SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 65
RANGKUMAN
MATERI
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
NAMA :
NI WAYAN FERYANTINI
BAGIAN I
KURIKULUM
A.

PENGERTIAN






Kurikulum
adalah
perangkat
pendidikan yang merupakan jawaban
terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat.
Pengertian kurikulum menurut Kerr,J.
F (1968) : kurikulum adalah semua
pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara individu ataupun
kelompok, baik disekolah maupun
diluar sekolah.
Pengertian
kurikulum
menurut
Neagley dan Evans (1967) :kurikulum
B. FUNGSI PENGEMBANGAN
KURIKULUM
 Tujuan

Kurikulum

 Tujuan

kurikulum pada dasarnya merupakan
tujuan setiap program pendidikan yang
diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum
merupakan alat antuk mencapai tujuan, maka
kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum
pendidikan. Di Indonesia ada 4 tujuan utama
yang secara hirarki sebagai berikut:
1. Tujuan nasional
2. Tujuan Intitusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Instruksional
C. Fungsi Kurikulum Bagi Anak
Didik
 Keberadaan

kurikulum

sebagai

organisasi belajar tersusun merupakan
suatu

kesiapan

anak.

Anak

diharapkan

mendapat

pengalaman

baru

dikembangkan
perkembangan

sejumlah

yang

seirama
anak,

didik

agar

dapat
dengan
dapat
D. Fungsi Kurikulum Bagi
Pendidik Guru
Guru

merupakan
pendidik
professional, yang mana secara
implicit ia telah merelakan dirinya
untuk memikul sebagian tanggung
jawab pendidikan yang ada di
pundak orangtua. Para orangtua
yang menyerahkan anaknya ke
sekolah,
berarti
ia
telah
melimpahkan sebagian tanggung
E. FUNGSI KURIKULUM BAGI
KEPALA SEKOLAH ATAU
PEMBINA SEKOLAH
 Kepala

sekolah
merupakan
administrator dan supervisor yang
mempunyai tanggung jawab terhadap
kurikulum. Fungsi kurikulum bagi
kepala sekolah dan para Pembina
sekolah lainnya adalah:
1. Sebagai
pedoman
dalam
mengadakan fungsi supervise yakni
memperbaiki situasi belajar.
2. Sebagai
pedoman
dalam
melaksanakan fungsi supervise
Lanjut…
3.

4.

5.

Sebagai
pedoman
dalam
memberikan kepada guru atau
pendidi
k
agar
dapat
memperbaiki situasi belajar.
Sebagai seorang administrator
maka kurikulum dapat dijadikan
pedoman
untuk
mengembangkan
kurikulum
pada masa datang.
Sebagai
pedoman
untuk
mengadakan
evaluasi
atas
F. FUNGSI KURIKULUM BAGI
ORANG TUA
Kurikulum

bagi
orangtua,
mempunyai fungsi agar orangtua
dapat berpastisipasi membantu
usaha sekolah dalam memajukan
putra-putrinya. Bantuan yang
dimaksud
dapat
berupa
konsultasi
langsung
dengan
sekolah/guru mengenai masalah
yang menyangkut anak-anak
G. FUNGSI KURIKULUM
BAGI SEKOLAH TINGKAT
DIATASNYA
1.

2.

Pemelihara keseimbangan proses
pendidikan.
• Dengan mengetahui kurikulum sekolah
pada tingkat tertentu maka kurikulum pada
tingkat
atasnya
dapat
mengadakan
penyesuaian.
untuk
menghindari
keterulangan penyampaian yang bisa
berakibat pemborosan waktu, dan yang
lebih penting lagi adalah untuk menjaga
kesinambungan bahan pengajaran itu.
Penyiapan tenaga baru
• untuk menyiapkan tenaga pengajar. Bila
suatu sekolah atau lembaga pendidikan
bertujuan menghasilkan tenaga guru (LPTK),
Lanjut…
3.

Fungsi
Kurikulum
bagi
masyarakat dan pemakai lulusan
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu
sekolah, masyarakat, sebagai pemakai
lulusan dapat melaksanakan sekurangkurangnya dua macam:
a) Ikut
memberikan
kontribusi,dalam
memperlancar program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak
orangtua dan masyarakat.
b) Ikut memberikan kritik dan saran yang
konstruktif demi penyempurnaan program
Lanjut…
4.

Disamping kurikulum mempunyai tujuan yang
telah dikemukakan diatas, kurikulum juga
mempunyai
fungsi
lain,
sebagaimana
dikemukakan oleh Alexander Inglis dalam
bukunya principle of secondary education
(1918) sebagai berikut:
a) Fungsi penyesuaian
b) Fungsi pengintegrasian
c) Fungsi pembeda
d) Fungsi persiapan
e) Fungsi pemilihan
f) Fungsi diagnostic
H. PERANAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Kurikulum

bagi program
pendidikan dimana sekolah
sebagai institusi social
melaksanakan oprerasinya,
paling tidak dapat ditentukan 3
jenis kurikulum :
1.
2.
3.

Peranan Konservatif
Peranan Kritis dan evaluative
Peranan Aktif
BAGIAN II
TEORI BELAJAR MENGAJAR
PENGERTIAN

A.

•

Belajar adalah sebuah proses perubahan
dalam kepribadian manusia & perubahan
tersebut

ditampakkan

dalam

bentuk

peningkatan kualitas & kuantitas tingkah laku
seperti

peningkatan

kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya uman & kemampuan.
•

Mengajar adalah aktifitas dimana seorang
Lanjut…
 Ada
1.

2.

3.

4.

4 tahapan dalam belajar :

Inkompetensi bawah sadar : kondisi dimana kita
tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu.
(kurangnya pengetahuan & keterampilan)
Inkompetensi sadar : pengakuan pada diri sendiri
baahwa kita tidak tahu apa yang dapat kita
lakukan & penerimaan penuh atas kebodohan
kita.
Kompetensi sadar : saat kita mulai memiliki
keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan yang
belum berjalan otomatis.
Kompetensi bawah sadar : tahapan seseorang
ahli yang sekedar melakukannya & bahkan
B. TEORI BELAJAR

1.

Macam-macam teori belajar
a.

b.

Teori belajar Behaviouristik : perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman &
merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus & respon.
Teori belajar kognitif : disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Ada 4 tahap perkembangan kognitif :
Tahap

sensorik umanis (0-2 th)
Tahap preoperasional (2-6 th)
Tahap operasional kongkrit (6-12 th)
Tahap formal yang bersifat internal (12-18
th)
Lanjut…
2.

3.

4.

Teori belajar kontruktifis : merupakan
integrasi prinsip yang dieksplorasi
melalui teori chaos, network &
kekompleksitas, dan organisasi diri.
Teori belajar umanistic : Pembelajaran
manusia bergantung pada emosi &
perasaannya.
Teori belajar kecerdasan ganda :
setiap siswa yang memiliki potensi &
kemampuan yang berbeda antara
C. ADA 7 JENIS KECERDASAN
DASAR
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Kecerdasan bahasa
Kecerdasan mathematic / logic
Kecerdasan spasial
Kecerdasankinestic
Kecerdasan musical
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan naturalis
D. HASIL BELAJAR
 Hasil

belajar
adalah
apabila
seseorang yang telh belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada
orang
tersebut
(3
kategori
pencapaiannya : kognitif, afektif &
psikomotor).
Manfaat hasil belajar :
1. Peserta didik yang memerlukan
remedial
2. Bagi
peserta
didik
yang
memerlukan pengayaan
3. Bagi guru
E. KONDISI BELAJAR YANG
EFEKTIF
 Kondisi

belajar adalah suatu keadaan
yang dapat mempengaruhi proses &
hasil belajar yang dapat menghasilkan
perubahan prilaku.
Ada beberapa kondisi belajar :
a)

b)

Kondisi internal : merupakan
aspek-aspek yang ada dalam diri
(fisik, mental, dan social).
Kondisi eksternal : kondisi
perangsang dari luar diri si
BAGIAN III
PROGRAM
PENGAJARAN
 Perencanaan

atau rencana (planning) dewasa ini
telah dikenal oleh hampir setiap orang. Kita
mengenal rencana pembangunan, perencanaan
pendidikan dan sebagainya. Definisi mengenai
perencanaan memang diperlukan agar dalam
uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran.
 Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam
rangka mencapai tujuan absah dan bernilai,
didalamnya mencangkup elemen-elemen:
1. Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan
kebutuhan.
2. Menentukan
kebutuhan-kebutuhan
yang
Lanjut…
4.

5.

6.

Identifikasi
persyaratan
untuk
mencapai tiap-tiap pilihan.
Sekuensi hasil yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
Identifikasi strategi alternative yang
mungkin dan alat atau tools untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam
mencapai tiap kebutuhan, termasuk
didalamnya merinci keuntungan dan
kerugian tiap strategi dan alat yang
dipakai.
Lanjut…
 Berpangkal

dari pemahaman diatas, maka perencanaan
mengandung enam pokok pikiran yakni:
1. Perencanaan
melibatkan
proses
penetapan
keadaan masa depan yang diinginkan.
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian
dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga
dapat dilihat kesenjangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan
usaha-usaha
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan
itu dapat beraneka ragam dan merupakan
alternative yang mungkin ditempuh
5. Penilaian alternative yang paling baik, dalam arti
mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling
Lanjut…
 Merupakan

karateristik perencanaan pengajaran

adalah
1. Merupakan
proses
rasional,
sebab
berkaitan dengan tujuan sosial dan konsepkonsepnya dirancang oleh banyak orang.
2. Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat
dan perlu dimodifikasi jika informasi yang
masuk mengharapkan demikian.
3. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas
itu banyak ragamnya, namun dapat
dikategorikan menjadi prosedur-prosedur
dan pengarahan.
4. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan
Lanjut…
 Pertimbangan

terhadap dimensi-dimensiu itu
memungkinkan
diadakannya
perencanaan
komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:
1. Signifikasi
tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan
sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan.
Dalam mencapai tujuan itu, mengambil
keputusan perlu mempunyai garis pembimbing
yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi
sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah
ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat
mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan.
2. Feasibilitas
Salah satu factor penentu adalah otoritas
political yang memadai, sebab denagn itu
BAGIAN IV
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
ORANG DEWASA
A.

o

PENGERTIAN

Karakteristik pembelajaran adalah watak,
tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang

terbentuk dari hasil internalisasi

berbagai kebajikan yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang,

berpikir,

bersikap,

dan

bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah
B. PENDIDIKAN KARAKTER
 Pendidikan

karakter
adalah
suatu
sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut.
 Nilai-nilai teridentifikasi yang dapat dikembangkan
dalam pendidikan karakter bangsa dijelaskan pada
uraian dibawah ini.
1.

Agama.

Indonesia merupakan masyarakat beragama.
2.

Pancasila.

Pancasila dijadikan sumber dari segala sumber
hukum.
3.

Pendidikan Nasional.

Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai
C. METODE DALAM
PENDIDIKAN
 Metode

dalam pendidikan mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan
tujuan-tujuan yang diciptakan bersama.
 Ada tiga pendekatan dalam kajian
pendidikan yaitu pendekatan historis,
filosofis, dan sosiologis.
1.
2.

3.

Pendekatan historis adalah pendekatan
keilmuan dengan sejarah.
Pendekatan filosofis adalah pendekatan yang
berhubungan dengan kehidupan.
Pendekatan sosiologis pendekatan ini sangat
berguna untuk mempelajari data yang
Lanjut…
 Metode-metode

pendidikan dan dibagi kedalam 11
macam, sesuai dengan metode-metode tersebut adalah:
1.

2.

3.

4.

5.

Metode ceramah adalah cara penyampaian materi
pendidikan melalui komunikasi satu arah yaitu dari
pendidik kepada peserta didik (one way traffic
comunication).
Metode ini agak identik dengan tausiyah (memberi
nasihat), dan khutbah.
Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak
memberikan pertanyaan sementara piahak lainnya
memberikan jawaban.
Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan
cara mengambil pelajaran, hikmah, dan pengartian dari
sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi.
Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan
Lanjut…
6.
7.

8.

9.

10.

11.

Metode ini dimaksudkan agar proses mengetahui dan
memahami ilmu pengetahuan lebih efektif.
Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan
dengan cara bertukar pikiran, pendapat dengan
menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu
masalah.
Metode
tamsiliyah
adalah
cara
memberikan
perumpamaan kepada yang lebih faktual.
Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara
korespondensi atau membuat surat-menyurat dalam
berbagai tema (bahan pelajaran).
Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara
memahami apa-apa yang telah diperoleh dari belajar
sendiri atau dengan guru pendidik.
Metode
cerita
adalah
pendidikan
dengan
membacakan sebuah cerita yang mengandung
pelajaran baik.
D. Pengertian Metode
Pembelajaran
 Pengertian

metode
pembelajaran
dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini.
Sagala, S. (2003:169) mengemukakan,
metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengorganisasikan
kelas pada umumnya atau dalam menyajikan
bahan
pelajaran
pada
khususnya.
Surakhmad, W. (1979:75) mengemukakan
metode adalah cara yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
E. FUNGSI METODE
PEMBELAJARAN
 Metode

pembelajaran tidak hanya berfungsi
sebagai cara untuk menyampaikan materi
saja, melainkan berfungsi juga untuk
pemberian
dorongan,
pengungkap
tumbuhnya minat belajar, penyampaian
bahan belajar, pencipta iklim belajar yang
kondusif,
tenaga
untuk
melahirkan
kreativitas, pendorong untuk penilaian diri
dalam proses dan hasil belajar, dan
pendorong dalam melengkapi kelemahan
hasil belajar.
F. EFEKTIVITAS PEMILIHAN
METODE PEMBELAJARAN
 Pembelajaran

yang efektif salah satunya ditentukan oleh
pemilihan metode pembelajaran, saat guru menyusun
rencana pembelajaran yang dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).

 Metode

pembelajaran apapun yang digunakan
oleh guru menurut Majid, A. (2005:136)
hendaknya dapat mengakomodasi menyeluruh
terhadap prinsip-prinsip pembelajaran.
1.

2.
3.
4.

berpusat pada anak didik (student oriented).
belajar dengan melakukan (learning by doing).
mengembangkan kemampuan sosial.
mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
BAB V
CARA BELAJAR SISWA AKTIF
Pengertian
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
A.
B. Dasar-Dasar Pemikiran
CBSA
 Usaha

penerapan dan peningkatan CBSA dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan
usaha “proses pembangkitan kembali” atau
proses pemantapan konsep CBSA yang telah
ada. Untuk itu perlu dikaji alasan-alasan
kebangkitan kembali dan usaha peningkatan
CBSA dasar dan alasan usaha peningkatan
CBSA secara rasional adalah sebagai berikut:
1.

2.

Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha
peningkatan CBSA dapat ditinjau kembali pada hakikat
CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri.
Perubahan ini mengarah ke segi-segi positif yang harus
didukung oleh tindakan secara intelektual, oleh kemauan,
Lanjut…

3.

4.

5.

Implikasi mental-intelektual-emosional yang
semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar
mengajar akan mampu menimbulkan nilai
yang berharga dan gairah belajar menjadi
makin meningkat.
Upaya memperbanyak arah komunikasi dan
menerapkan banyak metode, media secara
bervariasi dapat berdampak positif.
Dilihat dari segi pemenuhan meningkatkan
mutu pendidikan di LP’TK (Lembaga
Pendidikan Tenaga Pendidik) maka strategi
dengan pendekatan CBSA layak mendapat
prioritas utama.
C. Hakikat Pendekatan CBSA
 Hakekat

dari CBSA adalah proses
keterlibatan
intelektual-emosional
siswa dalam kegiatan belajar mengajar
yang memungkinkan terjadinya:
1.

2.

3.

Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu:
yang memungkinkan terbentuknya
pengetahuan
Proses perbuatan/pengalaman langsung,
yaitu: yang memungkinkan terbentuknya
keterampilan
Proses penghayatan dan internalisasi nilai,
yaitu: yang memungkinkan terbentuknya nilai
dan sikap.
D. Prinsip-Prinsip Pendekatan CBSA


Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang
mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak,
menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses
belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik,
Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi
sebagai berikut:
1. Dimensi subjek didik
a) Keberanian
mewujudkan
minat,
keinginan,
pendapat serta dorongan-dorongan yang ada pada
siswa dalam proses belajar-mengajar.
b) Keberanian untuk mencari kesempatan untuk
berpartisipasi dalam persiapan maupun tindak
lanjut dan suatu proses belajar-mengajar maupun
tindak lanjut dan suatu proses belajar mengajar.
c) Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan
belajar
sehingga
dapat
mencapai
suatu
keberhasilan tertentu yang memang dirancang oleh
guru.
Lanjut…
2.

Dimensi Guru
a)

b)
c)
d)

e)

Adanya usaha dan guru untuk mendorong
siswa dalam meningkatka kegairahan serta
partisipasi siswa secara aktif dalam proses
belajar-mengajar.
Kemampuan
guru
dalam
menjalankan
peranannya sebagai inovator dan motivator.
Sikap demokratis yang ada pada guru dalam
proses belajar-mengajar.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan cara serta tingkat
kemampuan masing-masing.
Kemampuan untuk menggunakan berbagai
jenis
strategi
belajar-mengajar
serta
penggunaan multimedia.
Lanjut…
3.

4.

Dimensi Program
a) Tujuan instruksional, konsep serta materi
pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat
serta kemampuan siswa; merupakan suatu
hal yang sangat penting diperhatikan guru.
b) Program yang memungkinkan terjadinya
pengembangan konsep maupun aktivitas
siswa dalam proses belajar-mengajar.
c) Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan
dengan situasi dan kondisi.
Dimensi situasi belajar-mengajar
a) Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi
yang baik, hangat, bersahabat, antara gurusiswa maupun antara siswa sendiri dalam
proses belajar-mengajar.
E. RAMBU-RAMBU
PENDEKATAN CBSA
 Rambu-rambu

dapat dilihat dari beberapa
dimensi. Rambu-rambu tersebut dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
apakah suatu proses belajar-mengajar
memiliki kadar CBSA yang tinggi atau rendah.
a)
b)

c)
d)

Berdasarkan pengelompokan siswa
Berdasarkan
kecepatan
Masing-Masing
siswa
Pengelompokan berdasarkan kemampuan
Pada suatu guru perlu memberi kesempatan
kepada
siswa
untuk
berkelompok
berdasarkan kesamaan minat.
F. PENDEKATAN KONSEP
DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA
 Konsep

adalah klasifikasi perangsang yang
memiiiki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh
dari
pengamatan
dan
pengalaman.
Manifestasi (perwujudan) proses kognitif
melalui tahap-tahap.
1.

2.

3.

Mengklasifikasikan pengalaman untuk
menguasai konsep tertentu.
Menafsirkan pengalaman dengan jalan
menghubungkan konsep yang telah diketahui
untuk menyusun generalisasi.
Mengumpulkan informasi untuk menafsirkan
Lanjut…
 Setiap

konsep yang telah diperoleh
mempunyai perbedaan isi dan luasnya.
Seseorang yang memiiiki konsep melalui
proses yang benar pengalaman dan
pengertiannya aican kuat. Kemampuan
membedakan sangat dibutuhkan dalam
penguasaan konsep. Dapat membedakan
konsep berarti dapat melihat ciri-ciri setiap
konsep.
a)

Ciri-ciri suatu konsep adalah
1.
2.
3.

Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman
laagsung.
Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
G. PENDEKATAN KONSEP
DALAM KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
 Konsep

dasar adalah konsep yang diperoleh
melalui pengalaman yang benar. Konsep
dasar
berkembang
melalui
bimbingan
pendidikan dan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu kondisi yang dipertimbangkan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan konsep adalah
1.
2.

3.

Menanti kesiapan belajar, kematangan
berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
Mengetengahkan konsep dasar dengan
persepsi yang mudah dimengerti.
Memperkenalkan konsep yang spesifik dari
pengalaman
H. CARA MEMPERCEPAT
KONSEP
1.
2.
3.

4.

5.
6.

Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari
Memberi nama, istilah dan definisi sesuai dengan
contoh yang konkret.
Menghindari konsep yang tertutup atau yang sulit
dipahami
oleh
pembelajar,
dengan
alasan
kemampuan berpikir si pembelajar masih sederhana.
Memberi
kesempatan
lebih
banyak
untuk
menghubungkan
dengan
pengalaman
atau
memperoleh pengalaman.
Memberi latihan-latihan secara teratur, dan memberi
kesempatan untuk berhasil.
Membantu menemukan simbol dalam konsep itu dan
menyusunnya dalam suatu kata atau kalimat yang
dapat diterima oleh dirinya sendiri maupun oleh orang
lain.
BAB VI
PENGELOLAAN KELAS
A.

PENGERTIAN
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan
pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah
pengelolaan

kelas

merupakan

kegiatan

pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.
B. TUJUAN PENGELOLAAN
KELAS
 Tujuan

pengelolaan kelas pada hakikatnya
telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum pengelolaan kelas adalah
penyedian fasilitas bagi bermacam macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
sosial, emosional, dalam intelektual dalam
kelas.
Fasilitas
yang
demikian
itu
memungkinkan siwa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan
kepuasan, suasana disiplin, perkembangan
intelektual, emosional dan sikap serta
apresiasi pada siswa.
C. PERAN GURU DALAM STRATEGI
PENGELOLAAN KELAS
 Adam

dan Decey (dalam Usman, 2003)
mengemukakan peranan guru dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a)
guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai
pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan
fasilitator dan (d) guru sebagai valuator.
1. Guru sebagai demonstrator
Guru
sebagai
demonstrator
dapat
diasumsikan guru sebagai tauladan bagi
siswanya dan contoh bagi peserta didik.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Beberapa fungsi guru sebagai pengelola
kelas : Merancang tujuan pembelajaran
Lanjut…
3.

4.

Guru sebagai mediator dan fasilitator
Pendidik
harus
pandai
dalam
merancang media untuk memb
Guru sebagai evaluator
Mevaluasi bisa digunakan sebagai
umpan balik untuk siswa sehingga
hasil nilai ini bukan hanya suatu point
saja melainkan menjadi solusi untuk
mencari kelemahan di pembelajaran
yang sudah diajarkan. antu siswa agar
PENGELOLAAN KELAS
1.

2.

3.

Hangat dan antusias
Guru yang hangat dan akrab engan anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan
pengelolaan kelas.
Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahanbahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak
didik untuk belajar.
Bervariasi
Penggunaan alat atau media atau alat bantu,gaya
mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam
penggunaan apa yang disebut diatas merupakan kunci
untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif.
Lanjut…
4.

Keluesan
Keluesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif.

5.

Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif, dan menghindari
pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.

6.

Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri.
E. PENATAAN RUANG KELAS
 Dalam

pengaturan ruang belajar, halhal yang diperhatikan adalah:
1. Ukuran dan bentuk kelas
2. Bentuk serta ukuran bangku dan
meja anak didik
3. Jumlah anak didik dalam kelas
4. Jumlah anak didik dalam setiap
kelompok
5. Jumlah kelompok dalam kelas
BAGIAN VII
RENCANA PEMBELAJARAN
PRAKTEK (RPP)
A.

PENGERTIAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
rencana
yang
menggambarkan
prosedur
dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Isi dan dijabarkan dalam silabus.
B. HAKIKAT PERENCANAAN
 Rencana

pelaksaan pembelajaran pada
hakekatnya merupakan perencanaan jangka
pendek
untuk
memperkirakan
atau
memproyeksikan apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran.
 RPP
perlu
dikembangkam
untuk
mengkoordinasikan komponen-pembelajaran
yakni, kompetensi dasar, materi dasar,
indicator hasil belajar, dan penilaian.
Lanjut…
 Rencana

Pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan
bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya
mencakup tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan
program.
1.

Identifikasi Kebutuhan
Kebutuhan

merupakan kesejangan antara
apa yang seharusnya dengan kondisi yang
sebenarnya, atau sesuatu yang harus
dipenuhi untuk mencapai tujuan. Hal ini
dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
a) Peserta
didik
didorong
untuk
menyatakan kebutuhan belajar berupa
Lanjut…
b)

c)

Peserta didik didorong untuk mengenali dan
mendayagunakan
lingkungan
sebagai
sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan
belajar.
Peserta didik dibantu mengenal dan
menyatakan kemungkinan adanya hambatan
dalam
upaya
memenuhi
kebutuhan
belajarnya, baik yang akan datang dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal).

 Ketiga

hal tersebut dapat dilakukan baik
secara perorangan maupun kelompok.
Secara
perorangan
peserta
didik
Identifikasi Kompetensi

2.
•

Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin
dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan
komponen utama yang dirumuskan dalam
pembelajaran, yang memiliki peran penting dan
menetukan arah pembelajaran.

Penyusunan Program Pembelajaran

3.
•

Penyusunan program memberikan arah kepada
suatu program dan membedakannya dengan
tujuan lain.
C. FUNGSI RPP


Sedikitnya tersebut dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua
fungsi tersebut adalah fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan.
1.

Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah
bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran
hendaknya dapat mendorong guru lebih siap
melakukan kegiatan pembelajaran dengan
perencanaan yang matang.
2.

Fungsi Pelaksanaan

Dalam
pengembangan
KTSP,
rencana
pelaksanaan pembelajaran harus disusun
secara sistematik dan sistematis, utuh dan
menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan
penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang
actual.
D. PRINSIP PENGEMBANGAN
RPP




Pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran harus memperhatikan perhatian
dan karakteristik peserta didik terhadap materi
standar yang dijadikan bahan kajian.
Untuk
kepentingan
tersebut,
terdapat
pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dalam menyukseskan implementasi
KTSP, sebagai berikut.
1. Kompetensi
yang
dirumuskan

dalam
rencana
pelaksanaan
pembelajaran harus jelas, makin
konkrit kompetensi makin mudah
diamati, dan makin tepat kegiatankegiatan yang harus dilakukan
Lanjut…
2.

3.

4.

5.

Rencana pelaksanaan pembelajaran harus
sederhana
dan
fleksibel,
serta
dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan
pembentukan kompetensi peserta didik.
Kegiatan yang disusun dan dikembangkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi
dasar yang akan diwujudkan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dikembangkan harus utuh dan menyeluruh,
serta jelas pencapaianya.
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana
program
di
sekolah,
terutama
apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim atau
dilaksanakan di luar kelas, agar tidak
menganggu jam-jam pelajaran yang lain.
E. CARA PENGEMBANGAN
RPP


Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.
2.
3.

4.

5.

Mengisi kolom identitas
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka untuk
pertemuan yang telah ditetapkan
Menentukan standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta indicator yang akan digunakan yang
terdapat pada silabus yang telah disusun
Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
indicator yang telah ditetapkan
Mengidentifikasi materi standar berdasarkan
materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam
silabus. Materis standar merupakan uraian dari
materi pokok/pemeblajaran.
Lanjut…
6.

7.
8.

9.

10.

Cara pengembangan RPP dalam garis
besarnya dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
Mengisi kolom identitas
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka
untuk pertemuan yang telah ditetapkan
Menentukan
standar
kompetensi
dan
kompetensi dasar, serta indicator yang akan
digunakan yang terdapat pada silabus yang
telah disusun
Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta indicator yang telah ditetapkan
Format RPP KTSP sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Contoh Format
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :
………………………………………………………………………………
Satuan Pendidikan :
…………………………………………………………………………..
Kelas/Semester :
………………………………………………………………………………
Pertemuan Ke :
………………………………………………………………………………...
Alokasi Waktu :
…………………………………………………………………………………
Kompetensi Dasar :
……………………………………………………………………………
1.
…………………………………………………………………………………………
…………..
2.
Tujuan Pembelajaran :
1.
…………………………………………………………………………………
……………
2.
…………………………………………………………………………………
……………
Materi Standar :
1.
…………………………………………………………………………………
……………
2.
…………………………………………………………………………………
……………
Metode Pembelajaran :
1.
…………………………………………………………………………………
……………
2.
…………………………………………………………………………………
………..........
Kegiatan Pembelajaran :
3. Kegiatan akhir (penutup):
a. ………………………………………………………………………………..
b. ………………………………………………………………………………..
Sumber Belajar:
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
Penilaian :
1. Tes tulis : ……………………………………………………………
2. Kinerja (performansi): ……………………………………………
3. Produk : ……………………………………………………………
4. Penugasan/Proyek : ………………………………………………
5.Portopolio: ………………………………………………………………
Rangkuman materi pp teknologi pendidikan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
 
PPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanPPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanYahrif Yahrif
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumchytra Daud
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalDedy Wiranto
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasarÄkäñx Këyñå
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3DimasSuudi
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumNikmah Nurvicalesti
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiDedy Wiranto
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 

Mais procurados (20)

Artikel mastery learning
Artikel mastery learningArtikel mastery learning
Artikel mastery learning
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
BIDANG GARAPAN TEP
BIDANG GARAPAN TEPBIDANG GARAPAN TEP
BIDANG GARAPAN TEP
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
PERUBAHAN DALAM EVALUASI
PERUBAHAN DALAM EVALUASIPERUBAHAN DALAM EVALUASI
PERUBAHAN DALAM EVALUASI
 
PPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanPPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi Pendidikan
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARANPROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
 
Lesson study
Lesson studyLesson study
Lesson study
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 

Semelhante a Rangkuman materi pp teknologi pendidikan

Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan rimalestariri
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postinglindaayuw
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4iis_f
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' sitisujiadi
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliananina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01HiMa TPM
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliananina
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumId Id Sabiq
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikanrimalestariri
 
Kurikulum Bubo
Kurikulum BuboKurikulum Bubo
Kurikulum Bubonina
 
http://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlinahttp://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlinaEen Herlina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 

Semelhante a Rangkuman materi pp teknologi pendidikan (20)

Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan posting
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' siti
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliana
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliana
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulum
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Kurikulum Bubo
Kurikulum BuboKurikulum Bubo
Kurikulum Bubo
 
http://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlinahttp://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 

Rangkuman materi pp teknologi pendidikan

  • 2. BAGIAN I KURIKULUM A. PENGERTIAN    Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Pengertian kurikulum menurut Kerr,J. F (1968) : kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun kelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah. Pengertian kurikulum menurut Neagley dan Evans (1967) :kurikulum
  • 3. B. FUNGSI PENGEMBANGAN KURIKULUM  Tujuan Kurikulum  Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan yang diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum merupakan alat antuk mencapai tujuan, maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Di Indonesia ada 4 tujuan utama yang secara hirarki sebagai berikut: 1. Tujuan nasional 2. Tujuan Intitusional 3. Tujuan Kurikuler 4. Tujuan Instruksional
  • 4. C. Fungsi Kurikulum Bagi Anak Didik  Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu kesiapan anak. Anak diharapkan mendapat pengalaman baru dikembangkan perkembangan sejumlah yang seirama anak, didik agar dapat dengan dapat
  • 5. D. Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik Guru Guru merupakan pendidik professional, yang mana secara implicit ia telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada di pundak orangtua. Para orangtua yang menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan sebagian tanggung
  • 6. E. FUNGSI KURIKULUM BAGI KEPALA SEKOLAH ATAU PEMBINA SEKOLAH  Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para Pembina sekolah lainnya adalah: 1. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise yakni memperbaiki situasi belajar. 2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise
  • 7. Lanjut… 3. 4. 5. Sebagai pedoman dalam memberikan kepada guru atau pendidi k agar dapat memperbaiki situasi belajar. Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa datang. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas
  • 8. F. FUNGSI KURIKULUM BAGI ORANG TUA Kurikulum bagi orangtua, mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpastisipasi membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah/guru mengenai masalah yang menyangkut anak-anak
  • 9. G. FUNGSI KURIKULUM BAGI SEKOLAH TINGKAT DIATASNYA 1. 2. Pemelihara keseimbangan proses pendidikan. • Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu maka kurikulum pada tingkat atasnya dapat mengadakan penyesuaian. untuk menghindari keterulangan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan waktu, dan yang lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan pengajaran itu. Penyiapan tenaga baru • untuk menyiapkan tenaga pengajar. Bila suatu sekolah atau lembaga pendidikan bertujuan menghasilkan tenaga guru (LPTK),
  • 10. Lanjut… 3. Fungsi Kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai lulusan dapat melaksanakan sekurangkurangnya dua macam: a) Ikut memberikan kontribusi,dalam memperlancar program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat. b) Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktif demi penyempurnaan program
  • 11. Lanjut… 4. Disamping kurikulum mempunyai tujuan yang telah dikemukakan diatas, kurikulum juga mempunyai fungsi lain, sebagaimana dikemukakan oleh Alexander Inglis dalam bukunya principle of secondary education (1918) sebagai berikut: a) Fungsi penyesuaian b) Fungsi pengintegrasian c) Fungsi pembeda d) Fungsi persiapan e) Fungsi pemilihan f) Fungsi diagnostic
  • 12. H. PERANAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Kurikulum bagi program pendidikan dimana sekolah sebagai institusi social melaksanakan oprerasinya, paling tidak dapat ditentukan 3 jenis kurikulum : 1. 2. 3. Peranan Konservatif Peranan Kritis dan evaluative Peranan Aktif
  • 13. BAGIAN II TEORI BELAJAR MENGAJAR PENGERTIAN A. • Belajar adalah sebuah proses perubahan dalam kepribadian manusia & perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas & kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya uman & kemampuan. • Mengajar adalah aktifitas dimana seorang
  • 14. Lanjut…  Ada 1. 2. 3. 4. 4 tahapan dalam belajar : Inkompetensi bawah sadar : kondisi dimana kita tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu. (kurangnya pengetahuan & keterampilan) Inkompetensi sadar : pengakuan pada diri sendiri baahwa kita tidak tahu apa yang dapat kita lakukan & penerimaan penuh atas kebodohan kita. Kompetensi sadar : saat kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan yang belum berjalan otomatis. Kompetensi bawah sadar : tahapan seseorang ahli yang sekedar melakukannya & bahkan
  • 15. B. TEORI BELAJAR 1. Macam-macam teori belajar a. b. Teori belajar Behaviouristik : perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman & merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus & respon. Teori belajar kognitif : disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Ada 4 tahap perkembangan kognitif : Tahap sensorik umanis (0-2 th) Tahap preoperasional (2-6 th) Tahap operasional kongkrit (6-12 th) Tahap formal yang bersifat internal (12-18 th)
  • 16. Lanjut… 2. 3. 4. Teori belajar kontruktifis : merupakan integrasi prinsip yang dieksplorasi melalui teori chaos, network & kekompleksitas, dan organisasi diri. Teori belajar umanistic : Pembelajaran manusia bergantung pada emosi & perasaannya. Teori belajar kecerdasan ganda : setiap siswa yang memiliki potensi & kemampuan yang berbeda antara
  • 17. C. ADA 7 JENIS KECERDASAN DASAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kecerdasan bahasa Kecerdasan mathematic / logic Kecerdasan spasial Kecerdasankinestic Kecerdasan musical Kecerdasan interpersonal Kecerdasan naturalis
  • 18. D. HASIL BELAJAR  Hasil belajar adalah apabila seseorang yang telh belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut (3 kategori pencapaiannya : kognitif, afektif & psikomotor). Manfaat hasil belajar : 1. Peserta didik yang memerlukan remedial 2. Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan 3. Bagi guru
  • 19. E. KONDISI BELAJAR YANG EFEKTIF  Kondisi belajar adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi proses & hasil belajar yang dapat menghasilkan perubahan prilaku. Ada beberapa kondisi belajar : a) b) Kondisi internal : merupakan aspek-aspek yang ada dalam diri (fisik, mental, dan social). Kondisi eksternal : kondisi perangsang dari luar diri si
  • 20. BAGIAN III PROGRAM PENGAJARAN  Perencanaan atau rencana (planning) dewasa ini telah dikenal oleh hampir setiap orang. Kita mengenal rencana pembangunan, perencanaan pendidikan dan sebagainya. Definisi mengenai perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran.  Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, didalamnya mencangkup elemen-elemen: 1. Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan. 2. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang
  • 21. Lanjut… 4. 5. 6. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan. Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan. Identifikasi strategi alternative yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
  • 22. Lanjut…  Berpangkal dari pemahaman diatas, maka perencanaan mengandung enam pokok pikiran yakni: 1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan. 2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya. 3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha 4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan merupakan alternative yang mungkin ditempuh 5. Penilaian alternative yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling
  • 23. Lanjut…  Merupakan karateristik perencanaan pengajaran adalah 1. Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsepkonsepnya dirancang oleh banyak orang. 2. Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian. 3. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas itu banyak ragamnya, namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan. 4. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan
  • 24. Lanjut…  Pertimbangan terhadap dimensi-dimensiu itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni: 1. Signifikasi tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Dalam mencapai tujuan itu, mengambil keputusan perlu mempunyai garis pembimbing yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan. 2. Feasibilitas Salah satu factor penentu adalah otoritas political yang memadai, sebab denagn itu
  • 25. BAGIAN IV PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA A. o PENGERTIAN Karakteristik pembelajaran adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah
  • 26. B. PENDIDIKAN KARAKTER  Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.  Nilai-nilai teridentifikasi yang dapat dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa dijelaskan pada uraian dibawah ini. 1. Agama. Indonesia merupakan masyarakat beragama. 2. Pancasila. Pancasila dijadikan sumber dari segala sumber hukum. 3. Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai
  • 27. C. METODE DALAM PENDIDIKAN  Metode dalam pendidikan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diciptakan bersama.  Ada tiga pendekatan dalam kajian pendidikan yaitu pendekatan historis, filosofis, dan sosiologis. 1. 2. 3. Pendekatan historis adalah pendekatan keilmuan dengan sejarah. Pendekatan filosofis adalah pendekatan yang berhubungan dengan kehidupan. Pendekatan sosiologis pendekatan ini sangat berguna untuk mempelajari data yang
  • 28. Lanjut…  Metode-metode pendidikan dan dibagi kedalam 11 macam, sesuai dengan metode-metode tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pendidikan melalui komunikasi satu arah yaitu dari pendidik kepada peserta didik (one way traffic comunication). Metode ini agak identik dengan tausiyah (memberi nasihat), dan khutbah. Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak memberikan pertanyaan sementara piahak lainnya memberikan jawaban. Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara mengambil pelajaran, hikmah, dan pengartian dari sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi. Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan
  • 29. Lanjut… 6. 7. 8. 9. 10. 11. Metode ini dimaksudkan agar proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih efektif. Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran, pendapat dengan menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu masalah. Metode tamsiliyah adalah cara memberikan perumpamaan kepada yang lebih faktual. Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara korespondensi atau membuat surat-menyurat dalam berbagai tema (bahan pelajaran). Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara memahami apa-apa yang telah diperoleh dari belajar sendiri atau dengan guru pendidik. Metode cerita adalah pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang mengandung pelajaran baik.
  • 30. D. Pengertian Metode Pembelajaran  Pengertian metode pembelajaran dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Sagala, S. (2003:169) mengemukakan, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya. Surakhmad, W. (1979:75) mengemukakan metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
  • 31. E. FUNGSI METODE PEMBELAJARAN  Metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, melainkan berfungsi juga untuk pemberian dorongan, pengungkap tumbuhnya minat belajar, penyampaian bahan belajar, pencipta iklim belajar yang kondusif, tenaga untuk melahirkan kreativitas, pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, dan pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar.
  • 32. F. EFEKTIVITAS PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN  Pembelajaran yang efektif salah satunya ditentukan oleh pemilihan metode pembelajaran, saat guru menyusun rencana pembelajaran yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).  Metode pembelajaran apapun yang digunakan oleh guru menurut Majid, A. (2005:136) hendaknya dapat mengakomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip pembelajaran. 1. 2. 3. 4. berpusat pada anak didik (student oriented). belajar dengan melakukan (learning by doing). mengembangkan kemampuan sosial. mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
  • 33. BAB V CARA BELAJAR SISWA AKTIF Pengertian CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. A.
  • 34. B. Dasar-Dasar Pemikiran CBSA  Usaha penerapan dan peningkatan CBSA dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan usaha “proses pembangkitan kembali” atau proses pemantapan konsep CBSA yang telah ada. Untuk itu perlu dikaji alasan-alasan kebangkitan kembali dan usaha peningkatan CBSA dasar dan alasan usaha peningkatan CBSA secara rasional adalah sebagai berikut: 1. 2. Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha peningkatan CBSA dapat ditinjau kembali pada hakikat CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri. Perubahan ini mengarah ke segi-segi positif yang harus didukung oleh tindakan secara intelektual, oleh kemauan,
  • 35. Lanjut… 3. 4. 5. Implikasi mental-intelektual-emosional yang semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar mengajar akan mampu menimbulkan nilai yang berharga dan gairah belajar menjadi makin meningkat. Upaya memperbanyak arah komunikasi dan menerapkan banyak metode, media secara bervariasi dapat berdampak positif. Dilihat dari segi pemenuhan meningkatkan mutu pendidikan di LP’TK (Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik) maka strategi dengan pendekatan CBSA layak mendapat prioritas utama.
  • 36. C. Hakikat Pendekatan CBSA  Hakekat dari CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya: 1. 2. 3. Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan Proses perbuatan/pengalaman langsung, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya keterampilan Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya nilai dan sikap.
  • 37. D. Prinsip-Prinsip Pendekatan CBSA  Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik, Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi subjek didik a) Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan-dorongan yang ada pada siswa dalam proses belajar-mengajar. b) Keberanian untuk mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam persiapan maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar-mengajar maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar mengajar. c) Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan tertentu yang memang dirancang oleh guru.
  • 38. Lanjut… 2. Dimensi Guru a) b) c) d) e) Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatka kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator dan motivator. Sikap demokratis yang ada pada guru dalam proses belajar-mengajar. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan cara serta tingkat kemampuan masing-masing. Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis strategi belajar-mengajar serta penggunaan multimedia.
  • 39. Lanjut… 3. 4. Dimensi Program a) Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan siswa; merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan guru. b) Program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. c) Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dimensi situasi belajar-mengajar a) Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi yang baik, hangat, bersahabat, antara gurusiswa maupun antara siswa sendiri dalam proses belajar-mengajar.
  • 40. E. RAMBU-RAMBU PENDEKATAN CBSA  Rambu-rambu dapat dilihat dari beberapa dimensi. Rambu-rambu tersebut dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan apakah suatu proses belajar-mengajar memiliki kadar CBSA yang tinggi atau rendah. a) b) c) d) Berdasarkan pengelompokan siswa Berdasarkan kecepatan Masing-Masing siswa Pengelompokan berdasarkan kemampuan Pada suatu guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk berkelompok berdasarkan kesamaan minat.
  • 41. F. PENDEKATAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BAHASA  Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiiiki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman. Manifestasi (perwujudan) proses kognitif melalui tahap-tahap. 1. 2. 3. Mengklasifikasikan pengalaman untuk menguasai konsep tertentu. Menafsirkan pengalaman dengan jalan menghubungkan konsep yang telah diketahui untuk menyusun generalisasi. Mengumpulkan informasi untuk menafsirkan
  • 42. Lanjut…  Setiap konsep yang telah diperoleh mempunyai perbedaan isi dan luasnya. Seseorang yang memiiiki konsep melalui proses yang benar pengalaman dan pengertiannya aican kuat. Kemampuan membedakan sangat dibutuhkan dalam penguasaan konsep. Dapat membedakan konsep berarti dapat melihat ciri-ciri setiap konsep. a) Ciri-ciri suatu konsep adalah 1. 2. 3. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman laagsung. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
  • 43. G. PENDEKATAN KONSEP DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR  Konsep dasar adalah konsep yang diperoleh melalui pengalaman yang benar. Konsep dasar berkembang melalui bimbingan pendidikan dan proses belajar mengajar. Oleh karena itu kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah 1. 2. 3. Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan. Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang mudah dimengerti. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman
  • 44. H. CARA MEMPERCEPAT KONSEP 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari Memberi nama, istilah dan definisi sesuai dengan contoh yang konkret. Menghindari konsep yang tertutup atau yang sulit dipahami oleh pembelajar, dengan alasan kemampuan berpikir si pembelajar masih sederhana. Memberi kesempatan lebih banyak untuk menghubungkan dengan pengalaman atau memperoleh pengalaman. Memberi latihan-latihan secara teratur, dan memberi kesempatan untuk berhasil. Membantu menemukan simbol dalam konsep itu dan menyusunnya dalam suatu kata atau kalimat yang dapat diterima oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.
  • 45. BAB VI PENGELOLAAN KELAS A. PENGERTIAN Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.
  • 46. B. TUJUAN PENGELOLAAN KELAS  Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum pengelolaan kelas adalah penyedian fasilitas bagi bermacam macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
  • 47. C. PERAN GURU DALAM STRATEGI PENGELOLAAN KELAS  Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai valuator. 1. Guru sebagai demonstrator Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya dan contoh bagi peserta didik. 2. Guru sebagai pengelola kelas Beberapa fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran
  • 48. Lanjut… 3. 4. Guru sebagai mediator dan fasilitator Pendidik harus pandai dalam merancang media untuk memb Guru sebagai evaluator Mevaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. antu siswa agar
  • 49. PENGELOLAAN KELAS 1. 2. 3. Hangat dan antusias Guru yang hangat dan akrab engan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahanbahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar. Bervariasi Penggunaan alat atau media atau alat bantu,gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam penggunaan apa yang disebut diatas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif.
  • 50. Lanjut… 4. Keluesan Keluesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. 5. Penekanan pada hal-hal yang positif Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif, dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. 6. Penanaman disiplin diri Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.
  • 51. E. PENATAAN RUANG KELAS  Dalam pengaturan ruang belajar, halhal yang diperhatikan adalah: 1. Ukuran dan bentuk kelas 2. Bentuk serta ukuran bangku dan meja anak didik 3. Jumlah anak didik dalam kelas 4. Jumlah anak didik dalam setiap kelompok 5. Jumlah kelompok dalam kelas
  • 52. BAGIAN VII RENCANA PEMBELAJARAN PRAKTEK (RPP) A. PENGERTIAN Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
  • 53. B. HAKIKAT PERENCANAAN  Rencana pelaksaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.  RPP perlu dikembangkam untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran yakni, kompetensi dasar, materi dasar, indicator hasil belajar, dan penilaian.
  • 54. Lanjut…  Rencana Pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya mencakup tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program. 1. Identifikasi Kebutuhan Kebutuhan merupakan kesejangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a) Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa
  • 55. Lanjut… b) c) Peserta didik didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar. Peserta didik dibantu mengenal dan menyatakan kemungkinan adanya hambatan dalam upaya memenuhi kebutuhan belajarnya, baik yang akan datang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).  Ketiga hal tersebut dapat dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok. Secara perorangan peserta didik
  • 56. Identifikasi Kompetensi 2. • Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama yang dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menetukan arah pembelajaran. Penyusunan Program Pembelajaran 3. • Penyusunan program memberikan arah kepada suatu program dan membedakannya dengan tujuan lain.
  • 57. C. FUNGSI RPP  Sedikitnya tersebut dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua fungsi tersebut adalah fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan. 1. Fungsi Perencanaan Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. 2. Fungsi Pelaksanaan Dalam pengembangan KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual.
  • 58. D. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP   Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Untuk kepentingan tersebut, terdapat pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam menyukseskan implementasi KTSP, sebagai berikut. 1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatankegiatan yang harus dilakukan
  • 59. Lanjut… 2. 3. 4. 5. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaianya. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak menganggu jam-jam pelajaran yang lain.
  • 60. E. CARA PENGEMBANGAN RPP  Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Mengisi kolom identitas Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka untuk pertemuan yang telah ditetapkan Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang telah ditetapkan Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materis standar merupakan uraian dari materi pokok/pemeblajaran.
  • 61. Lanjut… 6. 7. 8. 9. 10. Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Mengisi kolom identitas Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka untuk pertemuan yang telah ditetapkan Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang telah ditetapkan
  • 62. Format RPP KTSP sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh Format RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : ……………………………………………………………………………… Satuan Pendidikan : ………………………………………………………………………….. Kelas/Semester : ……………………………………………………………………………… Pertemuan Ke : ………………………………………………………………………………... Alokasi Waktu : ………………………………………………………………………………… Kompetensi Dasar : …………………………………………………………………………… 1. ………………………………………………………………………………………… ………….. 2.
  • 63. Tujuan Pembelajaran : 1. ………………………………………………………………………………… …………… 2. ………………………………………………………………………………… …………… Materi Standar : 1. ………………………………………………………………………………… …………… 2. ………………………………………………………………………………… …………… Metode Pembelajaran : 1. ………………………………………………………………………………… …………… 2. ………………………………………………………………………………… ……….......... Kegiatan Pembelajaran :
  • 64. 3. Kegiatan akhir (penutup): a. ……………………………………………………………………………….. b. ……………………………………………………………………………….. Sumber Belajar: 1. ……………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………… Penilaian : 1. Tes tulis : …………………………………………………………… 2. Kinerja (performansi): …………………………………………… 3. Produk : …………………………………………………………… 4. Penugasan/Proyek : ……………………………………………… 5.Portopolio: ………………………………………………………………