.2
7.7 8.4 9.1 9.8 76.0 9.5 8.7 8.0 7.3
7.8 8.5 9.2 9.9 76.5 9.6 8.7 8.0 7.4
LAMPIRAN 10
BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN
ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
USIA 24 S/D 60 BULAN STANDAR WHO 2005
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 59
7.9 8.5 9.2 10.0 77.0 9.6 8.8 8.1 7.5
8.0 8.6 9.3 10.1 77.5 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.0 9.8 9.0 8.3 7.6
8.1 8.8 9.5 10.3 78.5 9.9 9.1 8.4 7.7
8.2 8.8 9.6 10.4 79.0 10.0 9.2 8.4 7.8
8.3 8.9 9.7 10.5 79.5 10.1 9.3 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.6 80.0 10.2 9.4 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.7 80.5 10.3 9.5 8.7 8.0
8.5 9.2 9.9 10.8 81.0 10.4 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.0 10.9 81.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.3 10.1 11.0 82.0 10.7 9.8 9.0 8.3
8.7 9.4 10.2 11.1 82.5 10.8 9.9 9.1 8.4
8.8 9.5 10.3 11.2 83.0 10.9 10.0 9.2 8.5
8.9 9.6 10.4 11.3 83.5 11.0 10.1 9.3 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.0 11.1 10.2 9.4 8.6
9.1 9.9 10.7 11.5 84.5 11.3 10.3 9.5 8.7
9.2 10.0 10.8 11.7 85.0 11.4 10.4 9.6 8.8
9.3 10.1 10.9 11.8 85.5 11.5 10.6 9.7 8.9
9.4 10.2 11.0 11.9 86.0 11.6 10.7 9.8 9.0
9.5 10.3 11.1 12.0 86.5 11.8 10.8 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.2 87.0 11.9 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.3 87.5 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.5 12.4 88.0 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.6 12.5 88.5 12.3 11.2 10.3 9.5
10.0 10.8 11.7 12.6 89.0 12.4 11.4 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.8 89.5 12.5 11.5 10.5 9.7
10.2 11.0 11.9 12.9 90.0 12.6 11.6 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 90.5 12.8 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.0 12.9 11.8 10.9 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 91.5 13.0 11.9 11.0 10.1
10.6 11.4 12.3 13.4 92.0 13.1 12.0 11.1 10.2
10.7 11.5 12.4 13.5 92.5 13.3 12.1 11.2 10.3
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK60
10.8 11.6 12.6 13.6 93.0 13.4 12.3 11.3 10.4
10.9 11.7 12.7 13.7 93.5 13.5 12.4 11.4 10.5
11.0 11.8 12.8 13.8 94.0 13.6 12.5 11.5 10.6
11.1 11.9 12.9 13.9 94.5 13.8 12.6 11.6 10.7
11.1 12.0 13.0 14.1 95.0 13.9 12.7 11.7 10.8
11.2 12.1 13.1 14.2 95.5 14.0 12.8 11.8 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.0 14.1 12.9 11.9 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 96.5 14.3 13.1 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.6 97.0 14.4 13.2 12.1 11.1
11.6 12.5 13.6 14.7 97.5 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.7 14.8 98.0 14.7 13.4 12.3 11.3
11.8 12.8 13.8 14.9 98.5 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.9 13.9 15.1 99.0 14.9 13.7 12.5 11.5
12.0 13.0 14.0 15.2 99.5 15.1 13.8 12.7 11.6
12.1 13.1 14.2 15.4 100.0 15.2 13.9 12.8 11.7
12.2 13.2 14.3 15.5 100.5 15.4 14.1 12.9 11.9
12.3 13.3 14.4 15.6 101.0 15.5 14.2 13.0 12.0
12.4 13.4 14.5 15.8 101.5 15.7 14.3 13.1 12.1
12.5 13.6 14.7 15.9 102.0 15.8 14.5 13.3 12.2
12.6 13.7 14.8 16.1 102.5 16.0 14.6 13.4 12.3
12.8 13.8 14.9 16.2 103.0 16.1 14.7 13.5 12.4
12.9 13.9 15.1 16.4 103.5 16.3 14.9 13.6 12.5
13.0 14.0 15.2 16.5 104.0 16.4 15.0 13.8 12.6
13.1 14.2 15.4 16.7 104.5 16.6 15.2 13.9 12.8
13.2 14.3 15.5 16.8 105.0 16.8 15.3 14.0 12.9
13.3 14.4 15.6 17.0 105.5 16.9 15.5 14.2 13.0
13.4 14.5 15.8 17.2 106.0 17.1 15.6 14.3 13.1
13.5 14.7 15.9 17.3 106.5 17.3 15.8 14.5 13.3
13.7 14.8 16.1 17.5 107.0 17.5 15.9 14.6 13.4
13.8 14.9 16.2 17.7 107.5 17.7 16.1 14.7 13.5
13.9 15.1 16.4 17.8 108.0 17.8 16.3 14.9 13.7
14.0 15.2 16.5 18.0 108.5 18.0 16.4 15.0 13.8
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 61
14.1 15.3 16.7 18.2 109.0 18.2 16.6 15.2 13.9
14.3 15.5 16.8 18.3 109.5 18.4 16.8 15.4 14.1
14.4 15.6 17.0 18.5 110.0 18.6 17.0 15.5 14.2
14.5 15.8 17.1 18.7 110.5 18.8 17.1 15.7 14.4
14.6 15.9 17.3 18.9 111.0 19.0 17.3 15.8 14.5
14.8 16.0 17.5 19.1 111.5 19.2 17.5 16.0 14.7
14.9 16.2 17.6 19.2 112.0 19.4 17.7 16.2 14.8
15.0 16.3 17.8 19.4 112.5 19.6 17.9 16.3 15.0
15.2 16.5 18.0 19.6 113.0 19.8 18.0 16.5 15.1
15.3 16.6 18.1 19.8 113.5 20.0 18.2 16.7 15.3
15.4 16.8 18.3 20.0 114.0 20.2 18.4 16.8 15.4
15.6 16.9 18.5 20.2 114.5 20.5 18.6 17.0 15.6
15.7 17.1 18.6 20.4 115.0 20.7 18.8 17.2 15.7
15.8 17.2 18.8 20.6 115.5 20.9 19.0 17.3 15.9
16.0 17.4 19.0 20.8 116.0 21.1 19.2 17.5 16.0
16.1 17.5 19.2 21.0 116.5 21.3 19.4 17.7 16.2
16.2 17.7 19.3 21.2 117.0 21.5 19.6 17.8 16.3
16.4 17.9 19.5 21.4 117.5 21.7 19.8 18.0 16.5
16.5 18.0 19.7 21.6 118.0 22.0 19.9 18.2 16.6
16.7 18.2 19.9 21.8 118.5 22.2 20.1 18.4 16.8
16.8 18.3 20.0 22.0 119.0 22.4 20.3 18.5 16.9
16.9 18.5 20.2 22.2 119.5 22.6 20.5 18.7 17.1
17.1 18.6 20.4 22.4 120.0 22.8 20.7 18.9 17.3
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK62
LAMPIRAN 11
CONTOH MONITORING BERAT BADAN ANAK GIZI BURUK
SELAMA DALAM PERAWATAN
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 63
LAMPIRAN 12
CONTOH PENGISIAN FORM CATATAN ASUPAN MAKANAN
SELAMA 24 JAM
N A M A : J O K O Nomor Registrasi PPG: 561
Tanggal: 14/4/10
Jenis Makanan : F-75
Frekuensi Pemberian : 12 kali
Jumlah Pemberian:
75 ml/pemberian
Jam
Jumlah yang
diberikan (ml)
(a)
Jumlah pemberian
lewat mulut (ml)
(a — jumlah sisa di
tempat
pemberian) (b)
Jumlah pemberian
lewat NS,
jika diperlukan (ml)
(c)
Perkiraan
Jumlah yang
dimuntahkan
(ml) (d)
Berak Cair
(jika ada, ya)
(e)
08:00 75 0 75 Ya (sedang)
10:00 75 45 30
12:00 75 45 30
14:00 75 55 20
16:00 75 55 20
18.00 75 75 Ya (sedikit)
20.00 75 75 Sedang ( 50 ml)
22.00 75 75 Ya (cair)
24.00 75 75
02.00 75 75
04.00 75 75
06.00 75 75
T o t a l b. 715 ml c. 175 ml d. 40 ml Total ya : 3
Total Volume selama 24 jam = jumlah pemberian lewat mulut (b) + jumlah pemberian lewat NS (c) —
total jumlah yang dimuntahkan (d) = 840 ml
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK64
LAMPIRAN 13
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN RAWAT INAP
a.	 Peralatan
1)	 Termometer aksila
2)	 Tensimeter air raksa dan manset anak
3)	 Stetoskop anak
4)	 Oksigen (tabung, manometer, cup) siap pakai
5)	 Pipa lambung (NGT)
6)	 Infuse set, abbocate, wing needle
7)	 Alat pemeriksaan gula darah yang berfungsi baik
8)	 Bahan habis pakai (kapas, alcohol, sarung tangan, disposable
syringe 1 ml & 3 ml
9)	 Peralatan untuk pembuatan formula yang higienis (stenlis,
keramik)
b.	 Obat-obatan
1)	 Cairan infuse: glukosa/dekstrosa 10%, Ringer Laktat, Ringer
Dekstrosa 5%
2)	 Mineral mix
3)	 Parasetamol sirup/tablet
4)	 Adrenalin
5)	 Amoxicilin
6)	 Ampicilin
7)	 Gentamisin injeksi
8)	 Kloramfenikol injeksi
9)	 Bensil penicillin injeksi
10)	Metronidasol suspensi/tablet
11)	Asam nalidiksat
12)	Combipack anak/FDC
13)	Asam nalidiksat
14)	Albendazol
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 65
15)	Tetrasiklin tetes mata (1%)
16)	Kloramfenikol tetes mata (0,25-1%)
17)	Atropin tetes mata (1%)
18)	Vitamin A 100.000 IU
19)	Vitamin A 200.000 IU
20)	Larutan kalium permanganate 1/10.000 atau larutan disinfektan
yang lain
21)	Salep/krim yang mengandung Zn
22)	Furosemid injeksi
23)	Preparat yang mengandung Fe (sirup/tablet)
24)	Asam folat
25)	Fenobarbital atau diazepam injeksi, supositoria
26)	Vaksin DPT, BCG, Polio, Campak, Hepatitis B
Obat-obatan khusus untuk daerah endemik malaria:
a)	 Kinin injeksi
b)	 Fansidar tablet
c)	 ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
d)	 Doksisiklin
e)	 Klindamisin
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK66
Lampiran 14
FORMULIR LAPORAN BULANAN KASUS GIZI BURUK
DI PUSKESMAS.....................BULAN........................
TAHUN..........................
No
Kasus Baru
ditemukan
bulan ini
Dirawat
inap
Dirawat
jalan
Drop Out/ Tidak sembuh
Jumlah
yang
membaik
(sembuh)
Jumlah
meninggal
Dirawat inap Dirawat jalan
1 2 3 4 5 6 7 8

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi ppt
Lilis c'Ben
 

Mais procurados (20)

Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuGizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
 
Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
 
Gizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifasGizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifas
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Gizi Dalam Daur Kehidupan Pada Ibu Hamil
Gizi Dalam Daur Kehidupan Pada Ibu HamilGizi Dalam Daur Kehidupan Pada Ibu Hamil
Gizi Dalam Daur Kehidupan Pada Ibu Hamil
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
 
Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi ppt
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
 
Sosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan uploadSosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan upload
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 

Destaque

Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsi
Khoirul Anam
 
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Mamang Bagiansah
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Peter Yulianus Cahyo Kartiko
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
Nurul Atika
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Sabrina Imania
 
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gajiSurat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Nama Tanpa
 

Destaque (20)

Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
Gizi bagi anak
Gizi bagi anakGizi bagi anak
Gizi bagi anak
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsi
 
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
08 penaksiran parameter
08 penaksiran parameter08 penaksiran parameter
08 penaksiran parameter
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
 
Format pengkajian-perawat-diruang-anak
Format pengkajian-perawat-diruang-anakFormat pengkajian-perawat-diruang-anak
Format pengkajian-perawat-diruang-anak
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Sop pasien laringitis
Sop pasien laringitisSop pasien laringitis
Sop pasien laringitis
 
Sop vct
Sop vctSop vct
Sop vct
 
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
 
Sop 15 penanganan stomatitis
Sop 15 penanganan stomatitisSop 15 penanganan stomatitis
Sop 15 penanganan stomatitis
 
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gajiSurat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 

Semelhante a Buku pedoman-pelayanan-anakdfr

pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
agriSagala1
 

Semelhante a Buku pedoman-pelayanan-anakdfr (20)

Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
MATERI JUKNIS PMT.pdf
MATERI JUKNIS PMT.pdfMATERI JUKNIS PMT.pdf
MATERI JUKNIS PMT.pdf
 
Makalah ph sebagian
Makalah ph sebagianMakalah ph sebagian
Makalah ph sebagian
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
 
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
 
Strategi mtbs new
Strategi mtbs newStrategi mtbs new
Strategi mtbs new
 
150995358 case
150995358 case150995358 case
150995358 case
 
KALA KARYA MTBS DAN GIBUR.pptx
KALA KARYA MTBS DAN GIBUR.pptxKALA KARYA MTBS DAN GIBUR.pptx
KALA KARYA MTBS DAN GIBUR.pptx
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
KONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptxKONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptx
 
mpasi idai.pdf
mpasi idai.pdfmpasi idai.pdf
mpasi idai.pdf
 
Kelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran IntervensiKelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
pptstunting.pdf
pptstunting.pdfpptstunting.pdf
pptstunting.pdf
 
KEP
KEPKEP
KEP
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Sumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam IntervensiSumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam Intervensi
 

Buku pedoman-pelayanan-anakdfr

  • 1. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK i PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2 0 1 1 616.39 Ind p
  • 2. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKii
  • 3. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK iii Dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita, Kementerian kesehatan telah menetapkan kebijakan yang komprehensif, meliputi pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan pertumbuhan di posyandu. Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan susuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan gizi dalam penanganan anak gizi buruk dilakukan melalui pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi kurang dan buruk pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk dapat dilakukan secara rawat inap dan rawat jalan. Selama ini pemulihan balita gizi buruk dilakukan dengan rawat inap di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita yang disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain cakupan balita yang ditemukan dan dirujuk masih rendah, lamanya masa perawatan yang mengakibatkan perawatan tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk mengatasi kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat dirawat di rumah secara rawat jalan. Penanganan rawat jalan dilakukan berupa Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM) di rumah tangga yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa penemuan penderita gizi buruk secara dini dan ditangani secara tepat maka tingkat keberhasilan penatalaksanaannya akan tinggi. KATA PENGANTAR
  • 4. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKiv Terkait dengan hal-hal tersebut diatas untuk pelayanan anak gizi buruk secara tepat dan cepat, maka perlu untuk diterbitkannya buku pedoman pelayanan anak gizi buruk yang menjelaskan tentang kriteria balita gizi buruk yang ditangani secara rawat jalan dan rawat inap, standar dan operasional prosedur tatalaksana serta metode pemantauan dan evaluasinya. Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pengelola gizi khususnya yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta, Februari 2011 Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Dr. Budihardja DTM&H, MPH NIP. 195110011980081001
  • 5. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK v NO ISTILAH PENJELASAN 1 BGM Bawah Garis Merah. BGM adalah berat badan balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam KMS dan berada di bawah garis merah. 2 DO Drop Out adalah Anak yang mengundurkan diri dari pelayanan rawat jalan. 3 Edema Penimbunan cairan tubuh di bawah kulit yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein. Penimbunan cairan dapat terjadi pada kedua punggung kaki (edema minimal) atau di seluruh tubuh (edema +++). 4 F 100 Formula makanan cair yang terbuat dari susu, gula, minyak dan mineral mix, yang mengandung energi 100 kkal setiap 100 mililiternya. Formula ini dapat diberikan kepada anak balita yang sangat kurus dan diberikan secara bertahap. 5 Gizi Buruk Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih tanda berikut: a. Sangat kurus b. Edema, minimal pada kedua punggung kaki c. BB/PB atau BB/TB < -3 SD d. LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan) DAFTAR ISTILAH
  • 6. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKvi 6 KEP Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori Protein adalah keadaan kurang gizi pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein. 7 Kurus KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB -2SD s.d. -3SD atau pada anak usia 6-59 bulan dengan LiLA 11,5 cm-12,5 cm. 8 LiLA Lingkar Lengan Atas. LiLA adalah salah satu indikator yang digunakan untuk melihat status gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas. 9 Makanan Untuk Pemulihan Gizi Makanan Untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Diberikan kepada balita gizi buruk selama masa pemulihan. 10 MMD Musyawarah Masyarakat Desa. MMD adalah forum pertemuan yang dihadiri oleh perangkat desa/kelurahan,tokohmasyarakat,pemukaadat, kader, masyarakat umum, tenaga kesehatan puskesmas/kecamatan, yang bertujuan mencari alternatif pemecahan masalah yang di desa/ kelurahan. 11 MTBS Manajemen Terpadu Balita Sakit. MTBS adalah suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menekan morbiditas karena penyakit tertentu.
  • 7. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK vii 12 PGBM Penyelenggaraan Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat adalah rangkaian kegiatan pemulihan balita gizi buruk dengan cara rawat jalan yang dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan kader dan tenaga kesehatan kesehatan. 13 Poskesdes Pos Kesehatan Desa. Poskesdes adalah Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yangdibentukdidesadalamrangkamendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. 14 PPG Pusat Pemulihan Gizi 15 Sangat Kurus KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB <-3SD atau pada anak usia 6-59 bulan dengan LiLA <11,5 cm. 16 SIP Sistem Informasi Posyandu 17 Skrining Penapisan atau penjaringan. Skrining adalah pengukuran LiLA semua anak balita untuk mengetahui anak-anak yang perlu dan tidak perlu mendapatkan pelayanan lanjut. 18 2 T Berat badan tidak naik dua kali berturut-turut.
  • 8. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKviii
  • 9. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISTILAH v DAFTAR ISI ix BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sasaran 3 D. Prinsip Dasar 3 BAB 2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK DAN ALUR PEMERIKSAAN 5 A. Kriteria Anak Gizi Buruk 5 B. Alur Pemeriksaan 5 BAB 3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT JALAN 9 A. Langkah Persiapan 9 B. Langkah Pelaksanaan 11 BAB 4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT INAP 23 A. Persiapan 23 B. Kegiatan pelaksanaan 26 BAB 5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI 31 A. Pemantauan dan evaluasi rawat jalan 31 B. Pemantauan dan evaluasi rawat inap 33 BAB 6 PENUTUP 35 LAMPIRAN 37
  • 10. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUKx
  • 11. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 1 A. LATAR BELAKANG Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan, Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC), sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan. BAB 1 PENDAHULUAN
  • 12. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK2 Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakan jawaban terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perbaikan Gizi, yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar. Untuk melakukan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap diperlukan buku pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Buku Pedoman ini terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenai penanganan Anak Gizi Buruk secara Rawat Jalan dan yang kedua mengenai proses pembentukan Pusat Pemulihan Gizi, sebagai pelengkap dari buku pedoman tatalaksana anak gizi buruk yang sudah diterbitkan sebelumnya. Diharapkan pedoman ini menjadi acuan bagi setiap tenaga kesehatan di seluruh pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada anak gizi buruk. Selain itu, buku ini juga hendaknya dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta keluarga dalam mencegah dan menangani masalah gizi kurang dan gizi buruk. B. TUJUAN Tujuan Umum : Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak gizi buruk. Tujuan Khusus : 1. Dilakukannya penapisan anak gizi buruk. 2. Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai standar. 3. Tercapainya peningkatan status gizi anak. 4. Dilakukannya pendampingan anak gizi buruk pasca rawat inap dan rawat jalan. 5. Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pelayanan anak gizi buruk.
  • 13. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 3 C. SASARAN 1. Anak gizi buruk 2. Keluarga anak gizi buruk D. PRINSIP DASAR 1. Meningkatkan jangkauan/cakupan pemulihan gizi. Penanganananakgiziburukdilaksanakanagardapatmenjangkau sebanyak mungkin kasus gizi buruk yang membutuhkan perawatan. 2. Ketepatan waktu. Penemuan kasus gizi buruk secara dini sehingga bisa dilakukan penanganan lebih awal dan bersifat komprehensif. 3. Pelayanan yang tepat. Penanganan anak gizi buruk yang disesuaikan dengan kondisi anak untuk menentukan apakah anak perlu rawat inap atau rawat jalan. 4. Pelayanan yang terintegrasi. Penanganan anak gizi buruk merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. 5. Penanganan anak gizi buruk melibatkan peran lintas sektor terkait, LSM, organisasi profesi dan tokoh masyarakat. 6. Pemantauan secara rutin. Pemantauan pelaksanaan penanganan anak gizi buruk perlu dilakukan secara terus menerus untuk menjamin kinerja pelayanan secara tepat dan efektif.
  • 14. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK4
  • 15. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 5 A. KRITERIA ANAK GIZI BURUK 1) Gizi Buruk Tanpa Komplikasi a. BB/TB: < -3 SD dan atau; b. Terlihat sangat kurus dan atau; c. Adanya Edema dan atau; d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan 2) Gizi Buruk dengan Komplikasi Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut: a. Anoreksia b. Pneumonia berat c. Anemia berat d. Dehidrasi berat e. Demam sangat tinggi f. Penurunan kesadaran B. ALUR PEMERIKSAAN/PENEMUAN KASUS Berikut penjelasan alur pemeriksaan yang dapat di gunakan untuk menentukan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani penemuan kasus anak gizi buruk berdasarkan kategori yang telah ditentukan : BAB 2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK DAN ALUR PEMERIKSAAN
  • 16. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK6 1. Penemuan Anak Gizi Buruk, dapat menggunakan data rutin hasil penimbangan anak di posyandu, menggunakan hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit dan dokter/bidan praktek swasta), hasil laporan masyarakat (media massa, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya) dan skrining aktif (operasi timbang anak). 2. Penapisan Anak Gizi Buruk, anak yang dibawa oleh orangtuanya atau anak yang berdasarkan hasil penapisan Lila < 12,5 cm, atau semua anak yang dirujuk dari posyandu (2T dan BGM) maka dilakukan pemeriksaan antropometri dan tanda klinis, semua anak diperiksa tanda-tanda komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan kesadaran), semua anak diperiksa nafsu makan dengan cara tanyakan kepada orang tua apakah anak mau makan/tidak mau makan minimal dalam 3 hari terakhir berturut-turut. 3. Bila dalam pemeriksaan pada anak didapatkan satu atau lebih tanda berikut: tampak sangat kurus, edema minimal pada kedua punggung kaki atau tanpa edema, BB/PB atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan), nafsu makan baik, maka anak dikategorikan gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu diberikan penanganan secara rawat jalan. 4. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai berikut: tampak sangat kurus, edema pada seluruh tubuh, BB/PB atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan) dan disertai dari salah satu atau lebih tanda komplikasi medis sebagai berikut: anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan kesadaran, maka anak dikategorikan gizi buruk dengan komplikasi sehingga perlu penanganan secara rawat inap.
  • 17. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 7 5. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai berikut: BB/TB < -2 s/d -3 SD, LiLA 11,5 s/d 12,5 cm, tidak ada edema, nafsu makan baik, tidak ada komplikasi medis, maka anak dikategorikan gizi kurang dan perlu diberikan PMT Pemulihan. 6. Bila kondisi anak rawat inap sudah membaik dan tidak lagi ditemukan tanda komplikasi medis, tanda klinis membaik (edema kedua punggung tangan atau kaki), dan nafsu makan membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan melalui rawat jalan. 7. Bila kondisi anak rawat inap sudah tidak lagi ditemukan tanda- tanda komplikasi medis, tanda klinis baik dan status gizi kurang, nafsu makan baik maka penanganan anak dengan pemberian PMT pemulihan. 8. Anak gizi buruk yang telah mendapatkan penanganan melalui rawat jalan dan PMT pemulihan, jika kondisinya memburuk dengan ditemukannya salah satu tanda komplikasi medis, atau penyakit yang mendasari sampai kunjungan ke tiga berat badan tidak naik (kecuali anak dengan edema), timbulnya edema baru, tidak ada nafsu makan maka anak perlu penanganan secara rawat inap. Untuk lebih jelasnya alur pemeriksaan atau penemuan kasus dapat dilihat pada bagan berikut :
  • 18. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK8 Pemeriksaan Klinis, BB/PB, BB/TB, LiLA di Poskesdes/ Pustu/Polindes/Puskesmas Anak dengan satu atau lebih tanda berikut : • Terlihat Sangat kurus • Edema pada seluruh tubuh • BB/PB atau BB/TB < -3 SD • LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan) dan salah satu atau lebih dari tanda-tanda komplikasi medis berikut: • Anoreksia • Pneumonia berat • Anemia berat • Dehidrasi berat • Demam sangat tinggi • Penurunan kesadaran Anak dengan satu atau lebih tanda berikut : • Terlihat Sangat kurus • Edema minimal, pada kedua punggung tangan/kaki • BB/PB atau BB/TB < -3 SD • LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan dan • Nafsu makan baik • Tanpa komplikasi medis Anak dengan satu atau lebih tanda berikut : • Terlihat kurus • BB/PB atau BB/ TB <-3 SD • LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan dan • Nafsu makan baik • Tanpa komplikasi medis • BB/TB < -2 SD s.d -3 SD) • Bila LiLA antara 11,5-12,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan) • Tidak ada edema dan • Nafsu makan baik • Tanpa komplikasi medis Gizi buruk Dengan Komplikasi Rawat Inap di RS/ Puskesmas perawatan/ TFC Rawat Jalan PMT Pemulihan Gizi buruk Tanpa Komplikasi Gizi kurang ALUR PEMERIKSAAN
  • 19. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 9 A. LANGKAH PERSIAPAN 1. Penyediaan Sarana Pendukung a. Alat antropometri : timbangan atau dacin, alat ukur PB/TB, pita LiLA b. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk . c. Formulir pencatatan dan pelaporan. d. PMT Pemulihan: makanan lokal, Makanan Untuk Pemulihan Gizi, F-100 e. Media KIE seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Booklet, Food Model, dll f. Obat gizi seperti Kapsul Vitamin A, Tablet Tambah Darah, Mineral Mix, dan Taburia g. Obat-obatan lain, misalnya obat cacing, antibiotik h. Peralatan lain seperti: ATK, APE, alat masak, dll 2. Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan Pertemuan tingkat desa merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) atau Ketua Dewan Kelurahan (DEKEL), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, bidan dan kader, serta tenaga kesehatan puskesmas dan lintas sektor tingkat kecamatan. BAB 3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT JALAN
  • 20. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK10 Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan rencana kegiatan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan. Pertemuan ini membahas permasalahan gizi/kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan, misalnya antara lain untuk mendapat dukungan pamong dan pemuka masyarakat dalam kegiatan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan. 3. Pelatihan Pelatihan tenaga kesehatan menggunakan modul yang ada dengan materi meliputi: • Pemantauan pertumbuhan anak seperti menimbang, mengisi dan interpretasi KMS, mengukur LiLA, konseling dan mengisi SIP), • Pendampingan dalam melaksanakan PHBS, konseling pemberian makanan, kepatuhan melaksanakan atau mengonsumsi paket pemulihan gizi, • Peranan kader posyandu dalam penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan. a. Tenaga Kesehatan Pelatihan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh tim fasilitator. Tenaga kesehatan yang dilatih berasal dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, dengan melibatkan tenaga kesehatan sebagai berikut: • Puskesmas: dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan; • Puskesmas Pembantu: perawat atau bidan; • Poskesdes: bidan di desa.
  • 21. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 11 b. Kader Posyandu Pelatihan di Posyandu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Pembantu atau Poskesdes. B. LANGKAH PELAKSANAAN 1. Pelaksanaan Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan a. Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana adalah Tim Pelaksana yang terdiri dari dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan (promkes) dan bidan di desa. Dalam pelaksanaan rawat jalan masyarakat yang dibantu oleh Kader Posyandu, anggota PKK dan perangkat desa. Peran Tim Pelaksana: 1) Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan penentuan komplikasi medis, pemberian terapi dan penentuan rawat jalan atau rawat inap 2) Perawat melakukan pendaftaran dan asuhan keperawatan 3) Ahli gizi (TPG) melakukan pemeriksaan antropometri, konseling, pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi, makanan therapeutic/gizi siap saji, makanan formula 4) Tenaga Promosi kesehatan melakukan penyuluhan PHBS, advokasi, sosialisasi dan Musyawarah masyarakat desa 5) Bidan di desa sebagai koordinator di wilayah kerjanya, melakukan skrining dan pendampingan bersama kader
  • 22. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK12 6) Kader melakukan penemuan kasus, merujuk dan melakukan pendampingan 7) Anggota PKK membantu menemukan kasus dan menggerakkan masyarakat 8) Perangkat desa, BPD/Dekel melaksanakan perencanaan anggaran dan penggerakan masyarakat b. Waktu dan frekuensi pelaksanaan Pelayanan pemulihan anak gizi buruk dilaksanakan sampai dengan anak berstatus gizi kurang (-2 SD sampai -3 SD). Pelayanan anak gizi buruk dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut: • 3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan diperiksa setiap minggu • Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk datang dan diperiksa setiap 2 minggu Anak yang belum dapat mencapai status gizi kurang (-2 SD sampai -3 SD, dan tidak ada edema) dalam waktu 6 bulan, dapat melanjutkan kembali proses pemulihan, dengan ketentuan, jika: • Masih berstatus gizi buruk, rujuk ke RS atau Puskesmas Perawatan atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG) • Sudah berstatus gizi kurang, maka dilanjutkan dengan program pemberian makanan tambahan dan konseling. c. Alur pelayanan penanganan anak secara rawat jalan 1. Pendaftaran Pengisian data anak di kartu (buku) status atau di catatan (rekam) medis
  • 23. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 13 2. Pengukuran antropometri • Penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu • Pengukuran panjang/tinggi badan dilakukan setiap bulan Pengukuran antropometri dilakukan oleh Tim Pelaksana dan hasilnya dicatat pada kartu status. Selanjutnya dilakukan ploting pada grafik dengan tiga indikator pertumbuhan anak (TB/U atau PB/U, BB/U, BB/PB atau BB/TB). 3. Pemeriksaan klinis Dokter melakukan anamnesa untuk mencari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan mendiagnosa penyakit, serta menentukan ada atau tidak penyakit penyerta, tanda klinis atau komplikasi. 4. Pemberian konseling • Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuh tentang hasil penilaian pertumbuhan anak • Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang gizi • Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi • Memberikan anjuran pemberian makan sesuai umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih atau mengganti makanan
  • 24. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK14 5. Pemberian paket obat dan Makanan untuk Pemulihan Gizi a. Obat • Bila pada saat kunjungan ke puskesmas anak dalam keadaan sakit, maka oleh tenaga kesehatan anak diperiksa dan diberikan obat • Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak gizi buruk dengan dosis sesuai umur pada saat pertama kali ditemukan b. Makanan untuk Pemulihan Gizi Makanan untuk pemulihan gizi dapat berupa makanan lokal atau pabrikan 1. Jenis pemberian ada 3 pilihan: makanan therapeutic atau gizi siap saji, F100 atau makanan lokal dengan densitas energi yg sama terutama dari lemak (minyak/santan/margarin) 2. Pemberian jenis Makanan untuk pemulihan gizi disesuaikan masa pemulihan (rehabilitasi) : • 1 minggu pertama pemberian F 100. • Minggu berikutnya jumlah dan frekuensi F100 dikurangi seiring dengan penambahan makanan keluarga. 3. Tenaga kesehatan memberikan makanan untuk pemulihan gizi kepada orangtua anak gizi buruk pada setiap kunjungan sesuai kebutuhan hingga kunjungan berikutnya.
  • 25. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 15 Untuk lebih jelasnya tentang cara pembuatan makanan untuk pemulihan gizi racikan dan makanan utama atau makanan selingan dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8. 6. Kunjungan rumah Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang dihadapi. Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau kader membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah, formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan bahan penyuluhan. Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan dan kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga kesehatan mengisi formulir rujukan. Tenaga kesehatan atau kader melakukan kunjungan rumah pada anak gizi buruk rawat jalan, bila: • Berat badan anak sampai pada minggu ketiga tidak naik atau turun dibandingkan dengan berat badan pada saat masuk (kecuali anak dengan edema). • Anak yang 2 kali berturut-turut tidak datang tanpa pemberitahuan.
  • 26. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK16 7. Rujukan, dilakukan apabila ditemukan : a. Anak dengan komplikasi medis atau penyakit penyerta b. Sampai kunjungan ketiga berat badan anak tidak naik (kecuali anak dengan edema) c. Timbul edema baru 8. Drop Out (DO) DO dapat terjadi pada anak yang pindah alamat dan tidak diketahui, menolak kelanjutan perawatan dan meninggal dunia. Anak yang menolak kelanjutan perawatan dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan motivasi, bila tetap menolak diminta untuk membuat pernyataan tertulis atas penolakan. 9. Anak yang telah pulih keadaan gizinya, Dipantau pertumbuhannya di posyandu. d. Tempat Pelaksanaan a. Pelayanan kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan b. Pemberian makanan dilakukan di rumah tangga
  • 27. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 17 2. Makanan untuk Pemulihan Gizi a. Prinsip 1) Makanan untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. 2) Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan kepada anak gizi buruk selama masa pemulihan. 3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dapat berupa: F100, makanan therapeutic/gizi siap saji dan makanan lokal. Makanan lokal dengan bentuk mulai dari makanan bentuk cair, lumat, lembik, padat. 4) Bahan dasar utama Makanan Untuk Pemulihan Gizi dalam formula F100 dan makanan gizi siap saji (therapeutic feeding) adalah minyak, susu, tepung, gula, kacang- kacangan dan sumber hewani. Kandungan lemak sebagai sumber energi sebesar 30-60 % dari total kalori. 5) Makanan lokal dengan kalori 200 kkal/Kg BB per hari, yang diperoleh dari lemak 30-60% dari total energi, protein 4-6 g/Kg BB per hari. 6) Apabila akan menggunakan makanan lokal tidak dilakukan secara tunggal (makanan lokal saja) tetapi harus dikombinasikan dengan makanan formula. b. Jumlah dan Frekuensi Makanan untuk Pemulihan Gizi bukan makanan biasa tetapi merupakan makanan khusus untuk pemulihan gizi anak yang diberikan secara bertahap:
  • 28. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK18 1) Anak gizi buruk dengan tanda klinis diberikan secara bertahap: • Fase rehabilitasi awal 150 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selama satu minggu dalam bentuk makanan cair (Formula 100). • Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100). 2) Anak gizi buruk tanpa tanda klinis langsung diberikan fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100). Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan padat. Minggu Ke Formula 100 Makanan Utama + Buah Makanan Selingan I 5 kali 1 kali 1 kali II 4 kali 2 kali 1 kali III 4 kali 2 kali 1 kali IV 3 kali 3 kali 2 kali V 3 kali 3 kali 2 kali Contoh Frekuensi Pemberian Makanan per hari Tabel 1: Anak gizi buruk tanpa tanda klinis:
  • 29. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 19 Minggu Ke Formula 100 Makanan Utama + Buah Makanan Selingan I 6 kali - - II 5 kali 1 kali 1 kali III 4 kali 2 kali 1 kali IV 4 kali 2 kali 1 kali V 3 kali 3 kali 2 kali VI 3 kali 3 kali 2 kali Tabel 2: Anak gizi buruk dengan tanda klinis • Bila berat badan anak < 7 Kg ; diberikan makanan bayi (lumat) • Bila berat badan anak > 7 Kg ; diberikan makanan anak (lunak) a. Pemberianmakananrehabilitasilanjutandapatditeruskan bila kondisi anak gizi buruk masih memerlukan makanan formula. b. Bagi anak yang status gizinya pulih (≥ -2 SD) maka berangsur menuju ke makanan anak sehat sesuai dengan anjuran makan menurut kelompok umur (besar porsi, macam makanan, frekuensi pemberian). Catatan:
  • 30. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK20 c. Cara pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan sesuai anjuran petugas kesehatan. Cara Pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi kepada anak di rumah: 1) Sebelum menyiapkan makanan, cucilah tangan dengan sabun. 2) Berikanmakanankepadaanakdenganmemperhatikan jarak waktu makan. 3) Usahakan makanan tersebut dihabiskan sesuai dengan porsi yang ditentukan. 4) Berikan makanan dalam bentuk cair dengan menggunakan gelas, hindari menggunakan botol atau dot. Makanan untuk Pemulihan Gizi : • diberikan setelah pemberian ASI bagi bayi yang masih mendapat ASI • diberikan sebelum pemberian makanan keluarga bagi anak yang sudah mendapat makanan utama d. Cara penyimpanan 1) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk cair (Formula 100) harus segera diberikan dan dihabiskan. Makanan dalam bentuk cair tersebut hanya dapat disimpan dalam suhu ruang maksimal 2 jam.
  • 31. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 21 2) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk kering yang diracik secara terpisah oleh tenaga kesehatan Puskesmas dapat disimpan maksimal 7 hari, dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering, aman, tertutup dan terhindar dari bahan cemaran dan binatang pengganggu (semut, tikus, kecoa, cicak, kucing, anjing, unggas, dll). 3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam kemasan agar diperhatikan masa kadaluarsa yang terdapat pada kemasan.
  • 32. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK22
  • 33. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 23 Anak dengan BB/PB atau BB/TB < - 2 SD GAM = ------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah anak yang ada di wilayah kerja Puskesmas (sumber: Mokbel Genequand Mirella, UNHCR consultant, 2009. Revised selective feeding guidelines for the management of malnutrition in emergencies) BAB 4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT INAP A. PERSIAPAN Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau yang dikenal sebagai Therapeutic Feeding Centre (TFC) berfungsi sebagai tempat perawatan dan pengobatan secara intensif, dengan melibatkan ibu atau keluarga dalam perawatan anak. Penyelenggaraan PPG dapat memanfaatkan fasilitas bangunan yang sudah ada di Puskesmas perawatan/Rumah Sakit atau membuat bangunan khusus atau baru. • Pembentukan PPG PPG dapat dibentuk bila dalam satu wilayah kecamatan memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Global Acute Malnutrition (GAM) atau Prevalensi gizi kurang akut > 15% b. GAM/Prevalensi gizi kurang akut antara 10-14,9% dengan faktor penyulit seperti adanya bencana baik alam maupun non alam.
  • 34. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK24 • Penentuan Lokasi PPG dapat diselenggarakan pada fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Puskesmas perawatan b. Rumah Sakit c. Bila berupa bangunan di luar Puskesmas atau bangunan baru, lokasinya harus berdekatan dengan Puskesmas. • Tenaga dan Waktu Kerja a. Tenaga Rasio tenaga yang dibutuhkan untuk merawat 10-20 anak: • Dokter : 1 orang • Perawat : 4 orang • Ahli Gizi/ Nutrisionis : 1 orang • Juru Masak : 1 orang • Tenaga kebersihan dibantu oleh ibu atau anggota keluarga yang mendampingi anak yang dirawat. Tenaga kesehatan yang bertugas merawat anak, seharusnya telah mendapat pelatihan Tatalaksana anak gizi buruk. Tenaga kesehatan merawat secara bergantian selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Pada kondisi tertentu dokter diharapkan bertugas selama 24 jam apabila terdapat pasien dalam keadaan gawat darurat. b. Waktu kerja Waktu kerja terbagi dalam 3 shift yaitu: • Shift I : PK. 08.00 s/d 14.00 • Shift II : PK. 14.00 s/d 20.00 • Shift III : PK. 20.00 s/d 08.00 Pembagian kerja disesuaikan dengan kondisi setempat
  • 35. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 25 • Fasilitas a. Ruang Perawatan Ruang perawatan khusus, terpisah dari ruang perawatan lainnya. 1) Ruang perawatan dengan ventilasi dan pencahayaan cukup, tanpa AC dan kipas angin. 2) Tempat tidur anak gizi buruk dijauhkan dari jendela atau pintu masuk. Luas ruangan ditentukan berdasarkan jumlah tempat tidur. Untuk 10 tempat tidur diperlukan luas ruangan 10 m x 6 m. b. Fasilitas Ruangan dan Penunjang 1) Ruangperawatandengantempattidurdankelengkapannya (bantal, sprei, selimut, perlak, lemari pakaian dll) 2) Ruang petugas/ administrasi 3) Ruang konseling kesehatan dan gizi 4) Tempat bermain anak 5) Tempat penyimpanan obat 6) Dapur: ruang persiapan dan penyiapan formula makanan (F-75, F-100, ReSoMal, dll) 7) Tempat penyimpanan bahan makanan 8) Fasilitas air bersih, Mandi Cuci Kakus (MCK) 9) Fasilitas pembuangan limbah c. Peralatan 1) Peralatan medis dan obat-obatan 2) Pemeriksaan laboratorium sederhana (Pemeriksaan HB, kadar gula darah dan mantoux tes) 3) Alat Antropometri (alat ukur BB, TB atau PB) 4) Media KIE (food model, leaflet, poster, buku pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
  • 36. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK26 5) Peralatan dapur dan peralatan pembuatan formula. 6) Peralatan kebersihan (sapu, kemoceng, kain pel, dll) 7) Peralatan mandi dan cuci (ember, sabun, sikat gigi, pasta gigi, dll) 8) Alat Permainan Edukasi (APE) B. KEGIATAN PELAKSANAAN 1. Penerapan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (lihat buku pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II) a. Pelayanan Medis, keperawatan dan konseling gizi sesuai dengan penyakit penyerta/penyulit. b. Pemberian formula dan makanan sesuai dengan fase sebagai berikut: 1) Fase Stabilisasi Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi 80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASI tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI. 2) Fase Transisi Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula 100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/ hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari. 3) Fase Rehabilitasi Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100, dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB < 7 kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220 KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.
  • 37. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 27 4) Fase Tindak Lanjut (dilakukan di rumah) Setelah anak pulang dari PPG, anak tetap dikontrol oleh Puskesmas pengirim secara berkala melalui kegiatan PosyanduataukunjungankePuskesmas.Lengkapiimunisasi yang belum diterima, berikan imunisasi campak sebelum pulang. Anak tetap melakukan kontrol (rawat jalan) pada bulan I satu kali/ minggu, bulan II satu kali/ 2 minggu, selanjutnya sebulan sekali sampai dengan bulan ke-6. Tumbuh kembang anak dipantau oleh tenaga kesehatan Puskesmas pengirim sampai anak berusia 5 tahun. Kriteria sembuh: Bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis dan memenuhi kriteria pulang sebagai berikut: a) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif b) BB/PB atau BB/TB > -3 SD c) Komplikasi sudah teratasi d) Ibu telah mendapat konseling gizi e) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut-turut f) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan.
  • 38. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK28 c. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Selama perawatan di PPG anak diberikan stimulasi tumbuh kembang dengan APE sesuai umur dan kondisi anak mulai dari fase stabilisasi, transisi maupun rehabilitasi, karena anak gizi buruk sering terjadi keterlambatan tumbuh kembang seperti gangguan motorik dan sensorik. Kegiatan ini mengacu pada Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. d. Rujukan Kasus 1) Rujukan ke Rumah Sakit dilakukan bila terdapat tanda kegawatan/kesakitan yang tidak dapat diatasi dan memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak.
  • 39. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 29 2) Anak gizi buruk pasca perawatan di PPG, dikirim ke Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Posyandu terdekat dengan rumah pasien untuk dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit penyerta (contoh: TB-Paru) secara rutin. e. Pencatatan dan Pelaporan Selama anak dirawat di PPG dilakukan pencatatan dan pelaporan kondisi anak gizi buruk dengan menggunakan formulir sebagai berikut: 1) Buku registrasi pasien 2) Form status pasien 3) Buku catatan penerimaan dan pemakaian bahan makanan 4) Buku inventarisasi peralatan 5) Form rujukan 6) Form pencatatan dan pemantauan perkembangan pasien (contoh form sesuai Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (buku 1 & 2)) 7) Dokumentasi pertumbuhan serta perkembangan anak sebelum dan sesudah perawatan f. Pendidikan Kesehatan dan Gizi bagi keluarga anak gizi buruk Selama anak gizi buruk dirawat di PPG, keluarga anak yang dirawat diberi pendidikan, kesehatan, gizi, stimulasi perkembangan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan. Dengan pendidikan kesehatan dan gizi serta konseling, diharapkan keluarga anak yang dirawat dapat meneruskan hal positif yang diperoleh di rumah sehingga anak tidak mengalami gizi buruk lagi serta mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
  • 40. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK30 g. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan PPG menjadi bagian dari Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK) yang diajukan Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Biaya tersebut bersumber dari APBD, JAMKESMAS, JAMKESDA, dan sumber lain yang tidak mengikat berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Komponen pembiayaan meliputi biaya perawatan, penyelenggaraan makanan dan insentif/gaji petugas pelaksana PPG, diberikan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah setempat.
  • 41. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 31 A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT JALAN 1. Pemantauan Rawat Jalan a. Cara Pemantauan dilakukan berdasarkan : 1) Status gizi Pengukuran BB setiap minggu, pengukuran TB setiap 1 bulan dilakukan oleh tenaga kesehatan. 2) Konsumsi makanan Pengisian formulir catatan harian konsumsi khusus makanan cair diisi oleh kader/keluarga di posyandu atau saat kunjungan rumah. Formulir ini dibawa ke Puskesmas 1 minggu sekali. 3) Pemeriksaan Klinis Diperiksa oleh dokter Puskesmas setiap kali kunjungan. b. Indikator yang dipantau berdasarkan : indikator input, indikator proses dan indikator output. 1) Indikator input dilihat dari ketersediaan: • mineral mix • makanan formula • tenaga • alat antropometri • obat • media konseling BAB 5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
  • 42. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK32 2) Indikator Proses • Terlaksananya proses skrining • Kunjungan rumah • Kelengkapan pencatatan pelaporan • Tidak terlambat melakukan rujukan • Semua anak gizi buruk tidak ada yang Drop Out (DO). • Semua anak rutin hadir pada setiap jadwal buka Penanganan Anak Gizi Buruk Secara Rawat Jalan 3) Indikator Output • Semua anak gizi buruk yang sesuai kriteria mengikuti rawat jalan. • Peningkatan status gizi anak yang mengikuti rawat jalan 2. Evaluasi Rawat Jalan a. Dilakukan selama 6 bulan untuk anak yang mengikuti program pelayanan anak gizi buruk b. Evaluasi program satu tahun sekali: mencakup jumlah anak yang mengikuti program, lulus, Drop Out (DO), dan meninggal. Indikator Input dilakukan pada tingkat Puskesmas dengan melihat hasil pengisian formulir.
  • 43. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 33 B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT INAP Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap aspek pelaksanaan PPG dan keadaan klinis serta status gizi anak. 1. Pemantauan Rawat Inap a. Pemantauan Pelaksanaan PPG Pemantauan merupakan kegiatan pengawasan sekaligus penilaian secara periodik terhadap proses pelaksanaan kegiatan perawatan anak gizi buruk di PPG dengan menggunakan form pemantauan (checklist), mengacu pada Buku Pemantauan Gizi Buruk. Tindak lanjut pemantauan: (1) Umpan balik laporan hasil pemantauan dan solusinya (2) Bimbingan Teknis b. Pemantauan keadaan klinis dan status gizi anak (1) Selama perawatan di PPG, pemantauan dilakukan oleh petugas PPG/tim asuhan gizi dengan menggunakan status pasien/formulir rekam medik. (2) Pasca perawatan di Puskesmas, Puskesmas pembantu dan Posyandu oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan atau kader dengan menggunakan KMS. 2. Evaluasi Rawat Inap Evaluasi rawat inap dilakukan secara bertahap yaitu di awal, pertengahan dan akhir pelaksanaan kegiatan. Penilaian dengan menggunakan Buku Pemantauan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
  • 44. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK34 Evaluasi dilakukan: 1) Terhadap proses pelaksanaan dan hasil kegiatan PPG. Evaluasi dilakukan pada saat perawatan (lihat formulir laporan bulanan pelayanan anak gizi buruk secara rawat inap pada lampiran 14). Indikator keberhasilan PPG dikatakan baik jika kematian < 5% per tahun dari semua kasus yang dirawat, tidak termasuk kematian pada 24 jam pertama. 2) Secara berkala setiap 6 bulan sekali Pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan dan evaluasi menggunakan formulir pelaporan rutin Puskemas.
  • 45. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 35 Dalam rangka menurunkan angka kematian Anak akibat gizi buruk, sangat diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah secara langsung, serta melibatkan partisipasi masyarakat terutama tokoh masyarakat, untuk mengelola penanganan anak gizi buruk baik, sehingga diharapkan semua kasus gizi buruk dapat ditangani dengan baik. Penanganan anak gizi buruk dapat dilakukan secara rawat jalan maupun rawat inap. Penanganan dengan rawat inap hanya dilakukan di Puskesmas. Sedangkan penanganan anak gizi buruk dengan rawat jalan, merupakan pelayanan yang diberikan dan dilakukan di fasilitas kesehatan lain seperti, Puskesmas Pembantu ataupun Poskesdes, dan lebih membutuhkan partisipasi masyarakat. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di berbagai tingkatan dan lintas sektor terkait lainnya dalam pelaksanaan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap, berkaitan dengan pembentukan dan penyelenggaraan. BAB 6 PENUTUP
  • 46. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK36
  • 47. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 37 LAMPIRAN
  • 48. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK38 LAMPIRAN 1 KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SEHARI ANAK UMUR 1-12 TAHUN Energi ProteinUmur (tahun) Berat badan (Kg) Kkal/kg/hari Kkal/org/hari Gr/kg/hr Gr/org/hr 1 8,9 105 900 2,5 22 2 11,2 100 1100 28 3 13,1 100 1300 33 4 14,8 98 1500 3,0 44 5 16,5 91 1500 50 6 19,4 86 1700 59 7 21,7 82 1800 2,8 61 8 24,1 78 1900 67 9 26,5 75 2000 74 Laki-laki 10 29,3 74 2200 2,0 59 11 31,7 71 2300 63 12 34,5 67 2300 69 Perempuan 10 28,7 68 2000 2,0 57 11 32,2 62 2000 64 12 35,5 57 2000 70 Sumber : Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
  • 49. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 39 LAMPIRAN 2 FORMULIR SKRINING GIZI BURUK ANAK USIA 6-59 BULAN Nama Posyandu : Nama Desa : LiLA No Nama Anak Nama Orangtua Merah Kuning Hijau Edema Punggung Kaki Penanggung Jawab Petugas Puskesmas (...............................................)
  • 50. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK40 LAMPIRAN 3 FORMULIR PENCATATAN KARTU STATUS Nama Anak: Nomor Pendaftaran: Jenis Kelamin: L P Umur (bulan): Desa/Kelurahan: Nama Orangtua: Tanggal Masuk: Alamat: Kembar: Ya Tidak Rujukan dari Masyarakat LSM Posyandu Puskesmas Kambuh Menolak dirawat di Puskesmas Jumlah Anggota Keluarga: Jarak dari Rumah: Distribusi Bantuan Makanan Rumah Tangga didata untuk mendapat makanan: Ya Tidak Jika ya, kapan terakhir menerima bantuan makanan?: Hasil Pemeriksaan Antropometri pada saat masuk Berat Badan (kg): BB/PB-BB/TB (z-score): PB/TB (cm): LILA: Kriteria Masuk: Edema LILA < 11,5 BB/PB-BB/TB < -3 SD Lainnya: Riwayat Penyakit Diare: Ya Tidak Buang Air Besar (x/hari): 1-3 4-5 >5 Muntah: Ya Tidak Buang Air Kecil: Ya Tidak Batuk: Ya Tidak Jika edema, sudah berapa lama? Nafsu Makan: Ya Tidak Masih diberi ASI? Ya Tidak Masalah Lain: Pemeriksaan Fisik Nafas (x/menit): <30 30-39 40-49 >50 Tarikan Dinding Dada: Ya Tidak Suhu (°C): Telapak Tangan Pucat: Ya Tidak Mata: Normal Cekung Kotoran Dehidrasi: Tidak Sedang Berat Telinga: Normal Keluar cairan Mulut: Normal Luka Jamur Kelenjar Getah Bening: Tidak Ada Leher Ketiak Lipatan Paha Cacat: Ya Tidak Perubahan Kulit: Tidak Ada Skabies Lecet Luka Tangan dan Kaki: Normal Dingin
  • 51. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 41 Pengobatan yang diberikan Obat Tanggal Dosis ............................ . ............................ . ............................ . ............................ . ............................ . ............................ . ............................ .
  • 52. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK42 NAMA ANAK No. Pendaftaran Minggu Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tanggal ANTROPOMETRI BB (kg)* PB/TB (cm) Z-Score LiLA Edema** (+/ ++/ +++) * Anak tanpa edema, bila BB tidak naik sampai minggu ke-3 dilakukan kunjungan rumah. Bila tidak naik sampai minggu ke-5 dirujuk. ** Penilaian kenaikan BB dilakukan setelah edema hilang. RIWAYAT Diare (hari) Muntah (hari) Demam (hari) Batuk (hari) PEMERIKSAAN FISIK Suhu (°C) Frekuensi Nafas (x/mnt) Dehidrasi (berat/sedan g/ringan) Anemia (ya/tdk) ............................ .......... ............................ .......... ............................ .......... TINDAKAN YANG DIPERLUKAN ............................. ......... ............................. ......... ............................. ......... PENERIMAAN MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI Paket MPG (kemasan) Daya Terima MPG (baik/kurang / menolak) KESIMPULAN *** *** A = tidak hadir 3A = tidak hadir 3x berturut-turut R = rujuk ke Puskesmas (SC)/RS M = meninggal P = pulih, perlu PMT(SF) TR = menolak dirujuk KR = kunjungan rumah DO = Drop Out ****Catatan Tindakan yang Diperlukan (Cantumkan Tanggal) NAMA PETUGAS
  • 53. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 43 LAMPIRAN 4 KARTU PENERIMA MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI Nomor Pendaftaran Nama PPG Alamat (Dusun/RT/RW) Nama Anak Umur (tgl/bln/thn) Nama Orangtua Tanggal Jenis Makanan Untuk Pemulihan Gizi Jumlah Sisa Makanan Untuk Pemulihan Gizi Jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang diterima Tanda Tangan Penerima
  • 54. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK44 Makanan Untuk Pemulihan Gizi Yang Dimakan (kemasan) * Keluhan ** 1 2 3 4 5 6 7 Sisa 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Hari ke Minggu ke LAMPIRAN 5 CATATAN HARIAN (DIISI OLEH KADER/KELUARGA) Nama Anak : Nama Orangtua : Nama PPG : * Diisi jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang dimakan (1 kemasan, � kemasan, � kemasan, � kemasan) ** Diisi dengan keterangan sebagai berikut: D = Diare M = Muntah P = Panas B = Batuk
  • 55. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 45 JENIS Alat Antropometri 1. Timbangan berat badan (akurasi 0,1 kg) 2. Alat ukur panjang badan dan tinggi badan 3. Pita LiLA bayi Pedoman, R/R dan Media KIE 1. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk untuk petugas 2. Kartu status 3. Kartu penerima Makanan Untuk Pemulihan Gizi 4. Tabel Z-score BB/TB 5. Buku catatan 6. Contoh bahan makanan 7. Resep-resep Makanan Untuk Pemulihan Gizi 8. Poster pelayanan anak gizi buruk 9. Leaflet pelayanan anak gizi buruk 10. Booklet pelayanan anak gizi buruk Peralatan lain (ATK, alat masak) 1. Kotak file untuk kartu status 2. Pulpen 3. Stapler 4. Clipboard 5. Gunting 6. Kalkulator 7. Jam kecil 8. Ember 9. Sabun cuci tangan 10. Mangkuk kecil 11. Teko kecil 12. Kain lap tangan/tissue 13. Teko air 14. Cangkir plastik 15. Sendok stainless steel 16. Sendok teh atau cangkir obat 17. Termometer 18. Gunting kuku 19. Tempat Sampah 20. Alat masak 21. Gelang identitas (optional) 22. Map plastik bening 23. Tas plastik untuk membawa Makanan Untuk Pemulihan Gizi 24. Food model 25. Media APE LAMPIRAN 6 PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUK SECARA RAWAT JALAN
  • 56. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK46 Makanan dan Obat-obatan 1. Air minum 2. Gula 4. Makanan Untuk Pemulihan Gizi 5. Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 6. Mebendazole 100 mg 7. 8. Fansidar 9. 10. Kapsul vitamin A dosis tinggi 11. Vaksin campak 12. Sirup atau obat kloramfenikol 13. Salep mata tetrasiklin 14. Nystatin s su pension 15. Sirup paracetamol atau tablet 100 mg 16. Benzyl Benzoate 200 ml 17. Salep whitfields 18. 19. ACT (Arteminsinin Combination Therapic) 20. Betadine cair 21. 22. Tablet vitamin C 23. Tablet vitamin B6 24. Tablet vitamin B-Complek 25. 26. Kapas 27. Sarung tangan 28. Tas obat 29. Taburia . Mineral mix . Oralit Rapid Diagnostic Test (RDT) Tablet atau Sirup Besi Asam Folat
  • 57. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 47 LAMPIRAN 7 CARA PEMBUATAN MAKANAN FORMULA 100 a. Larutan mineral mix (dalam sachet) Komposisi larutan elektrolit/mineral terdiri dari: • Kcl : 1,792 gram • Tripotasium citrat : 0,648 gram • MgCl2.6H2O : 0,608gram • Zn asetat 2H2O : 0,066 gram • CuSO4.5H2O : 0,011 gram • Bahan tambahan secukupnya Cara membuat larutan mineral mix : • 1 (satu) sachet serbuk mineral mix (8 gr) dilarutkan dalam 20 ml atau 2 sendok makan air matang → menjadi 20 ml larutan mineral mix. • Kebutuhan larutan mineral mix untuk membuat 1 liter Formula WHO Resomal F-100 Susu skim bubuk (g) - 85 Gula pasir (g) 10 50 Minyak sayur (g) - 60 Oralit (sachet) 1 - Mineral mix (ml) 8 20 Tepung beras - - Air 400 cc s/d 1 liter (1000 ml)
  • 58. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK48 b. Formula 100 Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum.
  • 59. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 49 LAMPIRAN 8 MAKANAN UTAMA DAN MAKANAN SELINGAN (PRAKTEK PEMBUATAN MAKANAN) a. Bubur Preda (untuk diare kronik) Bahan: • Tepung beras : 15 gram • Tepung maizena : 15 gram • Daging ayam tanpa lemak : 50 gram • Minyak kelapa : 1 sendok teh • Minyak jagung/minyak sayur : 1 sendok teh • Garam dan daun seledri secukupnya • Tambahkan 1 tablet vitamin B kompleks dan vitamin C 25 mg Cara membuat: 1. Daging ayam direbus sampai empuk lalu dipotong kecil-kecil. 2. Daging ayam dan kuah sebanyak 200 cc diblender bersama minyak kelapa dan minyak jagung. 3. Campuran tersebut dibuat bubur bersama tepung beras dan tepung maizena sampai masak. 4. Tambahkan garam dan daun seledri kemudian angkat dari api. 5. Untuk menambah warna, daun seledri bisa diblender bersama ayam Nilai Gizi: • Energi : 277 • Protein : 10,2 gram • Lemak : 14,5 gram • KH : 25 gram
  • 60. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK50 b. Makanan Formula Ikan Bahan: • Tepung beras : 45 gram (7 sendok makan rata) • Daging ikan : 60 gram (130 gram ikan segar) • Gula pasir : 20 gram (2 sendok makan rata) • Minyak goreng : 20 gram (2 sendok makan) • Pisang ambon : 100 gram (1 buah sedang) • Garam beryodium dan air secukupnya. Cara membuat: 1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya. 2. Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau menggunakan daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis. Kemudian ikan direbus dengan satu gelas belimbing air hingga matang, lalu ambil bagian daging putihnya dan hancurkan (pisahkan dari duri/tulang ikan). 3. Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, lalu ambil bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan tepung beras dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan pakai punggung sendok makan sampai membentuk adonan. Campurkan ikan dan kaldunya ke dalam adonan, lalu tambah gula, minyak dan garam. 4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil hingga masak (5 menit). c. Nasi goreng campur Bahan: • Fillet ikan : 50 gram • Nasi : 50 gram • Taoge : 10 gram • Wortel : 10 gram • Minyak sayur : 30 ml
  • 61. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 51 Bumbu • Bawang merah : 2 buah • Bawang putih : 1 siung • Garam secukupnya • Bawang goreng secukupnya Cara membuat: 1. Fillet ikan dicincang 2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak 3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai setengah matang 4. Masukkan cincangan wortel dan taoge 5. Masukkan nasi ke dalam tumisan, masak sampai matang 6. Taburkan bawang goreng Nilai Gizi: Energi : 409,2 Protein : 10,26 gram Lemak : 31,75 gram KH : 26,64 gram d. Makanan Formula Kentang Bahan: • Kentang/beras : 250 gram (2 buah besar) • Gula pasir : 10 gram ( 1 sendok makan rata) • Susu : 20 gram ( 2 sendok makan penuh) • Wortel : 50 gram (2� jari telunjuk) • Minyak goreng : 10 gram (1 sendok makan) • Garam beryodium dan air secukupnya
  • 62. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK52 Cara membuat: 1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya 2. Kentang dan wortel dipotong-potong, lalu direbus dengan 400 cc (2 gelas) air hingga matang 3. Haluskan dengan saringan kawat, masukkan susu, garam, gula dan minyak 4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil hingga masak (5 menit). e. Bubur Campur Bahan: • Fillet ikan : 30 gram • Tepung beras : 20 gram • Bayam : 10 gram • Wortel : 10 gram • Minyak sayur : 30 gram • Gula pasir : 5 gram Bumbu: • Kunyit : 1 ruas kelingking diparut • Jahe : 1 ruas kelingking diparut • Bawang merah : 1 buah • Bawang putih : 1 siung • Air : 100 cc Cara membuat: 1. Fillet ikan dicincang 2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak 3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai setengah matang 4. Masukkan cincangan wortel dan bayam 5. Tepung beras dilarutkan dalam 100 cc air 6. Tepung beras yang telah dilarutkan masukkan ke dalam tumisan ikan, dimasak dengan api kecil sampai matang.
  • 63. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 53 Nilai Gizi : Energi : 389,93 Protein : 7,27 gram Lemak : 30,93 gram KH : 22,28 gram f. Bubur Saring Kacang Hijau Kuning Telur Bahan: • Tepung beras : 35 gram • Kacang hijau : 40 gram • Kuning telur : 30 gram • Gula : 15 gram • Minyak : 5 gram • Garam : secukupnya • Air : secukupnya Cara membuat : 1. Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu dihancurkan (saring). 2. Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata dan masak diatas api sedang hingga matang. Nilai Gizi : Energi : 463 Protein : 16,5 gram Lemak : 17,4 gram
  • 64. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK54 BERAT BADAN ANAK LAKI-LAKI (KG) PB (CM) BERAT BADAN ANAK PEREMPUAN (KG) -3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD 1.9 2.0 2.2 2.4 45.0 2.5 2.3 2.1 1.9 1.9 2.1 2.3 2.5 45.5 2.5 2.3 2.1 2.0 2.0 2.2 2.4 2.6 46.0 2.6 2.4 2.2 2.0 2.1 2.3 2.5 2.7 46.5 2.7 2.5 2.3 2.1 2.1 2.3 2.5 2.8 47.0 2.8 2.6 2.4 2.2 2.2 2.4 2.6 2.9 47.5 2.9 2.6 2.4 2.2 2.3 2.5 2.7 2.9 48.0 3.0 2.7 2.5 2.3 2.3 2.6 2.8 3.0 48.5 3.1 2.8 2.6 2.4 2.4 2.6 2.9 3.1 49.0 3.2 2.9 2.6 2.4 2.5 2.7 3.0 3.2 49.5 3.3 3.0 2.7 2.5 2.6 2.8 3.0 3.3 50.0 3.4 3.1 2.8 2.6 2.7 2.9 3.1 3.4 50.5 3.5 3.2 2.9 2.7 2.7 3.0 3.2 3.5 51.0 3.6 3.3 3.0 2.8 2.8 3.1 3.3 3.6 51.5 3.7 3.4 3.1 2.8 2.9 3.2 3.5 3.8 52.0 3.8 3.5 3.2 2.9 3.0 3.3 3.6 3.9 52.5 3.9 3.6 3.3 3.0 3.1 3.4 3.7 4.0 53.0 4.0 3.7 3.4 3.1 3.2 3.5 3.8 4.1 53.5 4.2 3.8 3.5 3.2 3.3 3.6 3.9 4.3 54.0 4.3 3.9 3.6 3.3 3.4 3.7 4.0 4.4 54.5 4.4 4.0 3.7 3.4 3.6 3.8 4.2 4.5 55.0 4.5 4.2 3.8 3.5 3.7 4.0 4.3 4.7 55.5 4.7 4.3 3.9 3.6 3.8 4.1 4.4 4.8 56.0 4.8 4.4 4.0 3.7 3.9 4.2 4.6 5.0 56.5 5.0 4.5 4.1 3.8 LAMPIRAN 9 BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA 0 S/D 24 BULAN STANDAR WHO 2005
  • 65. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 55 4.1 4.5 4.9 5.3 57.5 5.2 4.8 4.4 4.0 4.3 4.6 5.0 5.4 58.0 5.4 4.9 4.5 4.1 4.4 4.7 5.1 5.6 58.5 5.5 5.0 4.6 4.2 4.5 4.8 5.3 5.7 59.0 5.6 5.1 4.7 4.3 4.6 5.0 5.4 5.9 59.5 5.7 5.3 4.8 4.4 4.7 5.1 5.5 6.0 60.0 5.9 5.4 4.9 4.5 4.8 5.2 5.6 6.1 60.5 6.0 5.5 5.0 4.6 4.9 5.3 5.8 6.3 61.0 6.1 5.6 5.1 4.7 5.0 5.4 5.9 6.4 61.5 6.3 5.7 5.2 4.8 5.1 5.6 6.0 6.5 62.0 6.4 5.8 5.3 4.9 5.2 5.7 6.1 6.7 62.5 6.5 5.9 5.4 5.0 5.3 5.8 6.2 6.8 63.0 6.6 6.0 5.5 5.1 5.4 5.9 6.4 6.9 63.5 6.7 6.2 5.6 5.2 5.5 6.0 6.5 7.0 64.0 6.9 6.3 5.7 5.3 5.6 6.1 6.6 7.1 64.5 7.0 6.4 5.8 5.4 5.7 6.2 6.7 7.3 65.0 7.1 6.5 5.9 5.5 5.8 6.3 6.8 7.4 65.5 7.2 6.6 6.0 5.5 5.9 6.4 6.9 7.5 66.0 7.3 6.7 6.1 5.6 6.0 6.5 7.0 7.6 66.5 7.4 6.8 6.2 5.7 6.1 6.6 7.1 7.7 67.0 7.5 6.9 6.3 5.8 6.2 6.7 7.2 7.9 67.5 7.6 7.0 6.4 5.9 6.3 6.8 7.3 8.0 68.0 7.7 7.1 6.5 6.0 6.4 6.9 7.5 8.1 68.5 7.9 7.2 6.6 6.1 6.5 7.0 7.6 8.2 69.0 8.0 7.3 6.7 6.1 6.6 7.1 7.7 8.3 69.5 8.1 7.4 6.8 6.2 6.6 7.2 7.8 8.4 70.0 8.2 7.5 6.9 6.3 6.7 7.3 7.9 8.5 70.5 8.3 7.6 6.9 6.4 6.8 7.4 8.0 8.6 71.0 8.4 7.7 7.0 6.5 6.9 7.5 8.1 8.8 71.5 8.5 7.7 7.1 6.5 7.0 7.6 8.2 8.9 72.0 8.6 7.8 7.2 6.6 7.1 7.6 8.3 9.0 72.5 8.7 7.9 7.3 6.7 7.2 7.7 8.4 9.1 73.0 8.8 8.0 7.4 6.8
  • 66. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK56 7.2 7.8 8.5 9.2 73.5 8.9 8.1 7.4 6.9 7.3 7.9 8.6 9.3 74.0 9.0 8.2 7.5 6.9 7.4 8.0 8.7 9.4 74.5 9.1 8.3 7.6 7.0 7.5 8.1 8.8 9.5 75.0 9.1 8.4 7.7 7.1 7.6 8.2 8.8 9.6 75.5 9.2 8.5 7.8 7.1 7.6 8.3 8.9 9.7 76.0 9.3 8.5 7.8 7.2 7.7 8.3 9.0 9.8 76.5 9.4 8.6 7.9 7.3 7.8 8.4 9.1 9.9 77.0 9.5 8.7 8.0 7.4 7.9 8.5 9.2 10.0 77.5 9.6 8.8 8.1 7.4 7.9 8.6 9.3 10.1 78.0 9.7 8.9 8.2 7.5 8.0 8.7 9.4 10.2 78.5 9.8 9.0 8.2 7.6 8.1 8.7 9.5 10.3 79.0 9.9 9.1 8.3 7.7 8.2 8.8 9.5 10.4 79.5 10.0 9.1 8.4 7.7 8.2 8.9 9.6 10.4 80.0 10.1 9.2 8.5 7.8 8.3 9.0 9.7 10.5 80.5 10.2 9.3 8.6 7.9 8.4 9.1 9.8 10.6 81.0 10.3 9.4 8.7 8.0 8.5 9.1 9.9 10.7 81.5 10.4 9.5 8.8 8.1 8.5 9.2 10.0 10.8 82.0 10.5 9.6 8.8 8.1 8.6 9.3 10.1 10.9 82.5 10.6 9.7 8.9 8.2 8.7 9.4 10.2 11.0 83.0 10.7 9.8 9.0 8.3 8.8 9.5 10.3 11.2 83.5 10.9 9.9 9.1 8.4 8.9 9.6 10.4 11.3 84.0 11.0 10.1 9.2 8.5 9.0 9.7 10.5 11.4 84.5 11.1 10.2 9.3 8.6 9.1 9.8 10.6 11.5 85.0 11.2 10.3 9.4 8.7 9.2 9.9 10.7 11.6 85.5 11.3 10.4 9.5 8.8 9.3 10.0 10.8 11.7 86.0 11.5 10.5 9.7 8.9 9.4 10.1 11.0 11.9 86.5 11.6 10.6 9.8 9.0 9.5 10.2 11.1 12.0 87.0 11.7 10.7 9.9 9.1 9.6 10.4 11.2 12.1 87.5 11.8 10.9 10.0 9.2 9.7 10.5 11.3 12.2 88.0 12.0 11.0 10.1 9.3 9.8 10.6 11.4 12.4 88.5 12.1 11.1 10.2 9.4 9.9 10.7 11.5 12.5 89.0 12.2 11.2 10.3 9.5
  • 67. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 57 10.0 10.8 11.6 12.6 89.5 12.3 11.3 10.4 9.6 10.1 10.9 11.8 12.7 90.0 12.5 11.4 10.5 9.7 10.2 11.0 11.9 12.8 90.5 12.6 11.5 10.6 9.8 10.3 11.1 12.0 13.0 91.0 12.7 11.7 10.7 9.9 10.4 11.2 12.1 13.1 91.5 12.8 11.8 10.8 10.0 10.5 11.3 12.2 13.2 92.0 13.0 11.9 10.9 10.1 10.6 11.4 12.3 13.3 92.5 13.1 12.0 11.0 10.1 10.7 11.5 12.4 13.4 93.0 13.2 12.1 11.1 10.2 10.7 11.6 12.5 13.5 93.5 13.3 12.2 11.2 10.3 10.8 11.7 12.6 13.7 94.0 13.5 12.3 11.3 10.4 10.9 11.8 12.7 13.8 94.5 13.6 12.4 11.4 10.5 11.0 11.9 12.8 13.9 95.0 13.7 12.6 11.5 10.6 11.1 12.0 12.9 14.0 95.5 13.8 12.7 11.6 10.7 11.2 12.1 13.1 14.1 96.0 14.0 12.8 11.7 10.8 11.3 12.2 13.2 14.3 96.5 14.1 12.9 11.8 10.9 11.4 12.3 13.3 14.4 97.0 14.2 13.0 12.0 11.0 11.5 12.4 13.4 14.5 97.5 14.4 13.1 12.1 11.1 11.6 12.5 13.5 14.6 98.0 14.5 13.3 12.2 11.2 11.7 12.6 13.6 14.8 98.5 14.6 13.4 12.3 11.3 11.8 12.7 13.7 14.9 99.0 14.8 13.5 12.4 11.4 11.9 12.8 13.9 15.0 99.5 14.9 13.6 12.5 11.5 12.0 12.9 14.0 15.2 100.0 15.0 13.7 12.6 11.6
  • 68. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK58 BERAT BADAN ANAK LAKI-LAKI (KG) PB (CM) BERAT BADAN ANAK PEREMPUAN (KG) -3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD 5.9 6.3 6.9 7.4 65.0 7.2 6.6 6.1 5.6 6.0 6.4 7.0 7.6 65.5 7.4 6.7 6.2 5.7 6.1 6.5 7.1 7.7 66.0 7.5 6.8 6.3 5.8 6.1 6.6 7.2 7.8 66.5 7.6 6.9 6.4 5.8 6.2 6.7 7.3 7.9 67.0 7.7 7.0 6.4 5.9 6.3 6.8 7.4 8.0 67.5 7.8 7.1 6.5 6.0 6.4 6.9 7.5 8.1 68.0 7.9 7.2 6.6 6.1 6.5 7.0 7.6 8.2 68.5 8.0 7.3 6.7 6.2 6.6 7.1 7.7 8.4 69.0 8.1 7.4 6.8 6.3 6.7 7.2 7.8 8.5 69.5 8.2 7.5 6.9 6.3 6.8 7.3 7.9 8.6 70.0 8.3 7.6 7.0 6.4 6.9 7.4 8.0 8.7 70.5 8.4 7.7 7.1 6.5 6.9 7.5 8.1 8.8 71.0 8.5 7.8 7.1 6.6 7.0 7.6 8.2 8.9 71.5 8.6 7.9 7.2 6.7 7.1 7.7 8.3 9.0 72.0 8.7 8.0 7.3 6.7 7.2 7.8 8.4 9.1 72.5 8.8 8.1 7.4 6.8 7.3 7.9 8.5 9.2 73.0 8.9 8.1 7.5 6.9 7.4 7.9 8.6 9.3 73.5 9.0 8.2 7.6 7.0 7.4 8.0 8.7 9.4 74.0 9.1 8.3 7.6 7.0 7.5 8.1 8.8 9.5 74.5 9.2 8.4 7.7 7.1 7.6 8.2 8.9 9.6 75.0 9.3 8.5 7.8 7.2 7.7 8.3 9.0 9.7 75.5 9.4 8.6 7.9 7.2 7.7 8.4 9.1 9.8 76.0 9.5 8.7 8.0 7.3 7.8 8.5 9.2 9.9 76.5 9.6 8.7 8.0 7.4 LAMPIRAN 10 BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA 24 S/D 60 BULAN STANDAR WHO 2005
  • 69. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 59 7.9 8.5 9.2 10.0 77.0 9.6 8.8 8.1 7.5 8.0 8.6 9.3 10.1 77.5 9.7 8.9 8.2 7.5 8.0 8.7 9.4 10.2 78.0 9.8 9.0 8.3 7.6 8.1 8.8 9.5 10.3 78.5 9.9 9.1 8.4 7.7 8.2 8.8 9.6 10.4 79.0 10.0 9.2 8.4 7.8 8.3 8.9 9.7 10.5 79.5 10.1 9.3 8.5 7.8 8.3 9.0 9.7 10.6 80.0 10.2 9.4 8.6 7.9 8.4 9.1 9.8 10.7 80.5 10.3 9.5 8.7 8.0 8.5 9.2 9.9 10.8 81.0 10.4 9.6 8.8 8.1 8.6 9.3 10.0 10.9 81.5 10.6 9.7 8.9 8.2 8.7 9.3 10.1 11.0 82.0 10.7 9.8 9.0 8.3 8.7 9.4 10.2 11.1 82.5 10.8 9.9 9.1 8.4 8.8 9.5 10.3 11.2 83.0 10.9 10.0 9.2 8.5 8.9 9.6 10.4 11.3 83.5 11.0 10.1 9.3 8.5 9.0 9.7 10.5 11.4 84.0 11.1 10.2 9.4 8.6 9.1 9.9 10.7 11.5 84.5 11.3 10.3 9.5 8.7 9.2 10.0 10.8 11.7 85.0 11.4 10.4 9.6 8.8 9.3 10.1 10.9 11.8 85.5 11.5 10.6 9.7 8.9 9.4 10.2 11.0 11.9 86.0 11.6 10.7 9.8 9.0 9.5 10.3 11.1 12.0 86.5 11.8 10.8 9.9 9.1 9.6 10.4 11.2 12.2 87.0 11.9 10.9 10.0 9.2 9.7 10.5 11.3 12.3 87.5 12.0 11.0 10.1 9.3 9.8 10.6 11.5 12.4 88.0 12.1 11.1 10.2 9.4 9.9 10.7 11.6 12.5 88.5 12.3 11.2 10.3 9.5 10.0 10.8 11.7 12.6 89.0 12.4 11.4 10.4 9.6 10.1 10.9 11.8 12.8 89.5 12.5 11.5 10.5 9.7 10.2 11.0 11.9 12.9 90.0 12.6 11.6 10.6 9.8 10.3 11.1 12.0 13.0 90.5 12.8 11.7 10.7 9.9 10.4 11.2 12.1 13.1 91.0 12.9 11.8 10.9 10.0 10.5 11.3 12.2 13.2 91.5 13.0 11.9 11.0 10.1 10.6 11.4 12.3 13.4 92.0 13.1 12.0 11.1 10.2 10.7 11.5 12.4 13.5 92.5 13.3 12.1 11.2 10.3
  • 70. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK60 10.8 11.6 12.6 13.6 93.0 13.4 12.3 11.3 10.4 10.9 11.7 12.7 13.7 93.5 13.5 12.4 11.4 10.5 11.0 11.8 12.8 13.8 94.0 13.6 12.5 11.5 10.6 11.1 11.9 12.9 13.9 94.5 13.8 12.6 11.6 10.7 11.1 12.0 13.0 14.1 95.0 13.9 12.7 11.7 10.8 11.2 12.1 13.1 14.2 95.5 14.0 12.8 11.8 10.8 11.3 12.2 13.2 14.3 96.0 14.1 12.9 11.9 10.9 11.4 12.3 13.3 14.4 96.5 14.3 13.1 12.0 11.0 11.5 12.4 13.4 14.6 97.0 14.4 13.2 12.1 11.1 11.6 12.5 13.6 14.7 97.5 14.5 13.3 12.2 11.2 11.7 12.6 13.7 14.8 98.0 14.7 13.4 12.3 11.3 11.8 12.8 13.8 14.9 98.5 14.8 13.5 12.4 11.4 11.9 12.9 13.9 15.1 99.0 14.9 13.7 12.5 11.5 12.0 13.0 14.0 15.2 99.5 15.1 13.8 12.7 11.6 12.1 13.1 14.2 15.4 100.0 15.2 13.9 12.8 11.7 12.2 13.2 14.3 15.5 100.5 15.4 14.1 12.9 11.9 12.3 13.3 14.4 15.6 101.0 15.5 14.2 13.0 12.0 12.4 13.4 14.5 15.8 101.5 15.7 14.3 13.1 12.1 12.5 13.6 14.7 15.9 102.0 15.8 14.5 13.3 12.2 12.6 13.7 14.8 16.1 102.5 16.0 14.6 13.4 12.3 12.8 13.8 14.9 16.2 103.0 16.1 14.7 13.5 12.4 12.9 13.9 15.1 16.4 103.5 16.3 14.9 13.6 12.5 13.0 14.0 15.2 16.5 104.0 16.4 15.0 13.8 12.6 13.1 14.2 15.4 16.7 104.5 16.6 15.2 13.9 12.8 13.2 14.3 15.5 16.8 105.0 16.8 15.3 14.0 12.9 13.3 14.4 15.6 17.0 105.5 16.9 15.5 14.2 13.0 13.4 14.5 15.8 17.2 106.0 17.1 15.6 14.3 13.1 13.5 14.7 15.9 17.3 106.5 17.3 15.8 14.5 13.3 13.7 14.8 16.1 17.5 107.0 17.5 15.9 14.6 13.4 13.8 14.9 16.2 17.7 107.5 17.7 16.1 14.7 13.5 13.9 15.1 16.4 17.8 108.0 17.8 16.3 14.9 13.7 14.0 15.2 16.5 18.0 108.5 18.0 16.4 15.0 13.8
  • 71. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 61 14.1 15.3 16.7 18.2 109.0 18.2 16.6 15.2 13.9 14.3 15.5 16.8 18.3 109.5 18.4 16.8 15.4 14.1 14.4 15.6 17.0 18.5 110.0 18.6 17.0 15.5 14.2 14.5 15.8 17.1 18.7 110.5 18.8 17.1 15.7 14.4 14.6 15.9 17.3 18.9 111.0 19.0 17.3 15.8 14.5 14.8 16.0 17.5 19.1 111.5 19.2 17.5 16.0 14.7 14.9 16.2 17.6 19.2 112.0 19.4 17.7 16.2 14.8 15.0 16.3 17.8 19.4 112.5 19.6 17.9 16.3 15.0 15.2 16.5 18.0 19.6 113.0 19.8 18.0 16.5 15.1 15.3 16.6 18.1 19.8 113.5 20.0 18.2 16.7 15.3 15.4 16.8 18.3 20.0 114.0 20.2 18.4 16.8 15.4 15.6 16.9 18.5 20.2 114.5 20.5 18.6 17.0 15.6 15.7 17.1 18.6 20.4 115.0 20.7 18.8 17.2 15.7 15.8 17.2 18.8 20.6 115.5 20.9 19.0 17.3 15.9 16.0 17.4 19.0 20.8 116.0 21.1 19.2 17.5 16.0 16.1 17.5 19.2 21.0 116.5 21.3 19.4 17.7 16.2 16.2 17.7 19.3 21.2 117.0 21.5 19.6 17.8 16.3 16.4 17.9 19.5 21.4 117.5 21.7 19.8 18.0 16.5 16.5 18.0 19.7 21.6 118.0 22.0 19.9 18.2 16.6 16.7 18.2 19.9 21.8 118.5 22.2 20.1 18.4 16.8 16.8 18.3 20.0 22.0 119.0 22.4 20.3 18.5 16.9 16.9 18.5 20.2 22.2 119.5 22.6 20.5 18.7 17.1 17.1 18.6 20.4 22.4 120.0 22.8 20.7 18.9 17.3
  • 72. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK62 LAMPIRAN 11 CONTOH MONITORING BERAT BADAN ANAK GIZI BURUK SELAMA DALAM PERAWATAN
  • 73. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 63 LAMPIRAN 12 CONTOH PENGISIAN FORM CATATAN ASUPAN MAKANAN SELAMA 24 JAM N A M A : J O K O Nomor Registrasi PPG: 561 Tanggal: 14/4/10 Jenis Makanan : F-75 Frekuensi Pemberian : 12 kali Jumlah Pemberian: 75 ml/pemberian Jam Jumlah yang diberikan (ml) (a) Jumlah pemberian lewat mulut (ml) (a — jumlah sisa di tempat pemberian) (b) Jumlah pemberian lewat NS, jika diperlukan (ml) (c) Perkiraan Jumlah yang dimuntahkan (ml) (d) Berak Cair (jika ada, ya) (e) 08:00 75 0 75 Ya (sedang) 10:00 75 45 30 12:00 75 45 30 14:00 75 55 20 16:00 75 55 20 18.00 75 75 Ya (sedikit) 20.00 75 75 Sedang ( 50 ml) 22.00 75 75 Ya (cair) 24.00 75 75 02.00 75 75 04.00 75 75 06.00 75 75 T o t a l b. 715 ml c. 175 ml d. 40 ml Total ya : 3 Total Volume selama 24 jam = jumlah pemberian lewat mulut (b) + jumlah pemberian lewat NS (c) — total jumlah yang dimuntahkan (d) = 840 ml
  • 74. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK64 LAMPIRAN 13 PERALATAN DAN OBAT-OBATAN RAWAT INAP a. Peralatan 1) Termometer aksila 2) Tensimeter air raksa dan manset anak 3) Stetoskop anak 4) Oksigen (tabung, manometer, cup) siap pakai 5) Pipa lambung (NGT) 6) Infuse set, abbocate, wing needle 7) Alat pemeriksaan gula darah yang berfungsi baik 8) Bahan habis pakai (kapas, alcohol, sarung tangan, disposable syringe 1 ml & 3 ml 9) Peralatan untuk pembuatan formula yang higienis (stenlis, keramik) b. Obat-obatan 1) Cairan infuse: glukosa/dekstrosa 10%, Ringer Laktat, Ringer Dekstrosa 5% 2) Mineral mix 3) Parasetamol sirup/tablet 4) Adrenalin 5) Amoxicilin 6) Ampicilin 7) Gentamisin injeksi 8) Kloramfenikol injeksi 9) Bensil penicillin injeksi 10) Metronidasol suspensi/tablet 11) Asam nalidiksat 12) Combipack anak/FDC 13) Asam nalidiksat 14) Albendazol
  • 75. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 65 15) Tetrasiklin tetes mata (1%) 16) Kloramfenikol tetes mata (0,25-1%) 17) Atropin tetes mata (1%) 18) Vitamin A 100.000 IU 19) Vitamin A 200.000 IU 20) Larutan kalium permanganate 1/10.000 atau larutan disinfektan yang lain 21) Salep/krim yang mengandung Zn 22) Furosemid injeksi 23) Preparat yang mengandung Fe (sirup/tablet) 24) Asam folat 25) Fenobarbital atau diazepam injeksi, supositoria 26) Vaksin DPT, BCG, Polio, Campak, Hepatitis B Obat-obatan khusus untuk daerah endemik malaria: a) Kinin injeksi b) Fansidar tablet c) ACT (Arteminsinin Combination Therapic) d) Doksisiklin e) Klindamisin
  • 76. Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK66 Lampiran 14 FORMULIR LAPORAN BULANAN KASUS GIZI BURUK DI PUSKESMAS.....................BULAN........................ TAHUN.......................... No Kasus Baru ditemukan bulan ini Dirawat inap Dirawat jalan Drop Out/ Tidak sembuh Jumlah yang membaik (sembuh) Jumlah meninggal Dirawat inap Dirawat jalan 1 2 3 4 5 6 7 8