1. TESTING DAN IMPLEMENTASI
KENAPA HARUS DIUJI ?
Kita bukan seorang programmer yg cukup baik
Kita mungkin tidak dapat cukup berkonsentrasi untuk menghindari kesalahan
Kita kadang2 lupa menggunakan pemrograman terstruktur secara penuh,
perancangan atas-bawah utk mendapatkan solusi
Kita kadang buruk dalam mengerjakan sesuatu
Kita seharusnya dapat membedakan apa yg dikatakan programmer lain atau
pelanggan dan apa yg sebenarnya mereka pikirkan
Kita seharusnya merasa bersalah apabila seseorang harus menguji koding kita
Pengujian merupakan suatu perizinan terhadap kesalahan
Testing dan implementasi system informasi
- Melakukan pengujian terhadap system informasi / program aplikasi/aplikasi sebelum
digunakan
- Menguji dan membandingan dengan system sebelumnya, untuk memunculkan
keunggulan pada system yang lama dan mengurangi kesalahan pada system yang baru.
System yang baru lebih baik dari pada system yang lama.
- Mervisi system yang diuji, sampai system benar benar dapat menyelesaikan maslah
pada system / organisasi (revisi system sebelum system digunakan)
- Sestem yang sudah digunakan, berarti sudah melalui pengujian system dan system
layak dioperasikan / digunakan.
Definisi Pengujian Sistem
- Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai
dengan apa yang diharapkan
- Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu
yang diuji (kwalitas produk)
- Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan
system
- Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja
dalam sesuatu prosedur kegiatan
2. Pengujian dan Mengevaluasi
Hala hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk
sipengguna
Testing à Proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak
sesuaian hasil sebuah system informasi dengan apayang diharapkan.
Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :
ü Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah
produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang
dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk
ü Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk
mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang
diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari
software.
Pengujian Sistem
- Melakukan proses evaluasi terhadap system yang sudah ada apakah system sudah
sesuai yang dharapkan user
- Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau ahasil system
- Menguji terhadpa input, pengelolaan (proses)dan output system
- Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen system prosedur pelaksanaan
kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil system
Pengujian terhadap system
ü Personil
- Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
- Beban kerja yang optimum untuk masing masing personil
- Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
3. - Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah
ü Pengujian kegiatan
- Prosedur dan system kerja yang sistematis
- Perencanaan yang terkontrol dan terjadwal
- Arah tujuan atau target ang dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
- Hasil kegiatan yang terukur
- Kesemimbangan kegiatan dengan bersarnya biaya yang digunakan
ü Pengujian misi atau tujuan
- Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn
dalam mencapai target system
- Kwaliatas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system
Tujuan Testing dan Implementasi
Melakukan pengujian terhadap system informasi apakah sudah memenuhi kebutuhan user
atau system informasi sudah layak digunakan dengan melalui :
- Uji analisis
- Uji perancangan
- Uji implementasi
Sasaran
Aplikasi system informasi yang sudah melakukan uji kelayakan system, maka aplikasi
system informasi akan terjadi peningkatan :
4. - Performance / kinerja
- Information / nilai mutu informasi
- Economi / nilai ekonomis
- Control / pengendalian diri
- Eficeinsi
- Service / pelayanan
Testing dan Sistem Informasi
Elemen kritis dari jaminan kwlitas dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifkasi,
desain dan pengkodean atau pngujian terhadap aplikasi system informasi berdasrkan
komonen. System informasi yaitu pengujian model, pengujian output, database, teknologi
dan pengujian kendali terhadap aplikasi system informasi. Sehingga memberikan system
informasi yang berkwalitas terhadap user.
Testing system informasi atau pengujian system informasi à pengujian terhadap aplikasi
system informasi (software application)
Program aplikasi
- Pengujian sintax
- Pengujian lgika dan proses
- Pengujian output
Yaitu program bebas dari kesalahan, keraguan dan kegagalan.
Pengujian terhadap komponen system informasi
1. Model / proses
Menguji hasil rancangan tentang proses atau moder dari suatu system informasi yang akan
dbuat dengan program aplikasi. Contoh menguji flow chart KRS
2. Output
5. Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah
memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh KRS (MHS,DOSEN,
PA,MTK,DOSEN PA, JADWAL, IPK, dll)
3. Input
Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, contoh data MHS,
data DOSEN, MTK, dll
4. Database
Menguji atribtu data , relasi antar file atau hubungan elemen data, julah database yang
sesuai untuk menghaslkan output dan menampung data sesuai dengan form entri
5. Teknologi
Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemapuan software dalam
menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktiv kepada
user.contoh SS, SO, SA
6. Control atau kendali
Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor
Testing dan implementasi system informasi
Setelah dilakukan penyusunan system maka dilakukan pengujian system dengan tujuan
untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau system yang
disusun, kemudian dilakukan implementasi system berupa upload keserver dan publishing.
Konsep pengujian testing dan implementasi system informasi
1. Pengujian terhadap mosel system informasi
2. Pengujian terhadap model system
3. Pengujian terhadap lgica, output, relasi data dalam menghasilkan laporan informasi
kepada user.
4. Pengujian terhadap tahapan analisis
6. 5. Pengujian tehadap tahapan perancangan
6. Pengjian terhadap keunggulan dan kelemahan software dan hardware yang
digunakan
7. Pengujian terhadap kasus yang dibahas.
Konsep SDLC
- Indentifikasi / perencanaan
Pengujian dan tujuan system –> output
Ø Format laporan standar
Ø No kd
Ø Isi laporan (info pasti)
Ø Pemakai (pengguna dari laporan)
Ø Jumlah laporan
Prosedur atau proses atau program
Ø Data
Ø Model
Ø Kerangka berikir program
Ø Media untuk memterjemahkan kenyataan sebenarnya
Ø Ujicoba mode
Ø Penguraian sudah sesui dengan model
7. Personil
Penyusunan jadwal dan pembagian tugas
Penyusunan anggraan
- Analisis
Laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system yang
disetujui oleh manajemen.
Tahapan analisis
Ø Identity à data, output, persoel sesuai dengan yang sudah ditentukan pada tahap
perancangan
Ø Understand à maslah bias diselesaikan, data pendukung untuk output
Ø Analize à pengujian system baru harus lebih unggul dari system lama
• Valid data
• Kosistensi model
• System lebih interaktif dan familiar
Ø Report
• Kecocokan model dengan pada terhadap perancangan
• Terjadi perubahan system pengolahan data
• Terjadi penyempurnaan laporan
• Efisiensi penyempurnaan data
Analisis à laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system
yang disetujui oleh manajemen.
1. Pengujian perancangan
a. Kecokakan format laporan dengan tahap perancangan dan haasil analisisi
8. b. Kesesuaian variable data yang dtuangkan pada format form entri pada tahap
perencanaan dan hasil system
c. Kesesuaian model pada perencanaan dan analisis (jumlah data yang mengalir,
kerangka berfikir program atau flow chart) proses matematis dalam pemakaian rumus
d. Database dapat menampung jumlah yang dibutuhkan pada perencanaan dan
kesesuaian data pada hasil analisis
e. Teknologi, pengujian untuk dapat menjalan aplikasi yang sudah dibentuk dan
pengujian fungsi dari masing masing komponen computer (alat I-P-O, storage, keterlitian
dan kevalitan angka)
f. Control system
• Keamanan akses system dan data
• Kecepatan pengolahan data dan pencarian informasi serta pendristribusian laporan
• Kpasistas penyimpanan memory
• Umur system
• Pengujian terhadap enkripsi data
• Keamanan ruangan, suhu, alat, keamanan dll.
Pengujian Analis
- Tahapan analis - Struktur organisasi
- System kerja - Homogen bidan ilmu
- Pola manajemen - Heterogen bidang yang paling mengisi system
- Gaya kepemimpinan
- Gaji atau status social karyawan
9. DASAR2 PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
Objektifitas Pengujian
Test case yg baik adalah yg mempunyai probabilitas yg tinggi untuk
menemukan error yg tak diketemukan
Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program yang ditujukan untuk
menemukan error
Uji yg sukses adalah yg dapat ‘membuka’ error yang tak diketemukan
Dua klas input yg disediakan untuk proses uji
1. konfigurasi software, termasuk Software Requirement Specification, Design
Specification dan Source code
2. konfigurasi uji, termasuk Test Plan & Procedure, perangkat testing yg akan
digunakan, test case dan hasil yg diharapkan
PERANCANGAN TEST CASE
Test case yg dirancang harus mempunyai probabilitas yg tinggi untuk menemukan
sebuah error dalam waktu & effort yg minimum.
Dua metode pendekatan perancangan test case
1. White Box Testing (pada sesuatu yg kecil (modul)) berfokus pada struktur kontrol
program.
Dijamin semua independent path (jalur bebas) telah dijalankan
setidaknya satu kali
Menjalankan semua keputusan logis pada sisi true & false
Menjalankan semua looping
Melakukan struktur data internal untuk menjamin validitas
2. Black Box Testing (yang besar) berfokus pada kebutuhan fungsional software,
memungkinkan perancang untuk memperoleh kondisi2 input yg secara penuh menguji
semua kebutuhan fungsional suatu program
PENGUJIAN BLACK-BOX
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi
input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.
Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:
10. Fungsi yang salah atau hilang
F Kesalahan pada interface
K Kesalahan pada struktur data atau akses database
K Kesalahan performansi
K Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white-box
tetapi pada domain informasi.
Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
P Bagaimana validitas fungsional diuji?
B Apa kelas input yang terbaik untuk uji coba yang baik?
A Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu?
A Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan?
B Bagaimana volume data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
B Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian sistem?
EQUIVALENCE PARTITIONING
Equivalence partitioning adalah metode pengujian black-box yang memecah
atau membagi domain input dari program ke dalam kelas-kelas data
sehingga test case dapat diperoleh.
Perancangan test case equivalence partitioning berdasarkan evaluasi kelas
equivalence untuk kondisi input yang menggambarkan kumpulan keadaan
yang valid atau tidak. Kondisi input dapat berupa nilai numeric, range nilai,
kumpulan nilai yang berhubungan atau kondisi Boolean.
Contoh :
Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan.
Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro
komputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan dan
diikuti
dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :
Kode area : kosong atau 3 digit
Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
Suffix : 4 digit
Password : 6 digit alfanumerik
Perintah : check, deposit, dll
Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen
11. dapat ditentukan sebagai berikut :
Kode area : kondisi input, Boolean – kode area mungkin ada atau tidak
kondisi input, range – nilai ditentukan antara 200 dan 999
Prefix : kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1
Suffix : kondisi input nilai 4 digit
Password : kondisi input boolean – password mungkin diperlukan atau
tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string
Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah
didefinisikan
BOUNDARY VALUE ANALYSIS
Untuk permasalahan yang tidak diketahui dengan jelas cenderung
menimbulkan kesalahan pada domain outputnya. BVA merupakan pilihan
test
case yang mengerjakan nilai yang telah ditentukan, dengan teknik
perancangan test case melengkapi test case equivalence partitioning yang
fokusnya pada domain input. BVA fokusnya pada domain output.
Petunjuk pengujian BVA :
1. Jika kondisi input berupa range yang dibatasi nilai a dan b, test case
harus
dirancang dengan nilai a dan b.
2. Jika kondisi input ditentukan dengan sejumlah nilai, test case harus
dikembangkan dengan mengerjakan sampai batas maksimal nilai
tersebut.
3. Sesuai petunjuk 1 dan 2 untuk kondisi output dirancang test case sampai
jumlah maksimal.
4. Untuk struktur data pada program harus dirancang sampai batas
kemampuan.