tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
Tingkat Kedalaman Komunikasi dan Tipe Kepribadian Manusia
1. A. Tingkat Kedalaman Komunikasi
Menurut Robby I. Chandra (1995) yang dikutip oleh Zainal Abidin (2006), tingkat
kedalaman komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi basa basi yang tujuannya membuka pembicaraan (komunikasi demikian bisa
berlanjut ke tingkat berikutnya, bisa juga hanya berakhir di situ)
2. Komunikasi yang mengarah pada tukar menukar informasi
3. Komunikasi yang menuju kesaling tukar penilaian (hal yang dipertukarkan di sini antara
lain berbagai macam perasaan seperti rasa suka dan tidak suka , kemarahan, kejemuan
dan sebagainya)
4. Komunikasi tingkat tertinggi, bertujuan untuk saling bertukar perspektif iman
Perlunya memahami tingkatan komunikasi ini adalah karena bisa membantu kita
dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan membantu suksesnya proses
komunikasi lobi. Meskipun materi lobi telah kita siapkan jauh hari, tidak mungkin kita bisa
langsung masuk ke inti masalah tanpa melalui proses basa-basi terlebih dahulu. Untuk
terjadinya komunikasi yang baik perlu dibangun sebuah kesepakatan. Kesepakatan tersebut
menyangkut topiknya, waktunya, tempatnya termasuk masalah budaya dan perangkat
pendukung lainnya.
B. Tipe Kepribadian dan Kecerdasan Manusia
6 Tipe Kepribadian Manusia Menurut John L Holland
Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas
(keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang
dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan 6 tipe
kepribadian manusia dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian
yang disusun atas dasar minat.
Kemudian, setiap tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang
disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu
rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki tipe kepribadian
2. yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai
corak hidup yang berbeda-beda.
Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu
merupakan corak hidup yang utama dan pertama, urutan model orientasi kedua terhadap
lingkungan kerja yang lainnya dan merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk
selanjutnya. Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan
serta penilainnya terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak hidupnya
maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang. Namun perlu
digarisbawahi, jika model orientasi John L. Holland ini mengajukan model orientasi
berdasarkan budaya Amerika.
Adapun tipe kepribadian manusia yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah
sebagai berikut:
1. Tipe realistic
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang
berorientasi kepada penerapan. Ciri-ciri tipe realistik yaitu: mengutamakan kejantanan,
kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang
kuat, kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki
ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian realistis dalam lingkungan nyatanya selalu
ditandai dengan tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan
bagi penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif,
orang-orang yang mempunyai tipe kepribadian realistis seringkali memerlukan bentukbentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu. Diantaranya kecakapan mekanik,
ketahanan dan gerakan fisikuntuk berpindah-pindah dan seringkali berada diluar
gedung. Sifat-sifat yang nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan
menciptakan kegagalan dan keberhasilan.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian realistis adalah, operator
mesin/radio, sopir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan
pekerjaan lain yang sejenis.
2. Tipe intelektual/investigative
Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk memilih
pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk
3. merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi
pada tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang
bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatankegiatanya bersifat intraseptif.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian intelektual dalam lingkungan nyatanya
selalu ditandai dengan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan
kreatif. Bukan tergantung kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan
masalah yang efektif dan efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan
terhadap berbagai masalah yang bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan
dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan bisa diukur, tetapi memerlukan waktu
yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan memerlukan
kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan menulis mutlak
dipelihara dalam oreientasi ini.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, ahli fiika, ahli biologi,
kimia, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang sejenis.
3. Tipe social
Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk memilih
lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain. Ciri-cirinya adalah pandai
bergaul dan berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat
religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antarpribadi,
kegiatan-kegiatan rapid an teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara
intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan
kemampuan untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat
menimbulkan rasa harga diri dan status.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, guru, pekerja sosial,
konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4. Tipe konvensional
Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini pada umumnya memiliki kecenderungan
untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical
(angka)
yang
teratur,
menghindari
situasi
yang
kabur,
senang
mengabdi,
4. mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status
dan
kenyataan
materi,
mencapai
ujuan
dengan
mengadaptasikan
dirinya
ketergantungan pada atasan.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian konvensional pada lingkungan nyatanya
ditandai dengan berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu
proses informasi verbal dan dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan
sistematis. Berhasilnya dalam pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan
memerlukan waktu yang relative singkat.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, kasir, statistika,
pemegang buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Tipe usaha/enterprising
Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki ciri khas diantaranya
menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan
untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling
kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugastugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan
kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian usaha/enterprising ditandai dengan
berbagai macam tugas yang menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang
digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain.
Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, pedagang, politikus,
manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
6. Tipe artistic
Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan berhubungan
dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian artistik ini ditandai dengan berbagai macam
tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistik
melalui cita rasa, perasaan dan imajinai. Dengan kata lain, orang yang mempunyai tipe
kepribadian artistik lebih menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan
dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal,
keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
5. Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, ahli musik, ahli kartum
ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
9 Tipe Kecerdasan Manusia
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Ia diciptakan oleh Tuhan
dengan akal dan pikiran serta hawa nafsu. Bahkan, manusia ternyata juga memiliki 9
kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita.
Berikut ini informasi mengenai 9 tipe kecerdasan utama yang dimiliki oleh manusia.
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik merupakan salah satu tipe kecerdasan utama yang dimiliki oleh
manusia dalam hal mengolah kata-kata secara efektif, baik bicara maupun menulis.
Profesi yang sesuai untuk orang yang memiliki kecerdasan linguistik yang menonjol
antara lain jurnalis, penyair, dan pengacara.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan matematis-logis yaitu salah satu kecerdasan utama yang dimiliki oleh
manusia dalam hal angka dan logika. Profesi yang cocok untuk Anda yang memiliki
kecerdasan matematis-logis menonjol ialah ilmuan, akuntan, dam progammer.
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual-spasial merupakan salah satu tipe kecerdasan utama yang dimiliki
oleh manusia yang mencakup berpikir dalam gambar dan mampu untuk menyerap,
mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual. Profesi yang
cenderung memiliki kecerdasan visual-spasial menonjol ialah arsitek, fotografer,
designer, pilot, dan insinyur.
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan kinestetik-jasmani ialah salah satu jenis kecerdasan utama yang dimiliki oleh
manusia dalam hal penggunaan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan. Profesi yang tepat untuk Anda yang cenderung memiliki
kecerdasan kinestetik-jasmani yang menonjol ialah atlet, pengrajin, montir, penjahit,
dan perakit model.
6. 5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal merupakan salah satu kecerdasan utama yang dimiliki manusia
untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk musik dan suara.
Profesi yang cenderung didominasi oleh orang yang memiliki kecerdasan musikal ialah
konduktor, pencipta lagu, dan penyanyi.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kecerdasan utama yang dimiliki oleh
manusia untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan
temperamen orang lain. Profesi yang sesuai untuk orang yang memiliki kecerdasan
interpersonal yang menonjol ialah networker, negotiator, dan guru.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal yaitu salah satu kecerdasan yang dianugerahkan oleh Tuhan
untuk manusia berupa pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan bertindak secara
adaptif berdasar pengetahuan diri. Profesi yang cenderung membutuhkan kecerdasan
intrapersonal ialah konselor dan teolog.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dalam hal
memahami dan menikmati alam serta menggunakannya secara produktif dan
mengembangkan pengetahuan lam. Profesi yang tepat untuk orang yang memiliki
kecenderungan terhadap kecerdasan naturalis ialah petani, nelayan, pendaki, dan
pemburu.
9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial merupakan salah satu tipe kecerdasan yang dianugerahkan oleh
Tuhan untuk manusia dalam hal menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi
atau keberadaan manusia. Profesi yang sesuai untuk orang yang didominasi oleh
kecerdasan eksistensial ialah filsuf dan teolog.
7. C. Tipe-Tipe Kepribadian Pemicu Konflik
D. Menciptakan Kerjasama
E. Hambatan Komunikasi
Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Leonard R.S. dan George Strauss
dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel
Kita sering melihat dua orang sahabat bertengkar hebat hanya karena masalah
sepele. Banyak suami istri yang bercerai, padahal mereka saling mencintai, hanya karena
ego dan tidak mau saling memahami. Organisasi bisa hancur dan pecah karena anggotanya
tidak kompak. Dua pihak berseteru karena merasa yang paling benar. Semuanya itu
berpangkal dari masalah komunikasi.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting ketika kita mulai berhubungan dengan
orang lain. Kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini sebenarnya adalah karena faktor
komunikasi. Perang dan perdamaian ada juga karena faktor komunikasi. Semuanya
berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi ibarat poros yang menjadi inti dari semua
kegiatan yang ada di bumi.
Seperti yang sudah dicontohkan, komunikasi tidak selalu berjalan lancar. Ada faktorfaktor yang membuat komunikasi dua pihak menjadi bermasalah. Faktor-faktor tersebut
dinamakan hambatan-hambatan komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasilah yang
menyebabkan dua pihak berseteru. Hambatan-hambatan komunikasi juga menyebabkan
perang dunia . Berikut ini merupakan hambatan-hambatan komunikasi Menurut Leonard
R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel .
1. Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal mengartikan sebuah
pesan atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah
ketegasan. Namun, ada juga orang yang mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah
kekejaman dan tindak kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan
mengapa dua pihak terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa diartikan beda
bila disampaikan pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa mengartikan sebuah garis
lurus sebagai tiang bendera , namun orang yang lainnya bisa mengartikan sebuah garis
lurus tersebut sebagai tanda seru. Padahal, sama-sama garis lurus.
8. 2. Budaya
Perbedaan budaya juga menjadi salah satu penghambat dalam komunikasi, terlebih bila
masing-masing pihak tidak mengerti bahasa yang dipergunakan. Meskipun demikian, hal
ini bukanlah masalah besar, tidak sebesar alasan nomor satu karena bisa diakali dengan
cara menggunakan bahasa simbol atau saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
3. Karakter Dasar
Karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis, plegmatis, dan
sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter
kuat yang kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah karakter yang lembut
dan perasa. Sanguinis adalah karakter yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka
mengalah. Bayangkan bila keempat karakter ini dipertemukan dalam sebuah komunitas ,
apa yang akan terjadi? Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang menjadi
penghambat komunikasi.
4. Kondisi
Kondisi saat berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi sebab kesalahpahaman
terjadi. Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang terjadi, pihak pertama sedang
dalam kondisi
yang tidak enak. Akibatnya, kondisi yang tidak enak tersebut
mempengaruhi cara menangkap pesan dari kawan bicara sehingga terjadilah
kesalahpahaman. Bila sudah tahu hambatan-hambatan yang ada pada komunikasi, kita
akan tahu cara mengatasinya.
Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran
jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan
komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status effect
9. Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab
kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah
pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan
pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi
menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit
pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap
orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau
cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang
berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.
Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang
suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan
ini
disebabkan
oleh
gangguan
lingkungan
fisik
terhadap
proses
berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara
hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang
terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat
10. televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap
dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi
tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi
satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan
yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para
karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli
dengan gagasan seorang manajer.
F. Hambatan Komunikasi Pada Saluran
Hambatan pada saluran terjadi karena adanya ketidak beresan pada saluran
komunikasi. Hal ini juga dikatakan sebagai hambatan media karena media berarti alat untuk
menyampaikan pesan. Gangguan-gangguan seperti ini disebut noise. Kabel telepon
terputus, suara radio tidak jelas, tulisan tak jelas, suara tidak jelas, gambar pada televisi
tidak jelas, dan sejenisnya, itu semua menunjukkan ketidakberesan saluran komunikasi atau
media tadi.
Hambatan-hambatan
teknis seperti tersebut
biasanya di luar kemapuan
komunikator. Tugas komunikator atau dalam hal ini yang penting adalah persiapannya
dalam menentukan atau memilih media yang digunakannya.
Sumber:
Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama
Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara
Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama hal. 90
Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara. Hal 194-211
Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama. Hal 92
G. Menanggulangi Masalah dan Hambatan