HASIL EVALUASI KINARJAPEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
1.
2. Permasalahan dan Tantangan Utama
Pembangunan Daerah
1. Masih Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia, ditunjukan
al:
Indeks Pembangunan Manusia NTT Relatif Masih Rendah
(Tahun 2008; IPM NTT 64,8 < IPM Nasional 70,59)
2. Masih Tingginya Angka Kemiskinan dan
Adanya Potensi Rawan Pangan
Tingginya Angka Kemiskinan:
Persentase penduduk miskin NTT pada tahun 2007-2008
27,51% > Nasional yang hanya 15.42%
• Adanya potensi Rawan Pangan:
Potensi ini perlu diantisipasi karena: 1) produksi dan
produktivitas pertanian masih tergolong rendah 2) belum
optimalnya pengusahaan lahan kering untuk produksi
pertanian 3) rendahnya kapasitas SDM pertanian termasuk
perikanan, dan 4) diduga terjadi tingginya tingkat
pengangguran tertutup di sektor pertanian.
2
3. 3. Kesenjangan Sosial
Isue kesenjangan sosial di NTT diduga dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain
o permasalahan baik yang bersifat ekonomi
maupun non-ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran dan
juga rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai
peluang sosial ekonomi;
o rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, dan
o tidak meratanya kemajuan pembangunan antar bagian
wilayah di NTT.
3
4. 4. Disparitas Pembangunan
• Disparitas pembangunan antar wilayah
Beberapa wilayah kecamatan masih tertinggal dalam aspek
pembangunan terutama di wilayah utara.
• Disparitas pembangunan sektor
Sebagaian besar penduduk (Susenas 2006, 76,57%) hidup di
sektor pertanian tetapi alokasi dana pembangunan di sektor
ini tidak proporsional.
4
5. 5. Masih Rendahnya Penegakkan Hukum dan
Kualitas Pelayanan Publik
Isue ini adalah isue nasional tetapi sangat relevan dengan NTT
karena sebagai kabupaten baru, berhadapan dengan:
o Jumlah dan Kualitas aparatur masih sangat kurang
o Sarana dan prasarana aparatur juga masih terbatas
o Tuntutan akan penegakan hukum dan kualitas
pelayanan publik oleh masyarakat pasti meningkat
melebihi peningkatan kapasitas aparatur dan sarana-
prasarana penunjangnya.
5
6. 6. Konservasi dan Pelestarian Sumber Daya
Alam Dan Lingkungan Hidup
• Pengelolaan lahan pertanian dan peternakan yang tidak
memperhatikan asas-asas konservasi dan pelestarian
sumberdaya lahan
• Illegal loging
• Eksploitasi sumberdaya pertambangan yang tidak berwawasan
lingkungan
• Bencana alam, terutama banjir dan angin kencang
• Ancaman kepunahan plasma nutfah lokal,
6
7. 7. Masih Rendahnya Kapasitas Fiskal
Daerah
Isue ini adalah isue yang terjadi di NTT baik di
pemerintah provinsi maupun semua kabupaten/kota
(lihat penelitian ANTARA, 2008): di mana;
• Kontribusi PAD terhadap APBD masih sangat rendah
• sumber utama pembentukan PAD berasal dari pajak daerah
yang bersifat masih sangat terbatas
• Retribusi daerah yang mencerminkan kemampuan
pemerintah memberi layanan yang berguna bagi
peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, memiliki peranan
yang relatif kecil
7
8. 8. Masih Rendahnya Daya Dukung
Infrastruktur Wilayah
• Sebagai propinsi kepulauan, NTT masih sangat berat dalam
menghadapi persoalan kurangnya infrastruktur wilayah di segala
bidang.
• Jalan sebagai sarana untuk aksesibilitas penduduk dan wilayah
terhadap sarana sosial, ekonomi dan politik menghadapi
persoalan tingginya persentase panjang jalan yang tergolong
rusak dan rusak berat (> 50%),
• Sulit dan mahalnya transportasi antar pulau, terutama ke pulau-
pulau kecil dan/atau pulau-pulau terluar.
• Sarana pendidikan khususnya pendidikan menengah dan sarana
kesehatan masih belum menyebar secara merata,
• Sumber daya listrik belum menjangkau sebagian besar wilayah
dan penduduk,
• Akses penduduk terhadap air bersih masih sangat rendah
8
9. Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi
Gbr.1.1. Tingkat Pelayanan Publik
Gambar 1.1.
menggambarkan trend
40.00 tingkat pelayanan
35.00 publik rata-rata dari 3
30.00 indikator, yi:
25.00
Nasional
persentase jlh kasus
pe rse n 20.00
Provinsi korupsi tertangani,
15.00
10.00
persentase jlh aparat
5.00 berijasah minimal S1,
0.00 dan persentase jlh
2003 2005 2006 2007 2008 kabupaten dengan
pelayanan 1 atap
Tingkat pelayanan publik di NTT mempunyai trend meningkat dan
relatif sejalan dengan trend nasional
Indikator dominan: persentase jumlah aparat berijasah S1 dan
persentase kabupaten dengan pelayanan 1 atap,
Sedangkan indikator persentase kasus korupsi tertangani
cenderung tidak berpengaruh karena trendnya cenderung statis
Indikator I
10. Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi (lanjutan ……)
Gbr.1.2. Tingkat Demokrasi_1 (Rata-rata GDI dan GEM) Gbr. 1.3. Demokrasi_2 (Partisipasi Politik)
64.00 90.00
80.00
62.00 70.00
60.00
60.00
Nasional 50.00 Nasional
Index persen
58.00 Provinsi 40.00 Provinsi
30.00
56.00 20.00
10.00
54.00 -
2003 2005 2006 2007 2008 2003 2005 2006 2007 2008 2009
Tingkat demokrasi ditinjau dari aspek gender berkembang secara efektif dan
Relevan dengan trend nasional: hal ini terutama disebabkan karena tingginya
Peran stakeholder (seperti LSM)
Demokrasi dilihat dari partispasi masyarakat dalam berbagai even Pemilu
di NTT masih tinggi dengan trend yang bersifat konstan, sehingga lebih bagus
dari trend nasional.
Indikator I
11. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia
Gbr. 2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pengantar:
Indikator2 SDM tidak
72.00 semua dapat di-agregasi,
70.00 karena berbeda ukuran,
68.00
66.00
seperti indeks,
indeks 64.00
Nasional persentase,dan usia serta
Provinsi
62.00 nilai ujian akhir yang
60.00
58.00
bersifat absolut
56.00
2004 2005 2006 2007 2008
Trend IPM NTT relevan dengan trend nasional, tetapi kurang efektif,
karena masih terpaut jauh dari IPM Nasional.
Hal ini terutama karena masih rendahnya kualitas kesehatan msyrkt
dan masih tingginya tingkat kemiskinan (keduanya merupakan
sebagian indiktor pembentuk IPM)
11
Indikator II
12. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia (lanjutan--)
Gbr. 2.2. Pendidikan_1 (diluar Rerata Nilai akhir) Gbr. 2.3. Pendidikan_2: Rata-rata Nilai Akhir
100.00 7.0
90.00 6.0
80.00
70.00 5.0
60.00
Nasional 4.0 Nasional
persen 50.00
40.00 Provinsi 3.0 Provinsi
30.00
20.00
2.0
10.00 1.0
-
2004 2005 2006 2007 2008 0.0
2004 2005 2006 2007 2008
Pembangunan Kualitas SDM NTT dari aspek pendidikan dinilai
efektif dan relevan dengan trend yg meningkat di tingkat Nasional
Hal ini terutama karena: program wajib belajar 9 tahun, bantuan
dana BOS, pendidikan di NTT adalah prioritas utama
pembangunan, serta program PLS.
Indikator II
13. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia (lanjutan..)
Gbr. 2.4. Kesehatan_1 (tanpa: AKB, AKI, dan UHH) Gbr. 2.5. Kesehatan_2: Usia Harapan Hidup (UHH)
25.00 72.00
20.00 70.00
68.00
15.00
Kesehatan Nasional 66.00 Nasional
10.00 Kesehatan Provinsi Provinsi
64.00
5.00 62.00
- 60.00
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
Gbr. 2.6. Kesehatan_3: Angka Kematian Bayi (AKB) Gbr. 2.7. Kesehatan_4: Angka Kematian Ibu (AKI)
70.00 350
60.00 300
50.00 250
40.00 Nasional 200 Nasional
30.00 150 Provinsi
Provinsi
20.00 100
10.00 50
- -
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
Indikator II
14. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia (lanjutan)
Secara umum, trend kualitas SDM dari aspek kesehatan di
NTT relevan dengan trend nasional, tetapi kurang efektif
karena hampir semua indikator kesehatan di NTT masih jauh
dari prestasi nasional, seperti UHH, angka gizi buruk dan
sedang, serta AKB dan AKI
Hal ini disebabkan karena: akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan bermutu masih sangat rendah, terutama
di wilayah perdesaan, perbatasan, dan pulau-pulau
kecil/terluar.
Indikator II
15. Tingkat Pembangunan Ekonomi
45
40
35
30
25 Nasional
20 Propinsi
15 Diisi grafik indikator ini
10
5
0
2004 2005 2006 2007 2008
15
Indikator III
16. Tingkat Pembangunan Pembangunan
Ekonomi
• Secara umum, trend pembangunan ekonomi di NTT relatif
relevan dengan trend pembangunan nasional tetapi tidak efektif
karena hampir semua indikator pembangunan ekonomi seperti
laju pertumbuhan ekonomi, persentase eksport output
manufaktur dan output UMKM terhadap PDRB, persentase
pendapatan per kapita, persentase pertumbuhan realisasi PMA
dan PMDN masih sangat jauh dari prestasi nasional.
• Hal ini disebabkan karena: masih rendahnya kualitas sdm
perencana pembangunan di NTT, kurangnya sarana dan
prasarana pendukung dan mahalnya biaya pembangunan di
NTT
17. Tingkat Kesejahteraan Sosial
Tingkat Kesejahteraan Sosial
100.00
80.00
60.00
Nas ional
40.00 Provins i
20.00
-
2004 2005 2006 2007 2008
Progress tingkat kesejahteraan sosial NTT relevan dengan
trend nasional serta juga efektif dibanding pencapaian
di tingkat nasional terutama pada trend 3 tahun terakhir.
Kondisi ini terutama karena menurunnya peran Dinas
Sosial di banding peningkatan peran stakeholders, tetapi
dengan peningkatan yang tajam dari jumlah PMKS(Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial) di NTT, khususnya yang
berhubungan dengan laju peningkatan kenakalan remaja, tuna
susila, dan korban narkoba.
17
Indikator V
18. Indikator Spesifik dan Menonjol
Ada 3 indikator spesifik dan menonjol yg diangkat untuk NTT, 2
bersifat positif dan 1 lainnya bersifat negatif
1. Tkt. pengangguran terbuka yang menurun tajam (positif)
2. APM SD/MI yang meningkat tajam (positif)
3. Prevelensi Gizi kurang meningkat tajam (negatif)
1. Tingkat Pengangguran Terbuka di Nusa Tenggara Penurunan tingkat
Timur pengangguran terbuka di NTT,
lebih disebabkan oleh
6.00 5.46 5.46 meningkatnya kesempatan
5.00 kerja di sektor imformal, tetapi
4.00 3.65 3.65
dengan produktivitas rendah.
persen 3.00 2.65
2.00 Walau demikian, dipihak lain
1.00 terjadi peningkatan tingkat
0.00 pengangguran tertutup di
2004 2005 2006 2007 2008
sektor pertanian (perdesaan)
19. Indikator Spesifik dan Menonjol (lanjutan)
2. Angka Partisipasi Murni SD/MI di Nusa Tenggara APM SD/MI meningkat tajam di NTT,
Timur
Terutama karena:
100.00 >semakin membaiknya akses tehadap
sarana-prasarana SD/MI
persen 50.00 >program wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun
-
2004 2005 2006 2007 2008 >program dana BOS
Series1 69.14 72.26 76.24 79.78 90.80 >peran serta stakeholders
3. Prevelensi Gizi Kurang (%) Prevelensi anak Gizi Kurang di NTT
di Nusa Tenggara Timur
Meningkat tajam, walaupun disertai
40.00 Sedikit penurunan prevelensi
30.00 Gizi Buruk.
persen 20.00 Hal ini antara lain disebabkan oleh:
10.00 >rendahnya produksi pertanian sub-
-
2004 2005 2006 2007 2008
sisten
Series1 10.74 27.00 26.50 30.70 30.70
>kondisi ekonomi keluarga
>pola konsumsi dan perilaku hidup
sehat
20. Kesimpulan
Tujuan dan sasaran pembangunan di NTT secara umum
telah relevan dengan/ terhadap tujuan dan sasaran
pembangunan nasional
Pada tataran efektivitas; outcomes pembangunan daerah
di NTT relatif belum efektif terhadap outcomes
pembangunan nasional, terutama karena rendahnya
kapasitas fiskal daerah, dan mahalnya pembiayaan
pembangunan di NTT sebagi provinsi kepulauan
21. Quesioner (diisi tim EKPD Prov)
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Item Tinggi rendah
Tingkat Pelayanan Publik dan
Demokrasi
V
Tingkat Kualitas SDM
V
Tingkat Pembangunan
Ekonomi
V
Tingkat Pengelolaan SDA dan
Lingkungan Hidup
V
Tingkat Kesejahteraan Sosial
V