SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Supriyanto C dkk Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN147
ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cu, DAN Cd PADA IKAN
AIR TAWAR DENGAN METODE SPEKTROMETRI NYALA
SERAPAN ATOM (SSA).
SUPRIYANTO C, SAMIN, ZAINUL KAMAL
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Jl. Babarsari Kotak Pos 1008
D.I. Yogyakarta 55010 Telp (0274) 488435
Abstrak
ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cu, DAN Cd PADA IKAN AIR TAWAR DENGAN
METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM. Telah dilakukan analisis logam berat Pb, Cu dan Cd
dalam cuplikan ikan air tawar dengan metode spektrometri nyala serapan atom (SSA). Preparasi awal
cuplikan dilakukan dengan ikan dicuci, diambil daging , dikeringkan, ditumbuk dan disaring hingga lolos
100 mesh, dilarutkan dengan teknik teflon bom digesti sampai diperoleh larutan cuplikan yang siap untuk
dianalisis. Parameter analisis dengan SSA meliputi kondisi optimum analisis, kurva kalibrasi unsur, rentang
konsentrasi terpakai, kelayakan alat uji dan validasi metode uji. Diperoleh kadar Pb dan Cu dalam tiga jenis
ikan (ikan mas, nila, dan lele) dari kolam air tawar yang berbeda (selokan Mataram, sungai Winongo,
sungai Cebongan, sungai Bedog) tidak ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan kadar Cd dalam cuplikan
tiga jenis ikan berada di bawah batas deteksi. Alat uji SSA masih layak sebagai alat uji dengan perolehan
akurasi 0,65 % dan presisi 0,019 ppm berada di bawah batas yang dipersyaratkan 1 % dan 0,04 ppm.
Kata kunci : logam berat, metode nyala AAS, ikan air tawar.
Abstract
ANALYSIS OF HEAVY METALS SUCH AS Pb, Cu, AND Cd IN FISHPOND WITH ATOMIC
ABSORPTION SPECTROMETRY METHODS. The analysis of heavy metals such as Pb, Cu and Cd in
fishpond has been carriet out by atomic absorption spectrometry method. The first preparation of fishpond
sample by washing and take out of meat, drying, pounded, screen, until 100 mesh, solution by Teflon bomb
digestion method was obtained solution of sample to analysis. The parameter of analysis were optimum
condition of analysis, calibration curve, usefull concentration range, validation of instrument and validation
of method. The contain of Pb and Cu in three kind of fishpond were mas, nila and lele at difference location
(selokan Mataram, sungai Winongo, sungai Cebongan, sungai Bedog) were obtained not difference, while
the contain of Cd in fishpond under limit of detection.The AAS instrument was still valid to use as
instrument analysis were obtained of accuration 0,65 % and precise 0,019 ppm still lowere than threshold
value were 1 % and 0,04 ppm
Keywords : heavy metal, flame AAS method, fishpond.
PENDAHULUAN
Berkembangnya IPTEK memacu
terjadinya pencemaran lingkungan baik
pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran
air yang diakibatkan oleh dampak
perkembangan industri harus dapat
dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak
dini akan menimbulkan permasalahan yang
serius bagi kelangsungan hidup manusia
maupun alam sekitarnya. Salah satu hal yang
perlu dilakukan dalam pengendalian dan
pemantauan dampak lingkungan adalah
melakukan analisis unsur-unsur dalam ikan air
tawar, terutama Pb, Cu, dan Cd. Pencemaran
logam-logam tersebut dapat mempengaruhi dan
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk148
menyebabkan penyakit pada konsumen, karena
di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan
mengalami detoksifikasi sehingga
membahayakan manusia[1]
.
Logam berat umumnya bersifat racun
terhadap makhluk hidup[2]
, walaupun beberapa
diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil.
Melalui berbagai perantara, seperti udara,
makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh
logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi
ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan
terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung
terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat
mencapai jumlah yang membahayakan
kesehatan manusia.
Air sering tercemar oleh komponen-
komponen anorganik antara lain berbagai
logam berat yang berbahaya. Beberapa logam
berat tersebut banyak digunakan dalam
berbagai keperluan sehari-hari dan secara
langsung maupun tidak langsung dapat
mencemari lingkungan dan apabila sudah
melebihi batas yang ditentukan berbahaya bagi
kehidupan. Logam-logam berat yang berbahaya
yang sering mencemari lingkungan antara lain
merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As),
kadmium (Cd), khromium (Cr), dan nikel (Ni).
Logam-logam berat tersebut diketahui dapat
terakumulasi di dalam tubuh suatu
mikroorganisme, dan tetap tinggal dalam
jangka waktu lama sebagai racun. Peristiwa
yang menonjol dan dipublikasikan secara luas
akibat pencemaran logam berat adalah
pencemaran merkuri (Hg) yang menyebabkan
Minamata desease di teluk Minamata, Jepang
dan pencemaran kadmium (Cd) yang
menyebabkan Itai-itai disease di sepanjang
sungai Jinzo di Pulau Honsyu, Jepang[3]
.
Timbal (Pb) mempunyai arti penting
dalam dunia kesehatan bukan karena
penggunaan terapinya, melainkan lebih
disebabkan karena sifat toksisitasnya. Absorpsi
timbal di dalam tubuh sangat lambat, sehingga
terjadi akumulasi dan menjadi dasar keracunan
yang progresif. Keracunan timbal ini
menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam
aorta, hati, ginjal, pankreas, paru-paru, tulang,
limpa, testis, jantung dan otak. Hal ini diperoleh
dari kasus yang terjadi di Amerika pada 9 kota
besar yang pernah diteliti[4]
.
Dalam keadaan normal, jumlah tembaga
(Cu) yang diperlukan untuk proses enzimatik
biasanya sangat sedikit. Dalam keadaan
lingkungan yang tercemar menghambat sistem
enzim (enzim inhibitor), kadar Cu ditemukan
pada jaringan beberapa spesies hewan air yang
mempunyai regulasi sangat buruk terhadap
logam. Pada binatang lunak (moluska) sel
leukositi sangat berperan dalam sistem
translokasi dan detoksikasi logam. Hal ini
terutama ditemukan pada kerang kecil (oyster)
yang hidup dalam air yang terkontaminasi
tembaga (Cu) yang terikat oleh sel leukositi,
sehingga menyebabkan kerang tersebut
berwarna kehijau-hijauan[1,4]
.
Ikan sebagai salah satu biota air dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat
pencemaran yang terjadi di dalam perairan. Jika
di dalam tubuh ikan telah terkandung kadar
logam berat yang tinggi dan melebihi batas
normal yang telah ditentukan dapat sebagai
indikator terjadinya suatu pencemaran dalam
lingkungan. Menurut Adnan[5]
, kandungan
logam berat dalam ikan erat kaitannya dengan
pembuangan limbah industri di sekitar tempat
hidup ikan tersebut, seperti sungai, danau, dan
laut. Banyaknya logam berat yang terserap dan
terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk
senyawa dan konsentrasi polutan, aktivitas
mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis
dan unsur ikan yang hidup di lingkungan
tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
dilakukan penelitian untuk analisis kadar logam
berat Pb, Cu, dan Cd pada beberapa jenis ikan
air tawar menggunakan metode spektrometri
serapan atom. Pemilihan metode spektrometri
serapan atom karena mempunyai sensitifitas
tinggi, mudah, murah, sederhana, cepat, dan
cuplikan yang dibutuhkan sedikit. Cuplikan
ikan air tawar diperoleh di beberapa tempat di
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jenis ikan yang dianalisis adalah
ikan mas, lele, dan nila.
METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan meliputi
cuplikan ikan lele, ikan mas, dan ikan nila
berasal dari kolam air tawar di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan
larutan standar Pb, Cu, dan Cd konsentrasi 1000
ppm buatan BDH, bahan pelarut asam nitrat
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Supriyanto C dkk 149 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
pekat buatan Merck, bahan bakar asetilen
buatan Aneka Gas Industri Yogyakarta.
Alat
Pada penelitian ini digunakan satu
perangkat alat atomic absorption spectrometry
(AAS) tipe AA 300 P buatan Varian Techtron,
Australia, gelas beker 50 ml, labu ukur 10 ml,
vial polietilen ukuran 5 ml, mikro pipet
effendorf 10 -100 µL, dan neraca analitik.
Cara Kerja
Pencucian wadah dan peralatan preparasi
Peralatan dan wadah yang akan
digunakan untuk analisis, dicuci dengan sabun
kemudian dibilas dan dibersihkan dengan
akuades. Peralatan dan wadah yang sudah
bersih direndam dalam asam nitrat 1 : 3 selama
24 jam, kemudian dibilas dengan akuatrides 3 -
4 kali sampai diperoleh pH air bilasan normal
(pH 7). Hasil pencucian dikeringkan dalam
oven dan dipanaskan pada suhu 50 - 60 0
C.
Setelah kering, alat ini dimasukkan dalam
kantong plastik dan disimpan dalam ruang
bebas debu.
Uji kepekaan dan presisi alat uji
Uji kepekaan dan presisi alat uji (AAS)
dilakukan dengan membuat 1 buah larutan
campuran yang terdiri atas larutan standar Cu
1000 ppm, HNO3 1 N, dan akuatrides
sedemikian rupa sehingga konsentrasi Cu dalam
larutan 2 ppm, dan konsentrasi HNO3 dalam
larutan 0,1 N. Kepekaan alat uji ditentukan
dengan mengukur serapan larutan tersebut
dengan 3 kali pengukuran, sedangkan presisi
alat uji ditentukan dengan menghitung
simpangan baku dari pengukuran 6 kali serapan
larutan itu.
Kondisi optimum analisis
Kondisi optimum analisis masing-masing
unsur diperoleh dengan mengukur serapan
maksimum masing-masing unsur pada setiap
perubahan parameter panjang gelombang, arus
lampu, lebar celah, laju alir cuplikan, laju alir
asetilen, dan tinggi pembakar. Larutan yang
digunakan adalah 25 mL larutan Pb 5 ppm. 25
ml larutan Cd konsentrasi 5 ppm, dan 25 mL
larutan Cu 5 ppm,
Kurva kalibrasi Pb, Cu, dan Cd
Kurva kalibrasi unsur Pb, Cu, dan Cd
diperoleh dengan mengukur serapan larutan
standar masing-masing unsur pada kondisi
optimum unsur. Kisaran larutan standar
masing-masing unsur adalah Pb 0,5 – 2,5 ppm,
Cd 0,05 – 0,25 ppm, Cu 0,1 – 0,50 ppm. Kurva
kalibrasi diperoleh dengan membuat kurva
antara konsentrasi terhadap serapan masing-
masing unsur.
Preparasi cuplikan ikan
Cuplikan ikan dicuci, diambil dagingnya,
dikeringkan dan ditumbuk dengan
menggunakan lumpang dan alu, diayak sampai
lolos 100 mesh dan dihomoginkan, cuplikan
ikan yang telah homogen ditimbang 0,5 g
dalam teflon bom digester, dibasahi sedikit
akuatrides, kemudian ditambahkan 1 ml asam
nitrat pekat. Setelah itu, teflon bom digester
ditutup rapat kemudian dimasukan dalam
tungku pemanas dan dipanaskan pada suhu
1500
C selama 4 jam. Hasil pelarutan setelah
dingin dituang kedalam gelas beker dipanaskan
di atas pemanas listrik dengan penambahan
akuatrides secara berulang-ulang. Hasil
pelarutan setelah dingin dimasukkan labu takar
10 ml dan ditepatkan sampai batas tanda
dengan penambahan akuatrides, cuplikan siap
untuk dilakukan analisis unsur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa parameter yang perlu
mendapatkan perhatian pada analisis logam-
logam berat Pb, Cu, dan Cd, dalam cuplikan
ikan antara lain adalah kondisi optimum
analisis unsur, linieritas kurva kalibrasi masing-
masing unsur dan kelayakan alat uji yang
digunakan berupa kepekaan dan presisi alat uji.
Kelayakan alat uji yang memenuhi persyaratan
dengan perolehan kepekaan < 0,040 ppm dan
presisi alat uji < 1 % [6]
.
Pada Tabel 1 disajikan data kondisi
optimum masing-masing unsur, Tabel 2
menunjukan linieritas kurva kalibrasi masing-
masing unsur dan batas deteksi unsur,
sedangkan pada Tabel 3 disajikan data
kepekaan dan presisi alat uji AAS dengan
metode nyala.
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk150
Tabel 1. Kondisi Optimum Analisis Unsur Cd, Cr, dan Pb
U n s u r
Parameter
Pb Cu Cd
Panjang gelombang, nm
Lebar celah, nm
Arus lampu, mA
Laju alir cuplikan, ml/mnt.
Laju alir udara l/menit
Laju alir asetilen l/menit
Tinggi pembakar, mm
217,0
1,0
5
4,5
13,5
1,70
14
324,8
0,5
5
4,5
13,5
2,50
13
228,6
0,5
4
4,5
13,5
1,56
14,5
Tabel 2. Linieritas Konsentrasi Standar dan Batas Deteksi Pb, Cu, dan Cd
Unsur Linieritas konsentrasi (ppm)
Batas deteksi
(ppm)
Pb
Cd
Cu
0,5 – 2,5
0,05 – 0,25
0,1 – 0,5
0,18
0,02
0,05
Pada Tabel 1 dan 2 masing-masing
disajikan data kondisi optimum analisis,
linieritas konsentrasi dan batas deteksi unsur
Pb, Cu, dan Cd. Kondisi optimum analisis
diperoleh dengan mengukur serapan yang
optimum pada panjang gelombang maksimum
dari masing-masing unsur pada setiap
perubahan parameter lebar celah, arus lampu,
laju alir cuplikan dan asetilen, dan tinggi
pembakar. Linieritas konsentrasi menunjukan
daerah kerja yang optimum masing-masing
unsur, dan batas deteksi diperoleh berdasarkan
perhitungan statistik dari kurva kalibrasi
masing-masing unsur.
Pada Tabel 3 disajikan data kepekaan dan
presisi yang menunjukan validasi alat uji
(AAS). Harga kepekaan alat uji diperoleh
dengan mengukur serapan larutan standar Cu
konsentrasi 2 ppm dengan 3 kali pengukuran.
Berdasarkan data serapan yang diperoleh
dihitung kepekaan alat uji (S) dengan formula S
= 0,0044 (C1 /A1), C1 dan A1 masing-masing
adalah konsentrasi dan serapan standar Cu yang
dipilih. Nilai presisi alat uji (s) diperoleh
dengan mengukur serapan larutan standar Cu
konsentrasi 2 ppm dengan 6 kali pengukuran.
Berdasar data serapan yang diperoleh, dihitung
presisi alat uji (s) dengan formula s = (A-B) x
0,40, dengan A = nilai serapan tertinggi dan B =
nilai serapan terendah dari 6 nilai serapan yang
diperoleh. Berdasarkan perhitungan diperoleh
data kepekaan dan presisi alat uji SSA masing-
masing 0,019 ppm dan 0,65 %. Berdasarkan
data tersebut, alat uji SSA masih layak
digunakan dengan kepekaan dan presisi yang
masih berada di bawah batas persyaratan.
Tabel 3. Data Kepekaan dan Presisi Alat Uji AAS
No Parameter Cu 2 ppm
1.
2.
Kepekaan, ppm
Syarat acuan, ppm.
Presisi, %
Syarat acuan, %
0,019
0,040
0,65
1,0
Parameter yang lain yang harus
diperhatikan adalah validasi metode uji yang
digunakan. Validasi metode uji dilakukan
menggunakan Standard Reference Materials
(SRM) Soil 7 buatan IAEA. Kadar hasil analisis
unsur terhadap SRM kemudian dibandingkan
dengan kadar masing-masing unsur yang ada
dalam sertifikat, seperti disajikan pada Tabel 4
sebagai berikut :
Tabel 4. Data Hasil Analisis Unsur dan Data
Sertifikat SRM Soil7.
No Unsur
Kadar sertifikat
(µg/g)
Kadar hasil analisis
± SD
(µg/g)
1.
2.
3.
Cd
Cu
Pb
1,3 (1,1 – 2,7)
11 (9 – 13)
60 (55 -71)
1,98 ± 0,01
9,96 ± 0,19
58,75 ± 1,20
Berdasarkan Tabel 4, analisis unsur, Pb,
Cd, dan Cu dalam SRM Soil 7 menunjukan
kadar masing-masing unsur berada dalam
rentang kadar dalam sertifikat SRM, hal
tersebut menunjukan validitas dari metoda uji
yang digunakan.
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Supriyanto C dkk 151 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Kadar logam berat Pb, Cu, dan Cd dalam
cuplikan ikan ditentukan dengan metode kurva
kalibrasi standar yaitu dengan cara mengukur
serapan cuplikan, kemudian diintrapolasikan ke
dalam kurva standar masing-masing unsur
sehingga akan diperoleh konsentrasi regresi
masing-masing unsur. Kadar unsur dihitung
menggunakan rumus sbb. :
ppm
G
VPC
kadar
reg ××
=
dengan :
C reg = konsentrasi regresi
P = faktor pengenceran
V = Volume pelarutan
G = berat cuplikan.
Pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 disajikan kadar
logam berat Pb, Cu dan Cd dalam cuplikan ikan
yang berasal dari kolam air tawar dengan
sumber air dari selokan Mataram, sungai
Winongo, sungai Cebongan, dan sungai Bedog,
di Kabupaten Sleman DIY.
Tabel 5. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Selokan Mataram
Jenis ikan, kadar ± SD (ppm)
Unsur
Mas Nila Lele
Pb
Cu
Cd
0,0145 ± 0,001
0,0152 ± 0,0018
< 0,02
0,0115 ± 0,001
0,509 ± 0,0013
< 0,02
0,0165 ± 0,0013
0,0279 ± 0,0043
< 0,02
Tabel 6. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Winongo
Jenis ikan, kadar ± SD (ppm)
Unsur
Mas Nila Lele
Pb
Cu
Cd
0,0132 ± 0,001
0,0103 ± 0,001
< 0,02
0,0112 ± 0,002
0,0102 ± 0,001
< 0,02
0,0101 ± 0,001
0,0094 ± 0,0012
< 0,02
Tabel 7. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Cebongan
Jenis ikan, kadar ± SD (ppm)
Unsur
Mas Nila Lele
Pb
Cu
Cd
0,0120 ± 0,002
0,0059 ± 0,0001
< 0,02
0,0110 ± 0,002
0,0081 ± 0,0002
< 0,02
0,0522 ± 0,001
0,0100 ± 0,0012
< 0,02
Tabel 8. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Bedog
Jenis ikan, kadar ± SD (ppm)
Unsur
Mas Nila Lele
Pb
Cu
Cd
0,0145 ± 0,0004
0,0085 ± 0,0001
< 0,02
0,0179 ± 0,0001
0,0105 ± 0,0002
< 0,02
0,0201 ± 0,001
0,0106 ± 0,0012
< 0,02
Berdasarkan data pada Tabel 5, 6, 7, dan
8 setelah dilakukan uji anava menunjukkan
hasil tidak ada perbedaan yang signifikan untuk
kadar Pb dan Cu diantara ketiga jenis ikan,
sedangkan kadar Cd berada di bawah batas
deteksi unsur. Data-data yang diperoleh pada
Tabel 5 – 8 menunjukkan bahwa kadar Pb, Cu,
dan Cd dalam tiga jenis ikan di berbagai lokasi
kolam air tawar belum melebihi batas yang
ditetapkan (2 ppm untuk Pb, 20 ppm untuk Cu,
dan 0,2 ppm untuk Cd) sesuai Keputusan Dirjen
POM No. 03725/B/SK/VII/89[7]
sehingga aman
untuk dikonsumsi.
KESIMPULAN
Berdsarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan
1. Ikan mas, ikan nila, dan ikan lele di kolam
air tawar mengandung unsur Pb, Cd, dan
Cu dan kadarnya belum melebihi batas
yang ditetapkan oleh Dirjen POM.
SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk152
2. Tiap ikan menunjukkan kadar yang berbeda
beda untuk setiap logam dikarenakan
perbedaan kemampuan dalam menyerap
logam tersebut kedalam tubuhnya, namun
perbedaannya tidak signifikan.
3. Alat uji dan metode uji AAS masih layak
digunakan sebagai alat uji.
DAFTAR PUSTAKA
1. PALAR H., 1994, Pencernaan dan Toksikologi
Logam Berat, PT Rineka Cipta Jakarta.
2. SOFYAN YATIM, dkk.,1979, ”Distribusi
Logam Berat Dalam Air Laut Teluk Jakarta”,
Majalah BATAN XII 3.
3. DARMONO, 1995, Logam Dalam Sistim Biologi
Mahluk Hidup, Universitas Indonesia Pers,
Jakarta.
4. SULISTIA GUN, 1980, Farmakologi dan
Terapi, Ed.2, Bagian Farmakologi Fak.
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
5. ANAND, S.J.S., 1978, “Determination Of
Mercury, Arsenic, And Cadmium In Fish By
Neutron Activation”, Jounal of
Radioanalytical Chemistry, 44 -101.
6. ANONIM, 1979, “American Society for Testing
and Materials”, ASTM E 663-78.
7. ANONIM, 1989, ”Keputusan Direktur Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725
/B/ SK/ VII/89”.
TANYA JAWAB
Pertanyaan
1. Apakah penelitian ini didasarkan atas
adanya kecurigaan pencemaran pada sungai
yang menjadi sumber aliran air pengisi
kolam ikan yang diambil sebagai sumber
penelitian? (Djaruddin Hasibuan)
2. Apakah sudah dianalisis sifat serap tubuh
ikan air tawar terhadap logam berat?
(Anthony Simanjuntak)
3. Validasi yang dilakukan terhadap apa,
peralatan atau ikan yang dianalisis?
(Anthony Simanjuntak)
Jawaban
1. Penelitian ini didasarkan pada ada atau
tidak adanya kandungan logam berat Pb,
Cd, dan Cu pada ikan air tawar (ikan lele,
ikan mas, dan ikan nila), yang merupakan
konsumsi masyarakat.
2. Analisis yang dilakukan adalah analisis
logam berat Pb, Cu, dan Cd yang ada di
dalam ikan air tawar (ikan lele, ikan mas,
dan ikan nila) yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat.
3. Validasi dilakukan pada alat uji yaitu AAS
dengan perolehan data akurasi dan
presisidan validasi metode uji yang
menggunakan Standard Reference Material
(SRM).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Tugas 5 lingkungan
Tugas 5 lingkunganTugas 5 lingkungan
Tugas 5 lingkungan
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
 
PENELITIAN RESIDU AIR DI SUNGAI CISADANE
PENELITIAN RESIDU AIR DI SUNGAI CISADANEPENELITIAN RESIDU AIR DI SUNGAI CISADANE
PENELITIAN RESIDU AIR DI SUNGAI CISADANE
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3
 
Analisa kualitas air
Analisa kualitas airAnalisa kualitas air
Analisa kualitas air
 
Kupang
KupangKupang
Kupang
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
Jurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik airJurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik air
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
 
V3n2 rahman
V3n2 rahmanV3n2 rahman
V3n2 rahman
 
Dampak air
Dampak airDampak air
Dampak air
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 
1439 2913-1-km
1439 2913-1-km1439 2913-1-km
1439 2913-1-km
 
Manajemen kualitas air
Manajemen kualitas airManajemen kualitas air
Manajemen kualitas air
 
Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
 
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter FisikManajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
 

Semelhante a Analisis logam berat pada ikan air tawar

Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...Mustain Adinugroho
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMarkus T Lasut
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHRepository Ipb
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxHana949769
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...Repository Ipb
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...Repository Ipb
 
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Fadila Mutmainnah
 
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatanhidnisa
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoFarhan Yuzevan
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...Asramid Yasin
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-beratEfendy Berkahnya
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 

Semelhante a Analisis logam berat pada ikan air tawar (20)

Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
 
359 394
359 394359 394
359 394
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
 
Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
09 e02375
09 e0237509 e02375
09 e02375
 
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
 
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan
7. 1.Kualitas_air.menjadi faktor sangat penting dalam kesehatan
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Analisis logam berat pada ikan air tawar

  • 1. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Supriyanto C dkk Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN147 ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cu, DAN Cd PADA IKAN AIR TAWAR DENGAN METODE SPEKTROMETRI NYALA SERAPAN ATOM (SSA). SUPRIYANTO C, SAMIN, ZAINUL KAMAL Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari Kotak Pos 1008 D.I. Yogyakarta 55010 Telp (0274) 488435 Abstrak ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cu, DAN Cd PADA IKAN AIR TAWAR DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM. Telah dilakukan analisis logam berat Pb, Cu dan Cd dalam cuplikan ikan air tawar dengan metode spektrometri nyala serapan atom (SSA). Preparasi awal cuplikan dilakukan dengan ikan dicuci, diambil daging , dikeringkan, ditumbuk dan disaring hingga lolos 100 mesh, dilarutkan dengan teknik teflon bom digesti sampai diperoleh larutan cuplikan yang siap untuk dianalisis. Parameter analisis dengan SSA meliputi kondisi optimum analisis, kurva kalibrasi unsur, rentang konsentrasi terpakai, kelayakan alat uji dan validasi metode uji. Diperoleh kadar Pb dan Cu dalam tiga jenis ikan (ikan mas, nila, dan lele) dari kolam air tawar yang berbeda (selokan Mataram, sungai Winongo, sungai Cebongan, sungai Bedog) tidak ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan kadar Cd dalam cuplikan tiga jenis ikan berada di bawah batas deteksi. Alat uji SSA masih layak sebagai alat uji dengan perolehan akurasi 0,65 % dan presisi 0,019 ppm berada di bawah batas yang dipersyaratkan 1 % dan 0,04 ppm. Kata kunci : logam berat, metode nyala AAS, ikan air tawar. Abstract ANALYSIS OF HEAVY METALS SUCH AS Pb, Cu, AND Cd IN FISHPOND WITH ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY METHODS. The analysis of heavy metals such as Pb, Cu and Cd in fishpond has been carriet out by atomic absorption spectrometry method. The first preparation of fishpond sample by washing and take out of meat, drying, pounded, screen, until 100 mesh, solution by Teflon bomb digestion method was obtained solution of sample to analysis. The parameter of analysis were optimum condition of analysis, calibration curve, usefull concentration range, validation of instrument and validation of method. The contain of Pb and Cu in three kind of fishpond were mas, nila and lele at difference location (selokan Mataram, sungai Winongo, sungai Cebongan, sungai Bedog) were obtained not difference, while the contain of Cd in fishpond under limit of detection.The AAS instrument was still valid to use as instrument analysis were obtained of accuration 0,65 % and precise 0,019 ppm still lowere than threshold value were 1 % and 0,04 ppm Keywords : heavy metal, flame AAS method, fishpond. PENDAHULUAN Berkembangnya IPTEK memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun alam sekitarnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan adalah melakukan analisis unsur-unsur dalam ikan air tawar, terutama Pb, Cu, dan Cd. Pencemaran logam-logam tersebut dapat mempengaruhi dan
  • 2. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk148 menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami detoksifikasi sehingga membahayakan manusia[1] . Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup[2] , walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia. Air sering tercemar oleh komponen- komponen anorganik antara lain berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari dan secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan dan apabila sudah melebihi batas yang ditentukan berbahaya bagi kehidupan. Logam-logam berat yang berbahaya yang sering mencemari lingkungan antara lain merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), khromium (Cr), dan nikel (Ni). Logam-logam berat tersebut diketahui dapat terakumulasi di dalam tubuh suatu mikroorganisme, dan tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun. Peristiwa yang menonjol dan dipublikasikan secara luas akibat pencemaran logam berat adalah pencemaran merkuri (Hg) yang menyebabkan Minamata desease di teluk Minamata, Jepang dan pencemaran kadmium (Cd) yang menyebabkan Itai-itai disease di sepanjang sungai Jinzo di Pulau Honsyu, Jepang[3] . Timbal (Pb) mempunyai arti penting dalam dunia kesehatan bukan karena penggunaan terapinya, melainkan lebih disebabkan karena sifat toksisitasnya. Absorpsi timbal di dalam tubuh sangat lambat, sehingga terjadi akumulasi dan menjadi dasar keracunan yang progresif. Keracunan timbal ini menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam aorta, hati, ginjal, pankreas, paru-paru, tulang, limpa, testis, jantung dan otak. Hal ini diperoleh dari kasus yang terjadi di Amerika pada 9 kota besar yang pernah diteliti[4] . Dalam keadaan normal, jumlah tembaga (Cu) yang diperlukan untuk proses enzimatik biasanya sangat sedikit. Dalam keadaan lingkungan yang tercemar menghambat sistem enzim (enzim inhibitor), kadar Cu ditemukan pada jaringan beberapa spesies hewan air yang mempunyai regulasi sangat buruk terhadap logam. Pada binatang lunak (moluska) sel leukositi sangat berperan dalam sistem translokasi dan detoksikasi logam. Hal ini terutama ditemukan pada kerang kecil (oyster) yang hidup dalam air yang terkontaminasi tembaga (Cu) yang terikat oleh sel leukositi, sehingga menyebabkan kerang tersebut berwarna kehijau-hijauan[1,4] . Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat pencemaran yang terjadi di dalam perairan. Jika di dalam tubuh ikan telah terkandung kadar logam berat yang tinggi dan melebihi batas normal yang telah ditentukan dapat sebagai indikator terjadinya suatu pencemaran dalam lingkungan. Menurut Adnan[5] , kandungan logam berat dalam ikan erat kaitannya dengan pembuangan limbah industri di sekitar tempat hidup ikan tersebut, seperti sungai, danau, dan laut. Banyaknya logam berat yang terserap dan terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi polutan, aktivitas mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis dan unsur ikan yang hidup di lingkungan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk analisis kadar logam berat Pb, Cu, dan Cd pada beberapa jenis ikan air tawar menggunakan metode spektrometri serapan atom. Pemilihan metode spektrometri serapan atom karena mempunyai sensitifitas tinggi, mudah, murah, sederhana, cepat, dan cuplikan yang dibutuhkan sedikit. Cuplikan ikan air tawar diperoleh di beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis ikan yang dianalisis adalah ikan mas, lele, dan nila. METODE PENELITIAN Bahan Bahan-bahan yang digunakan meliputi cuplikan ikan lele, ikan mas, dan ikan nila berasal dari kolam air tawar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan larutan standar Pb, Cu, dan Cd konsentrasi 1000 ppm buatan BDH, bahan pelarut asam nitrat
  • 3. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Supriyanto C dkk 149 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN pekat buatan Merck, bahan bakar asetilen buatan Aneka Gas Industri Yogyakarta. Alat Pada penelitian ini digunakan satu perangkat alat atomic absorption spectrometry (AAS) tipe AA 300 P buatan Varian Techtron, Australia, gelas beker 50 ml, labu ukur 10 ml, vial polietilen ukuran 5 ml, mikro pipet effendorf 10 -100 µL, dan neraca analitik. Cara Kerja Pencucian wadah dan peralatan preparasi Peralatan dan wadah yang akan digunakan untuk analisis, dicuci dengan sabun kemudian dibilas dan dibersihkan dengan akuades. Peralatan dan wadah yang sudah bersih direndam dalam asam nitrat 1 : 3 selama 24 jam, kemudian dibilas dengan akuatrides 3 - 4 kali sampai diperoleh pH air bilasan normal (pH 7). Hasil pencucian dikeringkan dalam oven dan dipanaskan pada suhu 50 - 60 0 C. Setelah kering, alat ini dimasukkan dalam kantong plastik dan disimpan dalam ruang bebas debu. Uji kepekaan dan presisi alat uji Uji kepekaan dan presisi alat uji (AAS) dilakukan dengan membuat 1 buah larutan campuran yang terdiri atas larutan standar Cu 1000 ppm, HNO3 1 N, dan akuatrides sedemikian rupa sehingga konsentrasi Cu dalam larutan 2 ppm, dan konsentrasi HNO3 dalam larutan 0,1 N. Kepekaan alat uji ditentukan dengan mengukur serapan larutan tersebut dengan 3 kali pengukuran, sedangkan presisi alat uji ditentukan dengan menghitung simpangan baku dari pengukuran 6 kali serapan larutan itu. Kondisi optimum analisis Kondisi optimum analisis masing-masing unsur diperoleh dengan mengukur serapan maksimum masing-masing unsur pada setiap perubahan parameter panjang gelombang, arus lampu, lebar celah, laju alir cuplikan, laju alir asetilen, dan tinggi pembakar. Larutan yang digunakan adalah 25 mL larutan Pb 5 ppm. 25 ml larutan Cd konsentrasi 5 ppm, dan 25 mL larutan Cu 5 ppm, Kurva kalibrasi Pb, Cu, dan Cd Kurva kalibrasi unsur Pb, Cu, dan Cd diperoleh dengan mengukur serapan larutan standar masing-masing unsur pada kondisi optimum unsur. Kisaran larutan standar masing-masing unsur adalah Pb 0,5 – 2,5 ppm, Cd 0,05 – 0,25 ppm, Cu 0,1 – 0,50 ppm. Kurva kalibrasi diperoleh dengan membuat kurva antara konsentrasi terhadap serapan masing- masing unsur. Preparasi cuplikan ikan Cuplikan ikan dicuci, diambil dagingnya, dikeringkan dan ditumbuk dengan menggunakan lumpang dan alu, diayak sampai lolos 100 mesh dan dihomoginkan, cuplikan ikan yang telah homogen ditimbang 0,5 g dalam teflon bom digester, dibasahi sedikit akuatrides, kemudian ditambahkan 1 ml asam nitrat pekat. Setelah itu, teflon bom digester ditutup rapat kemudian dimasukan dalam tungku pemanas dan dipanaskan pada suhu 1500 C selama 4 jam. Hasil pelarutan setelah dingin dituang kedalam gelas beker dipanaskan di atas pemanas listrik dengan penambahan akuatrides secara berulang-ulang. Hasil pelarutan setelah dingin dimasukkan labu takar 10 ml dan ditepatkan sampai batas tanda dengan penambahan akuatrides, cuplikan siap untuk dilakukan analisis unsur. HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapa parameter yang perlu mendapatkan perhatian pada analisis logam- logam berat Pb, Cu, dan Cd, dalam cuplikan ikan antara lain adalah kondisi optimum analisis unsur, linieritas kurva kalibrasi masing- masing unsur dan kelayakan alat uji yang digunakan berupa kepekaan dan presisi alat uji. Kelayakan alat uji yang memenuhi persyaratan dengan perolehan kepekaan < 0,040 ppm dan presisi alat uji < 1 % [6] . Pada Tabel 1 disajikan data kondisi optimum masing-masing unsur, Tabel 2 menunjukan linieritas kurva kalibrasi masing- masing unsur dan batas deteksi unsur, sedangkan pada Tabel 3 disajikan data kepekaan dan presisi alat uji AAS dengan metode nyala.
  • 4. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk150 Tabel 1. Kondisi Optimum Analisis Unsur Cd, Cr, dan Pb U n s u r Parameter Pb Cu Cd Panjang gelombang, nm Lebar celah, nm Arus lampu, mA Laju alir cuplikan, ml/mnt. Laju alir udara l/menit Laju alir asetilen l/menit Tinggi pembakar, mm 217,0 1,0 5 4,5 13,5 1,70 14 324,8 0,5 5 4,5 13,5 2,50 13 228,6 0,5 4 4,5 13,5 1,56 14,5 Tabel 2. Linieritas Konsentrasi Standar dan Batas Deteksi Pb, Cu, dan Cd Unsur Linieritas konsentrasi (ppm) Batas deteksi (ppm) Pb Cd Cu 0,5 – 2,5 0,05 – 0,25 0,1 – 0,5 0,18 0,02 0,05 Pada Tabel 1 dan 2 masing-masing disajikan data kondisi optimum analisis, linieritas konsentrasi dan batas deteksi unsur Pb, Cu, dan Cd. Kondisi optimum analisis diperoleh dengan mengukur serapan yang optimum pada panjang gelombang maksimum dari masing-masing unsur pada setiap perubahan parameter lebar celah, arus lampu, laju alir cuplikan dan asetilen, dan tinggi pembakar. Linieritas konsentrasi menunjukan daerah kerja yang optimum masing-masing unsur, dan batas deteksi diperoleh berdasarkan perhitungan statistik dari kurva kalibrasi masing-masing unsur. Pada Tabel 3 disajikan data kepekaan dan presisi yang menunjukan validasi alat uji (AAS). Harga kepekaan alat uji diperoleh dengan mengukur serapan larutan standar Cu konsentrasi 2 ppm dengan 3 kali pengukuran. Berdasarkan data serapan yang diperoleh dihitung kepekaan alat uji (S) dengan formula S = 0,0044 (C1 /A1), C1 dan A1 masing-masing adalah konsentrasi dan serapan standar Cu yang dipilih. Nilai presisi alat uji (s) diperoleh dengan mengukur serapan larutan standar Cu konsentrasi 2 ppm dengan 6 kali pengukuran. Berdasar data serapan yang diperoleh, dihitung presisi alat uji (s) dengan formula s = (A-B) x 0,40, dengan A = nilai serapan tertinggi dan B = nilai serapan terendah dari 6 nilai serapan yang diperoleh. Berdasarkan perhitungan diperoleh data kepekaan dan presisi alat uji SSA masing- masing 0,019 ppm dan 0,65 %. Berdasarkan data tersebut, alat uji SSA masih layak digunakan dengan kepekaan dan presisi yang masih berada di bawah batas persyaratan. Tabel 3. Data Kepekaan dan Presisi Alat Uji AAS No Parameter Cu 2 ppm 1. 2. Kepekaan, ppm Syarat acuan, ppm. Presisi, % Syarat acuan, % 0,019 0,040 0,65 1,0 Parameter yang lain yang harus diperhatikan adalah validasi metode uji yang digunakan. Validasi metode uji dilakukan menggunakan Standard Reference Materials (SRM) Soil 7 buatan IAEA. Kadar hasil analisis unsur terhadap SRM kemudian dibandingkan dengan kadar masing-masing unsur yang ada dalam sertifikat, seperti disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Data Hasil Analisis Unsur dan Data Sertifikat SRM Soil7. No Unsur Kadar sertifikat (µg/g) Kadar hasil analisis ± SD (µg/g) 1. 2. 3. Cd Cu Pb 1,3 (1,1 – 2,7) 11 (9 – 13) 60 (55 -71) 1,98 ± 0,01 9,96 ± 0,19 58,75 ± 1,20 Berdasarkan Tabel 4, analisis unsur, Pb, Cd, dan Cu dalam SRM Soil 7 menunjukan kadar masing-masing unsur berada dalam rentang kadar dalam sertifikat SRM, hal tersebut menunjukan validitas dari metoda uji yang digunakan.
  • 5. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Supriyanto C dkk 151 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Kadar logam berat Pb, Cu, dan Cd dalam cuplikan ikan ditentukan dengan metode kurva kalibrasi standar yaitu dengan cara mengukur serapan cuplikan, kemudian diintrapolasikan ke dalam kurva standar masing-masing unsur sehingga akan diperoleh konsentrasi regresi masing-masing unsur. Kadar unsur dihitung menggunakan rumus sbb. : ppm G VPC kadar reg ×× = dengan : C reg = konsentrasi regresi P = faktor pengenceran V = Volume pelarutan G = berat cuplikan. Pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 disajikan kadar logam berat Pb, Cu dan Cd dalam cuplikan ikan yang berasal dari kolam air tawar dengan sumber air dari selokan Mataram, sungai Winongo, sungai Cebongan, dan sungai Bedog, di Kabupaten Sleman DIY. Tabel 5. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Selokan Mataram Jenis ikan, kadar ± SD (ppm) Unsur Mas Nila Lele Pb Cu Cd 0,0145 ± 0,001 0,0152 ± 0,0018 < 0,02 0,0115 ± 0,001 0,509 ± 0,0013 < 0,02 0,0165 ± 0,0013 0,0279 ± 0,0043 < 0,02 Tabel 6. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Winongo Jenis ikan, kadar ± SD (ppm) Unsur Mas Nila Lele Pb Cu Cd 0,0132 ± 0,001 0,0103 ± 0,001 < 0,02 0,0112 ± 0,002 0,0102 ± 0,001 < 0,02 0,0101 ± 0,001 0,0094 ± 0,0012 < 0,02 Tabel 7. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Cebongan Jenis ikan, kadar ± SD (ppm) Unsur Mas Nila Lele Pb Cu Cd 0,0120 ± 0,002 0,0059 ± 0,0001 < 0,02 0,0110 ± 0,002 0,0081 ± 0,0002 < 0,02 0,0522 ± 0,001 0,0100 ± 0,0012 < 0,02 Tabel 8. Kadar Pb, Cu, dan Cd Dalam Ikan Di Sungai Bedog Jenis ikan, kadar ± SD (ppm) Unsur Mas Nila Lele Pb Cu Cd 0,0145 ± 0,0004 0,0085 ± 0,0001 < 0,02 0,0179 ± 0,0001 0,0105 ± 0,0002 < 0,02 0,0201 ± 0,001 0,0106 ± 0,0012 < 0,02 Berdasarkan data pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 setelah dilakukan uji anava menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan untuk kadar Pb dan Cu diantara ketiga jenis ikan, sedangkan kadar Cd berada di bawah batas deteksi unsur. Data-data yang diperoleh pada Tabel 5 – 8 menunjukkan bahwa kadar Pb, Cu, dan Cd dalam tiga jenis ikan di berbagai lokasi kolam air tawar belum melebihi batas yang ditetapkan (2 ppm untuk Pb, 20 ppm untuk Cu, dan 0,2 ppm untuk Cd) sesuai Keputusan Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89[7] sehingga aman untuk dikonsumsi. KESIMPULAN Berdsarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan 1. Ikan mas, ikan nila, dan ikan lele di kolam air tawar mengandung unsur Pb, Cd, dan Cu dan kadarnya belum melebihi batas yang ditetapkan oleh Dirjen POM.
  • 6. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 1978-0176 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Supriyanto C dkk152 2. Tiap ikan menunjukkan kadar yang berbeda beda untuk setiap logam dikarenakan perbedaan kemampuan dalam menyerap logam tersebut kedalam tubuhnya, namun perbedaannya tidak signifikan. 3. Alat uji dan metode uji AAS masih layak digunakan sebagai alat uji. DAFTAR PUSTAKA 1. PALAR H., 1994, Pencernaan dan Toksikologi Logam Berat, PT Rineka Cipta Jakarta. 2. SOFYAN YATIM, dkk.,1979, ”Distribusi Logam Berat Dalam Air Laut Teluk Jakarta”, Majalah BATAN XII 3. 3. DARMONO, 1995, Logam Dalam Sistim Biologi Mahluk Hidup, Universitas Indonesia Pers, Jakarta. 4. SULISTIA GUN, 1980, Farmakologi dan Terapi, Ed.2, Bagian Farmakologi Fak. Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 5. ANAND, S.J.S., 1978, “Determination Of Mercury, Arsenic, And Cadmium In Fish By Neutron Activation”, Jounal of Radioanalytical Chemistry, 44 -101. 6. ANONIM, 1979, “American Society for Testing and Materials”, ASTM E 663-78. 7. ANONIM, 1989, ”Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725 /B/ SK/ VII/89”. TANYA JAWAB Pertanyaan 1. Apakah penelitian ini didasarkan atas adanya kecurigaan pencemaran pada sungai yang menjadi sumber aliran air pengisi kolam ikan yang diambil sebagai sumber penelitian? (Djaruddin Hasibuan) 2. Apakah sudah dianalisis sifat serap tubuh ikan air tawar terhadap logam berat? (Anthony Simanjuntak) 3. Validasi yang dilakukan terhadap apa, peralatan atau ikan yang dianalisis? (Anthony Simanjuntak) Jawaban 1. Penelitian ini didasarkan pada ada atau tidak adanya kandungan logam berat Pb, Cd, dan Cu pada ikan air tawar (ikan lele, ikan mas, dan ikan nila), yang merupakan konsumsi masyarakat. 2. Analisis yang dilakukan adalah analisis logam berat Pb, Cu, dan Cd yang ada di dalam ikan air tawar (ikan lele, ikan mas, dan ikan nila) yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. 3. Validasi dilakukan pada alat uji yaitu AAS dengan perolehan data akurasi dan presisidan validasi metode uji yang menggunakan Standard Reference Material (SRM).