SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
KALIMAT
Pertemuan 5
KALIMAT
   Kalimat : satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran
    secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

   Wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan
    keras lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi akhir yang diikuti
    oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau
    asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain.

   Wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
    dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di
    dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua
    (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru
    pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud
    lisan, sedangkan spasi yang mengikutinya melambangkan
    kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
Unsur Kalimat:
               S – P – O – Pel - K

   Subjek (S)
   Predikat (P)
   Objek (O)
   Pelengkap (Pel)
   Keterangan (K)
Subjek (S)
   Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku,
    sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi
    pangkal/pokok pembicaraan.

   Ciri-ciri Subjek: a) berjenis kata benda/dibendakan; b)
    menjadi inti/pokok pikiran; c) dijelaskan oleh bagian lainnya;
    d) menjadi jawaban dari pertanyaan Siapa atau Apa; e) dalam
    kalimat pasif berposisi sebagai objek.

   Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
Predikat (P)
   Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu
    melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan
    bagaimana subjek (pelaku).

   Selain menyatakan tindakan atau perbuatan subjek,
    sesuatu yang dinyatakan oleh P dapat pula mengenai
    sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S.

   Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
Objek (O)
   Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi
    predikat (P). Letak O selalu dibelakang P yang
    berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut
    wajib hadirnya O.

   Ciri-ciri Objek: a) berupa kata benda; b) letak setelah
    predikat; c) bila kalimat dipasifkan menjadi subjek;
    d) jawban dari pertanyaan Apa.

   Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
Pelengkap (Pel)
   Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang
    melengkapi predikat yang berupa verba. Letak Pel tidak
    selalu persis dibelakang predikat jika di dalam kalimat
    terdapat objek, sehingga urutan penulisan bagian kalimat
    kalimat: S –P –O – Pel.

   Ciri-ciri Pel: a) dapat berupa kata benda, verba, klausa; b)
    langsung berada di belakang verba intransitif; c) tidak
    dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.

   Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.
Keterangan (K)
   Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan
    berbagai hal tentang kalimat yang lainnya. Letak K
    bisa di awal, di tengah, atau di belakang.

   Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan
    Pel.
   Keterangan berupa: ket waktu, tujuan, tempat, sebab,
    akibat, syarat, cara, posesif.

   Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.
Kalimat Efektif
   Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
    untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
    pendengar dan pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
    pembicara atau penulis.

   Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran pembicara
    atau penulis kepada pendengar (pembaca) secara tepat dan
    jelas sehingga tidak akan terjadi keraguan, kesalahan
    komunikasi dan informasi, atau kesalahan pengertian.

   Ciri-ciri Kalimat Efektif: 1) kesepadanan struktur; 2)
    keparalelan; 3) ketegasan; 4) kehematan; 5) kecermatan; 6)
    kepaduan; dan 7) kelogisan.
1. Kesepadanan Struktur
   Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara
    pikiran/gagasan dan struktur bahasa yang dipakai.
   Kesepadanan ini ditunjukkan oleh adanya kesatuan
    gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri:
n   Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas.
n   Kalimat tidak terdapat subjek yang ganda/rangkap.
n   Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada
    kalimat tunggal.
n   Predikat kalimat tidak didahului dengan kata yang.
2. Keparalelan
   Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
    digunakan dalam kalimat. Artinya, apabila bentuk kata
    pertama menggunakan nomina, bentuk kata kedua,
    ketiga, dst, juga harus menggunakan nomina.

   Begitu pula apabila kata pertama menggunakan verba,
    kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan verba.

   Keparalelan sering disebut konsisten.
3. Ketegasan
   Ketegasan disebut juga penekanan, adalah suatu
    perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada
    dasarnya dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu
    ditonjolkan yang tertuang dalam kalimat dengan
    memberi penegasan atau penekanan.

Caranya:
4. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat.
5. Membuat urutan kata yang logis.
6. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
7. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
4. Kehematan
   Kehematan adalah ‘hemat’ dalam menggunakan kata,
    frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
    Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata
    atau frase yang dapat menambah kejelasan kalimat,
    melainkan menghilangkan kata-kata atau frasa yang tidak
    diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Caranya:
4.  Dilakukan dengan cara menghilangkan subjek.
5.  Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
    kata.
6.  Menghindarkan kesinoniman dalam kalimat.
5. Kecermatan
   Kecermatan adalah ‘cermat’ dalam membuat kalimat dengan
    pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan tafsir
    ganda atau salah.


6. Kepaduan
   Kepaduan adalah terintegrasi pernyataan dalam kalimat
    sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
   Kalimat yang padu adalah kalimat yang lugas dan
    mencerminkan cara berpikir yang sistematis.


7. Kelogisan
   Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat
    dan sesuai dengan ejaan atau kaidah tata bahasa yang berlaku.
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi DiksiAry Hidayat
 
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaDiana Amelia Bagti
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaUNIB
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 
Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....ellda28
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 

Mais procurados (20)

Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
 
Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 

Semelhante a Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan

KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxMedhitaBimaArifanda
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biNurul Qamar
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).pptKipasAngin30
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxDiniyatulJannah
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxyulianwaruwu
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptxnovriwaldi31
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatMuhammad Amal
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 

Semelhante a Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan (20)

KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 

Mais de Ainul Fikri

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatAinul Fikri
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Ainul Fikri
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2Ainul Fikri
 
Slide model pembelajaran..
Slide   model pembelajaran..Slide   model pembelajaran..
Slide model pembelajaran..Ainul Fikri
 
Pertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulPertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulAinul Fikri
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranAinul Fikri
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiAinul Fikri
 
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuPertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuAinul Fikri
 
Pertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaPertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaAinul Fikri
 
Pertemuan penalaran
Pertemuan  penalaranPertemuan  penalaran
Pertemuan penalaranAinul Fikri
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikAinul Fikri
 

Mais de Ainul Fikri (11)

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
 
Slide model pembelajaran..
Slide   model pembelajaran..Slide   model pembelajaran..
Slide model pembelajaran..
 
Pertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulPertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judul
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaran
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
 
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuPertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
 
Pertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaPertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan makna
 
Pertemuan penalaran
Pertemuan  penalaranPertemuan  penalaran
Pertemuan penalaran
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 

Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan

  • 2. KALIMAT  Kalimat : satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.  Wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain.  Wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan, sedangkan spasi yang mengikutinya melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
  • 3. Unsur Kalimat: S – P – O – Pel - K  Subjek (S)  Predikat (P)  Objek (O)  Pelengkap (Pel)  Keterangan (K)
  • 4. Subjek (S)  Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.  Ciri-ciri Subjek: a) berjenis kata benda/dibendakan; b) menjadi inti/pokok pikiran; c) dijelaskan oleh bagian lainnya; d) menjadi jawaban dari pertanyaan Siapa atau Apa; e) dalam kalimat pasif berposisi sebagai objek.  Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
  • 5. Predikat (P)  Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku).  Selain menyatakan tindakan atau perbuatan subjek, sesuatu yang dinyatakan oleh P dapat pula mengenai sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S.  Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
  • 6. Objek (O)  Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat (P). Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.  Ciri-ciri Objek: a) berupa kata benda; b) letak setelah predikat; c) bila kalimat dipasifkan menjadi subjek; d) jawban dari pertanyaan Apa.  Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.
  • 7. Pelengkap (Pel)  Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berupa verba. Letak Pel tidak selalu persis dibelakang predikat jika di dalam kalimat terdapat objek, sehingga urutan penulisan bagian kalimat kalimat: S –P –O – Pel.  Ciri-ciri Pel: a) dapat berupa kata benda, verba, klausa; b) langsung berada di belakang verba intransitif; c) tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.  Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.
  • 8. Keterangan (K)  Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang kalimat yang lainnya. Letak K bisa di awal, di tengah, atau di belakang.  Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan Pel.  Keterangan berupa: ket waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif.  Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.
  • 9. Kalimat Efektif  Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar dan pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.  Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran pembicara atau penulis kepada pendengar (pembaca) secara tepat dan jelas sehingga tidak akan terjadi keraguan, kesalahan komunikasi dan informasi, atau kesalahan pengertian.  Ciri-ciri Kalimat Efektif: 1) kesepadanan struktur; 2) keparalelan; 3) ketegasan; 4) kehematan; 5) kecermatan; 6) kepaduan; dan 7) kelogisan.
  • 10. 1. Kesepadanan Struktur  Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara pikiran/gagasan dan struktur bahasa yang dipakai.  Kesepadanan ini ditunjukkan oleh adanya kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Ciri-ciri: n Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas. n Kalimat tidak terdapat subjek yang ganda/rangkap. n Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. n Predikat kalimat tidak didahului dengan kata yang.
  • 11. 2. Keparalelan  Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, apabila bentuk kata pertama menggunakan nomina, bentuk kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan nomina.  Begitu pula apabila kata pertama menggunakan verba, kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan verba.  Keparalelan sering disebut konsisten.
  • 12. 3. Ketegasan  Ketegasan disebut juga penekanan, adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada dasarnya dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan yang tertuang dalam kalimat dengan memberi penegasan atau penekanan. Caranya: 4. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat. 5. Membuat urutan kata yang logis. 6. Melakukan pengulangan kata (repetisi). 7. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
  • 13. 4. Kehematan  Kehematan adalah ‘hemat’ dalam menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata atau frase yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghilangkan kata-kata atau frasa yang tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Caranya: 4. Dilakukan dengan cara menghilangkan subjek. 5. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. 6. Menghindarkan kesinoniman dalam kalimat.
  • 14. 5. Kecermatan  Kecermatan adalah ‘cermat’ dalam membuat kalimat dengan pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda atau salah. 6. Kepaduan  Kepaduan adalah terintegrasi pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.  Kalimat yang padu adalah kalimat yang lugas dan mencerminkan cara berpikir yang sistematis. 7. Kelogisan  Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan atau kaidah tata bahasa yang berlaku.