1. Asuhan keperawatan pada klien
lesbi
Oleh:
Faradila Risky S (102310101018)
Zahrotul Azizah (102310101020)
Mafa Afnes (102310101050)
Aminatul Munawaroh (102310101062)
2. Pengertian
• Homoseksual adalah laki-laki dan perempuan
yang secara emosional dan seksual tertarik
terhadap sesama jenis (Carroll: 2005).
• Homo seksual terdiri dari gay dan lesbian.
• lesbian berasal dari kata lesbos yaitu pulau di
tengah lautan Egis yang pada zaman kuno
dihuni oleh para wanita.
• lesbian adalah perempuan yang secara
psikologis, emosi dan seksual tertarik kepada
perempuan lain.
3. • Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 665)
mengidentifikasikan Lesbian sebagai wanita yang
mencintai atau merasakan rangasangan seksual
sesama jenisnya.
• Sedangkan Heru Kasida Brataatmaja (1994: 156)
mengidentifikasikannya sebagai sebadan sesama
jenis (kelamin) atau cinta sesama jenis (wanita).
• Menurut Ali Chasan Umar (Akhmad Azhar Abu
Miqdad, 2000: 85), lesbian adalah berupa
perbuatan menggesekkan atau menyentuhkan
alat vital saja dan bukannya ejakulasi.
4. Karakteristik
• Tertarik terhadap sesama jenis
• Sering menyendiri
• Emosional yang tidak stabil
• Beberapa lesbian berpenampilan seperti laki-
laki
• Menurut American Psycologic Association
(2002) yaitu tipe orientasi seksual saat
peralihan remaja kedewasa: biasanya
ketertarikan seksual, emosional dan
romantisasi tidak muncul.
5. Resiko terhadap kesehatan
• masalah psikologis yang mereka alami menurut
National Alliance on Mental Illness (NAMI) (2009)
seperti gangguan kecemasan (anxiety disorder),
depresi, gangguan mood (mood disorder),
serangan panik (panic attack), dan memiliki ide
dan usaha untuk melakukan bunuh diri.
• Penyakit Menular Seksual (PMS)
diataranya HIV, AIDS, Hepatitis, Sifilis, Gonorheae,
Herpes dan masih banyak lagi jenis penyakit
menular lainnya (Anonim, 2010).
• Kanker payudara
• Kanker leher rahim
7. Pengkajian
A. Identias Klien
B. Keluhan Utama
C. Faktor Predisposisi
• Trauma
• Pengalaman masa lalu
• Pola asuh keluarga
• Hubungan dengan anggota keluarga
D. Pemeriksaan fisik
8. E. Psikososial
a. Konsep diri
•Citra tubuh
•Identitas
•Peran
•Ideal diri
•Harga diri
b. Hubungan sosial
c. Spiritual
9. F. Status Mental
• Penampilan
• Pembicaraan
• Aktifitas motorik
• Alam perasaan
• Afek
• Persepsi sensorik
• Isi pikir
• Proses pikir
• Tingkat kesadaran
• Tingkat konsentrasi
• Kemampuan penilaian
• Daya tilik diri
G. Kegiatan hidup sehari-hari atau aktivitas sehari-hari
H. Mekanisme Koping
I. Pemeliharaan Kesehatan
10. Diagnosa
1. Isolasi sosial berhubungan dengan harga diri
rendah ditandai dengan diasingkan oleh
masyarakat, diskriminasi dan pelecehan verbal
atau intimidasi, memiliki perasaan komunitas
(sense of community) yang rendah.
2. Gangguan performa peran berhubungan dengan
ketidakadekuatan sosialisasi peran ditandai
dengan perubahan persepsi peran, perubahan
pola tanggung jawab, adaptasi yang tidak
memadai untuk berubah, kebebasan yang tidak
memadai
3. Gangguan identitas diri b.d kacau identitas sosial
11. Intervensi Dx 1
Tujuan: pasien mampu berinteraksi dengan
masyarakat dalam 3x24 jam
1. Membina hubungan saling percaya dengan
pasien
2. Mengkaji penyebab isolasi sosial
3. Informasikan pada klien pentingnya berinteraksi
dengan orang lain
4. Berikan dukungan yang positif dan dukungan
emosi
5. Bantu klien berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
12. Intervensi DX 2
Tujuan: pasien akan memahami dampak situasi pada
hubungan personal, gaya hidup, dan penampilan yang
sangat menyenangkan dalam 1x24 jam
Intervensi:
1. Bantu pasien mengidentifikasi berbagai peran dalam
hidup dan keluarga
2. Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan diri
3. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai perilaku baru
untuk memenuhi suatu peran
4. Bantu pasien dan keluarga untuk meningkatkan
hubungan dengan mengklarifikasi perilaku peran
yang spesifik
13. Intervensi DX 3
Tujuan: pasien akan menunjukkan identitas diri
dalam 3x24 jam
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi perasaannya
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi evaluasi
diri yang positif
3. Kaji hubungan antara perilaku dan penilaian
diri
4. Kaji dan gerakkan sistem pendukung yang
ada saat ini
15. Evaluasi
S: respon subjektif klien setelah diberikan
implementasi
O: respon klien berdasarkan pengamatan
perawat setelah diberi implementasi
A: hasil analisis perawat terhadap kondisi
klien setelah dilakukan implementasi
P: rencana tindakan keperawatan
selanjutnya
16. Referensi
1. Wilkinson, Judith. M. 2006. buku saku diagnosis
keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria
hasil NOC. Edisi VII. Jakarta: EGC.
2. Rosernberg, Martha Craft. 2010. NANDA
diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi.
Yogyakarta: digna Pustaka
3. APA. 2002. Answers to your questions.
Washington (www.APA.org pada tanggal 25
september 2013 pukul 18.00 WIB)
4. friedman et al. 2010. keperawatan keluarga.
jakarta: EGC.