SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
Baixar para ler offline
DIALOG PUBLIK TENTANG
IMPLEMENTASI SISTEM STASIUN
JARINGAN (SSJ)
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA
Jakarta, 19 Maret 2014
Perjalanan Pelaksanaan
UU 32/2002 tentang Penyiaran
1. UU ditetapkan pada tanggal 28 Desember
2002.
2. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI),
PRSSNI, Persatuan Perusahaan
Periklanan Indonesia (PPPI), ATVSI,
Persatuan Sulih Suara Indonesia (Persusi),
Komunitas Televisi Indonesia (KOMTEVE)
mengajukan juducial review UU 32/2002
tentang Penyiaran ke MK pada tanggal 11
November 2003 dengan Putusan Perkara
No. 005/PUU-I/2003 tanggal 22 Juli 2004.
Perjalanan Pelaksanaan
UU 32/2002 tentang Penyiaran
3. Setelah putusan perkara No. 005/PUU-
I/2003 tersebut, Pemerintah menetapkan
PP sebagai peraturan pelaksanaan dari
UU 32/2002 pada tanggal 16 November
2005, yaitu PP 11/2005, PP 12/2005, PP
13/2005, PP 49/2005, PP 50/2005, PP
51/2005, dan PP 52/2005
Perjalanan Pelaksanaan UU
32/2002 tentang Penyiaran
4. Dalam perjalanannya, PP yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah di ajukan
untuk judicial review ke Mahkamah
Agung pada tanggal 10 Mei 2006
terhadap PP No. 49/2005, PP 50/2005,
PP 51/2005, dan PP 52/2005, yang
putusannya dilaksanakan pada tanggal
19 April 2007 dengan Nomor Putusan
No. 17 P/HUM/2006, 18 P/HUM/2006, 19
P/HUM/2006, dan 20 P/HUM/2006.
Perjalanan Pelaksanaan UU
32/2002 tentang Penyiaran
5. Pada tanggal 22 Desember 2006 KPI
mengajukan Sengketa Kewenangan
Lembaga Negara (SKLN) dan judicial
review UU 32/2002 ke MK dengan Putusan
Perkara No. 030/SKLN-IV/2006 dan
031/PUU-IV/2006 tanggal 19 Februari 2007.
6. Sehingga praktis Pemerintah baru dapat
melaksanakan UU 32/2002 dan PP sebagai
peraturan pelaksanaannya secara efektif
setelah tanggal 19 Februari 2007.
Perjalanan Pelaksanaan
UU 32/2002 tentang Penyiaran
7. Fokus pertama Pemerintah dalam
pelaksanaan UU 32/2002 adalah pada
perizinan, karena telah banyak Izin yang
dikeluarkan, baik oleh KPI maupun Pemda,
saat masa UU 32/2002 masih diuji di MK dan
PP sebagai peraturan pelaksanaan UU
32/2002 masih diuji di MA.
8. Oleh karena itu Pemerintah menerbitkan
PerMen Kominfo No. 08/P/M.Kominfo/3/2007
tentang Tata Cara Perizinan dan
Penyelenggaraan Penyiaran LPS, pada 21
Maret 2007
Perjalanan Pelaksanaan
UU 32/2002 tentang Penyiaran
9. PerMen Kominfo No.
08/P/M.Kominfo/3/2007 tersebut
kemudian diubah dengan PerMen
Kominfo No. 22/P/M.Kominfo/4/2007
yang ditetapkan pada tanggal 30
April 2007
Terkait Pelaksanaan Sistem
Stasiun Jaringan (SSJ)
Pada tanggal 19 Desember 2007,
Pemerintah telah menerbitkan PerMen
Kominfo No. 32/PER/M.KOMINFO/12/2007
tentang Penyesuaian Penerapan Sistem
Stasiun Jaringan Lembaga Penyiaran Jasa
Penyiaran Televisi. Dimana pelaksanaan
penyesuaian IPP dilaksanakan bertahap
paling lambat s.d. 28 Desember 2009.
Jadwal Pelaksanaan SSJ
sesuai PM Kominfo No. 32/PER/M.KOMINFO/12/2007
NO
.
KATEGORI PENGATURAN MATERI JADWAL KEGIATAN
1. Keterkaitan Undang-Undang
penyiaran dengan peraturan
perundang-undanganlainnya
Undang-Undang No. 32 Tahun
2002 jo. Peraturan Pemerintah No.
50 Tahun 2005 dan Undang-
Undang terkait lainnya beserta
seluruh peraturan pelaksanaannya.
Januari - September 2008
2. Aspek pengembangan stasiun
lokal
1. Peningkatan kinerja stasiun lokal.
2. Sosialisasi penyiapan dan
pelaksanaan Sistem Stasiun
Jaringan
Januari 2008 - November 2009
3. Aspek teknis 1. Rencana Dasar Teknik
Penyiaran dan Persyaratan
Teknis Perangkat Penyiaran
2. Rencana induk frekuensi radio
3. Penyelenggaraan penyiaran
melalui sistem terestrial dan
sistem satelit
4. Izin, standar sistem clan kinerja
teknik jasa tambahan penyiaran
Penetapan Permen terkait aspek
teknis paling lambat Juni2009
4. Aspek perizinan 1. Persyaratan pendirian Lembaga
: Penyiaran Swasta
2. Kriteria penetapan lulus masa uji
coba siaran
3. Tata cara pelaporan, perubahan
lokasi pemancar serta alokasi
dan penggunaan frekuensi
lembaga penyiaran swasta
4. Tata cara pengajuan keberatan
terhadap penjatuhan sanksi
administratif
5. Izin Penyelenggaraan Penyiaran
tidak dapat dipindahtangankan
Penyempurnaan Permen Perizinan
terkait masalah sistem stasiun jaringan
paling lambat Desember 2008
5. Aspek penentuan wilayah
layanan
siaran
1. Penentuan daerah ekonomi
maju dan kurang maju untuk
penyelenggaraan penyiaran
2. Jumlah Lembaga Penyiaran
Swasta jasa penyiaran televisi
dalam satu cakupan wilayah
siaran lokal berdasarkan
rencana induk frekuensi radio
Penetapan Permen terkait aspek
penentuan wilayah layanan siaran
paling lambat Desember 2008
6. Kebijakan Sistem Stasiun
Jaringan
Diversity of Ownership (pelaksanaan pelepasan kepemilikan stasiun
relai di ibukota provinsi)
Penyusunan opsi kebijakan diversity
of ownership dalam penerapan sistem
stasiun jaringan paling Iambat
November 2009
Terkait Pelaksanaan
Sistem Stasiun Jaringan (SSJ)
Sebagai kelanjutan dari PM Kominfo No.
32/PER/M.KOMINFO/12/2007 tersebut,
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri
terkait sbb:
1. PM Kominfo No. 28/P/M.Kominfo/09/2008
tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan
Penyelenggaraan Penyiaran, pada 4
September 2008.
2. PM Kominfo No. 39/P/M.Kominfo/12/2008
tentang DEM dan DEKM dalam
Penyelenggaraan Penyiaran pada 30
Desember 2008.
Terkait Pelaksanaan
Sistem Stasiun Jaringan (SSJ)
3. PM Kominfo No.
43/PER/M.Kominfo/10/2009 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Melalui
SSJ oleh LPS Jasa Penyiaran Televisi,
pada 19 Oktober 2009.
4. PM Kominfo No.
49/PER/M.Kominfo/12/2009 tentang
Rencana Dasar Teknik Penyiaran, pada
23 Desember 2009.
Sistem Stasiun Jaringan adalah
Tata Kerja yang mengatur relai siaran secara tetap antar lembaga
penyiaran
(Pasal 1 angka 6)
Stasiun Penyiaran Lokal adalah
Stasiun penyiaran yang didirikan disuatu daerah tertentu dengan
wilayah jangkauan tertentu pada daerah tempat stasiun tersebut
didirikan dan menyediakan studio serta pemancar sendiri
(Pasal 1 angka 7)
Stasiun Relai adalah
Stasiun yang berfungsi untuk memancarluaskan siaran televisi di
wilayah jangkauan siaran lain
(Pasal 1 angka 8)
Siaran Lokal adalah
Siaran dengan muatan lokal pada daerah setempat
(Pasal 9)
Definisi SSJ
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #1
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #2
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #3
Stasiun Penyiaran Lokal
Tidak Berjaringan
Stasiun Penyiaran Lokal
Berjaringan
Stasiun Induk
Stasiun Anggota
Catatan:
- Dalam Permen ini tidak mengatur batas wilayah jangkauan
administrasi pemerintahan; Dalam PP 50 Ps. 36 diatur
Jangkauan dapat direlai ke seluruh wilayah dalam 1 provinsi
- Wilayah jangkauan siaran:
Reff PP 50 Ps. 36 : Maks 75 % provinsi pengecualian untuk
eksisting yang punya relay > 70 % batas jangkauan 90 %
Sistem Stasiun Jaringan
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #1
Stasiun Induk
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #3
Stasiun Anggota
STUDIO
SIARAN
WILAYAH #2
Stasiun Anggota
Stasiun Induk:
-Sebagai koordinator yang siarannya direlai
-Lokasi : IKP
Stasiun Anggota:
- Melakukan relai pada
jam tertentu ke induk
jaringan
- Hanya dapat
berjaringan dengan 1
Induk Jaringan
- Harus memuat siaran
lokal
- Lokasi : IKP atau IKK
Relai Siaran:
- Durasi relai maksimum
90% perhari; kemudian
diturunkan 50% perhari
- Durasi siaran lokal
minimum 10 % perhari;
kemudian ditingkatkan
50% perhari
Sistem Stasiun Jaringan
a. Kesepakatan antara LPS dalam bentuk perjanjian
tertulis, berisi a.l:
1)Penetapan stasiun induk dan anggota
2)Program siaran yg direlay
3)Persentase durasi relay siaran perhari
4)Persentase durasi siaran lokal perhari
5)Penentuan alokasi waktu (time slot) siaran lokal
b. LPS Wajib mendapat persetujuan Menteri;
Pengajuan Permohonan dilakukan oleh LPS Induk
Jaringan dengan melampirkan perjanjian
kerjasama
Bentuk Persetujuan Menteri:
“surat persetujuan penyelenggaraan penyiaran
melalui sistem stasiun jaringan”
Penyelenggaraan
Sistem Stasiun Jaringan
c. LPS “Wajib” mendapat persetujuan Menteri terkait
wilayah jangkauan siaran
 persetujuan menteri berdasarkan jumlah stasiun
relai dalam IPP dan memperhatikan DEM, DEKM
d. LPS wajib melepasan kepemilikan atas stasiun relai
di IKP
 masih dapat dimiliki jika belum ada investor lokal
atau adanya alasan khusus dari Menteri atau
Pemda setempat
 masih dapat menggunakan stasiun relai apabila
di suatu wilayah belum ada stasiun lokal yang
ber SSJ
 Menteri secara berkala malakukan evaluasi
terhadap penggunaan stasiun relai
Penyelenggaraan
Sistem Stasiun Jaringan
e. LPS yang akan didirikan di tempat stasiun relai harus
mengajukan IPP dengan alokasi frekuensi yg sudah ada tanpa
menunggu pemnguman peluang usaha
f. Kepemilikan dan Penguasaan LPS
g. Sanksi
Apabila LPS tidak mematuhi  IPP ditinjau Kembali
No LPS SAHAM MASYARAKAT
1 Berasal dari Stasiun Relai yang
tercantum dalam IPP
Minimal 10%
2 Berasal dari Stasiun Relai yang
tidak tercantum dalam IPP
a. Badan Hukum Kedua Dapat Sebesar 51 %
b. Badan Hukum Ketiga Dapat Sebesar 80 %
c. Badan Hukum Keempat dst Dapat Sebesar 95 %
Penyelenggaraan
Sistem Stasiun Jaringan
18
Peta SSJ Eks TV Nasional
(sebelum pengembangan)
Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi
dapat menyelenggarakan siaran melalui sistem
stasiun jaringan dengan jangkauan wilayah terbatas,
diatur sebagai berikut:
a. induk stasiun jaringan merupakan Lembaga
Penyiaran Swasta yang terletak di ibukota
provinsi;
b. anggota stasiun jaringan merupakan Lembaga
Penyiaran Swasta yang terletak di ibukota
provinsi, kabupaten dan/atau kota;
c. untuk kesamaan acara, siaran stasiun jaringan
dapat dipancarluaskan melalui stasiun relai ke
seluruh wilayah dalam satu provinsi;
d. Khusus untuk provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dan provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tidak diizinkan mendirikan stasiun
relai;
Jangkauan Wilayah SSJ
e. Jangkauan wilayah siaran dari suatu sistem stasiun jaringan
dibatasi paling banyak 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari
jumlah provinsi di Indonesia;
f. pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada
huruf e memungkinkan terjangkaunya wilayah siaran menjadi
paling banyak 90% (sembilan puluh perseratus) dari jumlah
provinsi di Indonesia, hanya untuk sistem stasiun jaringan
yang telah mengoperasikan sejumlah stasiun relai yang
dimilikinya sehingga melebihi 75% (tujuh puluh lima
perseratus) dari jumlah provinsi sebelum ditetapkannya
Peraturan Pemerintah ini;
g. paling banyak 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah
sebagaimana dimaksud pada huruf e atau huruf f terletak di
daerah ekonomi maju yang lokasinya dapat dipilih oleh
lembaga penyiaran yang bersangkutan, dan paling sedikit 20%
(dua puluh perseratus) sisanya berada di daerah ekonomi
kurang maju dan lokasinya ditetapkan oleh Menteri;
h. penentuan daerah ekonomi maju dan daerah ekonomi kurang maju
sebagaimana dimaksud pada huruf g ditetapkan dengan Peraturan
Menteri.
Jangkauan Wilayah SSJ
29 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 79,3% -
20,7%
18 PROPINSI
KOMPSS DEM : DEKM
Existing : 88,9% - 11,1%
13 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 100% - 0%
23 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 87% - 13%
26 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 80,8% -
19,2%
17 PROPINSI
KOMPSS DEM : DEKM
Existing : 82,3% -
17,7%
29 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 72,4% -
27,6%
21 PROPINSI
KOMPSS DEM : DEKM
Existing : 85,7% -
14,3%
24 Propinsi
19 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 87% - 13%
13 PROPINSI
KOMPSS DEM :
DEKM
Existing : 92,3% -
7,7%
✗ ✗
✗
✗
✗
✗
✗
✔
✔
Existing
✗
Progress Pelaksanaan SSJ
1. Sudah dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
SSJ di 30 Provinsi.
2. Menteri sudah menerbitkan Surat Persetujuan SSJ bagi 10
LPS TV untuk stasiun relai yang saat ini tercantum di dalam
IPP
a. SK Menteri Kominfo No. 461/KEP/M.KOMINFO/12/2010
untuk PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
b. SK Menteri Kominfo No. 462/KEP/M.KOMINFO/12/2010
untuk PT. Indosiar Visual Mandiri (Indosiar).
c. SK Menteri Kominfo No. 463/KEP/M.KOMINFO/12/2010
untuk PT. Lativi Mediakara (TV One).
d. SK Menteri Kominfo No. 464/KEP/M.KOMINFO/12/2010
untuk PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV).
e. SK Menteri Kominfo No. 465/KEP/M.KOMINFO/12/2010
untuk PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV).
Progress Pelaksanaan SSJ
f. SK Menteri Kominfo No. 466/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7).
g. SK Menteri Kominfo No. 467/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk
PT. Surya Citra Televisi (SCTV).
h. SK Menteri Kominfo No. 468/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk
PT. Global Informasi Bermutu (Global TV).
i. SK Menteri Kominfo No. 469/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk
PT. Cipta TPI (MNC TV).
j. SK Menteri Kominfo No. 470/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
3. Sudah dilaksanakan proses perizinan dengan penerbitan
IPP untuk anggota jaringan yang telah tercantum di dalam
Surat Persetujuan SSJ.
4. Sudah dilaksanakan proses Pemrosesan permohonan
pengembangan anggota jaringan dengan lokasi sesuai
usulan dari masing-masing LPS.
24
Terima Kasih
http://e-penyiaran.kominfo.go.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanSerenity 101
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation TheoryTivani28
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Afrilia Widarni
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyAgnesi25
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupRadyastuti
 
Makalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi IndonesiaMakalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi IndonesiaDewi Mauly Syahidah
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Mediarzkamanda
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theorymankoma2012
 
Perkembangan New Media / Media Baru
Perkembangan New Media / Media BaruPerkembangan New Media / Media Baru
Perkembangan New Media / Media BaruFarhan Bernawan
 
Konsep Mediamorfosis
Konsep MediamorfosisKonsep Mediamorfosis
Konsep MediamorfosisErwin Rasyid
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 

Mais procurados (20)

Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and Whitney
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Manajemen redaksi
Manajemen redaksiManajemen redaksi
Manajemen redaksi
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
 
Makalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi IndonesiaMakalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi Indonesia
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Media
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Teknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan FeatureTeknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan Feature
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
 
Perkembangan New Media / Media Baru
Perkembangan New Media / Media BaruPerkembangan New Media / Media Baru
Perkembangan New Media / Media Baru
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Konsep Mediamorfosis
Konsep MediamorfosisKonsep Mediamorfosis
Konsep Mediamorfosis
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Analisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasiAnalisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasi
 

Destaque

Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalFeriandi Mirza
 
Data Statistik Penyiaran
Data Statistik PenyiaranData Statistik Penyiaran
Data Statistik PenyiaranAsrul Martanto
 
Data Statistik Bidang Penyiaran
Data Statistik Bidang PenyiaranData Statistik Bidang Penyiaran
Data Statistik Bidang PenyiaranFeriandi Mirza
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalFeriandi Mirza
 
Isi Siaran dan Pengaturannya
Isi Siaran dan PengaturannyaIsi Siaran dan Pengaturannya
Isi Siaran dan PengaturannyaMila
 
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityIndonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityFeriandi Mirza
 
Broadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaBroadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaFeriandi Mirza
 
Socrates is man
Socrates is manSocrates is man
Socrates is manMila
 
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)Mila
 
Media Competition & Game Theory
Media Competition & Game TheoryMedia Competition & Game Theory
Media Competition & Game TheoryMila
 
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA) & TV Berbayar (Pay TV)
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA)  & TV Berbayar (Pay TV)Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA)  & TV Berbayar (Pay TV)
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA) & TV Berbayar (Pay TV)Mila
 
Teknologi Televisi - PMT 2011
Teknologi Televisi - PMT 2011Teknologi Televisi - PMT 2011
Teknologi Televisi - PMT 2011Mila
 
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Mila
 
Agb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indAgb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indmaskirun
 
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV Digital
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV DigitalPeran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV Digital
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV DigitalFeriandi Mirza
 
Digital Television Indonesia 2015
Digital Television Indonesia 2015Digital Television Indonesia 2015
Digital Television Indonesia 2015Canvassco
 
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...Feriandi Mirza
 
Persentasi televisi publik
Persentasi televisi publikPersentasi televisi publik
Persentasi televisi publikAgus Mana
 

Destaque (20)

Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
 
Data Statistik Penyiaran
Data Statistik PenyiaranData Statistik Penyiaran
Data Statistik Penyiaran
 
Data Statistik Bidang Penyiaran
Data Statistik Bidang PenyiaranData Statistik Bidang Penyiaran
Data Statistik Bidang Penyiaran
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
 
Isi Siaran dan Pengaturannya
Isi Siaran dan PengaturannyaIsi Siaran dan Pengaturannya
Isi Siaran dan Pengaturannya
 
Stasiun penyiaran
Stasiun penyiaranStasiun penyiaran
Stasiun penyiaran
 
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityIndonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
 
Broadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaBroadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in Indonesia
 
Socrates is man
Socrates is manSocrates is man
Socrates is man
 
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)
Konvergensi (Platform, Layanan, Alat Perangkat, Industri)
 
Media Competition & Game Theory
Media Competition & Game TheoryMedia Competition & Game Theory
Media Competition & Game Theory
 
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA) & TV Berbayar (Pay TV)
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA)  & TV Berbayar (Pay TV)Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA)  & TV Berbayar (Pay TV)
Model Bisnis TV Tidak Berbayar (FTA) & TV Berbayar (Pay TV)
 
Teknologi Televisi - PMT 2011
Teknologi Televisi - PMT 2011Teknologi Televisi - PMT 2011
Teknologi Televisi - PMT 2011
 
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
 
Agb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indAgb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09ind
 
TIK Bab 6
TIK Bab 6TIK Bab 6
TIK Bab 6
 
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV Digital
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV DigitalPeran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV Digital
Peran Pemerintah dan Kesiapan Masyarakat Menyongsong Era TV Digital
 
Digital Television Indonesia 2015
Digital Television Indonesia 2015Digital Television Indonesia 2015
Digital Television Indonesia 2015
 
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...
Roadmap for the Transition from Analogue to Digital Terrestrial Television Br...
 
Persentasi televisi publik
Persentasi televisi publikPersentasi televisi publik
Persentasi televisi publik
 

Semelhante a SSJ40

Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Feriandi Mirza
 
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)Mochammad Dawud
 
Paparan perubahan data maret 2013-
Paparan  perubahan data   maret 2013-Paparan  perubahan data   maret 2013-
Paparan perubahan data maret 2013-Andre Sahusilawane
 
9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasiReogUniversity
 
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Andre Sahusilawane
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasMardi Yono
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasjrkyogyakarta
 
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPKPeraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPKRifky Indrawan
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011transparansiacehtamiang
 
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...sikses2014
 
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxPresentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxtoni65397
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPenataan Ruang
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...iniPurwokerto
 
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaDigitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaCut Ayu Rahimainita
 
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?ayumulyara
 

Semelhante a SSJ40 (20)

Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
 
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)
Peluang usaha lps analog 09 des 14 0 (1)
 
Paparan perubahan data maret 2013-
Paparan  perubahan data   maret 2013-Paparan  perubahan data   maret 2013-
Paparan perubahan data maret 2013-
 
9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi
 
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
 
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPKPeraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
 
5 perda izin tower
5 perda izin tower5 perda izin tower
5 perda izin tower
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
 
Ar opdur
Ar   opdurAr   opdur
Ar opdur
 
coba
cobacoba
coba
 
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
 
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxPresentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
 
Uu 03 1989
Uu 03 1989Uu 03 1989
Uu 03 1989
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
 
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaDigitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
 
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
 

Mais de Feriandi Mirza

Policy and Regulations on ICT in Indonesia
Policy and Regulations on ICT  in Indonesia Policy and Regulations on ICT  in Indonesia
Policy and Regulations on ICT in Indonesia Feriandi Mirza
 
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)Feriandi Mirza
 
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...Feriandi Mirza
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalFeriandi Mirza
 
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...Feriandi Mirza
 
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Feriandi Mirza
 
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriPeningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriFeriandi Mirza
 
The Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesThe Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesFeriandi Mirza
 
Global Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingGlobal Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingFeriandi Mirza
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranFeriandi Mirza
 

Mais de Feriandi Mirza (10)

Policy and Regulations on ICT in Indonesia
Policy and Regulations on ICT  in Indonesia Policy and Regulations on ICT  in Indonesia
Policy and Regulations on ICT in Indonesia
 
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
 
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
 
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...
Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem P...
 
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
 
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriPeningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
 
The Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesThe Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media Technologies
 
Global Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingGlobal Trend Broadcasting
Global Trend Broadcasting
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
 

Último

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 

Último (12)

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 

SSJ40

  • 1. DIALOG PUBLIK TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM STASIUN JARINGAN (SSJ) DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA Jakarta, 19 Maret 2014
  • 2. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 1. UU ditetapkan pada tanggal 28 Desember 2002. 2. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), PRSSNI, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), ATVSI, Persatuan Sulih Suara Indonesia (Persusi), Komunitas Televisi Indonesia (KOMTEVE) mengajukan juducial review UU 32/2002 tentang Penyiaran ke MK pada tanggal 11 November 2003 dengan Putusan Perkara No. 005/PUU-I/2003 tanggal 22 Juli 2004.
  • 3. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 3. Setelah putusan perkara No. 005/PUU- I/2003 tersebut, Pemerintah menetapkan PP sebagai peraturan pelaksanaan dari UU 32/2002 pada tanggal 16 November 2005, yaitu PP 11/2005, PP 12/2005, PP 13/2005, PP 49/2005, PP 50/2005, PP 51/2005, dan PP 52/2005
  • 4. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 4. Dalam perjalanannya, PP yang telah ditetapkan oleh Pemerintah di ajukan untuk judicial review ke Mahkamah Agung pada tanggal 10 Mei 2006 terhadap PP No. 49/2005, PP 50/2005, PP 51/2005, dan PP 52/2005, yang putusannya dilaksanakan pada tanggal 19 April 2007 dengan Nomor Putusan No. 17 P/HUM/2006, 18 P/HUM/2006, 19 P/HUM/2006, dan 20 P/HUM/2006.
  • 5. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 5. Pada tanggal 22 Desember 2006 KPI mengajukan Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN) dan judicial review UU 32/2002 ke MK dengan Putusan Perkara No. 030/SKLN-IV/2006 dan 031/PUU-IV/2006 tanggal 19 Februari 2007. 6. Sehingga praktis Pemerintah baru dapat melaksanakan UU 32/2002 dan PP sebagai peraturan pelaksanaannya secara efektif setelah tanggal 19 Februari 2007.
  • 6. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 7. Fokus pertama Pemerintah dalam pelaksanaan UU 32/2002 adalah pada perizinan, karena telah banyak Izin yang dikeluarkan, baik oleh KPI maupun Pemda, saat masa UU 32/2002 masih diuji di MK dan PP sebagai peraturan pelaksanaan UU 32/2002 masih diuji di MA. 8. Oleh karena itu Pemerintah menerbitkan PerMen Kominfo No. 08/P/M.Kominfo/3/2007 tentang Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Penyiaran LPS, pada 21 Maret 2007
  • 7. Perjalanan Pelaksanaan UU 32/2002 tentang Penyiaran 9. PerMen Kominfo No. 08/P/M.Kominfo/3/2007 tersebut kemudian diubah dengan PerMen Kominfo No. 22/P/M.Kominfo/4/2007 yang ditetapkan pada tanggal 30 April 2007
  • 8. Terkait Pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) Pada tanggal 19 Desember 2007, Pemerintah telah menerbitkan PerMen Kominfo No. 32/PER/M.KOMINFO/12/2007 tentang Penyesuaian Penerapan Sistem Stasiun Jaringan Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Televisi. Dimana pelaksanaan penyesuaian IPP dilaksanakan bertahap paling lambat s.d. 28 Desember 2009.
  • 9. Jadwal Pelaksanaan SSJ sesuai PM Kominfo No. 32/PER/M.KOMINFO/12/2007 NO . KATEGORI PENGATURAN MATERI JADWAL KEGIATAN 1. Keterkaitan Undang-Undang penyiaran dengan peraturan perundang-undanganlainnya Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 jo. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2005 dan Undang- Undang terkait lainnya beserta seluruh peraturan pelaksanaannya. Januari - September 2008 2. Aspek pengembangan stasiun lokal 1. Peningkatan kinerja stasiun lokal. 2. Sosialisasi penyiapan dan pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan Januari 2008 - November 2009 3. Aspek teknis 1. Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran 2. Rencana induk frekuensi radio 3. Penyelenggaraan penyiaran melalui sistem terestrial dan sistem satelit 4. Izin, standar sistem clan kinerja teknik jasa tambahan penyiaran Penetapan Permen terkait aspek teknis paling lambat Juni2009 4. Aspek perizinan 1. Persyaratan pendirian Lembaga : Penyiaran Swasta 2. Kriteria penetapan lulus masa uji coba siaran 3. Tata cara pelaporan, perubahan lokasi pemancar serta alokasi dan penggunaan frekuensi lembaga penyiaran swasta 4. Tata cara pengajuan keberatan terhadap penjatuhan sanksi administratif 5. Izin Penyelenggaraan Penyiaran tidak dapat dipindahtangankan Penyempurnaan Permen Perizinan terkait masalah sistem stasiun jaringan paling lambat Desember 2008 5. Aspek penentuan wilayah layanan siaran 1. Penentuan daerah ekonomi maju dan kurang maju untuk penyelenggaraan penyiaran 2. Jumlah Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi dalam satu cakupan wilayah siaran lokal berdasarkan rencana induk frekuensi radio Penetapan Permen terkait aspek penentuan wilayah layanan siaran paling lambat Desember 2008 6. Kebijakan Sistem Stasiun Jaringan Diversity of Ownership (pelaksanaan pelepasan kepemilikan stasiun relai di ibukota provinsi) Penyusunan opsi kebijakan diversity of ownership dalam penerapan sistem stasiun jaringan paling Iambat November 2009
  • 10. Terkait Pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) Sebagai kelanjutan dari PM Kominfo No. 32/PER/M.KOMINFO/12/2007 tersebut, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri terkait sbb: 1. PM Kominfo No. 28/P/M.Kominfo/09/2008 tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran, pada 4 September 2008. 2. PM Kominfo No. 39/P/M.Kominfo/12/2008 tentang DEM dan DEKM dalam Penyelenggaraan Penyiaran pada 30 Desember 2008.
  • 11. Terkait Pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) 3. PM Kominfo No. 43/PER/M.Kominfo/10/2009 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Melalui SSJ oleh LPS Jasa Penyiaran Televisi, pada 19 Oktober 2009. 4. PM Kominfo No. 49/PER/M.Kominfo/12/2009 tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran, pada 23 Desember 2009.
  • 12. Sistem Stasiun Jaringan adalah Tata Kerja yang mengatur relai siaran secara tetap antar lembaga penyiaran (Pasal 1 angka 6) Stasiun Penyiaran Lokal adalah Stasiun penyiaran yang didirikan disuatu daerah tertentu dengan wilayah jangkauan tertentu pada daerah tempat stasiun tersebut didirikan dan menyediakan studio serta pemancar sendiri (Pasal 1 angka 7) Stasiun Relai adalah Stasiun yang berfungsi untuk memancarluaskan siaran televisi di wilayah jangkauan siaran lain (Pasal 1 angka 8) Siaran Lokal adalah Siaran dengan muatan lokal pada daerah setempat (Pasal 9) Definisi SSJ
  • 13. STUDIO SIARAN WILAYAH #1 STUDIO SIARAN WILAYAH #2 STUDIO SIARAN WILAYAH #3 Stasiun Penyiaran Lokal Tidak Berjaringan Stasiun Penyiaran Lokal Berjaringan Stasiun Induk Stasiun Anggota Catatan: - Dalam Permen ini tidak mengatur batas wilayah jangkauan administrasi pemerintahan; Dalam PP 50 Ps. 36 diatur Jangkauan dapat direlai ke seluruh wilayah dalam 1 provinsi - Wilayah jangkauan siaran: Reff PP 50 Ps. 36 : Maks 75 % provinsi pengecualian untuk eksisting yang punya relay > 70 % batas jangkauan 90 % Sistem Stasiun Jaringan
  • 14. STUDIO SIARAN WILAYAH #1 Stasiun Induk STUDIO SIARAN WILAYAH #3 Stasiun Anggota STUDIO SIARAN WILAYAH #2 Stasiun Anggota Stasiun Induk: -Sebagai koordinator yang siarannya direlai -Lokasi : IKP Stasiun Anggota: - Melakukan relai pada jam tertentu ke induk jaringan - Hanya dapat berjaringan dengan 1 Induk Jaringan - Harus memuat siaran lokal - Lokasi : IKP atau IKK Relai Siaran: - Durasi relai maksimum 90% perhari; kemudian diturunkan 50% perhari - Durasi siaran lokal minimum 10 % perhari; kemudian ditingkatkan 50% perhari Sistem Stasiun Jaringan
  • 15. a. Kesepakatan antara LPS dalam bentuk perjanjian tertulis, berisi a.l: 1)Penetapan stasiun induk dan anggota 2)Program siaran yg direlay 3)Persentase durasi relay siaran perhari 4)Persentase durasi siaran lokal perhari 5)Penentuan alokasi waktu (time slot) siaran lokal b. LPS Wajib mendapat persetujuan Menteri; Pengajuan Permohonan dilakukan oleh LPS Induk Jaringan dengan melampirkan perjanjian kerjasama Bentuk Persetujuan Menteri: “surat persetujuan penyelenggaraan penyiaran melalui sistem stasiun jaringan” Penyelenggaraan Sistem Stasiun Jaringan
  • 16. c. LPS “Wajib” mendapat persetujuan Menteri terkait wilayah jangkauan siaran  persetujuan menteri berdasarkan jumlah stasiun relai dalam IPP dan memperhatikan DEM, DEKM d. LPS wajib melepasan kepemilikan atas stasiun relai di IKP  masih dapat dimiliki jika belum ada investor lokal atau adanya alasan khusus dari Menteri atau Pemda setempat  masih dapat menggunakan stasiun relai apabila di suatu wilayah belum ada stasiun lokal yang ber SSJ  Menteri secara berkala malakukan evaluasi terhadap penggunaan stasiun relai Penyelenggaraan Sistem Stasiun Jaringan
  • 17. e. LPS yang akan didirikan di tempat stasiun relai harus mengajukan IPP dengan alokasi frekuensi yg sudah ada tanpa menunggu pemnguman peluang usaha f. Kepemilikan dan Penguasaan LPS g. Sanksi Apabila LPS tidak mematuhi  IPP ditinjau Kembali No LPS SAHAM MASYARAKAT 1 Berasal dari Stasiun Relai yang tercantum dalam IPP Minimal 10% 2 Berasal dari Stasiun Relai yang tidak tercantum dalam IPP a. Badan Hukum Kedua Dapat Sebesar 51 % b. Badan Hukum Ketiga Dapat Sebesar 80 % c. Badan Hukum Keempat dst Dapat Sebesar 95 % Penyelenggaraan Sistem Stasiun Jaringan
  • 18. 18 Peta SSJ Eks TV Nasional (sebelum pengembangan)
  • 19. Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi dapat menyelenggarakan siaran melalui sistem stasiun jaringan dengan jangkauan wilayah terbatas, diatur sebagai berikut: a. induk stasiun jaringan merupakan Lembaga Penyiaran Swasta yang terletak di ibukota provinsi; b. anggota stasiun jaringan merupakan Lembaga Penyiaran Swasta yang terletak di ibukota provinsi, kabupaten dan/atau kota; c. untuk kesamaan acara, siaran stasiun jaringan dapat dipancarluaskan melalui stasiun relai ke seluruh wilayah dalam satu provinsi; d. Khusus untuk provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak diizinkan mendirikan stasiun relai; Jangkauan Wilayah SSJ
  • 20. e. Jangkauan wilayah siaran dari suatu sistem stasiun jaringan dibatasi paling banyak 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah provinsi di Indonesia; f. pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf e memungkinkan terjangkaunya wilayah siaran menjadi paling banyak 90% (sembilan puluh perseratus) dari jumlah provinsi di Indonesia, hanya untuk sistem stasiun jaringan yang telah mengoperasikan sejumlah stasiun relai yang dimilikinya sehingga melebihi 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah provinsi sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini; g. paling banyak 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah sebagaimana dimaksud pada huruf e atau huruf f terletak di daerah ekonomi maju yang lokasinya dapat dipilih oleh lembaga penyiaran yang bersangkutan, dan paling sedikit 20% (dua puluh perseratus) sisanya berada di daerah ekonomi kurang maju dan lokasinya ditetapkan oleh Menteri; h. penentuan daerah ekonomi maju dan daerah ekonomi kurang maju sebagaimana dimaksud pada huruf g ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Jangkauan Wilayah SSJ
  • 21. 29 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 79,3% - 20,7% 18 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 88,9% - 11,1% 13 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 100% - 0% 23 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 87% - 13% 26 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 80,8% - 19,2% 17 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 82,3% - 17,7% 29 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 72,4% - 27,6% 21 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 85,7% - 14,3% 24 Propinsi 19 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 87% - 13% 13 PROPINSI KOMPSS DEM : DEKM Existing : 92,3% - 7,7% ✗ ✗ ✗ ✗ ✗ ✗ ✗ ✔ ✔ Existing ✗
  • 22. Progress Pelaksanaan SSJ 1. Sudah dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SSJ di 30 Provinsi. 2. Menteri sudah menerbitkan Surat Persetujuan SSJ bagi 10 LPS TV untuk stasiun relai yang saat ini tercantum di dalam IPP a. SK Menteri Kominfo No. 461/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV). b. SK Menteri Kominfo No. 462/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Indosiar Visual Mandiri (Indosiar). c. SK Menteri Kominfo No. 463/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Lativi Mediakara (TV One). d. SK Menteri Kominfo No. 464/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). e. SK Menteri Kominfo No. 465/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV).
  • 23. Progress Pelaksanaan SSJ f. SK Menteri Kominfo No. 466/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7). g. SK Menteri Kominfo No. 467/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Surya Citra Televisi (SCTV). h. SK Menteri Kominfo No. 468/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Global Informasi Bermutu (Global TV). i. SK Menteri Kominfo No. 469/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Cipta TPI (MNC TV). j. SK Menteri Kominfo No. 470/KEP/M.KOMINFO/12/2010 untuk PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). 3. Sudah dilaksanakan proses perizinan dengan penerbitan IPP untuk anggota jaringan yang telah tercantum di dalam Surat Persetujuan SSJ. 4. Sudah dilaksanakan proses Pemrosesan permohonan pengembangan anggota jaringan dengan lokasi sesuai usulan dari masing-masing LPS.