Dokumen tersebut membahas tentang persepsi konsumen terhadap stimuli pemasaran. Ada 3 faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen yaitu karakteristik stimulus, kemampuan konsumen, dan kondisi internal konsumen. Stimuli pemasaran dapat membentuk citra merek, toko, dan perusahaan di mata konsumen melalui proses inferensi.
2. DEFINISI PERSEPSI
• Persepsi adl proses yg timbul akibat adanya
sensasi.
• Sensasi adl aktivitas merasakan atau penyebab
keadaan emosi yg menggembirakan.
• Persepsi dibentuk oleh tiga pengaruh, yaitu
karakteristik dr stimuli, hubungan stimuli dgn
lingkungannya dan kondisi di dlm diri kita sendiri.
• Stimuli adl setiap bentuk fisik, visual atau
komunikasi verbal yg dpt mempengaruhi
tanggapan individu.
3. PROSES PERSEPSI
STIMULI SENSASI PEMBERI ARTI
Penglihatan
Suara INDERA
Bau PERHATIAN INTERPRETASI
PENERIMA
Rasa
PERSEPSI TANGGAPAN
4. STIMULI PEMASARAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
1. Stimuli pemasaran adl setiap komunikasi / stimuli fisik
yg didesain utk mempengaruhi konsumen. Produk &
komponennya (kemasan, isi, ciri fisik) adl stimuli
utama. Komunikasi yg didesain utk mempengaruhi
konsumen adl stimuli tambahan yg
mempresentasikan produk (kata-kata, gambar, &
simbol) atau melalui stimuli lain seperti harga, tempat
penjualan & sales.
2. Stimuli lingkungan adl stimuli fisik yg didesai utk
mempengaruhi keadaan lingkungan. Faktor kunci yg
menentukan persepsi konsumen :
a. Karakteristik stimulus yg mempengaruhi persepsi :
elemen indera & struktural.
b. Kemampuan konsumen utk mendeteksi perbedaan
dlm suara, cahaya, bau dan stimuli lainnya.
5. KARAKTERISTIK STIMULUS YG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
1. Sensory mempengaruhi bagaimana suatu
produk dirasakan, meliputi faktor : warna,
bau, rasa.
2. Faktor struktural meliputi ukuran iklan, posisi
penempatan iklan, warna dan kontras.
6. KARAKTERISTIK KONSUMEN YG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
1.Membedakan stimulus : apakah konsumen
bisa merasakan perbedaan antara dua atau
lebih stimuli. Apakah konsumen merasakan
perbedaan merk berdasarkan rasa, perbaan,
harga & bentuk kemasan produk ?
Kenyataannya byk konsumen yg bs
membedakan merk produk berdasarkan rasa,
tp ada jg yg tidak bisa. Shg pemasar sering
menggunakan iklan agar konsumen mampu
membedakan merk.
7. 2. Tingkat ambang batas (Threshold level).
Kemampuan konsumen utk mendeteksi
perbedaan suara, cahaya, bau dll ditentukan oleh
tingkat ambang batas, meliputi : 1) absolute
threshold adl jml rangsangan minimum yg dpt
dideteksi oleh indera, 2) differential threshold adl
kemampuan sistem indera utk mendeteksi /
membedakan antara dua stimuli.
Ex : harga odol gigi yg belum pernah dibeli
konsumen lebih murah 300 drpd harga odol gigi
yg biasa dibelinya. Perbedaan harga 300 tdk
mempengaruhi konsumen dlm mengubah
pilihannya. Tp jk perbedaan harga 800 maka
konsumen bersedia merubah pilihannya.
8. 3. Subliminal perception (persepsi bawah sadar) adl
kemampuan konsumen memberikan tanggapan trhdp
stimulus yg berada di bawah kesadaran. Ex : ketika
penonton bioskop sdg menikmati film tiba2x disguhi
dua pesan yg ditayangkan scr cepat shg penonton tdk
menyadari adanya tayangan pesan tsb. Tp, scr
mengejutkan penjualan produk tsb justru meningkat.
4. Tingkat adaptasi terjadi jika konsumen tdk lagi
memperhatikan stimulus yg berulang-ulang. Ex :
ketika konsumen melihat iklan produk dgn diskon
20%, pertama kali konsumen akan tertarik, tp jk iklan
tsb ditayangkan terus menerus & tdk ada perubhan
tingkat potongan harga, konsumen sudah terbiasa &
tdk memperhatikan iklan tsb.
9. 5. Generalisasi stimulus terjadi jika konsumen
melihat dua atau lebih stimulus yg
mempunyai kesamaan (hubungan yg dekat)
dan saling mempengaruhi satu dgn lainnya,
shg dpt disubstitusikan. Proses generalisasi
sgt dihindari pemasar, krn pemasar berusaha
mendiferensiasikan mereknya dgn merek
lain. Di pihak lain, pemasar jg mengharapkan
generalisasi yi ketika mereka ingin
memperkenalkan produk baru, dgn harapan
laku terjual seperti produk yg lama. Kebijakan
ini dinamakan family branding. Ex : produsen
sirup ABC memperkenalkan produk baru
berupa kecap, sambal, saus, sarden.
10. IMPLIKASI PEMASARAN DARI
INFERENSI PERSEPTUAL
• Konsumen cenderung membentuk citra
terhadap merek, toko, dan perusahaan
didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh
dr stimuli pemasaran & lingkungan.
• Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg
dibentuk dgn memproses informasi dr
berbagai sumber setiap waktu.
• Pemasar harus secara konstan mencoba
mempengaruhi citra konsumen.
11. PEMBAGIAN CITRA
1. Citra merek : mempresentasikan keseluruhan
persepsi trhdp merek & dibentuk dr
informasi & pengalaman masa lalu trhdp
merek itu. Konsumen dgn citra positif lebih
memungkinkan melakukan pembelian.
Kegunaan utama dr iklan adl membangun
citra positif dr merek.
Persoalan yg dihadapi adl bgmna
mempengaruhi citra positif konsumen trhdp
merek ? Yaitu dgn cara positioning produk
utk memenuhi kebutuhan segmen sasaran.
12. 2. Citra toko :didasarkan pada iklan, kelengkapan di
dlm toko, pendapat teman/kerabat, &
pengalaman belanja. Citra toko di hati
konsumen akan mempengaruhi citra merek, shg
penempatan produk pada rantai toko pengecer
merupakan sarana utk membentuk citra.
3. Citra korporasi : konsumen jg memperhatikan
informasi mengenai perusahaan/korporasi, dan
bgmn pengalamannya atas penggunaan produk
yg dihasilkan perusahaan. Jk konsumen
mempunyai pengalaman yg baik atas
penggunaan berbagai merek produk yg
dihasilkan satu perusahaan, maka konsumen
akan mempunyai citra positif atas perusahaan
tsb.