Beberapa cara virus bertahan hidup adalah:1. Berada dalam sel inang dalam keadaan dorman atau laten. Virus dapat bertahan dalam sel inang tanpa bereplikasi selama bertahun-tahun. 2. Terbawa oleh inangnya. Misalnya virus yang menginfeksi tanaman dapat bertahan hidup selama tanaman inang masih hidup.3. Bertahan dalam lingkungan luar sel. Beberapa virus dapat bertahan dalam tanah, air, atau permukaan benda mati selama ber
Similar to Beberapa cara virus bertahan hidup adalah:1. Berada dalam sel inang dalam keadaan dorman atau laten. Virus dapat bertahan dalam sel inang tanpa bereplikasi selama bertahun-tahun. 2. Terbawa oleh inangnya. Misalnya virus yang menginfeksi tanaman dapat bertahan hidup selama tanaman inang masih hidup.3. Bertahan dalam lingkungan luar sel. Beberapa virus dapat bertahan dalam tanah, air, atau permukaan benda mati selama ber
Similar to Beberapa cara virus bertahan hidup adalah:1. Berada dalam sel inang dalam keadaan dorman atau laten. Virus dapat bertahan dalam sel inang tanpa bereplikasi selama bertahun-tahun. 2. Terbawa oleh inangnya. Misalnya virus yang menginfeksi tanaman dapat bertahan hidup selama tanaman inang masih hidup.3. Bertahan dalam lingkungan luar sel. Beberapa virus dapat bertahan dalam tanah, air, atau permukaan benda mati selama ber (20)
Beberapa cara virus bertahan hidup adalah:1. Berada dalam sel inang dalam keadaan dorman atau laten. Virus dapat bertahan dalam sel inang tanpa bereplikasi selama bertahun-tahun. 2. Terbawa oleh inangnya. Misalnya virus yang menginfeksi tanaman dapat bertahan hidup selama tanaman inang masih hidup.3. Bertahan dalam lingkungan luar sel. Beberapa virus dapat bertahan dalam tanah, air, atau permukaan benda mati selama ber
2. Nama Anggota:
DIAN EPRIANDA 1114131027
DESTA IMAN.S 1114131025
FADEL MUHAMAD 1114131041
FADLOLI AKHMAD 1114131043
GALUH YULIANTI 1114131069
M.ANSARULAH 1114131077
NIKEN WIANDANI 1114131083
NADIA ARIANDIKA.A 1114131079
RATU APRILLIANI 1114131095
ROKHMA YENI 1114131103
3. BAKTERI
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk
hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan
mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
4. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat
(kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
5. Anatomi bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah
luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di
dalam sel bakteri tidak terdapat
membrane dalam (endomembran)
dan organel bermembran seperti
kloroplas dan mitkondria.
Struktur tubuh bakteri dari
lapisan luar hingga bagian
dalam sel yaitu flagela, dinding
sel, membrane sel, mesosom,
lembaran fotosintetik, sitoplasma,
DNA, plasmid, ribosom, dan
endospora.
6. Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu
cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan
bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada
bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum
disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum
dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel
bakteri
8. Bakteri bereproduksi secara
Siklus hidup bakteri vegetatif dengan membelah
diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri
dapat membelah diri tiap 20
menit. Pembuahan seksual
tidak dijumpai pada bakteri,
tetapi terjadi pemindahan
materi genetik dari satu
bakteri ke bakteri lain tanpa
menghasilkan zigot. Peristiwa
ini disebut proses
paraseksual. Ada tiga proses
paraseksual yang telah
diketahui, yaitu transformasi,
konjugasi, dan transduksi.
9. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel
dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
10. Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan.
Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan
mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan
lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan
tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat
diatasi dengan menggunakan bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit
yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein
phloem degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh
bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun
menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning,
sehingga lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang
belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin, yang
merupakan sejenis antibiotik.
11.
12. JAMUR
Ciri Morfologi Jamur. Bentuk jamur mirip dengan
tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang
sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak
dapat melakukan fotosintesis.
Pada umumnya jamur mempunyai sel
banyak (multiseluler) misalnya jamur
merang dan jamur tempe, tetapi ada juga
yang bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi
atau yeast/ Saccharomyces. Jamur yang
multiseluler tersusun atas benang-benang
yang disebut dengan hifa.
15. Cara bertahan hidup jamur
• Selama tidak ada tanaman inang, jamur yang patogenik
dapat bertahan hidup dengan berbagai cara. Patogen
dapat bertahan hidup dalam tanah sebagai jamur
saprofitik dalam tanah atau pada sisa tanaman. Selain
itu dapat pula dibentuk klamidospora, spora, sel
vegetatif atau sklerotium yang dorman dalam tanah atau
pada sisa tanaman.
• Patogen yang terbawa benih dapat berupa miselium atau
spora dorman yang terbawa pada permukaan benih
(secara eksternal) atau dalam jaringan benih (secara
internal). Rerumputan dan tanaman inang lain dapat
merupakan media untuk melang-sungkan hidupnya
patogen. Patogen tersebut dapat disebarkan lebih lanjut
ke tanaman utama dengan berbagai cara.
16. Penyakit Tanaman Disebabkan Jamur
1. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai
Penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang
bernaman Colletotrichum capsici.
2. Penyakit garis kuning pada daun
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama
Fusarium oxysporum.
3. Penyakit batang dry basal rot
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama
Ceratocyctis paradoxa.
4. Penyakit busuk tandan (bunch rot)
Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama
Marasmius palmivorus sharples.
5. Penyekit Akar Putih
Penyebabnya adalah cendawan yang bernaman Rigidoporus lignosus.
17. VIRUS
Ciri Morfologi virus
• Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).
• Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada
bakteri.
• Virus hanya memiliki sala satu macam asam nukleat
(RNA atau DNA).
• Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan
bentuknya sangat bervariasi
• Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau
kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
19. ketika sebuah virus berhasil menyuntikan DNA nya ke sebuah sel
inang maka ia kan menjalani 2 tahap yang disebut daur lytic dan
daur lysogenic
1. daur Lytic adalah daur dimana DNA atau RNA virus mereplikasi
dirinya didalam sel inang dengan cara mengambil alih sintesa protein
ribosom, kemudian setelah jumlah virus mencapai maximal (bisa
jutaan kopi) maka sel akan pecah dan virus akan kembali menginfeksi
sel lain.
2. Daur lysogenic, yaitu dimana DNA virus akan bergabung dengan
DNA sel dan mengalami fase dorman/ tidur, pada fase ini hanya
satu DNA virus yang aktif, yaitu DNA yang menjaga kelangsungan
fase dormant tadi, bila sel itu berkembang biak/membelah diri,
maka DNA virus juga ikut mereplikasi, tetapi bila sewaktu-waktu
kondisi memungkinkan, maka DNA virus tadi bisa aktif,
meninggalkan fase dormant dan memulai fase replikasi/fase lytic
Cara berkembang biak virus
20. Cara penularan virus
• Penularan virus dapat terjadi dalam banyak cara.
• Penularan melalui cantuman (sambung) terjadi karena virus bersifat sistemik. Sehingga persatuan
pembuluh antara batang bawah dan batang atas memberikan kesempatan bagi virus untuk berpindah
melalui aliran asimilat yang mengalir dalam pembuluh.
• Penularan dengan tali putri (Cuscuta). Beberapa jenis tali putri kususnya C. campestris dan C.
subinclosa mampu menularkan virus. Cuscuta adalah tumbuhan parasit yang tidak mimiliki klorofil
dengan batang yang memiliki haustoria yang masuk kedalam berkas pembuluh inang.
• Penularan melalui alat perkembangbiakan vegetatif seperti umbi lapis, umbi sisik, akar, tunas
okulasi, dan kayu berkuncup. Hal ini juga didasari oleh sifat penyakit oleh virus yang sistemik.
• Penularan melalui biji dan serbuk sari. Awalnya biji anggap sebagai bagian yang bebas dari virus
walaupun tanaman tersebut sakit karena virus. Namun perkembangan teknologi mematahkan hal
tersebut. Kelima, penularan melalui serangga dan tungau. Penularan ini dipengaruhi oleh jenis mulut
serangga. Pencucuk penghisap lebih efektif dalam menularkan virus.
• Penularan melalui organisme tanah seperti nematoda ekoparasit yang hidup bebas. Penularan oleh
nematoda hampir memiliki kesamaan dengan penularan melalui serangga. Tahun 1960 penularan
oleh jamur diketahui dapat terjadi. Penularan oleh Phycomycetes melalui zoospora.
• Penularan mekanik merupakan penularan yang kita pelajari pada praktikum ini. Penularan mekanik
merupakan pemindahan virus dari cairan tumbuhan sakit ke tumbuhan seahat.
21. Cara Bertahan Hidup Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit
obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Intinya virus memanfaatkan inangnya untuk bertahan
hidup, makan dan bereproduksi.
Sejumlah besar virus dapat juga ditularkan melalui
serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran
pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat
menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di
dalam serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten
dapat ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung.
Sehingga tanaman sebagai inang berikutnya untuk bertahan
hidup