2. BAGIAN I
KURIKULUM
A.
PENGERTIAN
Kurikulum
adalah
perangkat
pendidikan yang merupakan jawaban
terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat.
Pengertian kurikulum menurut Kerr,J.
F (1968) : kurikulum adalah semua
pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara individu ataupun
kelompok, baik disekolah maupun
diluar sekolah.
Pengertian
kurikulum
menurut
Neagley dan Evans (1967) :kurikulum
3. B. FUNGSI PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Tujuan
Kurikulum
Tujuan
kurikulum pada dasarnya merupakan
tujuan setiap program pendidikan yang
diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum
merupakan alat antuk mencapai tujuan, maka
kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum
pendidikan. Di Indonesia ada 4 tujuan utama
yang secara hirarki sebagai berikut:
1. Tujuan nasional
2. Tujuan Intitusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Instruksional
4. C. Fungsi Kurikulum Bagi Anak
Didik
Keberadaan
kurikulum
sebagai
organisasi belajar tersusun merupakan
suatu
kesiapan
anak.
Anak
diharapkan
mendapat
pengalaman
baru
dikembangkan
perkembangan
sejumlah
yang
seirama
anak,
didik
agar
dapat
dengan
dapat
5. D. Fungsi Kurikulum Bagi
Pendidik Guru
Guru
merupakan
pendidik
professional, yang mana secara
implicit ia telah merelakan dirinya
untuk memikul sebagian tanggung
jawab pendidikan yang ada di
pundak orangtua. Para orangtua
yang menyerahkan anaknya ke
sekolah,
berarti
ia
telah
melimpahkan sebagian tanggung
6. E. FUNGSI KURIKULUM BAGI
KEPALA SEKOLAH ATAU
PEMBINA SEKOLAH
Kepala
sekolah
merupakan
administrator dan supervisor yang
mempunyai tanggung jawab terhadap
kurikulum. Fungsi kurikulum bagi
kepala sekolah dan para Pembina
sekolah lainnya adalah:
1. Sebagai
pedoman
dalam
mengadakan fungsi supervise yakni
memperbaiki situasi belajar.
2. Sebagai
pedoman
dalam
melaksanakan fungsi supervise
7. Lanjut…
3.
4.
5.
Sebagai
pedoman
dalam
memberikan kepada guru atau
pendidi
k
agar
dapat
memperbaiki situasi belajar.
Sebagai seorang administrator
maka kurikulum dapat dijadikan
pedoman
untuk
mengembangkan
kurikulum
pada masa datang.
Sebagai
pedoman
untuk
mengadakan
evaluasi
atas
8. F. FUNGSI KURIKULUM BAGI
ORANG TUA
Kurikulum
bagi
orangtua,
mempunyai fungsi agar orangtua
dapat berpastisipasi membantu
usaha sekolah dalam memajukan
putra-putrinya. Bantuan yang
dimaksud
dapat
berupa
konsultasi
langsung
dengan
sekolah/guru mengenai masalah
yang menyangkut anak-anak
9. G. FUNGSI KURIKULUM
BAGI SEKOLAH TINGKAT
DIATASNYA
1.
2.
Pemelihara keseimbangan proses
pendidikan.
• Dengan mengetahui kurikulum sekolah
pada tingkat tertentu maka kurikulum pada
tingkat
atasnya
dapat
mengadakan
penyesuaian.
untuk
menghindari
keterulangan penyampaian yang bisa
berakibat pemborosan waktu, dan yang
lebih penting lagi adalah untuk menjaga
kesinambungan bahan pengajaran itu.
Penyiapan tenaga baru
• untuk menyiapkan tenaga pengajar. Bila
suatu sekolah atau lembaga pendidikan
bertujuan menghasilkan tenaga guru (LPTK),
10. Lanjut…
3.
Fungsi
Kurikulum
bagi
masyarakat dan pemakai lulusan
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu
sekolah, masyarakat, sebagai pemakai
lulusan dapat melaksanakan sekurangkurangnya dua macam:
a) Ikut
memberikan
kontribusi,dalam
memperlancar program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak
orangtua dan masyarakat.
b) Ikut memberikan kritik dan saran yang
konstruktif demi penyempurnaan program
11. Lanjut…
4.
Disamping kurikulum mempunyai tujuan yang
telah dikemukakan diatas, kurikulum juga
mempunyai
fungsi
lain,
sebagaimana
dikemukakan oleh Alexander Inglis dalam
bukunya principle of secondary education
(1918) sebagai berikut:
a) Fungsi penyesuaian
b) Fungsi pengintegrasian
c) Fungsi pembeda
d) Fungsi persiapan
e) Fungsi pemilihan
f) Fungsi diagnostic
13. BAGIAN II
TEORI BELAJAR MENGAJAR
PENGERTIAN
A.
•
Belajar adalah sebuah proses perubahan
dalam kepribadian manusia & perubahan
tersebut
ditampakkan
dalam
bentuk
peningkatan kualitas & kuantitas tingkah laku
seperti
peningkatan
kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya uman & kemampuan.
•
Mengajar adalah aktifitas dimana seorang
14. Lanjut…
Ada
1.
2.
3.
4.
4 tahapan dalam belajar :
Inkompetensi bawah sadar : kondisi dimana kita
tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu.
(kurangnya pengetahuan & keterampilan)
Inkompetensi sadar : pengakuan pada diri sendiri
baahwa kita tidak tahu apa yang dapat kita
lakukan & penerimaan penuh atas kebodohan
kita.
Kompetensi sadar : saat kita mulai memiliki
keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan yang
belum berjalan otomatis.
Kompetensi bawah sadar : tahapan seseorang
ahli yang sekedar melakukannya & bahkan
15. B. TEORI BELAJAR
1.
Macam-macam teori belajar
a.
b.
Teori belajar Behaviouristik : perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman &
merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus & respon.
Teori belajar kognitif : disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Ada 4 tahap perkembangan kognitif :
Tahap
sensorik umanis (0-2 th)
Tahap preoperasional (2-6 th)
Tahap operasional kongkrit (6-12 th)
Tahap formal yang bersifat internal (12-18
th)
16. Lanjut…
2.
3.
4.
Teori belajar kontruktifis : merupakan
integrasi prinsip yang dieksplorasi
melalui teori chaos, network &
kekompleksitas, dan organisasi diri.
Teori belajar umanistic : Pembelajaran
manusia bergantung pada emosi &
perasaannya.
Teori belajar kecerdasan ganda :
setiap siswa yang memiliki potensi &
kemampuan yang berbeda antara
17. C. ADA 7 JENIS KECERDASAN
DASAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kecerdasan bahasa
Kecerdasan mathematic / logic
Kecerdasan spasial
Kecerdasankinestic
Kecerdasan musical
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan naturalis
18. D. HASIL BELAJAR
Hasil
belajar
adalah
apabila
seseorang yang telh belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada
orang
tersebut
(3
kategori
pencapaiannya : kognitif, afektif &
psikomotor).
Manfaat hasil belajar :
1. Peserta didik yang memerlukan
remedial
2. Bagi
peserta
didik
yang
memerlukan pengayaan
3. Bagi guru
19. E. KONDISI BELAJAR YANG
EFEKTIF
Kondisi
belajar adalah suatu keadaan
yang dapat mempengaruhi proses &
hasil belajar yang dapat menghasilkan
perubahan prilaku.
Ada beberapa kondisi belajar :
a)
b)
Kondisi internal : merupakan
aspek-aspek yang ada dalam diri
(fisik, mental, dan social).
Kondisi eksternal : kondisi
perangsang dari luar diri si
20. BAGIAN III
PROGRAM
PENGAJARAN
Perencanaan
atau rencana (planning) dewasa ini
telah dikenal oleh hampir setiap orang. Kita
mengenal rencana pembangunan, perencanaan
pendidikan dan sebagainya. Definisi mengenai
perencanaan memang diperlukan agar dalam
uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran.
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam
rangka mencapai tujuan absah dan bernilai,
didalamnya mencangkup elemen-elemen:
1. Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan
kebutuhan.
2. Menentukan
kebutuhan-kebutuhan
yang
21. Lanjut…
4.
5.
6.
Identifikasi
persyaratan
untuk
mencapai tiap-tiap pilihan.
Sekuensi hasil yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
Identifikasi strategi alternative yang
mungkin dan alat atau tools untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam
mencapai tiap kebutuhan, termasuk
didalamnya merinci keuntungan dan
kerugian tiap strategi dan alat yang
dipakai.
22. Lanjut…
Berpangkal
dari pemahaman diatas, maka perencanaan
mengandung enam pokok pikiran yakni:
1. Perencanaan
melibatkan
proses
penetapan
keadaan masa depan yang diinginkan.
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian
dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga
dapat dilihat kesenjangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan
usaha-usaha
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan
itu dapat beraneka ragam dan merupakan
alternative yang mungkin ditempuh
5. Penilaian alternative yang paling baik, dalam arti
mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling
23. Lanjut…
Merupakan
karateristik perencanaan pengajaran
adalah
1. Merupakan
proses
rasional,
sebab
berkaitan dengan tujuan sosial dan konsepkonsepnya dirancang oleh banyak orang.
2. Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat
dan perlu dimodifikasi jika informasi yang
masuk mengharapkan demikian.
3. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas
itu banyak ragamnya, namun dapat
dikategorikan menjadi prosedur-prosedur
dan pengarahan.
4. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan
24. Lanjut…
Pertimbangan
terhadap dimensi-dimensiu itu
memungkinkan
diadakannya
perencanaan
komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:
1. Signifikasi
tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan
sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan.
Dalam mencapai tujuan itu, mengambil
keputusan perlu mempunyai garis pembimbing
yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi
sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah
ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat
mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan.
2. Feasibilitas
Salah satu factor penentu adalah otoritas
political yang memadai, sebab denagn itu
25. BAGIAN IV
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
ORANG DEWASA
A.
o
PENGERTIAN
Karakteristik pembelajaran adalah watak,
tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang
terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang,
berpikir,
bersikap,
dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah
26. B. PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan
karakter
adalah
suatu
sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Nilai-nilai teridentifikasi yang dapat dikembangkan
dalam pendidikan karakter bangsa dijelaskan pada
uraian dibawah ini.
1.
Agama.
Indonesia merupakan masyarakat beragama.
2.
Pancasila.
Pancasila dijadikan sumber dari segala sumber
hukum.
3.
Pendidikan Nasional.
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai
27. C. METODE DALAM
PENDIDIKAN
Metode
dalam pendidikan mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan
tujuan-tujuan yang diciptakan bersama.
Ada tiga pendekatan dalam kajian
pendidikan yaitu pendekatan historis,
filosofis, dan sosiologis.
1.
2.
3.
Pendekatan historis adalah pendekatan
keilmuan dengan sejarah.
Pendekatan filosofis adalah pendekatan yang
berhubungan dengan kehidupan.
Pendekatan sosiologis pendekatan ini sangat
berguna untuk mempelajari data yang
28. Lanjut…
Metode-metode
pendidikan dan dibagi kedalam 11
macam, sesuai dengan metode-metode tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Metode ceramah adalah cara penyampaian materi
pendidikan melalui komunikasi satu arah yaitu dari
pendidik kepada peserta didik (one way traffic
comunication).
Metode ini agak identik dengan tausiyah (memberi
nasihat), dan khutbah.
Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak
memberikan pertanyaan sementara piahak lainnya
memberikan jawaban.
Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan
cara mengambil pelajaran, hikmah, dan pengartian dari
sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi.
Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan
29. Lanjut…
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Metode ini dimaksudkan agar proses mengetahui dan
memahami ilmu pengetahuan lebih efektif.
Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan
dengan cara bertukar pikiran, pendapat dengan
menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu
masalah.
Metode
tamsiliyah
adalah
cara
memberikan
perumpamaan kepada yang lebih faktual.
Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara
korespondensi atau membuat surat-menyurat dalam
berbagai tema (bahan pelajaran).
Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara
memahami apa-apa yang telah diperoleh dari belajar
sendiri atau dengan guru pendidik.
Metode
cerita
adalah
pendidikan
dengan
membacakan sebuah cerita yang mengandung
pelajaran baik.
30. D. Pengertian Metode
Pembelajaran
Pengertian
metode
pembelajaran
dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini.
Sagala, S. (2003:169) mengemukakan,
metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengorganisasikan
kelas pada umumnya atau dalam menyajikan
bahan
pelajaran
pada
khususnya.
Surakhmad, W. (1979:75) mengemukakan
metode adalah cara yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
31. E. FUNGSI METODE
PEMBELAJARAN
Metode
pembelajaran tidak hanya berfungsi
sebagai cara untuk menyampaikan materi
saja, melainkan berfungsi juga untuk
pemberian
dorongan,
pengungkap
tumbuhnya minat belajar, penyampaian
bahan belajar, pencipta iklim belajar yang
kondusif,
tenaga
untuk
melahirkan
kreativitas, pendorong untuk penilaian diri
dalam proses dan hasil belajar, dan
pendorong dalam melengkapi kelemahan
hasil belajar.
32. F. EFEKTIVITAS PEMILIHAN
METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran
yang efektif salah satunya ditentukan oleh
pemilihan metode pembelajaran, saat guru menyusun
rencana pembelajaran yang dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Metode
pembelajaran apapun yang digunakan
oleh guru menurut Majid, A. (2005:136)
hendaknya dapat mengakomodasi menyeluruh
terhadap prinsip-prinsip pembelajaran.
1.
2.
3.
4.
berpusat pada anak didik (student oriented).
belajar dengan melakukan (learning by doing).
mengembangkan kemampuan sosial.
mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
33. BAB V
CARA BELAJAR SISWA AKTIF
Pengertian
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
A.
34. B. Dasar-Dasar Pemikiran
CBSA
Usaha
penerapan dan peningkatan CBSA dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan
usaha “proses pembangkitan kembali” atau
proses pemantapan konsep CBSA yang telah
ada. Untuk itu perlu dikaji alasan-alasan
kebangkitan kembali dan usaha peningkatan
CBSA dasar dan alasan usaha peningkatan
CBSA secara rasional adalah sebagai berikut:
1.
2.
Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha
peningkatan CBSA dapat ditinjau kembali pada hakikat
CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri.
Perubahan ini mengarah ke segi-segi positif yang harus
didukung oleh tindakan secara intelektual, oleh kemauan,
35. Lanjut…
3.
4.
5.
Implikasi mental-intelektual-emosional yang
semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar
mengajar akan mampu menimbulkan nilai
yang berharga dan gairah belajar menjadi
makin meningkat.
Upaya memperbanyak arah komunikasi dan
menerapkan banyak metode, media secara
bervariasi dapat berdampak positif.
Dilihat dari segi pemenuhan meningkatkan
mutu pendidikan di LP’TK (Lembaga
Pendidikan Tenaga Pendidik) maka strategi
dengan pendekatan CBSA layak mendapat
prioritas utama.
36. C. Hakikat Pendekatan CBSA
Hakekat
dari CBSA adalah proses
keterlibatan
intelektual-emosional
siswa dalam kegiatan belajar mengajar
yang memungkinkan terjadinya:
1.
2.
3.
Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu:
yang memungkinkan terbentuknya
pengetahuan
Proses perbuatan/pengalaman langsung,
yaitu: yang memungkinkan terbentuknya
keterampilan
Proses penghayatan dan internalisasi nilai,
yaitu: yang memungkinkan terbentuknya nilai
dan sikap.
37. D. Prinsip-Prinsip Pendekatan CBSA
Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang
mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak,
menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses
belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik,
Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi
sebagai berikut:
1. Dimensi subjek didik
a) Keberanian
mewujudkan
minat,
keinginan,
pendapat serta dorongan-dorongan yang ada pada
siswa dalam proses belajar-mengajar.
b) Keberanian untuk mencari kesempatan untuk
berpartisipasi dalam persiapan maupun tindak
lanjut dan suatu proses belajar-mengajar maupun
tindak lanjut dan suatu proses belajar mengajar.
c) Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan
belajar
sehingga
dapat
mencapai
suatu
keberhasilan tertentu yang memang dirancang oleh
guru.
38. Lanjut…
2.
Dimensi Guru
a)
b)
c)
d)
e)
Adanya usaha dan guru untuk mendorong
siswa dalam meningkatka kegairahan serta
partisipasi siswa secara aktif dalam proses
belajar-mengajar.
Kemampuan
guru
dalam
menjalankan
peranannya sebagai inovator dan motivator.
Sikap demokratis yang ada pada guru dalam
proses belajar-mengajar.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan cara serta tingkat
kemampuan masing-masing.
Kemampuan untuk menggunakan berbagai
jenis
strategi
belajar-mengajar
serta
penggunaan multimedia.
39. Lanjut…
3.
4.
Dimensi Program
a) Tujuan instruksional, konsep serta materi
pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat
serta kemampuan siswa; merupakan suatu
hal yang sangat penting diperhatikan guru.
b) Program yang memungkinkan terjadinya
pengembangan konsep maupun aktivitas
siswa dalam proses belajar-mengajar.
c) Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan
dengan situasi dan kondisi.
Dimensi situasi belajar-mengajar
a) Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi
yang baik, hangat, bersahabat, antara gurusiswa maupun antara siswa sendiri dalam
proses belajar-mengajar.
40. E. RAMBU-RAMBU
PENDEKATAN CBSA
Rambu-rambu
dapat dilihat dari beberapa
dimensi. Rambu-rambu tersebut dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
apakah suatu proses belajar-mengajar
memiliki kadar CBSA yang tinggi atau rendah.
a)
b)
c)
d)
Berdasarkan pengelompokan siswa
Berdasarkan
kecepatan
Masing-Masing
siswa
Pengelompokan berdasarkan kemampuan
Pada suatu guru perlu memberi kesempatan
kepada
siswa
untuk
berkelompok
berdasarkan kesamaan minat.
41. F. PENDEKATAN KONSEP
DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA
Konsep
adalah klasifikasi perangsang yang
memiiiki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh
dari
pengamatan
dan
pengalaman.
Manifestasi (perwujudan) proses kognitif
melalui tahap-tahap.
1.
2.
3.
Mengklasifikasikan pengalaman untuk
menguasai konsep tertentu.
Menafsirkan pengalaman dengan jalan
menghubungkan konsep yang telah diketahui
untuk menyusun generalisasi.
Mengumpulkan informasi untuk menafsirkan
42. Lanjut…
Setiap
konsep yang telah diperoleh
mempunyai perbedaan isi dan luasnya.
Seseorang yang memiiiki konsep melalui
proses yang benar pengalaman dan
pengertiannya aican kuat. Kemampuan
membedakan sangat dibutuhkan dalam
penguasaan konsep. Dapat membedakan
konsep berarti dapat melihat ciri-ciri setiap
konsep.
a)
Ciri-ciri suatu konsep adalah
1.
2.
3.
Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman
laagsung.
Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
43. G. PENDEKATAN KONSEP
DALAM KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
Konsep
dasar adalah konsep yang diperoleh
melalui pengalaman yang benar. Konsep
dasar
berkembang
melalui
bimbingan
pendidikan dan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu kondisi yang dipertimbangkan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan konsep adalah
1.
2.
3.
Menanti kesiapan belajar, kematangan
berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
Mengetengahkan konsep dasar dengan
persepsi yang mudah dimengerti.
Memperkenalkan konsep yang spesifik dari
pengalaman
44. H. CARA MEMPERCEPAT
KONSEP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari
Memberi nama, istilah dan definisi sesuai dengan
contoh yang konkret.
Menghindari konsep yang tertutup atau yang sulit
dipahami
oleh
pembelajar,
dengan
alasan
kemampuan berpikir si pembelajar masih sederhana.
Memberi
kesempatan
lebih
banyak
untuk
menghubungkan
dengan
pengalaman
atau
memperoleh pengalaman.
Memberi latihan-latihan secara teratur, dan memberi
kesempatan untuk berhasil.
Membantu menemukan simbol dalam konsep itu dan
menyusunnya dalam suatu kata atau kalimat yang
dapat diterima oleh dirinya sendiri maupun oleh orang
lain.
45. BAB VI
PENGELOLAAN KELAS
A.
PENGERTIAN
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan
pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah
pengelolaan
kelas
merupakan
kegiatan
pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.
46. B. TUJUAN PENGELOLAAN
KELAS
Tujuan
pengelolaan kelas pada hakikatnya
telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum pengelolaan kelas adalah
penyedian fasilitas bagi bermacam macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
sosial, emosional, dalam intelektual dalam
kelas.
Fasilitas
yang
demikian
itu
memungkinkan siwa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan
kepuasan, suasana disiplin, perkembangan
intelektual, emosional dan sikap serta
apresiasi pada siswa.
47. C. PERAN GURU DALAM STRATEGI
PENGELOLAAN KELAS
Adam
dan Decey (dalam Usman, 2003)
mengemukakan peranan guru dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a)
guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai
pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan
fasilitator dan (d) guru sebagai valuator.
1. Guru sebagai demonstrator
Guru
sebagai
demonstrator
dapat
diasumsikan guru sebagai tauladan bagi
siswanya dan contoh bagi peserta didik.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Beberapa fungsi guru sebagai pengelola
kelas : Merancang tujuan pembelajaran
48. Lanjut…
3.
4.
Guru sebagai mediator dan fasilitator
Pendidik
harus
pandai
dalam
merancang media untuk memb
Guru sebagai evaluator
Mevaluasi bisa digunakan sebagai
umpan balik untuk siswa sehingga
hasil nilai ini bukan hanya suatu point
saja melainkan menjadi solusi untuk
mencari kelemahan di pembelajaran
yang sudah diajarkan. antu siswa agar
49. PENGELOLAAN KELAS
1.
2.
3.
Hangat dan antusias
Guru yang hangat dan akrab engan anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan
pengelolaan kelas.
Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahanbahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak
didik untuk belajar.
Bervariasi
Penggunaan alat atau media atau alat bantu,gaya
mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam
penggunaan apa yang disebut diatas merupakan kunci
untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif.
50. Lanjut…
4.
Keluesan
Keluesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif.
5.
Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif, dan menghindari
pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.
6.
Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri.
51. E. PENATAAN RUANG KELAS
Dalam
pengaturan ruang belajar, halhal yang diperhatikan adalah:
1. Ukuran dan bentuk kelas
2. Bentuk serta ukuran bangku dan
meja anak didik
3. Jumlah anak didik dalam kelas
4. Jumlah anak didik dalam setiap
kelompok
5. Jumlah kelompok dalam kelas
52. BAGIAN VII
RENCANA PEMBELAJARAN
PRAKTEK (RPP)
A.
PENGERTIAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
rencana
yang
menggambarkan
prosedur
dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Isi dan dijabarkan dalam silabus.
53. B. HAKIKAT PERENCANAAN
Rencana
pelaksaan pembelajaran pada
hakekatnya merupakan perencanaan jangka
pendek
untuk
memperkirakan
atau
memproyeksikan apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran.
RPP
perlu
dikembangkam
untuk
mengkoordinasikan komponen-pembelajaran
yakni, kompetensi dasar, materi dasar,
indicator hasil belajar, dan penilaian.
54. Lanjut…
Rencana
Pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan
bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya
mencakup tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan
program.
1.
Identifikasi Kebutuhan
Kebutuhan
merupakan kesejangan antara
apa yang seharusnya dengan kondisi yang
sebenarnya, atau sesuatu yang harus
dipenuhi untuk mencapai tujuan. Hal ini
dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
a) Peserta
didik
didorong
untuk
menyatakan kebutuhan belajar berupa
55. Lanjut…
b)
c)
Peserta didik didorong untuk mengenali dan
mendayagunakan
lingkungan
sebagai
sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan
belajar.
Peserta didik dibantu mengenal dan
menyatakan kemungkinan adanya hambatan
dalam
upaya
memenuhi
kebutuhan
belajarnya, baik yang akan datang dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal).
Ketiga
hal tersebut dapat dilakukan baik
secara perorangan maupun kelompok.
Secara
perorangan
peserta
didik
56. Identifikasi Kompetensi
2.
•
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin
dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan
komponen utama yang dirumuskan dalam
pembelajaran, yang memiliki peran penting dan
menetukan arah pembelajaran.
Penyusunan Program Pembelajaran
3.
•
Penyusunan program memberikan arah kepada
suatu program dan membedakannya dengan
tujuan lain.
57. C. FUNGSI RPP
Sedikitnya tersebut dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua
fungsi tersebut adalah fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan.
1.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah
bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran
hendaknya dapat mendorong guru lebih siap
melakukan kegiatan pembelajaran dengan
perencanaan yang matang.
2.
Fungsi Pelaksanaan
Dalam
pengembangan
KTSP,
rencana
pelaksanaan pembelajaran harus disusun
secara sistematik dan sistematis, utuh dan
menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan
penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang
actual.
58. D. PRINSIP PENGEMBANGAN
RPP
Pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran harus memperhatikan perhatian
dan karakteristik peserta didik terhadap materi
standar yang dijadikan bahan kajian.
Untuk
kepentingan
tersebut,
terdapat
pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dalam menyukseskan implementasi
KTSP, sebagai berikut.
1. Kompetensi
yang
dirumuskan
dalam
rencana
pelaksanaan
pembelajaran harus jelas, makin
konkrit kompetensi makin mudah
diamati, dan makin tepat kegiatankegiatan yang harus dilakukan
59. Lanjut…
2.
3.
4.
5.
Rencana pelaksanaan pembelajaran harus
sederhana
dan
fleksibel,
serta
dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan
pembentukan kompetensi peserta didik.
Kegiatan yang disusun dan dikembangkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi
dasar yang akan diwujudkan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dikembangkan harus utuh dan menyeluruh,
serta jelas pencapaianya.
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana
program
di
sekolah,
terutama
apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim atau
dilaksanakan di luar kelas, agar tidak
menganggu jam-jam pelajaran yang lain.
60. E. CARA PENGEMBANGAN
RPP
Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Mengisi kolom identitas
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka untuk
pertemuan yang telah ditetapkan
Menentukan standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta indicator yang akan digunakan yang
terdapat pada silabus yang telah disusun
Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
indicator yang telah ditetapkan
Mengidentifikasi materi standar berdasarkan
materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam
silabus. Materis standar merupakan uraian dari
materi pokok/pemeblajaran.
61. Lanjut…
6.
7.
8.
9.
10.
Cara pengembangan RPP dalam garis
besarnya dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
Mengisi kolom identitas
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka
untuk pertemuan yang telah ditetapkan
Menentukan
standar
kompetensi
dan
kompetensi dasar, serta indicator yang akan
digunakan yang terdapat pada silabus yang
telah disusun
Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta indicator yang telah ditetapkan
62. Format RPP KTSP sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Contoh Format
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :
………………………………………………………………………………
Satuan Pendidikan :
…………………………………………………………………………..
Kelas/Semester :
………………………………………………………………………………
Pertemuan Ke :
………………………………………………………………………………...
Alokasi Waktu :
…………………………………………………………………………………
Kompetensi Dasar :
……………………………………………………………………………
1.
…………………………………………………………………………………………
…………..
2.