SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 84
Baixar para ler offline
SEMINAR NASIONAL




                   Hotel Santika Premiere :
                   18-20 Nopember 2009
FOKUS KAJIAN
1.   TINGKAT PELAYANAN PUBLIK
     DAN DEMOKRASI
2.   TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA
     MANUSIA
3.   TINGKAT PEMBANGUNAN
4.   KUALITAS PENGELOLAAN
     SUMBERDAYA ALAM DAN
     LINGKUNGAN HIDUP
5.   TINGKAT KESEJAHTERAAN
     SOSIAL
1.   TINGKAT PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI: Pelayanan
     Publik dan Demokrasi

2.   TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA: Indeks
     Pembangunan Manusia (Pendidikan, Kesehatan, dan Keluarga
     Berencana)

3.   TINGKAT PEMBANGUNAN: Ekonomi Makro dan Infrastruktur

4.   KUALITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN
     LINGKUNGAN HIDUP: Kehutanan dan Kelautan

5.   TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL: Persentase Penduduk Miskin;
     Tingkat Pengangguran Terbuka; Persentase Jumlah Anak (terlantar,
     jalanan, Balita terlantar) yang dilayani Depsos; Dan Persentase Jumlah
     ( penyandang cacat; tuna sosial; dan korban penyalahgunaan narkoba)
     yang dilayani Depsos
Sumber Data

 Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan di Jawa Timur Maret 2009,
 Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan,
 Badan Posat Statistik Jawa Timur, 2009. Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur 2009,
 Badan Statistik Propinsi Jawa Timur, 2008, Profil Kemiskinan Jawa Timur Maret Tahun
 2009, Biro Pusat Statistik, 2008, Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) modul
 Maret 2009, Bappenas RI, 2008, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional, bagian
 dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Bappeda Propinsi Jawa Timur,
 2008, Evaluasi Pembangunan Ekonomi Jawa Timur, Dinas Sosial Nasional. 2009. Data
 PKMS Nasional 2008
 Dinas Sosial Jawa Timur. 2009. Data PKMS Jatim 2006 dam 2007.
 Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur,2009. Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2000 tentang
 Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
 Pemerintah Propinsi Jawa Timur, 2008, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir
 Masa Jabatan Gubernur Jawa Timur,
 Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di
 Propinsi Jawa Timur
 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
 Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di
 Propinsi Jawa Timur.
 RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-20014
                               2009-
•   Jawa Timur merupakan satu-satunya Propinsi di Indonesia yang telah memiliki Perda
    Pelayanan Publik yang tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11
    Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur ditetapkan pada 6
    Desember 2005 (sebelum lahirnya UU No.25/2009 ttg Pelayanan Publik)

•   Pada 4 April 2006 telah dikeluarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun
    2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11
    Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur

•   Untuk melengkapi pelaksanaan Perda Pelayanan Publik, Gubernur Jawa Timur juga
    melantik Komisi Pelayanan Publik (KPP) pada 6 November 2006. Komisi ini
    berkedudukan non-struktural dan bersifat independen, berfungsi menerima pengaduan
    dan bertugas mengadakan verifikasi, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa
    pelayanan publik; serta memberikan saran atau masukan, baik diminta maupun tidak,
    kepada kepala daerah dan penyelenggara pelayanan publik dalam rangka memperbaiki
    kinerja pelayanannya melalui DPRD.
• Jawa Timur adalah salah satu propinsi yang pertama kali
  menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa secara eletronik
  (e-Procurement) walaupun pada awalnya dimulai dengan
  penerapan e-Lelang yang belum sepenuhnya menggunakan sistem
  elektronik


• Jawa Timur juga telah berhasil menjalankan program e-education/
  e-learning di beberapa sekolah yang pada pelaksanaannya
  bekerjasama dengan pihak jepang. Program ini berjalan sejak 2006
  dibeberapa sekolah di jawa Timur.
• Kelemahan dalam pelayanan publik dapat
  diketahui melalui pengaduan dan keluhan
  masyarakat, secara langsung maupun melalui
  media massa, antara lain menyangkut :
  o   sistem dan prosedur pelayanan yang berbelit-belit,
  o   tidak transparan,
  o   kurang informatif,
  o   kurang akomodatif, dan
  o   tidak konsisten,
  o   sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu,
      dan biaya, serta masih adanya praktik percaloan dan
      pungutan tidak resmi.
TARGET
                                                    PENCAPAIAN
                                                                                       RPJMD
        INDIKATOR KINERJA

                                         2004    2005     2006      2007      2008      2008

                                                                                data
                                                          belum     cukup
1.   Efektivitas Perda yang dihasilkan                    efektif    baik
                                                                                tdk    meningkat
                                                                              tersedia


     Penanganan pengaduan di DPRD
2.                                               62.820   51.700    60.000 100.000 meningkat
     Jawa Timur

     Rasio jumlah dan besar kerugian
3.                                       0.401   0.490    0.425     0.411      0.320   meningkat
     negara terhadap APBD (%)


                                                                      baik
     Penanganan terhadap Pengaduan
4.                                                                  dengan       -     meningkat
     Pelayanan Publik                                               catatan
• Pemerintah Jawa Timur telah banyak berupaya dalam
  meningkatkan pelayanan publik kepada Masyarakat dengan
  berbagai bentuk inovasi diantaranya penerapan e-government di
  berbagai sektor, diantaranya sektor pendidikan melalui kegiatan e-
  education (e-learning) serta dalam pengadaan barang dan jasa
  dengan e-lelang dan e-procurement.
• Pemerintah Jawa Timur tidak ketinggalan telah melengkapi aspek
  legal formal dengan disahkannya Peraturan Daerah Propinsi Jawa
  Timur no 11 tahun 2005 yang mengatur pelayanan publik serta
  Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang
  Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur
  Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa
  Timur.
• Namun sekeras apa pun upaya meningkatkan pelayanan publik,
  sudah barang tentu tidak membuat seluruh pelayanan publik di
  Jawa Timur serta merta menjadi baik sesuai harapan masyarakat.
  Sebab reformasi pelayanan publik menuju pelayanan prima
  memerlukan proses, tahapan waktu, kesinambungan, dan
  keterlibatan semua komponen yang saling terkait dan berinteraksi.
(Petugas Pelayanan SIM) dengan
mengenakan peci dan busana
muslim di Unit Pelayanan Sim,
Polresta, Malang, Jawa Timur,
Jum'at (5/9). Kepolisian setempat
mengharuskan para petugas di
pelayanan publik yakni SIM dan
SAMSAT agar mengenakan
busana muslim saat Bulan
Ramadhan ini
Isu strategis perkembangan demokrasi di Jawa Timur, antara
lain:
1. Keterlibatan Masyarakat dalam pengambilan keputusan
   strategis;
   a. Dalam Pembuatan Rencana Pembangunan, baik Rencana
      Pembangunan Jangka Panjang 20 tahun, Rencana
      Pembangunan Jangka Menengah 5 tahun maupun Rencana
      Kerja Pemerintah Daerah Tahunan, pelibatan partisipasi
      masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan hak-hak politik yang
      diakses melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
      (Musrenbang).
b. Dalam pembuatan peraturan daerah, hak-hak politik masyarakat
   diakses melalui seminar, semiloka tentang urusan pemerintahan dan
   pembangunan yang akan ditetapkan peraturan daerahnya.
   Sedangkan kajian, telaah, perumusan dan penetapan, dilaksanakan
   bersama antara Pemerintah dan DPRD. Proses uji publik dan
   sosialisasi dimulai dari pengembangan wacana, proses perumusan
   hingga sosialisasi implementasi melalui media masa dan forum-forum
   publik kemasyarakatan.
2. Komunikasi Pembangunan antara Kepala Daerah, Kepala
   Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Masyarakat
   Perdesaan.
  a. Slogan Ayo Mbangun Deso adalah bentuk ajakan dan pemberian
    peluang serta motivasi kepada masyarakat luas untuk berinisiatif
    membangun desa, membangkitkan semangat kegotongroyongan
    yang semakin hilang serta mensinergikan potensi lokal perdesaan
    dengan kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih
    terbatas, program andalan adalah Pogram Kemitraan yaitu sharing
    pendanaan pembangunan infrastruktur perdesaan antara APBD
    dengan dana masyarakat.
b. Sambang Desa, adalah wujud komunikasi manajemen
  antara Para Pemimpin dengan masyarakat. Disamping
  sentuhan psikologis hubungan saling peduli, saling
  mendengarkan, juga para Pemimpin akan mengetahui
  dengan pasti peta permasalahan dan potensi desa sesuai
  bidang masing-masing.
3. Pemilihan Kepala Desa Langsung/Serempak
  a. Landasan filosofi; pemilihan Kepala Desa secara langsung
    dianggap model yang paling demokratis bahkan sudah merupakan
    budaya Pemerintahan Desa.

  b. Landasan Yuridis; bahwa segala bentuk peraturan perundangan
    baik payung besar secara nasional maupun Peraturan Daerah dan
    Peraturan Teknis, telah dipersiapkan dan disosialisasikan sehingga
    sudah memenuhi azas yuridis dan azas legitimet.
4. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan penguatan sarana
  demokrasi, seperti Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi
  Keagamaan dan Lembaga Sosial Ekonomi Masyarakat pada umumnya,
  baik melalui forum koordinasi dan komunikasi serta bantuan dari APBD,
  termasuk pengembangan budaya saling menghormati, menjaga sopan
  santun politik, selalu duduk bersama dalam majelis, pada posisi
  kesetaraan dalam berpendapat dan sebagainya.
5. Proses sosialisasi kepada masyarakat bahwa kegiatan demokrasi akan berjalan
   terus tanpa henti, tanpa menunggu kesiapan orang-orang per orang, seperti
   dalam pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2008 tentang pemilihan Gubernur
   Jawa Timur, Tahun 2009 Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
   Perwakilan Rakyat Daerah serta Pemilihan Presiden.
   Oleh karena itu pembelajaran pemahaman dan kerelaan untuk menjadikan
   Demokrasi Pancasila sebagai perilaku politik bermasyarakat sudah tidak bisa
   ditawar -tawar lagi.
   Keberhasilan penyelengaraan pemerintahan daerah dapat menjadi pondasi
   penting di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah
   dan peningkatan pelayanan publik, yang tentu hasilnya kemudian dapat
   memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan nasional.
   Dengan kata lain, keberhasilan pembangunan nasional ditentukan antara lain
   oleh agregasi keberhasilan pembangunan di daerah.
• Bahwa kondisi umum demokrasi di Jawa
  Timur masih terjaga, aman dan terkendali
• Antara Periode 2003-2007 IPM Jawa Timur berada pada
  peringkat 22 dalam pembangunan manusia di Indonesia
  dari 26 propinsi-propinsi lain.
• Data Susenas yang dipublikasikan oleh BPS (2007)
  menyuguhkan adanya peningkatan kondisi kesehatan
  masyarakat Jawa Timur. Namun demikian peranan tenaga
  medis sangat dinantikan dan dibutuhkan oleh masyarakat.
• Data Tahun 2008, angka buta aksara di Jatim terbanyak di
  Malang mencapai 12 ribu jiwa. Di Ponorogo pada 2009
  angka buta huruf mencapai 14.360 jiwa terdiri dari usia 45-
  60 tahun.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam IPM
di Jawa Timur, bahwa:
1) Visi pendidikan yang menetapkan persoalan daya
   saing bangsa harus menjadi fokus utama.
2) Pemerintah dan perguruan tinggi perlu segera
   menyeleksi semua program studi yang sudah
   termasuk kategori titik jenuh pasar
3) Pembelajaran hendaknya berorientasi pada
   kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
   yang tak terpisahkan dari pengembangan kurikulum
   berbasis soft skills dan kurikulum berbasis kompetensi.
4) Pengembangan kemampuan daya saing dengan cara
   meningkatkan motivasi pembangunan dan
   peningkatan kesadaran dan asupan gizi
5) Masalah buta aksara yang ada di masyarakat Jatim
   perlu segera dituntaskan
7


   6


   5


   4                                                            Nas ional


   3
                                                                Jaw a
                                                                Timur
   2


   1


   0
         2004       2005       2006       2007       2008




Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2004 mulai menembus angka 5%,
menjadi 5,83%. Pada 2008, pertumbuhan ekonomi kembali melambat menjadi
5,90%, atau melemah 0,21% dibanding 2007.
• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur atas
  harga berlaku (ADHB) pada periode 2003-2008
  menunjukkan kecenderungan terus meningkat sejalan kian
  membaiknya kondisi perekonomian. Pada 2004 sebesar Rp
  341.065 miliar; 2005 (Rp 403.392 miliar); 2006 (Rp 470.627
  miliar); 2007 (Rp 534.919 miliar); dan pada 2008 (Rp
  618.085 miliar).
• Pembangunan koperasi dan UMKM telah menunjukkan
  kinerja yang cukup signifikan, hal ini ditunjukkan oleh tingkat
  pertumbuhan aset koperasi rata-rata mencapai 3,5%
  pertahun, yaitu tahun 2007 telah mencapai Rp. 9,6 trilyun
  dengan jumlah koperasi sebanyak 17.918 unit.
• Selanjutnya nilai tambah UKM Jawa Timur ADHB juga
  menunjukkan perkembangan yang cukup baik, yaitu pada
  tahun 2007 mencapai Rp. 284,38 trilliun atau naik
  dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp. 250,66 trilliun.
• Dengan demikian, peranan nilai tambah UKM terhadap
  PDRB Jawa Timur pada 2007 sebesar 53,49 %2006 naik
  dibandingkan tahun lalu sebesar 53,26 %, hal ini
  mengindikasikan bahwa efektifitas kebijakan pemberdayaan
  Koperasi dan UMKM cukup mendapat respon.
55,5

 55
                                                      Di tahun 2004 persentase
54,5                                                     sektor UMKM terhadap
 54

53,5
                                                          PDRB adalah sebesar
 53
                                          Nasional
                                                     55,40%, menurun sebesar
52,5

 52
                                          Jaw a        1,5% di tahun berikutnya
                                          Timur
51,5                                                       atau tahun 2005 yaitu
 51

50,5
                                                                sebesar 53,90%.
 50
       2004   2005   2006   2007   2008



Kembali di tahun 2006 terjadi sedikit penurunan atau sebesar
0,41% Di tahun 2008 terjadi penurunan yang cukup signifikan
yaitu sebesar 0,90%. Pada tahun 2008 persentase UMKM
terhadap PDRB adalah sebesar 52,70%.
25



  20



  15                                               Nasional



  10                                               Jaw a
                                                   Timur


   5



   0
       2004     2005     2006     2007     2008



Di tahun 2008 pendapatan perkapita masyarakat Jawa Timur
adalah sebesar Rp 16.756,72 meningkat relatif lebih besar
dari selisih tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2.258,72.
Bulan Oktober 2009 Jawa
                                            Timur mengalami inflasi 0,13
                                            persen atau telah terjadi
                                            kenaikan Indeks Harga
                                            Konsumen (IHK) dari 115,98
                                            pada bulan September 2009
                                            menjadi 116,13 pada bulan
                                            Oktober 2009.


Kondisi ini terlihat lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2007
yang mengalami inflasi 0,89 persen dan tahun 2008 yang mengalami inflasi
0,44 persen.
• UMKM sebagai sektor dominan dalam perekonomian
  haruslah didukung dengan kebijakan pemerintah yang
  berpihak pada keberlangsungannya.
• Pemerintah Jawa Timur tidak hanya mendukung sektor
  industri besar dengan menyediakan instrumen finansial
  maupun peraturan pendukung saja akan tetapi juga
  harus membenahi sektor perpajakannya.
• Pemerintah harus membenahi bidang keuangan negara
  dengan meningkatkan penerimaan dan pengelolaan
  penerimaan negara bukan pajak yang selama ini masih
  terkendala oleh lemahnya sistem pengolahan data dan
  kurangnya koordinasi antar instansi terkait
• Sejalan dengan tujuan negara yang tertuang dalam RPJMN,
  propinsi Jawa Timur pun harus menjalankan pogram-program
  kerjanya yang bertujuan untuk mewujudkan misi dan visinya.
• Untuk mendukung perekonomian negara yang didasarkan
  pada penguatan sektor ekonomi agribisnis, maka pemerintah
  propinsi Jawa Timur harus mendukung sektor industri baik
  besar maupun kecil, hulu maupun hilir yang mendukung misi
  dan tujuan pemerintah daerah.
• Di bidang pengendalian inflasi, pemerintah harus menjaga
  kestabilan harga barang-barang pokok dan harga produk-
  produk pertanian, serta melindungi produk-produk dalam
  negeri agar tidak kalah bersaing menghadapi serbuan barang
  impor yang kadang harganya relatif lebih murah dan
  kualitasnya lebih bagus.
• Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian
  pembangunan tahap sebelumnya, pembangunan
  tahap pertama diarahkan untuk menata dan
  membangun Jawa Timur dengan bertumpu
  pada pembangunan agribisnis yang ditujukan
  untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
1. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
   Indikator        III-2008      IV-2008      I-2009      II-2009


 Pertumbuhan
                           6,57         5,35        4,48         4,73
 Ekonomi ( %)


 Laju Inflasi
                          11,39         9,47        7,52         3,68
 Tahunan ( %)


 Sumber: Bank Indonesia,2009
2. Kenaikan nilai PMDN dan PMA di Jawa Timur
  2008 – Mei 2009
3. Penurunan nilai ekspor non migas di tahun 2008
  Jawa Timur akibat:
  o Kenaikan harga minyak dunia yang mencapai nilai
    tertinggi pada Oktober 2008
  o Bencana lumpur Lapindo yang mematikan industri di
    sekitarnya
2004        2005         2006        2007         2008         2009*

Penanaman Modal
dalam Negeri
(PMDN)

Proyek                    16          23           32          17           27         14

Nilai (ribu US$)   4.055.266   5.516.581   16.744.902   1.628.000   1.924.000    1.400.000


Penanaman Modal
Asing (PMA)
Proyek                    68          78           82          85           93         40

Nilai (ribu US$)    337.770     554.334     1.465.236    855.227    2.585.906    1.001.364
Tahun            Nasional        Jawa Timur       %
                    (miliar USD) (Miliar USD)

      2005              66,36                 7,11   10,72%
      2006              79,58                 9,02   11,33%
      2007              91,09             11,77      12,92%
      2008              107.8             10,51      9,75%


•   Sumber: Disperindag Propinsi Jawa Timur
• Provinsi Jawa Timur mengembangkan sektor unggulan
  berbasis klaster bisnis
• Mewujudkan sinergitas dengan kebijakan ekonomi dan
  investasi nasional maupun daerah serta berorientasi pada
  potensi sumberdaya daerah dengan tujuan untuk
  menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan
  masyarakat dan daerah ;
• Mewujudkan iklim investasi yang didukung oleh
  terselenggaranya proses perijinan secara cepat dan
  efisien, serta persiapan sarana infrastruktur dan
  sumberdaya manusia di lokalitas investasi ; dan
• Penyebaran investasi ke wilayah selatan Jawa Timur,
  Madura, dan wilayah Barat Jawa Timur
• Panjang jalan wilayah Jawa Timur

                                                  2004      2005        2006      2007        2008
Panjang jalan nasional berdasarkan               1899,21    1.899,21   1.899,21   1.899,21   1.899,21
kondisi dalam km:
    Baik                                                                           534.76


    Sedang                                                                        1.031,43
    Buruk                                                                            66,07
Panjang jalan provinsi dan kabupaten             1.439,11   1.439,11   1.439,11   2.000,98   2.000,98

berdasarkan kondisi dalam km:
    Baik                                                                            91.58
    Sedang                                                                        1.510.63
•     Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur
    Buruk                                                                          107.09
•   Diresmikannya jembatan Surabaya – Madura pada
    tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden
Pembangunan perkeretaapian terutama di
daerah Porong
Pembangunan Transportasi Udara dan
Kelistrikan

Pembangunan transportasi udara:
Peningkatan kapasitas bandara Juanda dan
perbaikan bandara Abdulrahman Saleh di
Malang

Pembangunan kelistrikan:
Pemberlakuan penghematan daya listrik
dengan cara pemadaman bergilir
• Jawa Timur dalam rangka pembangunan infra
  struktur memerlukan percepatan pembangunan
  yang hancur dan rusak akibat lumpur Lapindo;
  o Pembangunan jalan tol Surabaya-Porong;
  o Pengembangan infrastruktur pendukung;
  o Perkembangan infratruktur terutama jalan antar daerah;
  o Penyelesaian proyek jaringan tol;
  o Pengembangan jaringan komunikasi dan informasi;
  o Pemberian stimulus dalam penyerapan rumah sederhana
    sehat;
  o Peningkatan pengembangan keberadaan energy
    alternative; dan
  o Penyelesaian pembangunan pelabuhan
Berdasarkan grafik tersebut
   menunjukkan bahwa luas kawasan
konservasi Nasional pada tahun 2004-
       2006 hampir relative sama dan
mengalami penurunan yang signifikan
          pada tahun 2007 dan 2008.
   Sedangkan di Propinsi Jawa Timur
      sendiri antara tahun 2004-2005
  terdapat peningkatan yang sebesar
 0,98% (3.790,9 Ha) dari yang semula
  229.336,2 Ha menjadi 233.127,1 Ha
• Hutan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jatim, kini
  mencapai sekitar 15 ribu hektare atau 8,5 persen dari total seluas
  127.089 hektare. Sebelumnya, hutan yang berkategori kritis di daerah
  itu mencapai 35 ribu hektare dan sudah berkurang cukup signifikan,
  sehingga tinggal sekitar 15 ribu hektare.
•   Hutan di Jatim terbagi menjadi dua
    kawasan, yakni di dalam kawasan hutan,
    luasnya sekitar 40 ribu hektar yang juga
    merupakan lahan konservasi, serta diluar
    kawasan hutan yang luasnya sekitar 150
    hektare yang merupakan milik rakyat.
    Karena milik rakyat, sulit bagi dinas
    kehutananmemaksakan untuk melakukan
    penanaman

•   hutan provinsi yang luasnya sekitar 27.000
    hektare, hampir separuhnya memang
    sempat mengalami kerusakan, atau
    sekitar 14.000 hektare. Namun, setelah
    dilakukan penanaman kembali, akhirnya
    kini menyisakan sekitar 7.000 hektare
    saja. (2009)
• Untuk rehabilitasi hutan
  seluas 7.000 hektare, bukan
  hal yang mudah. Pasalnya,
  sebagian berada di areal
  pegunungan dan bebatuan.
  Areal ini tidak bisa ditanami
  karena lahannya bebatuan
  dan ada diatas pegunungan.
  Selain itu, juga perlu
  membangun kesadaran
  masyarakat untuk bersama-
  sama melestarikan alam dan
  menjaga lingkungan.
•   Bedasar pada pencapaian RPJM Daerah Jawa Timur, telah banyak upaya
    yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Akan tetapi tidaklah
    mudah mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

•   Adanya relevansi dalam capaian program kehutanan propinsi Jawa Timur
    dengan program nasional melalui diantaranya adalah:

    – Gerakan menanam pohon dan penyediaan bibit pohon (menargetkan
      penanaman 38 juta pohon tahun 2009),
    – Meningkatkan partisipasi dan transparasi masyarakat dalam pengambilan
      keputusan agar tercipta public accountability (pertanggungjawaban
      kepada masyarakat) dalam pengelolaan sumber daya hutan,
    – Meningkatkan produktivitas hasil hutan non kayu,
    – Membangun system kontrol oleh masyarakat terhadap sumber daya hutan
      nasional.
    – Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yang tinggi untuk mendukung
      ketersediaan bahan baku dan lapangan kerja.
KELAUTAN DAN
 LINGKUNGAN
    HIDUP
1. Rusaknya habitat ekosistem pesisir dan laut.
2. Belum optimalnya pendayagunaan potensi
   kelautan.
3. Belum optimalnya upaya penegakan hukum.
4. Belum optimalnya pengelolaan wilayah ke
   pulauan.
5. Kesenjangan pemanfaatan sumber daya ke
   lautan.
• 62 industri telah memiliki ijin pengelolaan limbah
• Telah ada kebijakan yang mengatur masalah pesisir dan
  laut
• 50% hutan mangrove rusak
• Terjadi kerusakan terumbu karang dan biota laut 60%
• Terjadi pencemaran laut karena pembuangan limbah
  industri maupun dari kapal pengangkut minyak
• Kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem pesisir
  dan pantai masih rendah
• Partisipasi masyarakat masih rendah.
Perkembangan Tindak Pidana Perikanan Menurut Propinsi,
                         60

                                         53

                         50
                                                                                                                                                       2007
                                                                                                                                                       2008
Banyaknya Tindk Pidana




                         40


                                                                                                                                  30
                         30
                                        24            24
                                                                       23
                                                                                20
                         20   17                                                                                  17
                                                                                                                         14
                                                                                                                       13
                                                                                 12
                                                                                                         11
                                                                                                       10
                         10        8                                                   8                      8
                                                                                                                                       7
                                                               6
                                              5
                                                                   4        4                  4
                                                                                                                              2                        2
                                                                                           1       1                                           1
                                                  0        0                                                                               0       0       0
                         0




                                                                                Provinsi
• Secara nasional, jumlah tindak pidana perikanan selama tahun 2008
  cenderung mengalami penurunan.
• Di Provinsi Jawa Timur, jumlah tindak pidana perikanan juga
  mengalami penurunan. Dari 6 kasus berkurang menjadi 4 kasus.
• Secara keseluruhan, jumlah tindak pidana perikanan yang diproses
  telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
• Menurut jenisnya, tindak pidana perikanan yang masih banyak
  diproses selama 4 (empat) tahun adalah tanpa ijin, mempunyai
  masalah dengan alat tangkap, serta tanpa ijin dan bermasalah
  dengan alat tangkap.
Perkembangan Proses Penyelesaian Tindak Perkara
                                                               Menurut Provinsi

                          50
                                                                                                                                                                                             • Jumlah tindak pidana
                                                         46
                          45
                                                                                                                                                                                               yang telah
                          40                                                                                                                                                                   ditindaklanjuti lebih
Banyaknya Tindak Pidana




                                                                                                    35
                          35                                                                                                                                                                   banyak daripada
                                                                                                                                                                           30
                          30                                                                                                                                                                   jumlah kasus yang
                          25
                                                                                                                                                                                  Kasus yg tdk
                                                                                                                                                                                               tidak diproses.
                          20                                                                                                                                                      diproses
                                                                   16                                                                                                             Kasus yg
                          15                                                                                12                                                                    diproses
                                                                                                                                       11                10
                                 8                                                                                                              8
                          10                           7
                                                                                    4                                                                      4        5
                                                                                                                                                                                             • Di Provinsi Jawa Timur,
                          5
                               0       01 0
                                           2
                                                                        0 0               12 1                0 10 01                    0        1               1       0                    dari 4 (empat) kasus
                          0
                                                                                                                                                                                               yang ada, kesemuanya
                                                                                                                                                                  Malut
                                                Riau




                                                                                                                             Sulteng


                                                                                                                                                Sultra
                                                                                                                                                         Maluku


                                                                                                                                                                          Papua
                                                                                  Jatim
                                                                                          Kalbar


                                                                                                            Kaltim
                               Sumut




                                                                                                                     Sulut
                                                                                                   Kalsel




                                                                                                                                       Sulsel
                                                       Kep. Riau
                                                                   DKI. Jakarta
                                       Sumbar




                                                                                                                                                                                               telah
                                                                                                                                                                                               diproses/menempuh
                                                                                                            Provinsi                                                                           jalur hukum.
• Di Jawa Timur, kelautan dan lingkungan hidup pada
  dasarnya merupakan kesatuan ruang dengan semua
  sumber daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
  manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan
  kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhuluk
  hidup lain.
• Sumber daya alam, termasuk di sektor kelautan dan
  perikanan, perlu mendapat atensi yang layak dalam rangka
  konservasi lingkungan hidup.
• Bahkan sumber daya alam sangat berperan untuk
  kesejahteraan rakyat dan menjadi tulang punggung
  perekonomian sehingga masih tetap sebagai andalan
  dalam pembangunan.
• Perbaikan pengelolaan sumber daya kelautan dan pelestarian fungsi
  lingkungan hidupnya merupakan suatu investasi masa depan bagi
  pembangunan, baik sebagai modal pertumbuhan ekonomi maupun
  sebagai penopang sistem kehidupan.
• Berbagai upaya telah ditempuh dan perlu untuk terus dilakukan dalam
  pembangunan daerah, baik yang sedang berjalan maupun yang akan
  datang.
• Sebagian sasaran RPJMD telah dilakukan dan tercapai dengan cukup
  baik. Namun demikian, hal ini masih membutuhkan beberapa
  persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: penegakan hukum secara
  konsisten, dukungan lintas sektoral untuk memanfaatkan sumber daya
  kelautan, sistem informasi yang kondusif, dan kerjasama yang baik
  antar stakeholders.
Peningkatan                         Salah satu prioritas
    Perlindungan dan                          Jawa Timur
   Kesejahteraan Sosial




Angka Kemiskinan di Jatim :                               Penyandang Masalah
Maret 2009 sebesar 6,02 juta (16,68 %)                    Kesejahteraan Sosial
Maret 2008 sebesar 6,651 juta (18,51 %)                         (PMKS)




                   Indikator Keberhasilan
                     Jika PMKS menurun                           DEPSOS
                       setiap Tahunnya                       ( 22 jenis PMKS )
Sumber : BPS Jatim

Daerah/Tahun              Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)                 Jumlah        Persentase   % Perubahan
                                                                          penduduk       penduduk      Penduduk
                                                                         miskin (ribu)     miskin        Miskin




               Makanan            Bukan Makanan              Total



 Perkotaan

 Maret 2007     118.733               47.813                   166.546     2.712,46        14,71

 Maret 2008     131.487               51.921                   183.408     2.438,76        13,15         -0,56

 Maret 2009                                                    202.624     2.148,51        12,17         -0,98

 Perdesaan

 Maret 2007     108.153               32.168                   140.322     4.823,03        25,02

 Maret 2008     118.971               36.461                   155.432     4.581,19        23,64         -1,38

 Maret 2009                                                    174.628     3.874,07         21           -2,64

 Kota+Desa

 Maret 2007     113.327               39.819                   153.145     7.535,49        19,98

 Maret 2008     125.091               44.020                   169.112     7.019,95        18,51         -1,47
                                                                                                             71
 Maret 2009                                                    188.317     6.022,59        16,68         -1,83
NO                              JENIS PMKS       SINGKATAN             JUMLAH

1    Anak Balita Terlantar                         ABT       23.067
2    Anak Terlantar                                 AT       286.600
3    Anak Nakal                                     AN       10.699
4    Anak Jalanan                                   AJ       9.848
5    Wanita Rawan Sosial Ekonomi                   WRSE      191.669
6    Korban Tindak Kekerasan                       KTK       5.909
7    Lanjut Usia Terlantar                         LUT       137.353




                                                                                Sumber : Pusdatin - Depsos RI 2008
8    Penyandang Cacat                              PACA      377.929
9    Tuna Susila                                    TS       6.097

10   Pengemis                                      PNG       3.731
11   Gelandangan                                   GLD       3.512
12   Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan    BWBLK      10.893




                                                                                                    Depsos RI 2008
13   Korban Penyalahgunaan NAPZA                  NAPZA      4.702
14   Keluarga Fakir Miskin                         KFM       341.095
15   Keluarga Tinggal di Rumah Tak Layak Huni      RTLH      400.274
16   Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis         KBSP      12.443
17   Komunitas Adat Terpencil                       KAT      3.604
18   Korban Bencana Alam                           KBA       22.202
19   Korban Bencan Sosial                          KBS       5.531
20   Pekerja Migran Terlantar                      PMT       11.172
21   Orang dengan HIV/AIDS                         ODHA      2.060
                                                                                72
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di
Jawa Timur Menurut Daerah, Maret 2007- Maret 2009



       Tahun              Kota                Desa             Kota + Desa

Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)

Maret 2007                 2,76               5,01                3,91

Maret 2008                 2,34               4,38                3,38

Maret 2009                 2,18               3,54                2,88

Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2)

Maret 2007                 0,79               1,49                1,15

Maret 2008                 0,61               1,23                0,93

Maret 2009                 0,6                0,91                0,76

Sumber : BPS Jatim                                                           73
Jumlah
                                   Persentase                   Garis
                        Penduduk
Kode Kabupaten / Kota              Penduduk     P1     P2     Kemiskinan




                                                                               Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten /
                                                                               Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten /
                                                                               Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten /
                         Miskin
                                     Miskin                   (Rp/Kap/Bulan)
                          (000)




                                                                                  Kota di Jawa Timur tahun 2009
                                                                                  Kota di Jawa Timur tahun 2009
                                                                                  Kota di Jawa Timur tahun 2009
1    Kab. Pacitan         125.6      23.31      3.69   0.89      144.900
2    Kab. Ponorogo        157.9      18.23      2.24   0.45      135.551
3    Kab. Trenggalek      149.1      22.79      3.23   0.84      130.671
4    Kab. Tulungagung     170.5      17.83      2.40   0.53      174.692

5    Kab. Blitar          171.2      16.47      2.49   0.62      159.736
6    Kab. Kediri          267.4      18.98      2.94   0.72      141.496
7    Kab. Malang          365.3      15.66      2.69   0.66      143.218
8    Kab. Lumajang        199.0      20.09      2.68   0.53      125.749
9    Kab. Jember          417.0      18.57      2.60   0.55      132.240
10   Kab. Banyuwangi      227.3      15.33      2.13   0.51      159.467

11   Kab. Bondowoso       165.7      24.23      3.97   1.06      149.323

12   Kab. Situbondo       93.9       15.60      2.20   0.44      143.857
13   Kab. Probolinggo     277.1      27.42      4.11   0.98      154.458

14   Kab. Pasuruan        278.7      19.88      2.96   0.68      155491
15   Kab. Sidoarjo        223.3      13.05      2.15   0.52      200.367

                                                                  Sumber : BPS Jatim
Jumlah
                                   Persentase
                        Penduduk                              Garis Kemiskinan




                                                                                                            Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota
                                                                                                            Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota
                                                                                                            Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota
Kode Kabupaten / Kota              Penduduk     P1     P2
                         Miskin                               (Rp./Kap/Bulan)
                                     Miskin
                          (000)
16   Kab. Mojokerto       143.8      14.86      1.92   0.39        181.803




                                                                                 di Jawa Timur tahun 2009
                                                                                 di Jawa Timur tahun 2009
                                                                                 di Jawa Timur tahun 2009
17   Kab. Jombang         261.6      21.21      3.47   0.82        173.564
18   Kab. Nganjuk         230.5      23.79      3.92   0.98        175.927
19   Kab. Madiun          130.6      20.98      2.61   0.58        161.792
20   Kab. magetan         102.2      16.87      2.41   0.51        140.574
21   Kab. Ngawi           188.7      23.33      3.68   0.88        144.611
22   Kab. Bojonegoro      321.5      26.37      4.06   0.90        145.238
23   Kab. Tuban           297.8      28.51      4.93   1.30        148.665
24   Kab. Lamongan        297.6      25.79      4.17   1.02        176.738
25   Kab. Gresik          273.6      23.98      3.43   0.81        218.085
26   Kab. Bangkalan       288.3      31.56      6.54   1.95        165.483
27   Kab. Sampang         338.9      39.42      6.15   1.36        154.536
28   Kab. Pamekasan       257.4      32.43      5.67   1.43        144.286
29   Kab. Sumenep         325.5      32.98      5.72   1.46        159.014
71   Kab. Kediri          35.3       13.67      2.24   0.55        192.843
72   Kab. Blitar          15.2       12.02      1.86   0.45        181.173

73   Kab. Malang          56.6        7.19      1.07 0.25         201.031
74   Kab. Probolinggo     34.9       16.19      2.69 0.67         208.272
75   Kab. Pasuruan        21.3       12.61      1.71 0.40               Sumber : BPS Jatim
                                                                  175.427
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2009 sebesar 5,87 persen


                  Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur

                           + 199,52 ribu orang
   Februari 2008                                 Februari 2009
   sebesar 20.117,25                             mencapai 20.316,77
   ribu orang                                    ribu orang




              Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Timur

                           + 261,86 ribu orang
     Februari 2009                               Februari 2008
     mencapai 19.123,22                          sebesar 18.861,36
     ribu orang                                  ribu orang.




                                                                            76
• Kelompok PMKS yang ditangani Jawa Timur relatif
  bermacam-macam, meliputi 22 kategori.
• Akan tetapi Walikota dan Bupati se-Jawa Timur
  bersama dengan Gubernur Jawa Timur, akhirnya
  hanya memilih empat kategori PMKS prioritas, yakni
  anak jalanan, WTS, pengemis dan gelandangan.
• Pembatasan prioritas penanganan PMKS -pun
  ternyata juga tidak menjamin terselesainya masalah
  tersebut.
• Situasi problematik yang dihadapi PMKS di Jawa
  Timur, bukanlah semata-mata terdakwa yang
  hanya patut disalah-salahkan dan dirazia
  keberadaannya.
• Tetapi, mereka sesungguhnya juga merupakan
  korban yang patut ditolong, didukung dan
  difasilitasi agar dapat menolong dirinya sendiri
  untuk lebih berdaya tanpa harus terjerumus dalam
  program-program yang sifatnya karitatif semata
• Untuk meningkatkan kualitas hidup para PMKS,
  maka perlu untuk meningkatkan pembinaan,
  pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum
  bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan
  dan anak, dan korban kekerasan, serta
  meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan dan
  praktek belajar kerja bagi anak telantar, termasuk
  di dalamnya adalah anak jalanan, anak nakal, dan
  anak cacat.
• Dalam rangka meningkatkan jangkauan pemberdayaan
  sosial dan arah pemberdayaan sosial yang ditetapkan,
  kondisi sasaran program perlu diperhatikan.
• Selain itu, diperlukan usaha untuk lebih memantapkan dan
  meningkatkan kinerja program dan percepatan
  pemberdayaan sosial, antara lain dengan menyesuaikan
  program-program pemberdayaan sosial ke dalam payung
  Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
  Mandiri
• Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan
  kesejahteraan sosial yang lebih efektif dan tepat
  sasaran, perlu ditingkatkan kualitas penyuluhan
  khususnya di daerah perbatasan, gugus pulau,
  rawan konflik dan kumuh yang dilaksanakan
  melalui media, masa baik cetak maupun elektronik.
• Selain itu, perlu pula ditingkatkan kualitas sistem
  pendataan dan pelaporan, baik di tingkat pusat
  maupun daerah.
Sangat   Tinggi   Sedang Rendah Sangat
           Item                Tinggi                          rendah
Tingkat Pelayanan Publik dan
Demokrasi
                                           x
Tingkat Kualitas SDM                               x
Tingkat Pembangunan
Ekonomi
                                          x
Tingkat Pengelolaan SDA dan                               x
Lingkungan Hidup
Tingkat Kesejahteraan Sosial                              x
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuLaporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuBBPP_Batu
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi MasyarakatErvynKaffah
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikAksi SETAPAK
 
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...Researcher Syndicate68
 
Buku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanBuku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanNadie Odhie
 
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi NegaraPelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negaraarifakartikasari
 
Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Agih Cabe
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiS. Pandu Hartadita
 
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI Witra Apdhi Almash
 
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruTata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruindra wiryantaka
 
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...infosanitasi
 
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitPleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitKurniawan Saputra
 
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerahtemanna #LABEDDU
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPinfosanitasi
 
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSPAdvokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSPinfosanitasi
 
Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2masnasich
 

Mais procurados (20)

Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuLaporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
 
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
 
Buku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanBuku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduan
 
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi NegaraPelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
 
Laporan akhir tahun ppid 2018
Laporan akhir tahun ppid 2018Laporan akhir tahun ppid 2018
Laporan akhir tahun ppid 2018
 
Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
 
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA BEKASI
 
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruTata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
 
KAK Roadmap SPM Pendidikan
KAK Roadmap SPM PendidikanKAK Roadmap SPM Pendidikan
KAK Roadmap SPM Pendidikan
 
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
 
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitPleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
 
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
 
Penyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkadaPenyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkada
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
 
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (Ikm) Kabupaten Paser
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (Ikm) Kabupaten PaserPengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (Ikm) Kabupaten Paser
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (Ikm) Kabupaten Paser
 
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSPAdvokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
 
Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2
 

Semelhante a HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Agih Cabe
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrans Dione
 
11 Alasan Memilih Cakka - Amru
11 Alasan Memilih  Cakka - Amru11 Alasan Memilih  Cakka - Amru
11 Alasan Memilih Cakka - Amrucakka-amru
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataAi Risa
 
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg20203) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020CelvinRamaPratama
 
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Nicholas Manurung
 
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotorShintaDevi11
 
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021CIkumparan
 
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdf
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdfPengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdf
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdfDeriOlanda2
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanadee49
 
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptxPPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptxKentankkentunk
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOEKPD
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docx
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docxLaporankegiatanbkmjatimandiri online.docx
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docxChoirul Anwar
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianAbdul Kohar
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 201693220872
 

Semelhante a HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR (20)

Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genuene
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
 
11 Alasan Memilih Cakka - Amru
11 Alasan Memilih  Cakka - Amru11 Alasan Memilih  Cakka - Amru
11 Alasan Memilih Cakka - Amru
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
 
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg20203) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020
3) sambutan bupati wonosobo acr peresmian keg2020
 
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
 
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor
8 sept, sambutan launchig pembayaran non tunai pengujian kendaran bermotor
 
Semiloka dprd d i pringsewu
Semiloka dprd d i pringsewuSemiloka dprd d i pringsewu
Semiloka dprd d i pringsewu
 
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021
Sambutan ketua selebrasi kepatuhan 2021
 
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdf
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdfPengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdf
Pengelolaan SP4N Pemprov Sumsel.pdf
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
 
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptxPPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docx
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docxLaporankegiatanbkmjatimandiri online.docx
Laporankegiatanbkmjatimandiri online.docx
 
Paparan bappeda
Paparan bappedaPaparan bappeda
Paparan bappeda
 
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptxRPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 2016
 

Mais de EKPD

Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahEKPD
 

Mais de EKPD (20)

Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
 

Último

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Último (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

  • 1. SEMINAR NASIONAL Hotel Santika Premiere : 18-20 Nopember 2009
  • 2. FOKUS KAJIAN 1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI 2. TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA 3. TINGKAT PEMBANGUNAN 4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL
  • 3. 1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI: Pelayanan Publik dan Demokrasi 2. TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA: Indeks Pembangunan Manusia (Pendidikan, Kesehatan, dan Keluarga Berencana) 3. TINGKAT PEMBANGUNAN: Ekonomi Makro dan Infrastruktur 4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP: Kehutanan dan Kelautan 5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL: Persentase Penduduk Miskin; Tingkat Pengangguran Terbuka; Persentase Jumlah Anak (terlantar, jalanan, Balita terlantar) yang dilayani Depsos; Dan Persentase Jumlah ( penyandang cacat; tuna sosial; dan korban penyalahgunaan narkoba) yang dilayani Depsos
  • 4. Sumber Data Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan di Jawa Timur Maret 2009, Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan, Badan Posat Statistik Jawa Timur, 2009. Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur 2009, Badan Statistik Propinsi Jawa Timur, 2008, Profil Kemiskinan Jawa Timur Maret Tahun 2009, Biro Pusat Statistik, 2008, Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) modul Maret 2009, Bappenas RI, 2008, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional, bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Bappeda Propinsi Jawa Timur, 2008, Evaluasi Pembangunan Ekonomi Jawa Timur, Dinas Sosial Nasional. 2009. Data PKMS Nasional 2008 Dinas Sosial Jawa Timur. 2009. Data PKMS Jatim 2006 dam 2007. Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur,2009. Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2000 tentang Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Pemerintah Propinsi Jawa Timur, 2008, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Jawa Timur, Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-20014 2009-
  • 5.
  • 6.
  • 7. Jawa Timur merupakan satu-satunya Propinsi di Indonesia yang telah memiliki Perda Pelayanan Publik yang tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur ditetapkan pada 6 Desember 2005 (sebelum lahirnya UU No.25/2009 ttg Pelayanan Publik) • Pada 4 April 2006 telah dikeluarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur • Untuk melengkapi pelaksanaan Perda Pelayanan Publik, Gubernur Jawa Timur juga melantik Komisi Pelayanan Publik (KPP) pada 6 November 2006. Komisi ini berkedudukan non-struktural dan bersifat independen, berfungsi menerima pengaduan dan bertugas mengadakan verifikasi, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa pelayanan publik; serta memberikan saran atau masukan, baik diminta maupun tidak, kepada kepala daerah dan penyelenggara pelayanan publik dalam rangka memperbaiki kinerja pelayanannya melalui DPRD.
  • 8. • Jawa Timur adalah salah satu propinsi yang pertama kali menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa secara eletronik (e-Procurement) walaupun pada awalnya dimulai dengan penerapan e-Lelang yang belum sepenuhnya menggunakan sistem elektronik • Jawa Timur juga telah berhasil menjalankan program e-education/ e-learning di beberapa sekolah yang pada pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak jepang. Program ini berjalan sejak 2006 dibeberapa sekolah di jawa Timur.
  • 9. • Kelemahan dalam pelayanan publik dapat diketahui melalui pengaduan dan keluhan masyarakat, secara langsung maupun melalui media massa, antara lain menyangkut : o sistem dan prosedur pelayanan yang berbelit-belit, o tidak transparan, o kurang informatif, o kurang akomodatif, dan o tidak konsisten, o sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu, dan biaya, serta masih adanya praktik percaloan dan pungutan tidak resmi.
  • 10. TARGET PENCAPAIAN RPJMD INDIKATOR KINERJA 2004 2005 2006 2007 2008 2008 data belum cukup 1. Efektivitas Perda yang dihasilkan efektif baik tdk meningkat tersedia Penanganan pengaduan di DPRD 2. 62.820 51.700 60.000 100.000 meningkat Jawa Timur Rasio jumlah dan besar kerugian 3. 0.401 0.490 0.425 0.411 0.320 meningkat negara terhadap APBD (%) baik Penanganan terhadap Pengaduan 4. dengan - meningkat Pelayanan Publik catatan
  • 11. • Pemerintah Jawa Timur telah banyak berupaya dalam meningkatkan pelayanan publik kepada Masyarakat dengan berbagai bentuk inovasi diantaranya penerapan e-government di berbagai sektor, diantaranya sektor pendidikan melalui kegiatan e- education (e-learning) serta dalam pengadaan barang dan jasa dengan e-lelang dan e-procurement. • Pemerintah Jawa Timur tidak ketinggalan telah melengkapi aspek legal formal dengan disahkannya Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur no 11 tahun 2005 yang mengatur pelayanan publik serta Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur. • Namun sekeras apa pun upaya meningkatkan pelayanan publik, sudah barang tentu tidak membuat seluruh pelayanan publik di Jawa Timur serta merta menjadi baik sesuai harapan masyarakat. Sebab reformasi pelayanan publik menuju pelayanan prima memerlukan proses, tahapan waktu, kesinambungan, dan keterlibatan semua komponen yang saling terkait dan berinteraksi.
  • 12.
  • 13. (Petugas Pelayanan SIM) dengan mengenakan peci dan busana muslim di Unit Pelayanan Sim, Polresta, Malang, Jawa Timur, Jum'at (5/9). Kepolisian setempat mengharuskan para petugas di pelayanan publik yakni SIM dan SAMSAT agar mengenakan busana muslim saat Bulan Ramadhan ini
  • 14.
  • 15.
  • 16. Isu strategis perkembangan demokrasi di Jawa Timur, antara lain: 1. Keterlibatan Masyarakat dalam pengambilan keputusan strategis; a. Dalam Pembuatan Rencana Pembangunan, baik Rencana Pembangunan Jangka Panjang 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah 5 tahun maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan, pelibatan partisipasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan hak-hak politik yang diakses melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
  • 17. b. Dalam pembuatan peraturan daerah, hak-hak politik masyarakat diakses melalui seminar, semiloka tentang urusan pemerintahan dan pembangunan yang akan ditetapkan peraturan daerahnya. Sedangkan kajian, telaah, perumusan dan penetapan, dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan DPRD. Proses uji publik dan sosialisasi dimulai dari pengembangan wacana, proses perumusan hingga sosialisasi implementasi melalui media masa dan forum-forum publik kemasyarakatan.
  • 18. 2. Komunikasi Pembangunan antara Kepala Daerah, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Masyarakat Perdesaan. a. Slogan Ayo Mbangun Deso adalah bentuk ajakan dan pemberian peluang serta motivasi kepada masyarakat luas untuk berinisiatif membangun desa, membangkitkan semangat kegotongroyongan yang semakin hilang serta mensinergikan potensi lokal perdesaan dengan kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih terbatas, program andalan adalah Pogram Kemitraan yaitu sharing pendanaan pembangunan infrastruktur perdesaan antara APBD dengan dana masyarakat.
  • 19. b. Sambang Desa, adalah wujud komunikasi manajemen antara Para Pemimpin dengan masyarakat. Disamping sentuhan psikologis hubungan saling peduli, saling mendengarkan, juga para Pemimpin akan mengetahui dengan pasti peta permasalahan dan potensi desa sesuai bidang masing-masing.
  • 20. 3. Pemilihan Kepala Desa Langsung/Serempak a. Landasan filosofi; pemilihan Kepala Desa secara langsung dianggap model yang paling demokratis bahkan sudah merupakan budaya Pemerintahan Desa. b. Landasan Yuridis; bahwa segala bentuk peraturan perundangan baik payung besar secara nasional maupun Peraturan Daerah dan Peraturan Teknis, telah dipersiapkan dan disosialisasikan sehingga sudah memenuhi azas yuridis dan azas legitimet.
  • 21. 4. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan penguatan sarana demokrasi, seperti Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan dan Lembaga Sosial Ekonomi Masyarakat pada umumnya, baik melalui forum koordinasi dan komunikasi serta bantuan dari APBD, termasuk pengembangan budaya saling menghormati, menjaga sopan santun politik, selalu duduk bersama dalam majelis, pada posisi kesetaraan dalam berpendapat dan sebagainya.
  • 22. 5. Proses sosialisasi kepada masyarakat bahwa kegiatan demokrasi akan berjalan terus tanpa henti, tanpa menunggu kesiapan orang-orang per orang, seperti dalam pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2008 tentang pemilihan Gubernur Jawa Timur, Tahun 2009 Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Pemilihan Presiden. Oleh karena itu pembelajaran pemahaman dan kerelaan untuk menjadikan Demokrasi Pancasila sebagai perilaku politik bermasyarakat sudah tidak bisa ditawar -tawar lagi. Keberhasilan penyelengaraan pemerintahan daerah dapat menjadi pondasi penting di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan publik, yang tentu hasilnya kemudian dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dengan kata lain, keberhasilan pembangunan nasional ditentukan antara lain oleh agregasi keberhasilan pembangunan di daerah.
  • 23. • Bahwa kondisi umum demokrasi di Jawa Timur masih terjaga, aman dan terkendali
  • 24.
  • 25. • Antara Periode 2003-2007 IPM Jawa Timur berada pada peringkat 22 dalam pembangunan manusia di Indonesia dari 26 propinsi-propinsi lain. • Data Susenas yang dipublikasikan oleh BPS (2007) menyuguhkan adanya peningkatan kondisi kesehatan masyarakat Jawa Timur. Namun demikian peranan tenaga medis sangat dinantikan dan dibutuhkan oleh masyarakat. • Data Tahun 2008, angka buta aksara di Jatim terbanyak di Malang mencapai 12 ribu jiwa. Di Ponorogo pada 2009 angka buta huruf mencapai 14.360 jiwa terdiri dari usia 45- 60 tahun.
  • 26. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam IPM di Jawa Timur, bahwa: 1) Visi pendidikan yang menetapkan persoalan daya saing bangsa harus menjadi fokus utama. 2) Pemerintah dan perguruan tinggi perlu segera menyeleksi semua program studi yang sudah termasuk kategori titik jenuh pasar 3) Pembelajaran hendaknya berorientasi pada kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang tak terpisahkan dari pengembangan kurikulum berbasis soft skills dan kurikulum berbasis kompetensi.
  • 27. 4) Pengembangan kemampuan daya saing dengan cara meningkatkan motivasi pembangunan dan peningkatan kesadaran dan asupan gizi 5) Masalah buta aksara yang ada di masyarakat Jatim perlu segera dituntaskan
  • 28.
  • 29. 7 6 5 4 Nas ional 3 Jaw a Timur 2 1 0 2004 2005 2006 2007 2008 Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2004 mulai menembus angka 5%, menjadi 5,83%. Pada 2008, pertumbuhan ekonomi kembali melambat menjadi 5,90%, atau melemah 0,21% dibanding 2007.
  • 30. • Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur atas harga berlaku (ADHB) pada periode 2003-2008 menunjukkan kecenderungan terus meningkat sejalan kian membaiknya kondisi perekonomian. Pada 2004 sebesar Rp 341.065 miliar; 2005 (Rp 403.392 miliar); 2006 (Rp 470.627 miliar); 2007 (Rp 534.919 miliar); dan pada 2008 (Rp 618.085 miliar).
  • 31. • Pembangunan koperasi dan UMKM telah menunjukkan kinerja yang cukup signifikan, hal ini ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan aset koperasi rata-rata mencapai 3,5% pertahun, yaitu tahun 2007 telah mencapai Rp. 9,6 trilyun dengan jumlah koperasi sebanyak 17.918 unit. • Selanjutnya nilai tambah UKM Jawa Timur ADHB juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik, yaitu pada tahun 2007 mencapai Rp. 284,38 trilliun atau naik dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp. 250,66 trilliun. • Dengan demikian, peranan nilai tambah UKM terhadap PDRB Jawa Timur pada 2007 sebesar 53,49 %2006 naik dibandingkan tahun lalu sebesar 53,26 %, hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UMKM cukup mendapat respon.
  • 32. 55,5 55 Di tahun 2004 persentase 54,5 sektor UMKM terhadap 54 53,5 PDRB adalah sebesar 53 Nasional 55,40%, menurun sebesar 52,5 52 Jaw a 1,5% di tahun berikutnya Timur 51,5 atau tahun 2005 yaitu 51 50,5 sebesar 53,90%. 50 2004 2005 2006 2007 2008 Kembali di tahun 2006 terjadi sedikit penurunan atau sebesar 0,41% Di tahun 2008 terjadi penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,90%. Pada tahun 2008 persentase UMKM terhadap PDRB adalah sebesar 52,70%.
  • 33. 25 20 15 Nasional 10 Jaw a Timur 5 0 2004 2005 2006 2007 2008 Di tahun 2008 pendapatan perkapita masyarakat Jawa Timur adalah sebesar Rp 16.756,72 meningkat relatif lebih besar dari selisih tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2.258,72.
  • 34. Bulan Oktober 2009 Jawa Timur mengalami inflasi 0,13 persen atau telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,98 pada bulan September 2009 menjadi 116,13 pada bulan Oktober 2009. Kondisi ini terlihat lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2007 yang mengalami inflasi 0,89 persen dan tahun 2008 yang mengalami inflasi 0,44 persen.
  • 35. • UMKM sebagai sektor dominan dalam perekonomian haruslah didukung dengan kebijakan pemerintah yang berpihak pada keberlangsungannya. • Pemerintah Jawa Timur tidak hanya mendukung sektor industri besar dengan menyediakan instrumen finansial maupun peraturan pendukung saja akan tetapi juga harus membenahi sektor perpajakannya. • Pemerintah harus membenahi bidang keuangan negara dengan meningkatkan penerimaan dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak yang selama ini masih terkendala oleh lemahnya sistem pengolahan data dan kurangnya koordinasi antar instansi terkait
  • 36. • Sejalan dengan tujuan negara yang tertuang dalam RPJMN, propinsi Jawa Timur pun harus menjalankan pogram-program kerjanya yang bertujuan untuk mewujudkan misi dan visinya. • Untuk mendukung perekonomian negara yang didasarkan pada penguatan sektor ekonomi agribisnis, maka pemerintah propinsi Jawa Timur harus mendukung sektor industri baik besar maupun kecil, hulu maupun hilir yang mendukung misi dan tujuan pemerintah daerah. • Di bidang pengendalian inflasi, pemerintah harus menjaga kestabilan harga barang-barang pokok dan harga produk- produk pertanian, serta melindungi produk-produk dalam negeri agar tidak kalah bersaing menghadapi serbuan barang impor yang kadang harganya relatif lebih murah dan kualitasnya lebih bagus.
  • 37. • Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, pembangunan tahap pertama diarahkan untuk menata dan membangun Jawa Timur dengan bertumpu pada pembangunan agribisnis yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • 38.
  • 39. 1. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur Indikator III-2008 IV-2008 I-2009 II-2009 Pertumbuhan 6,57 5,35 4,48 4,73 Ekonomi ( %) Laju Inflasi 11,39 9,47 7,52 3,68 Tahunan ( %) Sumber: Bank Indonesia,2009
  • 40. 2. Kenaikan nilai PMDN dan PMA di Jawa Timur 2008 – Mei 2009 3. Penurunan nilai ekspor non migas di tahun 2008 Jawa Timur akibat: o Kenaikan harga minyak dunia yang mencapai nilai tertinggi pada Oktober 2008 o Bencana lumpur Lapindo yang mematikan industri di sekitarnya
  • 41. 2004 2005 2006 2007 2008 2009* Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) Proyek 16 23 32 17 27 14 Nilai (ribu US$) 4.055.266 5.516.581 16.744.902 1.628.000 1.924.000 1.400.000 Penanaman Modal Asing (PMA) Proyek 68 78 82 85 93 40 Nilai (ribu US$) 337.770 554.334 1.465.236 855.227 2.585.906 1.001.364
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. Tahun Nasional Jawa Timur % (miliar USD) (Miliar USD) 2005 66,36 7,11 10,72% 2006 79,58 9,02 11,33% 2007 91,09 11,77 12,92% 2008 107.8 10,51 9,75% • Sumber: Disperindag Propinsi Jawa Timur
  • 47. • Provinsi Jawa Timur mengembangkan sektor unggulan berbasis klaster bisnis • Mewujudkan sinergitas dengan kebijakan ekonomi dan investasi nasional maupun daerah serta berorientasi pada potensi sumberdaya daerah dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah ; • Mewujudkan iklim investasi yang didukung oleh terselenggaranya proses perijinan secara cepat dan efisien, serta persiapan sarana infrastruktur dan sumberdaya manusia di lokalitas investasi ; dan • Penyebaran investasi ke wilayah selatan Jawa Timur, Madura, dan wilayah Barat Jawa Timur
  • 48.
  • 49. • Panjang jalan wilayah Jawa Timur 2004 2005 2006 2007 2008 Panjang jalan nasional berdasarkan 1899,21 1.899,21 1.899,21 1.899,21 1.899,21 kondisi dalam km: Baik 534.76 Sedang 1.031,43 Buruk 66,07 Panjang jalan provinsi dan kabupaten 1.439,11 1.439,11 1.439,11 2.000,98 2.000,98 berdasarkan kondisi dalam km: Baik 91.58 Sedang 1.510.63 • Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur Buruk 107.09
  • 50. Diresmikannya jembatan Surabaya – Madura pada tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden
  • 51.
  • 53. Pembangunan Transportasi Udara dan Kelistrikan Pembangunan transportasi udara: Peningkatan kapasitas bandara Juanda dan perbaikan bandara Abdulrahman Saleh di Malang Pembangunan kelistrikan: Pemberlakuan penghematan daya listrik dengan cara pemadaman bergilir
  • 54. • Jawa Timur dalam rangka pembangunan infra struktur memerlukan percepatan pembangunan yang hancur dan rusak akibat lumpur Lapindo; o Pembangunan jalan tol Surabaya-Porong; o Pengembangan infrastruktur pendukung; o Perkembangan infratruktur terutama jalan antar daerah; o Penyelesaian proyek jaringan tol; o Pengembangan jaringan komunikasi dan informasi; o Pemberian stimulus dalam penyerapan rumah sederhana sehat; o Peningkatan pengembangan keberadaan energy alternative; dan o Penyelesaian pembangunan pelabuhan
  • 55.
  • 56. Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa luas kawasan konservasi Nasional pada tahun 2004- 2006 hampir relative sama dan mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2007 dan 2008. Sedangkan di Propinsi Jawa Timur sendiri antara tahun 2004-2005 terdapat peningkatan yang sebesar 0,98% (3.790,9 Ha) dari yang semula 229.336,2 Ha menjadi 233.127,1 Ha
  • 57. • Hutan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jatim, kini mencapai sekitar 15 ribu hektare atau 8,5 persen dari total seluas 127.089 hektare. Sebelumnya, hutan yang berkategori kritis di daerah itu mencapai 35 ribu hektare dan sudah berkurang cukup signifikan, sehingga tinggal sekitar 15 ribu hektare.
  • 58. Hutan di Jatim terbagi menjadi dua kawasan, yakni di dalam kawasan hutan, luasnya sekitar 40 ribu hektar yang juga merupakan lahan konservasi, serta diluar kawasan hutan yang luasnya sekitar 150 hektare yang merupakan milik rakyat. Karena milik rakyat, sulit bagi dinas kehutananmemaksakan untuk melakukan penanaman • hutan provinsi yang luasnya sekitar 27.000 hektare, hampir separuhnya memang sempat mengalami kerusakan, atau sekitar 14.000 hektare. Namun, setelah dilakukan penanaman kembali, akhirnya kini menyisakan sekitar 7.000 hektare saja. (2009)
  • 59. • Untuk rehabilitasi hutan seluas 7.000 hektare, bukan hal yang mudah. Pasalnya, sebagian berada di areal pegunungan dan bebatuan. Areal ini tidak bisa ditanami karena lahannya bebatuan dan ada diatas pegunungan. Selain itu, juga perlu membangun kesadaran masyarakat untuk bersama- sama melestarikan alam dan menjaga lingkungan.
  • 60. Bedasar pada pencapaian RPJM Daerah Jawa Timur, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Akan tetapi tidaklah mudah mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. • Adanya relevansi dalam capaian program kehutanan propinsi Jawa Timur dengan program nasional melalui diantaranya adalah: – Gerakan menanam pohon dan penyediaan bibit pohon (menargetkan penanaman 38 juta pohon tahun 2009), – Meningkatkan partisipasi dan transparasi masyarakat dalam pengambilan keputusan agar tercipta public accountability (pertanggungjawaban kepada masyarakat) dalam pengelolaan sumber daya hutan, – Meningkatkan produktivitas hasil hutan non kayu, – Membangun system kontrol oleh masyarakat terhadap sumber daya hutan nasional. – Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yang tinggi untuk mendukung ketersediaan bahan baku dan lapangan kerja.
  • 62. 1. Rusaknya habitat ekosistem pesisir dan laut. 2. Belum optimalnya pendayagunaan potensi kelautan. 3. Belum optimalnya upaya penegakan hukum. 4. Belum optimalnya pengelolaan wilayah ke pulauan. 5. Kesenjangan pemanfaatan sumber daya ke lautan.
  • 63. • 62 industri telah memiliki ijin pengelolaan limbah • Telah ada kebijakan yang mengatur masalah pesisir dan laut • 50% hutan mangrove rusak • Terjadi kerusakan terumbu karang dan biota laut 60% • Terjadi pencemaran laut karena pembuangan limbah industri maupun dari kapal pengangkut minyak • Kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem pesisir dan pantai masih rendah • Partisipasi masyarakat masih rendah.
  • 64. Perkembangan Tindak Pidana Perikanan Menurut Propinsi, 60 53 50 2007 2008 Banyaknya Tindk Pidana 40 30 30 24 24 23 20 20 17 17 14 13 12 11 10 10 8 8 8 7 6 5 4 4 4 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 Provinsi
  • 65. • Secara nasional, jumlah tindak pidana perikanan selama tahun 2008 cenderung mengalami penurunan. • Di Provinsi Jawa Timur, jumlah tindak pidana perikanan juga mengalami penurunan. Dari 6 kasus berkurang menjadi 4 kasus. • Secara keseluruhan, jumlah tindak pidana perikanan yang diproses telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. • Menurut jenisnya, tindak pidana perikanan yang masih banyak diproses selama 4 (empat) tahun adalah tanpa ijin, mempunyai masalah dengan alat tangkap, serta tanpa ijin dan bermasalah dengan alat tangkap.
  • 66. Perkembangan Proses Penyelesaian Tindak Perkara Menurut Provinsi 50 • Jumlah tindak pidana 46 45 yang telah 40 ditindaklanjuti lebih Banyaknya Tindak Pidana 35 35 banyak daripada 30 30 jumlah kasus yang 25 Kasus yg tdk tidak diproses. 20 diproses 16 Kasus yg 15 12 diproses 11 10 8 8 10 7 4 4 5 • Di Provinsi Jawa Timur, 5 0 01 0 2 0 0 12 1 0 10 01 0 1 1 0 dari 4 (empat) kasus 0 yang ada, kesemuanya Malut Riau Sulteng Sultra Maluku Papua Jatim Kalbar Kaltim Sumut Sulut Kalsel Sulsel Kep. Riau DKI. Jakarta Sumbar telah diproses/menempuh Provinsi jalur hukum.
  • 67. • Di Jawa Timur, kelautan dan lingkungan hidup pada dasarnya merupakan kesatuan ruang dengan semua sumber daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhuluk hidup lain. • Sumber daya alam, termasuk di sektor kelautan dan perikanan, perlu mendapat atensi yang layak dalam rangka konservasi lingkungan hidup. • Bahkan sumber daya alam sangat berperan untuk kesejahteraan rakyat dan menjadi tulang punggung perekonomian sehingga masih tetap sebagai andalan dalam pembangunan.
  • 68. • Perbaikan pengelolaan sumber daya kelautan dan pelestarian fungsi lingkungan hidupnya merupakan suatu investasi masa depan bagi pembangunan, baik sebagai modal pertumbuhan ekonomi maupun sebagai penopang sistem kehidupan. • Berbagai upaya telah ditempuh dan perlu untuk terus dilakukan dalam pembangunan daerah, baik yang sedang berjalan maupun yang akan datang. • Sebagian sasaran RPJMD telah dilakukan dan tercapai dengan cukup baik. Namun demikian, hal ini masih membutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: penegakan hukum secara konsisten, dukungan lintas sektoral untuk memanfaatkan sumber daya kelautan, sistem informasi yang kondusif, dan kerjasama yang baik antar stakeholders.
  • 69.
  • 70. Peningkatan Salah satu prioritas Perlindungan dan Jawa Timur Kesejahteraan Sosial Angka Kemiskinan di Jatim : Penyandang Masalah Maret 2009 sebesar 6,02 juta (16,68 %) Kesejahteraan Sosial Maret 2008 sebesar 6,651 juta (18,51 %) (PMKS) Indikator Keberhasilan Jika PMKS menurun DEPSOS setiap Tahunnya ( 22 jenis PMKS )
  • 71. Sumber : BPS Jatim Daerah/Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Jumlah Persentase % Perubahan penduduk penduduk Penduduk miskin (ribu) miskin Miskin Makanan Bukan Makanan Total Perkotaan Maret 2007 118.733 47.813 166.546 2.712,46 14,71 Maret 2008 131.487 51.921 183.408 2.438,76 13,15 -0,56 Maret 2009 202.624 2.148,51 12,17 -0,98 Perdesaan Maret 2007 108.153 32.168 140.322 4.823,03 25,02 Maret 2008 118.971 36.461 155.432 4.581,19 23,64 -1,38 Maret 2009 174.628 3.874,07 21 -2,64 Kota+Desa Maret 2007 113.327 39.819 153.145 7.535,49 19,98 Maret 2008 125.091 44.020 169.112 7.019,95 18,51 -1,47 71 Maret 2009 188.317 6.022,59 16,68 -1,83
  • 72. NO JENIS PMKS SINGKATAN JUMLAH 1 Anak Balita Terlantar ABT 23.067 2 Anak Terlantar AT 286.600 3 Anak Nakal AN 10.699 4 Anak Jalanan AJ 9.848 5 Wanita Rawan Sosial Ekonomi WRSE 191.669 6 Korban Tindak Kekerasan KTK 5.909 7 Lanjut Usia Terlantar LUT 137.353 Sumber : Pusdatin - Depsos RI 2008 8 Penyandang Cacat PACA 377.929 9 Tuna Susila TS 6.097 10 Pengemis PNG 3.731 11 Gelandangan GLD 3.512 12 Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan BWBLK 10.893 Depsos RI 2008 13 Korban Penyalahgunaan NAPZA NAPZA 4.702 14 Keluarga Fakir Miskin KFM 341.095 15 Keluarga Tinggal di Rumah Tak Layak Huni RTLH 400.274 16 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis KBSP 12.443 17 Komunitas Adat Terpencil KAT 3.604 18 Korban Bencana Alam KBA 22.202 19 Korban Bencan Sosial KBS 5.531 20 Pekerja Migran Terlantar PMT 11.172 21 Orang dengan HIV/AIDS ODHA 2.060 72
  • 73. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Jawa Timur Menurut Daerah, Maret 2007- Maret 2009 Tahun Kota Desa Kota + Desa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2007 2,76 5,01 3,91 Maret 2008 2,34 4,38 3,38 Maret 2009 2,18 3,54 2,88 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2007 0,79 1,49 1,15 Maret 2008 0,61 1,23 0,93 Maret 2009 0,6 0,91 0,76 Sumber : BPS Jatim 73
  • 74. Jumlah Persentase Garis Penduduk Kode Kabupaten / Kota Penduduk P1 P2 Kemiskinan Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Miskin Miskin (Rp/Kap/Bulan) (000) Kota di Jawa Timur tahun 2009 Kota di Jawa Timur tahun 2009 Kota di Jawa Timur tahun 2009 1 Kab. Pacitan 125.6 23.31 3.69 0.89 144.900 2 Kab. Ponorogo 157.9 18.23 2.24 0.45 135.551 3 Kab. Trenggalek 149.1 22.79 3.23 0.84 130.671 4 Kab. Tulungagung 170.5 17.83 2.40 0.53 174.692 5 Kab. Blitar 171.2 16.47 2.49 0.62 159.736 6 Kab. Kediri 267.4 18.98 2.94 0.72 141.496 7 Kab. Malang 365.3 15.66 2.69 0.66 143.218 8 Kab. Lumajang 199.0 20.09 2.68 0.53 125.749 9 Kab. Jember 417.0 18.57 2.60 0.55 132.240 10 Kab. Banyuwangi 227.3 15.33 2.13 0.51 159.467 11 Kab. Bondowoso 165.7 24.23 3.97 1.06 149.323 12 Kab. Situbondo 93.9 15.60 2.20 0.44 143.857 13 Kab. Probolinggo 277.1 27.42 4.11 0.98 154.458 14 Kab. Pasuruan 278.7 19.88 2.96 0.68 155491 15 Kab. Sidoarjo 223.3 13.05 2.15 0.52 200.367 Sumber : BPS Jatim
  • 75. Jumlah Persentase Penduduk Garis Kemiskinan Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota Tabel 4. Data Kemiskinan Kabupaten / Kota Kode Kabupaten / Kota Penduduk P1 P2 Miskin (Rp./Kap/Bulan) Miskin (000) 16 Kab. Mojokerto 143.8 14.86 1.92 0.39 181.803 di Jawa Timur tahun 2009 di Jawa Timur tahun 2009 di Jawa Timur tahun 2009 17 Kab. Jombang 261.6 21.21 3.47 0.82 173.564 18 Kab. Nganjuk 230.5 23.79 3.92 0.98 175.927 19 Kab. Madiun 130.6 20.98 2.61 0.58 161.792 20 Kab. magetan 102.2 16.87 2.41 0.51 140.574 21 Kab. Ngawi 188.7 23.33 3.68 0.88 144.611 22 Kab. Bojonegoro 321.5 26.37 4.06 0.90 145.238 23 Kab. Tuban 297.8 28.51 4.93 1.30 148.665 24 Kab. Lamongan 297.6 25.79 4.17 1.02 176.738 25 Kab. Gresik 273.6 23.98 3.43 0.81 218.085 26 Kab. Bangkalan 288.3 31.56 6.54 1.95 165.483 27 Kab. Sampang 338.9 39.42 6.15 1.36 154.536 28 Kab. Pamekasan 257.4 32.43 5.67 1.43 144.286 29 Kab. Sumenep 325.5 32.98 5.72 1.46 159.014 71 Kab. Kediri 35.3 13.67 2.24 0.55 192.843 72 Kab. Blitar 15.2 12.02 1.86 0.45 181.173 73 Kab. Malang 56.6 7.19 1.07 0.25 201.031 74 Kab. Probolinggo 34.9 16.19 2.69 0.67 208.272 75 Kab. Pasuruan 21.3 12.61 1.71 0.40 Sumber : BPS Jatim 175.427
  • 76. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2009 sebesar 5,87 persen Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur + 199,52 ribu orang Februari 2008 Februari 2009 sebesar 20.117,25 mencapai 20.316,77 ribu orang ribu orang Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Timur + 261,86 ribu orang Februari 2009 Februari 2008 mencapai 19.123,22 sebesar 18.861,36 ribu orang ribu orang. 76
  • 77. • Kelompok PMKS yang ditangani Jawa Timur relatif bermacam-macam, meliputi 22 kategori. • Akan tetapi Walikota dan Bupati se-Jawa Timur bersama dengan Gubernur Jawa Timur, akhirnya hanya memilih empat kategori PMKS prioritas, yakni anak jalanan, WTS, pengemis dan gelandangan. • Pembatasan prioritas penanganan PMKS -pun ternyata juga tidak menjamin terselesainya masalah tersebut.
  • 78. • Situasi problematik yang dihadapi PMKS di Jawa Timur, bukanlah semata-mata terdakwa yang hanya patut disalah-salahkan dan dirazia keberadaannya. • Tetapi, mereka sesungguhnya juga merupakan korban yang patut ditolong, didukung dan difasilitasi agar dapat menolong dirinya sendiri untuk lebih berdaya tanpa harus terjerumus dalam program-program yang sifatnya karitatif semata
  • 79. • Untuk meningkatkan kualitas hidup para PMKS, maka perlu untuk meningkatkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak, dan korban kekerasan, serta meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak telantar, termasuk di dalamnya adalah anak jalanan, anak nakal, dan anak cacat.
  • 80. • Dalam rangka meningkatkan jangkauan pemberdayaan sosial dan arah pemberdayaan sosial yang ditetapkan, kondisi sasaran program perlu diperhatikan. • Selain itu, diperlukan usaha untuk lebih memantapkan dan meningkatkan kinerja program dan percepatan pemberdayaan sosial, antara lain dengan menyesuaikan program-program pemberdayaan sosial ke dalam payung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
  • 81. • Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial yang lebih efektif dan tepat sasaran, perlu ditingkatkan kualitas penyuluhan khususnya di daerah perbatasan, gugus pulau, rawan konflik dan kumuh yang dilaksanakan melalui media, masa baik cetak maupun elektronik. • Selain itu, perlu pula ditingkatkan kualitas sistem pendataan dan pelaporan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
  • 82.
  • 83. Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat Item Tinggi rendah Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi x Tingkat Kualitas SDM x Tingkat Pembangunan Ekonomi x Tingkat Pengelolaan SDA dan x Lingkungan Hidup Tingkat Kesejahteraan Sosial x