SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
27
BAB III
ANALISIS SISTEM PELUMASAN
ENGINE 1TR-FE
A. Overhaul Sistem Pelumasan
Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan
perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian.
Prosedur overhaul yang dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Menganalisa kerusakan
2. Membongkar komponen yang rusak
3. Membersihkan komponen dari kotoran yang menempel
4. Memeriksa komponen
5. Pengukuran komponen
a. Jika diluar limit service
1) Diganti komponennya, atau
2) Diperbaiki komponennya
b. Jika masih dalam limit service maka komponennya dipasang kembali
B. Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Sistem Pelumasan Engine 1TR-FE
Table 3.1
Spesifikasi umum sistem pelumasan engine 1TR-FE
Engine model 1TR-FE
Metode pelumasan Sirkulasi bertekanan
Tipe pompa oli Tipe roda gigi internal
Tipe filter oli Tipe elemen kertas cartridge
Pendingin piston Injector oli
Kapasitas minyak [pelumas 6,5liter
Tipe pendingin minyak pelumas Pendingin air
(dokumentasi, 2012)
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
28
Pembongkaran pada sistem pelumasan dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui, memeriksa, menganalisa lomponen pelumasan engine.Pembongkaran
ini dimaksudkan agar mengetahui komponen pelumasan, memeriksa kondisi
komponen, dan menganalisa penyebab kerusakan pada komponen pelumasan.Sistem
pelumasan engine ini saat dilakukan pembongkaran semua sistem pelumasannya
dalam keadaan lengkap. Komponen dari sistem pelumasanengine 1TR-FE ini yaitu:
1. Bak Penampung Oli (carter)
Carter ini terletak pada bagian bawah engine tepatnya menempel pada
blok silinder bagian bawah. Carter ini dibaut dan menggunakan paking seal.
Cara melepaskan carter dari blok silinder yaitu:
a. Menggunakan potongan plat ke celah antara bak oli dengan blok silinder
b. Buka bak penampung oli
c. Bersihkan bak penampung oli
d. Pasang gasket dan beri sealent
e. Pasang baut bak oli dengan kunci momen 2kg
f. Periksa kembali bak oli
g. Periksa baut pembuangan oli
Gambar 3.1 Carter
(dokumentasi, foto 2012)
2. OilStrainer
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
Terletak di bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung
dengan pompa oli.Oilstrainerini berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum
minyak pelumas terhisap oleh pompa.
a. Bersihkan oli strainer dari kotoran yang menempel
b. Periksa penyaring dari kondisi pipa oilstrainer
Gamabar 3.2 Oli strainer
(dokumentasi, foto 2012)
Keterangan:
Diameter dalam pipa : 15mm
Diameter luar pipa : 16,3mm
Celah kawat : 0,5mm
Diameter oilstrainer : 110mm
3. Pompa oli (OilPump)
Pompa oli ini terletak pada bagian depan blok silinder, pompa oli ini
bekerja menghisap minyak pelumasan dari bak oli dan memompakan oli ke
bagian komponen engine yang membutuhkan pelumasan. Bila gasket atau ring o
yang terletak pada sambungan rusak, maka udara akan memasuki pada sistem
pelumasan melalui pipa dan menyebabkan tekanan oli menjadi rendah.
Akibatnya komponen akan mengalami keausan yang cepat. Bila sambungan
gasket atau ring o dalam keadaan baik, maka ketika engine berputar dan ketika
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
putaran engine mencapai batas yang telah ditentukan maka relif valve membuka
dan oli sebagian akan turun ke dalam bak oli.
Gambar 3.3 Pompa Oli
(Dokumentasi foto 2012)
a. Memeriksa komponen pompa oli
Keausan yang dialami oleh pompa minyak akan berakibat timbulnya
kelonggaran yang tidak diinginkan pada bagian-bagian tertentu, sehingga
pompa tidak dapat bekerja secara maksimal. Ada beberapa macam
pemeriksaan yang dilakukan pada pompa oli agar mengetahui kondisi pompa
itu masih layak pakai atau tidak, tetapi sebelum memeriksa, komponen itu
harus dibersihkan terlebih dahulu. Cara pemeriksaan kebebasan dudukan
pompa dengan gir pompa yaitu dengan cara menggunakan batang perata dan
feller gauge dimana celah itu tidak boleh lebih dari spesifikasi
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
Gambar 3.4 keratan celah dudukan pompa dengan gir pompa
(Dokumentasi, foto 2012)
b. Memasang Pompa Oli
Setelah pemeriksaan, pengukuran, dan menganalisa pompa oli pada
engine tersebut, tidak ada keausan pada komponen pompa oli itu. Semua
komponen pada pompa oli masih sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Pemasangan pompa oli ini tidak asal menempel, pada dudukan
untuk gir pompa oli ada titik, titik itu harus di dekatkan dengan titik yang
terdapat pada gir pompa oli.Setelah itu pompa oli bias ditutup dengan
covernya dan dibaut. Pemasangan cover pompa oli jangan sampai terbalik di
bagian tekanan oli bagian rendah dan tinggi.
Gambar 3.5 tutup pompa oli
(Dokumentasi foto 2012)
4. Saringan Oli (oilFilter)
Saringan oli ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang terdapat pada
minyak pelumas. Oli yang terdapat pada bak oli akan dipompakan, sebelum
menuju ke setiap komponen engine yang membutuhkan pelumasan oli akan
masuk pada saringan oli terlebih dahulu. Katup pembebas (relief valve)
dilengkapi pada saringan oli yang berfungsi menyalurkan minyak peumas
apabila terjadi penyumbatan pada elemen saringan.Bila terjadi pemampatan
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
maka tekanan di luar saringan oli akan meningkat pada tekanan kurang lebih
1,0kg/cm2 di atas tekanan pada tengah filter.Tekanan ini menyebabkan katup
pembebas terbuka, memungkinkan oli mengalir ke bagian tiap engine tanpa
melalui elemen filter.Chek valve berfungsi untuk mencegah kotoran yang
terkumpul.
Gambar 3.6 saringan oli
(Dokumentasi, foto 2012)
Keterangan:
Panjang saringan oli: 110mm
Diameter saringan oli: 90mm
Diameter lubang oli: 5mm
Diameter lubang outlet: 10mm
C. Bagian-bagian Engine yang Memerlukan Pelumasan
Bagian-bagian yang perlu mendapatkan pelumasan adalah bagian-bagian
engine yang memiliki konsentrasi kerjanya penuh dengan mekanisme gerakan antar
logam. Bagian logam yang harus mendapatkan pelumasan yaitu:
1. Crankjournal dan crank pin poros engkol
2. Pin piston
3. Dinding silinder dan piston
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
4. Bantalan poros camshaft dan mekanisme katup
D. Perhitungan Kerugian Daya Gesek
Pada laporan tugas akhir ini, penulis hanya menghitung daya gesek yang
terjadi pada bagian poros engkol. Pada dasarnya bila menghitung daya gesek pada
komponen lain, rumus yang digunakan akan sama, yang membedakannya adalah
ukuran komponen yang harus di ukur untuk di masukan ke dalam rumus.
Pengitungan daya gesek yang akan penulis hitung yaitu daya gesek yang terjadi pada
mainjournal dan crank pinjournal pada poros engkol.
Pengukuran poros engkol
Gambar 3.7 Poros engkol saat terpasang
(dokumentasi, foto 2012)
Hasil Pengukuran:
 Mengukur diameter mainjournal
Hasil pengukuran: 61,7mm
 Mengukur diameter bantalan mainjournal
Hasil pengukuran: 62,2mm
 Mengukur diameterjournal
Hasil pengukuran: 51,3mm
 Mengukur diameterjournal
Hasil pengukuran: 51,8mm
Tabel 3.2
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
Hasil pengukuran
Bagian yang diukur Mm Cm
Diameter mainjournal 60,0 6,0
Diameter bantalan
mainjournal
65,0 6,5
Lebar mainjournal 25,4 2,54
Diameter journal 53,0 5,3
Diameter bantalanjournal 58,0 5,8
Lebarjournal 21,2 2,12
1. Kerugian daya gesek pada mainjournal dan bantalan mainjournal
𝒏𝒈 =
𝟐𝝅 𝟑. 𝝁 . 𝑫 𝟑 . 𝑳 . 𝒏 𝟐
𝒄
(Wiranto A, 2002: 46)
Dimana :
Ng = daya gesekporos engkol dengan bantalan poros
µ = harga kekentalan absoulute minyak pelumas 0,399 poise, 39,9 senti
poise= 0,399 poise
D= diameter poros engkol (cm)
L= panjang bantalan utama (cm)
N= kecepatan potaran poros engkol (Rpm)
C= selisih hasil antara diameter bantalan dan diameter poros (cm)
Dari hasil pengukuran diketahui :
𝐷𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 6,0 cm (hasil pengukuran)
𝐷𝑏𝑎𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎𝑛 = 6,5cm (hasil pengukuran)
𝐿 = 2,54 (hasil pengukuran)
𝑛 =
1200 𝑟𝑝𝑚
60
(putaran yg diingikan)
= 20𝑟𝑝𝑠
C = 6,5 – 6,0
= 0,5cm
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Maka daya gesek pada mainjournal dengan bantalan mainjournal yaitu:
𝐧𝐠 =
𝟐(𝟑, 𝟏𝟒) 𝟑
. 𝟎, 𝟑𝟗𝟗 . (𝟔, 𝟎) 𝟑
. 𝟐, 𝟓𝟒 . 𝟐𝟎 𝟐
𝟎, 𝟓
𝐧𝐠 =
𝟐. 𝟑𝟎, 𝟗𝟔 . 𝟎, 𝟑𝟗𝟗 . 𝟐𝟏𝟔 . 𝟐, 𝟓𝟒 . 𝟒𝟎𝟎𝟎
𝟎, 𝟓
𝐧𝐠 =
𝟓𝟒𝟐𝟏𝟖𝟗𝟕𝟒, 𝟗𝟐𝟒
𝟎, 𝟓
𝐧𝐠 = 𝟏𝟎𝟖𝟖𝟒𝟑𝟕𝟗𝟒𝟗 𝐝𝐧. 𝐜𝐦/𝐝𝐭𝐤
𝐧𝐠 = 𝟏𝟎𝟖𝟖𝟒𝟑𝟕, 𝟗𝟒𝟗 𝐍. 𝐜𝐦/𝐝𝐭𝐤
𝐧𝐠 =
𝟏𝟏𝟎𝟗𝟖𝟓, 𝟖𝟐𝟏𝟐𝟓
𝟕𝟓𝟎𝟎
𝐤𝐠. 𝐦/𝐝𝐭𝐤
Ng = 14,798 PS
E. Permasalahan Pada Sistem Pelumasan Serta Cara Mengatasinya
Sistem pelumasan memegang peranan yang penting dalam proses kerja
engine, apabila terjadi kerusakan pada sisitem pelumasan maka kerja engineakan
terganggu. Dalam proses kerjanya komponen-komponen dalam sistem pelumasan
dapat mengalami gangguan-gangguan atau masalah setelah digunakan dalam waktu
yang lama. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem pelumasan
diantaranya :
1. Tekanan Oli Rendah
Pelumas oli masuk ke dalam komponen-komponen engine dengan
mendapatkan tekanan oleh sebuah pompa oli.Tekanan pada oli menyebabkan oli
dapat masuk ke dalam saringan oli, lalu masuk ke saluran utama kemudian
menuju ke kepala silinder, jurnal poros hubungan, mekanisme katup kemudian
minyak pelumas menuju kembali ke karter.Tekanan minyak pelumas yang
diberikan haruslah kuat karena hal ini sangat menentukan mengalirnya minyak
pelumas kekomponen-komponen engine yang memerlukan pelumasan. Tekanan
oli yang rendah menyebabkan aliran minyak pelumas tidak seluruhnya dapat
melumasi komponen-komponen engine yang bergerak, akibatnya komponen-
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
komponen tersebut akan mengalami kerusakan. Prosedur pemeriksaan penyebab
gangguan dan cara mengatasi gangguan tekanan oli yang rendah adalah sebagai
berikut :
Table 3.3 prosedur pemeriksaan gangguan tekanan oli rendah
no Bagian yang diperiksa Penyebab gangguan Cara mengatasi
1. Oli engine 1. Oli engine kurang
baik
2. Kualitas oli engine
buruk
1. Tambahkan oli
engine
2. Ganti oli engine
2. Saringan oli Saringan oli tersumbat Bersihkan atau ganti
saringan oli
3. Katup relief Katup relif rusak Ganti katup relief
4. Pompa oli Pompa oli rusak Perbaiki atau ganti
pompa oli
5. Baut pembuangan pada
oli
Baut pembuangan
kendor atau baut
ulirnya habis
Tambahkan sealer
kemudian kencangkan
baut
6. Roda gigi atau rumah
pompa
Roda gigi atau rumah
pompa aus
Ganti roda gigi atau
rumah pompa
2. Tekanan oli terlalu tinggi
Tekanan oli terlalu tinggi dapat disebabkan oleh kerusakan pada
saluran katup relief.Hal ini dapat menyebabkan oli yang seharusnya ke katup
relief diteruskan ke saringan oli dan ini dapat menyebabkan kerusakan dan
terjadinya penyumbatan pada saringan oli.Cara mengatasi masalah tekanan oli
terlalu tinggi ini adalah dengan mengganti katup relief.
3. Pemakaian oli boros
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
Kurangnya oli pada suatu engine dapat disebabkan oleh beberapa ke
bocorandari bagian-bagian engine yang kurang rapat saat pemasangan.
Kemungkinan terjadinya kebocoran dapat dipariksa pada beberapa komponen-
komponen pelumasan diantaranya :
a. Oli keluar dari kepala dan tutup silinder
Keluarnya oli dari kepala dan tutup silinder dapat disebabkan oleh
kurang kencangnya baut pengikat kepala dan tutup silinder.Keadaan paking
yang sudah rusak juga dapat memungkinkan terjadinya kebocoran oli pada
kepala dan tutup silinder. Kebocoran oli ini dapat diatasi dengan cara
mengencangkan baut pengikat dan mengganti paking bila telah mengalami
kerusakan.
b. Kebocoran pada saringan oli
Pemasangan saringan oli harus dilakukan dengan tepat dan
kencang.Hal ini dikarenakan pemasangan yang kurang kencang dan tidak
tepat dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada saringan oli.
Kencangkan saringan oli dan gantilah seal oli yang rusak apabila terjadi
kebocoran pada saringan oli.
c. Kebocoran pada baut pembuangan oli
Kebocoran pada baut pembuangan dapat disebabkan oleh kurang
kencangnya saat pemasangan setelah melakukan pembuangan
oli.Kencangkan baut sesuai spesifikasi agar tidak terjadi kebocoran pada baut
oli.
d. Kebocoran oli ke ruang bakar
Komponen-komponen engine seperti dinding silinder, piston, dan ring
piston suatu saat akan mengalami keausan akibat adanya gesekan. Keausan
tersebut dapat menyebabkan oli masuk ke ruang bakar.Hal ini
mengakibatkan tenaga engine yang dihasilkan menjadi berkurang dan
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
menimbulkan kerak pada torak dan kepala silinder.Langkah yang diambil
dalam mengatasi hal ini adalah dengan mengganti dinding silinder, piston,
dan ring piston.
Berikut adalah tabel cara mengatasi beberapa masalah apabila
pemakaian oli yang terlalu boros:
Tabel 3.4 Prosedur pemeriksaan gangguan pemakaian oli boros
no Masalah Penyebab gangguan Cara mengatasi
1. Oli keluar dari
kepala silinder
1. Kurang kuat baut
pembuangan saat
pengencangan
2. Keadaan paking
riusak
1. Mengencangkan baut
pengikat
2. Ganti paking dengan
yang baru
2. Kebocoran pada
sarinmgan oli
1. Kurang kencang
atau ulir baut nyaa
habis
2. Keadaan oil seal
rusak
3. Saringan oli rusak
1. Mengencangkan saringan
oli
2. Menganti oil seal dengan
yang baru
3. Ganti saringan oli dengan
yang baru
3. Kebocoran pada
baut pembuangan
Kurang kencang baut
pembuangan nyaa
Kencangkan baut
pembuangan oli
4. Kebocoran oli ke
ruang bakar
Keausan pada dinding
silinder, piston, ring
piston
Ganti dinding silinder,
piston dan cincin piston
4. Oli berubah menjadi encer
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
Pada umumnya minyak pelumas setelah mengalami beberapa kali
pemakaian maka akan berubah menjadi encer.Tetapi apabila oli encer dan batang
pengukur oli berada diatas tanda “F” maka pada sistem pelumasan terdapat
beberapa kemungkinan masalah. Penyebab terjadinya hal ini diantaranya :
Tabel 3.5 Prosedur pemeriksaan gangguan oli berubah encer
No Masalah Penyebab gangguan
1. Tercampurnya air
dengan oli
Paking kepala slinder
rusak
Keauysan pada
dinding dan kepala
silinder
Ganti paking kpla
silinder
Ganti dinding kdan
kepala silinder
2. Terdapat bahan bakar
dalam oli
Keausan pada dinding
silinder, piston, ring
piston
Ganti dengan yang
baru
F. Pemeliharaan Sistem Pelumasan
Pemeliharan sistem pelumasan diperlukan agar komponen-komponen sistem
pelumasan tidak cepat mengalami kerusakan. Pemeliharaan sistem pelumasan dapat
dilakukan dengan cara:
1. Pemeriksaan Kualitas Oli
Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa oli dari berubah warna atau
sudah encer sekali.Bila kualitas oli buruk maka gantilah oli sesuai dengan
spesifikasi oli.
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Gambar 3.8 Pemeriksaan kualitas oli
(Pedoman Perbaikan Daihatsu Charade, 1993)
Beberapa langkah dalam penggantian oli adalah :
a. Hidupkan engine dan biarkan hingga mencapai suhu kerja normal.
b. Matikan engine.
c. Lepaskan tutup lubang pengisian oli dan drain plug (pada oil pan)
kemudian keluarkanoli.
d. Pasang drain plug kembali dan kencangkan hingga sesuai dengan momen
pengencangan yaitu 45 N.m (4.5 kg-m, 33 lb-ft). Isilah ruang crankcase
dengan oli yang baru melalui lubang pengisian oli. Pengisian oli dengan
melihat standar pengisian oli yaitu :
Tabel 3.6 Standar pengisian oli Innova 1TR-FE
No Kondisi penggantian kapasitas
1. Mengganti hanya oli engine (DOHC) 5,5 liter
2. Mengganti oli engine dan saringan oli
(dOHC)
6 liter
3. Mengganti oli setelah overhaul atau engine
dalam keadaan kosong sama sekali (DOHC)
6,0 liter
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Gambar 3.9 Tempat pembuangan oli
(Shop Manual Honda Civic, 1987)
2. Pemeriksaan Ketinggian Oli
Pemeriksaan ketinggian oli engine dilakukan dengan memanaskan
engine terlebih dahulu hingga mencapai suhu normal. Setelah mencapai suhu
normal periksalah ketinggian oli dengan melihat dipstick . Ketinggian oli harus
berada antara L dan F pada tangki pengukur (dipstick ) oli. Bila terlalu rendah
periksa dan perhatikan kemungkinan terjadi kebocoran atau tidak.Tambahkan
oli jika tidak terjadi kebocoran oli.
Gambar 15. Pemeriksaan ketiggian Oli
(Shop Manual Honda Civic, 1987)
3. Pemeriksaan Tekanan Oli.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Oil Pressure Gauge
dihubungkan dengan switch tekanan oli. Hidupkan engine dan panaskan sampai
temperatur kerja normal. Pada putaran idle tekanan oli standar lebih dari
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
1,7kg/cm3
, sedangkan pada putaran 3000 rpm tekanan oli standar 4,6 kg//cm3
.
Bila hasil pengukuran tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki
pompa oli.
Gambar 3.10 Pemeriksaan tekanan oli
(Pedoman Perbaikan Daihatsu Charade: 1993: 13)
4. Pemeriksaan Saringan Oli
Periksalah saringan oli dari terjadinya penyumbatan.Bersihkan saringan
oli atau bila perlu gantilah saringan oli dengan yang baru bila
terjadipenyumbatan.
5. Pemeriksaan Pompa Oli
Pompa minyak pelumas yang rusak dapat dikarenakan oleh adanya
endapan kotoran yang mengumpul pada bagian bawah dari penampung
minyak.Cara mengatasinya adalah dengan memeriksa pompa minyak pelumas
dengan membuka oil pan terlebih dahulu sebelum memeriksa komponen-
komponen pada pompa minyak pelumas.
Gambar 3.11 Komponen Pompa Oli
(Training centre astra mobil: 1998: 8)
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Keterangan gambar :
1. Oil Pump Gear Drive Shaft
2. Oil Pump Cover
3. Oil Pump Outer Gear
4. Oil Pump Inner Gear
5. Plug
6. Gasket
7. Relief Spring
8. Relief Plunger
G. Langkah Pemasangan Komponen Engine
Sebelum merakit komponen engine, sebaiknya komponen-komponen engine
itu di bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan cairan pembersih. Ganti
gasket dan oil seal yang sudah rusak agar kebocoran pada engine tidak terjadi.
Langkah pemasangan engine nyaa yaitu:
1. Merakit block silinder
 Pasang piston
 Pasang main bearing
 Pasang bearing cap
 Pasang dan kencangkan baut main bearing cap (gunakan kunci momen
6kg)
 Pasang pompa oli, oli strainer saringan oli
 Pasang bak oli
2. Memasang kepala silinder
Catatan: komponen mekanisme katup sudah terpasang pada kepala silinder
 Letakan kepala silinder pada silinder blok yang sudah diberi gasket
 Pasang baut silinder dengan berurutan dan sesuai torsinya 6kg
 Pasang camshaft dan rakitan rocker arm
 Stel celah katupnya
 Pasang manifold, filter dan exhaust
Shandi Fahmi S, 2012
Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
 Pasang komponen sistem pendingin
 Pasang puli crankshaft, camshaft
 Isi engine dengan pelumas
Setelah semua komponen terpasang maka hidupkan engine dan periksa
engine dari kebocoran ataupun gangguan lain yang dihasilkan oleh engine.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valveChodiq Waela
 
01. job sheet over houl
01. job sheet over houl01. job sheet over houl
01. job sheet over houlkanayah
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselAndika Ginting
 
Tune up-motor-bensin-4-langkah
Tune up-motor-bensin-4-langkahTune up-motor-bensin-4-langkah
Tune up-motor-bensin-4-langkahAbuabid Al Ghifary
 
Tugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinTugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinrahimbesoll
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraaniyoes tobing
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselFaizal Alif
 
BAB I : Motor Bensin
BAB I : Motor BensinBAB I : Motor Bensin
BAB I : Motor BensinFatkur Rohman
 
Sistim rem bst daihatsu training center
Sistim rem bst daihatsu training centerSistim rem bst daihatsu training center
Sistim rem bst daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinPengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinIST Akprind Yogyakarta
 
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinPowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinFirdika Arini
 
Overhaul mesin hidup bensin
Overhaul mesin hidup bensinOverhaul mesin hidup bensin
Overhaul mesin hidup bensinEko Supriyadi
 
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerPemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerEko Supriyadi
 

Mais procurados (18)

Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
 
01. job sheet over houl
01. job sheet over houl01. job sheet over houl
01. job sheet over houl
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
 
Tune up-motor-bensin-4-langkah
Tune up-motor-bensin-4-langkahTune up-motor-bensin-4-langkah
Tune up-motor-bensin-4-langkah
 
PowerPoin Overhaul
PowerPoin OverhaulPowerPoin Overhaul
PowerPoin Overhaul
 
Tugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinTugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensin
 
Sistem pelinciran
Sistem pelinciranSistem pelinciran
Sistem pelinciran
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraan
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
 
BAB I : Motor Bensin
BAB I : Motor BensinBAB I : Motor Bensin
BAB I : Motor Bensin
 
Sistim rem bst daihatsu training center
Sistim rem bst daihatsu training centerSistim rem bst daihatsu training center
Sistim rem bst daihatsu training center
 
Soal uas produktif tkr
Soal uas produktif tkrSoal uas produktif tkr
Soal uas produktif tkr
 
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinPengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
 
7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram
 
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinPowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
 
Overhaul mesin hidup bensin
Overhaul mesin hidup bensinOverhaul mesin hidup bensin
Overhaul mesin hidup bensin
 
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerPemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
 

Semelhante a S tm 0901999_chapter3

Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2dwi_dop19
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01Fahmy Jebat
 
kim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbkim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbKim Aim
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfssuserae7ca8
 
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...Diva Pendidikan
 
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...Diva Pendidikan
 
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamaDasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamamulyadiwork
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
 
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.123.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12Fathan Rosidi
 
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptxDandyPratama20
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Widi Aprianto
 
Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Eko Supriyadi
 

Semelhante a S tm 0901999_chapter3 (20)

Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
 
Rpp gardan
Rpp gardanRpp gardan
Rpp gardan
 
Rpp gardan
Rpp gardanRpp gardan
Rpp gardan
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01
 
kim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbkim192 392-1-pb
kim192 392-1-pb
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
 
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
 
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi 2016 perwatan engine dan unit alat berat xii smk rpp diva pendid...
 
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamaDasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
 
Motor bensin
Motor bensinMotor bensin
Motor bensin
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
 
Laporan wawan
Laporan wawanLaporan wawan
Laporan wawan
 
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.123.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
 
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
 
Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
af
afaf
af
 

S tm 0901999_chapter3

  • 1. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 27 BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE A. Overhaul Sistem Pelumasan Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian. Prosedur overhaul yang dibagi menjadi beberapa bagian: 1. Menganalisa kerusakan 2. Membongkar komponen yang rusak 3. Membersihkan komponen dari kotoran yang menempel 4. Memeriksa komponen 5. Pengukuran komponen a. Jika diluar limit service 1) Diganti komponennya, atau 2) Diperbaiki komponennya b. Jika masih dalam limit service maka komponennya dipasang kembali B. Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Sistem Pelumasan Engine 1TR-FE Table 3.1 Spesifikasi umum sistem pelumasan engine 1TR-FE Engine model 1TR-FE Metode pelumasan Sirkulasi bertekanan Tipe pompa oli Tipe roda gigi internal Tipe filter oli Tipe elemen kertas cartridge Pendingin piston Injector oli Kapasitas minyak [pelumas 6,5liter Tipe pendingin minyak pelumas Pendingin air (dokumentasi, 2012)
  • 2. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28 Pembongkaran pada sistem pelumasan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, memeriksa, menganalisa lomponen pelumasan engine.Pembongkaran ini dimaksudkan agar mengetahui komponen pelumasan, memeriksa kondisi komponen, dan menganalisa penyebab kerusakan pada komponen pelumasan.Sistem pelumasan engine ini saat dilakukan pembongkaran semua sistem pelumasannya dalam keadaan lengkap. Komponen dari sistem pelumasanengine 1TR-FE ini yaitu: 1. Bak Penampung Oli (carter) Carter ini terletak pada bagian bawah engine tepatnya menempel pada blok silinder bagian bawah. Carter ini dibaut dan menggunakan paking seal. Cara melepaskan carter dari blok silinder yaitu: a. Menggunakan potongan plat ke celah antara bak oli dengan blok silinder b. Buka bak penampung oli c. Bersihkan bak penampung oli d. Pasang gasket dan beri sealent e. Pasang baut bak oli dengan kunci momen 2kg f. Periksa kembali bak oli g. Periksa baut pembuangan oli Gambar 3.1 Carter (dokumentasi, foto 2012) 2. OilStrainer
  • 3. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 29 Terletak di bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung dengan pompa oli.Oilstrainerini berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak pelumas terhisap oleh pompa. a. Bersihkan oli strainer dari kotoran yang menempel b. Periksa penyaring dari kondisi pipa oilstrainer Gamabar 3.2 Oli strainer (dokumentasi, foto 2012) Keterangan: Diameter dalam pipa : 15mm Diameter luar pipa : 16,3mm Celah kawat : 0,5mm Diameter oilstrainer : 110mm 3. Pompa oli (OilPump) Pompa oli ini terletak pada bagian depan blok silinder, pompa oli ini bekerja menghisap minyak pelumasan dari bak oli dan memompakan oli ke bagian komponen engine yang membutuhkan pelumasan. Bila gasket atau ring o yang terletak pada sambungan rusak, maka udara akan memasuki pada sistem pelumasan melalui pipa dan menyebabkan tekanan oli menjadi rendah. Akibatnya komponen akan mengalami keausan yang cepat. Bila sambungan gasket atau ring o dalam keadaan baik, maka ketika engine berputar dan ketika
  • 4. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30 putaran engine mencapai batas yang telah ditentukan maka relif valve membuka dan oli sebagian akan turun ke dalam bak oli. Gambar 3.3 Pompa Oli (Dokumentasi foto 2012) a. Memeriksa komponen pompa oli Keausan yang dialami oleh pompa minyak akan berakibat timbulnya kelonggaran yang tidak diinginkan pada bagian-bagian tertentu, sehingga pompa tidak dapat bekerja secara maksimal. Ada beberapa macam pemeriksaan yang dilakukan pada pompa oli agar mengetahui kondisi pompa itu masih layak pakai atau tidak, tetapi sebelum memeriksa, komponen itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Cara pemeriksaan kebebasan dudukan pompa dengan gir pompa yaitu dengan cara menggunakan batang perata dan feller gauge dimana celah itu tidak boleh lebih dari spesifikasi
  • 5. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31 Gambar 3.4 keratan celah dudukan pompa dengan gir pompa (Dokumentasi, foto 2012) b. Memasang Pompa Oli Setelah pemeriksaan, pengukuran, dan menganalisa pompa oli pada engine tersebut, tidak ada keausan pada komponen pompa oli itu. Semua komponen pada pompa oli masih sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pemasangan pompa oli ini tidak asal menempel, pada dudukan untuk gir pompa oli ada titik, titik itu harus di dekatkan dengan titik yang terdapat pada gir pompa oli.Setelah itu pompa oli bias ditutup dengan covernya dan dibaut. Pemasangan cover pompa oli jangan sampai terbalik di bagian tekanan oli bagian rendah dan tinggi. Gambar 3.5 tutup pompa oli (Dokumentasi foto 2012) 4. Saringan Oli (oilFilter) Saringan oli ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang terdapat pada minyak pelumas. Oli yang terdapat pada bak oli akan dipompakan, sebelum menuju ke setiap komponen engine yang membutuhkan pelumasan oli akan masuk pada saringan oli terlebih dahulu. Katup pembebas (relief valve) dilengkapi pada saringan oli yang berfungsi menyalurkan minyak peumas apabila terjadi penyumbatan pada elemen saringan.Bila terjadi pemampatan
  • 6. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32 maka tekanan di luar saringan oli akan meningkat pada tekanan kurang lebih 1,0kg/cm2 di atas tekanan pada tengah filter.Tekanan ini menyebabkan katup pembebas terbuka, memungkinkan oli mengalir ke bagian tiap engine tanpa melalui elemen filter.Chek valve berfungsi untuk mencegah kotoran yang terkumpul. Gambar 3.6 saringan oli (Dokumentasi, foto 2012) Keterangan: Panjang saringan oli: 110mm Diameter saringan oli: 90mm Diameter lubang oli: 5mm Diameter lubang outlet: 10mm C. Bagian-bagian Engine yang Memerlukan Pelumasan Bagian-bagian yang perlu mendapatkan pelumasan adalah bagian-bagian engine yang memiliki konsentrasi kerjanya penuh dengan mekanisme gerakan antar logam. Bagian logam yang harus mendapatkan pelumasan yaitu: 1. Crankjournal dan crank pin poros engkol 2. Pin piston 3. Dinding silinder dan piston
  • 7. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33 4. Bantalan poros camshaft dan mekanisme katup D. Perhitungan Kerugian Daya Gesek Pada laporan tugas akhir ini, penulis hanya menghitung daya gesek yang terjadi pada bagian poros engkol. Pada dasarnya bila menghitung daya gesek pada komponen lain, rumus yang digunakan akan sama, yang membedakannya adalah ukuran komponen yang harus di ukur untuk di masukan ke dalam rumus. Pengitungan daya gesek yang akan penulis hitung yaitu daya gesek yang terjadi pada mainjournal dan crank pinjournal pada poros engkol. Pengukuran poros engkol Gambar 3.7 Poros engkol saat terpasang (dokumentasi, foto 2012) Hasil Pengukuran:  Mengukur diameter mainjournal Hasil pengukuran: 61,7mm  Mengukur diameter bantalan mainjournal Hasil pengukuran: 62,2mm  Mengukur diameterjournal Hasil pengukuran: 51,3mm  Mengukur diameterjournal Hasil pengukuran: 51,8mm Tabel 3.2
  • 8. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34 Hasil pengukuran Bagian yang diukur Mm Cm Diameter mainjournal 60,0 6,0 Diameter bantalan mainjournal 65,0 6,5 Lebar mainjournal 25,4 2,54 Diameter journal 53,0 5,3 Diameter bantalanjournal 58,0 5,8 Lebarjournal 21,2 2,12 1. Kerugian daya gesek pada mainjournal dan bantalan mainjournal 𝒏𝒈 = 𝟐𝝅 𝟑. 𝝁 . 𝑫 𝟑 . 𝑳 . 𝒏 𝟐 𝒄 (Wiranto A, 2002: 46) Dimana : Ng = daya gesekporos engkol dengan bantalan poros µ = harga kekentalan absoulute minyak pelumas 0,399 poise, 39,9 senti poise= 0,399 poise D= diameter poros engkol (cm) L= panjang bantalan utama (cm) N= kecepatan potaran poros engkol (Rpm) C= selisih hasil antara diameter bantalan dan diameter poros (cm) Dari hasil pengukuran diketahui : 𝐷𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 6,0 cm (hasil pengukuran) 𝐷𝑏𝑎𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎𝑛 = 6,5cm (hasil pengukuran) 𝐿 = 2,54 (hasil pengukuran) 𝑛 = 1200 𝑟𝑝𝑚 60 (putaran yg diingikan) = 20𝑟𝑝𝑠 C = 6,5 – 6,0 = 0,5cm
  • 9. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35 Maka daya gesek pada mainjournal dengan bantalan mainjournal yaitu: 𝐧𝐠 = 𝟐(𝟑, 𝟏𝟒) 𝟑 . 𝟎, 𝟑𝟗𝟗 . (𝟔, 𝟎) 𝟑 . 𝟐, 𝟓𝟒 . 𝟐𝟎 𝟐 𝟎, 𝟓 𝐧𝐠 = 𝟐. 𝟑𝟎, 𝟗𝟔 . 𝟎, 𝟑𝟗𝟗 . 𝟐𝟏𝟔 . 𝟐, 𝟓𝟒 . 𝟒𝟎𝟎𝟎 𝟎, 𝟓 𝐧𝐠 = 𝟓𝟒𝟐𝟏𝟖𝟗𝟕𝟒, 𝟗𝟐𝟒 𝟎, 𝟓 𝐧𝐠 = 𝟏𝟎𝟖𝟖𝟒𝟑𝟕𝟗𝟒𝟗 𝐝𝐧. 𝐜𝐦/𝐝𝐭𝐤 𝐧𝐠 = 𝟏𝟎𝟖𝟖𝟒𝟑𝟕, 𝟗𝟒𝟗 𝐍. 𝐜𝐦/𝐝𝐭𝐤 𝐧𝐠 = 𝟏𝟏𝟎𝟗𝟖𝟓, 𝟖𝟐𝟏𝟐𝟓 𝟕𝟓𝟎𝟎 𝐤𝐠. 𝐦/𝐝𝐭𝐤 Ng = 14,798 PS E. Permasalahan Pada Sistem Pelumasan Serta Cara Mengatasinya Sistem pelumasan memegang peranan yang penting dalam proses kerja engine, apabila terjadi kerusakan pada sisitem pelumasan maka kerja engineakan terganggu. Dalam proses kerjanya komponen-komponen dalam sistem pelumasan dapat mengalami gangguan-gangguan atau masalah setelah digunakan dalam waktu yang lama. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem pelumasan diantaranya : 1. Tekanan Oli Rendah Pelumas oli masuk ke dalam komponen-komponen engine dengan mendapatkan tekanan oleh sebuah pompa oli.Tekanan pada oli menyebabkan oli dapat masuk ke dalam saringan oli, lalu masuk ke saluran utama kemudian menuju ke kepala silinder, jurnal poros hubungan, mekanisme katup kemudian minyak pelumas menuju kembali ke karter.Tekanan minyak pelumas yang diberikan haruslah kuat karena hal ini sangat menentukan mengalirnya minyak pelumas kekomponen-komponen engine yang memerlukan pelumasan. Tekanan oli yang rendah menyebabkan aliran minyak pelumas tidak seluruhnya dapat melumasi komponen-komponen engine yang bergerak, akibatnya komponen-
  • 10. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36 komponen tersebut akan mengalami kerusakan. Prosedur pemeriksaan penyebab gangguan dan cara mengatasi gangguan tekanan oli yang rendah adalah sebagai berikut : Table 3.3 prosedur pemeriksaan gangguan tekanan oli rendah no Bagian yang diperiksa Penyebab gangguan Cara mengatasi 1. Oli engine 1. Oli engine kurang baik 2. Kualitas oli engine buruk 1. Tambahkan oli engine 2. Ganti oli engine 2. Saringan oli Saringan oli tersumbat Bersihkan atau ganti saringan oli 3. Katup relief Katup relif rusak Ganti katup relief 4. Pompa oli Pompa oli rusak Perbaiki atau ganti pompa oli 5. Baut pembuangan pada oli Baut pembuangan kendor atau baut ulirnya habis Tambahkan sealer kemudian kencangkan baut 6. Roda gigi atau rumah pompa Roda gigi atau rumah pompa aus Ganti roda gigi atau rumah pompa 2. Tekanan oli terlalu tinggi Tekanan oli terlalu tinggi dapat disebabkan oleh kerusakan pada saluran katup relief.Hal ini dapat menyebabkan oli yang seharusnya ke katup relief diteruskan ke saringan oli dan ini dapat menyebabkan kerusakan dan terjadinya penyumbatan pada saringan oli.Cara mengatasi masalah tekanan oli terlalu tinggi ini adalah dengan mengganti katup relief. 3. Pemakaian oli boros
  • 11. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37 Kurangnya oli pada suatu engine dapat disebabkan oleh beberapa ke bocorandari bagian-bagian engine yang kurang rapat saat pemasangan. Kemungkinan terjadinya kebocoran dapat dipariksa pada beberapa komponen- komponen pelumasan diantaranya : a. Oli keluar dari kepala dan tutup silinder Keluarnya oli dari kepala dan tutup silinder dapat disebabkan oleh kurang kencangnya baut pengikat kepala dan tutup silinder.Keadaan paking yang sudah rusak juga dapat memungkinkan terjadinya kebocoran oli pada kepala dan tutup silinder. Kebocoran oli ini dapat diatasi dengan cara mengencangkan baut pengikat dan mengganti paking bila telah mengalami kerusakan. b. Kebocoran pada saringan oli Pemasangan saringan oli harus dilakukan dengan tepat dan kencang.Hal ini dikarenakan pemasangan yang kurang kencang dan tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada saringan oli. Kencangkan saringan oli dan gantilah seal oli yang rusak apabila terjadi kebocoran pada saringan oli. c. Kebocoran pada baut pembuangan oli Kebocoran pada baut pembuangan dapat disebabkan oleh kurang kencangnya saat pemasangan setelah melakukan pembuangan oli.Kencangkan baut sesuai spesifikasi agar tidak terjadi kebocoran pada baut oli. d. Kebocoran oli ke ruang bakar Komponen-komponen engine seperti dinding silinder, piston, dan ring piston suatu saat akan mengalami keausan akibat adanya gesekan. Keausan tersebut dapat menyebabkan oli masuk ke ruang bakar.Hal ini mengakibatkan tenaga engine yang dihasilkan menjadi berkurang dan
  • 12. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 38 menimbulkan kerak pada torak dan kepala silinder.Langkah yang diambil dalam mengatasi hal ini adalah dengan mengganti dinding silinder, piston, dan ring piston. Berikut adalah tabel cara mengatasi beberapa masalah apabila pemakaian oli yang terlalu boros: Tabel 3.4 Prosedur pemeriksaan gangguan pemakaian oli boros no Masalah Penyebab gangguan Cara mengatasi 1. Oli keluar dari kepala silinder 1. Kurang kuat baut pembuangan saat pengencangan 2. Keadaan paking riusak 1. Mengencangkan baut pengikat 2. Ganti paking dengan yang baru 2. Kebocoran pada sarinmgan oli 1. Kurang kencang atau ulir baut nyaa habis 2. Keadaan oil seal rusak 3. Saringan oli rusak 1. Mengencangkan saringan oli 2. Menganti oil seal dengan yang baru 3. Ganti saringan oli dengan yang baru 3. Kebocoran pada baut pembuangan Kurang kencang baut pembuangan nyaa Kencangkan baut pembuangan oli 4. Kebocoran oli ke ruang bakar Keausan pada dinding silinder, piston, ring piston Ganti dinding silinder, piston dan cincin piston 4. Oli berubah menjadi encer
  • 13. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 39 Pada umumnya minyak pelumas setelah mengalami beberapa kali pemakaian maka akan berubah menjadi encer.Tetapi apabila oli encer dan batang pengukur oli berada diatas tanda “F” maka pada sistem pelumasan terdapat beberapa kemungkinan masalah. Penyebab terjadinya hal ini diantaranya : Tabel 3.5 Prosedur pemeriksaan gangguan oli berubah encer No Masalah Penyebab gangguan 1. Tercampurnya air dengan oli Paking kepala slinder rusak Keauysan pada dinding dan kepala silinder Ganti paking kpla silinder Ganti dinding kdan kepala silinder 2. Terdapat bahan bakar dalam oli Keausan pada dinding silinder, piston, ring piston Ganti dengan yang baru F. Pemeliharaan Sistem Pelumasan Pemeliharan sistem pelumasan diperlukan agar komponen-komponen sistem pelumasan tidak cepat mengalami kerusakan. Pemeliharaan sistem pelumasan dapat dilakukan dengan cara: 1. Pemeriksaan Kualitas Oli Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa oli dari berubah warna atau sudah encer sekali.Bila kualitas oli buruk maka gantilah oli sesuai dengan spesifikasi oli.
  • 14. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 40 Gambar 3.8 Pemeriksaan kualitas oli (Pedoman Perbaikan Daihatsu Charade, 1993) Beberapa langkah dalam penggantian oli adalah : a. Hidupkan engine dan biarkan hingga mencapai suhu kerja normal. b. Matikan engine. c. Lepaskan tutup lubang pengisian oli dan drain plug (pada oil pan) kemudian keluarkanoli. d. Pasang drain plug kembali dan kencangkan hingga sesuai dengan momen pengencangan yaitu 45 N.m (4.5 kg-m, 33 lb-ft). Isilah ruang crankcase dengan oli yang baru melalui lubang pengisian oli. Pengisian oli dengan melihat standar pengisian oli yaitu : Tabel 3.6 Standar pengisian oli Innova 1TR-FE No Kondisi penggantian kapasitas 1. Mengganti hanya oli engine (DOHC) 5,5 liter 2. Mengganti oli engine dan saringan oli (dOHC) 6 liter 3. Mengganti oli setelah overhaul atau engine dalam keadaan kosong sama sekali (DOHC) 6,0 liter
  • 15. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 41 Gambar 3.9 Tempat pembuangan oli (Shop Manual Honda Civic, 1987) 2. Pemeriksaan Ketinggian Oli Pemeriksaan ketinggian oli engine dilakukan dengan memanaskan engine terlebih dahulu hingga mencapai suhu normal. Setelah mencapai suhu normal periksalah ketinggian oli dengan melihat dipstick . Ketinggian oli harus berada antara L dan F pada tangki pengukur (dipstick ) oli. Bila terlalu rendah periksa dan perhatikan kemungkinan terjadi kebocoran atau tidak.Tambahkan oli jika tidak terjadi kebocoran oli. Gambar 15. Pemeriksaan ketiggian Oli (Shop Manual Honda Civic, 1987) 3. Pemeriksaan Tekanan Oli. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Oil Pressure Gauge dihubungkan dengan switch tekanan oli. Hidupkan engine dan panaskan sampai temperatur kerja normal. Pada putaran idle tekanan oli standar lebih dari
  • 16. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 42 1,7kg/cm3 , sedangkan pada putaran 3000 rpm tekanan oli standar 4,6 kg//cm3 . Bila hasil pengukuran tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki pompa oli. Gambar 3.10 Pemeriksaan tekanan oli (Pedoman Perbaikan Daihatsu Charade: 1993: 13) 4. Pemeriksaan Saringan Oli Periksalah saringan oli dari terjadinya penyumbatan.Bersihkan saringan oli atau bila perlu gantilah saringan oli dengan yang baru bila terjadipenyumbatan. 5. Pemeriksaan Pompa Oli Pompa minyak pelumas yang rusak dapat dikarenakan oleh adanya endapan kotoran yang mengumpul pada bagian bawah dari penampung minyak.Cara mengatasinya adalah dengan memeriksa pompa minyak pelumas dengan membuka oil pan terlebih dahulu sebelum memeriksa komponen- komponen pada pompa minyak pelumas. Gambar 3.11 Komponen Pompa Oli (Training centre astra mobil: 1998: 8)
  • 17. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 43 Keterangan gambar : 1. Oil Pump Gear Drive Shaft 2. Oil Pump Cover 3. Oil Pump Outer Gear 4. Oil Pump Inner Gear 5. Plug 6. Gasket 7. Relief Spring 8. Relief Plunger G. Langkah Pemasangan Komponen Engine Sebelum merakit komponen engine, sebaiknya komponen-komponen engine itu di bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan cairan pembersih. Ganti gasket dan oil seal yang sudah rusak agar kebocoran pada engine tidak terjadi. Langkah pemasangan engine nyaa yaitu: 1. Merakit block silinder  Pasang piston  Pasang main bearing  Pasang bearing cap  Pasang dan kencangkan baut main bearing cap (gunakan kunci momen 6kg)  Pasang pompa oli, oli strainer saringan oli  Pasang bak oli 2. Memasang kepala silinder Catatan: komponen mekanisme katup sudah terpasang pada kepala silinder  Letakan kepala silinder pada silinder blok yang sudah diberi gasket  Pasang baut silinder dengan berurutan dan sesuai torsinya 6kg  Pasang camshaft dan rakitan rocker arm  Stel celah katupnya  Pasang manifold, filter dan exhaust
  • 18. Shandi Fahmi S, 2012 Analisis Sistem Pelumasan Pada Engine Toyota Innova 1tr – Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 44  Pasang komponen sistem pendingin  Pasang puli crankshaft, camshaft  Isi engine dengan pelumas Setelah semua komponen terpasang maka hidupkan engine dan periksa engine dari kebocoran ataupun gangguan lain yang dihasilkan oleh engine.