Artikel ini membahas tentang tanaman kemuning (Murraya paniculata) yang tidak hanya digunakan sebagai tanaman hias tetapi juga sebagai tanaman obat tradisional. Bagian-bagian tanaman kemuning seperti daun, akar, dan kulit batang memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti bisul, rematik, dan sakit gigi. Artikel ini juga menjelaskan cara membuat obat tradisional dan membudidayakan tanaman
Pertumbuhan Pot Anthurium Andraeanum pada Media Hidroponik Agergat Organik Curah Sabut Kelapa dan Arang Sekam
1. Pertumbuhan Pot Anthurium Andraeanum pada Media Hidroponik Agergat Organik
Curah Sabut Kelapa dan Arang Sekam
Oleh
Amalia Rizki
(0813041009)
Abstrak
Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack).Termasuk suku Rutaceae selain sebagai tanaman hias,
juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisonal. Hampir keseluruhan bagian tanaman kemuning
dapat dimanfaatkan sebagai obat seperti daun, ranting, akar juga kulit batang tanaman. Penyakit
yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman kemuning diataranya sebagai analgesic,
diuretic, Stomakik.
Perkembangbiakann secara generatif melalui biji sedangkan perkembangbiakan vegetatif
buatannya melalui cangkok kerat dan stek batang. Untuk perawatan, tanaman ini cukup ditanam
di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung dan dipupuk sesuai kebutuhan.
Kata Kunci : Kemuning, obat tradisonal, cangkok kerat, stek batang, perawatan
Abstract
2. 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di tengah meningkatnya biaya hidup , kesehatan benar-benar terasa mahal harganya.
Obat-obat yang ada di pasaran maupun yang harus ditebus untuk menyembuhkan suatu penyakit
harganya semakin meningkat. Sehingga saat ini pengobatan lebih banyak dialihkan pada
pengobatan alternatif. Maka mulailah dikenal istilah ´back to nature´. Salah satu diantaranya
adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sebagai pengganti obat yang memiliki
khasiat yang sama. Masyarakat sering berfikiran bahwa tanaman obat itu susah dicari bahkan
dari namanya saja, bentuknya pun sulit dikenali. Itu adalah pemikiran yang salah karena tanaman
berkhasiat obat itu justru ada di dalam setiap tanaman. Bahkan dalam tanaman hias sekalipun.
Namun, informasi yang ada tentang manfaat tanaman sangat minim sehingga wajar bila
pemanfaatan tanaman hias untuk pengobatan belum meluas.
Salah satu tanaman hias yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah
kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack). Tanaman ini termasuk suku Rutaceae. Tanaman yang
biasa tumbuh liar atau di halaman sebagai hiasan ini, sering dimanfaatkan oleh masyarakat
pedesaan sebagai obat tradisonal. Hampir keseluruhan bagian tanaman kemuning dapat
dimanfaatkan sebagai obat seperti daun, ranting, akar juga kulit batang tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian dari para ahli, kemoning diketahui mengandung berbagai
macam bahan kimia yang sangat berperan penting dalam dunia pengobatan seperti: Daun
kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, P-earyophyllene, geraniol,
carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan
coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl)
coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-
ec-carotenone.
Adapun penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman kemuning
diataranya sebagai analgesic, diuretic, Stomakik. Salah satu penelitian ilmiah tentang tanaman
kemuning adalah pemberian Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840 mgl
200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum penyuntikkan 0,2 ml larutan karagenin 1 %
dalam NaCl fisiologis secara subplantar (zat pembuat udern buatan). Pada infus daun kemuning
dengan dosis 840 mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak
3. dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Jubeini,
Katrin, Rosrini, Jurusan Farmasi FMIPA Ul ± warta Perhipba No.Lllll, Jan-Maret 1995).
Perawatan dari tanaman kemuning ini juga terbilang tidak begitu susah sebagaimana
perawatan tanaman hias pada umumnya. Tanaman ini cukup ditanam di tempat terbuka yang
terkena sinar matahari langsung dan dipupuk sesuai kebutuhan. Pemanfaatan tanaman
diharapkan tidak saja hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai
tanaman obat sehingga selain memilii efek psikologis bagi pemilik tapi juga dapat mendatangkan
manfaat bagi kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Penyakit apa sajakah yang dapat diobati dengan menggunakan obat tradisonal dari
tanaman komuning?
1.2.2 Bagaimanakah pembuatan obat tradisional dari tanaman kemuning?
2.2.3 Bagaimanakah cara perbanyakan dan perawatan tanaman kemuning?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat disampaikan dari pembuatan artikel ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan obat
tradisonal dari tanaman kemuning.
1.3.2 Untuk mengetahui cara pembuatan obat tradisional dari tanaman kemuning.
1.3.3 Untuk mengetahui cara perbanyakan dan perawatan tanaman kemuning.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan artikel ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Bagi penulis : Penulis yang merupakan mahasiswa jurusan pendidikan biologi dapat
memperoleh wawasan tentang pemanfaatan tanaman kemuning selain digunakan
sebagai tanaman hias dapat juga bermanfaat sebagai bagai obat tradisonal serta
mengetahui cara perbanyakan dan perawatan tanaman hias terkait mata kuliah
hortikultura.
4. 1.4.2 Bagi Pembaca : Pembaca dapat memperoleh informasi tentang tanaman hortilultura
khususnya manfaat lain dari tanaman hias yang dapat menjadi alternative
pengobatan secara tradisional sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan dan
mengetahui cara perbanyakan dan perawatan tanaman hias.
2. Metode Penulisan
Dalam melakukan penulisan, disini penulis menggunakan metode eksplorasi
menggunakan berbagai sumber. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode kajian
pustaka, yang merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber ±
sumber tertulis dan data ± data relevan mengenai tanaman kemuning beserta kegunaannya bagi
kesehatan. Selain itu penulis juga melakukan browsing melaliui internet mengenai data-data
yang terkait dengan pengumpulan informasi dalm penusunan artikel ini.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1.1 Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan meggunakan oabat tradisonal tanaman
kemuning
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
5. Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Murraya
Spesies : Murraya paniculata L. Jack
(Sumber: www.plantamor.com,2010)
Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) adalah salah satu tanaman yang sering
digunakan sebagai obat. Tanaman ini termasuk suku Rutaceae. Kemuning biasa tumbuh liar di
semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Kemuning
dapat ditemukan sampai ketinggian 400 m dpl. Variasi morfologi besar sekali. Yang biasa
ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat. Semak atau
pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 - 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun
majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 - 9,. letak berseling. Helaian anak daun bertangkai,
bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit,
panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, permukaan licin, mengilap, wamanya hijau, bila diremas tidak
berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 - 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun
atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 - 12 mm,
masih muda hijau setelah tua merah mengilap, berbiji dua.
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, Pearyophyllene, geraniol,
carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan
coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl)
coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-
ec-carotenone.
Selain digunakan sebgai tanaman hias, kemuning juga bermanfaat sebagai obat tradisonal
yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Adapun pemafaantan dari bagian tanaman
kemuning yang dijadikan sebagai obat tradisonal yaitu:
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi:
radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksi
saluran kencing, kencing nanah,
haid tidak teratur,
lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus),
sakit gigi,
kulit kasar.
6. Akar berguna untuk mengatasi:
memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo,
digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng
encephalitis B.
Kulit batang berguna untuk mengatasi:
sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus)
3.1.2 Cara Pembuatan obat trasisonal dari tanaman kemuning
Adapun cara pembuatan obat tradisonal menggunakan tanaman kemuning antara lain:
1. Bisul: Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa l gelas. Setelah dingin disaring Lalu
diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2. Rematik, keseleo, memar : Akar kemuning kering sebanyak 15 ± 30 g dicuci Lalu dipotong-
potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 ½ gelas, Lalu direbus sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, Lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
3. Memar : emuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak,dicuci lalu
digiling halus.Tambahkan sedikit arak sambil diaduk diatas api. Hangat-hangat ditempelkan
pada bagian tubuh yang memar.
4. Sakit gigi : Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam
gigi yang berlubang.
5. Melangsingkan badan : Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia)
masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk
halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air
yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
6. Radang buah zakar: Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35
g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.
7 Infeksi saluran kencing: Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas
air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali
sehari, masing-masing 1/2 gelas.
7. 8. Datang haid tidak teratur : Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis)
masing- masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1jari, dicuci dan
dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih Lalu direbus sampai airnya tersisa
1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
9. Kulit kasar : Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci Lalu ditumbuk sampai lumat.
Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit
sebelum tidur.
3.1.3 Cara Membudidayakan Tanaman Kemuning (Murraya paniculata L. Jack)
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor
genetis merupakan faktor yang terdapat dalam tanaman seperti benis, varietas, hormone serta
lainnya. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, suhu, air
dan udara. Seperti mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat beradaptasi dengan lingkungan
serta perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis, atau morfologis.
Adapun cara pembudidayaan tanaman kemuning dapat dilakukan dengan cara generatif
dan vegetatif buatan. Cara generatif yaitu melaui biji (benih yang memenuhi persyaratan sebagai
bahan tanaman). Biji yang dipilih hendaknya kuat atau subur tumbuhnya, bebas dari penyakit
(bebas dari jamur dan tidak berwarna suram) dan bentuknya seragam. Dalam menyiapkan biji
untuk benih hendaknya biji diambil dari buah yang matang langsung pada tanaman, biji berasal
dari tanaman yang punya sifat baik, bentuk dan ukurannya normal. Dilakukan penyemaian benih
di dalam wadah. Mengambil biji-biji yang tua, lalu semaikan dalam polybag. Setelah tumbuh
sekitar 30 - 50 cm.( Hanum, Chairani,2008)
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta
terbentuknya tanaman dari bagian-bagian khusus tanaman. Perkembangbiakan vegetatif dapat
dilakukan melalui campur tangan manusia (vegetatif buatan). Untuk tanaman kemuning
dilakukan dengan stek dan mencangkok.
Perbanyakan tanaman dengan stek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara
pemisahan atau pemotongan bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. (Arifin
Arief, 1990). Cara menyetek batang kemuning adalah dengan mengambil stek dari batang
tanaman yang sehat, panjang tanaman 10 cm (tujuannya sebagai efisiensi penyerapan hormon-
8. hormon tumbuhan), mengambil stek pada sore hari ini dimaksudkan karena pada saat sore hari
cadangan nutrisi maksimal terpenuhi, mediumnya bebas jamur dan bakteri serta gembur.
Mencangkok merupakan cara mengusahakan perakaran dari suatu cabang tanaman tanpa
memotong cabang tesebut dari induknya. (Arifin Arief, 1990). Persyaratan cabang yang akan
dicangkok meliputi:
‡ Berumur sedang, yang ditandai dengan warna yang kecoklatcoklatan.
‡ Berasal dari pohon induk yang tidak terserang hama dan penyakit
‡ Cabangnya lurus, mempunyai tajuk yang rimbun, dan tumbuhnya subur.
‡ Diameter cabang 2 -3 cm
Cara pencangkokan dengan menggunakan cangkok kerat. Dengan jalan, cabang dikerat
melingkar,membersihkan lapisan kambium, kambium ini berperan besar dalam membentuk
pembuluh-pembuluh tapis (phloem) sekunder ke arah sebelah luar dan membentuk pembuluh-
pembuluh kayu (xylem) sekunder ke arah dalam. Dengan dibuangnya lapisan kambuim yang
terdapat pada batang ketika waktu penyayatan dan pengupasan kulit batang,maka zat-zat
makanan ataupun segala sesuatu yang berasal dari atas sayatan tidak akan dapat ke bawah
sayatan menuju ke akar. luka keratin kemudian ditutup dengan tanah dicampur dengan pupuk
NPK dan dibalut dengan plastic dan diikat dengan tali. Akar akan mulai tumbuh setelah 1-3
bulan sejak batang dicangkok, kemudian dilakukan pemotongan pertumbuhan akar cangkokan
dan hasilnya dapat ditanam. Penanaman sebaiknya dilakukan di musim hujan karena cukup air,
panas matahari langsung dapat mengakibatkan terjadinya penguapan tanaman. Sehingga akar
tanaman belum kuat betul akan berakibat mati (Arifin Arief, 1990).
Penyiraman tanaman dilakukan pada pagi dan sore hari, dilakukan dengan menyiram
bagian akar hingga basah, bila hujan turun terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak
tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Pemupukan pada
tanaman kemuning dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Waktu pemupukan umumnya 3 bulan
sekali. Pemeliharaan lain, untuk memacu munculnya bunga diperlukan larutan KNO3 (Kalsium
Nitrat) yang akan mempercepat 10 hari lebih awal. Agar tanaman terlihat indah, perlu dilakukan
pemeriksaan rutin terhadap tanaman tiap minggunya dengan membersihkan daun-daun yang
menguning dan membersihkan dari kotoran, hama, penyakit yang menempel.
9. 4. Penutup
4.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1) Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman
hias dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian 400 m dpl.
2) Tanaman kemuning yang termasuk suku Rutaceae selain dikenal sebagai tanaman hias
juga bermanfaat bagi kesehatan sebagai obat tradisional. Hampir seluruh bagian dari
tanaman ini dapat digunakan sebagia obat mulai dari daun, batang hingga akarnya.
3) Cara perkembangbiakan tanaman kemuning dapt melalui perkembangbiakan generatif
dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan generatif melalui biji
sedangkan perkembangbiakan vegetative buatannya melalui cangkok kerat dan stek
batang. Perawatan dari tanaman kemuning ini juga terbilang tidak begitu susah
sebagaimana perawatan tanaman hias pada umumnya. Tanaman ini cukup ditanam di
tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung dan dipupuk sesuai kebutuhan.
4.2 Saran
Pembudidayaan tanaman tanaman hias tentunya selain memperhatikan unsur seni dan
komersil tapi juga harus memperhatikan unsur kesehatan. Oleh karena itu, bagi petani
maupun pembudidaya tanaman hias diharapkan dapat mengetahui fungsi dari tanaman
hias yang dimiliki sehingga dapat memanfaatkan tanaman hiasnya sebagai alternative
pengganti obat modern dengan khasiat yang sama.
Daftar Pustaka
Anonim.2010.Kemuning.Dapat diakses pada http://www.naturindonesia.com [tanggal 27
november 2010].
Dekoz.2010.Khasiat Kesehatan Dalam Tanaman Hias. Dapat diakses pada: http://dechacare.com
[tanggal 27 november 2010].
Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2 untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Arifin, Arief.1990. Tanaman Hortikultura,sayur dan buah.