SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
91
BBBBBAB 5AB 5AB 5AB 5AB 5
MMMMMEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIK
92
A. Mengenal Alat Menggambar Teknik
1. Kertas Gambar
a) Jenis Kertas
Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan
untuk menggambar teknik adalah:
1) Kertas Padalarang
2) Kertas manila
3) Kertas Strimin
4) Kertas roti
5) Kertas Kalki
b) Ukuran Kertas
Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok
kertas gambar adalah A0. Ukuran A0 adalah 1 m2 dengan perbandingan 2 : 1
untuk panjang : lebar. Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang
A0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1. Demikian
seterusnya. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada Tabel 5.1, sedangkan
perbandingan ukuran kertas gambar dapat dilihat dari Gambar 5.1.
Tabel 5.1 Kertas Gambar Berdasarkan Ukuran
Seri Ukuran Kertas Ukuran Garis Tepi
Kiri Kanan
A0 1.189 x 841 20 10
A1 841 x 594 20 10
A2 594 x 420 20 10
A3 420 x 297 20 20
A4 297 x 210 15 5
A5 210 x 148 15 5
93
2. PensilGambar
Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan mengambar
atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri dari batang pensil
dan isi pensil.
a) Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk
Pensil Batang
Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untuk menggunakan
pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensil bersamaan dengan
habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Pensil mekanik
Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika isi pensil habis dapat
diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensil mekanik memiliki ukuran
berdasarkan diameter mata pensil, misalnya 0,3 mm, 0,5 mm, dan 1,0 mm.
Gambar pensil mekanik dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.2 Pensil batang
Gambar 5.1 Cara penempelan kertas di atas meja gambar non-
magnetik
94
b) Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan
Berdasarkan kekerasannya pensil gambar dibagi menjadi pensil keras,
sedang, dan lunak.
Tabel 5.2 Pensil Berdasarkan Kekerasannya
Keras Sedang Lunak
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B
Untuk mendapatkan garis dengan ketebalan yang merata dari ujung ke
ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik garis harus dimiringkan 60°
dan selama menarik garis, pensil sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari
(lihat Gambar 5. 4).
Gambar 5.3 Pensil mekanik
makinlunak
makinlunak
makinkeras
Gambar 5. 4 Cara menarik garis
95
3. Rapido
Penggunaan rapido untuk menggambar dengan teknik tinta dianggap lebih praktis
dari pada dengan trekpen. Gambar rapido dapat dilihat pada Gambar 5.5.
4. Penggaris
Penggaris yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah penggaris-T
dan penggaris segitiga.
a) Penggaris-T
Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala
berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90°.
b) Penggaris Segitiga
Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°,
45° dan satu buah penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°. Sepasang penggaris
segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa,
dan garis yang saling tegak lurus.
Gambar 5.5 Rapido
Gambar 5.6 Penggaris T dan sepasang penggaris segitiga
96
5. Jangka
Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran dengan
cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat
lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis
lingkarannya. Gambar 5.9 memperlihatkan beberapa jenis jangka.
Gambar 5.9 Jenis jangka
Gambar 5.7 Cara menggunakan penggaris-T
Gambar 5.8 Cara menggunakan penggaris segitiga
97
Kedukukan pena tarik sewaktu menarik garis sebaiknya miring 60° terhadap
meja gambar, seperti Gambar 5.10. Cara menggunakan jangka ditunjukkan pada
Gambar 5.11.
6. Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus
Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapus keras.
Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk
menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yang akan dihapus tepat dan tidak
menghilangkan gambar yang lain, maka digunakan plat pelindung penghapus seperti
Gambar 5.13.
Gambar 5.10 Kedudukan pena tarik saat menarik garis serta Cara
menggunakan jangka
Gambar 5.11 Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung
98
7. Alat-Alat Penunjang Lainnya
Beberapa jenis alat penunjang gambar teknik lainnya yang kadang-kadang
diperlukan dalam menggambar didasarkan sebagai berikut.
a) Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Lihat
Gambar 5.14.
b) Sablon Huruf dan Angka
Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk
menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam
dan mengikuti standar ISO.
c) Mal Lengkung
Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat
dibuat dengan jangka. Dalam satu set mal lengkung ada 3 jenis mal, lihat
Gambar 5.15.
Gambar 5.12 Membuat lingkaran besar dengan alat
penyambung
Gambar 5.13 Busur derajat
99
d) Mal Bentuk
Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat
digunakan mal bentuk.
8. MejaGambar
Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja
gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti meja
biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya.
Bahan daun meja ada bermacam-macam, yaitu: daun meja dari papan non-
magnetik, papan berlapis magnet, dan kaca rayben.
Gambar 5.14 Mal lengkung
Gambar 5.15 Contoh penggunaan mal lengkung
Gambar 5.16 Mal bentuk geometri
100
9. MesinGambar
Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untuk memudahkan
menggambar. Mesin gambar dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar
lainnya seperti busur derajat, sepasang penggaris segitiga, dan mistar-T.
Berdasarkan bentuknya ada dua jenis mesin gambar, yaitu mesin gambar rol dan
mesin gambar lengan.
Gambar 5.17 Meja gambar
Gambar 5.19 Mesin gambar rol
Gambar 5.18 Mesin gambar lengan
101
B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Meja gambar
b. Pensil gambar
c. Sepasang penggaris segitiga
d. Penggaris panjang 50 cm atau 60 cm
e. Jangka
f. Mal huruf dan angka
g. Mal bentuk
h. Mal lengkung
i. Penghapus
j. Selotip
k. Cutter
2. Bahan
Kertas manila A3
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Hati-hati menggunakan peralatan yang tajam, yaitu: cutter dan jarum jangka.
b. Gunakan selotip berbahan kertas.
4. Langkah Kerja
a. Tempelkan kertas manila A3 di atas meja gambar dengan selotip.
b. Gunakan sepasang penggaris segitiga untuk membuat garis-garis sejajar
horisontal dan vertikal. Panjang dan jarak antar garis sembarang. Perhatikan
arah penarikan garis.
c. Buatlah sudut-sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75° dan 90° dengan sepasang penggaris
segitiga. Perhatikan cara memegang penggarisnya.
d. Gunakan jangka dengan benar untuk membuat lingkaran. Diameter lingkaran
sembarang. Perhatikan dari mana mulai menarik garis dan mengakhirinya.
e. Gunakan mal huruf-angka. Huruf dan angka yang di-mal sembarang. Perhatikan
cara memegang mal dan cara menggesernya.
f. Gunakan mal bentuk dan symbol. Cara menggunakan mal ini sama dengan
cara menggunakan mal huruf-angka.
g. Gunakan mal lengkung sesuai contoh pada lembar informasi. Tentukan dahulu
titik-titik yang akan dihubungkan. Buat garis lengkungnya dengan mal lengkung.
Geser-geser mal lengkung untuk mendapatkan bentuk yang paling tepat antara
dua garis.
102
C. Membaca Gambar Teknik
1. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua
dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan
aturan menggambar. Ada beberapa macam cara proyeksi, antara lain:
1. proyeksi piktorial dimensi,
2. proyeksi piktorial isometri,
3. proyeksi piktorial miring, dan
4. perspektif.
Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita
lihat pada Gambar 5.20.
2. Proyeksi Isometris
a) Ciri Proyeksi Isometris
Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi
isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat-syarat
untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar
dengan proyeksi isometris tersebut sebagai berikut.
1) Ciri pada sumbu
• Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
• Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainnya 120°.
Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.21.
Gambar 5.20 Proyeksi piktorial
103
2) Ciri pada ukuran
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan
panjang benda yang digambarkan (lihat Gambar 5.21).
b) Penyajian Proyeksi Isometris
Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan
normal, terbalik, atau horizontal.
1) Proyeksi isometris dengan kedudukan normal.
Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut-sudut seperti tampak
pada Gambar 5.23.
2) Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik.
Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu:
(a) Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan normal,
sesuai dengan kedudukan sumbunya (lihat Gambar 5.22).
Gambar 5.21 Proyeksi isometris
Gambar 5.22 Penyajian proyeksi isometris
104
(b) Mengubah kedudukan benda yang digambar untuk memperlihatkan
bagian bawah benda tersebut (lihat Gambar 5.23).
3) Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal
a. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggambar kedudukan
proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 180°
dan sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal 270° ke kanan
dan kedudukan sumbu norrnalnya (Iihat Gambar 5.24).
b. Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian
samping kiri (yang tidak terlihat) sebagaimana terlihat pada Gambar 5.24.
3. Proyeksi Dimetris
Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan sebagai berikut.
a. Sumbu utama mempunyai sudut: α =7° dan β = 40° (lihat Gambar 5.25)
b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan
pada sumbu z = 1 : 1.
Gambar 5.23 Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik
Gambar 5.24 Proyeks i isometris kedudukan horizontal
105
Gambar kubus yang digambarkan dengan proyeksi dimetris di bawah ini (Gambar
5.26), mempunyai sisi-sisi 40 mm.
Keterangan:
• Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm
• Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2-nya, yaitu 20 mm
• Ukuran pada sunbu z digambar 40 mm
4. Proyeksi Miring (Sejajar)
Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan
sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi
miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 1:1,
pada sumbu y z = 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1: 1 (lihat Gambar 5.27).
Gambar 5.25 Proyeksi dimetris
Gambar 5.26 Kubus dengan proyeksi dimetris

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusIndra Cecen
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoThoharudin Hanafi
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benaremodul-learning
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxMahbubMuttahid2
 
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutedo soehendro
 
contoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangkucontoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangkuriska agnitias
 
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerja
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerjaMenggunkan peralatan dan perlengkapan kerja
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerjaEmmuha Hasibuan
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC Hettyk Sari
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikSyaifi Al-Mahfudzi
 
Materi k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smawMateri k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smawDiki Falyana
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)ade jalaludin
 
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMask Black
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonFixri Pupone
 

Mais procurados (20)

Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 
1254 p psp-teknik pemesinan
1254 p psp-teknik pemesinan1254 p psp-teknik pemesinan
1254 p psp-teknik pemesinan
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
 
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
 
contoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangkucontoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangku
 
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerja
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerjaMenggunkan peralatan dan perlengkapan kerja
Menggunkan peralatan dan perlengkapan kerja
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknik
 
Materi k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smawMateri k3 pengelasan smaw
Materi k3 pengelasan smaw
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)
 
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
Baut dan-mur
Baut dan-murBaut dan-mur
Baut dan-mur
 

Semelhante a Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN

Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxTriHutagalung2
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknikYuni Isfatul Handoyo
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsFasrilah Aris
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambarArdy YM
 
Blog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanBlog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanVerard Jose
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualSaeful Fajri
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfMuhammadHasan117987
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptdodoputra
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptraju902247
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahsalaluddin
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxTIMITDIPONEGORO
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptHarinHarini1
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPutraVanshead
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxjohanpambudi1
 

Semelhante a Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN (20)

Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
 
Menggambar teknik
Menggambar teknikMenggambar teknik
Menggambar teknik
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
 
Rpp gambar1
Rpp gambar1Rpp gambar1
Rpp gambar1
 
Blog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanBlog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraan
 
Materi 7 tanda ulir
Materi 7 tanda ulirMateri 7 tanda ulir
Materi 7 tanda ulir
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
 
3257999.ppt
3257999.ppt3257999.ppt
3257999.ppt
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
 

Mais de Eko Supriyadi

4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektifEko Supriyadi
 
2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandaiEko Supriyadi
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaEko Supriyadi
 
2020 program semester 1 kelas 6
2020 program semester 1  kelas 62020 program semester 1  kelas 6
2020 program semester 1 kelas 6Eko Supriyadi
 
6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_fullEko Supriyadi
 
06 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots106 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots1Eko Supriyadi
 
5 6332201083426832664
5 63322010834268326645 6332201083426832664
5 6332201083426832664Eko Supriyadi
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Eko Supriyadi
 
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Eko Supriyadi
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning okEko Supriyadi
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okEko Supriyadi
 
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okEko Supriyadi
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonnaEko Supriyadi
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita editEko Supriyadi
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahitaEko Supriyadi
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjEko Supriyadi
 
Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Eko Supriyadi
 

Mais de Eko Supriyadi (20)

4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif
 
2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
10072020122807
1007202012280710072020122807
10072020122807
 
2020 program semester 1 kelas 6
2020 program semester 1  kelas 62020 program semester 1  kelas 6
2020 program semester 1 kelas 6
 
6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full
 
06 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots106 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots1
 
5 6332201083426832664
5 63322010834268326645 6332201083426832664
5 6332201083426832664
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
 
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning ok
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
 
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
 
Manual webinar gtk
Manual webinar gtkManual webinar gtk
Manual webinar gtk
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
 
Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720
 
Asesmen program pjj
Asesmen program pjjAsesmen program pjj
Asesmen program pjj
 

Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN

  • 1. 91 BBBBBAB 5AB 5AB 5AB 5AB 5 MMMMMEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBEMAHAMI GAMBAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIKAR TEKNIK
  • 2. 92 A. Mengenal Alat Menggambar Teknik 1. Kertas Gambar a) Jenis Kertas Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik adalah: 1) Kertas Padalarang 2) Kertas manila 3) Kertas Strimin 4) Kertas roti 5) Kertas Kalki b) Ukuran Kertas Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas gambar adalah A0. Ukuran A0 adalah 1 m2 dengan perbandingan 2 : 1 untuk panjang : lebar. Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1. Demikian seterusnya. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada Tabel 5.1, sedangkan perbandingan ukuran kertas gambar dapat dilihat dari Gambar 5.1. Tabel 5.1 Kertas Gambar Berdasarkan Ukuran Seri Ukuran Kertas Ukuran Garis Tepi Kiri Kanan A0 1.189 x 841 20 10 A1 841 x 594 20 10 A2 594 x 420 20 10 A3 420 x 297 20 20 A4 297 x 210 15 5 A5 210 x 148 15 5
  • 3. 93 2. PensilGambar Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri dari batang pensil dan isi pensil. a) Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk Pensil Batang Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untuk menggunakan pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapat dilihat pada Gambar 5.2. Pensil mekanik Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensil mekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya 0,3 mm, 0,5 mm, dan 1,0 mm. Gambar pensil mekanik dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.2 Pensil batang Gambar 5.1 Cara penempelan kertas di atas meja gambar non- magnetik
  • 4. 94 b) Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan Berdasarkan kekerasannya pensil gambar dibagi menjadi pensil keras, sedang, dan lunak. Tabel 5.2 Pensil Berdasarkan Kekerasannya Keras Sedang Lunak 4H 3H 2B 5H 2H 3B 6H H 4B 7H F 5B 8H HB 6B 9H B 7B Untuk mendapatkan garis dengan ketebalan yang merata dari ujung ke ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik garis harus dimiringkan 60° dan selama menarik garis, pensil sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari (lihat Gambar 5. 4). Gambar 5.3 Pensil mekanik makinlunak makinlunak makinkeras Gambar 5. 4 Cara menarik garis
  • 5. 95 3. Rapido Penggunaan rapido untuk menggambar dengan teknik tinta dianggap lebih praktis dari pada dengan trekpen. Gambar rapido dapat dilihat pada Gambar 5.5. 4. Penggaris Penggaris yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah penggaris-T dan penggaris segitiga. a) Penggaris-T Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90°. b) Penggaris Segitiga Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°, 45° dan satu buah penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°. Sepasang penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa, dan garis yang saling tegak lurus. Gambar 5.5 Rapido Gambar 5.6 Penggaris T dan sepasang penggaris segitiga
  • 6. 96 5. Jangka Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis lingkarannya. Gambar 5.9 memperlihatkan beberapa jenis jangka. Gambar 5.9 Jenis jangka Gambar 5.7 Cara menggunakan penggaris-T Gambar 5.8 Cara menggunakan penggaris segitiga
  • 7. 97 Kedukukan pena tarik sewaktu menarik garis sebaiknya miring 60° terhadap meja gambar, seperti Gambar 5.10. Cara menggunakan jangka ditunjukkan pada Gambar 5.11. 6. Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapus keras. Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yang akan dihapus tepat dan tidak menghilangkan gambar yang lain, maka digunakan plat pelindung penghapus seperti Gambar 5.13. Gambar 5.10 Kedudukan pena tarik saat menarik garis serta Cara menggunakan jangka Gambar 5.11 Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung
  • 8. 98 7. Alat-Alat Penunjang Lainnya Beberapa jenis alat penunjang gambar teknik lainnya yang kadang-kadang diperlukan dalam menggambar didasarkan sebagai berikut. a) Busur Derajat Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Lihat Gambar 5.14. b) Sablon Huruf dan Angka Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO. c) Mal Lengkung Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka. Dalam satu set mal lengkung ada 3 jenis mal, lihat Gambar 5.15. Gambar 5.12 Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung Gambar 5.13 Busur derajat
  • 9. 99 d) Mal Bentuk Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat digunakan mal bentuk. 8. MejaGambar Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja ada bermacam-macam, yaitu: daun meja dari papan non- magnetik, papan berlapis magnet, dan kaca rayben. Gambar 5.14 Mal lengkung Gambar 5.15 Contoh penggunaan mal lengkung Gambar 5.16 Mal bentuk geometri
  • 10. 100 9. MesinGambar Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untuk memudahkan menggambar. Mesin gambar dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar lainnya seperti busur derajat, sepasang penggaris segitiga, dan mistar-T. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis mesin gambar, yaitu mesin gambar rol dan mesin gambar lengan. Gambar 5.17 Meja gambar Gambar 5.19 Mesin gambar rol Gambar 5.18 Mesin gambar lengan
  • 11. 101 B. Lembar Kerja 1. Alat a. Meja gambar b. Pensil gambar c. Sepasang penggaris segitiga d. Penggaris panjang 50 cm atau 60 cm e. Jangka f. Mal huruf dan angka g. Mal bentuk h. Mal lengkung i. Penghapus j. Selotip k. Cutter 2. Bahan Kertas manila A3 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Hati-hati menggunakan peralatan yang tajam, yaitu: cutter dan jarum jangka. b. Gunakan selotip berbahan kertas. 4. Langkah Kerja a. Tempelkan kertas manila A3 di atas meja gambar dengan selotip. b. Gunakan sepasang penggaris segitiga untuk membuat garis-garis sejajar horisontal dan vertikal. Panjang dan jarak antar garis sembarang. Perhatikan arah penarikan garis. c. Buatlah sudut-sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75° dan 90° dengan sepasang penggaris segitiga. Perhatikan cara memegang penggarisnya. d. Gunakan jangka dengan benar untuk membuat lingkaran. Diameter lingkaran sembarang. Perhatikan dari mana mulai menarik garis dan mengakhirinya. e. Gunakan mal huruf-angka. Huruf dan angka yang di-mal sembarang. Perhatikan cara memegang mal dan cara menggesernya. f. Gunakan mal bentuk dan symbol. Cara menggunakan mal ini sama dengan cara menggunakan mal huruf-angka. g. Gunakan mal lengkung sesuai contoh pada lembar informasi. Tentukan dahulu titik-titik yang akan dihubungkan. Buat garis lengkungnya dengan mal lengkung. Geser-geser mal lengkung untuk mendapatkan bentuk yang paling tepat antara dua garis.
  • 12. 102 C. Membaca Gambar Teknik 1. Proyeksi Piktorial Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Ada beberapa macam cara proyeksi, antara lain: 1. proyeksi piktorial dimensi, 2. proyeksi piktorial isometri, 3. proyeksi piktorial miring, dan 4. perspektif. Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada Gambar 5.20. 2. Proyeksi Isometris a) Ciri Proyeksi Isometris Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat-syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar dengan proyeksi isometris tersebut sebagai berikut. 1) Ciri pada sumbu • Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. • Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainnya 120°. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.21. Gambar 5.20 Proyeksi piktorial
  • 13. 103 2) Ciri pada ukuran Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarkan (lihat Gambar 5.21). b) Penyajian Proyeksi Isometris Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan normal, terbalik, atau horizontal. 1) Proyeksi isometris dengan kedudukan normal. Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut-sudut seperti tampak pada Gambar 5.23. 2) Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik. Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu: (a) Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan normal, sesuai dengan kedudukan sumbunya (lihat Gambar 5.22). Gambar 5.21 Proyeksi isometris Gambar 5.22 Penyajian proyeksi isometris
  • 14. 104 (b) Mengubah kedudukan benda yang digambar untuk memperlihatkan bagian bawah benda tersebut (lihat Gambar 5.23). 3) Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal a. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggambar kedudukan proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 180° dan sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal 270° ke kanan dan kedudukan sumbu norrnalnya (Iihat Gambar 5.24). b. Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri (yang tidak terlihat) sebagaimana terlihat pada Gambar 5.24. 3. Proyeksi Dimetris Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan sebagai berikut. a. Sumbu utama mempunyai sudut: α =7° dan β = 40° (lihat Gambar 5.25) b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z = 1 : 1. Gambar 5.23 Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik Gambar 5.24 Proyeks i isometris kedudukan horizontal
  • 15. 105 Gambar kubus yang digambarkan dengan proyeksi dimetris di bawah ini (Gambar 5.26), mempunyai sisi-sisi 40 mm. Keterangan: • Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm • Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2-nya, yaitu 20 mm • Ukuran pada sunbu z digambar 40 mm 4. Proyeksi Miring (Sejajar) Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 1:1, pada sumbu y z = 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1: 1 (lihat Gambar 5.27). Gambar 5.25 Proyeksi dimetris Gambar 5.26 Kubus dengan proyeksi dimetris