Tiga poin utama dokumen ini adalah: (1) Pemerintah harus berperan lebih besar dalam pembangunan infrastruktur telematika di seluruh Indonesia, (2) Pembangunan infrastruktur telematika tidak sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar, dan (3) Pemerintah perlu memperkuat industri telematika dalam negeri.
2. Presiden SBY Bangga dengan pengguna media sosial di
Indonesia
"Pemuda kami ini bisa dibilang paling 'connected'. Saat ini
kita adalah pengguna Facebook tertinggi kedua di dunia,
dan tertinggi ketiga pengguna Twitter," ungkap Presiden
Yudhoyono (detik.com, 4 Mei 2011)
Bisnis ICT 2012
Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring
memperkirakan, bisnis Information Communication
Technology (ICT) pada 2012 ini dapat mencapai Rp500
triliun. (Vivanews.com, 21 Desember 2011)
3. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
Pada tahun 2007, menurut Buku Putih “Komunikasi dan Informatika Indonesia” yang
diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2010,
prosentase keluarga Indonesia yang memiliki akses internet sebesar 5,58 persen.
Dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 8,56 persen. Sementara menurut Plt Dirjen
Postel Muhammad Budi Setiawan, seperti ditulis oleh detik.com Juni 2010,
mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka
45 juta
Internet usage and population statistics in Indonesia
Year User Population Percentage GDP p.c Note
2000 2,000,000 206,264,595 1% $ 570
2007 20,000,000 224,481,720 8.9 % $1,916
2008 25,000,000 237,512,355 10.5 % $ 2,238
2009 30,000,000 240,271,522 12.50 % $ 2,329
2010 30,000,000 242,968,342 12.30 % $ 2,858
“Indonesia Internet Usage and Population Statistics”, Internet World Stats quoting United Nations Department of Economic and Social
[1]
Affairs, http://www.internetworldstats.com (last accessed April 6, 2012).
4. Dalam UU 36/1999 Telekomunikasi (dalam bab Penjelasan atas UU
36/1999) disebutkan bahwa tujuan dari telekomunikasi adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks
telekomunikasi tentu saja kesejahteraan masyarakat ini dicapai
melalui perluasaan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
Idealnya, liberalisasi yang didorong oleh UU 36/1999 akan
semakin mendorong perluasan akses telekomunikasi itu. Namun
benarkah demikian?
5. Data dari kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)menyebutkan, bahwa
hingga tahun 2008, desa di wilayah Jawa merupakan kawasan yang paling banyak
memiliki infrastruktur telepon kabel. Kemudian menyusul wilayah Sumatera,
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Papua dan Maluku. Kepemilikan
telepon kabel (84,79%) pun paling banyak berada di wilayah Jawa dan Sumatera.
Dari data ini mulai muncul indikasi ketimpangan akses telekomunikasi di Indonesia.
Akses telekomunikasi masih didominasi Jawa dan Indonesia Bagian Barat (Sumatera).
Wilayah Jawa juga merupakan wilayah desa penerima sinyal selular terbanyak
dibandingkan daerah lain di Indonesia. Tak heran pula pada tahun 2008 kepemilikan
handphone (81,57%) berada di wilayah Jawa dan Sumatera.
Sementara di sisi lain, data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun
2010, menyebutkan sebanyak 65,2% infrastruktur backbone serat optik
terkonsentrasi di Jawa, kemudian diikuti oleh Sumatera (20,31%) dan Kalimantan
(6,13%), sementara pada wilayah Indonesia timur (Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua) belum terjangkau infrastruktur ini.
(Sumber: Buku Putih, “Komunikasi dan Informatika tahun 2010)
Note: Pengertian backbone serat optik adalah saluran atau koneksi berkecepatan tinggi
yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan telematika.
7. Facebook: Indonesian User by Cities
Report Indonesia Social Media Landscape a snapshot of Indonesian user behavior by SalingSilang.com (Feb
2011)
http://www.slideshare.net/salingsilang/snapshot-of-indonesia-social-media-users-saling-silang-report-feb-2011
50.33%
26.83%
5.02%
3.23% 3.09%3.04% 2.23% 2.18% 1.90%
1.04%0.49%0.28% 0.12% 0.10% 0.07%0.03% 0.01% 0.01%
8. Top cities in Indonesia that tweets
Source: SalingSilang.com Engine, Indonesian Twitter Users 2011
15.37%
10.01%
10.01%
9.44%
9.26%
8.96%
7.99%
7.22%
5.43%5.12%
3.14%3.09%
1.06%
0.99%
0.65%
0.52%0.31%0.30%0.17%0.16%0.15%
9. "Saya bayangkan, sulit ya anak-anakku, kita harus mencari informasi melalui
internet di Saumlaki ini," ujar Wapres Boediono di hadapan perwakilan
siswa SMA/SMK se-Saumlaki di halaman SMA Unggulan Saumlaki. Wapres
Boediono, Sabtu (6/11/2010) pagi, mengaku sulit mengakses internet saat
mencoba berkali-kali membuka situs untuk mengetahui perkembangan
berita. Pasalnya, jaringan internet di Saumlaki, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Provinsi Maluku, belum seluas di Jakarta.
(Kompas.com 6 November 2010)
Pendaftaran SNMPTN Online di seluruh
Indonesia??
Uji Kompetensi Guru secara online??
Pendaftaran masuk PNS secara Online??
10. Impor Handphone
Data Kementerian Perdagangan, impor telepon seluler angkanya naik selama bulan
Januari hingga Mei 2012 sebesar 22,2% (http://finance.detik.com, 3 Juli 2012)
Impor Laptop
Sampai November 2009, nilai impor komputer jinjing telah menembus 461 juta dollar
AS. Angka ini melonjak 30,4 persen dibandingkan impor laptop seluruh tahun 2008
yang hanya 353,4 juta dollar AS.
Dari nilai impor itu, laptop China menguasai 90,4 persen atau 416,7 juta dollar AS.
Sumber dari Kementrian Perdagangan, per November 2009, setelah China menyusul
laptop dari Sinagapura sebesar 3,75 persen, Malaysia 2,62 persen, Jepang 2,32
persen, dan Hong Kong 0,24 persen. Sisanya 0,67 persen dari berbagai negara
lainnya. (Sumber; Kompas.com, 10 Maret 2010)
Jumlah domain non-id
Menurut data dari PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia), website yang
menggunakan domain indonesia (id) hanya 58.793. Sementara yang menggunakan
domain internasional sebanyak 198.295. Apa ini artinya? Jika harga domain
internasional itu katakanlah Rp 8.000, maka sudah miliaran uang keluar dari negeri
ini. (Terungkap dalam FGD etika berinternet, ICT Watch 2011)
11. Saham Industri Telekomunikasi
Sebanyak 35 persen saham Telkomsel dimiliki SingTel Mobile, perusahaan
telekomunikasi Singapura. Sisanya, 65 persen, dimiliki PT Telkom.
Porsi saham terbesar PT Indosat Tbk dikuasai perusahaan Qatar, Qtel Asia (65 persen),
sementara publik sebesar 15,33 persen, Pemerintah Indonesia (14,29 persen), dan
perusahaan investasi Norwegia, Skagen AS (5,38 persen).
Mayoritas saham XL dikuasai Axiata Group Berhad, Malaysia, melalui Indocel Holding Sdn
Bhd (66,7 persen), Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui
Etisalat International Indonesia Ltd (13,3 persen), dan publik (20 persen).
Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/26/03434833/Perlu.Ketahanan.T
elekomunikasi
Baca pula:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/23/07263157/Ekonomi.Indonesia
.Didominasi.Asing.
12. Negara harus berperan lebih besar dan aktif
dalam menggelar infrastruktur telematika di
Indonesia.
Pembangunan infrastruktur Telematika tidak
sepenuhnya diserahkan pada mekanisme
pasar (hak gugat warga negara bila
pemerintah gagal menggelar infrastruktur
telematika)
Pemerintah harus lebih memperkuat industri
telematika dalam negeri