1. Nama anggota kelompok
Ribca Destama
ACC 111 0052
Lasro kf Sinaga
ACC 111 0092
Nonie Kristina Y
ACC 111 0061
Wiwik Handayani
ACC 111 0055
Yesa Rela P.M
ACC 111 0013
2. Enzim adalah senyawa organik yang
tersusun atas protein, yang dihasilkan
oleh sel, dan berperan sebagai
biokatalisator dalam reaksi
kimia. Biokatalisator organik yang
dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas
protein, yang berfungsi sebagai senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia.
3. a.
Katalisis Enzim
Katalisis adalah peristiwa
peningkatan laju reaksi sebagai
akibat penambahan suatu katalis.
Meskipun katalis menurunkan energi
aktivasi reaksi, tetapi ia tidak
mempengaruhi perbedaan energi
antara produk dan pereaksi.
4. b. Spesifiksitas enzim
Kemampuan enzim untuk mengatalisis
suatu reaksi merupakan hal yang spesifik.
Oleh sebab itu, suatu enzim hanya mampu
menjadi katalisator untuk reaksi tertentu.
Spesifitas enzim disebabkan oleh bentuknya
yang unik dan gugus polar atau non polar
yang terdapat pada struktur kimia enzim.
5. c. Struktur Enzim
Enzim utuh disebut juga holoenzim.
Enzim tersusun atas dua bagian, yaitu:
Apoenzim merupakan bagian protein dari
enzim dan bersifat tidak tahan panas
(termolabil).
Gugus prostetik merupakan bagian
nonprotein dari enzim dan bersifat tahan
panas. Jika gugus prostetik berupa molekul
anorganik, seperti logam seng dan besi,
disebut kofaktor.
7. d. Isolasi Enzim Dan
Pemurnian Enzim
Isolasi Enzim
Proses memisahkan enzim dari sumbernya
Melibatkan beberapa teknik sekaligus
Enzim yang ditemukan di pasaran berasal
dari berbagai macam organisme, dengan
berbagai tingkat kemurnian
8. Prinsip pemurnian : sama dengan prinsip
pemurnian protein.
Metode pemurnian didasarkan pada sifat enzim
diantaranya :
Ukuran
Muatan
Hidrofobisitas
Stabilitas
Aktivitas
Afinitas
10. e. Bentuk-bentuk
Enzim
Secara umum bentuk enzim ada 2, yaitu
Bentuk Enzim tidak aktif
Enzim disintesis dalam bentuk calon
enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan
dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.
Misalnya tripsinogen yang disintesis dalam
penkreas, diaktifkan dengan memecah salah
satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak
aktif ini disebut Zimogen.
11. Enzim aktif tersusun atas dua bagian.
Kedua bagian enzim tersebut adalah
apoenzim dan koenzim. Jika kedua susunan
enzim tersebut diatas disatukan maka
disebut holoenzim. Kedua susunan enzim
tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain,
sebab jika sampai terpisah akan
menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
12. f. Tata Nama Enzim
Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase.
Di depan –ase digunakan nama substrat di
mana enzim itu bekerja atau nama reaksi
yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa
yang bereaksi dengan bantuan enzim.
Pembagian atau penggolongan enzim
didasarkan pada fungsinya.
13. Sistem Penamaan Enzim
sistem penamaan enzim menurut IUB sebagai
berikut:
Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama
menunjukkan substrat dan kedua ditambah
dengan –ase yang menunjukkan tipe reaksi
yang dikatalisis. Contoh: heksosa isomerase
(subsrat: heksosa dengan reaksi isomerase).
Jika diperlukan, ditambah dengan informasi
tambahan tentang reaksi dalam tanda kurung
di bagian akhir nama. Contoh : Lmalat:NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi).
14. Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari
4 nomor yaitu :
Digit pertama
: kelas tipe reaksi
Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6
kelas, masing-masing mempunyai 4-13 subkelas.
Digit kedua
: subkelas tipe reaksi
Digit ketiga
: subsubkelas tipe reaksi
Digit keempat
: untuk enzim spesifik
Contoh :
Kelas 2
: transferase
Subkelas 7
: transfer fosfat
Subsubkelas 1
: alkohol merupakan akseptor
fosfat
Enzim spesifik 1
: heksokinase atau ATP:D-heksosa
6-fosfotransferase.
15. g. Aktivitas Enzim
Kinetik enzim adalah kemampuan enzim
dalam membantu reaksi kimia. Kemampuan
enzim ini dapat dihitung dengan mengukur
jumlah produk yang terbentuk, atau dengan
menghitung kurangnya substrat dalam
satuan waktu tertentu. Selain itu, dapat juga
dihitung dengan peningkatan atau penurunan
koenzim.
16. 1.2 Kofaktor dan
Teori Katalitik
A. Kofaktor
Merupakan bagian non protein dari enzim,
bersifat stabil pada suhu tinggi, dan tidak
berubah pada akhir reaksi. Kofaktor terdiri
dari aktivator, gugus prostetik, dan koenzim.
Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan
dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci,
dan teori kecocokan yang terinduksi.
18. Kofaktor dapat berupa gugus prostetik
yang mengikat dengan kuat, ataupun
koenzim, yang akan melepaskan diri dari
tapak aktif enzim semasa reaksi. Kofaktor
gugus prostetik membentuk ikatan sangat
erat baik secara kovalen maupun non kovalen
dengan apoenzim dan sukar terurai dalam
larutan.
20. B. Teori Katalisis Sisi
Aktif dan Aktivitas
Katalitik
Enzim terbuat dari protein, enzim memiliki
bentuk tiga dimensi yang unik, berupa lekukan
pada permukaan protein enzim, tempat substrat
berikatan secara lemah. Zat yang akan dikatalis
oleh enzim disebut substrat. Substrat akan
berikatan dengan enzim pada daerah yang
disebut sisi aktif. Sisi aktif enzim (active site)
adalah bagian dari molekul enzim tempat
berikatannya substrat, untuk membentuk
kompleks enzim substrat, dan selanjutnya
membentuk produk akhir.
22. 1.4 Analisi enzim
A. Polymerase Chain Reaction (Reaksi Berantai
Polimerase)
Reaksi berantai polimerase atau lebih umum
dikenal sebagai PCR (polymerase chain reaction)
merupakan suatu teknik atau metode
perbanyakan (reflikasi) DNA secara enzimatik
tanpa menggunakan organisme. Dengan teknik
ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar
dengan waktu relatif singkat sehingga
memudahkan berbagai teknik lain yang
menggunakan DNA. Penerapan PCR banyak
dilakukan di bidang biokimia dan biologi
molekuler karena relatif murah dan hanya
memerlukan jumlah sampel yang kecil.
24. B. Prinsip Kerja PCR
Secara prinsip, PCR merupakan proses
yang diulang-ulang antara 20–30 kali siklus.
Setiap siklus terdiri atas tiga tahap. Berikut
adalah tiga tahap bekerjanya PCR dalam satu
siklus:
Tahap peleburan (melting) atau denaturasi
Tahap penempelan atau annealing.
Tahap pemanjangan atau elongasi
25. Dengan penemuan PCR, perkembangan dunia biologi
molekular dan bioteknologi semakin pesat.
Beberapa contoh penerapan PCR antara lain :
- Studi arkeologi gen purba, seperti fragmen DNA
kuno dari gajah purba (mammoth) yang telah
membeku selama 400.000 tahun
- Analisis tindakan kriminal dengan sedikit sampel
darah, sperma, sidik jari atau jaringan.
- Deteksi virus papilloma pada kelamin manusia
- Deteksi DNA atau RNA virus yang sulit terdeteksi,
seperti HIV
-dll
26.
Dalam bidang bioteknologi enzim merupakan
salah satu produk yang banyak digunakan atau
diaplikasikan untuk keperluan industri seperti
industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik
dan lain sebagainya.
Beberapa contoh jenis enzim yang umum dan
banyak digunakan dalam industri makanan dan
minuman antara lain :
Oksidoreduktase
Hidrolase
Isomerase
Transferase
27. Kesimpulan
Enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein,
yang dihasilkan oleh sel, dan berperan sebagai biokatalisator
dalam reaksi kimia.
Bagian dari Enzim adalah
1. Katalisis Enzim
2.
3.
4.
5.
6.
Spesifiksitas enzim
Struktur Enzim
Isolasi Enzim Dan Pemurnian Enzim
Bentuk-bentuk Enzim
Tata Nama Enzim
7. Aktivitas Enzim
Manfaat enzim adalah Dalam bidang bioteknologi enzim merupakan salah
satu produk yang banyak digunakan atau diaplikasikan untuk keperluan
industri seperti industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik dan lain
sebagainya.