SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
HARGA DIRI RENDAH


A. MASALAH UTAMA
  Harga diri rendah.


B. PENGERTIAN
  Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
  tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.


C. PROSES TERJADINYA MASALAH
     Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan
  kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan
  mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).
  Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.


     RENTANG RESPON KONSEP DIRI


     Respon adaptif                                       Respon maladaptif




     Aktualisasi Konsep diri                 Harga diri             Kerancuan
  Depersonalisasi
        Diri        positif         rendah         identitas


     Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah
  penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
  perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah
  adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
  bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka
  cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang




                                      1
dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
   Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara sosial.
   Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika
   kejadian yang megancam.
2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang
   diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi
   peran :
   a.    Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
         berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
         perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
         norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
   b.    Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
         anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
   c.    Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan
         sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh
         kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan
         fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.




                                    2
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
     1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,
         kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll.
         Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena
         privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang
         sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan
         kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan
         struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di
         rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
     2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama


D. POHON MASALAH



                             Resiko isolasi sosial: menarik diri




                        Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


              Core problem




                                     Berduka disfungsional




    5.           MASALAH         KEPERAWATAN             DAN       DATA     YANG
    PERLU DIKAJI
    1.                       Masalah keperawatan:
         a.                          Resiko isolasi sosial: menarik diri.
         b.                          Gangguan konsep diri: harga diri rendah.



                                        3
c.                            Berduka disfungsional.
       2.                        Data yang perlu dikaji:
            a. Data subyektif:
                   Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-
                   apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan
                   malu terhadap diri sendiri.
            b. Data obyektif:
                   Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
                   alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.


F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1.        Resiko isolasi sosial: menarik diri       berhubungan dengan harga diri
       rendah.
  2.        Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka
       disfungsional.


G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
  a.             Tujuan umum: sesuai masalah (problem).


  b.             Tujuan khusus:
       1.                        Klien dapat membina hubungan saling percaya
            dengan perawat
            Tindakan:
            1.1.Bina hubungan saling percaya
                     - Salam terapeutik
                     - Perkenalan diri
                     - Jelaskan tujuan inteniksi
                     - Ciptakan lingkungan yang tenang
                     - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik
                 pembicaraan).
            1.2.          Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.



                                             4
1.3.           Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
   1.4.           Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang
       berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya
       sendiri.


2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
   dimiliki.
   Tindakan:
   2.1.        Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
   2.2.        Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
       utamakan memberi pujian yang realistis.
   2.3.        Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang
       dimiliki.


3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
   Tindakan:
   3.1.           Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat
       digunakan.
   3.2.           Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
       pulang ke rumah.


4. Klien    dapat      menetapkan       /   merencanakan   kegiatan   sesuai
   kemampuan yang dimiliki.
   Tindakan :
   4.1.           Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan
       setiap hari sesuai kemampuan.
   4.2.           Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
   4.3.           Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
       lakukan.


5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan



                                    5
Tindakan :
   5.1.         Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah
       direncanakan.
   5.2.         Beri pujian atas keberhasilan
   5.3.         Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.




6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
   Tindakan:
   6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
       klien.
   6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
   6.3.    Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
   6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.




                                  6
DAFTAR PUSTAKA


                   Boyd     dan         Nihart.      (1998).   Psychiatric   Nursing&
    Contemporary     Practice.     1st     edition.     Lippincot-   Raven    Publisher:
    Philadelphia.
                   Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa
    Keperawatan. EGC: Jakarta.
                   Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing
    Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
                   Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan
    Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
                   Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa.
    Edisi 3. EGC: Jakarta.
                   Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric
    Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC




                                            7
DAFTAR PUSTAKA


                   Boyd     dan         Nihart.      (1998).   Psychiatric   Nursing&
    Contemporary     Practice.     1st     edition.     Lippincot-   Raven    Publisher:
    Philadelphia.
                   Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa
    Keperawatan. EGC: Jakarta.
                   Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing
    Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
                   Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan
    Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
                   Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa.
    Edisi 3. EGC: Jakarta.
                   Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric
    Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC




                                            7
DAFTAR PUSTAKA


                   Boyd     dan         Nihart.      (1998).   Psychiatric   Nursing&
    Contemporary     Practice.     1st     edition.     Lippincot-   Raven    Publisher:
    Philadelphia.
                   Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa
    Keperawatan. EGC: Jakarta.
                   Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing
    Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
                   Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan
    Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
                   Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa.
    Edisi 3. EGC: Jakarta.
                   Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric
    Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC




                                            7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
rudi mirino
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Lindarti Marsiyah
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
Ns.Heri Saputro
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
Teye Onti
 

Mais procurados (20)

Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Lp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriLp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diri
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 

Destaque

laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
Mas Mawon
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
Ferdiansah Umar
 

Destaque (15)

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAHLAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Ppt sp hdr
Ppt sp hdrPpt sp hdr
Ppt sp hdr
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Ppt askep kami
Ppt askep kamiPpt askep kami
Ppt askep kami
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Ppt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanPpt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatan
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadianAsuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
 

Semelhante a Askep harga diri rendah

Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Mas Mawon
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
HoirulIhsan
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
Mas Mawon
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosial
purnamabela
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Mas Mawon
 

Semelhante a Askep harga diri rendah (20)

Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.pptASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
 
Ilmu keperawatan
Ilmu keperawatanIlmu keperawatan
Ilmu keperawatan
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
 
Askep waham
Askep wahamAskep waham
Askep waham
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosial
 
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Askep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkapAskep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkap
 
Intervensi kep tn a AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi kep tn a AKPER PEMKAB MUNA Intervensi kep tn a AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi kep tn a AKPER PEMKAB MUNA
 
LP Waham (ineu).docx
LP Waham (ineu).docxLP Waham (ineu).docx
LP Waham (ineu).docx
 
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANGAskep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 

Mais de f' yagami

Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
f' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
f' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
f' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
f' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
f' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
f' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
f' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
f' yagami
 

Mais de f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Askep harga diri rendah

  • 1. HARGA DIRI RENDAH A. MASALAH UTAMA Harga diri rendah. B. PENGERTIAN Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri. C. PROSES TERJADINYA MASALAH Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. RENTANG RESPON KONSEP DIRI Respon adaptif Respon maladaptif Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi Diri positif rendah identitas Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang 1
  • 2. dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain. Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti : 1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam. 2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran : a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma- norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri. b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian. c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan. 2
  • 3. Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara: 1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai. 2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama D. POHON MASALAH Resiko isolasi sosial: menarik diri Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Core problem Berduka disfungsional 5. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI 1. Masalah keperawatan: a. Resiko isolasi sosial: menarik diri. b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah. 3
  • 4. c. Berduka disfungsional. 2. Data yang perlu dikaji: a. Data subyektif: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa- apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. b. Data obyektif: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup. F. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah. 2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional. G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN a. Tujuan umum: sesuai masalah (problem). b. Tujuan khusus: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat Tindakan: 1.1.Bina hubungan saling percaya - Salam terapeutik - Perkenalan diri - Jelaskan tujuan inteniksi - Ciptakan lingkungan yang tenang - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan). 1.2. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya. 4
  • 5. 1.3. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. 1.4. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Tindakan: 2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. 2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis. 2.3. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. Tindakan: 3.1. Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan. 3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah. 4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki. Tindakan : 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan. 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien. 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan. 5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan 5
  • 6. Tindakan : 5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan. 5.2. Beri pujian atas keberhasilan 5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah. 6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. Tindakan: 6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien. 6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat. 6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah. 6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA  Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.  Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.  Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.  Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.  Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.  Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC 7
  • 8. DAFTAR PUSTAKA  Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.  Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.  Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.  Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.  Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.  Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC 7
  • 9. DAFTAR PUSTAKA  Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.  Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.  Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.  Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.  Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.  Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC 7