SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Prosedur Pelaksanaan P2TL
Di PT PLN (Persero) Rayon Rivai



            Oleh:
          Antasena
       0610 3031 0878
LATAR BELAKANG
Oleh karena makin banyaknya masyrakat yang
melakukan pencurian listrik, yang mana pencurian listrik
tersebut merupakan kerugian bagi pihak PT. PLN
(Persero). Dan secara sengaja atau tidak, masyarakat
tidak memperhatikan keselamatannya dalam melakukan
pencurian listrik. Maka dari itu, perlu diadakannya
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) oleh pihak
PLN, agar dapat menghindari sesuatu yang tidak
diinginkan akibat pencurian listrik tersebut, seperti
kebakaran akibat hubung singkat dan sebagainya.
Dengan adanya penertiban tersebut, maka diharapkan
masyarakat lebih memahami tentang bahaya listrik
akibat pencurian listrik, dan mampu mempergunakan
listrik sebagai mestinya seperti tertera di SPJBTL antara
pelanggan dan PLN sendiri.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
 Mempelajari tentang program P2TL
  (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)
 Mengetahui serta memahami prosedur
  pelaksanaan P2TL sesuai SOP dari
  PT.PLN
 Mengetahui berbagai macam modus
  operandi pencurian listrik
 Mengerahui jenis-jenis pelanggaran dan
  sanksi yang ada di P2TL
Manfaat
 Membiasakan diri mahasiswa untuk
  mengenal dan mengkondisikan diri
  dengan suasana lingkungan kerja
  sesungguhnya
 Mahasiswa mampu memahami,
  membandingkan dan mengembangkan
  pelajaran atau ilmu yang diperoleh dari
  kampus untuk diterapkan dalam dunia
  kerja
 Mahasiswa memperoleh pengalaman
  kerja yang dapat bermanfaat untuk masa
RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan uraian dari latar belakang
 masalah, permasalahan yang dibahas pada
 laporan ini adalah: bagaimana prosedur
 pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga
 Listrik (P2TL) yang dilakukan oleh PT. PLN
 Rayon Rivai terutama menyangkut pada Alat
 Pembatas dan Pengukur (APP) yang ada di
 rumah-rumah pelanggan (pelanggan 1
 phase) yang terdiri dari Kwhmeter dan MCB
TINJAUAN PUSTAKA

Apa itu P2TL?


Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang
 selanjutnya disebut P2TL merupakan
 langkah positif PT PLN (Persero) dalam
 menertibkan dan mengamankan energi listrik
 yang dimanfaatkan masyarakat (pelanggan)
 secara tidak sah (illegal)
Selain itu juga tujuan P2TL lainnya yaitu :
a) Menekan susut kWh
b) Menertibkan para pemakai listrik baik
   pelanggan maupun non pelanggan
c) Meningkatkan mutu dan keandalan
   jaringan
d) Terciptanya keselamatan umum
e) Menyelamatkan pemakaian kWh dan
   daya yang tidak tertagih
f) Meningkatkan citra PLN
PEMBAHASAN
Tata cara pelaksanaan P2TL meliputi 3 (tiga)
  tahap, yaitu :
 Tahap Pra P2TL, yang merupakan
  kegiatan tahap persiapan yang dilakukan
  sebelum dilaksanakannya P2TL;
 Tahap Pelaksanaan P2TL merupakan
  kegiatan tahap pelaksanaan P2TL di
  lapangan;
 Tahap Pasca P2TL, yang merupakan
  kegiatan tahap tindak lanjut hasil temuan
  P2TL.
TAHAP PRA P2TL

   Langkah-langkah yang harus dilakukan
    pada Tahap Pra P2TL, adalah :
     menentukan  Target Operasi ( TO );
     menyusun jadwal pelaksanaan;

     melakukan koordinasi dengan Penyidik;

     melakukan koordinasi lapangan dengan pihak
      terkait;
     menyiapkan perlengkapan P2TL yang
      berkaitan dengan pelaksanaan P2TL di
      lapangan.
TAHAP PELAKSANAAN P2TL
   Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
    Petugas Pelaksana Lapangan P2TL pada tahap
    pelaksanaan P2TL, adalah :
       memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik dan
        melakukan pengamanan lokasi;
       sebaiknya petugas P2TL tidak menyentuh atau
        mendekat APP sebelum disaksikan oleh penghuni
        atau saksi, untuk menghindari dugaan merusak segel
        sebelum diadakan pemeriksaan;
       melakukan pemeriksaan lapangan;
       melakukan tindakan P2TL bagi Pemakai Tenaga
        Listrik;
       melakukan pemberkasan hasil pemeriksaan P2TL;
       meninggalkan lokasi Pemakai Tenaga Listrik;
       menyerahkan dokumen dan barang bukti kepada
        petugas administrasi P2TL dengan membuat berita
        acara serah terima dokumen dan Barang Bukti P2TL.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan di
  lapangan antara lain:
 Pemeriksaan Segel.

 Pemeriksaan Adanya Sadapan Di Sltr /
  Sltm.
 Pemeriksaan Fisik APP dan
  Perlengkapannya
 Pemeriksaan Putaran Piringan Kwh
  meter dan Kvarh meter.
 Pemeriksaan Pengawatan
TAHAP PASCA P2TL
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Petugas Administrasi P2TL pada tahap
   Pasca P2TL, adalah :
     menerima dokumen dan barang bukti hasil pemeriksaan lapangan P2TL;

     menerima dan/atau membuat surat panggilan kepada Pemakai Tenaga
      Listrik atau yang mewakili dalam rangka tindak lanjut hasil temuan P2TL;
     melakukan pemeriksaan administrasi dan laboratorium hasil temuan P2TL;

     membuat analisa dan perhitungan serta usulan penyelesaian tindak lanjut
      hasil temuan P2TL;
     melaksanakan penetapan tindak lanjut hasil temuan P2TL sesuai penetapan
      Pemberi Tugas atau Penanggung Jawab P2TL;
     menyiapkan administrasi proses tindak lanjut hasil temuan P2TL;

     membuat laporan penyelesaian kasus P2TL;

     memproses tindak lanjut hasil keputusan General Manager
      Distribusi/Wilayah atau Manajer APJ/Area/Cabang atas keberatan P2TL
      yang diusulkan oleh Tim Keberatan P2TL.
JENIS DAN GOLONGAN PELANGGARAN SERTA
KELAINAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
Terdapat 4 (empat) Golongan Pelanggaran
  pemakaian tenaga listrik, yaitu :
   Pelanggaran Golongan I (P I) merupakan
    pelanggaran yang mempengaruhi batas daya;
   Pelanggaran Golongan II (P II) merupakan
    pelanggaran yang mempengaruhi pengukuran
    energi;
   Pelanggaran Golongan III (P III) merupakan
    pelanggaran yang mempengaruhi batas daya dan
    mempengaruhi pengukuran energi;
   Pelanggaran Golongan IV (P IV) merupakan
    pelanggaran yang dilakukan oleh Bukan
    Pelanggan.
Terdapat 4 (empat) Kelainan pemakaian
  tenaga listrik, yaitu :
Kelainan Golongan I (K I)
 apabila pemakaian tenaga listrik pada
  Pelanggan yang peruntukkannya tidak
  sesuai dengan golongan tarif pada alas
  hak yang sah/surat perjanjian jual beli
  tenaga listrik.
Kelainan Golongan II (K II)
apabila terjadi kelainan pada APP dan/atau kejadian di luar
  Pelanggan maupun PLN, antara lain :
 Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah/seluruh energi
  yang telah digunakan pelanggan ternyata tidak terukur,
  tidak tercatat dan/atau belum tertagih
 Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah daya yang
  telah digunakan pelanggan melebihi daya pada alas hak
  yang sah/surat perjanjian jual beli tenaga listrik dan
  belum tertagih
Kelainan Golongan III (K III)
apabila terjadi kelainan pada APP dan/atau kejadian di luar
  kendali pelanggan maupun PLN, yang antara lain
  karena:
 Segel dan/atau Segel Tera APP belum terpasang.

 Segel dan/atau Segel Tera putus karena kondisi
  alam/korosi.
 APP dan/atau Perlengkapan APP rusak karena kondisi
  alam/korosi.
 APP dan/atau Perlengkapan APP belum terpasang,
  namun kepada Pelanggan telah dikenakan tagihan
  secara limit.
 Sambungan levering/mengulur instalasi tenaga listrik
  tidak sesuai atas hak yang sah/surat perjanjian jual beli
  tenaga listrik.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan Kerja Praktek di PT. PLN
  (Persero) Rayon Rivai, maka penulis dapat membuat
  kesimpulan:
 Alat Pembatas dan Pengukur (APP) milik PLN
  merupakan alat transaksi listrik antara pelanggan dengan
  PLN yang tanggung jawabnya berada di tangan
  pelanggan berasarkan SPJBTL
 Susut distribusi terdiri dari susut teknis dan susut non
  teknis, salah satu penyebab susut non teknis adalah
  akibat adanya pemakaian tenaga listrik secara ilegal.
 Kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)
  bertujuan untuk menertibkan pemakaian tenaga listrik
  ilegal agar dapat mengurangi susut non teknis.
P2TL Prosedur

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhGangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhTrisakti University
 
4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas PeneranganSimon Patabang
 
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendah
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendahBuku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendah
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendahAdy D'la-la
 
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL tanalialayubi
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikUDIN MUHRUDIN
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekSony Pratama
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukIrfan Nurhadi
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swellInstansi
 

Mais procurados (20)

SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Buku puil
Buku puilBuku puil
Buku puil
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhGangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
 
4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan
 
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendah
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendahBuku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendah
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendah
 
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swell
 

Destaque (20)

Powerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafPowerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan staf
 
Ppt PLI Gardu induk
Ppt PLI Gardu indukPpt PLI Gardu induk
Ppt PLI Gardu induk
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
OPI Share Menteng Edisi #1
OPI Share Menteng Edisi #1OPI Share Menteng Edisi #1
OPI Share Menteng Edisi #1
 
Pln powerpoint
Pln powerpointPln powerpoint
Pln powerpoint
 
ppt KWH meter
ppt KWH meterppt KWH meter
ppt KWH meter
 
TRAFO
TRAFOTRAFO
TRAFO
 
Telaahn staff
Telaahn staffTelaahn staff
Telaahn staff
 
PLN Presentation VAASL 13
PLN Presentation VAASL 13PLN Presentation VAASL 13
PLN Presentation VAASL 13
 
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLNReport as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
 
Rangkaian listrik sederhana
Rangkaian listrik sederhanaRangkaian listrik sederhana
Rangkaian listrik sederhana
 
Spln 59 1985 keandalan 20 k v dan 6 kv
Spln 59 1985 keandalan 20 k v dan 6 kvSpln 59 1985 keandalan 20 k v dan 6 kv
Spln 59 1985 keandalan 20 k v dan 6 kv
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
Pengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekananPengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekanan
 
Ppt seminar kp
Ppt seminar kpPpt seminar kp
Ppt seminar kp
 
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhanaMemasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
 
modifikasi tampilan power point
modifikasi tampilan power pointmodifikasi tampilan power point
modifikasi tampilan power point
 
2 PLN
2 PLN2 PLN
2 PLN
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Presentasi kerja praktek
Presentasi kerja praktek Presentasi kerja praktek
Presentasi kerja praktek
 

Semelhante a P2TL Prosedur

Presentasi keselamatan listrik jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik jkt 2013Bagus Trilaksono
 
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdf
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdfNotulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdf
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdffadlijar eka yandra
 
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docAZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docahagr312
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copyNaulanHafiza
 
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on grid
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on gridPLN presentation permohonan perizinan plts atap on grid
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on gridzonaebt.com
 
Ee 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product developmentEe 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product developmentMISDEC
 
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptx
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptxSosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptx
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptxfadlijar eka yandra
 
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...D Firdaus Lewenussa
 
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdfMDandiSetiadi
 
Opkr50 008 b electrical (14)
Opkr50 008 b electrical (14)Opkr50 008 b electrical (14)
Opkr50 008 b electrical (14)Eko Supriyadi
 
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxAudit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxsatrioajikurniawan
 
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptxASTEKINDOLAMPUNG
 
Forum diskusi modul 1 kb 4
Forum diskusi modul 1 kb 4Forum diskusi modul 1 kb 4
Forum diskusi modul 1 kb 4UrangGayo
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Rizki Darmawan
 
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptx
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptxPresentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptx
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptxDalvinPratama
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaIna wati
 

Semelhante a P2TL Prosedur (20)

Getting electricity 20092013 dirut pln
Getting electricity 20092013   dirut plnGetting electricity 20092013   dirut pln
Getting electricity 20092013 dirut pln
 
Presentasi keselamatan listrik jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik jkt 2013
 
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdf
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdfNotulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdf
Notulen KS LPB _ Sosialisasi PUIL REGSUM 05112019.pdf
 
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docAZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copy
 
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on grid
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on gridPLN presentation permohonan perizinan plts atap on grid
PLN presentation permohonan perizinan plts atap on grid
 
Ee 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product developmentEe 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product development
 
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptx
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptxSosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptx
Sosialisasi pembumian DJK PUIL final-share.pptx
 
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
 
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf
20240328_Atap_Bahan_Paparan Sosialisasi Permen PLTS Atap.pdf
 
Opkr50 008 b electrical (14)
Opkr50 008 b electrical (14)Opkr50 008 b electrical (14)
Opkr50 008 b electrical (14)
 
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxAudit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
 
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx
306645_1871023003940006_58465_1712213916.pptx
 
Forum diskusi modul 1 kb 4
Forum diskusi modul 1 kb 4Forum diskusi modul 1 kb 4
Forum diskusi modul 1 kb 4
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
 
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptx
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptxPresentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptx
Presentasi Kelompok 2 AK3 Listrik 2022.pptx
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -ina
 
Direktur Aneka EBT.pdf
Direktur Aneka EBT.pdfDirektur Aneka EBT.pdf
Direktur Aneka EBT.pdf
 
PPT KP.pptx
PPT KP.pptxPPT KP.pptx
PPT KP.pptx
 

P2TL Prosedur

  • 1. Prosedur Pelaksanaan P2TL Di PT PLN (Persero) Rayon Rivai Oleh: Antasena 0610 3031 0878
  • 2. LATAR BELAKANG Oleh karena makin banyaknya masyrakat yang melakukan pencurian listrik, yang mana pencurian listrik tersebut merupakan kerugian bagi pihak PT. PLN (Persero). Dan secara sengaja atau tidak, masyarakat tidak memperhatikan keselamatannya dalam melakukan pencurian listrik. Maka dari itu, perlu diadakannya Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) oleh pihak PLN, agar dapat menghindari sesuatu yang tidak diinginkan akibat pencurian listrik tersebut, seperti kebakaran akibat hubung singkat dan sebagainya. Dengan adanya penertiban tersebut, maka diharapkan masyarakat lebih memahami tentang bahaya listrik akibat pencurian listrik, dan mampu mempergunakan listrik sebagai mestinya seperti tertera di SPJBTL antara pelanggan dan PLN sendiri.
  • 3. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan  Mempelajari tentang program P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)  Mengetahui serta memahami prosedur pelaksanaan P2TL sesuai SOP dari PT.PLN  Mengetahui berbagai macam modus operandi pencurian listrik  Mengerahui jenis-jenis pelanggaran dan sanksi yang ada di P2TL
  • 4. Manfaat  Membiasakan diri mahasiswa untuk mengenal dan mengkondisikan diri dengan suasana lingkungan kerja sesungguhnya  Mahasiswa mampu memahami, membandingkan dan mengembangkan pelajaran atau ilmu yang diperoleh dari kampus untuk diterapkan dalam dunia kerja  Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang dapat bermanfaat untuk masa
  • 5. RUMUSAN MASALAH Sesuai dengan uraian dari latar belakang masalah, permasalahan yang dibahas pada laporan ini adalah: bagaimana prosedur pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang dilakukan oleh PT. PLN Rayon Rivai terutama menyangkut pada Alat Pembatas dan Pengukur (APP) yang ada di rumah-rumah pelanggan (pelanggan 1 phase) yang terdiri dari Kwhmeter dan MCB
  • 6. TINJAUAN PUSTAKA Apa itu P2TL? Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang selanjutnya disebut P2TL merupakan langkah positif PT PLN (Persero) dalam menertibkan dan mengamankan energi listrik yang dimanfaatkan masyarakat (pelanggan) secara tidak sah (illegal)
  • 7. Selain itu juga tujuan P2TL lainnya yaitu : a) Menekan susut kWh b) Menertibkan para pemakai listrik baik pelanggan maupun non pelanggan c) Meningkatkan mutu dan keandalan jaringan d) Terciptanya keselamatan umum e) Menyelamatkan pemakaian kWh dan daya yang tidak tertagih f) Meningkatkan citra PLN
  • 8. PEMBAHASAN Tata cara pelaksanaan P2TL meliputi 3 (tiga) tahap, yaitu :  Tahap Pra P2TL, yang merupakan kegiatan tahap persiapan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya P2TL;  Tahap Pelaksanaan P2TL merupakan kegiatan tahap pelaksanaan P2TL di lapangan;  Tahap Pasca P2TL, yang merupakan kegiatan tahap tindak lanjut hasil temuan P2TL.
  • 9. TAHAP PRA P2TL  Langkah-langkah yang harus dilakukan pada Tahap Pra P2TL, adalah :  menentukan Target Operasi ( TO );  menyusun jadwal pelaksanaan;  melakukan koordinasi dengan Penyidik;  melakukan koordinasi lapangan dengan pihak terkait;  menyiapkan perlengkapan P2TL yang berkaitan dengan pelaksanaan P2TL di lapangan.
  • 10. TAHAP PELAKSANAAN P2TL  Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Petugas Pelaksana Lapangan P2TL pada tahap pelaksanaan P2TL, adalah :  memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik dan melakukan pengamanan lokasi;  sebaiknya petugas P2TL tidak menyentuh atau mendekat APP sebelum disaksikan oleh penghuni atau saksi, untuk menghindari dugaan merusak segel sebelum diadakan pemeriksaan;  melakukan pemeriksaan lapangan;  melakukan tindakan P2TL bagi Pemakai Tenaga Listrik;  melakukan pemberkasan hasil pemeriksaan P2TL;  meninggalkan lokasi Pemakai Tenaga Listrik;  menyerahkan dokumen dan barang bukti kepada petugas administrasi P2TL dengan membuat berita acara serah terima dokumen dan Barang Bukti P2TL.
  • 11. Adapun pemeriksaan yang dilakukan di lapangan antara lain:  Pemeriksaan Segel.  Pemeriksaan Adanya Sadapan Di Sltr / Sltm.  Pemeriksaan Fisik APP dan Perlengkapannya  Pemeriksaan Putaran Piringan Kwh meter dan Kvarh meter.  Pemeriksaan Pengawatan
  • 12. TAHAP PASCA P2TL Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Petugas Administrasi P2TL pada tahap Pasca P2TL, adalah :  menerima dokumen dan barang bukti hasil pemeriksaan lapangan P2TL;  menerima dan/atau membuat surat panggilan kepada Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili dalam rangka tindak lanjut hasil temuan P2TL;  melakukan pemeriksaan administrasi dan laboratorium hasil temuan P2TL;  membuat analisa dan perhitungan serta usulan penyelesaian tindak lanjut hasil temuan P2TL;  melaksanakan penetapan tindak lanjut hasil temuan P2TL sesuai penetapan Pemberi Tugas atau Penanggung Jawab P2TL;  menyiapkan administrasi proses tindak lanjut hasil temuan P2TL;  membuat laporan penyelesaian kasus P2TL;  memproses tindak lanjut hasil keputusan General Manager Distribusi/Wilayah atau Manajer APJ/Area/Cabang atas keberatan P2TL yang diusulkan oleh Tim Keberatan P2TL.
  • 13. JENIS DAN GOLONGAN PELANGGARAN SERTA KELAINAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK Terdapat 4 (empat) Golongan Pelanggaran pemakaian tenaga listrik, yaitu :  Pelanggaran Golongan I (P I) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas daya;  Pelanggaran Golongan II (P II) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi pengukuran energi;  Pelanggaran Golongan III (P III) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas daya dan mempengaruhi pengukuran energi;  Pelanggaran Golongan IV (P IV) merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh Bukan Pelanggan.
  • 14. Terdapat 4 (empat) Kelainan pemakaian tenaga listrik, yaitu : Kelainan Golongan I (K I)  apabila pemakaian tenaga listrik pada Pelanggan yang peruntukkannya tidak sesuai dengan golongan tarif pada alas hak yang sah/surat perjanjian jual beli tenaga listrik.
  • 15. Kelainan Golongan II (K II) apabila terjadi kelainan pada APP dan/atau kejadian di luar Pelanggan maupun PLN, antara lain :  Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah/seluruh energi yang telah digunakan pelanggan ternyata tidak terukur, tidak tercatat dan/atau belum tertagih  Kedapatan atau terbukti bahwa sejumlah daya yang telah digunakan pelanggan melebihi daya pada alas hak yang sah/surat perjanjian jual beli tenaga listrik dan belum tertagih
  • 16. Kelainan Golongan III (K III) apabila terjadi kelainan pada APP dan/atau kejadian di luar kendali pelanggan maupun PLN, yang antara lain karena:  Segel dan/atau Segel Tera APP belum terpasang.  Segel dan/atau Segel Tera putus karena kondisi alam/korosi.  APP dan/atau Perlengkapan APP rusak karena kondisi alam/korosi.  APP dan/atau Perlengkapan APP belum terpasang, namun kepada Pelanggan telah dikenakan tagihan secara limit.  Sambungan levering/mengulur instalasi tenaga listrik tidak sesuai atas hak yang sah/surat perjanjian jual beli tenaga listrik.
  • 17. KESIMPULAN Kesimpulan Setelah melakukan kegiatan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Rayon Rivai, maka penulis dapat membuat kesimpulan:  Alat Pembatas dan Pengukur (APP) milik PLN merupakan alat transaksi listrik antara pelanggan dengan PLN yang tanggung jawabnya berada di tangan pelanggan berasarkan SPJBTL  Susut distribusi terdiri dari susut teknis dan susut non teknis, salah satu penyebab susut non teknis adalah akibat adanya pemakaian tenaga listrik secara ilegal.  Kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bertujuan untuk menertibkan pemakaian tenaga listrik ilegal agar dapat mengurangi susut non teknis.