SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM
MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
Oleh
Dr. Deddy Saleh
Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan

Simposium Nasional Ketahanan, Keamanan,
Kemandirian Pangan – IKAPERTA UNSRI,
Palembang, 27 Oktober 2012
DEFINISI, Menurut UU Pangan
• Ketahanan Pangan: adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
  dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup,
  baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
  terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
  masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
  berkelanjutan.
• Kemandirian Pangan: adalah kemampuan negara dan bangsa dalam
  memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat
  menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat
  perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia,
  sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
• Keamanan Pangan: adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
  mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda
  lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
  manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
  masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
                         The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                              2
NILAI EKSPOR-IMPOR INDONESIA
       2007-2012 (Jan-Agst)




                               3
Prognosa Nasional Ketersediaan dan
      Kebutuhan Pangan Pokok Tahun 2012
                                                                        Satuan: (dalam ribu ton)

                Kebutuhan       Produksi      Neraca
    Bulan                                                   Impor          Ekspor       Neraca Total
                  Total          Bersih      Domestik

      1             2              3          4=3-2           5              6             7=4-5

Beras Umum          33.366        38.897           5.530      2.893                 0         2.197
Jagung              12.814        17.051           4.236                                     4.184
Kacang Tanah             798           707           (90)          50               1           (41)
Kedelai                 2.209          741        (1.468)         464               2        (1.007)
Gula Pasir              2.613      2.694              81           71               -          755
Minyak Goreng           4.291     16.751          12.460            -        11.793          2.075
Bawang Merah             948       1.027              78            -               -              78
Cabe Besar               828           819            (9)           -               -              (9)
Cabe Rawit               649           529         (119)            -               -         (119)
Daging Sapi              483           517            34           41                              75
Sumber: BPS
                                              4
IMPOR PRODUK PANGAN UTAMA
                                            Satuan: (dalam Juta US$)

No          URAIAN      2007       2010       2011   PANGSA(%)
 1   MAKANAN OLAHAN    2.794,5    3.776,1    6.021,0      34,9
 2   GANDUM            1.181,6    1.424,6    2.203,8      12,8
 3   GULA              1.101,9    1.227,0    1.869,3      10,8
 4   BERAS               467,7      360,8    1.513,2       8,8
 5   KEDELE              479,4      840,0    1.246,0       7,2
 6   JAGUNG              152,1      369,8    1.029,7       6,0
 7   BUAH-BUAHAN         435,4      655,4      829,0       4,8
 8   SUSU                682,1      670,6      818,7       4,7
 9   SAYUR-SAYURAN       244,3      431,0      594,3       3,4
10   DAGING              168,8      407,2      338,3       2,0
11   TERIGU              180,3      261,2      281,8       1,6
12   LAINNYA             202,3      460,5      506,7       2,9
     TOTAL             8.090,4   10.884,2   17.251,8     100,0
Sumber: BPS (diolah)
                          5
POLA KONSUMSI & RASIO KETERGANTUNGAN IMPOR
                                                                                              POLA KONSUMSI NASIONAL
                                                                                              Sumber: Kementerian Kesehatan Riskesdas 2010

                                               (ideal:15%)
             13.3%

    25.6%
                                (ideal: 25%)    61%
                                                                (ideal: 60%)



  RASIO KETERGANTUNGAN IMPOR


                                                                     Tahun (dalam %)
      Komoditi
                               2008                             2009                            2010                   2011
  Beras                        1,2                               1,0                              2,3                   7,9
  Daging Sapi                  10,4                             14,2                             17,2                  12,2
  Kedelai                      60,1                             57,4                             65,8                  71,1
  Gula                         34,4                             51,3                             52,3                  60,3
                                                                  Sumber: Riskesdas, Ditjen Peternakan dan BPS (diolah)

                                         The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
                                                                                                                                         6
Kondisi Jatuhnya Harga Komoditas Hortikultura “terpopuler”

                                Produksi/tahun                                       : 1.378.000 ton
                                Kebutuhan                                            : 800.000 ton
                                Surplus                                              : 578.000 ton

                                Produksi/tahun                                       : 1.060.000 ton
                                Kebutuhan                                            : 479.000 ton
                                Surplus                                              : 581.000 ton

                                Produksi/tahun                                       : 1.050.000 ton
                                Kebutuhan                                            : 935.000 ton
Sumber : BPS, 2011
                                Surplus                                              : 115.000 ton
      o Pada periode setelah musim penghujan, maka secara bersamaan produk hortikultura
        seperti bawang dan cabe yang sifatnya perishable/mudah rusak ini mengalami panen
        besar-besaran dan melimpah di pasar yang menyebabkan harga yang tidak kompetitif;
      o Komoditi bawang dan cabe ini sebenarnya mengalami surplus produksi, tinggal
        bagaimana mengatur pasokan atau pendistribusian secara efektif.
                                The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                                                       7
ALTERNATIF KEBIJAKAN PERDAGANGAN PRODUK
PERTANIAN

ALTERNATIF KEBIJAKAN EKSPOR
1. PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR > HILIRISASI
2. MEMBUKA AKSES PASAR > DIFENSIF DAN OFENSIF
3. PROMOSI EKSPOR
4. DIVERSIFIKASI PRODUK DAN TUJUAN EKSPOR
5. PENGENDALIAN EKSPOR (a.l. Bea Keluar, Larangan)




                 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                      8
ALTERNATIF KEBIJAKAN PERDAGANGAN PRODUK
PERTANIAN...................cont..
ALTERNATIF KEBIJAKAN IMPOR:
1. LARANGAN IMPOR (Karena alasan penyakit/keamanan)
2. PENGATURAN IMPOR DENGAN BEA MASUK
3. PENGATURAN IMPOR DENGAN KUOTA
4. PENGATURAN IMPOR DENGAN PERIJINAN DAN PERSYARATAN
   TEKNIS (Standard, SPS dan Karantina)
5. BEBAS IMPOR




                 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                      9
KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA

1. BERAS > Target Surplus 10 Juta Ton Tahun 2014
   1. Larangan Impor (kecuali oleh Bulog dan Jenis Beras Khusus)
   2. Penetapan HPP (Harga Pembelian Pemerintah > Subsidi)
   3. Impor Bulog, hanya untuk Stok (OP, Raskin, Bencana Alam)
2. GULA > Target Swasembada Tahun 2014
   1. Pengembangan industri rafinasi (substitusi impor)
   2. Pengaturan Tataniaga Impor Gula (raw sugar vs GKP)
   3. Penetapan HPP (Dana Talangan dari Pedagang)




                     The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                          10
KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA
...............Cont..............

     3. DAGING > Target Swasembada Tahun 2014
        1. Pengaturan Tataniaga Impor
        2. Penetapan Kuota Impor (Sapi Hidup dan Daging Sapi)
     3. KEDELE > Target Swasembada Tahun 2014
        1. Pengaturan Tataniaga Impor
        2. Penetapan HPBeli dan HPJual (Subsidi Pemerintah)
     3. JAGUNG
        1. Tidak ada pengaturan (bebas Impor)




                                    The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                                         11
KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA
...............Cont..............
   6. HORTIKULTURA
      1. Pengaturan Tataniaga Impor
      2. Peraturan Teknis
      3. Pembatasan Pelabuhan Masuk
      4. Penetapan Kuota dan Waktu Impor (melalui RIPH)
   6. MINYAK SAWIT
      1. Hilirisasi
      2. Pengaturan Ekspor melalui Bea Keluar
   6. KAKAO
      1. Peningkatan Produksi dengan Gernas (Subsidi Pemerintah)
      2. Hilirisasi
      3. Pengaturan Ekspor melalui Bea Keluar
                                    The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                                         12
KESIMPULAN

 1. Masih belum hilangnya masalah ketersediaan pangan di dunia
    > Korelasi Positif dengan situasi Energi
 2. Akurasi data dan keterbatasan lahan yang mengganggu
 3. Kebijakan yang digunakan spesifik tergantung produknya,
    tidak bisa “one fit for all”
 4. Kondisi infrastruktur yang tidak memadai menjadi penyebab
    utama dari masalah dalam pendistribusian
 5. Ketahanan Pangan dan Keamanan Pangan relatif tercapai, tapi
    belum ada Kemandirian Pangan > (Impor beberapa produk
    Pangan)
 6. What next ?


                     The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

                                                                          13
TERIMA KASIH
 www.kemendag.go.id

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN

PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...Muhammad Sirod
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
2003bda bab05
2003bda bab052003bda bab05
2003bda bab05bowtjah
 
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ar Tinambunan
 
Pengembangan Analisis Pemasaran
Pengembangan  Analisis PemasaranPengembangan  Analisis Pemasaran
Pengembangan Analisis PemasaranStenly Mandagi
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Mellianae Merkusi
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambaliAy Aira
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) newSyahyuti Si-Buyuang
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ar Tinambunan
 
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...Oswar Mungkasa
 
Manfaat dns di kpsp setia kawan
Manfaat dns di kpsp setia kawanManfaat dns di kpsp setia kawan
Manfaat dns di kpsp setia kawangatothp
 
Proposal ulib alam makmur ulib
Proposal ulib alam makmur ulibProposal ulib alam makmur ulib
Proposal ulib alam makmur ulibsopyanudin
 
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan NasionalDampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasionalheru dumadi
 
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikReorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikUmi Hanik
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiHikmah Madani
 
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU Medan
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU MedanEkpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU Medan
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU MedanAr Tinambunan
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxrizalbahtiar3
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriIAARD/Bogor, Indonesia
 

Semelhante a KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN (20)

PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
2003bda bab05
2003bda bab052003bda bab05
2003bda bab05
 
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
 
Pengembangan Analisis Pemasaran
Pengembangan  Analisis PemasaranPengembangan  Analisis Pemasaran
Pengembangan Analisis Pemasaran
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambali
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
 
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...
Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum-Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Pe...
 
Manfaat dns di kpsp setia kawan
Manfaat dns di kpsp setia kawanManfaat dns di kpsp setia kawan
Manfaat dns di kpsp setia kawan
 
Data pokok-2006-2012
Data pokok-2006-2012Data pokok-2006-2012
Data pokok-2006-2012
 
Proposal ulib alam makmur ulib
Proposal ulib alam makmur ulibProposal ulib alam makmur ulib
Proposal ulib alam makmur ulib
 
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan NasionalDampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
 
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikReorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksi
 
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
 
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU Medan
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU MedanEkpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU Medan
Ekpose Bupati - Pemkab & Faperta UISU Medan
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
 

Mais de Faharuddin Fahar

Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauFaharuddin Fahar
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauFaharuddin Fahar
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanFaharuddin Fahar
 
Kemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanKemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanFaharuddin Fahar
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanFaharuddin Fahar
 

Mais de Faharuddin Fahar (9)

Idi sulsel 2017
Idi sulsel 2017Idi sulsel 2017
Idi sulsel 2017
 
Tsawabit
TsawabitTsawabit
Tsawabit
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
 
Statistik kesehatan
Statistik kesehatanStatistik kesehatan
Statistik kesehatan
 
Kemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanKemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukan
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukan
 

KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN

  • 1. KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN Oleh Dr. Deddy Saleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Simposium Nasional Ketahanan, Keamanan, Kemandirian Pangan – IKAPERTA UNSRI, Palembang, 27 Oktober 2012
  • 2. DEFINISI, Menurut UU Pangan • Ketahanan Pangan: adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. • Kemandirian Pangan: adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. • Keamanan Pangan: adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 2
  • 3. NILAI EKSPOR-IMPOR INDONESIA 2007-2012 (Jan-Agst) 3
  • 4. Prognosa Nasional Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Pokok Tahun 2012 Satuan: (dalam ribu ton) Kebutuhan Produksi Neraca Bulan Impor Ekspor Neraca Total Total Bersih Domestik 1 2 3 4=3-2 5 6 7=4-5 Beras Umum 33.366 38.897 5.530 2.893 0 2.197 Jagung 12.814 17.051 4.236 4.184 Kacang Tanah 798 707 (90) 50 1 (41) Kedelai 2.209 741 (1.468) 464 2 (1.007) Gula Pasir 2.613 2.694 81 71 - 755 Minyak Goreng 4.291 16.751 12.460 - 11.793 2.075 Bawang Merah 948 1.027 78 - - 78 Cabe Besar 828 819 (9) - - (9) Cabe Rawit 649 529 (119) - - (119) Daging Sapi 483 517 34 41 75 Sumber: BPS 4
  • 5. IMPOR PRODUK PANGAN UTAMA Satuan: (dalam Juta US$) No URAIAN 2007 2010 2011 PANGSA(%) 1 MAKANAN OLAHAN 2.794,5 3.776,1 6.021,0 34,9 2 GANDUM 1.181,6 1.424,6 2.203,8 12,8 3 GULA 1.101,9 1.227,0 1.869,3 10,8 4 BERAS 467,7 360,8 1.513,2 8,8 5 KEDELE 479,4 840,0 1.246,0 7,2 6 JAGUNG 152,1 369,8 1.029,7 6,0 7 BUAH-BUAHAN 435,4 655,4 829,0 4,8 8 SUSU 682,1 670,6 818,7 4,7 9 SAYUR-SAYURAN 244,3 431,0 594,3 3,4 10 DAGING 168,8 407,2 338,3 2,0 11 TERIGU 180,3 261,2 281,8 1,6 12 LAINNYA 202,3 460,5 506,7 2,9 TOTAL 8.090,4 10.884,2 17.251,8 100,0 Sumber: BPS (diolah) 5
  • 6. POLA KONSUMSI & RASIO KETERGANTUNGAN IMPOR POLA KONSUMSI NASIONAL Sumber: Kementerian Kesehatan Riskesdas 2010 (ideal:15%) 13.3% 25.6% (ideal: 25%) 61% (ideal: 60%) RASIO KETERGANTUNGAN IMPOR Tahun (dalam %) Komoditi 2008 2009 2010 2011 Beras 1,2 1,0 2,3 7,9 Daging Sapi 10,4 14,2 17,2 12,2 Kedelai 60,1 57,4 65,8 71,1 Gula 34,4 51,3 52,3 60,3 Sumber: Riskesdas, Ditjen Peternakan dan BPS (diolah) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 6
  • 7. Kondisi Jatuhnya Harga Komoditas Hortikultura “terpopuler” Produksi/tahun : 1.378.000 ton Kebutuhan : 800.000 ton Surplus : 578.000 ton Produksi/tahun : 1.060.000 ton Kebutuhan : 479.000 ton Surplus : 581.000 ton Produksi/tahun : 1.050.000 ton Kebutuhan : 935.000 ton Sumber : BPS, 2011 Surplus : 115.000 ton o Pada periode setelah musim penghujan, maka secara bersamaan produk hortikultura seperti bawang dan cabe yang sifatnya perishable/mudah rusak ini mengalami panen besar-besaran dan melimpah di pasar yang menyebabkan harga yang tidak kompetitif; o Komoditi bawang dan cabe ini sebenarnya mengalami surplus produksi, tinggal bagaimana mengatur pasokan atau pendistribusian secara efektif. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 7
  • 8. ALTERNATIF KEBIJAKAN PERDAGANGAN PRODUK PERTANIAN ALTERNATIF KEBIJAKAN EKSPOR 1. PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR > HILIRISASI 2. MEMBUKA AKSES PASAR > DIFENSIF DAN OFENSIF 3. PROMOSI EKSPOR 4. DIVERSIFIKASI PRODUK DAN TUJUAN EKSPOR 5. PENGENDALIAN EKSPOR (a.l. Bea Keluar, Larangan) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 8
  • 9. ALTERNATIF KEBIJAKAN PERDAGANGAN PRODUK PERTANIAN...................cont.. ALTERNATIF KEBIJAKAN IMPOR: 1. LARANGAN IMPOR (Karena alasan penyakit/keamanan) 2. PENGATURAN IMPOR DENGAN BEA MASUK 3. PENGATURAN IMPOR DENGAN KUOTA 4. PENGATURAN IMPOR DENGAN PERIJINAN DAN PERSYARATAN TEKNIS (Standard, SPS dan Karantina) 5. BEBAS IMPOR The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 9
  • 10. KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA 1. BERAS > Target Surplus 10 Juta Ton Tahun 2014 1. Larangan Impor (kecuali oleh Bulog dan Jenis Beras Khusus) 2. Penetapan HPP (Harga Pembelian Pemerintah > Subsidi) 3. Impor Bulog, hanya untuk Stok (OP, Raskin, Bencana Alam) 2. GULA > Target Swasembada Tahun 2014 1. Pengembangan industri rafinasi (substitusi impor) 2. Pengaturan Tataniaga Impor Gula (raw sugar vs GKP) 3. Penetapan HPP (Dana Talangan dari Pedagang) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 10
  • 11. KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA ...............Cont.............. 3. DAGING > Target Swasembada Tahun 2014 1. Pengaturan Tataniaga Impor 2. Penetapan Kuota Impor (Sapi Hidup dan Daging Sapi) 3. KEDELE > Target Swasembada Tahun 2014 1. Pengaturan Tataniaga Impor 2. Penetapan HPBeli dan HPJual (Subsidi Pemerintah) 3. JAGUNG 1. Tidak ada pengaturan (bebas Impor) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 11
  • 12. KEBIJAKAN PADA BEBERAPA KOMODITI PANGAN UTAMA ...............Cont.............. 6. HORTIKULTURA 1. Pengaturan Tataniaga Impor 2. Peraturan Teknis 3. Pembatasan Pelabuhan Masuk 4. Penetapan Kuota dan Waktu Impor (melalui RIPH) 6. MINYAK SAWIT 1. Hilirisasi 2. Pengaturan Ekspor melalui Bea Keluar 6. KAKAO 1. Peningkatan Produksi dengan Gernas (Subsidi Pemerintah) 2. Hilirisasi 3. Pengaturan Ekspor melalui Bea Keluar The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 12
  • 13. KESIMPULAN 1. Masih belum hilangnya masalah ketersediaan pangan di dunia > Korelasi Positif dengan situasi Energi 2. Akurasi data dan keterbatasan lahan yang mengganggu 3. Kebijakan yang digunakan spesifik tergantung produknya, tidak bisa “one fit for all” 4. Kondisi infrastruktur yang tidak memadai menjadi penyebab utama dari masalah dalam pendistribusian 5. Ketahanan Pangan dan Keamanan Pangan relatif tercapai, tapi belum ada Kemandirian Pangan > (Impor beberapa produk Pangan) 6. What next ? The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 13