Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai syarat berpakaian sesuai syariat Islam. Termasuk menutup aurat, tidak mengenakan pakaian transparan, ketat, atau yang menyerupai pakaian lawan jenis atau kaum kafir. Aurat pria adalah antara pusar hingga lutut, sedangkan wanita seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian harus menutup aurat dengan baik tanpa menampakkan lekuk tubuh.
2. Menutup Aurat
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:
ِجْسَم ِِّلُك َدْنِع ْمُكَتَني ِز واُذُخ َمَدآ يِنَب اَيُف ِرْسُت الَو واُبَْرشاَو واُلُكَو ٍدوا
َينِف ِرْسُمْلا ُّب ِحُي ال ُهَّنِإ
Artinya:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan.” (Al A’raaf:31)
3. • Aurat laki-laki itu adalah dari pusar sampai lutut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya:
“Tutuplah pahamu,karena paha adalah aurat.”
(HR. Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shahihul Jaami’ no. 4157)
4. • Sedangkan aurat wanita adalah seluruh
tubuhnya selain muka dan telapak tangan. Allah
Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:
الِإ َّنُهَتَني ِز َينِدْبُي ال َوََ َهََ َََهْنَِ
Arti:”Dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya,kecuali yang (biasa) tampak dari
padanya.” (An Nuur:31)
5. Tidak Transparan
• Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim,yaitu Rasulullah bersabda:
“Mereka tidak masuk surga dan tidak akan
mendapatkan wanginya,padahal wanginya bisa
dirasakan sejauh jarak sekian dan sekian.”
6. • Imam Ibnu ‘Abdil Bar mengatakan, “Maksud
Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah wanita-wanita yang memakai pakaian
tipis yang menyifati tubuhnya dan tidak
menutupi, merekalah yang disebut berpakaian
namun sebenarnya telanjang.”
7. Tidak Ketat
• Kesimpulannya, memakai pakaian ketat sangat
diharamkan dalam syariat, dan hal ini
menunjukkan bahwa syariat Islam benar-benar
sempurna untuk diterapkan kapan saja dan
dimana saja.
8. • Syaikh Sholih Al Fauzan pernah di tanya mengenai
hukum memakai pakaian ketat yang menampakan
bentuk lekuk tubuh. Maka beliau jawab : “Tidak
boleh wanita mengenakan pakaian ketat yang
menampakan bentuk lekuk tubuh, juga perlu
diketahui bahwa pakaian ketat seperti ini punya efek
bahaya. Sampai disebutkan oleh Dr. Wajih Zainul
Abidin dalam perkataan beliau pada majalah
kuwaitiyyah bahwa pakaian ketat pada wanita
tidaklah lepas dari bahaya di antaranya
membahayakan kulit.(lihat fatawa al mar’ah al
muslimah terbitan darul haistami, hal. 443).
9. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita
Bagi Laki-laki dan Sebaliknya
• Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata yang
artinya:
“Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam melaknat
laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita
yang memakai pakaian lelaki.”
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim, ia
katakan, “Shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim”
dan disepakati oleh Adz Dzahabiy dan Al Bani)
10. Tidak Menyerupai Pakaian yang
Khusus Bagi Orang Kafir
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum,maka
ia termasuk golongan mereka.”
(HR. Ahmad, Abu Ya’la dalam Musnadnya, dan
Thabrani dalam Al Kabir, dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 2831)