SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Baixar para ler offline
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN STASIUN KA KOTA LAMA
(DENGAN PERSANDINGAN STASIUN KA PASARTURI SURABAYA)
Nurachmad Sujudwijono
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Stasiun Kota Lama dan Stasiun Pasar Turi dibangun pada masa yang hampir sama
yaitu pada awal abad ke-20. Kedua stasiun ini dibangun pada masa pemerintahan
kolonial Belanda. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai peron stasiun,
meskipun memiliki bentang yang berbeda. Material kayu dipilih karena kayu adalah
sumberdaya yang mudah didapat pada saat itu dan merupakan material yang kuat
dan lazim digunakan sebagai struktur bangunan. Pada Stasiun Pasar Turi dan
Stasiun Kota Lama menggunakan material kayu yang terbaik, yaitu berupa kayu jati
dengan kualitas tinggi, sehingga bangunan tersebut masih bisa bertahan hingga saat
ini. Ketersediaan material kayu pada saat itu masih sangat mudah didapatkan dan
memiliki kualitas yang baik, berbeda dengan sekarang, dimana kayu merupakan
material bangunan yang tegolong mahal karena sumber dayanya yang sudah tidak
sebanyak dulu. Dengan pendekatan observasi dan literatur penelitian ini diharapkan
mampu menghasilkan gambaran mengenai bagaimana system struktur kayu pada
bangunan stasiun Kereta Api Kota Lama dapat bekerja dengan baik dan mampu
bertahan hingga saat ini.
Kata Kunci: Struktur Kayu, Stasiun, sambungan kayu
ABSTRACT
Kota Lama Station and Pasar Turi Station built in almost the same period in the early
20th century. The second station was built in the Dutch colonial administration. Both
have the same function, namely as a station platform, although it has a different
landscape. Wood materials chosen because the wood is readily available resources at
the time and is a strong material and commonly used as a building structure. At Pasar
Turi Station and the Kota Lama Station using the best wood material, in the form of
teak wood with high quality, so that the building can still survive until today. Wood
material availability at the time it was still very easy to obtain and are of good quality,
in contrast to today, where the wood is a building material that was expensive
because its resources are already not as much as before. With the approach of
observation and research literature is expected to produce an overview of how the
system structure of wood in buildings of Old Town Railway Station can work well and
are able to survive until today.
Keywords: wood structure, station, wood connection

1.

Pendahuluan

Sampai saat ini kayu masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Dari segi
manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat utama yang
menyebabkan kayu selalu dibutuhkan manusia. Adapun sifat kayu salah satunya yakni,
kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain yang
merupakan buatan manusia. Misalnya, kayu mempunyai sifat elastis, ulet, tahan
terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya, dan
bebagai sifat lain. Sifat-sifat seperti ini bisa tidak dimiliki baja, beton, atau bahan-bahan
Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

63
lainnya yang bisa dibuat oleh manusia.
Kota Malang termasuk kota yang masih mempunyai banyak bangunan yang
menggunakan konstruksi kayu. Begitu juga dengan bangunan Stasiun Kota Lama yang
berada di kawasan kota lama. Stasiun ini masih mempertahankan konstruksi kayu
peninggalan kolonial pada peron kereta yang saat ini masih berdiri kokoh. Jadi kayu ini
umurnya sangat panjang, namun peminatnya sangat sedikit. Mereka lebih banyak
memilih bahan beton daripada kayu. Karena selain dari segi ekonomi dan
perawatannya lebih mahal, kekuatan dan kekokohannya tidak sebaik beton. Namun, di
sisi lain dapat kita lihat di stasiun kota lama Malang yang konstruksi peronnya
menggunakan kayu, masih dapat berdiri kokoh sampai saat ini.
Seperti halnya di Stasiun Kota Lama Malang, bangunan Stasiun Pasar Turi
Surabaya juga masih menggunakan struktur kayu pada bagian peronnya. Penggunaan
kayu pada peron Stasiun Pasar Turi Surabaya dikombinasikan dengan kabel baja.
Stasiun Pasar Turi juga merupakan salah satu stasiun peninggalan kolonial Belanda
yang struktur kayunya masih terawat dan bertahan sampai sekarang. Penggunaan
material kayu pada masa itu masih sangat sering digunakan, karena kayu masih banyak
tersedia dan mudah didapat.
2.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan penulis dapat mempelajari dan
membandingkan ilmu yang telah diperolehnya dengan mengetahui pengetahuan yang
didapat langsung di lapangan/pada masa pembuatan konstruksi bangunan kayu jaman
penjajahan Balanda abad ke 19 – abad ke 20. Selain itu, berikut adalah beberapa
pelajaran penting yang bisa digali, diantaranya:
 Mengetahui struktur dan konstruksi kayu bangunan Stasiun KA Kota Lama
Malang dan bangunan Stasiun Pasar Turi Surabaya.
 Mengetahui perbedaan struktur dan konstruksi kayu bangunan Stasiun Kota
lama Malang danStasiun Pasar Turi Surabaya.
 Mengetahui perbedaan antara sambungan kayu yang digunakan pada
Stasiun Kota Lama dan Stasiun Pasar Turi dengan sambungan Kayu yang
sering digunakan saat ini.
3.
3.1

Pembahasan
Stasiun Kota Lama Malang

Bentuk bangunan dari Stasiun Malang Kota Lama sangat sederhana namun
memiliki gaya arsitektural menggunakan struktur utama dari material kayu.
Struktur utama kayu yang dipadukan dengan dinding bata tebal membuat bangunan
ini terlihat cukup kokoh.

Gambar 1. Bagian Stasiun Kota Lama Malang
Bangunan emplasemen emplasemen tersebut menggunakan struktur kayu dan
atap pelana. Pada puncak atap terdapat vestibule yang berfungsi untuk memasukkan
Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

64
cahaya matahari.
Detail konstruksi kayu pada pertemuan antara kuda-kuda, kolom dan balok
horisontal terlihat sangat kokoh. Banyak bagian yang batangnya terdiri dari batang
ganda yang berfungsi sebagai batang tarik.Setiap sambungan diikat dengan pelat baja
yang dibaut.

Gambar 2. Tampak depan, tampak samping , tampak atas struktur Stasiun Kota Lama
Dapat terlihat pada gambar di atas bahwa peron ini memiliki panjang sekitar 50
meter. Peron yang sangat terlihat dominasi kayunya ini memiliki jarak antar kolom
samping 3,9 meter yang berjumlah 14 buah. Untuk kolom di bagian depan masingmasing berjarak sekitar 8 meter dengan lebar teras rel 3 meter dan lebar rel 2
meter. Tinggi peron ini dari lantai dasar hingga bagian atap yang paling tinggi
(terdapat ventilasi) sekitar 9 meter.
3.1.1 Detail Struktur Bangunan Stasiun Kota Lama Malang
A. Detail Struktur Nomor 1

Gambar 3. Detail struktur
Detail sambungan ini terletak pada bagian struktur atap. Terlihat bahwa kayu yang
digunakan tidak hanya satu melainkan penggunaan kayu yang berlapis- lapis.
Dapat terlihat bahwa pemasangan kayu yang berlapis-lapis tersebut tidak
menggunakan sambungan ikat dengan coakan atau sambungan gapit melainkan didominasi
oleh penggunaan sambungan baut.

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

65
B. Detail Struktur Nomor 2
Seperti detail sambungan yang pertama, detail sambungan ini juga terletak pada
bagian struktur atap. Terlihat didominasi oleh penggunaan sambungan baut.

Gambar 4. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no2
C. Detail Struktur Nomor 3

Gambar 5. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no3
D. Detail Struktur Nomor 4

Gambar 6. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no 4
E. Detail Struktur Nomor 5

Gambar 7. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no5

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

66
F. Detail Struktur Nomor 6

Gambar 8. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no6
G. Detail Struktur Nomor 7

Gambar 9. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no 7
H. Detail Struktur

Gambar 10. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no8
3.1.2 Konstruksi Bangunan Stasiun Kota Lama Malang

Gambar 11. Perspektif stuktur Stasun Kota Lama Malang
Sumber: Hasil penelitian
A. Konstruksi Pondasi, Kaki kolom, dan Kolom
Bangunan kayu umumnya merupakan bangunan relatif ringan dibanding
dengan baja maupun beton.

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

67
Gambar 12. Kolom kayu dan pondasi umpak pada Stasiun Kota Lama Malang
Kolom kayu dapat berupa kolom tunggal, kolom gabungan dan kolom dari
produk kayu laminasi. Kolom gabungan dapat disusun dari dua batang kayu atau
berupa papan yang membentuk bangun persegi.

Gambar 13. Batang kolom kayu dan detail pondasi umpak Stasiun Kota Lama Malang
Penggunaan klos sambung mungkin akan cukup baik, namun akan menjadi
mahal karena menambah volume kayu yang tidak sedikit. Penyelenggaraan
sambungan yang mendekati ideal dapat menggunakan pelat sambung seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Dengan penggunaaan alat sambung kolom dengan
balok tersebut, pengurangan tampang kolom yang terjadi hanya akibat lubang baut.
B. Konstruksi Balok
Pada bangunan gedung, struktur balok dapat berupa balok loteng, balok atap,
maupun gording.. Untuk penyambungan, batang balok dengan balok perlu
menghindari sambungan yang menerima momen yang relatif besar. Karenanya
sambungan balok umumnya dilakukan tepat di atas struktur dudukan atau
mendekati titik dudukan. Dengan begitu momen yang terjadi pada sambungan
relatif kecil.

Gambar 14. Model balok kayu Stasiun Kota Lama Malang

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

68
Kayu merupakan bahan yang higroskopis, mudah mengembang atau
menyusut oleh kadar air. Pada pembuatan sambungan dengan bahan lain,
misal plat baja, hindarkan sobek batang struktur akibat sifat kembang dan susut
kayu. Hal ini karena angka muai baja dan kayu saling berkebalikan. Salah
satu cara menghindari sobek akibat kembang dan susut kayu adalah dengan cara
memisah/memecah plat baja.
C. Konstruksi rangka batang kayu
Rangka batang merupakan struktur rangka yang disusun batang membentuk
bangun segitiga dengan simpul/titik sambung, dapat menerima beban
struktur. Fungsi lain pada bagian atas terdapat struktur atap ganda yaitu atap utama
dan atap ventilasi.

Gambar 15. Rangka batang kayu Stasiun Kota Lama Malang
3.2. Stasiun KA Pasar Turi Surabaya

Gambar 16. Stasiun Pasar Turi Surabaya
Stasiun Pasar Turi adalah salah satu stasiun besar yang terletak di Surabaya Jawa
Timur. Stasiun ini dibangun sekitar pada tahun 1920. Bagian yang akan kami amati
pada Stasiun Pasar Turi adalah peron stasiunnya. Atap peron stasiun pasar turi terbuat
dari kayu, dengan sambungan kuda-kuda unik yang menggabungkan antara kekuatan
kayu dan kabel baja. Dibandingkan dengan peron Stasiun Maang Kota lama, peron
Stasiun Pasar Turi memiliki bentang yang lebih lebar dan dibangun pada masa yang
berbeda, sehingga memiliki teknologi pembangunan yang berbeda karena
menggabungkan teknologi kayu dan kabel baja.

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

69
Gambar 17. Struktur kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya
Struktur kayu yang digunakan pada stasiun pasar turi adalah struktur kuda- kuda
kayu biasa yang sering digunakan untuk struktur atap. Bangunan peron stasiun
pasar turi memiliki bentang yang cukup besar yaitu 14 meter, karena bentangnya yang
sangat lebar, digunakan kabel untuk menggantikan balok kuda- kuda, dengan
pertimbangan bahwa kabel memiliki daya tarik yang kuat.
Struktur sambungan yang banyak digunakan pada kuda-kuda peron Stasiun
Pasar Turi adalah sambungan jepit dengan aplikasi pelat dan baut. Kayu yang
digunakan juga merupakan kayu terbaik, yang dapat bertahan sejak pertama dibangun
pada tahun 1920 hingga saat ini.

Gambar 18. Potongan Stasiun Pasar Turi Surabaya
3.2.1 Detail Sambungan pada Kuda-kuda Kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya

Gambar 19. Struktur kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya
Berikut adalah beberapa detail sambungan kayu yang ada pada peron Stasiun
Pasar Turi Surabaya:
A. Detail Sambungan A

Gambar 20. Detail sambungan A
Jenis sambungan ini adalah sambungan yang memiliki gaya tekan (sambungan
tekan).
Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

70
B. Detail sambungan B

Gambar 21. Detail sambungan B
Sambungan jepit biasanya digunakan sebagai pengaku atau penguat. Pada
sambungan jepit B untuk hubungan antar kayu diperkuat dengan penggunaan baut.
C. Detail sambungan C

Gambar 22. Detail sambungan C
Pada sambungan jepit digunakan system coakan dan takikan serta baut untuk
memperkuat sambungan. Pada peletakan balok gording digunakan klos untuk
menahan balok gording tetap pada tempatnya, peletakan balok gording dan klos
diperkuat dengan menggunakan paku.
D. Detail sambungan D

Gambar 23. Detail sambungan D
Pada sambungan jepit digunakan system coakan dan takikan serta baut dan
pelat untuk memperkuat sambungan. Pada peletakan balok gording digunakan klos
untuk menahan balok gording tetap pada tempatnya, peletakan balok gording
dan klos diperkuat dengan menggunakan paku.

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

71
E. Detail sambungan E

Gambar 24. Detail sambungan E
Kabel baja digunakan untuk mengganti balok kuda-kuda. Pada sambungan ini
terdapat gaya tarik yang disebabkan oleh kabel baja, maka sambungan ini adalah
sambungan tarik.
F. Detail sambungan F

Gambar 25. Detail sambungan F
Sambungan yang terdapat pada bagian ini adalah sambungan tekan.
Sambungan bibir miring ini adalah jenis sambungan yang memiliki gaya tarik
(sambungan tarik). Baut dam plat digunakan untuk memperkuat sambungan kayu.
G. Detail sambungan G

Gambar 26. Detail sambungan G
Sisi miring kuda-kuda dijepit dengan 2 batang kayu yang melintang.
Sambungan jepit diperkuat dengan menggunakan plat dan baut dan merupakan
sambungan tekan.
H. Detail Sambungan H

Gambar 27. Detail sambungan H
Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

72
Pada bagian atas kuda-kuda terdapat ventilasi atap. Gording diletakkan di atas
sisi miring kuda-kuda dengan sedikit coakan dan ditahan dengan menggunakan klos.
Bagian tersebut adalah sambungan tekan.
I. Detail sambungan I

Gambar 28. Detail sambungan I
Pada bagian ini, untuk menyambung kayu satu dengan kayu yang lain adalah
dengan menggunakan plat dan baut.
3.3 Perbandingan Struktur Stasiun KA Kota Lama dan Stasiun KA Pasar Turi
Setelah dianalisis mengenai struktur dan konstruksi bangunan kayu dari
Stasiun Kota Lama Malang dan Stasiun Pasar Turi Surabaya, berikut adalah
perbandingan mengenai struktur dan konstruksi kayu dari bangunan peron kedua
stasiun.
3.3.1 Material yang Digunakan
Material yang digunakan pada bangunan stasiun kota lama Malang ini
adalah kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu jati yang berusia cukup tua, sehingga
kuat dan kokoh. Pada Stasiun Pasar Turi, kayu yang digunakan juga adalah kayu jadi,
namun dipadukan dengan penggunaan kabel baja dan baja. Karena bentangnya
yang lebih besar, maka Stasiun Pasar Turi menggunakan kabel baja untuk mengganti
balok kuda-kuda, dan memperkuat kolom kayu.
Material penutup atap yang digunakan pada kedua stasiun ini adalah asbes.
Asbes yang relative ringan menyebabkan beban yang akan diterima kuda-kuda dan
kolom menjadi tidak terlalu besar, selain itu asbes juga tergolong penutup atap yang
cukup awet dan kuat, tidak mudah rusak, asbes memiliki sifat yang tidak menyerap
panas, dan harganya tergolong cukup terjangkau. Penggunaan atap asbes juga
memiliki efek samping yang berbahaya, asbes dapat menimbulkan asbestosis.
Asbestosis adalah suatu penyakit yang menyerang organ pernafasan, yaitu paru-paru,
penyakit ini timbul karena manusia menghirup partikel-partikel kecil yang berasal
dari bahan asbes.
3.3.2 Struktur Bangunan
A. Stasiun Kota Lama Malang
Selain karena kualitas bahan yang digunakan, teknik yang digunakan untuk
membuat konstruksi kayu ini juga mempengaruhi keawetannya hingga sekarang.
Stasiun Kota Lama Malang menggunakan kolom kayu dengan konstruksi ganda yang
terdiri dari batang tegak dan batang miring membuat struktur ini lebih kuat. Rangka
atap di Stasiun Kota Lama Malang menggunakan konstruksi dengan sistem truss dan
tetap menggunakan konstruksi ganda dengan sistem jepit.
Pada bagian balok, juga menggunakan sistem truss sehingga dapat
menyalurkan beban horizontal menuju kolom dan konstruksi menjadi lebih kokoh.
Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

73
Hampir semua bagian pada bangunan Stasiun Kota Lama ini menggunakan
sistem sambungan jepit.
Setiap sambungan diikat dengan pelat baja yang dibaut. Ukuran baut yang
digunakan relatif besar.
B. Stasiun Pasar Turi
Pada Stasiun Pasar Turi, rangka atap yang digunakan adalah rangka atap
konvensional. Teknik yang digunakan juga sama, yaitu saling menyambung kayu
dengan baut, namun perbedaannya terdapat pada ukuran baut yang lebih kecil.
Beberapa bagian menggunakan konstruksi ganda dengan sistem jepit. Hal
tersebut dapat dilihat pada bagian kuda-kuda dan pada balok. Pada Stasiun pasar Turi,
juga digunakan material berupa kabel baja untuk mengganti balok kuda- kuda. Kabel
baja digunkan karena peron stasiun ini memiliki bentng yang cukup besar yaitu 14
meter, jika digunakan kayu, maka akan terdapat beberapa sambungan pada kayu yang
dapat mengurangi kekuatan kayu. Kabel baja sendiri dikenal memiliki daya tarik yang
kuat, sehingga diharapkan dapat menahan beban yang besar.
3.3.3 Bentang
Kedua stasiun ini memilki bentang yang berbeda. Stasiun Kota Lama
Malang memiliki bentang yang lebih kecil yaitu 8 m. Sedangkan Stasiun Pasar Turi
memiliki bentang 14 m. Karena memiliki bentang yang berbeda, kedua stasiun ini
menggunakan struktur dan dimensi kayu yang berbeda.
3.3.4. Dimensi kayu
Dimensi kayu yang digunakan pada kedua stasiun berbeda. Stasiun Pasar Turi
menggunakan dimensi kayu 6/12, 8/12 dan 8/15 dan 15/19 pada bagian kolom.
Stasiun Kota Lama Malang menggunakan kayu dengan dimensi 10/14, 13/14, 4/10,
4,5/10, dan yang terbesar adalah 10,5/18,5. Penggunaan dimensi kayu ini dalam
sejarahnya mengakibatkan kerugian dan keborosan yang cukup tinggi.
Pada stasiun Kota Lama Malang, kayu yang digunakan memiliki ukuran yang
relative lebih kecil dan pendek, hal ini disebabkan karena bentangnya yang tidak
terlalu besar. Penggunaan struktur truss juga mempengaruhi ukuran kayu, karena
penggunaan struktur truss, maka kayu yang dibutuhkan berukuran kecil dan pendek.
3.3.5. Pondasi
Pada bagian pondasi, bila stasiun pasar Turi menggunakan pondasi umpak
dengan campuran semen, pada pondasi umpak stasiun kota lama Malang tidak
menggunakan semen. Menurut sumber yang penulis dapat, alat perekat untuk
pembuatan pondasi pada jaman Belanda menggunakan campuran batu gamping, pasir,
dan gula tetes, yang masih kuat hingga sekarang walau tanpa semen.
Kedua bangunan menggunakan pondasi umpak, karena kolomnya yang terbuat
dari kayu, maka digunakan pondasi umpak untuk mencegah kolom kayu terkena air
tanah dan menjadi rusak dan rapuh. Karena kedua fungsi bangunan adalah sebagai
peron stasiun, maka penggunaan pondasi umpak juga diharapkan dapat mereduksi
dampak getaran yang disebabkan oleh kereta api yang lewat.

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

74
3.3.6. Teknik Sambungan Kayu
Pada Stasiun Pasar Turi banyak digunakan sambungan-sambungan jepit yang
diperkuat dengan baut dan pelat, ditemukan juga teknik sambungan kayu secara
memanjang dengan menggunakan sambungan bibir miring berkait. Pada Stasiun
Malang Kota Lama teknik sambungan yang digunakan juga memakai pelat dan baut
untuk memperkuat sambungan kayu. Terdapat juga sambungan jepit pada beberapa
bagian yang berfungsi sebagai penguat dan pengaku struktur kayu.
Sistem struktur kayu dan sambungan yang digunakan pada Stasiun Pasar Turi
relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan yang digunakan pada Stasiun
Kota Lama. Hal ini dipengaruhi oleh struktur kuda-kuda yang digunakan. Pada Stasiun
Pasar Turi menggunakan rangka kuda-kuda biasa, sedangkan pada Stasiun Kota Lama
menggunakan sistem truss.
4.

Kesimpulan
Stasiun Kota Lama Malang yang dibangun pada tahun 1879 menggunakan
konstruksi kayu pada bagian emplasemennya dengan bentang 8 meter dan didominasi
oleh sistem truss. Stasiun Pasar Turi Surabaya yang dibangun pada tahun 1920an juga
menggunakan struktur kayu pada emplasemennya. Terdapat perbedaan pada sistem
struktur dan detil-detil konstruksi antara keduanya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Semua Tentang Kayu: Pengawetan Kayu. Entry from:
http://www.tentangkayu.com/2008/07/pengawetan-kayu.html (12 Juli 2012)
. 2009. Teknik Struktur Bangunan dengan Konstruksi Kayu. Entry from:
http://www.crayonpedia.org/mw (10 Agustus 2012)
. 2011. Cara Pengawetan Kayu Bahan Bangunan. Entry from:
http://www.ilmusipil.com/cara-pengawetan-kayu-bahan-bangunan
(12
Juli
2012)
.
2010.
Arsip
untuk
Konstruksi
Kayu.
Entry
from:
http://xdesignmw.wordpress.com/category/konstruksi-kayu/ (30 Agustus 2012)
Antok.
2009.
Cara
Pengawetan
Kayu.
Entry
from:
http://noviantoblog.blogspot.com/2009/10/cara-pengawetan-kayu.html (12 Juli
2012)
Felix, KH. 1984. Konstruksi Kayu. Bandung: Binacipta
Kementrian Kehutanan RI. Pengenalan Jenis Kayu: Manfaat Pengenalan Jenis Kayu.
Entry
from:
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUT
ANAN/INFO_III01/III_III01.html (12 Juli 2012)
PT. KAI Kota Malang. 2010. Stasiun Kota Lama Malang. Entry from:
http://indonesianheritagerailway.com/ (14 November 2011)
Sakaruhun,
Akas.
2011.
Jenis
dan
Ukuran
Kayu.
Entry
from:
http://putrasakaruhun.blogspot.com/p/jenis-ukuran-kayu_04.html (12 Juli 2012)
Sarastiana.
2011.
Struktur
Atap.
Entry
from:
http://sarastiana.com/2011/06/02/struktur-atap-2/ (2 September 2012)
Stefford, John. 1986. Teknologi Kerja Kayu. Jakarta: Erlangga
Sugihardjo, R. 1963. Gambar-gambar Dasar Ilmu Bangunan. Yogyakarta: Mataram

Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702

75

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Analisa ecotects
Analisa ecotectsAnalisa ecotects
Analisa ecotectsfrans2014
 
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02frans2014
 
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)інна гаврилець
 
Μυστράς Α
Μυστράς ΑΜυστράς Α
Μυστράς ΑTheod13
 
P.o.m project report
P.o.m project reportP.o.m project report
P.o.m project reportmounikapadiri
 
Pp65tahun2005
Pp65tahun2005Pp65tahun2005
Pp65tahun2005frans2014
 
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01frans2014
 
μυστράς (2)
μυστράς (2)μυστράς (2)
μυστράς (2)Theod13
 
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01frans2014
 
TIMELINE OF THE 80´s
TIMELINE OF THE 80´sTIMELINE OF THE 80´s
TIMELINE OF THE 80´skaarlitaa44
 
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimes
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimesEmcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimes
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimesLaurena Campos
 
Tradie Exchange Jobs - Referrals in Australia
Tradie Exchange Jobs - Referrals in AustraliaTradie Exchange Jobs - Referrals in Australia
Tradie Exchange Jobs - Referrals in AustraliaTradieExchange
 
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...Clipping Path India
 
παρουσίαση προγράμματος
παρουσίαση προγράμματοςπαρουσίαση προγράμματος
παρουσίαση προγράμματοςTheod13
 

Destaque (18)

Analisa ecotects
Analisa ecotectsAnalisa ecotects
Analisa ecotects
 
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02
S1 teoper-2-konsepdasarperencanaanpembangunan-130614084228-phpapp02
 
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)
[S hegda a.v.]_ekonomіka_pіdpriєmstva._zbіrnik_(book_fi.org)
 
Μυστράς Α
Μυστράς ΑΜυστράς Α
Μυστράς Α
 
P.o.m project report
P.o.m project reportP.o.m project report
P.o.m project report
 
Pp65tahun2005
Pp65tahun2005Pp65tahun2005
Pp65tahun2005
 
Python slide.1
Python slide.1Python slide.1
Python slide.1
 
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
 
Python session3
Python session3Python session3
Python session3
 
μυστράς (2)
μυστράς (2)μυστράς (2)
μυστράς (2)
 
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
 
Agenda ford 99
Agenda ford 99Agenda ford 99
Agenda ford 99
 
TIMELINE OF THE 80´s
TIMELINE OF THE 80´sTIMELINE OF THE 80´s
TIMELINE OF THE 80´s
 
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimes
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimesEmcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimes
Emcdevteam com topbostoncriminallawyer_practice_theft-crimes
 
Tradie Exchange Jobs - Referrals in Australia
Tradie Exchange Jobs - Referrals in AustraliaTradie Exchange Jobs - Referrals in Australia
Tradie Exchange Jobs - Referrals in Australia
 
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...
Photoshop Tutorial Clipping path service, Photoshop clipping path. photo clip...
 
δ.θ
δ.θδ.θ
δ.θ
 
παρουσίαση προγράμματος
παρουσίαση προγράμματοςπαρουσίαση προγράμματος
παρουσίαση προγράμματος
 

Semelhante a 130 229-1-pb

Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonProposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonPaul Alves
 
83 89 yervi-hesna (1)
83 89 yervi-hesna (1)83 89 yervi-hesna (1)
83 89 yervi-hesna (1)Bagoez Jepara
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfFadliST
 
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfPk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfPk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfAgus Tri
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docxGidion Turuallo
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan E Sanjani
 
Jenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanJenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanAgus Tri
 
Teknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentationTeknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentationmonicaPSudarso
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1IRA YOHANA
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfRonyDlidir
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...RonyDlidir
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danM Agus Saparudin
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 

Semelhante a 130 229-1-pb (20)

Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonProposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
 
Struktur rangka
Struktur rangkaStruktur rangka
Struktur rangka
 
83 89 yervi-hesna (1)
83 89 yervi-hesna (1)83 89 yervi-hesna (1)
83 89 yervi-hesna (1)
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
 
JEMBATAN KAYU.pptx
JEMBATAN KAYU.pptxJEMBATAN KAYU.pptx
JEMBATAN KAYU.pptx
 
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfPk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
 
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdfPk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
Pk7-KD3T3, Jenis-jenis Jembatan.pdf
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 
Jenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanJenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatan
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
Teknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentationTeknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentation
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-BajaKonstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
 
Rpp balok 2015
Rpp balok 2015Rpp balok 2015
Rpp balok 2015
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 

Mais de frans2014

Sun saver controller
Sun saver controllerSun saver controller
Sun saver controllerfrans2014
 
Sun guard controller
Sun guard controllerSun guard controller
Sun guard controllerfrans2014
 
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02frans2014
 
A 130713072008-phpapp01
A 130713072008-phpapp01A 130713072008-phpapp01
A 130713072008-phpapp01frans2014
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanahfrans2014
 
Mekanika teknik2
Mekanika teknik2Mekanika teknik2
Mekanika teknik2frans2014
 
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02frans2014
 
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01Mekanikateknik 140330175907-phpapp01
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01frans2014
 
Gambar proyeksi
Gambar proyeksiGambar proyeksi
Gambar proyeksifrans2014
 
Teknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrikTeknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrikfrans2014
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02frans2014
 

Mais de frans2014 (11)

Sun saver controller
Sun saver controllerSun saver controller
Sun saver controller
 
Sun guard controller
Sun guard controllerSun guard controller
Sun guard controller
 
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02
Arsitekturtropissem4 120528120320-phpapp02
 
A 130713072008-phpapp01
A 130713072008-phpapp01A 130713072008-phpapp01
A 130713072008-phpapp01
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Mekanika teknik2
Mekanika teknik2Mekanika teknik2
Mekanika teknik2
 
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02
Modul 9-sesi-1-pelengkung-tiga-sendi-140329054411-phpapp02
 
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01Mekanikateknik 140330175907-phpapp01
Mekanikateknik 140330175907-phpapp01
 
Gambar proyeksi
Gambar proyeksiGambar proyeksi
Gambar proyeksi
 
Teknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrikTeknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrik
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
 

130 229-1-pb

  • 1. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN STASIUN KA KOTA LAMA (DENGAN PERSANDINGAN STASIUN KA PASARTURI SURABAYA) Nurachmad Sujudwijono Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ABSTRAK Stasiun Kota Lama dan Stasiun Pasar Turi dibangun pada masa yang hampir sama yaitu pada awal abad ke-20. Kedua stasiun ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai peron stasiun, meskipun memiliki bentang yang berbeda. Material kayu dipilih karena kayu adalah sumberdaya yang mudah didapat pada saat itu dan merupakan material yang kuat dan lazim digunakan sebagai struktur bangunan. Pada Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Kota Lama menggunakan material kayu yang terbaik, yaitu berupa kayu jati dengan kualitas tinggi, sehingga bangunan tersebut masih bisa bertahan hingga saat ini. Ketersediaan material kayu pada saat itu masih sangat mudah didapatkan dan memiliki kualitas yang baik, berbeda dengan sekarang, dimana kayu merupakan material bangunan yang tegolong mahal karena sumber dayanya yang sudah tidak sebanyak dulu. Dengan pendekatan observasi dan literatur penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan gambaran mengenai bagaimana system struktur kayu pada bangunan stasiun Kereta Api Kota Lama dapat bekerja dengan baik dan mampu bertahan hingga saat ini. Kata Kunci: Struktur Kayu, Stasiun, sambungan kayu ABSTRACT Kota Lama Station and Pasar Turi Station built in almost the same period in the early 20th century. The second station was built in the Dutch colonial administration. Both have the same function, namely as a station platform, although it has a different landscape. Wood materials chosen because the wood is readily available resources at the time and is a strong material and commonly used as a building structure. At Pasar Turi Station and the Kota Lama Station using the best wood material, in the form of teak wood with high quality, so that the building can still survive until today. Wood material availability at the time it was still very easy to obtain and are of good quality, in contrast to today, where the wood is a building material that was expensive because its resources are already not as much as before. With the approach of observation and research literature is expected to produce an overview of how the system structure of wood in buildings of Old Town Railway Station can work well and are able to survive until today. Keywords: wood structure, station, wood connection 1. Pendahuluan Sampai saat ini kayu masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat utama yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan manusia. Adapun sifat kayu salah satunya yakni, kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain yang merupakan buatan manusia. Misalnya, kayu mempunyai sifat elastis, ulet, tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya, dan bebagai sifat lain. Sifat-sifat seperti ini bisa tidak dimiliki baja, beton, atau bahan-bahan Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 63
  • 2. lainnya yang bisa dibuat oleh manusia. Kota Malang termasuk kota yang masih mempunyai banyak bangunan yang menggunakan konstruksi kayu. Begitu juga dengan bangunan Stasiun Kota Lama yang berada di kawasan kota lama. Stasiun ini masih mempertahankan konstruksi kayu peninggalan kolonial pada peron kereta yang saat ini masih berdiri kokoh. Jadi kayu ini umurnya sangat panjang, namun peminatnya sangat sedikit. Mereka lebih banyak memilih bahan beton daripada kayu. Karena selain dari segi ekonomi dan perawatannya lebih mahal, kekuatan dan kekokohannya tidak sebaik beton. Namun, di sisi lain dapat kita lihat di stasiun kota lama Malang yang konstruksi peronnya menggunakan kayu, masih dapat berdiri kokoh sampai saat ini. Seperti halnya di Stasiun Kota Lama Malang, bangunan Stasiun Pasar Turi Surabaya juga masih menggunakan struktur kayu pada bagian peronnya. Penggunaan kayu pada peron Stasiun Pasar Turi Surabaya dikombinasikan dengan kabel baja. Stasiun Pasar Turi juga merupakan salah satu stasiun peninggalan kolonial Belanda yang struktur kayunya masih terawat dan bertahan sampai sekarang. Penggunaan material kayu pada masa itu masih sangat sering digunakan, karena kayu masih banyak tersedia dan mudah didapat. 2. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan penulis dapat mempelajari dan membandingkan ilmu yang telah diperolehnya dengan mengetahui pengetahuan yang didapat langsung di lapangan/pada masa pembuatan konstruksi bangunan kayu jaman penjajahan Balanda abad ke 19 – abad ke 20. Selain itu, berikut adalah beberapa pelajaran penting yang bisa digali, diantaranya:  Mengetahui struktur dan konstruksi kayu bangunan Stasiun KA Kota Lama Malang dan bangunan Stasiun Pasar Turi Surabaya.  Mengetahui perbedaan struktur dan konstruksi kayu bangunan Stasiun Kota lama Malang danStasiun Pasar Turi Surabaya.  Mengetahui perbedaan antara sambungan kayu yang digunakan pada Stasiun Kota Lama dan Stasiun Pasar Turi dengan sambungan Kayu yang sering digunakan saat ini. 3. 3.1 Pembahasan Stasiun Kota Lama Malang Bentuk bangunan dari Stasiun Malang Kota Lama sangat sederhana namun memiliki gaya arsitektural menggunakan struktur utama dari material kayu. Struktur utama kayu yang dipadukan dengan dinding bata tebal membuat bangunan ini terlihat cukup kokoh. Gambar 1. Bagian Stasiun Kota Lama Malang Bangunan emplasemen emplasemen tersebut menggunakan struktur kayu dan atap pelana. Pada puncak atap terdapat vestibule yang berfungsi untuk memasukkan Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 64
  • 3. cahaya matahari. Detail konstruksi kayu pada pertemuan antara kuda-kuda, kolom dan balok horisontal terlihat sangat kokoh. Banyak bagian yang batangnya terdiri dari batang ganda yang berfungsi sebagai batang tarik.Setiap sambungan diikat dengan pelat baja yang dibaut. Gambar 2. Tampak depan, tampak samping , tampak atas struktur Stasiun Kota Lama Dapat terlihat pada gambar di atas bahwa peron ini memiliki panjang sekitar 50 meter. Peron yang sangat terlihat dominasi kayunya ini memiliki jarak antar kolom samping 3,9 meter yang berjumlah 14 buah. Untuk kolom di bagian depan masingmasing berjarak sekitar 8 meter dengan lebar teras rel 3 meter dan lebar rel 2 meter. Tinggi peron ini dari lantai dasar hingga bagian atap yang paling tinggi (terdapat ventilasi) sekitar 9 meter. 3.1.1 Detail Struktur Bangunan Stasiun Kota Lama Malang A. Detail Struktur Nomor 1 Gambar 3. Detail struktur Detail sambungan ini terletak pada bagian struktur atap. Terlihat bahwa kayu yang digunakan tidak hanya satu melainkan penggunaan kayu yang berlapis- lapis. Dapat terlihat bahwa pemasangan kayu yang berlapis-lapis tersebut tidak menggunakan sambungan ikat dengan coakan atau sambungan gapit melainkan didominasi oleh penggunaan sambungan baut. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 65
  • 4. B. Detail Struktur Nomor 2 Seperti detail sambungan yang pertama, detail sambungan ini juga terletak pada bagian struktur atap. Terlihat didominasi oleh penggunaan sambungan baut. Gambar 4. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no2 C. Detail Struktur Nomor 3 Gambar 5. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no3 D. Detail Struktur Nomor 4 Gambar 6. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no 4 E. Detail Struktur Nomor 5 Gambar 7. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no5 Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 66
  • 5. F. Detail Struktur Nomor 6 Gambar 8. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no6 G. Detail Struktur Nomor 7 Gambar 9. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no 7 H. Detail Struktur Gambar 10. Detail struktur dan perspektif sambungan kayu no8 3.1.2 Konstruksi Bangunan Stasiun Kota Lama Malang Gambar 11. Perspektif stuktur Stasun Kota Lama Malang Sumber: Hasil penelitian A. Konstruksi Pondasi, Kaki kolom, dan Kolom Bangunan kayu umumnya merupakan bangunan relatif ringan dibanding dengan baja maupun beton. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 67
  • 6. Gambar 12. Kolom kayu dan pondasi umpak pada Stasiun Kota Lama Malang Kolom kayu dapat berupa kolom tunggal, kolom gabungan dan kolom dari produk kayu laminasi. Kolom gabungan dapat disusun dari dua batang kayu atau berupa papan yang membentuk bangun persegi. Gambar 13. Batang kolom kayu dan detail pondasi umpak Stasiun Kota Lama Malang Penggunaan klos sambung mungkin akan cukup baik, namun akan menjadi mahal karena menambah volume kayu yang tidak sedikit. Penyelenggaraan sambungan yang mendekati ideal dapat menggunakan pelat sambung seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dengan penggunaaan alat sambung kolom dengan balok tersebut, pengurangan tampang kolom yang terjadi hanya akibat lubang baut. B. Konstruksi Balok Pada bangunan gedung, struktur balok dapat berupa balok loteng, balok atap, maupun gording.. Untuk penyambungan, batang balok dengan balok perlu menghindari sambungan yang menerima momen yang relatif besar. Karenanya sambungan balok umumnya dilakukan tepat di atas struktur dudukan atau mendekati titik dudukan. Dengan begitu momen yang terjadi pada sambungan relatif kecil. Gambar 14. Model balok kayu Stasiun Kota Lama Malang Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 68
  • 7. Kayu merupakan bahan yang higroskopis, mudah mengembang atau menyusut oleh kadar air. Pada pembuatan sambungan dengan bahan lain, misal plat baja, hindarkan sobek batang struktur akibat sifat kembang dan susut kayu. Hal ini karena angka muai baja dan kayu saling berkebalikan. Salah satu cara menghindari sobek akibat kembang dan susut kayu adalah dengan cara memisah/memecah plat baja. C. Konstruksi rangka batang kayu Rangka batang merupakan struktur rangka yang disusun batang membentuk bangun segitiga dengan simpul/titik sambung, dapat menerima beban struktur. Fungsi lain pada bagian atas terdapat struktur atap ganda yaitu atap utama dan atap ventilasi. Gambar 15. Rangka batang kayu Stasiun Kota Lama Malang 3.2. Stasiun KA Pasar Turi Surabaya Gambar 16. Stasiun Pasar Turi Surabaya Stasiun Pasar Turi adalah salah satu stasiun besar yang terletak di Surabaya Jawa Timur. Stasiun ini dibangun sekitar pada tahun 1920. Bagian yang akan kami amati pada Stasiun Pasar Turi adalah peron stasiunnya. Atap peron stasiun pasar turi terbuat dari kayu, dengan sambungan kuda-kuda unik yang menggabungkan antara kekuatan kayu dan kabel baja. Dibandingkan dengan peron Stasiun Maang Kota lama, peron Stasiun Pasar Turi memiliki bentang yang lebih lebar dan dibangun pada masa yang berbeda, sehingga memiliki teknologi pembangunan yang berbeda karena menggabungkan teknologi kayu dan kabel baja. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 69
  • 8. Gambar 17. Struktur kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya Struktur kayu yang digunakan pada stasiun pasar turi adalah struktur kuda- kuda kayu biasa yang sering digunakan untuk struktur atap. Bangunan peron stasiun pasar turi memiliki bentang yang cukup besar yaitu 14 meter, karena bentangnya yang sangat lebar, digunakan kabel untuk menggantikan balok kuda- kuda, dengan pertimbangan bahwa kabel memiliki daya tarik yang kuat. Struktur sambungan yang banyak digunakan pada kuda-kuda peron Stasiun Pasar Turi adalah sambungan jepit dengan aplikasi pelat dan baut. Kayu yang digunakan juga merupakan kayu terbaik, yang dapat bertahan sejak pertama dibangun pada tahun 1920 hingga saat ini. Gambar 18. Potongan Stasiun Pasar Turi Surabaya 3.2.1 Detail Sambungan pada Kuda-kuda Kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya Gambar 19. Struktur kayu Stasiun Pasar Turi Surabaya Berikut adalah beberapa detail sambungan kayu yang ada pada peron Stasiun Pasar Turi Surabaya: A. Detail Sambungan A Gambar 20. Detail sambungan A Jenis sambungan ini adalah sambungan yang memiliki gaya tekan (sambungan tekan). Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 70
  • 9. B. Detail sambungan B Gambar 21. Detail sambungan B Sambungan jepit biasanya digunakan sebagai pengaku atau penguat. Pada sambungan jepit B untuk hubungan antar kayu diperkuat dengan penggunaan baut. C. Detail sambungan C Gambar 22. Detail sambungan C Pada sambungan jepit digunakan system coakan dan takikan serta baut untuk memperkuat sambungan. Pada peletakan balok gording digunakan klos untuk menahan balok gording tetap pada tempatnya, peletakan balok gording dan klos diperkuat dengan menggunakan paku. D. Detail sambungan D Gambar 23. Detail sambungan D Pada sambungan jepit digunakan system coakan dan takikan serta baut dan pelat untuk memperkuat sambungan. Pada peletakan balok gording digunakan klos untuk menahan balok gording tetap pada tempatnya, peletakan balok gording dan klos diperkuat dengan menggunakan paku. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 71
  • 10. E. Detail sambungan E Gambar 24. Detail sambungan E Kabel baja digunakan untuk mengganti balok kuda-kuda. Pada sambungan ini terdapat gaya tarik yang disebabkan oleh kabel baja, maka sambungan ini adalah sambungan tarik. F. Detail sambungan F Gambar 25. Detail sambungan F Sambungan yang terdapat pada bagian ini adalah sambungan tekan. Sambungan bibir miring ini adalah jenis sambungan yang memiliki gaya tarik (sambungan tarik). Baut dam plat digunakan untuk memperkuat sambungan kayu. G. Detail sambungan G Gambar 26. Detail sambungan G Sisi miring kuda-kuda dijepit dengan 2 batang kayu yang melintang. Sambungan jepit diperkuat dengan menggunakan plat dan baut dan merupakan sambungan tekan. H. Detail Sambungan H Gambar 27. Detail sambungan H Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 72
  • 11. Pada bagian atas kuda-kuda terdapat ventilasi atap. Gording diletakkan di atas sisi miring kuda-kuda dengan sedikit coakan dan ditahan dengan menggunakan klos. Bagian tersebut adalah sambungan tekan. I. Detail sambungan I Gambar 28. Detail sambungan I Pada bagian ini, untuk menyambung kayu satu dengan kayu yang lain adalah dengan menggunakan plat dan baut. 3.3 Perbandingan Struktur Stasiun KA Kota Lama dan Stasiun KA Pasar Turi Setelah dianalisis mengenai struktur dan konstruksi bangunan kayu dari Stasiun Kota Lama Malang dan Stasiun Pasar Turi Surabaya, berikut adalah perbandingan mengenai struktur dan konstruksi kayu dari bangunan peron kedua stasiun. 3.3.1 Material yang Digunakan Material yang digunakan pada bangunan stasiun kota lama Malang ini adalah kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu jati yang berusia cukup tua, sehingga kuat dan kokoh. Pada Stasiun Pasar Turi, kayu yang digunakan juga adalah kayu jadi, namun dipadukan dengan penggunaan kabel baja dan baja. Karena bentangnya yang lebih besar, maka Stasiun Pasar Turi menggunakan kabel baja untuk mengganti balok kuda-kuda, dan memperkuat kolom kayu. Material penutup atap yang digunakan pada kedua stasiun ini adalah asbes. Asbes yang relative ringan menyebabkan beban yang akan diterima kuda-kuda dan kolom menjadi tidak terlalu besar, selain itu asbes juga tergolong penutup atap yang cukup awet dan kuat, tidak mudah rusak, asbes memiliki sifat yang tidak menyerap panas, dan harganya tergolong cukup terjangkau. Penggunaan atap asbes juga memiliki efek samping yang berbahaya, asbes dapat menimbulkan asbestosis. Asbestosis adalah suatu penyakit yang menyerang organ pernafasan, yaitu paru-paru, penyakit ini timbul karena manusia menghirup partikel-partikel kecil yang berasal dari bahan asbes. 3.3.2 Struktur Bangunan A. Stasiun Kota Lama Malang Selain karena kualitas bahan yang digunakan, teknik yang digunakan untuk membuat konstruksi kayu ini juga mempengaruhi keawetannya hingga sekarang. Stasiun Kota Lama Malang menggunakan kolom kayu dengan konstruksi ganda yang terdiri dari batang tegak dan batang miring membuat struktur ini lebih kuat. Rangka atap di Stasiun Kota Lama Malang menggunakan konstruksi dengan sistem truss dan tetap menggunakan konstruksi ganda dengan sistem jepit. Pada bagian balok, juga menggunakan sistem truss sehingga dapat menyalurkan beban horizontal menuju kolom dan konstruksi menjadi lebih kokoh. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 73
  • 12. Hampir semua bagian pada bangunan Stasiun Kota Lama ini menggunakan sistem sambungan jepit. Setiap sambungan diikat dengan pelat baja yang dibaut. Ukuran baut yang digunakan relatif besar. B. Stasiun Pasar Turi Pada Stasiun Pasar Turi, rangka atap yang digunakan adalah rangka atap konvensional. Teknik yang digunakan juga sama, yaitu saling menyambung kayu dengan baut, namun perbedaannya terdapat pada ukuran baut yang lebih kecil. Beberapa bagian menggunakan konstruksi ganda dengan sistem jepit. Hal tersebut dapat dilihat pada bagian kuda-kuda dan pada balok. Pada Stasiun pasar Turi, juga digunakan material berupa kabel baja untuk mengganti balok kuda- kuda. Kabel baja digunkan karena peron stasiun ini memiliki bentng yang cukup besar yaitu 14 meter, jika digunakan kayu, maka akan terdapat beberapa sambungan pada kayu yang dapat mengurangi kekuatan kayu. Kabel baja sendiri dikenal memiliki daya tarik yang kuat, sehingga diharapkan dapat menahan beban yang besar. 3.3.3 Bentang Kedua stasiun ini memilki bentang yang berbeda. Stasiun Kota Lama Malang memiliki bentang yang lebih kecil yaitu 8 m. Sedangkan Stasiun Pasar Turi memiliki bentang 14 m. Karena memiliki bentang yang berbeda, kedua stasiun ini menggunakan struktur dan dimensi kayu yang berbeda. 3.3.4. Dimensi kayu Dimensi kayu yang digunakan pada kedua stasiun berbeda. Stasiun Pasar Turi menggunakan dimensi kayu 6/12, 8/12 dan 8/15 dan 15/19 pada bagian kolom. Stasiun Kota Lama Malang menggunakan kayu dengan dimensi 10/14, 13/14, 4/10, 4,5/10, dan yang terbesar adalah 10,5/18,5. Penggunaan dimensi kayu ini dalam sejarahnya mengakibatkan kerugian dan keborosan yang cukup tinggi. Pada stasiun Kota Lama Malang, kayu yang digunakan memiliki ukuran yang relative lebih kecil dan pendek, hal ini disebabkan karena bentangnya yang tidak terlalu besar. Penggunaan struktur truss juga mempengaruhi ukuran kayu, karena penggunaan struktur truss, maka kayu yang dibutuhkan berukuran kecil dan pendek. 3.3.5. Pondasi Pada bagian pondasi, bila stasiun pasar Turi menggunakan pondasi umpak dengan campuran semen, pada pondasi umpak stasiun kota lama Malang tidak menggunakan semen. Menurut sumber yang penulis dapat, alat perekat untuk pembuatan pondasi pada jaman Belanda menggunakan campuran batu gamping, pasir, dan gula tetes, yang masih kuat hingga sekarang walau tanpa semen. Kedua bangunan menggunakan pondasi umpak, karena kolomnya yang terbuat dari kayu, maka digunakan pondasi umpak untuk mencegah kolom kayu terkena air tanah dan menjadi rusak dan rapuh. Karena kedua fungsi bangunan adalah sebagai peron stasiun, maka penggunaan pondasi umpak juga diharapkan dapat mereduksi dampak getaran yang disebabkan oleh kereta api yang lewat. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 74
  • 13. 3.3.6. Teknik Sambungan Kayu Pada Stasiun Pasar Turi banyak digunakan sambungan-sambungan jepit yang diperkuat dengan baut dan pelat, ditemukan juga teknik sambungan kayu secara memanjang dengan menggunakan sambungan bibir miring berkait. Pada Stasiun Malang Kota Lama teknik sambungan yang digunakan juga memakai pelat dan baut untuk memperkuat sambungan kayu. Terdapat juga sambungan jepit pada beberapa bagian yang berfungsi sebagai penguat dan pengaku struktur kayu. Sistem struktur kayu dan sambungan yang digunakan pada Stasiun Pasar Turi relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan yang digunakan pada Stasiun Kota Lama. Hal ini dipengaruhi oleh struktur kuda-kuda yang digunakan. Pada Stasiun Pasar Turi menggunakan rangka kuda-kuda biasa, sedangkan pada Stasiun Kota Lama menggunakan sistem truss. 4. Kesimpulan Stasiun Kota Lama Malang yang dibangun pada tahun 1879 menggunakan konstruksi kayu pada bagian emplasemennya dengan bentang 8 meter dan didominasi oleh sistem truss. Stasiun Pasar Turi Surabaya yang dibangun pada tahun 1920an juga menggunakan struktur kayu pada emplasemennya. Terdapat perbedaan pada sistem struktur dan detil-detil konstruksi antara keduanya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Semua Tentang Kayu: Pengawetan Kayu. Entry from: http://www.tentangkayu.com/2008/07/pengawetan-kayu.html (12 Juli 2012) . 2009. Teknik Struktur Bangunan dengan Konstruksi Kayu. Entry from: http://www.crayonpedia.org/mw (10 Agustus 2012) . 2011. Cara Pengawetan Kayu Bahan Bangunan. Entry from: http://www.ilmusipil.com/cara-pengawetan-kayu-bahan-bangunan (12 Juli 2012) . 2010. Arsip untuk Konstruksi Kayu. Entry from: http://xdesignmw.wordpress.com/category/konstruksi-kayu/ (30 Agustus 2012) Antok. 2009. Cara Pengawetan Kayu. Entry from: http://noviantoblog.blogspot.com/2009/10/cara-pengawetan-kayu.html (12 Juli 2012) Felix, KH. 1984. Konstruksi Kayu. Bandung: Binacipta Kementrian Kehutanan RI. Pengenalan Jenis Kayu: Manfaat Pengenalan Jenis Kayu. Entry from: http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUT ANAN/INFO_III01/III_III01.html (12 Juli 2012) PT. KAI Kota Malang. 2010. Stasiun Kota Lama Malang. Entry from: http://indonesianheritagerailway.com/ (14 November 2011) Sakaruhun, Akas. 2011. Jenis dan Ukuran Kayu. Entry from: http://putrasakaruhun.blogspot.com/p/jenis-ukuran-kayu_04.html (12 Juli 2012) Sarastiana. 2011. Struktur Atap. Entry from: http://sarastiana.com/2011/06/02/struktur-atap-2/ (2 September 2012) Stefford, John. 1986. Teknologi Kerja Kayu. Jakarta: Erlangga Sugihardjo, R. 1963. Gambar-gambar Dasar Ilmu Bangunan. Yogyakarta: Mataram Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 75