Dokumen tersebut membahas beberapa metode penyambungan logam, yaitu: (1) pengelasan, (2) brazing, (3) penyolderan, (4) penyambungan mekanik, dan (5) penyambungan adhesif. Juga dibahas beberapa jenis proses pengelasan seperti SMAW, GTAW, GMAW, dan las karbit.
4. Produk sederhana pun kadang tidak
bisa dibuat dengan part tunggal.
Lebih ekonomis karena dapat dibuat
menjadi beberapa komponen
kemudian dirakit
Diinginkan sifat – sifat yang berbeda
Batasan transportasi
5. Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), "
adalah penyambungan besi dengan cara membakar.
Jenis – jenis Pengelasan :
Las Karbit
Las Listrik
Las Gesekan
LasTermit
Las Eksplosi
Las Laser
Las Sinar Elektron
6. Proses penyatuan logam dimana saringan meta (metal filter)
dipanaskan di atas titik lebur dan dibagikan atau dituangkan di
antara 2 atau lebih bagian pengepas atau penyekat melalui
pipa.
7. Proses penyatuan bagian dengan menggunakan
bahan (tembaga)yang dipanaskan
sampai melebur lalu di rekatkan
pada bagian yang
ingin disatukan.
14. B. Brazing and Soldering
1. Brazing
Menggunakan campuran antara tembaga dengan seng.
Temperatur leleh dari proses brazing masih di bawah temperatur leleh logam
yang disambung.
15. Desain sambungan untuk brazing
Celah antara dua
komponen yang di
braze adalah faktor
penting dalam
sambungan.
37. 1. Shielded Metal Arc Welding
SMAW adalah proses las busur manual dimana panas las dihasilkan
oleh busur listrik yang terbentuk diantara elektroda berpelindung flux
dengan benda kerja.
38. 2. Submerged Arc Welding
SAW atau las busur terbenam termasuk salah satu las
busur listrik, dimana busur dan kawah las ditutupi oleh
lelehan flux dan lapisan butiran-butiran flux, Pada proses
ini busur las tidak terlihat.
39. 3. Gas Metal Arc Welding
GMAW (Gas Metal ArcWelding) merupakan proses
penyambungan dua buah logam atau lebih yang sejenis
dengan menggunakan bahan tambah yang berupa kawat
gulungan dan gas pelindung melalui proses pencairan.
Gas pelindung berfungsi sebagai pelindung dari proses
oksidasi (pengaruh udara luar yang dapat mempengaruhi
kualitas las)
Gas yang digunakan dalam proses pengelasan ini
dapat menggunakan gas argon, helium, argon+helium
dsb.
40.
41. 4. GasTungsten ArcWelding
Pada proses GTAW peleburan logam terjadi karena
panas yang dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda
dan logam induk.
Busur listrik dihasilkan dengan menggunakan
elektroda wolfram atau paduan wolfram pada rangkaian
arus searah maupun bolak-balik dan arus bolak-balik
yang dilengkapi dengan pembangkit frekwensi tinggi.
Untuk melindungi pengaruh atmosfer pada daerah
las yang dipanaskan, logam cair dan elektroda,
dipergunakan gas mulia sebagai pelindung yang dialirkan
melalui nozel.
42.
43. 5. Flux cored arc
Flux Cored ArcWelding (FCAW) adalah salah satu las
listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis
terus kedalam busur listrik yang terbentuk diantara ujung
filler elektroda dan metal induk.
44. 6. Oxyfuel Gas Welding
Merupakan proses pengelasan yang menggunakan
bahan bakar gas yang dikombinasikan dengan oksigen
untuk menghasilkan api.
Api disini bertindak sebagai sumber panas yang
mampu melelehkan benda kerja sehingga benda kerja
akan tersambung.
Gas yang digunakan pada proses ini adalah asetilena
sehingga proses ini sering dikenal dengan oxyacetylene
gas welding atau las karbit.
45.
46. 7. Electron Beam Welding
EBW (Electron BeamWelding)
adalah las dengan proses
pemboman elektron, suatu
pengelasan uang pencairannya
disebabkan oleh panas yang
dihasilkan dari suatu berkas
loncatan elektron yang
dimamapatkan dan diarahkan pada
benda yang akan dilas.
Pengelasan ini dilaksanakan di
dalam ruang hampa, sehingga
menghapus kemungkinan terjadinya
oksidasi atau kontaminasi.
47. 8. Laser Beam Welding
Laser beam welding (LBW) adalah
teknik pengelasan digunakan untuk
menggabungkanbeberapa bagian dari logam melalui
penggunaan laser. Sinar ini menyediakan sumber
panas terkonsentrasi, memungkinkan untuk yang
sempit pengelasan yang mendalam dan
tingkat pengelasan tinggi. Proses ini sering digunakan
dalam aplikasi volume tinggi, seperti di industri otomotif.
48.
49. 1. Nyala asetilen lebih (nyala karburasi)
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan
maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul
kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang
menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang
berwarna keputih-putihan. Temperatur nyala relatif rendah,
sesuai untuk operasi brazing, penyolderan, dan pengerasan
dengan nyala.
50.
51. 2. Nyala oksigen lebih (nyala oksidasi)
Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk
menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek
dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala yang
bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion
dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk
pengelasan lainnya.
52.
53. 3. Nyala netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan
asetilen 1:1. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna
putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening.
54.
55. 1. Posisi Datar
Pola pergerakan torch yang bergelombang
direkomendasikan untuk proses pengelasan posisi datar. Untuk
single-pass, butted joint, pergerakan torch ditambahakan
dengan pergerakan agak kebelakang. Untuk pengelasan butt
agak sedikit menekan dinding untuk memastikan semua area
terisi.
56.
57. Posisi Vertikal
Posisi Di Atas Kepala
(Overhead)
Torch untuk las karbid mempunyai persyaratan harus aman, mengahasilkan
nyala yang tetap dan konstan komposisinya, harus ringan (untuk yang manual)
dan mudah untuk pengaturannya.Orifice diameter dari welding tip menyatakan
atau sebanding dengan besarnya kapasitas dan temperature yang dicapai.
58. Sambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gas
menggunakan oksiasetilen hingga 1200 oC kemudian ditekankan.
Cara Penyambungan :
Sambungan tertutup : Kedua permukaan yang akan disambung ditekan satu
sama lainnya selama proses pemanasan. Nyala menggunakan nyala ganda
dengan pendinginan air. Selama proses pemanasan, nyala tersebut diayun
untuk mencegah panas berlebihan pada sambungan yang dilas. Ketika suhu
yang tepat sudah diperoleh, benda diberi tekanan. Untuk baja karbon
tekanan permulaan kurang dari 10 MPa dan tekanan upset antara 28 MPa.
Sambungan terbuka : menggunakan nyala ganda yang pipih yang
ditempatkan pada kedua permukaan yang disambung. Permukaan yang
disambung dipanaskan sampai terbentuk logam cair, kemudian nyala buru-
buru dicabut dan kedua permukaan ditekan sampai 28 MPa hingga logam
membeku.
59.
60. SMAW merupakan suatu teknik pengelasan dengan
menggunakan arus listrik berbentuk busur arus dan elektroda
berselaput. Didalam pengelasan SMAW ini terjadi gas
penyelimut ketika elektroda terselaput itu mencair, sehingga
dalam proses ini tidak diperlukan tekanan/pressure gas inert
untuk mengusir oksigen atau udara yang dapat
menyebabkan korosi atau gelembung-gelembung didalam
hasil las-lasan. Temperatur dapat mencapai 3000 oC,
sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas
mencair.